PENDAHULUAN
1
Metode FMEA, adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya kegagalan serta menentukan efek dari kegagalan tersebut.
Kelemahan FMEA, yaitu proses perhitungannya yang sangat banyak karena
membutuhkan data spesifik mengenai jumlah, jenis, dan durasi kegagalan yang
terjadi dalam satu penyulang [2].
Metode RNEA (Reliability Network Duration Index) menggunakan
pendekatan ekuivalen untuk menganalisis keandalan sistem distribusi atau dengan
kata lain metode RNEA mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusunnya
kedalam bentuk seri dan sederhana. Kelemahan metode RNEA adalah hanya
mampu menganalisis single line berbentuk radial [3].
Metode gabungan antara section technique dan RIA dapat menutupi
kekurangan metode sebelumnya. Dengan metode section technique, single line
diagram non radial dibagi atau dipecah menjadi beberapa bagian [4]. Kemudian
metode RIA menghitungnya berdasarkan prediksi kegagalani pada sistem menurut
jenis sistemnya serta data laju kegagalan masing–masing komponen [5].
Untuk mengurangi tingkat pemadaman pada sistem distribusi dapat
dilakukan dengan penambahan recloser. Recloser berfungsi meminimalisir
terjadinya gangguan temporer. Pada gangguan temporer, recloser akan membuka
dan menutup secara otomatis berdasarkan setting waktu yang ditentukan.
Sedangkan pada gangguan permanen, recloser akan tetap membuka setelah nila
lock out terpenuhi [5].
Perbedaan indeks keandalan sistem distribusi sebelum dan sesudah
memakai recloser dapat disimulasikan pada software ETAP ( Electrical Transient
Analisys Progam ). ETAP ( Electrical Transient Analisys Progam ) sendiri
merupakan software yang dapat melakukan berbagai analisis mengenai sistem
tenaga listrik, salah satunya adalah analisis keandalan sistem distribusi
berdasarkan single line diagram, komponen sistem distribusi, serta data
keandalan tiap komponen [6].
Untuk menjaga keandalan sistem distribusi dapat dilakukan dengan
menetapkan skala prioritas perbaikan serta perawatan. Untuk menentukan skala
prioritas perbaikan dan perawatan, maka akan dilihat nilai risk priority number
(RPN). Nilai RPN dapat dicari menggunakan analisis FMEA [7].
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara menghitung nilai keandalan sebuah sistem distribusi
listrik menggunakan metode gabungan antara Section Technique dan
RIA serta simulasi pada software ETAP.
2. Bagaimana cara merekonfigurasi Penyulang Lowokwaru
menggunakan software ETAP.
3. Bagaimana menentukan prioritas perbaikan jaringan distribusi dengan
metode FMEA.
1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Mengetahui indeks SAIFI dan SAIDI menggunakan metode gabungan
Section Technique dan RIA serta simulasi ETAP.
2. Mengetahui cara merekonfigurasi single line diagram Penyulang
Lowokwaru.
3. Menentukan prioritas perbaikan jaringan distribusi dengan analisis
FMEA.
3
1.5 Batasan Masalah
Tugas akhir ini fokus pada analisis dan perhitungan nilai keandalan
sistem distribusi listrik pada Penyulang Lowokwaru, agar pembahasan lebih
spesifik maka ditetapkan batasan masalah sebagai berikut :
1 Studi analisa dan pengambilan data dilakukan di PT. PLN
(PERSERO) Distribusi Jawa Timur Area Malang.
2 Metode perhitungan yang dipakai adalah RIA, Section Technique,
FMEA dan simulasi pada software ETAP.
3 Saluran distribusi yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah
penyulang Lowokwaru.
4 Berbagai analisis lainnya terhadap faktor-faktor lain yang
mempengaruhi keandalan system, seperti losses, tegangan ujung, dan
harmonisa tidak diperhitungkan.
4
4. BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN
Berisi hasil perhitungan, hasil simulasi serta analisis dari hasil
perhitungan dan simulasi.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesmpulan berisi ringkasan hasil penelitian. Sedangkan saran berisi
usulan terhadap tindak lanjut dari permasalahan yang diteliti.