Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL JOURNAL REVIEW

GEOGRAFI SOSIAL

DOSEN PENGAMPU : Dra. Novida Yenny

DISUSUN OLEH :

NAMA : Vera Yulina Saragih (3192431004)

Ayu Dearmas Purba (3193331009)

Ferlianus Waruwu (3192131001)

Omeria Waruwu (3193331020)

KELAS : B 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada TUHAN YANG MAHA ESA , karya tulis ilmiah ini dapat
selesai dengan baik sesuai kehendak dari penulis. Karya tulis ilmiah ini dibuat sebagai
pemenuhan tugas Critical Journal Review yang diberikan oleh Ibu Dra. Novida Yenny
dosen pengampu dengan mata Geografi Sosial.
Materi dalam karya tulis ilmiah ini disajikan dengan bahasa sederhana, lugas, dan
penyajiannya mampu menarik minat pembaca sehingga, karya ilmiah ini menjadi suatu
karya yang menarik.
Karya tulis ini juga mengajarkan kita terutama para mahasiswa agar
mencerminkan sifat yang berkarakter bangsa INDONESIA yaitu bertanggung jawab atas
segala perbuatan yang dilakukan dan membangun sikap kritis yang konstruktif pada
mahasiswa agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu
pengetahuan dan keterampilan mshasiswa dapat berjalan selaras .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya, penulis sampaikan selamat membaca karya tulis ilmiah ini.

Medan, April 2020

Reviewer

1
CRITICAL JOURNAL REVIEW

Review Jurnal

JURNAL 1
Judul Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, Dan
Kebutuhan Penghargaan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Jurnal Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial
Volume dan
Vol 13 Nomor 3, halaman 280-289
Halaman
Tahun Juli 2017
Penulis Fadrizal lubis, Winayati, Virgo Trisep Haris
Reviewer Vera Yulina Saragih
Tanggal 11 April 2020
ISSN 2614-8927
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variable
Penelitian kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan
penghargaan berpengaruh signifikan secara parsial ataupun simultan
serta variabel yang paling dominan terhadap kinerja pegawai
Subjek Pegawai di Sungai Tengah
Peneliatan
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variable
kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan
penghargaan berpengaruh signifikan secara parsial ataupun simultan
serta variabel yang paling dominan terhadap kinerja pegawai.
Penelitian dilakukan pada pegawai Dinas Kependudukan, Pencatatan
Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Hulu Sungai Tengah yang berjumlah 30 orang. Metode penelitian
yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis regresi linier
berganda untuk mengetahui pengaruh variabel kebutuhan

2
keselamatan (X1), variabel kebutuhan sosial (X2) dan variable
kebutuhan penghargaan (X3) terhadap variabel kinerja pegawai (Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable kebutuhan
keselamatan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan penghargaan secara
parsial ataupun simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai dan variabel kebutuhan sosial merupakan variabel
yang memiliki pengaruh dominan.
Pendahuluan Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, dimana
masih banyak memerlukan pembangunan di segala bidang baik itu di
bidang politik, ekonomi, social dan budaya yang dapat menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaannya
perlu diciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan yang terarah
pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan, kualitas
sumber daya manusia dan system pengawasan dan pemeriksaan yang
efektif. Pembangunan dapat berhasil bilamana orangorang yang
terkait di dalam pelaksanaan pembangunan tersebut memiliki
kedisiplinan kerja yang tinggi, kemampuan pengetahuan dan
keterampilan yang handal. Kebutuhan aparatur yang cakap dan
terampil merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan
perlu adanya suatu partisipasi dari semua pihak baik pemerintah
maupun swasta, pihak dunia pendidikan, maupun masyarakat.
Adanya perilaku sejumlah aparatur yang mangkir kerja menjadi
ukuran terhadap tinggi atau rendahnya kinerja aparatur. Sikap kurang
disiplin waktu, etos kerja yang rendah, tanggung jawab terhadap
pekerjaan yang kurang, hingga gaji yang masih relatif rendah dapat
mempengaruhi kinerja dari aparat secara perorangan maupun secara
kolektif. Peningkatan kualitas kerja merupakan salah satu tuntutan
masyarakat yang mendambakan perbaikan standar kualitas
pelayanan. Hal ini sesuai dengan fungsi utama organisasi
pemerintahan yaitu memberikan berbagai pelayanan umum maupun

3
pelayanan social langsung kepada masyarakat. Bukan rahasia lagi
sekarang ini masih banyak pegawai yang kurang disiplin ataupun
kurang memiliki kemampuan sesuai bidang tugasnya. Untuk itu
masih perlu kiranya ditanamkan kedisiplinan, etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi atas tugas atau pekerjaannya serta pemaham
tentang tugas pokok dan fungsinya. Dengan mengetahui dan
memahami tugas pokok dan fungsinya diharapkan para pegawai
memiliki arah yang jelas dalam bekerja dan mampu memberikan
kontribusi maksimal pada lingkungan kerjanya. Bagi para pegawai,
orientasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk membekali diri
dengan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang hal-hal yang
mendukung peran pegawai. Bekal pengetahuan dan wawasan yang
luas tersebut sangat dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Begitu juga dengan Dinas Kependudukan,
Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Hulu Sungai Tengah membutuhkan pegawai yang
memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi, memiliki kemampuan
pengetahun dan keterampilan yang handal dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya. Dalam mewujudkan suatu pegawai yang
berkualitas berbagai upaya telah dilakukan baik dalam peningkatan
kesejahteraan pegawai maupun kebijakan lainnya yang pada dasarnya
bertujuan untuk menumbuhkan motivasi kerja pegawai dalam
meningkatkan prestasi kerjanya. Jika pegawai memiliki motivasi
tinggi, secara langsung maupun tidak langsung juga akan mampu
meningkatkan etos kerja atau kinerjanya. Sebagai pegawai, harus
berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi
instansi dimana pegawai tersebut bekerja maupun bagi masyarakat
luas. Pentingnya faktor – faktor motivasi, karena motivasi adalah hal
yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia,
supaya mau bekerja lebih giat dan antusias dalam mencapai hasil
yang optimal. Dari sini dapat ditentukan pembagian pekerjaan yang

4
tepat bagi pegawai untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi
kepada tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian latar belakang
tersebut di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah variabel kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial,
dan kebutuhan penghargaan mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan,
Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah?
2. Apakah variabel kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial,
dan kebutuhan penghargaan mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap kinerja pegawai Dinas Kependudukan,
Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah?
3. Mana diantara variabel kebutuhan keselamatan, kebutuhan
sosial, dan kebutuhan penghargaan yang mempunyai
pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah?
Asesment Pengumulan data dilakukan secara spasial dan pengujian hipotesis
Data berdasarkan studi literatur yang didapatkan dari penelitian mereka
Metode Rancangan penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini
Penelitian adalah penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian
tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.
Penelitian ini diarahkan untuk memberikan gejala-gejala atau
kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu. Selanjutnya penulis berusaha
menemukan hubungan antara faktor-faktor atau variabel-variabel
tersebut antara yang satu dengan yang lainnya. Populasi dalam
penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu
Sungai Tengah yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini
adalah keseluruhan pegawai pada Dinas Kependudukan, Pencatatan

5
Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Hulu Sungai Tengah saat penelitian sedang berlangsung yang
berjumlah 30 orang. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah penelitian populasi atau penelitian dengan
sampel total, karena jumlah seluruh populasi dipakai sebagai
responden. Variabel operasional adalah segala sesuatu yang dapat
menjadi objek pengamatan dalam suatu penelitian, yang berdasarkan
atas sifat-sifat atau hal-hal yang dapat didefinisikan, diamati atau
diobservasi:
1. Kebutuhan keselamatan dengan indicator fasilitas peralatan
untuk keselamatan kerja pegawai, pelatihan penyelamatan,
tunjangantunjangan kesehatan.
2. Kebutuhan social dengan indikator interaksi antar pegawai,
sikap saling hormat-menghormati, sikap saling mempercayai.
3. Kebutuhan penghargaan diri dengan indikator pemberian
fasilitas-fasilitas pendukung kerja pegawai, memberikan gaji
yang memadai, memberikan tunjangan-tunjangan untuk
peningkatan kesejahteraan pegawai.
4. Kinerja pegawai dengan indikator tanggung jawab pegawai,
kreativitas pegawai, pemahaman pegawai terhadap
pekerjaannya.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer
yang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diberikan dan
data sekunder yang diperoleh dalam bentuk dokumen sebagai data
pendukung. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diuji dengan Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas untuk mengetahui apakah item-item
yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan
dengan pasti apa yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis kuantitatif dan teknik analisis
persamaan regresi linier berganda. Analisis regresi dihasilkan dengan

6
cara memasukkan input data dari variabel penelitian ke dalam fungsi
regresi. Analisis persamaan regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari bebrapa variabel bebas terhadap satu
varibel terikat dimana penulis akan menganalisis dengan bantuan
computer program statistik SPSS. Persamaan regresi linier berganda
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + eI (Sugiyono, 1999: 261)
Peneitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu dari bulan
April sampai bulan Juli 2017 dengan lokasi penelitian di Kabupaten
Hulu Sungai Tengah.
Pembahasan Jumlah pegawai yang dijadikan responden dalam penelitian ini
berjumlah 30 orang yang diambil dari keseluruhan pegawai pada
Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada saat
penelitian ini dilaksanakan. Pengujian dilakukan mulai dari uji
validitas dan reliabilitas. Berdasarkan data pada tabel 1 dapat
diketahui bahwa nilai alpha untuk tiap-tiap indikator variable
kebutuhan keselamatan yang diuji melebihi 60% sebagai tanda
kecukupan nilai validnya suatu variabel, artinya kuesioner yang
dibuat sudah sesuai untuk mengukur yang seharusnya diuji, dengan
demikian alat ukur ini memenuhi syarat validitas. Berdasarkan data
pada tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai alpha untuk tiap-tiap
indikator variabel kebutuhan sosial yang diuji melebihi 60% sebagai
tanda kecukupan nilai validnya suatu variabel, artinya kuesioner yang
dibuat sudah sesuai untuk mengukur yang seharusnya diuji.
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai alpha
untuk tiap-tiap indikator variabel Kebutuhan Penghargaan yang diuji
melebihi 60% sebagai tanda kecukupan nilai validnya suatu variabel,
artinya kuesioner yang dibuat sudah sesuai untuk mengukur yang
seharusnya diuji, dengan demikian alat ukur ini memenuhi syarat
validitas. Berdasarkan data pada tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai

7
alpha untuk tiap-tiap indikator variabel kinerja yang diuji melebihi
60% sebagai tanda kecukupan nilai validnya suatu variabel, artinya
kuesioner yang dibuat sudah sesuai untuk mengukur yang seharusnya
diuji, dengan demikian alat ukur ini memenuhi syarat validitas. Untuk
menguji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari angka reliabilitas
dari butir-butir pernyataan dalam kuisioner dengan menggunakan
rumus Standardized item Alpha. Reliabilitas adalah indek yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel) bila
memiliki koefisien keandalan realibilitas sebesar 0,6 atau lebih
(Arikunto, 1998). Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan
terhadap semua item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua
item penelitian dapat dikatakan reliabel, dengan demikian dapat
digunakan sebagai instrumen dalam mengukur variabel yang
ditetapkan dalam penelitian ini.
Hasil Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan yang dapat
Penelitian diambil dari penelitian ini adalah :
1. Variabel Kebutuahan Keselamatan, Kebutuhan Sosial dan
Kebutuhan Penghargaan secara sendiri-sendiri atau parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai pada Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
2. Variabel Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial dan
Kebutuhan Penghargaan secara bersama-sama atau simultan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Pegawai
pada Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai
Tengah.
3. Dari ketiga variabel Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan
Sosial dan Kebutuhan Penghargaan maka variable Kebutuhan
Sosial merupakan variable yang memiliki pengaruh dominan

8
terhadap kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan,
Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Berdasarkan pada hasil penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa
saran seperti :
1. Untuk lebih meningkatkan kinerja Pegawai pada Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah,
sebaiknya dimulai dengan memperhatikan kebutuhan
keselamatan kerja pegawai, sehingga Instansi harus
memperhatikan tentang kebutuhan dasar tentang keselamatan
dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi akan
kebutuhan keselamatan kerja tersebut.
2. Kebutuhan Sosial pada Dinas Kependudukan, Pencatatan
Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan faktor yang
paling dominan, artinya Instansi harus lebih memperhatikan
indikator- indikatornya seperti :
a) Menjaga sikap saling hormat menghormati antar sesama
pegawai.
b) Menciptakan sikap saling mempercayai antar sesama rekan
kerja.
c) Menjaga interaksi dan komunikasi yang baik di lingkungan
kerja.
3. Instansi lebih memperhatikan tentang kebutuhan
penghargaan, karena dengan pemberian penghargaan yang
baik akan menjadi motivasi yang bagus bagi pegawai,
tentunya dengan motivasi kerja yang tinggi akan
menghasilkan kinerja yang baik juga.
4. Diharapkan penelitian ini menjadi referensi untuk penelitian–
penelitian berikutnya namun penelitian ini tidak luput dari

9
kekurangan dan kesempurnaan sehingga diharapkan kritik dan
saran dari bagi para pembaca dan pengguna penelitian ini
yang tentunya untuk kesempurnaan peneltian ini.
Daftar Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Pustaka Praktek. Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar, Saifuddin. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Jakarta, Sigma.

Dessler, Gary, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid I.


Jakarta: Prenhallindo.

Flippo, 2006. Relative Importance of Employee Values, Attitudes And


Leadership Behaviours in Employee Motivation, An Empirical
Investigation. Journal Of Business Research, Vol. 67, pp. 241-251.

Gomes, Jerald and Baron, Robert A., 2000. Behavior in


Organizations: Understanding and Managing the Human Side of
Work. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Herzberg’s dalam

Dessler : 1992, How To Get The Best Out Of At People, American


Management Association: New York.

Handoko, 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,


Edisi 2 Cetakan Ke-10, BPFE, Yogyakarta.
JURNAL 2
Judul Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Perspektif Pendidikan Islam
Jurnal Jurnal Pendidikan Islam
Volume dan Volume 8, No II, halaman 213 - 226
Halaman
Tahun Tahun 2017
Penulis Heru Juabdin Sada
Reviewer Vera Yulina Saragih
Tanggal 11 April 2020

10
ISSN 2528-2476
Tujuan Untuk mencapai tingkat kesejahteraan, sehingga jika kebutuhan
Penelitian manusia tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka manusia mereka
merasa tidak sejahtera.
Subjek Kebutuhan Rohani Islam
Penelitian
Abstrak Kebutuhan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia
untuk mencapai tingkat kesejahteraan, sehingga jika kebutuhan
manusia tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka manusia mereka
merasa tidak sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah
suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak
sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera. Ada lima Kebutuhan
mendasar manusia sebagaimana yang di kemukakan oleh Abraham
Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri, Kebutuhan harga diri,
Kebutuhan akan rasa cinta serta kebutuhan akan rasa sayang,
Kebutuhan akan rasa aman dan kebutuahn rasa nyaman dan
Kebutuhan. Dalam Islam memandang kebutuhan paling dasar
manusia merupakan kewajiban mutlak yang harus dijalani dan
dipenuhi diantaranya kebutuhan: Kebutuhan Dharuriyat. kebutuhan
menjaga Agama:
1. Berpegang teguh dengan agama, mempelajarinya, lalu
mendakwahkannya, Menjauhi dan memperingatkan dari
perbuatan syirik dan riya, Memerangi orang-orang yang
murtad; Mengingatkan dari perbuatan bid’ah dan melawan
ahlul bid’ah.
2. Kebutuhan menjaga diri: dalam kondisi darurat (terpaksa),
dapat memakan makanan apa saja demi bertahan hidup,
walaupun yang tersedia hanya sesuatu yang diharam pada
asalnya; Memenuhi kebutuhan mendasar dasar diri, seperti
makanan-makanan, minuman serta pakaian
3. kebutuhan akhlaq.
4. Menjaga keturunan; Anjuran melakukan pernikahan; menjadi

11
saksi dalam pernikahan; wajib memelihara dan memberikan
nafkah anak, kewajiban memastikan pendidikan anak;
Mengharamkan pernikahan dengan pezina; Melarang thalaq
kecuali terpaksa serta Mengharamkan ikhtilâth.
5. Menjaga harta: agama Islam mewajibkan muslim beramal dan
berusaha; Memelihara harta yang dalam kekuasaan mereka;
Agama Islam menganjurkan untuk bershadaqah,
menghalalkan jual beli dan hutang-piutang; Agama Islam
mengharamkan semua bentuk kezhaliman terhadap hak dan
harta muslim lainya dan wajib menggantinya; Kewajiban
menjaga harta dan tidak menyia-nyiakannya
Pendahuluan Hidup dalam masyarakat adalah sebuah pilihan, tentunya banyak
konsekuensi muncul, bahkan tidak luput dari berbagai macam
kendala-kendala sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Hal
ini tidak terlepas dari banyak “pemain” yang berusaha berspekulasi
agar proses sosial yang terjadi tidak mengarah kepada dinamika dan
pola-pola sosial yang sudah terbentuk ratusan tahun. Namun
terkadang pola atau interaksi sosial tersebut sering bahkan terkikis
karena manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat tidak mampu
menjalankannya.
Faktor terpenting adalah pola atau interaksi sosial tersebut terkadang
tidak pas dengan konteks jaman kekinian, nilai-nilai lama seperti
kebersamaan, gotong-royong dan suka tolong-menolong akan
semakin terkikis, yang terjadi berkembangnya nilai-nilai baru yang
disebabkan dari adanya pengaruh dari Televisi dan lain sebagainya.
Sejauh suasana hidup yang saling mampu dan berkompetisi dunia
keseharian tidak lagi diam tetapi semua elemen masyarakat saling
memacu untuk mendapatkan status sosial dan pengakuan diri
dilingkungan tempat hidupnya.

Oleh karena itulah muncul persoalan demi persoalan baru dalam

12
masyarakat tersebut, misalnya kenyamanan hidup, ketenangan dan
keperluan untuk berekreasi. Namun persoalan yang lebih
memprihatinkan dalam masyarakat adalah persaingan tidak sehat
dalam memenuhi kenyamanan tersebut. Corak baru kehidupan itu
telah mulai berkembang. Suatu hal yang tidak bisa dinafikan adalah
penggunaan atau penyediaan produk yang sebenarnya tidak
dibutuhkan akan tetapi cuma sebagai prestise dan menunjukkan
identitas siapa sebenarnya dirinya.

Fenomena tersebut merupakan representasi dari masyarakat


yang tidak mempunyai landasan sosial, nilai dan norma
masyarakat, kebutuhan hidup itu adalah dipandang begitu sakral
dan antusiasme yang berlebihan. Dan pada akhirnya mengarah
kepada gap atau kesenjangan, kondisi ini lama-lama bisa
mengarah kepada caoss/ pertentangan kelas dan pada akhirnya
masyarakat tanpa ada nilai, norma atau hidup yang jelas. Semua
terjadi diatas pemenuhan demi pemenuhan kebutuhan hidup.

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, tbeberapa penlitian


telah membahas mengenai kebutuhan kebutuhan dasar manusia
maupun kebutuhan lain (Lusianti, 2013; Massie & Kandou, 2013;
Muchtar, 2017; Muryanto, 2016; Rama, 2017; Siska, 2015; Sukwadi,
2013; Supriyanto, 2012; Tekeng & Alsa, 2016) serta telah dilakukan
penelitian dalam meninjau menggunakan perspektif pendidikan islam
(Aslan, 2017; Faturrahman, 2016; Hidayati, 2016; Muspiroh, 2016;
Najahah, 2016; Qodir, 2014; Ridlwan, 2013; Rifai, 2016; Sukring,
2016; Zainuddin, 2015) Namun penelitian yang membahas kebutuhan
dasar manusia dalam perspektif Islam belum pernah dilakukan.
Maka, peneliti tertarik untuk melakukan pembahasan mengenai
kebutuhan dasar manusia dalam perspektif pendidikan Islam
Assesment Pengolaha data menggunakan data keruangan dan observasi langsung

13
Data kelapangan
Metode Adapun metode yang digunakan adalah pengumpulan data secara
Penelitian deskriptif
Pembahasan A. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia
untuk dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila kebutuhan
tersebut ada yang tidak atau belum terpenuhi maka pastilah manusia
akan merasa kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan
adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi
tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
a) Model Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Beberapa Ahli.
Abraham Maslow, membagi kebutuhan mendasar manusia dalam
lima tingkat yaitu: Kebutuhan fisiologis, yang merupakan kebutuhan
paling mendasar dan memiliki tingkat prioritas tertinggi didalam
kebutuhan. Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang sangat mutlak
yang harus terpenuhi oleh manusia untuk mulai bertahan hidup.
Kebutuhan tersebut terdiri dari pemenuhan kebutuhan oksigen dan
juga pertukaran gas, kebutuhan akan cairan (minuman), kebutuhan
akan nutrisi (makanan), kebutuhan akan eliminasi, kebutuhan akan
istirahat serta tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan
kebutuhan akan seksual, kebutuhan kedua adalah Kebutuhan akan
adanya rasa aman dan kebutuhan akan perlindungan yang telah dibagi
yaitu perlindungan fisik dan juga perlindungan psikologis. Kebutuhan
akan rasa cinta dan kasih akan rasa sayang tersebut yaitu kebutuhan
untuk dapat memiliki dan dimiliki, antara lain dengan cara memberi
dan saling menerima akan rasa kasih sayang, kehangatan,
persahabatan, mendapatkan tempat dalam keluarga, suatu kelompok
social, kebutuhan akan adanya perasaan dihargai oleh orang lain
kebutuhan seperti ini terkait erat dengan adanya keinginan
mendapatkan suatu kekuatan, untuk meraih prestasi, mendapatkan
rasa yang percaya diri serta kemerdekaan diri. orang juga
memerlukan pengakuan dari orang lain, dan yang terakhir/ke lima

14
kebutuhan aktualiasasi diri, merupakan suatu kebutuhan tertinggi
dalam hierarki Maslow, berupa suatu kebutuhan untuk ikut serta pada
orang lain/lingkungan guna mencapai potensi diri sepenuhnya. Untuk
lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut berikut:
a) Kebutuhan Aktualisasi diri
b) Kebutuhan harga diri
c) Kebutuhan rasa cinta dan kasih sayang
d) Kebutuhan rasa aman dan nyaman
e) Kebutuhan fisiologis (oksigen, makan, minum, eliminasi,
tidur, seks)

B. Konsep Islam Tentang Kebutuhan dasar Manusia


Dalam Islam, konsumsi tidak bisa dipisahkan dari peranan
keimanan. Peranan keimanan menjadi salah satu tolak ukur
yang ter penting karena keimanan akan memberikan tentang
cara pandang yang cenderung akan mempengaruhi perilaku
serta kepribadian manusia. Keimanan sangat mudah
mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari konsumsi baik itu
dalam bentuk suatu kepuasan material ataupun bentuk spiritual,
yang kemudian mampu membentuk sifat kecenderungan prilaku
konsumsi yang ada di pasar. Konsep kebutuhan dalam Islam
yaitu bersifat dinamis melihat pada tingkat ekonomi yang ada di
masyarakat.

Konsep kebutuhan dasar dalam Islam bersifat sangat dinamis


mengacu pada tingkat keadaan ekonomi pada masyarakat. Pada
tingkat keadaan ekonomi tertentu barang yang tadinya dikonsumsi
karena motivasi keinginan, pada tingkat keadaan ekonomi lebih baik,
barang tersebut telah berubah menjadi kebutuhan. Sebagaimana yang
di ungkapkan oleh: Al-Syathibi, rumusan kebutuhan manusia dalam
Islam terdapat tiga jenjang, yaitu:

15
1. Kebutuhan Dharuriyat
Kebutuhan dharuriyat ialah tingkat kebutuhan primer. Bila
tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi, akan terancam
keselamatan umat manusia baik di dunia maupun di akhirat
kelak. Kebuthan dharuriyat mencakup: Hadis nabi yang artinya
“Barangsiapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah dia”
[HR Bukhari]
Juga sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
lain.yang artinay “Tidak halal darah seorang muslim (tidak boleh
dibunuh, Red.), kecuali dengan salah satu di antara tiga sebab yaitu
jiwa dengan jiwa, orang tua yang berzina (dibunuh dengan dirajam,
Red.), orang yang murtad meninggalkan agamanya dan jama’ahnya”
[HR Bukhari]
Hasil Nilai-nilai keIslaman nampaknya menjadi salah satu kekuatan yang
Penelitian dominan dalam kebutuhan hidup manusia di abad ini. Kultur
masyarakat dapat mempengaruhi antara sesamanya melalui
perdagangan, migrasi, dan lain sabagainya. Berbagai kultur budaya
masyarakat akan saling melengkapi dan saling berkompetisi dalam
kebaikan untuk mempertahankan identitas diri mereka masing-
masing. Sebagai konsekwensidari modernitas, menciptakan tantangan
baru di setiap identitas manusia, yang kemudian berimplikasi dan
juga mengubah system tradisional yang sdah ada, dan menuju era
baru yang begitu asing bagi mereka, sehingga adakalanya mereka
rentan pada penyakit jiwa, sebab persinggungan pada kultur dan
identitas masyarakat membuat masyarakat yang asing tersebut dapat
menjadi gagu dalam segala hal, khususnya dengan berbagai kemajuan
yang sangat global.
Daftar Aslan. (2017). Pendidikan Remaja Dalam Keluarga di Desa
Pustaka Merabuan, Kalimantan Barat ( Perspektif pendidikan Islam). Al-
Banjari, 16(1), 122–135.

Faturrahman, M. (2016). Pendidikan Karakter Dalam Perspektif

16
Pendidikan Islam. Edukasi, 4(1), 1–25.

Hidayati. (2016). Pendidikan Anti Korupsi Tinjauan Perspektif


Pendidikan Islam. Hikmah: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 100–128.

Lusianti, M. (2013). Penerapan Metode Diskusi Syndicate Group


Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Pokok
Bahasan Mendeskripsikan Hubungan Antara Kelangkaan Sumber
Daya Dengan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas. Economic
Education Analysis Journal, 2(3), 82–87.

Massie, R. G., & Kandou, G. D. (2013). Kebutuhan Dasar Kesehatan


Masyarakat di Pulau Kecil : Studi Kasus di Pulau Gangga Kecamatan
Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(2), 1–10.

Muchtar. (2017). Kebutuhan Dasar Penduduk Daerah Perbatasan:


Relevansinya Program Pemberdayaan ( Kajian di Kabupaten Keerom
Provinsi Papua berbatasan dengan PNG). Sosio Konsepsia, 11(2), 59–
65.

Muryanto, H. (2016). Relevansi Penyajian Bidang Studi Ketrampilan


Ketukangan Jenjang Pendidikan Dasar dengan Kebutuhan
Masyarakat Industri Kecil Perdesaan. Teknologi Dan Kejujuran, 1(1),
1–10.

Muspiroh, N. (2016). Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran IPA


( Perspektif Pendidikan Islam). Jurnal Pendidikan Islam, 28(3), 484–
498.

Najahah. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif

17
Pendidikan Islam. Jurnal Lentera Pendidikan LPPM UM Metro,
14(2), 135–147.

Qodir, Z. (2014). Deradikalisasi Islam dalam Perspektif Pendidikan


Agama. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 85–107.

Rama, H. B. (2017). Akselerasi Pendidikan Tinggi dalam Menjawab


Kebutuhan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lentera Pendidikan,
14(1), 17–34.

Ridlwan, N. A. (2013). Konsep Pendidikan Karakter Dalam


Perspektif Islam. Komunika, 7(1), 1–11.
Kelebihan Jurnal 1 : Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, Dan
Penelitian Kebutuhan Penghargaan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Adapun kelebihan penelitian adalah :
1. Memaparkan hasil penelitian secara sistematis
2. Memaparkan abstrak dengan rinci, sehingga pembaca lebih
paham latarbelakang pembuatan topik yang mengenai
Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, Dan
Kebutuhan Penghargaan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk
Dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah
3. Memaparkan isi dengan memberikan gambar gambar baik
yang berwarna maupun tidak berwarna, dan memaparkan
tabel untuk memperjelas gambar dari hasil penelitian pada
Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, Dan
Kebutuhan Penghargaan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk
Dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah

18
4. Mempunyai banyak referensi daftar pustaka yang mendukung
hasil penelitian menjadi lebih konkret
Jurnal 2: Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Perspektif Pendidikan
Islam Susunan penulisan penelitian tersusun secara sistematis
1. Memiliki data yang lengkap
2. Memaparkan metode dengan cara terperinci sehingga mudah
untuk dipahami
3. Memaparkan isi dengan rinci, disertai dengan gambar serta
tabel untuk mempertajam hasil penelitian
4. Mempunyai banyak referensi yang mendukung penelitian
dalam Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Perspektif
Pendidikan Islam
Kekurangan Jurnal 1: Pengaruh Kebutuhan Keselamatan, Kebutuhan Sosial, Dan
Penelitian Kebutuhan Penghargaan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Adapun kekurangan penelitian adalah:
1. Tidak memiliki tinjauan pustaka

Jurnal 2: Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Perspektif Pendidikan


Islam Adapun kekurangan penelitian adalah:
1. Banyak kesalahan penulisan huruf pada penelitian
2. Pengumpulan data dan pengolahan data disampaikan dengan
cara digabung

Saran Sebaiknya ketika menulis laporan penelitian harus memeriksa


penggunaan huruf, agar tidak terdapat kesalahan penulisan kata
sehingga membuat pembaca atau periviewer bingung
Kesimpulan Dengan membaca dan mereview beberapa jurnal, sangat membantu
reviewer (mahasiswa) dalam memahami jenis – jenis penelitian dan
sebagai sumber referensi tambahan bagi mahasiswa. Serta menambah
wawasan dengan cara mengetahuinya dari hasil penelitian.

19
20

Anda mungkin juga menyukai