Sejarah perkembangan adanya CSA(Control Self Assesment)
pertama kali dikembangakan pada tahun 1987 oleh
departemen internal audit sebuah perusahaan minyak di Kanada, Gulf Canada Resources Ltd. Penerapannya saat itu meliputi, 1. Suatu pertemuan yg dihadiri para karyawan dan manajer 2. Pertemuan itu difasilitasi oleh staf senior internal auditor, 3. Membahas fokus masalah yg menghambat pencapaian tujuan / risiko masing2 departemen serta rencana mengatasinya.
Dari awal mula itu, mulai berkembang konsep CSA seperti yg
diungkapkan Sawyer dan COSO berikut ini : ”… A process whereby employees teams and management at local and a executive levels, continuously maintaine awareness of all material factors affecting likelihood achieveing the organization objectives, thereby enabling them to make appropriate adjusments. To promote independence, objectivity, and quality within the process, as well as effective governance, it is desirable that internal auditors are involved in the process and that they independently report results to senior management and board committees…” ~ Sawyer and COSO said. Yang artinya, sebuah proses dimana karyawan dan manajemen di tingkat lokal dan eksekutif terus menerus menjaga kesadaran semua faktor material yang cenderung mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, sehingga memungkinkan mereka membuat penyesuaian-penyesuaian yang tepat untuk meningkatkan independensi, objektivitas dan kualitas dalam proses tersebut, serta tata kelola yang efektif, maka diharapkan auditor internal terlibat dalam proses tersebut dan bahwa mereka secara independen melaporkan hasil-hasilnya ke manajemen senior dan dewan komisaris. DEFINISI CSA Definisi per suku kata, • Control : kerangka kerja terintegrasi secara luas yang mempertimbangkan semua faktor internal utama yang memengaruhi pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
• Self : Seorang auditor dianggap memiliki pangetahuan dan
keahlian yang memadai untuk secara independen membentuk penentuan risiko yang akurat atas control.
• Assesment : istilah yang lebih akurat dibandingkan
pengukuran untuk mengartikan evaluasi kontrol Alat dan Teknik yang digunakan dalam CSA Ada 5 komponen :
~ fasilitator akan melakukan wawancara dengan manajemen
dan partisipan lainnya sebelum pertemuan dimulai. ~ tim yang menghadiri rapat kerja tersebut membutuhkan waktu untuk berpikir dan menggali ide-ide yang muncul. ~ kepuasan peserta karena masalah mereka telah diidentifikasi dan dibahas. ~ mengembalikan dengan segera ringkasan pembahasan dan pengumpulan suara (jika ada) ke peserta. ~ Tindakan riil atas ide masalah yang telah dibahas sebagai penentuan kesuksesan. Implikasi CSA bagi pihak-pihak yang berkepentingan • Bagi Klien auditor CSA terutama merupakan fasilitator yang menyediakan forum dan agenda yang berguna yang memungkinkan klien menemukan sendiri keadaan yang sebenarnya dan memutuskan perubahan yang diperlukan di masa depan. • Bagi Manajemen Senior CSA menawarkan penelaahan sangat baik atas informasi terbaru mengenal risiko dan peluang yang muncul. Hal ini memberikan manajemen suatu peluang untuk membandingkan strategi mereka dengan realitas saat ini dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan bersifat realistis dan akan tercapai tujuan utama control. • Bagi direksi,komisaris, komite audit, dan pihak-pihak lain dalam tata kelola perusahaan fokus profesi audit eksternal yg sempit atas pelaporan keuangan sering ada kecurangan karena faktor-faktor kontrol yang utama tidak diperiksa. Dengan demikian, komisaris dan direksi memanfaatkan penelaahan yang lebih komprehensif akan faktor-faktor itu melalui CSA. Sedangkan komite audit dan komite yang lain, dari CSA yang dilakukan mereka dapat menerapkan kebijakan untuk membentuk lebih banyak komite dewan guna mengawasi adanya kecurangan yang dilakukan auditor. Independensi, objektivitas, dan etika fasilitator Meskipun CSA umumnya menyebabkan hubungan auditor atau fasilitator dengan klien menjadi lebih dekat, tetapi sangat penting untuk tetap menjaga independensi dan objektivitas.Fasilitator juga harus menjaga etika mereka sendiri dalam 2 hal penting : 1. penting mengakui bahwa CSA bergantung pada keterbukaan partisipan dan kejujuran mereka sendiri mengenai individu- individu. 2. bahwa mereka juga manusia dan bisa berbuat salah sehingga perlu mengelola potensi konflik kepentingan yang ada. Seorang fasilitator bisa tergoda untuk membawa masalah penting ke manajemen senior sebelum tim memiliki cukup waktu untuk membahasnya. Hubungan antar-CSA dan kegiatan audit internal yang lain Berbeda dengan kegiatan audit konvensional, CSA memiliki lingkup yang luas, mengumpulkan informasi yang material secara tepat dan interaktif, dan menghabiskan sedikit waktu untuk verifikasi dan pelaporan Dari sudut pandang manajer audit, CSA merupakan metode penentuan risiko yang cepat dan biasanya andal di tingkat makro tetapi tidak seperti beberapa alat audit, CSA tidak dirancang untuk penyelidikan lebih dalam. Bila CSA dilakukan secara berkesinambungan di organisasi maka CSA merupakan alat ideal untuk mengidentifikasi risiko dan bidang-bidang bernilai tinggi yang akan bermanfaat untuk dilakukan audit. Kualitas yang dibutuhkan untuk tim fasilitator CSA Meskipun pelatihan dan teknologi bisa sangat membatu fasilitator, namun tidak akan ada artinya jika kualitas pribadi yang penting tidak terpenuhi. Kejujuran, empati, dan menghargai orang lain jauh lebih penting daripada teknik-teknik yang mereka miliki. Partisipan rapat kerja akan dengan mudah memaafkan sedikt gangguan dalam teknik jika mereka percaya bahwa fasilitatornya jujur dan melakukan yang terbaik bagi timnya. Dari sudut kepribadian, semua fasilitator harus memiliki: - sikap menghargai orang lain - memiliki keahlian interpersonal - punya rasa ingin tahu - pendengar yang baik -terdorong untuk memberikan nilai bagi klien dan organisasi Sedangkan dari aspek skill atau keterampilan, semua fasilitator harus : - Pengetahuan mendalam tentang kontrol sistemik - Skeptisisme yang sehat - Keahlian dalam pemberian fasilitas - Kemampuan organisasional - Pengetahuan ahli perangkat lunak dan keras yang digunakan dalam rapat kerja atau dalam proses pelaporan - Memiliki keahlian analitis sehingga dapat memahami apa saja yang dikemukakan dalam rapat kerja sehingga dapat menyusunnya menjadi suatu kesimpulan yang bermakna bagi organisasi Kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan CSA Terlalu banyak rapat kerja dan kurang memadainya analisis, merupakan kesalahan yang biasa terjadi, khususnya bila tim audit baru pertama kali menerapkan CSA. Tidak menepati janji atau membuat terlalu banyak janji, merupakan kesalahan lainnya yang biasa terjadi. Fasilitator akan belajar bahwa penting untuk tidak hanya membuat janji mengenai hal yang dapat mereka sampaikan. Tidak sensitif terhadap kebutuhan dan kekhawatiran partisipan, merupakan kesalahan yang biasa terjadi pada fasilitator yunior. Kuesioner, dengan beberapa pengecualian, bukan merupakan self-assessment. Banyak organisasi menggunakan kuesioner yang bagus untuk mensurvei karyawan tetapi penilaian dilakukan oleh pihak ketiga yang meinterpretasikan data tersebut. Terlalu dalam masuk ke dalam masalah tanpa tahu caranya berenang, merupakan pendekatan yang beralasan dalam bidang yang sama sekali baru. Metode yang digunakan dalam CSA Menurut IIA (Institute of Internal Auditors) ada tiga macam metode CSA yaitu: • Facilitated team workshop, workshop CSA yang melibatkan tim yang mewakili tingkatan dan disiplin ilmu yang berbeda dalam unit bisnis, proses workshop melibatkan fasilitator, dalam hal ini auditor bersama manager dan pagawai sebagai pelaksana proses bisnis untuk mengevaluasi Internal Control dan risiko. • Surveys, CSA dengan menyebarkan kusioner kepada partisipan CSA untuk mengetahui dan mengidentifikasi kelemahan pengendalian dan risiko, serta mengembangkan cara-cara untuk mengelola dan miminimalkan risiko yang ada. • Management produce analysis self assurance, pendekatan manajemen unuk mendapatkan informasi dan analisa bussines process, risk management, activity and control procedure, Analisa diarahkan oleh manajemen dan ditetapkan oleh tim untuk melakukan workshop dan survey, hasil analisa manajemen dikombinasikan dengan hasil workshop CSA dan hasil survey untuk meningkatkan pemahaman terhadap proses pengendalian.