Anda di halaman 1dari 13

M U D A

BERKARAKTER
INTERPROFESIONAL EDUCATION-COLABORATION

UNISM

ANALISIS JURNAL
ATRAUMATIC CARE DENGAN SPALK MANAKARA PADA PEMASANGAN INFUS EFEKTIF
MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH

Kelompok 2
Devi Lia (11194561920124)
Dian Bardiansyah (11194561920125)
Diar (11194561920126)
Elisa Lindayanti (11194561920127)
Elsiyani (11194561920128)
Fatmawati (11194561920130)
Fazriani Safi tri (11194561920131)
UNISM.
MUDA
BERKARAKTE
R

VISI DAN MISI


UNIVERSITAS SARI MULIA

VISI
Menjadi Universitas yang terkemuka dalam mengembangkan nilai potensi kekayaan lokal
untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul dan berdaya saing di tingkat
wilayah, nasional maupun internasional Tahun 2030.
 
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan secara profesional dan berkesinambungan melalui
pendidikan lintas profesi.
2. Meningkatkan kualitas dan mengembangkan penelitian budaya dan kekayaan hayati
lokal.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat melalui
pendekatan kerja sama lintas profesi.
4. Menjalin kemitraan yang intensif untuk menunjang terwujudnya penyelenggaraan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan luaran yang unggul.

UNISM.
MUDA
BERKARAKTE
R

VISI DAN MISI


FAKULTAS KESEHATAN

VISI
Menjadi fakultas kesehatan yang unggul dalam mengolaborasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Seni (IPTEKS) dengan mengembangkan potensi kearifan lokal sehingga menghasilkan lulusan
yang berkarakter, inovatif dan kreatif ditingkat wilayah, nasional dan internasional tahun 2030.
 
MISI
1. Menyelenggarakan Pendidikan Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan Interprofessional
Education (IPE) Untuk Menghasilkan Sumber Daya Manusia Yang Kompeten Dan Berdaya
Saing Di Bidang Kesehatan
2. Meningkatkan Kualitas Penelitian dan Publikasi Ilmiah Dengan Mengembangkan Potensi
Kearifan Lokal Melalui Pendekatan Lintas Profesi (Interprofesional Collaboration/IPC)
3. Menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Dengan Mengaplikasikan
IPTEKS Melalui Pendekatan Kerjasama Lintas Profesi (Interprofesional Collaboration/IPC)
4. Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Tridharma Perguruan Tinggi dengan cara Menjalin
Kemitraan dengan Masyarakat, Institusi Pendidikan, Dan Pemerintah Di Tingkat Wilayah,
Nasional, Maupun Internasional

UNISM.
MUDA
BERKARAKTE
R

VISI KEILMUAN DAN MISI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN
PROFESI NERS
 VISI KEILMUAN
Menjadi Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners yang menghasilkan lulusan
unggul berkolaborasi secara profesional dalam pemberian asuhan keperawatan berbasis
patient-centered care tahun 2030
 
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana keperawatan dan profesi ners yang bermutu,
inovatif dan kreatif dengan pendekatan interprofesional education yang berbasis
patient-centered care
2. Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang keperawatan dengan pendekatan sosial
budaya melalui interprofesional collaboration untuk mengembangkan mutu
pendidikan
3. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui interprofesional
collaboration dalam pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan derajat
kesehatan masyarakat secara mandiri
4. Menjalin kemitraan di tingkat wilayah, nasional dan internasional untuk mendukung
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi sehingga meningkatkan produktivitas
program studi dalam tata kelola jurusan keperawatan yang unggul UNISM.
Keterangan Jurnal
Penulis Zulhaini Sartika A. Pulungan, Yusuf, Ni Komang
Sudiartini, Muh. Zen, Muhammad Irfan Ali, Widyatma
Arya Sawitra, Edi Purnomo.
Tahun Terbit 2019
Judul ATRAUMATIC CARE DENGAN SPALK MANAKARA PADA
PEMASANGAN INFUS EFEKTIF MENURUNKAN TINGKAT
KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH
Lembaga penerbit Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
Volume, nomer & , Volume 15, No. 2, hal 78-83 P-ISSN 1907 - 0357 E-ISSN
Halaman 2655 – 2310
Tanggal terbit 2 oktober 2019
Analisis Jurnal
NO ASPEK YANG DINILAI ISI JURNAL HASIL ANALISIS
I. JUDUL
ATRAUMATIC CARE DENGAN Judul Jurnal baik tidak lebih
SPALK MANAKARA PADA dari 20 kata
PEMASANGAN INFUS EFEKTIF
MENURUNKAN TINGKAT
KECEMASAN ANAK PRA
SEKOLAH
NO ASPEK ISI JURNAL HASIL ANALISIS
YANGDINILAI
II. PENDAHULUAN
1. Latar belakang Anak adalah mahluk unik yang memiliki kebutuhan berbeda disetiap tahap Pada masa anak, anak memandang bahwa
tumbuh kembangnya, oleh karena itu orang tua perlu memahami pentingnya penyakit sebagai suatu hukuman, sehingga ketika
menyediakan fasilitas untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak sakit dan mengalami hospitalisasi dapat
tersebut (Cahyaningrum, 2012). Anak usia pra sekolah adalah usia menimbulkan stres pada anak. Stressor yang
perkembangan yang dimulai pada usia 3 sampai 6 tahun (Muscari, 2005). Pada ditunjukkan dapat berupa cemas, kehilangan
masa ini anak memandang bahwa penyakit sebagai suatu hukuman, sehingga kendali, cedera tubuh, dan nyeri. Survei awal
ketika anak sakit dan mengalami hospitalisasi dapat menimbulkan stres pada dilakukan di RSUD Kabupaten Mamuju, jumlah
anak. Stressor yang ditunjukkan dapat berupa cemas, kehilangan kendali, cedera anak yang dirawat di ruang perawatan anak
tubuh, dan nyeri. Stres hospitalisasi dapat memberikan efek pada perilaku anak semakin meningkat. Kondisi anak yang dirawat
saat pemulangan seperti menuntut perhatian lebih dari orang tua, sangat sering gelisah, rewel dan selalu ingin ditemani saat
menentang perpisahan, ketakutan baru, terbangun di malam hari, menarik diri, menjalani proses perawatan. Anak juga sering
pemalu, rewel, dan tempertantrum (Wong et al., 2009). Survei awal dilakukan di menangis dan mengatakan ingin pulang. Penyebab
RSUD Kabupaten Mamuju, jumlah anak yang dirawat di ruang perawatan anak kecemasan yang dialami beragam, mulai dari rasa
semakin meningkat. Kondisi anak yang dirawat sering gelisah, rewel dan selalu cemas terhadap petugas kesehatan, tindakan
ingin ditemani saat menjalani proses perawatan. Anak juga sering menangis dan medis, nyeri yang dialami. Atraumatic care
mengatakan ingin pulang. Penyebab kecemasan yang dialami beragam, mulai merupakan suatu tindakan asuhan keperawatan
dari rasa cemas terhadap petugas kesehatan, tindakan medis, nyeri yang dialami, yang terapeutik dengan menyediakan lingkungan
cemas karena berada pada tempat dan lingkungan baru, cemas akibat yang nyaman oleh petugas kesehatan, dan
perpisahan dengan teman dan saudaranya.Atraumatic care merupakan suatu menggunakan intervensi yang menghilangkan
tindakan asuhan keperawatan yang terapeutik dengan menyediakan lingkungan atau mengurangi distress fisik maupun psikologis
yang nyaman oleh petugas kesehatan, dan menggunakan intervensi yang pada anak-anak dan keluarga dalam sistem
menghilangkan atau mengurangi distress fisik maupun psikologis pada anak-anak pelayanan kesehatan. Spalk atau bidai yang
dan keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan. Prinsip yang mendasari digunakan di RSUD Kab. Mamuju masih terbuat
atraumatic care adalah bagaimana mencegah atau mengurangi pemisahan anak dari potongan karton yang dilapisi dengan kain
dan keluarga; meningkatkan pengendalian diri pada anak; dan mencegah atau kasa sehingga pada saat pemasangan infus sering
mengurangi nyeri dan cedera pada tubuh (Wong et al., 2009).Spalk atau fiksasi menimbulkan rasa takut, cemas dan
selang intra vena (IV) merupakan alat yang dirancang untuk melindungi area IV ketidaknyamanan pada anak karena jari-jari
yang digunakan pada bayi dan anak untuk menghindari lepasnya jarum atau tangan ikut terfiksasi. Spalk Manakarra dirancang
kateter (Wong et al., 2009).Spalk atau bidai yang digunakan di RSUD Kab. mengikuti struktur anatomi tangan anak sehingga
Mamuju masih terbuat dari potongan karton yang dilapisi dengan kain kasa nyaman untuk dipakai. Spalk ini juga dilapisi
sehingga pada saat pemasangan infus sering menimbulkan rasa takut, cemas dengan kain yang lembut, bermotif boneka,
dan ketidaknyamanan pada anak karena jari-jari tangan ikut terfiksasi. Spalk berwarna cerah dan dilengkapi dengan boneka
Manakarra dirancang mengikuti struktur anatomi tangan anak sehingga nyaman kecil yang dapat menyala. Sehingga Peneliti
untuk dipakai. Spalk ini juga dilapisi dengan kain yang lembut, bermotif boneka, tertarik meneliti tentang Antraumtic Care Dengan
berwarna cerah dan dilengkapi dengan boneka kecil yang dapat menyala. Hal ini Spalk Manakara Pada Pemasangan Infus Efektif
dibuat sebagai distraksi pada saat pemasangan infus. Memanipulasi dengan cara Menurunkn Tingkat Kecemasan Anak Pra Sekolah.
distraksi pada prosedur yang mengakibatkan perlukaan tubuh dapat mengurangi
2. Rumusan Masalah Apakah Atraumatic Care Dengan Rumusan masalah ditulis dengan
Spalk Manakara Pada Pemasangan baik dan sesuai.
Infus Efektif Menurunkan Tingkat
Kecemasan Anak Pra Sekolah?

3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan penelitian ditulis dengan baik
mengetahui efektivitas atraumatic dan sesuai dalam kondisi
care dengan “spalk manakarra”
pada pemasangan infus terhadap
tingkat kecemasan anak pra
sekolah.
4. Manfaat Penelitian Atraumatic care merupakan asuhan Manfaat penelitian menuliskan
terapeutik melalui intervensi yang dengam baik dan benar
berfungsi menurunkan distres
psikologis dan fisik yang diderita
oleh anak dan keluarganya dalam
sistem pelayanan kesehatan. Salah
satu cara atraumatic care pada
anak saat pemasangan infus adalah
dengan pemasangan spalk. Spalk
Manakarra dimodifikasi untuk
mengurangi tingkat kecemasan
anak pada pemasangan infus
sebagai salah satu upaya dalam
melaksanakan asuhan atraumatic
care.
NO ASPEK YANGDINILAI ISI JURNAL HASIL ANALISIS

III. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Pada jurnal tersebut dituliskan dengan baik dan
semu atau quasy experiment dengan rancangan benar dan sudah di lakukan beberapa teknik
pretest and posttest with control group design.

2. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah semua anak yang Populasi dituliskan penulis dengan baik dan
dirawat di Ruang Perawatan Anak RSUD Kab. benar
Mamuju. Jumlah sampel sebanyak 30 orang

3. Variabel Penelitian Metode purposive sampling teknik Metode dituliskan penulis dengan baik dan
benar

4. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi Teknik pengumpulan data dituliskan dengan baik
lembar checklist tingkat kecemasan anak pra dan benar sudah teruji
sekolah. Kuesioner yang digunakan mengacu
pada kuesioner tingkat kecemasan Hamilton
Rating Scala For Anxiety (HARS).

5. Teknik analisis data Analisis data dilakukan dengan menggunakan Pada jurnal di tulis dengan baik dan benar
independent sample t test
NO ASPEK YANGDINILAI ISI JURNAL HASIL ANALISIS
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan ada Pada jurnal peneliti menuliskan
perbedaan yang bermakna tingkat demgan baik dan benar
kecemasan anak pra sekolah yang
dipasang spalk manakarra
dibandingkan dengan yang
dipasang spalk rumah sakit dengan
nilai p= 0,026.
2. Pembahasan Pada umumnya hospitalisasi akan menimbulkan kecemasan pada anak. Beberapa penelitian yang Pada jurnal, pembahasan dijelaskan bahwa
menunjukkan adanya hubungan antara kecemasan dengan hospitalisasi seperti penelitian yang Tingkat kecemasan anak bervariasi mulai dari
dilakukan oleh Rini et al. (2013); Breving et.al. (2015); Pulungan et al. (2017). Tingkat kecemasan cemas ringan sampai cemas sedang. American
anak bervariasi mulai dari cemas ringan sampai cemas sedang. American Heart Association (AHA) Heart Association (AHA) tahun 2003, menyatakan
tahun 2003, menyatakan anak-anak sangat rentan terhadap stres yang berhubungan dengan anak-anak sangat rentan terhadap stres yang
prosedur tindakan invasif. Pemasangan infus tentu saja akan menimbulkan nyeri, rasa sakit pada berhubungan dengan prosedur tindakan invasif.
anak, dan juga akan menimbulkan trauma sehingga anak akan mengalami kecemasan dan stres. Pemasangan infus tentu saja akan menimbulkan
Kecemasan juga disebut dengan ketakutan atau perasaan gugup. Beberapa kasus kecemasan (5- nyeri, rasa sakit pada anak, dan juga akan
42%), merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis. Kecemasan ini dapat disebabkan menimbulkan trauma sehingga anak akan
oleh penyakit fisik atau keabnormalan, tidak oleh konflik emosional (Stuart dan Sunden, 2007), mengalami kecemasan dan stres. sehingga
sehingga tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak apapun bentuknya harus tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah
berlandaskan pada prinsip atraumatic care.Hal ini menjelaskan bahwa Spalk Manakarra efektif anak apapun bentuknya harus berlandaskan pada
menurunkan tingkat kecemasan anak pada saat pemasangan infus. Penelitian ini juga prinsip atraumatic care. Hal ini menjelaskan bahwa
membuktikan bahwa spalk Manakarra dapat digunakan sebagai alat dalam melaksanakan asuhan Spalk Manakarra efektif menurunkan tingkat
atraumatic care. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Subandi, 2012) yang kecemasan anak pada saat pemasangan infus.
menyatakan adanya pengaruh pemasangan spalk bermotif terhadap tingkat kooperatif anak usia Penelitian ini juga membuktikan bahwa spalk
pra sekolah selama prosedur injeksi intra vena di rumah sakit Wilayah Cilacap.Atraumatic care Manakarra dapat digunakan sebagai alat dalam
sebagai asuhan terapeutik memiliki beberapa tujuan seperti jangan melukai, mencegah dan melaksanakan asuhan atraumatic care.
mengurangi stres fisik dan psikologis. Distres psikologis meliputi kecemasan, ketakutan,
kemarahan, kekecewaaan, kesedihan, malu, atau rasa bersalah. Distres fisik seperti kesulitan
tidur dan immobilisasi sampai pengalaman stimulus sensori yang mengganggu seperti rasa sakit
(nyeri), temperatur ekstrem, bunyi keras, cahaya yang dapat menyilaukan atau kegelapan dapat
diminimalkan (Wong, 2009; Supartini, 2014).
NO ASPEK YANGDINILAI ISI JURNAL HASIL ANALISIS
V. KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI
KEPERAWATAN
1. Kesimpulan Tingkat kecemasan anak pra sekolah pada saat Dapat disimpulkan bahwa pemasangan spalk
pemasangan infus paling banyak dengan tingkat manakarra efektif menurunkan tingkat kecemasan
kecemasan ringan dan pemasangan spalk manakarra anak pra sekolah pada saat pemasangan infus. Spalk
efektif menurunkan tingkat kecemasan anak pra Manakarra dapat digunakan sebagai alternatif spalk
sekolah pada saat pemasangan infus. Spalk yang dapat mengurangi kecemasan anak pada
Manakarra dapat digunakan sebagai alternatif spalk pemasangan infus di rumah sakit.
yang dapat mengurangi kecemasan anak pada
pemasangan infus di rumah sakit. Spalk Manakarra
dapat digunakan sebagai bahan inovasi yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas
perawat.

2. Saran Melihat banyaknya penelitian terkait perawaatan Saran di tuliskan dwmgan baik dan benar
atraumatik, peneliti juga merekomendasikan agar
rumah sakit menggunakan Spalk Manakarra untuk
menurunkan tingkat kecemasan anak selama
pemasangan infus dirumah sakit.

3. Implikasi Keperawatan Spalk Manakarra dapat digunakan sebagai alternatif Pada jurnal implikasi keperawatan dituliskan dengan
spalk yang dapat mengurangi kecemasan anak pada baik dan benar dan bermanfaat bagi pembaca
pemasangan infus di rumah sakit. Spalk Manakarra
dapat digunakan sebagai bahan inovasi yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas
perawat. Beberapa contoh tindakan atraumatic care
adalah dengan memodifikasi lingkungan rumah sakit
seperti di rumah sendiri. Dekorasi bernuansa anak
seperti tirai, hiasan dinding dan papan nama
bergambar binatang lucu, sprei bergambar bunga, dan
dinding dicat dengan warna cerah (Supartini, 2004).
T
TE
T ER
E R III M
R MA
M A K
A KA
K AS
A S III H
S H
H

Anda mungkin juga menyukai