Anda di halaman 1dari 5

KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin
Abdi ‘Uzza bin Riba’ah bin Abdullah bin Qhar bin Razaah bin ‘Aidy bin Ka’ba.
Ayah nya bernama Khattab bin Nufail Al-shimh Al-Quraisyi dan ibunya Hatamah
binti Hasyim. Beliau lahir pada tahun 581 M di kotta mekkah dar suku Bani Adi,
salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu.
Sebelum masuk islam, umar melakukan adat istiadat jahiliah. Beliau sangat
membenci dan memusuhi islam. Perisriwa Islamnya Umar Bin Khattab sangat
istimewa. Suatu hari Umar mencari Nabi Muhammad Saw untuk membunuhnya.
Tengah perjalanan beliau mendapat kabar bahwa adiknya yang bernama Fatimah
telah masuk Islam, Umar marah dan kemudian pergi ke rumah adiknya untuk
membuktikan kabar tersebut. Ketika dia tiba di rumah adiknya, ia mendengar adiknya
tengah melantunkan beberapa ayat suci Alquran. Mendengar bacaan tersebut, Umar
minta adiknya untuk memberikan lembaran tersebut, namun adiknya tidak
memberikan bacaan tersebut sebelum Umar mandi. Selesai mandi Umar menerima
lembaran yang dibaca oleh adiknya, maka bergetarlah hatinya ketika membaca
ayat-ayat awal pada surat Thaha.
Umar bin Khattab pergi ke rumah Nabi Muhammad Saw dan menyatakan
keIslamannya, maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir
pada saat itu. Menurut riwayat Umar masuk Islam setelah masuk islamnya 40
laki-laki dan 11 perempuan atau orang ke 52 yang masuk islam, namun ada juga yang
berpendapat Umar adalah orang yang ke 40 masuk Islam.
Umar bin Khattab memiliki pemikiran kritis. Dia sering memprotes kebijakan
Nabi Muhammad Saw yang dianggap tidak rasional. Misalnya tentang perjanjian
Hudaibiyah yang menurutnya merugikan umat Islam. Juga ketika Abdullah bin Ubay
tokoh munafik Madinah yang meninggal. Umar bin Khattab menyarankan untuk tidak
dishalatkan, karena menurutnya dia adalah tokoh munafik yang selalu mengganggu
dan merugikan umat islam. Tetapi nabi Muhammad tidak melakukan itu sampai
turunnya wahyu QS. at-Taubah [9] :84 yaitu :
“dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati
antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburannya.
Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati
dalam keadaan fasik.
Dalam proses peralihan kepemimpinan,Umar bin Khattab tidak menggunakan
cara yang dilakukan oleh Abu Bakar. Beliau lebih memilih tim formatur yang terdiri
dari enam orang sahabat nabi. Tugasnya untuk memilih di antara mereka sebagai
penggantinya. Melalui proses persidangan timformatir terpilih Utsman bin Affan
sebagai khalifah.Kahlifah Umar bin Khattab ( 1323H/634-644 M)
Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil Utsman bin Affan untuk menulis
wasiat tentang penunjjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Tujuannya agar
ketika sepeninggalan beliau tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat
islam untuk masalah khalifah.
Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh umat islam. Sehingga mereka
secara beramai-ramai membaiat Umar sebagai Khalifah. Dengan demikian keputusan
tersebut bukan keputusan Abu Bakar sendiri namun persetujun umat muslim semua.
Umar mengumumkan dirinya bukan sebagai Khalifaturrasul atau pengganti
Rasul tapi sebagai Amirulmukminin atau pengurus urusan orang-orang mukmin.
Umar menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun.
1) Membentuk pemerintahan yang adil, berwibawa, dan disegani

Umar bin Khattab dkenal sebagai pemimpin yang tegas. Karena


ketegasan sikapnya dalam membedakan yang hak dan yang batil, Umar di beri
gelar “Al-Faruq”. Pemerintahan Islam di zamannya semakin kuat, berjaya,
adil, dan berwibawa. Tempat-tempat peribatan dan berhala-berhala kaum kafir
di Persia, Syam, Transoksiana, dan Irak dianjurkan. Semua penguasa yang
zalim dan sewenang-wenang menjadi gentar.

Dengan keluhuran akhlak, siasat politik, dan militer yang cerdas


membuat musuh menjadi luluh. Mereka ingin segera menggantikan
pemerintahan yang zalim, diktator, penyembahan terhadap raja-raja, dan
berhala, dengan pemerintahan islam yang adil dan bijaksana sebagaimana
yang dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab.

2) Memperluas Kekuasaan Islam Ke Afrika serta runtuhnya Kerajaan Persia


dan Romawi

Dalam rangka ingin menuntaskan sisa kekuatan Persai yang telah


dikalahkan pada masa Abu Bakar, Umar meneruskan perjuangannya Dallam
pertempuran Al-Jisr (13 H/634 M) dan pertempuran Al-Buwayb (13 H/634
M). Setelah memperoleh kemenangan, Abu Ubaidah Al-Jarrah, penggati
Khalid bin Walid, dengan bala tentaranya mengepung kota Damaskus.
Damaskus dapat dikuasai tanpa perlawan tahun 14H, demikian juga pada
tahun yang sama tentara Islam menguasai Qadisiyah dan Mada’in yang
menjadi ibu kota Persia. Dengan jatuhnya Mada’in ketangan kaum musilimin,
sejarah menutup lembaran hitam umat manusia dibawah penguasa yang
dzalim.

Setelah menguasi Persia, pasukan Islam beralih ke Byzantium.


Penguasaan pasukan Islam terhadap romawi (Byzantium) ditandai dengan
kekalahan mereka di pertempuran ‘Ayn Asy-Syams’ pasukan romawi
berlindung di benteng Babilonia Mesir yang kemudian dikepung oleh pasukan
Islam yang dipimpin oleh Amr bin Ash. Pasukan Romawi yang berlidung di
dalam benteng tersebut akhirnya menyerah dan meminta berdamai. Namun
romawi masih punya kota Iskandariyah ( Alexandria) yang merupakan ibu
kota mereka di Mesir. Amr bin Ash berpikir bahwa Mesir tidak akan aman
dari Romawi selama merekan masih menguasai Iskandariyah. Oleh sebab itu,
pasukan Islam melanjutkan pengepungan ke Iskandariyah. Heraclius, kaisar
Romawi meninggal, pengepugan Iskaandariyah pun tidak berlangsung lama.
Romawi meminta berdamai dan bersedia meninggalkan sebagian besar
wilayah Mesir secara permanen.

Setelah berhasil membebaskan Mesir dari kekuasaan Romawi


(Byzantium), Amr bin Ash dan tentaranya melanjutkan perjalanan ke barat.
Mereka menguasai Barqah di Libya tahun 21H/ 643 M. Kemudia Tripolli (ibu
kota Libya sekarang) pada tahun 22 H/ 634 M. Perluasan ini menjadi
perluasan terakhir di masa Khalifah Umar bin Khattab.

3) Membangun Kota Basrah (16 H/ 636 M )

Pada tahun 16 H/636 M kota Basrah dibangun setelah tentara Islam


pimpinan Sa’ad bin Abi Waqash menguasai Irak. Pemilihan tempat tersebut
dilakukan sendiri oleh khalifah Umar, yaitu sebuah tempat dekat dengan kota
pelabuhan Ubullah di teluk Persia.

Selama pemerintahan khalifah Umar, kota Basrah dijadikan markas


tentara Islam. Untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Basrah, khalifah
Umar mengirim ulama-ulama dari Madinah ke kota itu, diantaranya Hasan
al-Basri. Sejak itu Basrah menjadi salah satu pusat pendidikan di dunia Islam.
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Basrah, khalifah Umar
memerintahkan untuk membuat saluran dari sungai Tigris ke kota itu.

4) Membangun kota Fusthath sebagai Ibu Kota Mesir ( 21 H/642 M )


Setelah menguasi Mesir, Amr bin Ash merasa penting untuk
membangun ibu kota Islam di Mesir. Dengan persetujuan khalifah, maka
dipilih lah sebuah tempat yang strategis di sebelah timur sungan Nil yang
bernama Fusthath. Kota Fusthath , sekarang berlokasi di Mesir kuno dekat
Majra Al-Uyun. Kota ini terus menerus di kembangkan selama kekuasaan
Islam sampai akhirnya di bakar oleh tentara salib ketika mereka
menghancurkan Mesir.

5) Membangun Masjid Amr bin Ash

Masjid Amr bin Ash adalah masjid yang pertamadibangun di Mesir


dan Afrika tahun 21 H/642 M. Letaknya, di tengah-tengah perumahan kaum
muslimin. Masjid ini digunakan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk
beribadah dan berkumpul membahas agama dan kepentingan umum.

6) Menetapkan Kalender Islam

Hijrah Nabi Muhammad SAW. telah membawa dampak besar


terhadap perkembangan Islam. Ali bin Abi Thalib mengusulkan kepada
khalifah Umar bin Khattab untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi dari
Mekkah ke Madinnah di jadikan titik awal kalender Islam yang telah
disepakati dalam musyawarah para tokoh. Pada bulan Rabiul Awal 16 H,
akhirnya khalifah Umar bin Khattab menyetujui usulah Ali bin Abi Thalib dan
menetapkan penanggalan hijriah/kalender Islam. Dan ini adalah salah satu
prestasi besar yang diraih oleh khalifah Umar bin Khattab.

Kejayaan dan kemuliaan Umar bin Khattab telah membuat panji-panji islam
berkibar tinggi. Keadaan itu membuat musuh-musuh islam makin membencinya.
Mereka adalah orang-orang Persia serta beberapa kalangan Yahudi. Mereka
kemudian menyusun rencana untuk membunuh Umar Bin Khattab.

Mereka kemudian mengutus seorang budak persia yang bernama Abu


Lu’luah al-Majusi untik melakukan tipu muslihat kepada Umar bin Khattab.
Suatu hari, Abu Lu’luah datang kepada Umar bin Khattab. Ia mengadu kepada
Umar bin Khattab bahwa majikannya telah membebankan kepadanya pajak yang
sangat berat. Umar berjanji akan memutuskan hal itu.
Pada hari berikutnya, Abu Lu’luah menyelinap masuk ke Mesjid Madinah.
Saat itu Umar bin Khattab hendak mengejarkan sholat berjamaah bersama kaum
muslimin. Baru saja Umar bin Khattab mengejrjakan sholat, Abu Lu’luah
menusuk Umar dari belakang. Akibat tusukan itu, Umar bin Khattab menderita
luka parah. Ia terbaring sakit selama 3 hari fdan akhirnya meninggal pada hari
Sabtu, 1 Muharram 23 H atau 644 M. Kekhalifahannya berlangsung selama 10
tahun 6 bulan 4 hari.

Anda mungkin juga menyukai