Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat dari tahun ke tahun, diikuti


dengan peningkatan kebutuhan tenaga listrik. Pada saat ini tenaga listrik telah
menjadi kebutuhan pokok, sehingga ketersediaan tenaga listrik menjadi tuntutan
yang semakin besar dari konsumen tenaga listrik. PT. PLN (Persero) Distribusi
Jawa Timur Area Malang sebagai operator distribusi listrik di Malang kota
diharuskan mampu untuk menyediakan daya listrik secara kontinyu kepada
konsumen.
Daya listrik sendiri berasal dari berbagai macam pembangkit listrik seperti
tenaga angin, air, uap, gas, dan lain-lain. Dari pembangkit kemudian daya listrik
disalurkan melalui saluran transmisi 30KV-500KV menuju saluran distribusi
20KV. Sistem distribusi 20KV adalah saluran yang berada dekat konsumen
sehingga bila terjadi gangguan pada sistem distribusi 20KV akan akan langsung
berefek kepada konsumen, oleh karena itu tingkat keandalan sebuah sistem
distribusi harus selalu dijaga. [1].
Gangguan pada sistem distribusi diakibatkan oleh berbagai faktor baik dari
internal maupun eksternal sistem distribusi. Faktor internal bisa berupa kegagalan
atau kerusakan komponen yg diakibatkan kualitas, usia maupun human error pada
komponen. Sedangkan faktor ekternal adalah gangguan alam seperti tanah
longsor, puting beliung, gempa bumi, dan lain-lain [1].
Keandalan suatu sistem distribusi dapat diketahui melalui indeks SAIFI
(System Average Interruption Frequency Index) serta SAIDI (System Average
Interruption Duration Index). SAIFI adalah indeks frekuensi gangguan yang
terjadi tiap tahun sedangkan SAIDI adalah indeks durasi gangguan yang terjadi
tiap tiahun [2]. Semakin kecil indeks SAIFI dan SAIDI, maka semakin handal
sistem distribusi tersebut.
Beberapa metode yang banyak dipakai untuk mencari indeks keandalan
sistem distribusi diantaranya adalah FMEA, RNEA, Section Technique serta RIA.

1
Metode FMEA, adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya kegagalan serta menentukan efek dari kegagalan tersebut.
Kelemahan FMEA, yaitu proses perhitungannya yang sangat banyak karena
membutuhkan data spesifik mengenai jumlah, jenis, dan durasi kegagalan yang
terjadi dalam satu penyulang [2].
Metode RNEA (Reliability Network Duration Index) menggunakan
pendekatan ekuivalen untuk menganalisis keandalan sistem distribusi atau dengan
kata lain metode RNEA mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusunnya
kedalam bentuk seri dan sederhana. Kelemahan metode RNEA adalah hanya
mampu menganalisis single line berbentuk radial [3].
Metode gabungan antara section technique dan RIA dapat menutupi
kekurangan metode sebelumnya. Dengan metode section technique, single line
diagram non radial dibagi atau dipecah menjadi beberapa bagian [4]. Kemudian
metode RIA menghitungnya berdasarkan prediksi kegagalani pada sistem menurut
jenis sistemnya serta data laju kegagalan masing–masing komponen [5].
Untuk mengurangi tingkat pemadaman pada sistem distribusi dapat
dilakukan dengan penambahan recloser. Recloser berfungsi meminimalisir
terjadinya gangguan temporer. Pada gangguan temporer, recloser akan membuka
dan menutup secara otomatis berdasarkan setting waktu yang ditentukan.
Sedangkan pada gangguan permanen, recloser akan tetap membuka setelah nila
lock out terpenuhi [5].
Perbedaan indeks keandalan sistem distribusi sebelum dan sesudah
memakai recloser dapat disimulasikan pada software ETAP ( Electrical Transient
Analisys Progam ). ETAP ( Electrical Transient Analisys Progam ) sendiri
merupakan software yang dapat melakukan berbagai analisis mengenai sistem
tenaga listrik, salah satunya adalah analisis keandalan sistem distribusi
berdasarkan single line diagram, komponen sistem distribusi, serta data
keandalan tiap komponen [6].
Untuk menjaga keandalan sistem distribusi dapat dilakukan dengan
menetapkan skala prioritas perbaikan serta perawatan. Untuk menentukan skala
prioritas perbaikan dan perawatan, maka akan dilihat nilai risk priority number
(RPN). Nilai RPN dapat dicari menggunakan analisis FMEA [7].

2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara menghitung nilai keandalan sebuah sistem distribusi
listrik menggunakan metode gabungan antara Section Technique dan
RIA serta simulasi pada software ETAP.
2. Bagaimana cara merekonfigurasi Penyulang Lowokwaru
menggunakan software ETAP.
3. Bagaimana menentukan prioritas perbaikan jaringan distribusi dengan
metode FMEA.

1.3 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Mengetahui indeks SAIFI dan SAIDI menggunakan metode gabungan
Section Technique dan RIA serta simulasi ETAP.
2. Mengetahui cara merekonfigurasi single line diagram Penyulang
Lowokwaru.
3. Menentukan prioritas perbaikan jaringan distribusi dengan analisis
FMEA.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :
1. Mengetahui penggunaan metode RIA, Section Technique dan
software ETAP dalam mencari indeks keandalan sistem distribusi.
2. Mengetahui cara merekonfigurasi single line diagram Penyulang
Lowokwaru menggunakan ETAP.
3. Mengetahui penngunaan analisis FMEA untuk mencari prioritas
perbaikan jaringan distribusi.

3
1.5 Batasan Masalah
Tugas akhir ini fokus pada analisis dan perhitungan nilai keandalan
sistem distribusi listrik pada Penyulang Lowokwaru, agar pembahasan lebih
spesifik maka ditetapkan batasan masalah sebagai berikut :
1 Studi analisa dan pengambilan data dilakukan di PT. PLN
(PERSERO) Distribusi Jawa Timur Area Malang.
2 Metode perhitungan yang dipakai adalah RIA, Section Technique,
FMEA dan simulasi pada software ETAP.
3 Saluran distribusi yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah
penyulang Lowokwaru.
4 Berbagai analisis lainnya terhadap faktor-faktor lain yang
mempengaruhi keandalan system, seperti losses, tegangan ujung, dan
harmonisa tidak diperhitungkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dikerjakan dengan sistematika penulisan seperti


berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, btasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian serta sistematika penulisan
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai landasan penelitian
yang berkaitan dengan pengertian sistem distribusi 20Kv, macam-
macam single line diagram, berbagai jenis pengaman dalam sistem
distribusi, berbagai macam gangguan serta teori dan konsep dasar
keandalan sistem distribusi 20Kv.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang langkah pengambilan data, pemodelan software,
diagram alir penelitian serta data yang digunakan dalam penelitian
meliputi gambar single line penyulang, jumlah pelanggan, serta
panjang penyulang.

4
4. BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN
Berisi hasil perhitungan, hasil simulasi serta analisis dari hasil
perhitungan dan simulasi.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesmpulan berisi ringkasan hasil penelitian. Sedangkan saran berisi
usulan terhadap tindak lanjut dari permasalahan yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai