BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah SMA PGRI Cianjur
SMA PGRI Cianjur yang beralamat di JL. Gatot Mangkupraja No. 39 RT.
01 RW. 07 Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur berdiri pada
bulan Januari 1976 dan di bangun oleh tokoh Pendidikan pada saat itu, yaitu
diantaranya Bapak Drs. H.M.H Hasan Nudin, Bapak Drs. H Adul Halim serta
Bapak Drs. Baehaki. Dengan Luas Lahan Sekolah 7.300 meter2, dan Luas
Bangunan Sekolah 3.500 meter2.
Yang pernah menjabat sebagai Kepala sekolah di SMA PGRI Cianjur
yang pertama yaitu bernamaBapak Drs. Abdul Halim, yang kedua Bapak Drs. H.
D. Erman Husein, MM, yang ketiga Bapak Drs. H. Nanai Said, yang keempat
Bapak Drs. Edi Koesmayadi, yang kelima Ibu Dra. Hj. Rita Murniasih, MMPd.
dan sekarang diduduki oleh Bapak Drs. Tatang Sukmara.
C. Denah Sekolah
DENAH SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017
R.
R. AULA
TU / KS
MUSHOLA
3
LAB
KOM
R. GURU
KLS.
X-IPA LAPANG
TAMAN /
OLAHRAGA
LAB. RUANG KLS. TEMPAT PARKIR
BIOLOGI TENIS MEJA X-IPS 1
R.
LAPANG BP / BK
BULUTANGKIS
R. PERPUS R.KET
BATIK
KLS. XI IPS 2 KLS. XI IPS 1 KLS. XI IPA MASJID
R.
IPA IPS
OSIS/UKS
TA
R.GUDANG MAN
SEKOLAH WC
R.LAB SISWA
Rt. 01 Rw. 07
3 Desa Nagrak
4 Kecamatan Cianjur
5 Kabupaten Cianjur
8 No. Faximili
10 Website
15 NSS 30.4.0207.01.016
16 NIS 310108
17 NDS 30.02.07.00.02
18 NPSN 20203721
19 No.Tgl.Ijin Oprasional
5
21 SK Kepsek 820/Kep.03/BKPPD/2015
Nomor : 02.00/312/BAP-SM/SK/X/2014
budaya ocal.
3. Terciptanya proses pembelajaran secara aktif, kreatif,
dan inovatif dengan mendayagunakan iptek dan
Pendidikan Lingkungan Hidup.
4. Meningkatnya potensi warga sekolah dalam
pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup serta
pencegahan terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
5. Terbangunnya warga sekolah yang mencintai,
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup.
6. Berkembangnya sikap saling menghargai dan
menghormati kepada seluruh warga sekolah.
27 Tahun Renovasi 2013
32 Prestasi yang Pernah diraih 1.Juara I. Color Hunting Pramuka Tingakta Kabuaten
Cianjur, Tempat GGM Cianjur, Tgl 11 Agts 2003
(Prestasi, tahun)
2.Juara I. Bola Voli Kapolres Cup IV Tingkat Kabupatn
Cianjur, Tempat Polres Cianjur 8 Juli 2004
X IPA 16 9 25
X IPS 1 15 13 28
X IPS 2 17 13 30
XI IPA 14 15 29
XI IPS 1 16 9 25
XI IPS 2 13 15 28
XII IPA 1 13 8 21
8
XII IPA 2 8 12 20
XII IPS 9 17 26
9 12 21
L P Total L P Total
2 5 7 8 6 14
2 1 3
2.PMR
3.Paskibra
5.Olahraga Basket
6.Olahraga Futsal
8. Olahraga Bulutangkis
9
9. Remaja Mesjid
11. Membatik
Siswa yg
Tamatan Rata – Rata
Tahun lanjut ke
(%) NA
Pelajaran PT (%)
Kelas Siswa
FASILITAS SEKOLAH
Kondisi
Fasilitas Jumlah
(Baik,Rusak Rinagan, Rusak Berat,)
10 Baik
2 Rusak Ringan
WC Guru 1 Baik
BAB II
MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN
b. Dasar Hukum
1) Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2) Peraturan Pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang Program
Pengembagan Pendidikan Nasional tahun 2000-2004
13
8. Tugas Guru
- Membuat Program Pembelajaran / semester/ tahun.
- Mengembangkan Silabus, Rencana Pembelajaran.
- Menganalisis Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
- Melaksanakan Proses Pembelajaran.
- Melaksanakan evaluasi.
- Menganalisis hasil evaluasi belajar.
- Menyusun dan melaksanakan program remedial dan pengayaan.
- Membuat alat pelajaran/ alat peraga.
- Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
- Melaksanakan tugas- tugas tertentu di sekolah.
- Membuat LKS atau buku tugas siswa.
- Mengembangkan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
- Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
- Meneliti daftar hadir setiap pertemuan, mengabsen siswa, mengisi
agenda kelas.
- Menjaga kebersihan kelas atau ruang praktikum.
18
9. Tugas Piket
- Mengatur tamu yang datang.
- Mencatat siswa yang terlambat.
- Mencatat siswa yang meninggalkan sekolah karena sakit atau hal
lain.
- Menyampaikan tugas bagi pengajar yang berhalangan hadir dan
mengisiskelas tersebut.
- Ikut membantu menertibkan/ mengamankan situasi keadaan
sekolah dari terwujudnya KBM yang baik.
- Mengambil inisiatif tentang ketidaklancaran yang mengganggu
ketertiban dan kelancaran KBM.
- Menyampaikan laporan bila terjadi hal- hal yang mengganggu
KBM kepada kepala sekolah atau wakasek urusan kurikulum.
- Berkonsultasi dengan Wakasek urusan kesiswaan atau keamanan
bila terjadi keraguan dalam mengambil tindakan.
- Mencatat dan menegur siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
- Memberi izin masuk siswa yang terlambat setelah mengadakan
konsultasi. dengan koordinator piket.
d. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA PGRI Cianjur meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Untuk kelas X, struktur
19
a). Kelas X terdiri atas peminatan IPA, IPS, dan Lintas Minat yang didasarkan
pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik, pengembangan diri
melalui kegiatan ekstra dan BP / BK , serta kegiatan pramuka sebagai ekstra
kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas X. Jumlah mata pelajaran
dikelas X 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 5
mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran
lintas minat.
b). Struktur kurikulum SMA PGRI Cianjur kelas X disajikan dalam tabel 1
berikut:
20
Tabel 1:
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Semester 1 Semester 2
Kelompok A (Wajib)
Kelompok B (Wajib)
1. Seni Budaya 2 2
4. Bahasa Sunda 2 2
5. PSPJ PGRI 1 1
Kelompok C (Peminatan)
Mata pelajaran peminatan akademik 18 18
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA adalah sebagai berikut:
Smt. 1 Smt. 2
Kelompok A ( Wajib)
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B ( Wajib)
7 Seni Budaya 2 2
10 Bahasa Sunda 2 2
11 PSPJ PGRI 1 1
Kelompok C (Peminatan)
3 Ekonomi 3 3
4 Sosiologi 3 3
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
Mata pelajaran Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2
III 1 Bahasa dan sastra
Indonesia
2 Bahasa dan sastra
Inggris
3 Bahasa dan sastra Asing
lainya
4 Antropologi
Pilihan lintas minat dan atau Pendalaman minat 6 6
Jumlah jam pelajaran yang tersedia perminggu 57 57
Jumlah jam pelajaran yang harus di tempuh 45 45
perminggu
a) Kurikulum SMA PGRI Cianjur Kelas Program IPS kelas XI dan XII
terdiri atas 15 mata pelajaran, dan pengembangan diri melalui kegiatan
ektrakurikuler dan BP/BK.
b) Struktur Kurikulum SMA PGRI Cianjur Program IPS disajikan dalam
table 1 berikut:
Tabel 1 :
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
25
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Sejarah 3 3 3 3
7. Geografi 3 3 3 3
8. Ekonomi 4 4 4 4
9. Sosiologi 3 3 3 3
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 2 2
dan Kesehatan
12. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2
komunikasi
13. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
14. Bahasa Daerah/ Sunda 2 2 2 2
15. PSPJ PGRI 1 1 - -
a) Kurikulum SMA PGRI Cianjur Kelas Program IPA kelas XI dan XII
terdiri atas 15 mata pelajaran, dan pengembangan diri melalui kegiatan
ektrakurikuler dan BP/BK.
26
Tabel 2
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
16. Pendidikan Agama 2 2 2 2
17. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
18. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
19. Bahasa Inggris 4 4 4 4
20. Matematika 4 4 4 4
21. Fisika 4 4 4 4
22. Kimia 4 4 4 4
23. Biologi 4 4 4 4
24. Sejarah 2 2 2 2
25. Seni Budaya 2 2 2 2
26. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 2 2
dan Kesehatan
27. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2
komunikasi
28. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
29. Bahasa Daerah/ Sunda 2 2 2 2
30. PSPJ PGRI 1 1 - -
Jumlah 41 41 40 40
4) Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh
oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan member kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tensaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiata yang
dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi ekstrakulikuler wajib bagi kelas X, XI
- Olahraga, diantaranya: bola voli, basket, sepak bola, futsal.
- Kesenian (degung)
28
- PA (pecinta alam)
- Paskibra
- PMR
- Membatik
- Keputrian
5) Alokasi Waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran antara 45menit.
6) Minggu Efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pembelajaran (2semester) untuk tahun
pelajaran 2017-2018 adalah 38 minggu efektif.
. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran beserta alokasi waktu kelas X untuk tahun pelajaran 2017-2018
memacu kepada silabus, sesuai Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013,
sedangkan untuk kelas XI dan XII mata pelajaran serta alokasi waktu tertera
pada struktur kurikulum yang tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun
2006 tentang standar isi.
2. Muatan Lokal
29
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru mata pelajaran
Dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang
diperoleh peserta didik npada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di
SMA PGRI Cianjur meningkatkan criteria ketuntasan minimal secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.Ketuntasan minimal di SMA
PGRI Cianjur diserahkan kepada guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada
pihak yang terkait.
a. Kelas X
Kriteria ketuntasan minimal untuk kelas X di SMA PGRI Cianjur
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar, daya dukung dan
karakteristik peserta didik dengan mempertimbangkan nilai raport, SKHUN,
dan rekomendasi dari sekolah asal, maka untuk semua mata pelajaran wajib A ,
Wajib B, Peminatan, dan lintas minat adalah 75% atau sama dengan 3 (tiga).
b. Kelas XI dan XII
Untuk kelas XII dengan memperhatikan kompleksitas materi, daya dukung, dan
Intak peserta didik, maka KKM setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut :
31
1 2 1 2 1 2
A. Mata Pelajaran 75 75 75 75 75 75
1. Pendidikan Agama 75 75 75 75 75
2.Pendidikan 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
5. Matematika 75 75 75 75 75 75
6. Sejarah 75 75 75 75 75 75
7. Geografi 75 75 75 75 75 75
8.Ekonomi 75 75 75 75 75 75
9. Sosiologi 75 75 75 75 75 75
10.Seni Budaya 75 75 75 75 75 75
11. Pendidikan Olahraga, 75 75 75 75 75 75
jasmani dan kesehatan
12. Tekhnologi informasi dan 75 75 75 75 75 75
komunikasi
13Prakarya dan 75 75 75 75 75 75
kewirausahaan
B. Muatan Lokal
14. Bahasa Sunda 75 75 75 75 75 75
15 PSPJ PGRI 75 75 75 75
C. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 023 tahun 2016
B. Prinsip penilaian hasil belajar :
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang di ukur;
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan criteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama,suku,budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender.
4. Terpadu , berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
33
c. Beban Belajar
a) Tatap Muka
Kls X - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 41 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XI / IPA - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 41 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XI / IPS - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 40 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XII IPA - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 40 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XII IPS - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 39 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
b) Kegiatan Tatap Muka
Kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori
maupun diskoveri inkuiri. Metode yangdigunakan seperti ceramah interaktif,
presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan
kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.
39
d. Ketuntasan Belajar
1. Daftar Ketuntasan KKM seluruh Mata Pelajaran.
KKM
No Mata Pelajaran Kelas X Kelas XI Kelas XII
IPA IPS IPA IPS IPA IPS
75 75 75 75 75 75
1 Pendidikan Agama
75 75 75 75 75 75
2 Kewarganegaraan
75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia
75 75 75 75 75 75
4 Bahasa Inggris
75 75 75 75 75 75
5 Matematika
75 75 75 75 75 75
6 Fisika
75 75 75 75 75 75
7 Kimia
75 75 75 75 75 75
Biologi
75 75 75 75 75 75
9 Sejarah
75 75 75 75 75 75
10 Geografi
75 75 75 75 75 75
11 Ekonomi/ Akuntansi
75 75 75 75 75 75
12 Sosiologi
75 75 75 75 75 75
13 Seni Budaya
75 75 75 75 75 75
14 Penjas, Orkes
75 75 75 75 75 75
15 TIK
75 75 75 75 75 75
16 Keterampilan Prakarya
75 75 75 75 75 75
17 Mulok Bahasa Sunda
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas mengajar di SMA PGRI Cianjur ditentukan Kepala
Sekolah dibantu oleh wakil kepala urusan kurikulum dengan suatu pertimbangan-
pertimbangan tertentu dan diimformasikan kepada para pengajar dalam suatu
rapat khusus disertai dengan surat tugas.
Adapun pembagian tugas mengajar dan tugas- tugas lainnya pada tahun
pelajaran 2016/ 2017 sebagai berikut :
41
8. Wali Kelas :
Kelas X IPA : Ade Nasrudin, S.Pdi
Juli 2017 4 2 2
1
Agustus 5 - 5
2
September 4 2 2
3
Ganjil
Oktober 4 - 4
4
Nopember 4 - 4
5
Desember 4 2 2
6
Jumlah 25 6 19 50
44
Januari 2018 5 - 5
1
Pebruari 4 - 4
2
Maret 5 2 3
3
Genap
April 4 1 3
4
Mei 5 1 4
5
Juni 4 4
6
Jumlah 27 8 19 54
B. Pembinaan Kesiswaan
a. PENGORGANISASIAN
1) Organisasi
b. Personalia
C. Rincian Tugas
b. PROGRAM KEGIATAN
Sekolah
Koordinasi dengan
2 X
Wakasek urusan
7 Pembentukan MPK X
Latihan Dasar
9 X
Kepemimpinan Siswa
1
Pembinaan MPK X x x x X x X X x X
2
1
Pembinaan OSIS X x x x X x X X x X
3
1
Pembinaan Pengurus Kelas X x x x X x X X x X
4
1 Kegiatan Peringatan
5 Keagamaan
1 Kegiatan
6 Pertandingan/perlombaan :
1
Pelepasan Siswa Kelas XII X
8
Penerimaan Laporan
1 Laporan
X
9 Pertanggungjawaban
Pengurus OSIS
2
Penerimaan siswa baru X
0
PEMBIAYAAN
1) . Sumber Pembiayaan
2) . Rencana Anggaran
51
1. Laporan secara tertulis, yang dilaksanakan setiap akhir suatu kegiatan atau
laporan semesteran dan laporan tahunan.
Pada awal tahun pelaajaran dibuat jadwal kegiatan pembinaan kesiswaan baik
ko kurikuler maupun ekstra kurikuler yang harus ditandatangani oleh Kepala
Sekolah sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan kesiswaan .
Laporan secara lisan dan tulisan yang merupakan laporan kegiatan sehari–hari
yang dikerjakan oleh siswa dalam rangka pembinaan kesiswaan, baik yang
dilakukan didalam maupun di luar sekolah. Dan terakhir adalah pelaporan
akhir tahun, setelah program tersebut berjalan, yang berisi tentang hasil–hasil
yang dicapai, hambatan–hambatan dan saran–saran guna penyempurnaan
pembinaan kesiswaan.
b) . Evaluasi
2. Alat Penilaian
Alat pemlaian / evaluasi yang memungkinkan dapat digunakan adalah skala
penilaian, yaitu skala yang disusun dari yang negatif sampai kepada yang
positif sehingga dengan demikian skala tersebut bagi si penilai tinggal
membubuhi tanda checklist ().
Contoh :
2 Pengorganisasian
3 Penggerakan
4 Sistem Kontrol
Bobot Nilai :
Kurang = 1
Cukup = 2
Baik = 3
Baik Sekali = 4
Nilai Rata–rata :
PELAKSANAAN
Ada banyak cara untuk memberikan pendidikan kepada anak baik formal
maupun non formal. Adapun pendidikan formal tidak sebatas dengan memberikan
pengetahuan dan keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. Selain itu
pendidikan non formal menanamkan tata nilai yang serba luhur atau ahlak mulia,
norma-norma, cita-cita, tingkah laku dan aspirasi dengan bimbingan orang tua di
rumah.
Sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan formal memerlukan banyak
hal yang mendukung yaitu antara lain kepentingan dan kualitas yang baik dari
kepala sekolah dan guru, peran aktif dinas pendidikan atau pengawas sekolah,
peran aktif orangtua dan peran aktif masyarakat sekitar sekolah. Akan tetapi orang
tua juga tidak dapat menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah.
Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah dan orang tua yang
mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka,
sekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Sehingga
peran aktif dari orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di
sekolah.
Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua terhadap
pendidikan anak-anak mereka.
Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-
anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat
mendapat pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan.
Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan
oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak
mempunyai waktu untuk bermain.
Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua
diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap,
moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua
dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui
perkembangan anak di sekolah.
55
masa depan anak-anak. Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka,
melihat potensi dan bakat yang ada di diri anak-anak mereka, memberikan sarana
dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah. Para
orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk
menciptakan generasi yang mempunyai moral yang luhur dan wawasan yang
tinggi serta semangat pantang menyerah
Anak akan mampu megingat segala kejadian yang pernah ia alami dalam
hidupnya. Termasuk perlakuan orangtua kepadanya. Oleh karena itu, walaupun
dalam hal yang kita anggap sepele, tetapi penting bagi orangtua menciptakan
tindakan yang mencerminkan rasa cinta dan kasih sayang yang tulus itu kepada
anak. Misalnya, menghadiri kegiatan ektrakurikuler anak (karate, kursus musik),
mendampingi anak melakukan hobinya (berenang, membantu memilihkan buku
bacaan), dan bahkan merawat anak ketika ia sedang sakit. Perlakuan orangtua
seperti itu besar kemungkinan akan terbawa oleh anak sampai ia dewasa atau tua
nanti. Ikatan batin, kebiasaan yang penuh dengan kehangatan, dan persahabatan
yang ‘melebihi segalanya’ ini akan dibawanya kembali oleh anak kepada
orangtua. Segala tindakan dan ucapan baik orangtua yang dulu pernah mereka
tanam, cepat atau lambat mereka akan merasakan hasilnya. Di masa tua nanti,
orangtua maupun anak akan hidup dalam jalinan keluarga yang penuh dengan
sikap saling memberi cinta.
mengadakan hubungan antar manusia yang memuaskan baik untuk diri sendiri
maupun untuk orang di lingkungannya akan gagal sama sekali.
Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada
urutan pertama, para orang tualah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik
dan buruk anak-anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka
tidak sukai. Para orang tua adalah yang pertama kali tahu bagaimana perubahan
dan perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal apa saja yang
membuat anaknya malu dan hal-hal apa saja yang membuat anaknya takut. Para
orang tualah yang nantinya akan menjadikan anak-anak mereka seorang yang
memiliki kepribadian baik ataukah buruk.
Anak-anak pada masa peralihan lebih banyak membutuhkan perhatian dan
kasih sayang, maka para orang tua tidak dapat menyerahkan kepercayaan
seluruhnya kepada guru di sekolah, artinya orang tua harus banyak berkomunikasi
dengan gurunya di sekolah begitu juga sebaliknya, hal penting dalam pendidikan
adalah mendidik jiwa anak. Jiwa yang masih rapuh dan labil, kurangnya perhatian
dan kasih sayang orang tua dapat mengakibatkan pengaruh lebih buruk lagi bagi
jiwa anak. Banyaknya tindakan kriminal yang dilakukan generasi muda saat ini
tidak terlepas dari kelengahan bahkan ketidakpedulian para orang tua dalam
mendidik anakanaknya.
Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang saling berkaitan dan
memiliki keterkaitan yang kuat satu sama lain. Terlepas dari beragamnya asumsi
masyarakat, ungkapan “buah tak akan pernah jauh jatuh dari pohonnya” adalah
sebuah gambaran bahwa betapa kuatnya pengaruh orang tua terhadap
perkembangan anaknya.
Supaya orang tua dan sekolah tidak salah dalam mendidik anak, oleh
karena itu harus terjalin kerjasama yang baik di antara kedua belah pihak. Orang
tua mendidik anaknya di rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan
kepada pihak sekolah atau guru, agar berjalan dengan baik kerja sama di antara
orang tua dan sekolah maka harus ada dalam suatu rel yang sama supaya bisa
seiring seirama dalam memperlakukan anak, baik di rumah ataupun di sekolah,
59
sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam
memperlakukan anak.
Kalau saja dalam mendidik anak berdasarkan kemauan salah satu pihak
saja misalnya pihak keluarga saja taupun pihak sekolah saja yang mendidik anak,
hal ini berdasarkan beberapa pengalaman tidak akan berjalan dengan baik atau
dengan kata lain usaha yang dilakukan oleh orang tua atau sekolah akan mentah
lagi-mentah lagi karena ada dua rel yang harus dilalui oleh anak dan akibatnya si
anak menjadi pusing mana yang harus diturut, bahkan lebih jauhnya lagi
dikhawatirkan akan membentuk anak berkarakter ganda.
Memang pada kenyataannya tidak mudah untuk melaksanakan
kesepahaman tersebut, tetapi kalau kita berlandaskan karena rasa cinta kita kepada
anak tentunya apapun akan kita lakukan, karena rasa cinta dapat mengubah pahit
menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Kalau hal ini sudah dimiliki oleh kedua belah pihak, hal ini merupakan modal
besar dalam mendidik anak. Setiap kejadian yang terjadi, baik di rumah ataupun
di sekolah hendaklah dicatat dengan baik oleh kedua belah pihak sehingga ketika
ada hal yang janggal pada anak, hal ini bisa dijadikan bahan untuk mengevaluasi
sejauhmana perubahan-perubahan yang dialami oleh anak, baik sifat yang
jeleknya ataupun sifat yang bagusnya, sehingga di dalam penentuan langkah
berikutnya bisa berkaca dari catatn-catatan yang telah dibuat oleh kedua belah
pihak.
Setiap ada sesuatu hal yang dirasakan janggal pada diri anak baik di rumah
ataupun di sekolah, baik orang tua ataupun guru harus sesegera mungkin untuk
menanganinya dengan cara saling menginformasikan di antara orang tua dan guru,
mungkin lebih lanjutnya mendiskusikannya supaya bisa lebih cepat tertangani
masalah yang dihadapai oleh anak dan tidak berlarut-larut. Oleh karena itu seperti
apa yang tertulis di atas bahwa orang tua dan sekolah merupakan satu kesatuan
yang utuh di dalam mendidik anak, agar apa yang dicita-citakan oleh orang tua
atau sekolah dapat tercapai, maka harus ada kekonsistenan dari kedua belah pihak
60
Secara umum luas denah SMA PGRI Cianjur ± 7200 m2.. luas denah
tersebut dipergunakan untuk pembangunan fasilitas yang digunakan untuk
kepentingan pembelajaran maupun untuk kepentingan umum. Secara keseluruhan
fasilitas yang terdapat di SMA PGRI Cianjur terdiri dari: ruang kantor, ruang
guru, ruang kelas, ruang perpustakaan, aula, mushola, mesjid (masih dalam tahap
pembangunan), laboratorium komputer dan IPA, ruang multimedia, warung
koperasi, wc, tempat parkir, lapangan multifungsi, lapang badminton, kantin,
gudang.
Adapun untuk fasilitas pembelajaran terdiri dari :
63
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN
BAB IV
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA PGRI
Cianjur, banyak informasi yang dapat kami ketahui. Dari hasil observasi,
orientasi, adaptasi, dan kegiatan belajar mengajar, maka dapat kami simpulkan
sebagai berikut :
c. Kami dapat mengetahui profil, sejarah, dan letak geografis SMA PGRI
Cianjur.
d. Penyelenggaraan pendidikan di SMA PGRI Cianjur dapat dikategorikan baik
dan sesuai dengan kurikulum.
e. Fasilitas untuk Kegiatan Belajar Mengajar di SMA PGRI Cianjur saat ini telah
cukup memadai dan semuanya menunjang proses berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar
f. Praktikan dapat belajar memahami karakteristik peserta didik.
B. Saran
1. Saran bagi Sekolah Tempat Praktik
a. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan bagi semua warga
sekolah.
b. Sekolah hendaknya mempertahankan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan yang saat ini telah cukup baik.
c. Sekolah hendaknya lebih meninkatkan kembali sarana dan prasarana yang
sudah ada.
d. Sekolah hendaknya memotivasi siswa untuk lebih minat membaca di
perpustakaan.