Anda di halaman 1dari 1

Nama: Dian Bardiansyah

NIM : 11194561920125

1. Disabilitas fisik dapat terlihat langsung dengan adanya kerusakan dan atau kehilangan
anggota tubuh (amputi, cerebral palsy, spina bifida, dystrophy muscular progressive, polio),
namun ada juga yang tidak langsung terlihat yaitu epilepsy.

Gangguan yang masuk pada gangguan disabilitas fisik:


a) Cerebral palsy (CP): gangguan yang disebabkan oleh kerusakan otak yang menyebabkan otak
tidak berkembang dengan baik, bersifat tidak progresif, dengan berbagai tingkatan
disabilitas fisik sehingga seseorang mengalami permasalahan dalam gerak dan
keseimbangan. Tipe CP ada yang kaku, bergerak tidak beraturan, lumpuh, sulit koordinasi,
tremor/bergetar.
b) Spina bifida : kerusakan yang terjadi sistem persarafan pada masa perkembangan janin, bisa
terjadi di awal sampai dengan akhir trimester I (12 minggu) kehamilan. Kerusakan terjadi
pada area tulang belakang kondisi dimana tulang belakang masih terbuka, sehingga bila
terjadi gangguan pada fase ini maka ruas tulang belakang tertentu akan tetap terbuka.
c) Epilepsi : atau dikenal dengan kejang adalah lepasnya muatan listrik yang berlebihan dan
mendadak, sehingga penerimaan dan pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian
lain dalam tubuh terganggu. Kejang pada epilepsi tidak manifest (tidak sama) dengan kondisi
kejang akibat demam, kondisi metabolik yang lain maupun infeksi.
d) Poliomyelitis : kelumpuhan pada anak setelah anak mengalami demam akibat infeksi dari
virus polio.
e) Distrophy Muscular Progressive (DMP) merupakan gangguan pada otot yang dialami secara
progressive (terus berlanjut) dari mulai otot anggota gerak bagian bawah yang kemudian
terus berlanjut sampai pada otot anggota gerak bagian atas dan otot bagian dada yang
berfungsi untuk pernapasan dan jantung.
f) Amputee : kondisi hilangnya sebagian anggota tubuh, oleh berbagai sebab, baik bawaan
lahir, kecelakaan, trauma, penyakit lain maupun kondisi lingkungan.

2. Pengkajian yang dapat dilakukan pada kedua anak tersebut adalah pengkajian fisik karena
dapat dilihat secara langsung berkaitan dengan adanya perbedaan secara fisik, yaitu anak
penyandang disabilitas sensorik penglihatan (tuna rungu) dan anak penyandang disabilitas
sensorik bicara (tuna wicara).

Anda mungkin juga menyukai