Anda di halaman 1dari 68

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah SMA PGRI Cianjur
SMA PGRI Cianjur yang beralamat di JL. Gatot Mangkupraja No. 39 RT.
01 RW. 07 Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur berdiri pada
bulan Januari 1976 dan di bangun oleh tokoh Pendidikan pada saat itu, yaitu
diantaranya Bapak Drs. H.M.H Hasan Nudin, Bapak Drs. H Adul Halim serta
Bapak Drs. Baehaki. Dengan Luas Lahan Sekolah 7.300 meter2, dan Luas
Bangunan Sekolah 3.500 meter2.
Yang pernah menjabat sebagai Kepala sekolah di SMA PGRI Cianjur
yang pertama yaitu bernamaBapak Drs. Abdul Halim, yang kedua Bapak Drs. H.
D. Erman Husein, MM, yang ketiga Bapak Drs. H. Nanai Said, yang keempat
Bapak Drs. Edi Koesmayadi, yang kelima Ibu Dra. Hj. Rita Murniasih, MMPd.
dan sekarang diduduki oleh Bapak Drs. Tatang Sukmara.

B. Struktur Organisasi Sekolah


1. Tenaga Pengajar

No Nama Status Jabatan Ket

1 Drs. Tatang Sukmara Dpk Kepala Sekolah


2 Dra. Sri Yulianti Dpk Guru/Wakasek. Sarana/
Andriani Wali Kelas XII. IPA II
3 Dra. Hj Letti Sulastri Dpk Guru/ Koordinator BK
4 Lilis Supriatin, S.Pd Dpk Guru/Wali Kelas XII IPA I
5 Hj. Lilis Marliah, S.Pd Dpk Guru/Wali Kelas XI IPA
6 Heri Munadi, S.Pd,MM Dpk Guru/Wakasek Kurikulum
7 Dahyah, SE Dpk Guru/Wakasek Kesiswaan
8 Tati Mulyati, S.Pd, Dpk Guru/Pembina Paskibra/
M.Pd Wali Kelas XII IPS
9 Hikmat Taufik, GTT Guru
S.Pd,MH
10 Peralutji, Ssi GTT Guru
11 Shany Rachmawaty, GTT Guru/Wali Kelas X IPS I
S.Pd
2

12 Mira Dewi Anggraeni, GTT Guru


S.Pd
13 Dendi Nugraha, S.Pd GTT Guru/Wali Kelas XI IPS II
14 Adang Hadiat, S.Pdi GTT Guru
15 Putri Rahmawati, S.Pdi GTT Guru/Wali Kelas XI. IPS I
16 Dra. Euis Suhermin GTY Guru
17 Ani Masnanih, S.Pd GTY Guru
18 Ade Nasrudin, S.Pdi GTY Guru/Wali Kelas X IPA
19 R. Maulana Ganda P GTT Guru
20 Dodi Suhendi, S.Pdi GTT Guru
21 Yogi Adha Nugraha, GTY Guru/Wali Kelas X IPS II
S.Pd
22 Nadya GTY Guru
Fatimatuttaqiyah, S.Pd

C. Denah Sekolah
DENAH SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

R.
R. AULA
TU / KS
MUSHOLA
3

LAB
KOM

R. GURU

KLS.
X-IPA LAPANG
TAMAN /
OLAHRAGA
LAB. RUANG KLS. TEMPAT PARKIR
BIOLOGI TENIS MEJA X-IPS 1

LAB. KLS. KLS.


FISIKA XII IPA 2 X-IPS 2

R.
LAPANG BP / BK
BULUTANGKIS

R. PERPUS R.KET
BATIK
KLS. XI IPS 2 KLS. XI IPS 1 KLS. XI IPA MASJID
R.
IPA IPS
OSIS/UKS
TA
R.GUDANG MAN
SEKOLAH WC
R.LAB SISWA

KLS XII IPA KLS XII IPS


1
4

D. Keadaan Fasilitas Civitas Akademik Sekolah (Guru, karyawan, siswa,


Sarana PBM)

DATA DASAR SEKOLAH

1 Nama Sekolah SMA PGRI CIANJUR

2 Alamat JL. Gatot Mangkupraja No. 39 Nagrak Cianjur

Rt. 01 Rw. 07

3 Desa Nagrak

4 Kecamatan Cianjur

5 Kabupaten Cianjur

6 Provinsi Jawa Barat

7 No. Telepon (0263) 263614

8 No. Faximili

9 Nomor Rekening 0011625207100

Nama Bank bjb Cabang Cianjur

Pemegang Rekening Kepala SMA PGRI Cianjur

Alamat Email Smapgricjr.@ymail. Com

10 Website

11 Nama Kepala Sekolah Drs. Tatang Sukmara

12 Alamat Kepala Sekolah Kp. Cageundang Rt. 04 Rw. 04 Desa. Nagrak

13 No. Telp Kepala Sekolah 085723475432

14 Alamat Email Kep Sek sukmaratatang@yahoo.com

15 NSS 30.4.0207.01.016

16 NIS 310108

17 NDS 30.02.07.00.02

18 NPSN 20203721

19 No.Tgl.Ijin Oprasional
5

20 No.Tgl. SK Pendirian Nomor : 063/KPTS/1976

Tgl. Bandung, 25 Maret 1976

21 SK Kepsek 820/Kep.03/BKPPD/2015

Tanggal : 29 Januari 2015

22 Status Akreditasi/Nomor A (Amat Baik)

Nomor : 02.00/312/BAP-SM/SK/X/2014

Bandung, 15 Oktober 2014

23 Status Sekolah SWASTA

(pilih salah satu) Penaung: Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar


dan Menengah PGRI (YPLP Dikdasmen PGRI)

24 Visi Terwujudnya Insan yang Berakhlak, Berbudi Pekerti


Luhur, Cerdas, Berwawasan dan Berbudaya Lingkungan.

25 Misi 1. Meningkatkan Kehidupan Sekolah yang berlandaskan


norma agama, ocal dan ocal
2. Menumbuhkembangkan karakter warga sekolah yang
jujur, disiplin, mandiri dan bertanggung jawab
3. Meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan
inovatif dengan mendayagunakan iptek dan sarana
prasarana yang memadai.
4. Meningkatkan wawasan global melalui penggunaan
IT
5. Meningkatkan sekolah yang berwawasan lingkungan
6. Membangun kehidupan sekolah yang demokratis, dan
berbudaya nasional.
26 Tujuan 1. Meningkatnya pelaksanaan kegiatan pengamalan
beragama serta sadar terhadap ocal yang berlaku
2. Terbentuknya karakter warga sekolah yang jujur,
disiplin, mandiri, bertanggung jawab, dan mencintai
6

budaya ocal.
3. Terciptanya proses pembelajaran secara aktif, kreatif,
dan inovatif dengan mendayagunakan iptek dan
Pendidikan Lingkungan Hidup.
4. Meningkatnya potensi warga sekolah dalam
pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup serta
pencegahan terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
5. Terbangunnya warga sekolah yang mencintai,
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup.
6. Berkembangnya sikap saling menghargai dan
menghormati kepada seluruh warga sekolah.
27 Tahun Renovasi 2013

28 Luas Lahan Sekolah 7300 meter2

29 Luas Bangunan Sekolah 3500 meter2

30 Jarak ke Kota Kecamatan 1 km


(km)

31 Jarak ke Kota Kabupaten 1 km


(km)

32 Prestasi yang Pernah diraih 1.Juara I. Color Hunting Pramuka Tingakta Kabuaten
Cianjur, Tempat GGM Cianjur, Tgl 11 Agts 2003
(Prestasi, tahun)
2.Juara I. Bola Voli Kapolres Cup IV Tingkat Kabupatn
Cianjur, Tempat Polres Cianjur 8 Juli 2004

3. Juara II Bola Voli EFKIF Unsur Cianjur, Tempat


Unsur Cianjur Tanggal. 25 Juni 2006

4. Juara II Bola Voli Pekan Kreatifitas Belajar SLTA


Tingkat Kabupaten, Tempat SMAN 1 Cilaku Tanggal.
25 September 2007
7

5. Juara I Biantara Putri Tk. Kabupaten Tempat GGI


Cianjur, 25 Maret 2009

6. Juara II Bola Voli Tk. Kabuapten, Tempat SMA


Pasundan Cianjur, Tanggal 10 Juli 2009

7. Juara I. Lomba Dongeng Sunda Tk Kab. Cianjur,


Tempat GGI Cianjur, Tanggal 10 Agustus 2009

8. Juara I , Lomba lari 100 Meter Putri Tk. Kabupaten


Tempat Stadion Badak Butih Cjr, Tgl 9 Maret 2010

9. Juara I Tenis Meja Putri Tk Kabupaten, Tempat


Wisma Karya Cianjur, Tahun 2012

10. Juara II Tenis Meja Putri Tk. Kabupaten Tempat

Wisma Karya Cianjur, O2SN Tahun 2013

11. Juara III Lomba Kriya FLS2N Tingkat Kabupaten

Cianjur Tahun 2015

12. Juara III Anggana Sekar Putra Tingkat

Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

33 Jumlah keseluruhan siswa Kelas L P Jumlah

X IPA 16 9 25

X IPS 1 15 13 28

X IPS 2 17 13 30

XI IPA 14 15 29

XI IPS 1 16 9 25

XI IPS 2 13 15 28

XII IPA 1 13 8 21
8

XII IPA 2 8 12 20

XII IPS 9 17 26

Jumlah 136 118 254

34 Jumlah Guru Laki-laki Perempuan Total

9 12 21

35 Status Guru Guru DPK GTT

L P Total L P Total

2 5 7 8 6 14

36 Jumlah Pegawai non-guru Laki-laki Perempuan Total

2 1 3

37 Waktu KBM di sekolah Pagi : Mulai Senin s.d Jumat

Pkl : 07.00 s.d 15. 00 WIB

38 Kegiatan Ekstrakurikuler 1.Pramuka

2.PMR

3.Paskibra

4.Olahraga Bola Voli

5.Olahraga Basket

6.Olahraga Futsal

7. Olahraga Tenis Meja

8. Olahraga Bulutangkis
9

9. Remaja Mesjid

10. Kesenian Tradisional/Modern

11. Membatik

39 Susunan Pengurus Ketua : Hj. Eka Rostini, S.Pd,MM


Dewan/Komite Sekolah
Sekretaris : Irma Sri Rejeki

Bendahara : Hikmat Taufik, S.Pd,MH

40 Organisasi Siswa OSIS

Tamatan ( dalam 5 tahun terakhir )

Siswa yg
Tamatan Rata – Rata
Tahun lanjut ke
(%) NA
Pelajaran PT (%)

Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target

2010 / 2011 100 100 8,22 8,00 32 35

2011 / 2012 100 100 8.25 8.00 15 20

2012 / 2013 100 100 8,38 8.00 10 20

2013 / 2014 100 100 6.50 8.00 8 20

2014 / 2015 100 100 67. 00 80.00 5 25

2015 /2016 100 100 67. 00 80.00 5 25

2016 / 2017 100 100 75,00 80.00 10 30

Kondisi Siswa ( 5 tahun terakhir )

Tahun Pelajaran Jumlah


10

Kelas Siswa

2011 / 2012 6 151

2012 / 2013 6 144

2013 / 2014 6 173

2014 / 2015 6 144

2015 / 2016 8 187

2016 / 2017 8 188

FASILITAS SEKOLAH

Kondisi
Fasilitas Jumlah
(Baik,Rusak Rinagan, Rusak Berat,)

10 Baik

Ruang Kelas 14 2 Rusak Berat

2 Rusak Ringan

Ruang Perpustakaan 1 Ruska Ringan

Ruang Pimpinan 1 Baik

Ruang Guru 1 Baik

Ruang Tata Usaha 1 Baik

Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1 Ruska Ringan

Laboratorium Komputer 1 Rusak Ringan

Laboratorium Fi, Ki,Bi 1 Rusak Berat

Laboratorium Bahasa 1 Tidak Ada

Ruang Ibadah 1 Rusak Berat

Kantin Sekolah 1 Baik

Ruang UKS 1 Baik

Ruang Osis 1 Baik


11

Ruang Pertemuan/Aula 1 Ruska Ringan

Ruang Kesenian 1 Tidak ada

Gudang 1 Tidak Ada

Lapangan Olahraga 1 Rusak Ringan

WC Siswa 1 Ruska Ringan

WC Guru 1 Baik

WC Kepala Sekolah 1 Baik

Staf Tata Usaha

No Nama Status Jabatan Ket

1 Dede Supriatna Honorer Kepala TU


2 H. Amin Honorer Bendahara
3 Shania Risma Dwi Honorer Tenaga Administrasi Sekolah
4 Mira Dewi Anggraeni, S.Pd Honorer Staf Perpustakaan
5 Hasan Honorer Persuruh
12

BAB II
MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Pengelolaan/Pelaksanaan Kurikulum SMA PGRI CIANJUR


1. PROGRAM KURIKULUM
a. Latar Belakang
Sesuai denganUndang-undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003
mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa
dan negara.
SMA PGRI Cianjur sebagai salah satu instansi yang terkait
langsung dengan sistem pendidikan nasional memandang perlu untuk
melakukan perubahan program pendidikan secara tersencana, terarah dan
berkesinambungan sesuai dengan visi dan misi yang telah disepakati
bersama.

b. Dasar Hukum
1) Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2) Peraturan Pemerintah Nomor : 25 tahun 2000 tentang Program
Pengembagan Pendidikan Nasional tahun 2000-2004
13

3) Surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002.


Tanggal 19 April 2001 tentang Penyusunan Standar Pendidikan Mutu
Pendidikan
4) Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 087/U/2002,
Tanggal 04 Juni 2002 Tentang Akreditsi Sekolah.
5) Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 125/U/2002,
Tentang Kalender Pendidikandan Jumlah Jam Mengajar Efektif.

c. Maksud dan Tujuan


Kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan , hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran . Maka dari itu kami menyusun perencanaan
program kurikulum dengan tujuan :
1) Tujuan Umum :
- Meningkatkan mutu pendidikan di SMA PGRI Cianjur
- Mencapai Visi dan Misi SMA PGRI Cianjur secara bertahap dan
berkesinambungan
2) Tujuan Khusus :
a. Agar Proses Pembelajaran di SMA PGRI Cianjur tahun pelajaran
2017/ 2018 lebih terencana dengan matang dan terarah
- Sebagai alat untuk melaksanakan pengawasan agar penyimpangan
dalam proses pembelajaran dapat dihindari
- Sebagai acuan dalam melaksanakan Proses pembelajaran
- Tercapainya fasilitas media pembelajaran 80 % di atas KKM
- Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas
Pembelajaran
- Sebagai alat kontrol pelaksanaan kegiatan pembelajaran
- Membantu guru- guru dalam menyusun program pembelajaran

2. RINCIAN KEGIATAN PROGRAM KURIKULUMSMA PGRI


CIANJUR
14

a. Tugas dan Wewenang


1. Tugas Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berperan sebagai Edukator, Manager, Administrator,
Supervisor, Leader, Inovator, dan Monivator Pendidikan.
2. Tugas Wakasek Urusan Kurikulum
- Mewakili Kepala Sekolah apabila Kepala sekolah berhalangan
hadir
- Menyusun Program Kurikulum
- Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran
- Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan tengah semester dan
akhir semester
- Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan administrasi
pembelajaran
- Mempersiapkan admnistrasi kurikulum dengan baik
- Menyusun laporan pelaksanaan pembelajaran
- Mengkoordinasikan tugas- tugas guru bila terjadi perubahan yang
sangat urgen dalam KBM
- Membuat rekap kehadiran guru
- Mengkoordinasikan kegiatan Ulangan Blok, UAS / UAN
- Memberikan saran atau pendapat terhadap pengembangan
pembelajaran

3. Tugas Wakasek Urusan Kesiswaan


- Menyusun program pembinaan OSIS.
- Menyebarluaskan tata tertib sekolah kepada siswa.
- Mengusahakan tata tertib sekolah dipahami dan dihayati serta
dilaksanakan oleh siswa.
- Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.
- Melaksanakan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
15

- Mengkoordinasikan serta membina kegiatan OSIS , Pramuka,


PMR, Olah Raga, Kesenian, Paskibra , Remaja Mesjid, dan
Pencinta Alam.
- Melaksanakan kegiatan Orientasi siswa baru kelas X.
- Mengkoordinasikan pelaksanaan upacara sekolah baik upacara
rutin setiap hari senin maupun upacara hari besar nasional.
- Memberikan saran dan pendapat mengenai pengembangan di
bidang kesiswaan.
- Seleksi siswa unggulan untuk menjadi siswa berprestasi.
- Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

4. Tugas Wakasek Urusan Sarana prasarana


- Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, aman dan bersih.
- Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah .
- Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
- Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah agar dapat berfungsi
dengan baik , bersih, rapi, dan menarik.
- Melengkapi atau memperbaiki sarana pembelajaran maupun
penunjangnya.
- Membuat, memperbaiki serta pengecatan fisik bangunan sekolah
serta sarana meubelnya.

5. Tugas Wakasek Urusan Humas


- Mengoptimalkan hubungan sekolah dengan orang tua/ wali siswa
melalui pertemuan.
- Membina hubungan antara sekolah dan Komite Sekolah
- Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar.
- Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan instansi terkait.
- Menjalin hubungan harmonis dengan sekolah lain terutama SLTP
sebagai sumber input.
16

- Mengadakan kegiatan karya wisata.

6. Tugas Koordinator BP/ BK


- Menyusun Program Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (BK)
- Mengadakan koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi
masalah- masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan
belajar.
- Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih
berprestasi dalam kegiatan belajar.
- Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam
memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan
kerja yang sesuai.
- Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan / bimbingan karier.
- Menyusun statistik penilaian bimbingan dan konseling / bimbingan
karir.
- Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar praktik atau
pelaksanaan bimbingan dan konseling.
- Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan
konseling.
- Menyusun laporan bimbingan dan konseling/ bimbingan karir

7. Tugas Wali Kelas


- Melaksanakan pengelolaan kelas.
- Menyelenggarakan administrasi kelas meliputi :
- Denah tempat duduk.
- Papan absensi siswa.
- Daftar pelajaran kelas.
- Daftar piket kelas.
- Penyusunan / pembuatan grafik kehadiran bulanan siswa.
- Pengisian daftar kumpulan nilai nilai siswa (legger).
17

- Pembuatan catatan khusus tentang siswa.


- Pengisian buku laporan hasil belajar siswa ( LHBS).
- Pembagian buku laporan hasil belajar siswa ( LHBS).
- Membina peningkatan keimanan, ketaqwaan dan keterampilan
serta budi pekerti.
- Memelihara kebersihan kelas.
- Mengetahui jumlah anak didik dan nama- namanya.
- Mengetahui kehadiran anak didiknya setiap hari.
- Mengetahui masalah- masalah anak didiknya serta latar belakang
keluarganya.
- Membina suasana kekeluargaan dalam kelas.
- Melaporkan hasil- hasil tugasnya kepada kepala sekolah.

8. Tugas Guru
- Membuat Program Pembelajaran / semester/ tahun.
- Mengembangkan Silabus, Rencana Pembelajaran.
- Menganalisis Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
- Melaksanakan Proses Pembelajaran.
- Melaksanakan evaluasi.
- Menganalisis hasil evaluasi belajar.
- Menyusun dan melaksanakan program remedial dan pengayaan.
- Membuat alat pelajaran/ alat peraga.
- Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
- Melaksanakan tugas- tugas tertentu di sekolah.
- Membuat LKS atau buku tugas siswa.
- Mengembangkan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
- Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.
- Meneliti daftar hadir setiap pertemuan, mengabsen siswa, mengisi
agenda kelas.
- Menjaga kebersihan kelas atau ruang praktikum.
18

- Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan


pangkat.
- Melaksanakan bimbingan guru dalam KBM.
- Berusaha untuk pengembangan profesinya.
- Mengikuti kegiatan MGMP.

9. Tugas Piket
- Mengatur tamu yang datang.
- Mencatat siswa yang terlambat.
- Mencatat siswa yang meninggalkan sekolah karena sakit atau hal
lain.
- Menyampaikan tugas bagi pengajar yang berhalangan hadir dan
mengisiskelas tersebut.
- Ikut membantu menertibkan/ mengamankan situasi keadaan
sekolah dari terwujudnya KBM yang baik.
- Mengambil inisiatif tentang ketidaklancaran yang mengganggu
ketertiban dan kelancaran KBM.
- Menyampaikan laporan bila terjadi hal- hal yang mengganggu
KBM kepada kepala sekolah atau wakasek urusan kurikulum.
- Berkonsultasi dengan Wakasek urusan kesiswaan atau keamanan
bila terjadi keraguan dalam mengambil tindakan.
- Mencatat dan menegur siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
- Memberi izin masuk siswa yang terlambat setelah mengadakan
konsultasi. dengan koordinator piket.

d. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA PGRI Cianjur meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Untuk kelas X, struktur
19

kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan (SKL) dan


kompetensi inti (KI) serta kompetensi dasar (KD) yang sesuai untuk
semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum untuk kelas XI dan
XII di susun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetansi mata pelajaran.
Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA PGRI Cianjur dibagi ke
dalam dua kelompok, yaitu (1) kelas X yang melaksanakan kurikulum
2013 dengan peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
dan Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang
didasarkan berdasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.
(2) Kelas XI, XII yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006 dengan
penjurusan yang terdiri dari 2 program yaitu : Program Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

1) Kurikulum Kelas X (Kurikulum 2013)

a). Kelas X terdiri atas peminatan IPA, IPS, dan Lintas Minat yang didasarkan
pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik, pengembangan diri
melalui kegiatan ekstra dan BP / BK , serta kegiatan pramuka sebagai ekstra
kurikuler wajib bagi semua peserta didik kelas X. Jumlah mata pelajaran
dikelas X 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 5
mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran
lintas minat.

b). Struktur kurikulum SMA PGRI Cianjur kelas X disajikan dalam tabel 1
berikut:
20

Tabel 1:

Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Semester 1 Semester 2
Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3


2. Pendidikan Pancasila dan 2 2
Kewarganegaraan 4 4
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 2 2
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

1. Seni Budaya 2 2

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3

3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

4. Bahasa Sunda 2 2

5. PSPJ PGRI 1 1

Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per minggu 27 27

Kelompok C (Peminatan)
Mata pelajaran peminatan akademik 18 18

Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per


45 45
minggu
21

Tabel 2: (Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)

Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan


kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata
pelajaran sesuai dengan minat keilmuaannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangakan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan
tertentu.

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA adalah sebagai berikut:

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt. 2

Kelompok A ( Wajib)

1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3


pekerti

2 Pendidikan Pancasila dan 2 2


Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 4 4

4 Matematika 4 4

5 Sejarah Indonesia 2 2

6 Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B ( Wajib)

7 Seni Budaya 2 2

8 Pendidikan Jasmani, Olahraga 3 3


dan Kesehatan
22

9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10 Bahasa Sunda 2 2

11 PSPJ PGRI 1 1

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan 27 27


B perminggu

Kelompok C (Peminatan)

Mata Pelajaran Peminatan Akademik 18 18

Jumlah jam pelajaran yang harus di 45 45


tempuh perminggu

Tabel 2 : ( Kelompok Mata Pelajaran Peminatan)


Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata
pelajaran sesuai dengan minat keilmuanya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan
tertentu.
Struktur Mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA adalah sebagai berikut:

Mata Pelajaran Alokasi Waktu


Smt 1 Smt 2
Kelompok A dan B (Wajib) 27 27
b. Kelompok Peminatan
Peminatan matematika dan ilmu-ilmu alam
I 1 Matematika 3 3
2 Biologi 3 3
3 Fisika 3 3
4 Kimia 3 3
Peminatan Ilmu-ilmu sosial
II 1 Geografi 3 3
2 Sejarah 3 3
23

3 Ekonomi 3 3
4 Sosiologi 3 3
Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
Mata pelajaran Alokasi Waktu
Smt 1 Smt 2
III 1 Bahasa dan sastra
Indonesia
2 Bahasa dan sastra
Inggris
3 Bahasa dan sastra Asing
lainya
4 Antropologi
Pilihan lintas minat dan atau Pendalaman minat 6 6
Jumlah jam pelajaran yang tersedia perminggu 57 57
Jumlah jam pelajaran yang harus di tempuh 45 45
perminggu

Kelompok pelajaran lintas minat


Di SMA PGRI Cianjur tidak dilaksanakan pendalaman minat tetapi pilihan lintas
minat.
Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran lintas minat
untuk peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di
peminatan lain dengan ketentuan sebagai berikut :
Peserta didik yang memilih peminatan
IPS IPA
Sejarah Fisika 3
Ekonomi Biologi 3
Sosiologi Kimia
Dapat memilih Bahasa dan sastra Bahasa dan sastra
dua mata pelajaran Inggris Inggris
diantara berikut: Bahasa dan sastra Bahasa dan sastra
jepang jepang
Antropologi Antropologi

2). Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS (Kurikulum 2006)


24

a) Kurikulum SMA PGRI Cianjur Kelas Program IPS kelas XI dan XII
terdiri atas 15 mata pelajaran, dan pengembangan diri melalui kegiatan
ektrakurikuler dan BP/BK.
b) Struktur Kurikulum SMA PGRI Cianjur Program IPS disajikan dalam
table 1 berikut:

Tabel 1 :
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
25

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Sejarah 3 3 3 3
7. Geografi 3 3 3 3
8. Ekonomi 4 4 4 4
9. Sosiologi 3 3 3 3
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 2 2
dan Kesehatan
12. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2
komunikasi
13. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2

B. Muatan Lokal
14. Bahasa Daerah/ Sunda 2 2 2 2
15. PSPJ PGRI 1 1 - -

C. Pengembangan Diri *) 2*) 2*) 2*) 2*)


Jumlah 40 40 39 39

2). Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPA (Kurikulum 2006)

a) Kurikulum SMA PGRI Cianjur Kelas Program IPA kelas XI dan XII
terdiri atas 15 mata pelajaran, dan pengembangan diri melalui kegiatan
ektrakurikuler dan BP/BK.
26

b) Struktur Kurikulum SMA PGRI Cianjur Program IPA disajikan dalam


table 1 berikut

Tabel 2
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran
16. Pendidikan Agama 2 2 2 2
17. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
18. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
19. Bahasa Inggris 4 4 4 4
20. Matematika 4 4 4 4
21. Fisika 4 4 4 4
22. Kimia 4 4 4 4
23. Biologi 4 4 4 4
24. Sejarah 2 2 2 2
25. Seni Budaya 2 2 2 2
26. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 2 2
dan Kesehatan
27. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2
komunikasi
28. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2

B. Muatan Lokal
29. Bahasa Daerah/ Sunda 2 2 2 2
30. PSPJ PGRI 1 1 - -

C. Pengembangan Diri *) 2*) 2*) 2*) 2*)


27

Jumlah 41 41 40 40

3) Muatan Kurikulum SMA PGRI Cianjur


Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kabupaten Cianjur maka jenis
muatan yang dilaksanakan di SMA PGRI Cianjur seperti terdapat dalam
struktur kulikulum pada tabel di atas adalah, Bahasa Sunda dan PSJP PGRI
yangmerupakan cirikhas persekolahan PGRI.
Strategi pelaksanaan muatan local tersebut adalah sebagai berikut:
a) untuk Bahasa Sunda adalah muatan local titipan Provinsi yang harus
dilaksanakan di setiap sekolah di Provinsi Jawa Barat dengan SK/KD sudah
dibuat di Provinsi, khusus untuk kelas X menjadi mata pelajaran wajib B.
b) untuk PSPJ PGRI dilaksanakan dalam pertemuan tatap muka yng diberikan
untuk kelas X dan XI program IPA dan IPS sebanyak satu jam perminggu,
dengan SK/KD dikembangkan secara mandiri.
Muatan Kurikulum SMA PGRI Cianjur meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BNSP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.

4) Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh
oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan member kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tensaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiata yang
dilaksanakan adalah:
- Pramuka, yang menjadi ekstrakulikuler wajib bagi kelas X, XI
- Olahraga, diantaranya: bola voli, basket, sepak bola, futsal.
- Kesenian (degung)
28

- PA (pecinta alam)
- Paskibra
- PMR
- Membatik
- Keputrian

5) Alokasi Waktu
Alokasi waktu satu jam pembelajaran antara 45menit.
6) Minggu Efektif
Minggu efektif dalam satu tahun pembelajaran (2semester) untuk tahun
pelajaran 2017-2018 adalah 38 minggu efektif.

. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMA PGRI Cianjur untuk kelas X meliputi Kompetensi


inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamanya merupakan beban belajar peserta didik. Untuk kelas XI
dan XII, muatan kurukulum tersebut merupakan mata yang harus di tempuh oleh
peserta didik pada setiap jenjang kelas. Muatan Lokal dan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata Pelajaran beserta alokasi waktu kelas X untuk tahun pelajaran 2017-2018
memacu kepada silabus, sesuai Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013,
sedangkan untuk kelas XI dan XII mata pelajaran serta alokasi waktu tertera
pada struktur kurikulum yang tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun
2006 tentang standar isi.

2. Muatan Lokal
29

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang di sesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan
daerah. Khusus di wilayah Jawa Barat Muatan lokal diisi dengan bahasa sunda
dan PSPJ PGRI yang merupakan cirri khas sekolah PGRI.
3. Kegiatan pengembangan Diri
Bukan mata pelajaran yang harus di asuh oleh tenaga pendidik bertujuan untuk
meberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,setiap peserta didik
yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Khusus di SMA PGRI Cianjur,
Pengembangan diri meliputi dua kegiatan yaitu :
a. Pembentukan karakter pada peserta didik
Pembentukan karakter pada peserta didik melalui pembiasaan lingkungan guna
mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan melalui kegiatan
rutin ,kegiatan spontan, kegiatan program dan kegiatan keteladanan. SMA PGRI
Cianjur telah memulai kegiatan pembentukan karakter ini dengan pembiasaan
membaca ayat al-quran atau asmaul husna pada jam pertama setiap harinya.
b. Pengembangan Potensi dan Pengekspresian diri
Pengembangan Potensi dan Pengekspresian diri SMA PGRI Cianjur
melalui bidang seni, olahraga, keterampilan, kelompok pecinta mata pelajaran
dan membatik.

4. Pengaturan Beban Belajar


a. Beban belajar kegiatan tatp muka perjam pembelajaran 45 menit
b. Jumlah jam pelajaran perminggu 38-39 jam pelajaran
c. Minggu efektif pertahun ajaran 34-38 jam pelajaran
Penugasan tersruktur dan kegiatan mandiri tidak struktur bagi peserta
didik maksimum 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
d. Alokasi waktu umtuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
e. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut :
1) Kelas X : 45 jam pelajaran ;
30

2) Kleas XI IPA : 41 jam pelajaran, ada penambahan 3 jam


pelajaran pada mata pelajaran ciri khas program;
3) Kelas XI IPS : 40 jam pelajaran , ada penambahan 3 jam pelajaran
pada mata pelajaran ciri khas program ;
4)Kelas XII IPA : 40 jam pelajaran ada penambahan masing-masing
1 jam pelajaran pada mata pelajaran sejarah kelas
XII IPA
5) Kelas XII IPS : 39 jam pelajaran ada penambahan masing-masing
1 jam pelajaran pada mata pelajaran sejarah kls XII
IPA

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru mata pelajaran
Dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang
diperoleh peserta didik npada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di
SMA PGRI Cianjur meningkatkan criteria ketuntasan minimal secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.Ketuntasan minimal di SMA
PGRI Cianjur diserahkan kepada guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada
pihak yang terkait.

a. Kelas X
Kriteria ketuntasan minimal untuk kelas X di SMA PGRI Cianjur
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar, daya dukung dan
karakteristik peserta didik dengan mempertimbangkan nilai raport, SKHUN,
dan rekomendasi dari sekolah asal, maka untuk semua mata pelajaran wajib A ,
Wajib B, Peminatan, dan lintas minat adalah 75% atau sama dengan 3 (tiga).
b. Kelas XI dan XII
Untuk kelas XII dengan memperhatikan kompleksitas materi, daya dukung, dan
Intak peserta didik, maka KKM setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut :
31

1) Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kriteria Ketuntasan Minimal


Kelas X Kelas XI Kelas XII
Smt. Smt. Smt. Smt. Smt. Smt.
Mata Pelajaran
1 2 1 2 1 2
A. Mata Pelajaran 75 75 75 75 75 75
1. Pendidikan Agama 75 75 75 75 75
2.Pendidikan 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
5. Matematika 75 75 75 75 75 75
6. Fisika 75 75 75 75 75 75
7. Kimia 75 75 75 75 75 75
8.Biologi 75 75 75 75 75 75
9. Sejarah 75 75 75 75 75 75
10.Seni Budaya 75 75 75 75 75 75
11.Pendidikan Olahraga, 75 75 75 75 75 75
jasmani dan kesehatan
12. Tekhnologi informasi dan 75 75 75 75 75 75
komunikasi
13Prakarya dan 75 75 75 75 75 75
kewirausahaan
B. Muatan Lokal
14. Bahasa Sunda 75 75 75 75 75 75
15 PSPJ PGRI 75 75 75 75

2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal


Kelas X Kelas XI Kelas XII
Smt. Smt. Smt. Smt. Smt. Smt.
32

1 2 1 2 1 2
A. Mata Pelajaran 75 75 75 75 75 75
1. Pendidikan Agama 75 75 75 75 75
2.Pendidikan 75 75 75 75 75 75
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
5. Matematika 75 75 75 75 75 75
6. Sejarah 75 75 75 75 75 75
7. Geografi 75 75 75 75 75 75
8.Ekonomi 75 75 75 75 75 75
9. Sosiologi 75 75 75 75 75 75
10.Seni Budaya 75 75 75 75 75 75
11. Pendidikan Olahraga, 75 75 75 75 75 75
jasmani dan kesehatan
12. Tekhnologi informasi dan 75 75 75 75 75 75
komunikasi
13Prakarya dan 75 75 75 75 75 75
kewirausahaan
B. Muatan Lokal
14. Bahasa Sunda 75 75 75 75 75 75
15 PSPJ PGRI 75 75 75 75

C. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 023 tahun 2016
B. Prinsip penilaian hasil belajar :
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang di ukur;
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan criteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama,suku,budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender.
4. Terpadu , berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
33

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, criteria penilaian, dan dasar


pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan berarti penilaian mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai tekhnik
penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik;
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara rencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku;
8. Beracuan, criteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat di pertanggung jawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur,tekhnik, maupun hasilnya.
C. Bentuk Penilaian
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang di perlukan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk;
3. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
4. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
5. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian,tengah semester,
akhir semester, akhir tahun, dan /atau kenaikan kelas
6. Pemanfaatan hasil penilaian sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(2) diatur lebih lanjut oleh direktorat jendral terkait.
7. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk
ujian sekolah/madrasah.
8. Penilaianhasil belajar oleh satuan pendidikan sebagai mana yang
dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk penentuan kelulusan dari
satuan pendidikan
9. Satuan pendidikan menggunakan hasil penelitian oleh satuan
pendidikan dan hasil penilaianoleh pendidik sebagaimana yang
34

dimaksud dalan pasal 5 ayat (2) untuk melakukan perbaikan dan


penjaminanmutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan
10. Dalam rangka perbaikan dan penjaminan mutu pendidikan
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) ,satuan pendidikan
menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria kenaikan kelas
peserta didik
11. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukandalam bentuk ujian
nasionaldiguanakan sebagai dasar untuk :
a. Pemetaan mutu program dan satuan pendidikan ;
b. Pertimbanagan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya;
dan
c. Pembianaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan
dalam upayanya meningkatkan mutupendidikan,
E. Prosedur penilaian
1. Penilaian aspek sikap dilakuakan melalui tahapan:
a. Mengamati prilaku peserta didik selama pembelajaran
b. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi /pengamatan
c. Menindaklanjiti hasil pengamatan
d. Meneskripsiakan perilaku peserta didik
2. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan :
a. Menyususn perecanaan penilaian
b. Mengembangkan instrumsn penilaian
c. Melaksanakan penilaian
d. Memanfaatkan hasil penilaian
e. Malaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka degan skala 0-100 dan
deskripsi
1) Kelas XII penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup
semua aspek kopetensi yang meliputi kemampuan kognitif,
psikomotorik, dan apektif dan dialakukanoleh semua guru.
a) Kemampuan kognitif dilaksanakan melalui:
35

 Ulangan Harian, UTS, dan UAS hasil ulangan ( ulangan


harian / UTS /UAS) dibagikan kepada peserta didik untuk
ditandatangani oleh orang tua dan dikumpulkan oleh guru
matapeajaran menjadi portopolio nilai ulangan peserta didik
yang akan menjadi pertimbangan dalam kenaikan, penjurusan
dan pelilusan peserta didik.
 Tugas terstuktur (PT)
 Kegiatan mandiri tidak terstuktur (MTT)
 Semua guru diwajibkan memiliki program remedial yang
dibuat awal tahun yamg berisitentang aturan sebaga peserta
didik yangharus mengikuti remedial. Setelah melaksanakan
remedial (apabila ada)uru embuat laporan yang berisi siapa
yang diremedial, kapan diremedialnya dan bentuk remedialnya
2) Kemempuan apektif dan psikomotor penilaiannya diintegrasiakan
kedalam penilaian kognitif dan praktik serta penilaiannya diserahkan
kepada guru masing masing serta hasil akhir peniaian disesuaikan
dengan dominasi ranah.
3) Penialaian kelompok mata pelajaran
Penilaian akhir belajar peserta didik kelompok mta pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok matapelajaran kewarganegaraan dan
keprinadaian, kelompok mata pelajaran pendidikan jasmaniolahraga
dan kesehatan, dan kelompok mata pelajaranestetikaselain oleh guru
mata pelajaran masiang-masiang, juga dipertimbangkan dan di
musyawarahkan denga semua guru yang dilaksanakan melalui rapat
denga mengacu kepada ketentuan yang berlaku
7. Kenaiaan Kelas dan Kelulusan
a. Kenaikan kelas
1) Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
2) Kehadiran tatap muka dalam setiap matapelajaran menyimak 90%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan
36

ketidakhadiran karna sikit atau alasan tertentu sesuai dengan


peraturan yang berlaku.
3) Khusus untuk kelas X, peserta didik harus mencapai KKM untuk
Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Ketampilan.
37

c. Beban Belajar

Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut :

1. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran


dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum
38

2. Memanfaatkan penambahan jam tambahan per minggu dengan


mempertimbangkan hasil analisis SI, SK/KD meliputi :
i. Kelas X 1 jam untuk Mata Pelajaran Sejarah, 1 Jam untuk Geografi 1 jam
untuk PSPJ PGRI,
ii. Kelas XI, IPA 1 Jam untuk Sejarah dan 1 jam untuk PSPJ PGRI,
3. Alokasi waktu untuk praktik adalah 1 jam tatap muka setara dengan 2 jam
kegiatan praktik di sekolah atau 4 jam praktik di luar sekolah.
Beban belajar peserta didik sebagai berikut :

a) Tatap Muka
Kls X - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 41 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XI / IPA - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 41 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XI / IPS - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 40 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XII IPA - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 40 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
Kls XII IPS - Satu jam mp tatap muka 45 menit
- Jumlah jam pembelajaran per minggu 39 jam
- Minggu efektif per tahun pelajaran 36 jam
b) Kegiatan Tatap Muka
Kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori
maupun diskoveri inkuiri. Metode yangdigunakan seperti ceramah interaktif,
presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan
kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.
39

c) Kegiatan Tugas terstruktur


Kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun
dirancang oleh guru dalamsilabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi
diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi
lingkungan, atau proyek.

d) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur


Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri
inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak


terstuktur 60 % dari waktu kegiata tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan

d. Ketuntasan Belajar
1. Daftar Ketuntasan KKM seluruh Mata Pelajaran.

Penetapan nilaiKetuntasan Kriteria Minimal di SMA PGRI Cianjur


dilakukan melalui analis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan
memperhatikan kompleksitas,daya dukung dan intake pesrerta didik untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar Kompetensi. Kritetia
ketuntasan Minimal Mata Pelajaran meupakan rata-rata dari semua KKM-SK
yang terdapat dalam 1 semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan
dalam laporan hasil belajar ( LHBS/RAPORT) peserta didik. Sekolah
menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata pelajaran dalam setiap
jenjang adalah sebagai berikut ini:

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


40

KKM
No Mata Pelajaran Kelas X Kelas XI Kelas XII
IPA IPS IPA IPS IPA IPS
75 75 75 75 75 75
1 Pendidikan Agama
75 75 75 75 75 75
2 Kewarganegaraan
75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia
75 75 75 75 75 75
4 Bahasa Inggris
75 75 75 75 75 75
5 Matematika
75 75 75 75 75 75
6 Fisika
75 75 75 75 75 75
7 Kimia
75 75 75 75 75 75
Biologi
75 75 75 75 75 75
9 Sejarah
75 75 75 75 75 75
10 Geografi
75 75 75 75 75 75
11 Ekonomi/ Akuntansi
75 75 75 75 75 75
12 Sosiologi
75 75 75 75 75 75
13 Seni Budaya
75 75 75 75 75 75
14 Penjas, Orkes
75 75 75 75 75 75
15 TIK
75 75 75 75 75 75
16 Keterampilan Prakarya
75 75 75 75 75 75
17 Mulok Bahasa Sunda

2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas mengajar di SMA PGRI Cianjur ditentukan Kepala
Sekolah dibantu oleh wakil kepala urusan kurikulum dengan suatu pertimbangan-
pertimbangan tertentu dan diimformasikan kepada para pengajar dalam suatu
rapat khusus disertai dengan surat tugas.

Adapun pembagian tugas mengajar dan tugas- tugas lainnya pada tahun
pelajaran 2016/ 2017 sebagai berikut :
41

- Pembagian Tugas Mengajar

-Pembagian Tugas- tugas lainnya

Pembagian tugas – tugas lainnya untuk tahun pelajaran 2016/2017 adalah


sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah : Drs. Tatang Sukmara


2. Wakasek Urusan Kurikulum : Heri Munadi, S.Pd,MM
3. Wakasek urusan Kesiswaan : Dahyah, SE
4. Wakasek urusan Sarana Prasarana : Hikmat Taufik, S.Pd,MH
5. Kepala Perpustakaan : Dra. Hj Sri Yulianti Andriani
6. Koordinator BK/ BP : Dra. HJ. Letti Sulastri
Tati Mulyati , S.Pd, M. Pd
7. Koordinator
a. Olah raga : - Drs. Tatang Sukmara
b. Pramuka : Shany Rachmawaty, S.Pd
c. PMR : Dodi Suhendi, S.Pdi
d. Laboratorium : Lilis Supriatin, S.Pd
e. Kesenian : Asep -
f. Kerohanian : Adang Hadiat, S.Pdi
g. Perpustakaan : Mira Dewi Anggraeni, S.Pd
h. Komputer : R. Maulana Ganda P
i. Paskibraka : Tati Mulyati, S.Pd

8. Wali Kelas :
Kelas X IPA : Ade Nasrudin, S.Pdi

Kelas X IPS 1 : Shany Rachmawaty, S.Pd

Kelas X IPS 2 : Yogi Adha Nugraha, S.Pd

Kelas XI IPA : Hj. Lilis Marliah, S.Pd


42

Kelas XI IPS 1 : Putri Rahmawati, S.Pdi

Kelas XI IPS 2 : Dendi Nugraha, S.Pd

Kelas XII IPA 1 : Lilis Supriatin, S.Pd

Kelas XII IPA 2 :Dra. Hj Sri Yulianti Andriani

Kelas XII IPS : Tati Mulyati, S.Pd, M.Pd

3. Rincian Umum Kegiatan


1). Kegiatan Harian
a. Memeriksa kehadiran hadir guru dan siswa
b. Mengatasi masalah yang timbul pada saat berlangsung KBM
2). Kegiatan Mingguan
a. Upacara Bendera Setiap hari Senin
b. Pemeriksaan agenda kelas
c. Kegiatan MGMP
3). Kegiatan Bulanan
d. Rapat Dinas
e. Kegiatan MGMP/ MKKS
f. Ulangan Harian
g. Membuat prosentase kehadiran guru dan siswa
4). Kegiatan Tengah Semesteran
a. Menyelenggarakan Ulangan Tengah Semester
b. Mengumpulkan nilai rata- rata ulangan harian
c. Mengiumpulkan data ketuntasan belajar
5). Kegiatan Semesteran
a. Pembagian Tugas Mengajar (awal semester)
b. Perhitungan KKM (awal semester)
c. Penyelenggaraan Ulangan Akhir Semester
d. Mengumpulkan Nilai LHBS dan data ketuntasan belajar dari para guru
e. Pengisian Legger
f. Pengisian LHBS
43

g. Penyerahan LHBS kepada siswa/ Orangtua Siswa


h. Penanganan siswa bermasalah
i. Pemanggilan dan konsulatsi dengan orang tua untuk siswa bermasalah
6) Kegiatan Akhir Tahun
a. Menyusun US-1 dan US-2
b. Melaksanakan pemantapan bagi siswa kelas XII
c. Menyelenggarakan ujian praktek, ujian Tulis (UAS dan UAN)
d. Pemeriksaan dan Penilaian ujian praktek dan ujian tulis sekolah
e. Rapat kenaikan kelas
f. Rapat kelulusan
g. Pembagian LHBS dan Ijazah
h. Pendaftaran ke Perguruan Tinggi
i. Penerimaan Siswa Baru
2.
2. Analisis Minggu Efektif
a. JUMLAH MINGGU EFEKTIF
Jumlah Tidak
No Semester Bulan Efektif Ket
Minggu Efektif

Juli 2017 4 2 2
1

Agustus 5 - 5
2

September 4 2 2
3
Ganjil
Oktober 4 - 4
4

Nopember 4 - 4
5

Desember 4 2 2
6

Jumlah 25 6 19 50
44

Januari 2018 5 - 5
1

Pebruari 4 - 4
2

Maret 5 2 3
3
Genap
April 4 1 3
4

Mei 5 1 4
5

Juni 4 4
6

Jumlah 27 8 19 54

B. Pembinaan Kesiswaan

a. PENGORGANISASIAN

1) Organisasi

Program kesiswaan akan berjalan dengan baik apabila dilaksanakan secara


terogranisir, terarah dan terpadu. Karena organisasi yang baik dan teratur dapat
menciptakan hubungan kerja yang jelas dan tegas antara pihak–pihak yang
bersangkutan dan hubungan administrasi yang baik antara pihak yang
bersangkutan, yang tergabung dalam personil kegiatan pembinaan kesiswaan. Di
samping itu seluruh personil urusan kesiswaan dapat memahami tugas dan
tanggung jawabnya serta menyadari akan peranan dan hubungannya dengan
petugas lainnya dalam melaksanakan tugasnya.
45

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

PEMBANTU KEPALA SEKOLAH URUSAN KESISWAAN

SMA PGRI CIANJUR

b. Personalia

Personalia urusan kesiswaan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah / Ketua Pembina


Urusan Kesiswaan : Drs. Tatang Sukmara

2. Wakasek Urusan Kesiswaan


Anggota Pembina Urusan Kesiswaan : D a h y a h , SE

3. Anggota Pembina Urusan Kesiswaan : 1. Tati Mulyati, S.Pd


2. Dendi Nugraha , S.Pd
46

C. Rincian Tugas

No Tugas Nama Uraian Tugas

1 KepalaSek Drs. Tatang Sukmara 1.1. Membuat rencana atau program


olah sekolah secara keseluruhan
1.2. Mengawasi pelaksanaan program
1.3. Bertanggungjawab atas seluruh
pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS di sekolah
yang dipimpinnya
1.4. Mengesahkan keanggotaan
perwakilan kelas dengan SK
Kepala Sekolah
1.5. Mengesahkan dan melantik
Pengurus OSIS dengan SK
Kepala Sekolah
1.6. Mengesahkan anggaran rumah
tangga dan Program Kerja OSIS
1.7. Mendelegasikan tanggungjawab
tertentu dalam pelaksanaan
kegiatan kesiswaan
1.8. Mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Pembina OSIS
dan Pengurus OSIS
2 WakasekU D a h y a h, SE 2.1. Menyusun ProgramPembinaan
rusanKesis kesiswaan
waan 2.2. Bertanggungjawab atas seluruh
pengelolaan, pembinaan dan
pengembangan OSIS
2.3. Mengkoordinir seluruh kegiatan
OSIS
47

No Tugas Nama Uraian Tugas

2.4. Mempertanggung jawabkan


pelaksanaan pembinaan
kesiswaan kepada Kepala
Sekolah
2.5. Menyusun jadwal kegiatan
pembinaan kesiswaan
2.6. Menghadiri setiap rapat– rapat
OSIS
2.7. Menyusun laporan secara
periodik, bulanan maupun
tahunan, baik lisan maupun
tulisan
2.8. Mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Pengurus OSIS
2.9. Mewakili Kepala Sekolah baik
didalam maupun di luar sekolah
dalam pembinaan kesiswaan

2.10. Membina dan mengawasi


Ekstrakurikuler
3 Anggota Tati Mulyati S.Pd, M. Pd Membawahi Sekbid 1, 2, 3, 4 dan 5
Pembina
3.1. Menyusun Program Khusus
Ur.
bidang yang dibawahinya
Kesiswaan
3.2. Membawahi mengkoordinasikan
pengurus OSIS
3.3. Bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan program yang
dikoordinasikannya
3.4. Menghadiri rapat– rapat OSIS
48

No Tugas Nama Uraian Tugas

3.5. Mengadakan evaluasi terhadap


pelaksanaan tugas yang
dikoordinasikannya
3.6. Menyusun laporan secara lisan
atau tulisan
4 Anggota Dendi Nugraha S,Pd Membawahi Sekbid 6, 7, 8, 9, dan 10
Pembinaa
4.1. Menyusun Program Khusus
n Ur.
bidang yang dibawahinya
Kesiswaan
4.2. Bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program yang
dikoordinasikannya
4.3. Menghadiri rapat– rapat OSIS
4.4. Mengadakan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas yang
dikoordinasikannya
4.5. Menyusun laporan secara lisan
maupun tulisan

b. PROGRAM KEGIATAN

Program kegiatan pembinaan kesiswaan di SMA PGRI Cianjur tahun


pelajaran 2017–2018, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada dan
situasi kondisi sesuai dengan kalender akademik.

Adapun jadwal kegiatan pembinaan kesiswaan selengkapnya sebagai


berikut :
Pelaksanaan
N
Kegiatan 1 1 1
o
7 8 9 0 1 2 1 2 3 4 5 6

1 Konsultasi dengan Kepala X


49

Sekolah

Koordinasi dengan
2 X
Wakasek urusan

Koordinasi dengan Wali


3 X
Kelas

Koordinasi dengan pembina


4 X
ekstrakurikuler

Penyusunan Program Kerja


5 X
Urusan Kesiswaan

6 Pemilihan Pengurus Kelas X

7 Pembentukan MPK X

8 Pemilihan Pengurus OSIS X

Latihan Dasar
9 X
Kepemimpinan Siswa

1 Pelantikan Pengurus OSIS


X
0 dan MPK

1
Pembinaan MPK X x x x X x X X x X
2

1
Pembinaan OSIS X x x x X x X X x X
3

1
Pembinaan Pengurus Kelas X x x x X x X X x X
4

1 Kegiatan Peringatan
5 Keagamaan

1 Kegiatan
6 Pertandingan/perlombaan :

1. Bola Voly UNSUR


(FKIP Cup)
50

2. Bola Basket Ex –One


3. Futsal
4. Olympiade Science
5. Porseni
6. Pramuka
7. PMR
8. PASKIBRA
9. Bahasa
1
Kegiatan Study Tour Siswa x
7

1
Pelepasan Siswa Kelas XII X
8

Penerimaan Laporan
1 Laporan
X
9 Pertanggungjawaban
Pengurus OSIS

2
Penerimaan siswa baru X
0

PEMBIAYAAN

1) . Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan untuk kegiatan kesiswaan diperoleh dari :

1. Iuran Pengembangan Pendidikan (IPP)

2. luran anggota OSIS

3. Dana–dana lain yang syah dan tidak mengikat

2) . Rencana Anggaran
51

Rencana anggaran kegiatan kesiswaan ditetapkan dan disesuaikan dengan


kebutuhan dan anggaran yang ada di sekolah sesuai dengan rencana anggaran
sekolah.

3) . Pelaporan Dan Evaluasi


a) . Laporan

Sebagai kelanjutan dari kegiatan pembinaan kesiswaan yang telah diprogramkan,


perlu dilaksanakan kagiatan pelaporan yang meliputi :

1. Laporan secara tertulis, yang dilaksanakan setiap akhir suatu kegiatan atau
laporan semesteran dan laporan tahunan.
Pada awal tahun pelaajaran dibuat jadwal kegiatan pembinaan kesiswaan baik
ko kurikuler maupun ekstra kurikuler yang harus ditandatangani oleh Kepala
Sekolah sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan kesiswaan .

Laporan secara lisan dan tulisan yang merupakan laporan kegiatan sehari–hari
yang dikerjakan oleh siswa dalam rangka pembinaan kesiswaan, baik yang
dilakukan didalam maupun di luar sekolah. Dan terakhir adalah pelaporan
akhir tahun, setelah program tersebut berjalan, yang berisi tentang hasil–hasil
yang dicapai, hambatan–hambatan dan saran–saran guna penyempurnaan
pembinaan kesiswaan.

b) . Evaluasi

Untuk dapat mengadakan pembinaan secara terus menerus terhadap OSIS di


Sekolah, pembina OSIS perlu mengadakan evaluasi atau penilaian, untuk itu
langkah yang diperlukan sebagai berikut :

1. Aspek yang dinilai


1) Program
2) Pengorganisasian
3) Peggerakan
4) Sistem Kontrol
52

2. Alat Penilaian
Alat pemlaian / evaluasi yang memungkinkan dapat digunakan adalah skala
penilaian, yaitu skala yang disusun dari yang negatif sampai kepada yang
positif sehingga dengan demikian skala tersebut bagi si penilai tinggal
membubuhi tanda checklist ().

Contoh :

No Aspek yang dinilai Skala


K C B BS
1 Program

2 Pengorganisasian

3 Penggerakan

4 Sistem Kontrol

Pengolahan datanya sebagai berikut:

Bobot Nilai :

Kurang = 1

Cukup = 2

Baik = 3

Baik Sekali = 4

Nilai Rata–rata :

Jumlah Nilai Aspek

Jumlah Aspek yang dinilai

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler

NO JENIS KEGIATAN PEMBIMBING WAKTU


53

PELAKSANAAN

1 PRAMUKA Shany Rachmawaty,S.Pd 14.00 – 16.30

PALANG MERAH Dodi Suhendi, S.Pdi 14.00 – 16.30


2
REMAJA

3 PASKIBRA Tati Mulyati,S.Pd.M.Pd 14.00 – 16.30

4 BOLA VOLI Dendi Nugraha , S.Pd 14.00 – 16.30

5 BOLA BASKET Dendi Nugraha , S.Pd 14.00 – 16.30

6 FUTSAL Dendi Nugraha , S.Pd 14.00 – 16.30

7 REMAJA MESJID Adang Hadiat, S.Pdi 14.00 – 16.30

8 KESENIAN Asep 14.00 – 16.30

9 BULU TANGKIS Dendi Nugraha , S.Pd 14.00 – 16.30

10 TENIS MEJA Dendi Nugraha , S.Pd 14.00 – 16.30

BATIK Dra. Sri Yulianti 14.00 – 16.30


11
Andriani

D. Pembinaan Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa

A. Peran Orang Tua


Pendidikan merupakan hal terbesar yang selalu diutamakan oleh para
orang tua. Saat ini masyarakat semakin menyadari pentingnya memberikan
pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini. Untuk itu orang tua
memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan mendampingi
anak dalam kehidupan keseharian anak. Sudah merupakan kewajiban para orang
tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat memancing
keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan tidak lupa memahami
tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari
setiap tahap.
54

Ada banyak cara untuk memberikan pendidikan kepada anak baik formal
maupun non formal. Adapun pendidikan formal tidak sebatas dengan memberikan
pengetahuan dan keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. Selain itu
pendidikan non formal menanamkan tata nilai yang serba luhur atau ahlak mulia,
norma-norma, cita-cita, tingkah laku dan aspirasi dengan bimbingan orang tua di
rumah.
Sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan formal memerlukan banyak
hal yang mendukung yaitu antara lain kepentingan dan kualitas yang baik dari
kepala sekolah dan guru, peran aktif dinas pendidikan atau pengawas sekolah,
peran aktif orangtua dan peran aktif masyarakat sekitar sekolah. Akan tetapi orang
tua juga tidak dapat menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah.
Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah dan orang tua yang
mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka,
sekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Sehingga
peran aktif dari orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di
sekolah.
Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua terhadap
pendidikan anak-anak mereka.
 Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-
anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat
mendapat pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan.
Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan
oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak
mempunyai waktu untuk bermain.
 Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua
diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
 Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap,
moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua
dengan berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui
perkembangan anak di sekolah.
55

 Keempat, memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat


menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di
sekolah. Dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka.
Kebanyakan siswa tingkat SMP dan SMA tidak melaporkan adanya kelas-
kelas kosong dimana guru mereka berhalangan hadir. Sehingga
pembelajaran yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak efektif.
Selain semua hal tersebut di atas ada beberapa hal lain perlu diperhatikan
yaitu membantu anak mengenali dirinya (kekuatan dan kelemahannya),
membantu anak mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya,
membantu meletakkan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan hidup anak
dan membantu anak merancang hidupnya.
Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka
terhadap anak-anak mereka tanpa mengindahkan pikiran dan suara hati anak.
Orang tua merasa paling tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hal ini
sering dilakukan oleh orang tua yang berusaha mewujudkan impian mereka, yang
tidak dapat mereka raih saat mereka masih muda, melalui anak mereka. Kejadian
seperti ini tidak seharusnya terjadi jika orang tua menyadari potensi dan bakat
yang dimiliki oleh anak mereka. Serta memberikan dukungan moril dan sarana
untuk membantu anak mereka mengembangkan potensi dan bakat yang ada.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan harus dihindari
dalam mendidik anak mereka, antara lain menumbuhkan rasa takut dan minder
pada anak, mendidik anak menjadi sombong terhadap orang lain, membiasakan
anak hidup berfoya-foya, selalu memenuhi permintaan anak, terutama ketika anak
sedang menangis, terlalu keras dan kaku dalam menghadapi anak, terlalu pelit
terhadap anak (melebihi batas kewajaran), tidak mengasihi dan menyayangi
mereka sehingga mereka mencari kasih sayang di luar rumah, orang tua hanya
memperhatikan kebutuhan jasmaninya saja, orang tua terlalu berprasangka baik
kepada anak-anak mereka.
Untuk itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk juga belajar dan terus
menerus mencari ilmu, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak. Agar
terhindar dari kesalahan dalam mendidik anak yang dapat berakibat buruk bagi
56

masa depan anak-anak. Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka,
melihat potensi dan bakat yang ada di diri anak-anak mereka, memberikan sarana
dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah. Para
orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk
menciptakan generasi yang mempunyai moral yang luhur dan wawasan yang
tinggi serta semangat pantang menyerah

B. Melibatkan Diri dalam Kehidupan Anak


Pada umumnya orangtua akan lebih memerhatikan perkembangan dan
kebutuhan rohani anak ketika ia masih kecil saja. Pada saat ia mulai meginjak
remaja, biasanya perhatian orangtua semakin memudar. Hal itu terjadi mungkin
karena mereka menganggap anak sudah dapat mandiri dan sudah tidak terlalu
banyak lagi membutuhkan perhatian atau bantuan orangtua.
Anggapan orangtua seperti di atas itu adalah tidak benar. Anak remaja
justru sangat membutuhkan dukungan, bimbingan, kehadiran, dan perhatian
orangtua. Dikala anak mendapatkan kendala dalam hidupnya tentu akan sangat
baik bila ia dapat mencurahkan dan mendapatkan masukkan, saran, dan nasehat
dari orangtuanya sendiri ketimbang dari teman-temannya.
Jika orangtua selalu memberikan perhatian secara aktif. Selalu berusaha
melibatkan diri dalam hidup anak, misalnya mendengarkan apa yang ingin ia
bicarakan, memotivasi kegiatan sekolahnya, dan membantu anak ketika ia sedang
mendapatkan masalah dalam hidupnya. Maka, ketika ia mengetahui hal ini di
masa depan nanti, ia akan siap pula memberikan yang terbaik kepada
orangtuanya. Ia akan siap mendampingi dan memerhatikan orangtua seperti
halnya orangtua telah melakukan semua itu kepadanya.
Apabila orangtua mampu menunjukkan kepada anak betapa orangtua
sangat mencintai dan menyayanginya, dengan selalu mengekspresikan perhatian
secara mendetail terhadap kehidupan anak sejak ia masih kecil, maka hal ini akan
menciptakan suatu kebiasaan intim seumur hidup yang memberikan manfaat bagi
orangtua (Laura M. Ramirez, 2006).
57

Anak akan mampu megingat segala kejadian yang pernah ia alami dalam
hidupnya. Termasuk perlakuan orangtua kepadanya. Oleh karena itu, walaupun
dalam hal yang kita anggap sepele, tetapi penting bagi orangtua menciptakan
tindakan yang mencerminkan rasa cinta dan kasih sayang yang tulus itu kepada
anak. Misalnya, menghadiri kegiatan ektrakurikuler anak (karate, kursus musik),
mendampingi anak melakukan hobinya (berenang, membantu memilihkan buku
bacaan), dan bahkan merawat anak ketika ia sedang sakit. Perlakuan orangtua
seperti itu besar kemungkinan akan terbawa oleh anak sampai ia dewasa atau tua
nanti. Ikatan batin, kebiasaan yang penuh dengan kehangatan, dan persahabatan
yang ‘melebihi segalanya’ ini akan dibawanya kembali oleh anak kepada
orangtua. Segala tindakan dan ucapan baik orangtua yang dulu pernah mereka
tanam, cepat atau lambat mereka akan merasakan hasilnya. Di masa tua nanti,
orangtua maupun anak akan hidup dalam jalinan keluarga yang penuh dengan
sikap saling memberi cinta.

C. Orangtua dan Sekolah


Harapan terbesar orang tua adalah ingin memiliki anak yang soleh, sopan,
pandai bergaul, pintar dan sukses , tetapi harapan besar ini jangan sampai menjadi
tinggal harapan saja. Bagaimana orang tua untuk mewujudkan harapan tersebut,
itulah yang paling penting.Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan
manusia sangatlah penting dan fundamental, keluarga pada hakekatnya
merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak
yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orang tuanya.
Perkembangan anak pada umumnya meliputi keadaan fisik, emosional
sosial dan intelektual. Bila kesemuanya berjalan secara baik maka dapat dikatakan
bahwa anak tersebut dalam keadaan sehat jiwanya. Dalam perkembangan jiwa
terdapat periodeperiode kritis yang berarti bahwa bila periode-periode ini tidak
dapat dilalui dengan baik, maka akan timbul gejala-gejala yang menunjukan
misalnya keterlambatan, ketegangan, kesulitan penyesuaian diri dan kepribadian
yang terganggu. Lebih jauh lagi bahkan tugas sebagai makhluk sosial untuk
58

mengadakan hubungan antar manusia yang memuaskan baik untuk diri sendiri
maupun untuk orang di lingkungannya akan gagal sama sekali.
Peran orang tua dalam hal pendidikan anak sudah seharusnya berada pada
urutan pertama, para orang tualah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik
dan buruk anak-anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka
tidak sukai. Para orang tua adalah yang pertama kali tahu bagaimana perubahan
dan perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal apa saja yang
membuat anaknya malu dan hal-hal apa saja yang membuat anaknya takut. Para
orang tualah yang nantinya akan menjadikan anak-anak mereka seorang yang
memiliki kepribadian baik ataukah buruk.
            Anak-anak pada masa peralihan lebih banyak membutuhkan perhatian dan
kasih sayang, maka para orang tua tidak dapat menyerahkan kepercayaan
seluruhnya kepada guru di sekolah, artinya orang tua harus banyak berkomunikasi
dengan gurunya di sekolah begitu juga sebaliknya, hal penting dalam pendidikan
adalah mendidik jiwa anak. Jiwa yang masih rapuh dan labil, kurangnya perhatian
dan kasih sayang orang tua dapat mengakibatkan pengaruh lebih buruk lagi bagi
jiwa anak. Banyaknya tindakan kriminal yang dilakukan generasi muda saat ini
tidak terlepas dari kelengahan bahkan ketidakpedulian para orang tua dalam
mendidik anakanaknya.
            Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang saling berkaitan dan
memiliki keterkaitan yang kuat satu sama lain. Terlepas dari beragamnya asumsi
masyarakat, ungkapan “buah tak akan pernah jauh jatuh dari pohonnya” adalah
sebuah gambaran bahwa betapa kuatnya pengaruh orang tua terhadap
perkembangan anaknya.
Supaya orang tua dan sekolah tidak salah dalam mendidik anak, oleh
karena itu harus terjalin kerjasama yang baik di antara kedua belah pihak. Orang
tua mendidik anaknya di rumah, dan di sekolah untuk mendidik anak diserahkan
kepada pihak sekolah atau guru, agar berjalan dengan baik kerja sama di antara
orang tua dan sekolah maka harus ada dalam suatu rel yang sama supaya bisa
seiring seirama dalam memperlakukan anak, baik di rumah ataupun di sekolah,
59

sesuai dengan kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam
memperlakukan anak.
Kalau saja dalam mendidik anak berdasarkan kemauan salah satu pihak
saja misalnya pihak keluarga saja taupun pihak sekolah saja yang mendidik anak,
hal ini berdasarkan beberapa pengalaman tidak akan berjalan dengan baik atau
dengan kata lain usaha yang dilakukan oleh orang tua atau sekolah akan mentah
lagi-mentah lagi karena ada dua rel yang harus dilalui oleh anak dan akibatnya si
anak menjadi pusing mana yang harus diturut, bahkan lebih jauhnya lagi
dikhawatirkan akan membentuk anak berkarakter ganda.
Memang pada kenyataannya tidak mudah untuk melaksanakan
kesepahaman tersebut, tetapi kalau kita berlandaskan karena rasa cinta kita kepada
anak tentunya apapun akan kita lakukan, karena rasa cinta dapat mengubah pahit
menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Kalau hal ini sudah dimiliki oleh kedua belah pihak, hal ini merupakan modal
besar dalam mendidik anak. Setiap kejadian yang terjadi, baik di rumah ataupun
di sekolah hendaklah dicatat dengan baik oleh kedua belah pihak sehingga ketika
ada hal yang janggal pada anak, hal ini bisa dijadikan bahan untuk mengevaluasi
sejauhmana perubahan-perubahan yang dialami oleh anak, baik sifat yang
jeleknya ataupun sifat yang bagusnya, sehingga di dalam penentuan langkah
berikutnya bisa berkaca dari catatn-catatan yang telah dibuat oleh kedua belah
pihak.
Setiap ada sesuatu hal yang dirasakan janggal pada diri anak baik di rumah
ataupun di sekolah, baik orang tua ataupun guru harus sesegera mungkin untuk
menanganinya dengan cara saling menginformasikan di antara orang tua dan guru,
mungkin lebih lanjutnya mendiskusikannya supaya bisa lebih cepat tertangani
masalah yang dihadapai oleh anak dan tidak berlarut-larut. Oleh karena itu seperti
apa yang tertulis di atas bahwa orang tua dan sekolah merupakan satu kesatuan
yang utuh di dalam mendidik anak, agar apa yang dicita-citakan oleh orang tua
atau sekolah dapat tercapai, maka harus ada kekonsistenan dari kedua belah pihak
60

dalam melaksanakan program-program yang telah disepakati oleh kedua belah


pihak.
D. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi
Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan (M. Sobry
Sutikno).
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan).
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc.
Donald ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yakni
motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya
feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar,
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik.
1. Motivasi Intrinsik adalah jenis motivasi yang timbul dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kemauan sendiri.
2. Motivasi Ekstrinsikadalah jenis motivasi yang timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau
paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau
melakukan sesuatu atau belajar.
61

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,


bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi,
yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri
memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi
pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat
mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka
motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan.
Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau
melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya
kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu
semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu,
siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar
siswa yang berprestasi.
3. Saingan atau kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
4.  Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan
atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
62

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses


pembelajaran. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut
mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Dengan melihat situasi dan kondisi saat proses pembelajaran berlangsung,
seorang guru boleh memilih item yang cocok digunakan. Karena
bagaimanapun jika peserta didik berkurang bahkan hilang motivasinya
dalam belajar, maka tujuan pendidikan sulit akan tercapai. Peran guru di
zaman sekarang memang dituntut untuk selalu siaga memacu siswa agar
tidak ketinggalan selangkahpun. Ya, begitulah guru yang sudah
dinobatkan sebagai orang yang bertangan dingin, berhati lapang, siap
untuk mengabdi untuk anak-anak bangsa, di mana dan kapan pun.

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran

Secara umum luas denah SMA PGRI Cianjur ± 7200 m2.. luas denah
tersebut dipergunakan untuk pembangunan fasilitas yang digunakan untuk
kepentingan pembelajaran maupun untuk kepentingan umum. Secara keseluruhan
fasilitas yang terdapat di SMA PGRI Cianjur terdiri dari: ruang kantor, ruang
guru, ruang kelas, ruang perpustakaan, aula, mushola, mesjid (masih dalam tahap
pembangunan), laboratorium komputer dan IPA, ruang multimedia, warung
koperasi, wc, tempat parkir, lapangan multifungsi, lapang badminton, kantin,
gudang.
Adapun untuk fasilitas pembelajaran terdiri dari :
63

a. 9 ruang kelas. Adapun rinciannya sebagai berikut:


7 ruang diantaranya dipakai untuk kelas X1,X2, X3, XI IPA, XI IPS, XII
IPA, dan XII IPS. Masing-masing ruang kelas tersebut berukuran 8x9m.
Ruang kelas tersebut juga sudah disertai dengan adanya tempat sampah. 2
ruang selanjutnya dipergunakan untuk SMP PGRI Cianjur
b. Terdapat 2 ruang yang dipergunakan untuk laboratorium IPA dan
komputer. Di dalam ruang laboratorium komputer tersebut terdiri dari 20
komputer yang dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran beserta
mousenya.
c. Terdapat 1 ruang yang dipergunakan untuk ruang multimedia. di
dalamnya terdapat 1 komputer server
d. Terdapat ruang perpustakaan.
e. Terdapat 1 lapangan multifungsi. Lapangan tersebut dapat dipakai untuk
lapang basket, futsal, voli, dan upacara. Luas lapangan tersebut 20x35m
f. Terdapat 1 lapang khusus untuk bulu tangkis.
g. terdapat 1 aula yang dapat digunakan untuk kegiatan penyuluhan-
penyuluhan tentang pendidikan. Luasnya 18 x 8 m.

F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika

Di SMA PGRI Cianjur terdapat 10 guru DPK (dipekerjakan) atau yang


berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tunjangan oleh pemerintah.
Selain guru DPK juga terdapat 8 guru tetap yayasan yang diberi tunjangan oleh
sekolah. Selanjunnya juga trdapat 7 orang tenaga kependidikan yang berstatus
honorer dan diberi tunjangan oleh sekolah.
64

BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Pengelolaan/ Pelaksanaan Kurikulum


Dalam upaya penanggulangan masalah kependidikan dalam bidang
kurikulum lebih ditekankan pada pengelolaan kurikulum dalam suatu sekolah
tersebut. SMA PGRI Cianjur yang menggunakan kurikulum KTSP dan mengacu
kepada kurikulum 2013(kurtilas) memiliki berbagai kendala atau masalah, antara
lain:
 Sarana yang cukup belum sepenuhnya memadai dalam melaksanakan kurtilas
dalam suatu pembelajaran,
 Tenaga pengajar yang cukup berkompeten dan profesional.
B. Pembinaan Kesiswaan
65

Adapun upaya dalam penanggulangan masalah kependidikan dalam bidang


kesiswaan di SMA PGRI cianjur yakni, memperbaiki bidang internal dan
exsternalnya.
Bidang internal meliputi ketenagaan/staf atau guru.
C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler
Adapun upaya dalam penanggulangan masalah kependidikan dalam bidang
ektrakulikuler
 Penetapan jawdal ektrakurikuler yang bersamaan
 Pembina ektrakurikuler harus lebih inovatif dan kreatif dalam pelaksannan
ektrakuliuler sehingga ektrakurikuler di SMA PGRI Cianjur semakin
berkembang dan banyak pelajar yang mengikutinya.
 Pasilitas untuk ekstrakulikuler harus diperbanyak.
D. Pembinaan Kerja Sama Dengan Orang Tua Siswa
Setiap guru yang mengajar d SMA PGRI Cianjur terutama guru yang
menjadi wali kelas mempunyai tanggung jawab agar berinteraksi dengan keluarga
siswa khususnya dengan orangtua siswa ataupun wali siswa agar semua
perkembangan siswa di sekolah diketahui apakah siswa ini berprestasi ataupun
sebaliknya dan guru khususnya walikelas selalu memperhatikan kehadiran siswa-
siswi dan di laporkan kepada orangtua yang bersangkutan.

Adapun upaya dalam penanggulangan masalah kependidikan dalam


kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah.
 Orang tua harus lebih berperan aktif dalam membimbing, memotivasi dan
membina anak-anaknya terutama dalam hal kehadiran ke sekolah, dengan
upaya ini siswa/I akan lebih giat untuk hadir kesekolah.

E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran


Upaya dalam penanggulangan masalah kependidikan dalam pengelolaan
fasilitas pebelajaran berdasarkan observasi dan pengamatan selama kami
melaksanakan PPL di SMA PGRI Cianjur kami menyimpulkan bahwa fasilitas di
SMA PGRI Cianjur cukup memadai. Hanya tinggal mempertahankan dan
66

dikembangkan lagi serta menambah fasilitas –fasilitas yang menunjang dalam


kegiatan pembelajaran agar siswa lebih nyaman dalam belajar.
F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademika
Upaya dalam penanggulangan masalah kependidikan dalam hal sivitas
akademika. Pelajar siswa/I yang menjadi objek dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan obserpasi dan pengamatan yang kami lakukan selama kurang lebih 3
bulan ini, dapat kami simpulkan bahawasanya Pelajar siswa/I di SMA PGRI
Cianjur telah mendapatkan pasilititas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan yang
menunjang kesejahteraan Pelajar siswa/I dalam proses pembelajaran.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA PGRI
Cianjur, banyak informasi yang dapat kami ketahui. Dari hasil observasi,
orientasi, adaptasi, dan kegiatan belajar mengajar, maka dapat kami simpulkan
sebagai berikut :

a. Kami memperoleh banyak ilmu pengetahuan, wawasan, serta pengalaman


praktik mengajar yang sangat berguna sebagai bekal mengajar kami di masa
yang akan datang.
b. Kami dapat mengetahui, merasakan, dan memahami langsung mengenai
situasi dan kondisi lingkungan SMA PGRI Cianjur.
67

c. Kami dapat mengetahui profil, sejarah, dan letak geografis SMA PGRI
Cianjur.
d. Penyelenggaraan pendidikan di SMA PGRI Cianjur dapat dikategorikan baik
dan sesuai dengan kurikulum.
e. Fasilitas untuk Kegiatan Belajar Mengajar di SMA PGRI Cianjur saat ini telah
cukup memadai dan semuanya menunjang proses berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar
f. Praktikan dapat belajar memahami karakteristik peserta didik.

B. Saran
1. Saran bagi Sekolah Tempat Praktik
a. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan bagi semua warga
sekolah.
b. Sekolah hendaknya mempertahankan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan yang saat ini telah cukup baik.
c. Sekolah hendaknya lebih meninkatkan kembali sarana dan prasarana yang
sudah ada.
d. Sekolah hendaknya memotivasi siswa untuk lebih minat membaca di
perpustakaan.

2. Saran bagi Lembaga Penyelenggara PPL (FKIP UNSUR Cianjur)


FKIP UNSUR Cianjur hendaknya menyelenggarakan DIKLAT PPL secara
terperinci sebelum pelaksanaan kegiatan PPL. Hal ini penting dilaksanakan
sebagai pembekalan materi bagi mahasiswa agar siap dan dapat melaksanakan
kegiatan PPL dengan baik.

3. Saran bagi Sesama Rekan-rekan Praktikan


Seluruh praktikan hendaknya menjadikan kegiatan PPL ini sebagai sarana
pelatihan kemampuan mengajar dan sarana untuk mendapatkan pengalaman
langsung menjalankan tugas sebagai seorang guru. Hal ini dapat menjadi bekal
bagi para praktikan di kemudian hari ketika telah menjadi guru yang sebenarnya.
68

Anda mungkin juga menyukai