Anda di halaman 1dari 40

Konseptual Model Keperawatan Jiwa

A.
MUMTAZ TAUBA
S.Kep.,Ners.,M.Kep
Keperawatan Jiwa,
Pentingkah?
Tujuan Proses Perkuliahan:
Dalam mengatasi tingginya angka kejadian gangguan jiwa di Indonesia
perlu dilakukan beberapa tindakan pencegahan, baik itu pencegahan
primer, sekunder, maupun tersier.

Pengetahuan perawat tentang keperawatan jiwa juga perlu ditingkatkan


sehingga akan lebih mudah dalam melakukan proses pencegahan.
Diharapkan dengan menguasai konsep dan teori (konseptual model)
tentang keperawatan jiwa, perawat dapat lebih mudah dalam
melakukan proses keperawatan dengan mengaitkannya pada teori-
teori yang ada.
Cara memahami “a Knowledge” yang kompleks
Model membantu perawat untuk menentukan:
✓Alasan munculnya suatu perilaku
✓Strategi tindakan keperawatan
✓Peran perawat dan klien
Teori Psikososial
1. Teori Freud
3. Teori Aaron T. Beck
• id, ego dan superego
• Teori Freud dikembangkan (Thinking and Feeling)
pada model konseling dan Seseorang depresi karena cara
terapi psikologis, sekaligus berpikirnya yang salah.
menjadai salah satu menu wajib Perubahan kognitif yang positif
dalam memahami dimensi mampu mengurangi gejala
kepribadian manusia. psikotik

2. Teori Perilaku Ivan Pavlov


• Gejala-gejala kejiawaan 4. Teori Erik Erikson
seseorang dilihat dari
perilakunya (Perkembangan Psikososial)
• Tingkah laku merupakan hasil Kejadian yang sama mungkin
dari rangkaian refleks dirasakan berbeda tergantung
berkondisi (conditioning process) pada reaksi seseorang, latar
belakang keluarga, dan budaya.
1. MODEL PSIKOANALISA
✓ Model ini dikembangkan oleh S. Freud
✓ Menurut model ini gangguan jiwa terjadi sebagai
akibat tidak terselesaikannya konflik-konflik pada
masa perkembangan
✓ Ini terjadi sebagai akibat dari pertahanan ego tidak
dapat mengendalikan ansietas/kecemasan
✓ Gejala gangguan jiwa muncul sebagai upaya untuk
mengatasi ansietas & berhubungan dengan konflik
yang tidak terselesaikan
✓ Proses terapi pada model psikoanalisa adalah
menggunakan tekhnik asosiasi bebas & analisa mimpi
Teori psikologi oleh Freud
membagi kepribadian manusia
menjadi tiga unsur kejiwaan,
yaitu Id, Ego, dan Superego.

Ketiga aspek itu masing-masing


mempunyai fungsi, sifat
komponen, prinsip kerja dan
dinamika tersendiri.

Namun ketiganya saling


berhubungan sehingga tidak
mungkin untuk memisah-
misahkan pengaruhnya terhadap
tingkah laku manusia, tingkah
laku selalu merupakan hasil kerja
sama dari ketiga aspek itu.
ID Super. Ego

Ego
Marah

Merajuk

Memberontak
❖Tugas perkembangan tidak selesai

Penyimpangan
❖Terlalu fokus pada 1 tahap perkembangan
Kesulitan melewati tahap selanjutnya
Ansietas
Penyimpangan perilaku
Gangguan jiwa
❖Penyimpangan perilaku Representasi konflik internal
Pendekatan theraputik berdasarkan keyakinan bahwa
gangguan perilaku berhubungan pengamalan masa
kecil yang tidak menyenangkan dan direpresikan ke
dalam alam bawah sadar

Membawa ke alam sadar, belajar koping mengatasi


kecemasan
Aktif, bebas mengungkapkan semua pikiran atau
mimpi

“Shadow person” bisa saja tidak nampak di depan


klien, terapis tidak menghambat free association
❖Oleh Harry Stack Sullivan (1953) & Peplau (1952)
❖Tujuan therapi interpersonal:

• Mengurangi gejala gangguan jiwa


• Meningkatkan fungsi sosial
• Meningkatkan kemampuan
berhubungan dengan orang lain
secara adaptif
MODEL INTERPERSONAL
• Model Interpersonal dikembangkan oleh Sullivan &
Peplau.
• Pandangan tentang gangguan jiwa menurut model
ini adalah akibat ansietas yang timbul & dialami
dalam hubungan interpersonal
• Ketakutan mendasar pada manusia adalah takut
ditolak oleh orang lain karena manusia
membutuhkan rasa aman & kepuasan dari
hubungan interpersonal yang memuaskan
• Proses terapi meliputi membina hubungan antara
terapis dengan klien untuk membangun rasa aman
klien
❖Perilaku muncul dalam setiap hubungan interpersonal
❖Fokus pada pengalaman hubungan interpersonal

Sullivan: Perilaku berdasarkan 2 dorongan (kepuasan dan


keamanan). Peplau: (kebutuhan fisiologis dan interpersonal)

❑ Dorongan kepuasan: dorongan dasar manusia (lapar,


ngantuk, dsb)
❑ Dorongan keamanan: mengikuti norma/nilai sosial
❑ Tidak mampu memenuhi kebutuhan kepuasan/keamanan

Penyimpangan perilaku/gangguan jiwa


❑ Fokus pada “here” and “now”
❑ Teknik perubahan perilaku >> koreksi pengalaman
interpersonal
❑ Hubungan memuaskan berawal dari perawat sebagai
seorang therapis
meningkatkan “trust” >> memasuki kehidupan
klien, sharing perasaan
❑ Setting tidak harus di ruangan tertutup
❑ Klien identifikasi masalah >> mendapatkan pengamalan
hubungan interpersonal yg sukses
Aktif, Role Model
Stranger, resource person, teacher, leader, counselor

Partisipasi program therapi


• Model ini dikembangkan oleh Szasz & Caplam
• Faktor sosial & lingkungan menyebabkan stres
yang menimbulkan ansietas & gejala-gejala
gangguan jiwa.
• Kategori gangguan jiwa ditentukan oleh
lingkungan sosial.
• Proses terapi : klien dibantu untuk
menyesuaikan diri dengan sistem sosialnya.
• Bentuk terapi berupa intervensi krisis,
manipulasi lingkungan & dukungan sosial
MODEL SOSIAL
• Peran klien : klien dituntut
mengekspresikan masalahnya kepada
perawat & menggunakan sumber-sumber
di masyarakat
• Peran perawat adalah mengeksplorasikan
sistem sosial klien & sumber-sumber yang
tersedia
Klien bebas memilih di masyarakat atau dirawat di
rumah sakit

Community based service


MODEL STRES-ADAPTASI
• Model ini meyakini bahwa individu berpotensi
sehat-sakit, memiliki kemampuan adaptasi yang
meliputi fisik, konsep diri, peran, & saling
ketergantungan
• Respon adaptif dipengaruhi oleh faktor
predisposisi, faktor presipitasi, penilaian awal
terhadap stressor, penilaian terhadap sumber
koping yang digunakan.
• Dasar holistik praktek keperawatan jiwa
mengkaji seluruh aspek individu & lingkungan
sekitarnya
Faktor prediposisi

Biologis Psikologis Sosiocultural

Faktor presipitasi

Nature Origin Timing Number

Penilaian stressor

Kognitif Afektif Fisiologi Perilaku Sosial

Sumber-sumber koping

Kemampuan support sosial aset ekonomi motivasi

Mekanisme Koping

Konstruktif Destruktif

Rentang Respon koping

Adaptif maladaptif
Mengkaji seluruh aspek individu & lingkungan
klien

Partisipasi secara kooperatif dalam proses


asuhan keperawatan
M ental illness, atau penyakit mental menjadi
penyakit yang sering menyerang manusia. Tak hanya
orang dewasa, anak kecil-pun juga bisa menderita
Mental illness.

Namun terkadang kita tidak bisa mengerti apa yang


terjadi dengan mereka, lantas bagaimana keadaan
mereka? Mungkin ilustrasi ini dapat membantu kita
untuk memahami apa yang mereka alami dan rasakan.
Anxiety merupakan suatu reaksi terhadap stres yang memiliki gejala psikologis dan
fisik. Perasaan itu muncul dari amigdala, sebuah wilayah otak yang mengatur respons
emosional yang kuat.
@mumtaztoba
@mumtaztoba

Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah Gangguan mental yang lebih sering
menyerang anak kecil. ADHD inilah yang membuat seorang anak itu menjadi super aktif
dan menjadikannya tidak bisa fokus pada satu hal. Akibatnya seorang anak sulit
memusatkan perhatian.
@mumtaztoba

Yaitu gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderita dalam


berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Di samping itu, autisme juga
menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya.
Post-Traumatic Stress Disorder merupakan suatu kondisi kejiwaan yang dipicu oleh suatu
kejadian tragis yang pernah dialami ataupun dilihatnya. Seperti contoh menjadi korban
pemerkosaan, bencana alam, kecelakaan. Dan lainnya.
Nah, kondisi ini biasanya ditandai dengan mimpi buruk, merasa terisolir, kesal, memiliki
perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi,dan juga mengalami insomnia.
@mumtaztoba
@mumtaztoba

Borderline personality disorder. Sebuah gangguan kepribadian ambang, merupakan


gangguan mental yang ditandai dengan berubah-ubahnya suasana hati, dan juga perilaku
yang impulsif. Hal itu mengakibatkan timbulnya masalah dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Obsessive compulsive disorder adalah sebuah gangguan mental yang dapat
menyebabkan penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-
ulang. Dan saat penderita OCD tidak bisa melakukannya, penderita OCD ini akan
mengelami suatu kecemasan atau ketakutan. Serem yak. Parahnya nih, OCD juga bisa
terjadi pada anak-anak atau remaja. Meski penderita OCD ini sadar akan apa yang dia
lakukan, namun tidak dapat mengehentikannya.
@mumtaztoba
@mumtaztoba

Depresssion adalah gangguan suasana hati atau mood, yang mana hal itu ditandai dengan
perasaan sangat sedih yang terlalu dalam . Kesedihan itu normal akan tetapi yang
membedakan yaitu saat seseorang dinyatakan mengalami depresi, jika sudah 2 minggu
mengalami dan diliputi perasaan merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.
Insomnia merupakan suatu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur,
atau tidak cukup tidur, bahkan tidak bisa tidur. Nah saat terserang ini. Penderita mengalami
kondisi yang tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
@mumtaztoba
@mumtaztoba

Bipolar ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Seseorang yang menderita
bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) & depresif (sangat terpuruk).

Anda mungkin juga menyukai