KEUANGAN
Oleh :
MUHAMMAD HASYIM ASHARI, S.E., Ak., M.Hum., CA.
Jl. Teluk Cendrawasih No. 106-A Arjosari Malang
Telp. 085 755 838 900
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa
Laporan Keuangan :
1. Manager Keuangan perlu melihat trend atau
perkembangan dalam laporan keuangan.
2. Angka-angka yang disajikan dalam laporan
keuangan perlu adanya angka pembanding
untuk dapat melakukan evaluasi.
Contoh : rata-rata industri (rata-rata yang
diperoleh dari perusahaan-perusahaan lain
yang bergerak di sektor usaha yang sama)
ANALISIS RATIO KEUANGAN
Ada 5 Ratio Keuangan yang digunakan :
RATIO LIKUIDITAS
• Ratio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek
RATIO AKTIVITAS
• Ratio yang mengukur kemampuan perusahaan menggunakan asetnya
dengan efisien
RATIO SOLVABILITAS / LEVERAGE (UTANG)
• Ratio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi total
kewajibannya
RATIO PROFITABILITAS (KEUNTUNGAN)
• Ratio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
profitabilitasnya
RATIO PASAR
• Ratio yang mengukur prestasi pasar relatif terhadap nilai buku,
pendapatan atau deviden
RATIO LIKUIDITAS
Ratio Likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva
lancar relatif terhadap utang lancarnya.
RATIO LANCAR
Artinya :
Setiap Rp 1,00 utang dijamin oleh Rp 2,20 aktiva lancar
RATIO YANG RENDAH MENUNJUKKAN LIKUIDITAS
JANGKA PENDEK YANG RENDAH. RATIO LANCAR
YANG TINGGI MENUNJUKKAN KELEBIHAN AKTIVA
LANCAR (LIKUIDITAS TINGGI DAN RISIKO RENDAH),
DAN SEBALIKNYA.
RATIO LIKUIDITAS
QUICK RATIO (ACID-TEST RATIO)
Ratio Quick mengeluarkan persediaan dari komponen
aktiva lancar.
Aktiva Lancar - Persediaan 7.539 – 2.613
Quick Ratio = = 1,4
Utang Lancar 3.400
Artinya :
Setiap Rp 1,00 utang dijamin oleh Rp 1,40 aktiva lancar
diluar persediaan.
Dari ketiga komponen aktiva lancar (kas, piutang dagang, dan
persediaan), peresediaan biasanya dianggap sebagai aset yang
paling tidak likuid. Karena untuk menjual persediaa n
(mengubah persediaan menjadi kas), waktu yang diperlukan
lebih lama (dibanding piutang dagang), dan adanya
kemungkinan nilai persediaan turun karena produk rusak
atau kualitas yang menurun.
RATIO AKTIVITAS
Ratio Aktivitas melihat seberapa besar efisiensi
penggunaan aset oleh perusahaan.
Ratio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada
aset perusahaan. Jika dana yang tertanam pada aset
tertentu cukup besar, sementara dana tersebut
mestinya bisa digunakan untuk investasi pada aset lain
yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan
tidak baik dari yang seharusnya.
Ratio Aktivitas :
a. Rata-Rata Umur Piutang
b. Perputaran Persediaan
c. Perputaran Aktiva Tetap
d. Perputaran Total Ativa
RATIO AKTIVITAS
RATIO RATA-RATA UMUR PIUTANG
Penjualan 16.405
Perputaran Piutang = = 3,76 kali
Piutang 4.353
= 10.492 / 2.623
= 4 kali
Rata-Rata Umur Persediaan = 365 / perputaran Persediaan
= 365 / 4 kali
= 91,25 hari
Artinya :
Dalam satu tahun persediaan perusahaan berputar 4 kali. Siklus persediaan
adalah 91,25 hari.
SEMAKIN BESAR ANGKA PERPUTARAN PERSEDIAAN, SEMAKIN EFEKTIF
PERUSAHAAN MENGELOLA PERSEDIAANNYA,
Sebaliknya, SEMAKIN BESAR ANGKA RATA-RATA UMUR PERSEDIAAN,
SEMAKIN JELEK PPRESTASI PERUSAHAAN, KARENA SEMAKIN BESAR
DANA YANG TERTANAM DALAM ASET PERSEDIAAN TERSEBUT.
RATIO AKTIVITAS
RATIO PERPUTARAN AKTIVA TETAP
Ratio Perputaran Aktiva Tetap menunjukkan sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan
berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.
Penjualan 16.405
Perputaran Aktiva Tetap = = 5,1 kali
Aktiva Tetap 3.237
Penjualan 16.405
Perputaran Total Aktiva = = 1,3 kali
Total Aktiva 12.695
Artinya :
SEMAKIN TINGGI ANGKA PERPUTARAN AKTIVA TETAP, SEMAKIN
EFEKTIF PERUSAHAAN MENGELOLA ASETNYA.
RATIO SOLVABILITAS
Ratio Solvabititas megukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang
total utangnya lebih besar dibandingkan dengan total
asetnya.
Artinya :
66% dana yang digunakan berasal dari kreditur (hutang),
sisanya sebesar 34% disediakan oleh pemegang saham dan
perusahaan.
Setiap Rp 0,66 utang perusahaan dijamin oleh Rp 1,00 aset
perusahaan.
RATIO SOLVABILITAS
Ratio Total Utang terhadap Total Aset
Total Utang 3.400 + 4.945
0,66
Total Aktiva 12.698
= 1.473 / 303
= 4,9
Artinya :
Angka 4,9 tersebut menunjukkan bahwa laba sebelum
bunga dan pajak besarnya 4,9 kali pembayaran bunga.
RATIO PROFITABILITAS
Ratio inimengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan
modal saham tertentu.
PROFIT MARGIN
Laba Bersih = 802 / 16.405
Profit Margin =
Penjualan = 0,049
4,9%
= 4,01 / 100
= 4%
Perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang
tinggi akan mempunyai Devidend Yield yang rendah, karena
dividen sebagian besar akan di investasikan kembali.
Kemudian, karena perusahaan dengan prospek yang tinggi,
yang berarti pembaginya tinggi, maka devidend yield untuk
perusahaan akan cenderung lebih rendah (kecil).
RATIO PASAR
Ratio Pembayaran Deviden
= 4,01 / 8,01
= 50%
Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang
tinggi akan mempunyai rasio pembayaran deviden yang
rendah,sebaliknya,perusahaan yang tingkat pertumbuhannya
rendah akan mempunyai rasio yang tinggi. Pembayaran
deviden juga merupakan bagian dari kebijakan deviden
perusahaan.