Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN

Direksi PT. BPR Wahana Dhana Batu


Nomor: /SK/Dir/WDB/III/2020

Menimbang :
1. Keterangan Presiden RI selasa 24 Maret 2020 tentang kelonggaran/relaksasi kredit usaha
Mikro dan usaha kecil untuk nilai di bawah 10 Milyar atas kredit yang diberikan oleh
bank maupun industri keuangan non-bank.
2. POJK No. 11/POJK.03.2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai
Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019.
Mengingat :
1. Adanya Pedoman Dan Kebijaksanaan Dampak Penyebaran Coronavirus Disease
2019 (COVID 19) PT. BPR. WAHANA DHANA BATU
Memutuskan :
Pedoman Internal Restrukturisasi Kredit dan Grace Periode Kredit Dampak
Corona Virus 2019 pada PT BPR Wahana Dhana Batu
Ketentuan Umum :
1. BPR dapat menawarkan proses restrukturisasi kredit dan Grace Periode kepada debitur
yang terkena dampak penyebaran Covid-19 dengan syarat sebagai berikut :
a. Restrukturisasi kredit diberlakukan untuk Debitur dengan kategori kolektibilitas
lancar atau tidak masuk kategori NPL per 1 April 2020 atau saat pengajuan
restrukturisasi kredit.
b. Grace Periode diberlakukan untuk Debitur dengan maksimal tunggakan 1 bulan, atau
hanya menunggak di bulan april tahun 2020.
c. Lokasi tempat tinggal debitur atau usaha debitur masuk dalam kota/kabupaten zona
merah yang di umumkan pemerintah Provisi Jatim.
d. Usaha / Sektor Ekonomi Debitur terkena dampak penyebaran Covid-19 antara lain
1. Pariwisata
2. Transportasi
3. Perhotelan
4. Perdagangan
5. Pengolahan
6. Pertanian dan
7. Pertambangan
8. Jasa dan
9. Sektor lain sepanjang hasil Assestmen Bank debitur dimaksud terkena dampak
Covid 19.
2. Seluruh proses restrukturisasi kredit dan Grace periode harus melalui pengajuan dan
persetujuan tertulis dari Komisaris (berapapun nominalnya)
3. Biaya restrukturisasi kredit dan Grace Periode kredit dibebankan kepada nasabah sebesar
Rp. 312.000
4. BPR wajib memastikan debitur dalam keadaan sehat atau tidak dalam kondisi positif
terinfeksi Covid-19
5. BPR melakukan pemantauan dan membuat laporan setiap akhir bulan atas debitur yang
dilakukan restrukturisasi kredit dan grace periode kredit atas dampak Covid-19 dan
melaporkan kepada komisaris, untuk kemudian menjadi laporan Bank kepada OJK.
Pengajuan Restrukturisasi kredit dan Grace Periode Kredit :
1. Pernyataan tertulis dan Permohonan dari nasabah (sesuai pedoman kebijakan dari
OJK)
2. Melengkapi berkas restrukturisasi dan Grace periode kredit dengan dokumen berikut:
a. Pembuatan kronologis kredit mulai proses awal debitur, realisasi pencairan,
pembayaran angsuran serta kondisi debitur setelah terkena dampak Covid-19
b. Hasil survey dan analisa ulang terhadap kondisi debitur saat ini.
c. Untuk Jaminan Kendaraan Bermotor, sudah dipastikan keberadaan dan
kepemilikannnya masih tetap ada pada debitur yang bersangkutan dengan
melampirkan foto dan gesek ulang noka nosin.
d. Untuk Grace Periode Pembayaran bunga sesuai dengan besar suku bunga selama
periode pinjaman lama tanpa pembayaran sebagian pokok angsuran atau apabila
nasabah memiliki kemampuan diatas itu maka selisih dari bunga akan dimasukkan
kedalam angsuran pokok. Dan besar pokok angsuran setelah grace periode akan
ditentukan dari nominal baki debet terakhir dibagi sisa jangka waktu dengan
bunga tetap sesuai perjanjian awal.
e. Jangka waktu grace period paling lama selama 6 (enam) bulan
f. Adanya masa percobaan selama 3 bulan untuk restrukturisasi kredit
g. Proses grace periode kredit ini tidak menghapus denda yang timbul akibat
keterlambatan pembayaran pada saat sebelum dilakukan tambahan jangka waktu
perjanjian kredit. Tunggakan denda akan menjadi tanggungan nasabah dan akan
diperhitungkan pada saat pelunasan/ pengambilan jaminan.
3. Direksi BPR menyerahkan semua dokumen pada semua point pengajuan
restrukturisasi atau grace periode kredit dengan disposisi rekomendasi pengajuan
restrukturisasi atau grace periode kredit kepada Komisaris

Prosedur Restrukturisasi Kredit:


1. Bilamana permohonan restrukturisasi disetujui maka Debitur diinformasikan mengenai
persetujuan restrukturisasi kredit dan dilakukan uji coba untuk mengetahui kelancaran
pembayaran angsurannya selama 3(tiga) bulan pertama. Perlu dicatat, bahwa BPR tidak
melakukan penjurnalan ataupun perubahan SPK dalam bentuk apapun pada tahapan ini.
2. Pada masa percobaan tersebut belum dilakukan perubahan atas :
a. Kolektibilitas kredit Debitur.
b. Catatan kredit Debitur (Semua transaksi dilakukan pembebanan seperti biasa).
c. Belum dibuatkan perjanjian perubahan restrukturisasi kredit
d. Belum dilakukan jurnal penyesuaian atas restrukturisasi kredit.
e. Pembayaran angsuran selama masa percobaan langsung dimasukkan pada kartu
lama debitur.
f. BPR wajib memonitoring pembayaran Debitur selama masa percobaan tersebut. jika
Debitur tidak melakukan pembayaran, maka otomatis permohonan atas restrukturisasi
kredit tidak berlaku lagi.
3. Bilamana Debitur selama 3(tiga) bulan setelah persetujuan restrukturisasi selalu tepat
waktu dalam melakukan pembayaran, maka langkah administratif yang perlu dilakukan
meliputi:
a. BPR menyiapkan perjanjian restrukturisasi kredit dengan menggunakan addendum
kredit yang menunjuk nomor SPK dan isinya merubah pasal mengenai
1. Nominal Kredit
2. Nilai Angsuran per Bulan
3. Jangka waktu pembayaran angsuran
4. Tanggal Perjanjiannya
5. Tutup Kartu Pinjaman Debitur, Hitung semua denda sampai dengan tanggal
kesepakatan awal pindahkan ke kartu pinjaman baru
6. Buatkan kartu pinjaman dan kartu angsuran baru untuk Debitur yang nilai
angsuran perbulannya telah berubah. Kartu pinjaman baru harus direkatkan pada
kartu pinjaman lama untuk mengetahui bahwa kredit tersebut telah dilakukan
restrukturisasi
7. Buat jurnal penyesuaian untuk menghapus tunggakan pokok dan bunga yang telah
dilakukan pembebanan
8. Lakukan koreksi pada daftar nominatif kredit untuk menghapus tunggakan pokok
dan bunga yang telah dibebankan sebelumnya, sehingga saldo tunggakan kembali
menjadi nihil.
9. Lakukan koreksi pada daftar nominatif kredit untuk merubah nilai angsuran
bulanan Debitur, baik nominal pokok maupun bunga.

Prosedur Grace Periode Kredit:


1. Bilamana permohonan Grace periode kredit disetujui maka Debitur diinformasikan mengenai
persetujuan tsb dan BPR menyiapkan perubahan perjanjian kredit tambahan grace periode
yang menunjuk nomor SPK dan isinya merubah pasal mengenai :
a. Nominal Angsuran Bulan perbulan selama grace periode kredit
b. Perubahan Jangka waktu pembayaran angsuran
c. Tanggal Perjanjiannya

Demikian Pedoman Internal ini di buat sebagai pelengkap atas Pedoman Dan Kebijaksanaan
Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) PT. BPR Wahana Dhana Batu.

Batu, 31 Maret 2020


Menyetujui, PT. BPR Wahana Dhana Batu
Komisaris Direksi

Chayono Aditya Ongki W Dra. Yulia K Hendricus

Anda mungkin juga menyukai