Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Operasional 1

Oleh:

1. Putu Sherly Ariani (1832122003)


2. Ni Luh Putu Siska Ekayanti (1832122015)
3. Ni Komang Budiari (1832122018)
4. Ni Putu Sukarmi (1832122024)
5. Ni Kadek Novi Swandewi (1832122034)
6. I Ketut Suarya (1832122048)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN AJARAN 2019/2020
Materi Bab 1
 Pengertian Umum Produksi
 Jenis Proses Produksi
 Pengertian Manajemen Produksi
 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
BAB 1

 Pengertian Umum Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.


Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.

Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal
kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :

- Modal tetap.

- Modal lancar.

- Modal sendiri.

- Modal asing

Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama,
atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.

Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi.
Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya
menjadi barang lain.

Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang
diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya
digolongkan sebagai modal sendiri.

Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada
suatu badan usaha sebagai pinjamn.
 Jenis-Jenis Proses Produksi

Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa.
Terdapat proses produksi yang membutuhkan waktu lama, contohnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, pembuatan kapal serta lainnya.

Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda, terdapat proses yang
sebentar seperti pembuatan kain serta pembuatan televisi. Akan tetapi, terdapat juga proses
produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, contohnya pentas hiburan
dan pijat.

Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam empat macam yaitu :

a. Proses Produksi Pendek

Proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung menghasilkan barang atau jasa yang
dapat dinikmati konsumen. Contohnya proses produksi makanan seperti pisang goreng,
bakwan dan singkong goreng

b. Proses Produksi Panjang

Selanjutnya adalah proses produksi panjang, yaitu pada proses ini produsen membutuhkan
waktu yang lama untuk dapat menghasilkan sebuah produk yang dapat diterima oleh
masyarakat. Contohnya menanam padi dan membuat rumah.

c. Proses Terus Menerus/Kontinu

Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam
pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari
proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya proses
memproduksi gula, kertas dan karet.
d. Proses Produksi Berselingan/Intermitten

Proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi


barang jadi. Seperti proses produksi mobil di mana bagian-bagian mobil dibuat secara
terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin serta kaca. Setelah semua bagian dari
mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut
digabungkan menjadi mobil.

 Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang mempunyai
peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan
ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

 Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga kategori di dalam ruang
lingkup manajemen produksi:

1. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Desain

Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, dimana di dalamnya meliputi;
penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik, desain kegiatan
pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi pengolahan, desain
organisasi perusahaan, dan desain job description dan job specification.

2. Kebijakan/ Keputusan Mengenai Transformasi

Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan
operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift), anggaran produksi,
jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke
pelanggan atau penyelesaian produk.

3. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Perbaikan


Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan secara rutin.
Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu terhadap mutu
keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja,
perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian
atau pengerjaan produk

Anda mungkin juga menyukai