Permen No.22 TH 2013 - Lampiran PDF
Permen No.22 TH 2013 - Lampiran PDF
I. Pendahuluan
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan 3
mengorganisasikan informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan 3
kegiatan
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan 3
mengorganisasikan informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan 3
mengorganisasikan informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
kesejahteraan KKAnalisis;
masyarakat. 4.2.Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi
dengan Penanggunggjawab Kegiatan
sebagai bagian dari atribut penyebab hasil
analisis yang positif maupun negatif;
4.3.Kemungkinan akibat terjadinya kondisi
hasil analisis yang positif maupun negatif
diidentifikasi dan dianalisis;
4.4.Tiap-tiap kemungkinan akibat dinalisis
dan diuji,hasilnya dicatat dalam
KKAnalisis;
4.5.Catatan dalam KKAnalisis diklarifikasi
dengan Penanggungjawab Kegiatan
sebagai bagian dari atribut hasil analisis;
4.6.Rekomendasi perbaikan untuk mencegah
penyebab terjadinya inkonsistensi
pelaksanaan urusan pilihan;
4.7.Rumusan rekomendasi dikomunikasikan
dengan penanggungjawab kegiatan dan
dicatat dalam KKAnalisis.
5.Memformulasikan 5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat
hasil analisis pada KKAnalisis diringkas supaya mudah
dampak dipahami sebagai konsep rekomendasi
pelaksanaan hasil analisis dampak pelaksanaan
urusan pilihan urusan pilihan pada masyarakat;
pada 5.2. Konsep telaahan hasil analisis dampak
kesejahteraan pelaksanaan urusan pilihan pada
masyarakat. masyarakat dikonsultasikan dengan
Pimpinan unit kerja dan dicatat dalam
KKAnalisis untuk mendapatkan
tanggapan;
5.3. Tanggapan tertulis dari pimpinan unit
kerja di tulis dalam konsep telahaan hasil
analisis dampak pelaksanaan urusan
pilihan pada masyarakat;
5.4. Konsep hasil analisa dampak
pelaksanaan urusan pilihan pada
masyarakat. dikonsultasikan kepada
Supervisor untuk dinilai dan hasilnya
ditindaklanjuti dan selanjutnya
diserahkan kepada Sekretariat Tim untuk
digabung menjadi konsep telahaan.
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
Pemerintahan Daerah;
4.2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah;
4.3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 1999;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Disiplin PNS;
4.5.PP Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang
Pengangkatan PNS Dalam Jabatan Struktural;
4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang
Pemberhentian PNS;
4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
4.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil;
4.9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil;
4.10 Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 1994, tanggal 18
April 1994, tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri
Sipil;
4.11 Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2002 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100
Tahun 2000 tentangPengangkatan PNS Dalam Jabatan
Struktural Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002;
4.12 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam
Negeri;
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui
praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi atau
disimulasikan persiapan pelaksanaan pengawasan, data dan
informasi pengawasan aspek Kepegawaian, pengujian atas
data dan informasi pengawasan aspek Kepegawaian,
pengembangan temuan pengawasan aspek Kepegawaian,
menulis temuan pengawasan aspek Kepegawaian dan
Menyusun Pokok-Pokok Hasil Pengawasan/Pengawasan (P2 HP)
aspek Kepegawaian didemonstrasikan;
1.2. Serangkaian metode untuk mendukung penilaian pengetahuan
penunjang mengenai unit kompetensi ini dengan
tertulis/lisan/wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai
persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan
unit kompetensi ini adalah kompetensi umum merencanakan PKPP
dan melaksanakan kegiatan pengawasan.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi
ini :
3.1. memahami prinsip-prinsip manajemen PNS;
- 56 -
keuangan daerah;
3.5. memahami sistem pengendalian intern;
3.6. memahami peran dan tanggung jawab para pihak yang terkait
dalam pengelolaan keuangan daerah;
3.7. memahami teknik komunikasi Pengawasan;
3.8. mampu mengoperasionalkan teknologi informasi dan pengolah
data.
4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi
ini :
4.1 mampu berkomunikasi efektif dalam rangka melakukan
evaluasi;
4.2 mampu mengidentifikasi dan menganalisa kelemahan sistem
pengendalian internal;
4.3 mampu mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang terjadi;
4.4 mampu mengembangkan temuan secara lengkap dan akurat;
4.5 mampu memformulasikan temuan kebijakan keuangan
darah/negara secara lengkap, akurat, dan dapat
dipertanggungjawabkan;
4.6 mampu mengoperasionalkan teknologi informasi dan pengolah
data;
4.7 mampu merumuskan atribut temuan;
4.8 mampu menerapkan kebijakan pengelolaan keungan daerah
terkait dalam melakukan pengawasan.
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
5.1. integritas;
5.2. independen;
5.3. obyektif;
5.4. cermat/teliti;
5.5. berorientasi hasil;
5.6. santun
6. Aspek Kritis
6.1. Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan
ketentuan;
6.2.Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh
populasi pemeriksaan;
6.3. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti
yang memadai.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
9. Mengawasi Urusan Administrasi Umum aspek barang/asset daerah
Kode Unit FPP.WAS.02.009.01
Judul Unit Menganalisis Aspek Barang/Aset Daerah
- 67 -
semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap
untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam
pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif
dan tindakan upaya hukum.
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna/kuasa
pengguna dalam mengelola dan menatausahakan barang milik
daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan.
Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak
dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk sewa, pinjam pakai,
kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna
dengan tidak mengubah status kepemilikan.
Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam
jangka waktu tertentu dengan menerima imbalan uang tunai.
Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara
Pemerintah Pusat dengan Pemda dan antar Pemerintah Daerah
dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah
jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada
pengelola.
Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah
oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
peningkatan penerimaan daerah bukan pajak/pendapatan daerah
dan sumber pembiayaan lainnya.
Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa
tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk
selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau
sarana berikut fasiltasnya setelah berakhirnya jangka waktu.
Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa
tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya
diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam
jangka waktu tertentu yang disepakati.
Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari
daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat
yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan/atau kuasa
pengguna dan/atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan
fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik
daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,
dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal
Pemerintah Daerah.
Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah
kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk
uang.
Tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adalah pengalihan
kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara Pemerintah
Daerah dengan Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau
antara Pemerintah Daerah dengan pihak lain, dengan menerima
penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai
seimbang.
Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari
- 70 -
3) Alasan kebutuhan
4) Cara Pengadaan
5) Standarisasi dan spesifikasi barang yang dibutuhkan
6) Jumlah barang yang dibutuhkan
b Periksa apakah pengadaan barang/jasa yang telah
direncanakan dalam program kerja merupakan penjabaran
dari RKBMD dan RKPB (Rencana Kebutuhan Pemeliharaan
Barang).
c Bandingkan kegiatan pengadaan barang/Jasa dalam DASK
dengan program kerja dan RKBMD/RKPB.
3.3. Menguji Proses Pengadaan Barang/Jasa
a. Organisasi Pengadaan.
1) Periksa apakah organisasi pengadaan telah dibentuk
yaitu :
a. Pengadaan Barang/Jasa untuk Pengadaan melalui
Penyedia Barang/Jasa terdiri dari PA/KPA, PPK,
ULP/Pejabat pengadaan dan Panitia/Pejabat Hasil
Pekerjaan telah dibentuk oleh pengguna barang/jasa,
b. Swakelola terdiri atas PA/KPA, PPK, ULP/Pejabat
pengadaan
2) Dapatkan SK-nya, periksa jumlah dan susunan
anggotanya apakah persyaratan jumlah dan susunan
anggotanya telah sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Periksa apakah masing-masing organisasi telah
menjalankan tugasnya, seperti:
a. PA/KPA : menetapkan Rencana Umum Pengadaan;
mengumumkan secara luas Rencana Umum
Pengadaan paling kurang di website K/L/D/I;
menetapkan PPK; menetapkan Pejabat Pengadaan;
menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;
menetapkan pemenang pada Pelelangan atau
penyedia pada Penunjukan Langsung untuk paket
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dengan nilai diatas Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah); atau pemenang pada Seleksi
atau penyedia pada Penunjukan Langsung untuk
paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah);
mengawasi pelaksanaan anggaran; menyampaikan
laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; menyelesaikan perselisihan
antara PPK dengan ULP/ Pejabat Pengadaan, dalam
hal terjadi perbedaan pendapat; dan mengawasi
penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen
Pengadaan Barang/Jasa.
b. PPK : menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa yang meliputi: 1) spesifikasi teknis
Barang/Jasa; 2) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
3) rancangan Kontrak; menerbitkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; menandatangani
Kontrak; melaksanakan Kontrak dengan Penyedia
Barang/Jasa; mengendalikan pelaksanaan
Kontrak; melaporkan pelaksanaan/penyelesaian
Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA;
menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
kepada PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan;
- 72 -
terdapat tunggakan.
(b) Penjualan Kendaraan Dinas
- Penjualan kendaraan dinas apakah telah
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku yaitu
mengenai ;
Umur kendaraan dinas.
Status pegawai yang berhak membelinya.
- Periksa apakah Surat Perjanjian Sewa Beli
Kendaraan Dinas sudah dibuat sesuai ketentuan
mengenai :
Penetapan Harga.
Besarnya Cicilan
Cara Pembayaran
- Sanksi
Periksa apakah hasil penjualan kendaraan
dinas sudah disetor ke Kas daerah.
Periksa kelancaran pembayaran angsuran dan
sanksi terhadap para pegawai yang menunggak
(c) Tukar menukar.
- Periksa apakah tukar menukar barang daerah
telah dipertimbangkan:
Untuk memenuhi kebutuhan operasional
penyelenggaraan pemerintahan
Untuk optimalisasi barang daerah
Tidak tersedia dalam APBD
- Periksa apakah tukar menukar barang daerah
berupa tanah atau selain tanah yang bernilai lebih
dari 5 milyard telah mendapat persetujuan DPRD.
- Cek apakah serah terima barang yang dilepas dan
barang pengganti telah dituangkan dalam Berita
Acara.
- Periksa apakah tukar menukar tanah/bangunan
yang dilepas maupun penggantinya tidak dalam
sengketa.
- Periksa apakah tukar menukar tanah/bangunan
daerah tidak merugikan Pemda :
Nilai ekonomis tanah/bangunan milik Pemda
dan penggantinya.
Apakah tukar menukar tanah/bangunan telah
disertai pelepasan hak-nya.
Apakah ada kompensasi yang harus dilakukan
pihak ketiga berupa uang, tanah/bangunan
dan atau pekerjaan,
- Periksa kewajaran harga/nilai kompensasi dan
pelaksanaannya.
(d) Hibah
- Periksa apakah ada barang daerah yang
dihibahkan, apa dasar pertimbangannya :
Untuk kepentingan sosial
Keagamaan
Kemanusiaan
Penyelenggaraan pemerintahan daerah
- Periksa apakah Hibah tersebut telah memenuhi
syarat :
Bukan barang rahasia negara/daerah
Bukan barang yang menguasai hajat hidup
- 81 -
orang banyak.
Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
(e) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
- Periksa apakah ada penyertaan modal Pemda
berupa tanah, bangunan atau barang lainnya,
Periksa dasar pertimbangannya.
- Periksa apakah penyertaan modal daerah telah
mendapat persetujuan Gubernur dan apakah telah
dituangkan dalam Peraturan Daerah.
d) Pengalihan Asset dari Instansi Vertikal.
- Periksa apakah proses pengalihan asset dari
instansi vertikal dan asset yang pengadaannya dari
APBN sudah disertai dokumen kepemilikannya.
- Periksa apakah terdapat asset dari instansi vertikal
Barang Milik/Kekayaan Negara (BM/KN) yang
belum diserahkan kepada pemerintah daerah dan
apakah telah diajukan permohonannya kepada
Menteri Keuangan.
- Periksa apakah barang-barang yang terdaftar
dalam Berita Acara Serah Terima, namun
barangnya tidak diserahkan, contoh kendaraan
dinas.
- Periksa apakah pemerintah daerah yang telah
menerima pengalihan BM/KN dari pemerintah
pusat yang ternyata bermasalah (yang hilang, tidak
didukung bukti-bukti kepemilikan atau masih
sengketa) telah menindaklanjuti penyelesaiannya.
- Periksa apakah terdapat BM/KN berupa barang
tidak bergerak yang digunakan untuk kepentingan
umum yang telah diterima oleh pemerintah daerah
telah dipindahtangankan diubah statusnya atau
dimanfaatkan oleh instansi pemerintah atau pihak
lain tanpa persetujuan Menteri Keuangan.
e) Pengalihan Asset kepada Daerah Pemekaran.
- Priksa apakah proses pengalihan asset dari daerah
induk keepada daerah yang baru dibentuk, telah
dibentuk Tim bersama yang melakukan tugas
inventarisasi, baik secara administrasi maupun
fisik.
- Periksa dalam penyerahan/pengalihan asset
tersebut telah dibuatkan Berita Acara Serah
Terima dan apakah telah sesuai dengan kondisi
dilapangan disertai dokumen kepemilikannya.
- Periksa apakah ada asset yang belum
diserahkan dan bagaimana penyelesaiannya
dengan daerah induk serta apakah sudah
dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri.
- Periksa apakah setelah dibuatkan Berita Acara
Serah Terima Barang Daerah tersebut telah
dihapuskan dari buku induk inventaris Daerah
Induk dan dicatat pada buku inventaris daerah
baru.
3.12.Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian;
(1) Periksa apakah Kepala Daerah telah melakukan
pengendalian pengelolaan barang milik daerah.
- 82 -
Daerah;
4.3. 1. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang
Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2967);
4.4. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang
Rumah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3573) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
1994 tentang Rumah Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4515);
4.5.9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3643);
4.6.10 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2011 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan
4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609;
4.8. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1974 tentang Tata
Cara Penjualan Rumah Negeri;
4.9. Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa
Pemerintah sebagaimaan telah diubah terakhir dengan
Perpres 70 Tahun 2012
4.10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
4.11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997
tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
Keuangan dan Materiil Daerah;
4.12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2001
tentang Pedoman Penyerahan Barang dan Hutang Piutang
pada Daerah yang Baru Dibentuk;
4.13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001
tentang Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah;
4.14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002
tentang Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota;
4.15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003
tentang Pedoman Penilaian Barang Daerah;
4.16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;
4.17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006
tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja
Pemerintahan Daerah;
4.18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
- 84 -
5.1. integritas;
5.2. independen;
5.3. obyektif;
5.4. cermat/teliti;
5.5. berorientasi hasil;
5.6. santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika ada kebijakan lain kreteria pelaksanaanSPM yang berbeda
dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
6.2. Jika teknik pemeriksaan yang diterapkan tidak sesuai dengan
ketentuan.
6.3. Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh
populasi pemeriksaan.
6.4. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti
yang memadai.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
11. Melaksanakan Pengawasan Urusan Pilihan
Kode Unit FPP.WAS.02.011.01
Judul Unit Melaksanakan Pengawasan Urusan Pilihan
Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap
dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan
yang diperlukan untuk melaksanakan pengawasan
urusan pemerintahan yang bersifat pilihan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja
1.Mempersiapkan 1.1. PKPP bidang pelaksanaan urusan wajib
pelaksanaan diakses dan dipelajari
pengawasan 1.2. entry briefing dengan pimpinan tertinggi unit
objek yang akan diperiksa diikuti
2. Mengakses data 2.1. Data dan informasi terkait ruang lingkup
dan informasi pengawasan pelaksanaan urusan
pelaksanaan pemerintahan yang bersifat pilihan diakses
urusan dan dipelajari
pemerintahan yang 2.2. Data dan informasi yang kurang tepat
bersifat pilihan. diklarifikasi, diminta penjelasan dan diminta
lagi tambahanya.
2.3. Data dan informasi dianalisis dengan
menggunakan teknik-teknik pengawasan dan
hasilnya dicatat dalam Kertas Kerja
Pengawasan (KKP).
3. Melakukan 3.1. Kriteria pelaksanaan kegiatan urusan
Pengujian atas data pemerintahan yang bersifat pilihan ditentukan
dan informasi dan disepakati dengan penanggungjawab
pengawasan kegiatan.
pelaksanaan 3.2. Kesesuaian antara dokumen data dan
- 90 -
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
- 94 -
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
ketentuan;
6.2. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan kerangka
konseptual;
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
13. Melakukan Klarifikasi Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala
Daerah (Perkada)
Kode Unit FPP.WAS.02.013.01
Judul Unit Melakukan Klarifikasi Kebijakan Daerah
Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap
dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan yang
diperlukan untuk melakukan klarifikasi Perda dan
Perkada.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja
1. Mempersipakan 1.1 Program Kerja klarfikasi Perda dan Perkada
pelaksanaan diakses dan ditentukan
klarfikasi Perda 1.2 Indikator klarfikasi Perda dan Perkada diakses
dan Perkada dan ditentukan
1.3 Sumber daya disiapkan
1.4 Data dan informasi Perda dan Perkada diakses
dan ditentukan
2. Menganalisa data 2.1. Data dan informasi diklarifikasi dan dipenuhi.
dan informasi 2.2. Data dan informasi dianalisis dengan
Perda dan Perkada. menggunakan teknik-teknik klarifikasi dan
hasil analisis atas data dan informasi dicatat
dalam Kertas Kerja Pengawasan (KKP).
3. Melakukan 3.1. Kesesuaian atribut Perda dan Perkada beserta
klarifikasiPerda lampirannya diteliti dan dinilai dan hasilnya
dan Perkada dituangkan dalam KKP;
3.2. Kesesuaian prosedur penyusunan rancangan
perda beserta lampirannya dengan standar
yang ada diteliti dan dinilai dan hasilnya
dituangkan dalam KKP;
3.3. Ranperda dengan peraturan yang lebih tinggi
disinkronisasi dan diharmonisasi, hasilnya
dituangkan dalam Berita Acara;
4. Memformulasikan 4.1. Hasil klarifikasi yang perlu penyempurnaan
Keputusan Hasil diinventarisasi
Klarifikasi 4.2. Rancangan keputusan dituangkan dalam draft
Keputusan Mendagri
4.3. Rancangan Keputusan dikonsultasikan kepada
Biro Hukum dan hasilnya ditindaklanjuti dalam
bentuk penyempurnaan untuk ditandatangani
Menteri Dalam Negeri
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)
- 98 -
penanggungjawab kegiatan
4.3. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah
penyebab terjadinya temuan tidak berulang
dirumuskan dan dikomunikasikan dengan
penanggungjawab kegiatan, serta dicatat dalam
KKP.
5. Memformulasikan 5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP
temuan diringkas supaya mudah dipahami dan
pengawasan dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja
dan dicatat dalam KKP untuk mendapatkan
tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja;
5.2. Konsep temuan dikonsultasikan kepada
supervisor pengawasan untuk dinilai;
5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya
diserahkan kepada Sekretariat Tim pengawasan
untuk digabung menjadi konsep LHP;
6. Menyusun Pokok- 6.1. Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh
Pokok Hasil temuan disunting menjadi ringkas sebagai
Pengawasan (P2 konsep P2HP.
HP) 6.2.Konsep P2HP dikonsultasikan kepada Supervisi
Pengawasan untuk ditentukan temuan yang
menjadi P2HP kemudian diserahkan kepada
Sekretariat Tim Pengawasan guna
penggabungan.
BATASAN VARIABEL (RANGE OF VARIABLES)
1. Kontek variabel (range of stetement)
Unit kompetensi ini berlaku untuk Pengawas Pemerintahan Ahli Madya
yang akan melaksanakan pengawasan kebijakan Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan yang terdiri dari:Mempersipakan pelaksanaan pengawasan
kebijakan Dekon/TP; mengakses data dan informasi pengawasan
kebijakan Dekon/TP; melakukan pengujian atas data dan informasi
pengawasan kebijakan Dekon/TP; mengembangkan temuan pengawasan
kebijakan Dekon/TP; memformulasikan temuan pengawasan kebijakan
Dekon/TP; menyusun pokok-pokok hasil pengawasan kebijakan
Dekon/TP. Unit ini hanya berlaku bagi Pengawas Pemerintahan Madya
pada Kementerian/Lembaga.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang Pernerntahan oleh
Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau
kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah
dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota
dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa
untuk melaksanakan tugas tertentu.
2. Perlengkapan
Sarana yang diperlukan adalah:
2.1. Ruangan kerja;
2.2. White board/flip chart, kertas, spidol, penghapus;
2.3. Kertas Kerja Pengawasan/pengawasan (KKP);
2.4. Lap top;
2.5. Literatur terkait.
3. Tugas yang harus dilakukan
Tugas yang dilakukan Pengawas Pemerintahan adalah:
3.1. mengevaluasi apakah norma, standar, prosedur, dan kriteria
pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuansudah
ditetapkan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga;
3.2. mengevaluasi apakah pelaksanaan pelimpahan sebagian urusan
- 102 -
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
16. Melaksanakan pengawasan akhir masa jabatan Kepala Daerah
ketentuan;
6.2.Jika sampling pemeriksaan tidak menggambarkan secara utuh populasi
pemeriksaan;
6.3. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan bukti yang
memadai.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
18. Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintah Provinsi
Kode Unit FPP.WAS.02.018.01
Judul Unit Melakukan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Provinsi
Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, sikap
dan ketrampilan kerja Pengawas Pemerintahan
yang diperlukan untuk melakukan evaluasi kinerja
Pemerintah Provinsi.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk kerja
1. Mempersipakan 1.1 Program Kerja Evaluasi Kinerja
pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintah diakses dan
evaluasi Kinerja ditentukan
Penyelenggaraan 1.2 Sumber informasi evaluasi kinerja dihimpun
Daerah sesuai dengan tingkatan pemerintahan.
2. Menetapkan IKK 2.1 Aspek yang diprioritaskan disusun
2.2 Fokus sesuai dengan urusan
pemerintahan ditetapkan
2.3 Input, Proses, Output dikelompokkan
2.4 Kebutuhan yang diperlukan dalam
proses evaluasi ditentukan
2.5 Indikator yang sesuai dengan
kebutuhan ditetapkan
2.6 IKK yang dibangun dapat
dikumulatifkan dan dapat saling
berkomplementer satu sama lain dan
- 119 -
KOMPETENSI KUNCI :
- 123 -
b. Jumlah Rumah
c. Luas Wilayah dan Tata Ruang Wilayah
d. Jumlah APBD
3.2. Melakukan penilaian pada tataran Pengambil Kebijakan yaitu
penilaian yang dilakukan terhadap kinerja Kepala Daerah dan DPRD
terdiri dari 13 aspek yaitu :
a. ketentraman dan ketertiban umum daerah;
b. keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah
dan Pemerintah serta antarpemerintahan daerah dalam rangka
pengembangan otonomi daerah;
c. keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan
kebijakan Pemerintah;
d. efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD;
e. efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta
tindak lanjut pelaksanaan keputusan;
f. efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah
beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan;
g. ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada
peraturan perundang-undangan;
h. intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara
pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan
publik yang strategis dan relevan untuk Daerah;
i. transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan
penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil;
j. intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-
sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah;
k. efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,
pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD;
l. pengelolaan potensi daerah; dan
m. terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Setiap aspek dirinci kedalam beberapa fokus, dan setiap fokus dirinci
kedalam beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK). Pada setiap IKK
dilakukan penilaian dengan prestasi Sangat Tinggi (ST) = 4, Tinggi (T)
= 3, Sedang (S) = 2, Rendah (R) = 1.
3.3.Melakukan penilaian pada tataran Pelaksana Kebijakan yaitu total
indeks penilaian yang dilakukan terhadap kinerja satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) terdiri dari 9 (Sembilan) aspek yaitu 8
(delapan) aspek administrasi umum bersifat manajemen dan 1 (satu)
aspek Tingkat Capaian Kinerja/SPM bersifat orintit keluaran
pelayanan pemerintah daerah terhadap Publik Goods dan Publik
Regulations, penilaian aspek pada tataran pelaksana kebijakan
meliputi:
a. kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan;
b. ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;
c. tingkat capaian kinerja standar pelayanan minimal
d. penataan kelembagaan daerah;
e. pengelolaan kepegawaian daerah;
f. perencanaan pembangunan daerah;
g. pengelolaan keuangan daerah;
h. pengelolaan barang milik daerah; dan
i. pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat.
Setiap aspek pelaksana kebijakan akan dirinci ke dalam fokus, dan
fokus dirinci lagi menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK). Setiap IKK
dinilai untuk masing-masing urusan dengan memberikan penilaian
dengan prestasi Sangat Tinggi (ST) = 4, Tinggi (T) = 3, Sedang (S) = 2,
- 126 -
Rendah (R) = 1 .
3.4.Melalukan Prosedur Evaluasidengan menggunakan template yang
telah dirancang untuk itu. Template ini diisi oleh Sekretariat Tim
Nasional berdasarkan LPPD yang disampaikan oleh pemerintah
daerah.Sebelumnya, Tim teknis menetapkan Indikator Kinerja Kunci
(IKK) sekaligus bobotnya masing-masing untuk setiap aspek yang
nantinya akan digunakan untuk menghitung ICK, sehingga data yang
diinput oleh sekretariat secara otomatis sudah menghasilkan ICK
4. Peraturan – Peraturan Yang terkait:
Peraturan yang terkait dengan unit kometensi ini adalah:
4.1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota;
4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4.7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
4.8. Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah j.o
Permendagri Nomor 8 Tahun 2009;
4.9. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma
Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah;
4.10 Permendagri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
4.11 Peraturan pelaksana/teknis masing-masing Pencapaian
SPM/NSPK.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui
praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi atau disimulasikan
persiapan pelaksanaan evaluasi Kinerja PenyelenggaraanDaerah;
penetapan IKK; pengukuran kinerja penyelenggaraan pemda;
pengisian template evaluasi; penentuan peringkat; pengujian
lapangan; dan pelaporan hasil evalausi.
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang
diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen
uji tertulis dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan
awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini
adalah bagi Pejabat FunsionalPengawas Pemerintah yang telahmengikuti
pembekalan, sosialisasi, desiminasi dan simulasi praktek EKPPD terhadap
materi evaluasi kinerja.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
3.1 memahami prinsip-prinsip evaluasi;
3.2 memahami prinsip dasar EKPPD;
3.3 memahami metode pemberian skor pada tingkat IKK, tingkat
- 127 -
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3
22. Melakukan Evaluasi DOB Provinsi
Kode Unit FPP.WAS.02.022.01
4.5. mampu menyusun Pokok-Pokok Hasil Evaluasi (P2 HE) dan draf
Laporan Hasil Evaluasi (LHE).
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
5.1. integritas;
5.2. independen;
5.3. obyektif;
5.4. cermat/teliti;
5.5. berorientasi hasil;
5.6. santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika ada ketentuan lain yang berbeda atau tumpang tindih yang
mengatur evaluasi daerah otonomi baru sebagai kreteria penilaian
evaluasi daerah otonomi baru yang kemudian menimbulkan polemik
atau multitafsir;
6.2. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang melaksanakan tugas
sedangkan yang bersangkutan belum sepenuhnya memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang memadai, dan kurang proaktif
untuk mengkomunikasikan dan berkonsultasi dengan Pengawas
Pemerintahan yang berpengetahuan dan berpengalaman yang
cukup, serta Supervisor Tim yang kurang cermat dan tidak teliti;
6.3. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat
mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak
berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah
berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim
tidak teliti;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani
sebagaimana mestinya Standar Pemeriksaan Pengawas
Pemerintahan, Kode Etik APIP, dan pedoman penetapan daerah
otonomi baru;
6.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak dapat menyusun P2HE
dan draf LHE sebagaimana mestinya, dan Ketua Tim kurang teliti.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
- 142 -
7 Menggunakan teknologi 2
cukup, serta Supervisor Tim yang kurang cermat dan tidak teliti;
6.3. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat
mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak
berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah
berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim
tidak teliti;
5,4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani
sebagaimana mestinya Standar Pemeriksaan P2, Kode Etik APIP, dan
pedoman penetapan daerah otonomi baru;
5.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak dapat menyusun P2HE
dan draf LHE sebagaimana mestinya, dan Ketua Tim kurang teliti.
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
KOMPETENSI KUNCI :
dipertanggungjawabkan;
4.4. mampu melaksanakan Standar Pengawasan APIP, Kode Etik APIP,
dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi
pemerintah;
4.5. mampu menyusun Pokok-Pokok Hasil Evaluasi (P2 HE) dan draf
Laporan Hasil Evaaluasi (LHE).
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
5.1. integritas;
5.2. independen;
5.3. obyektif;
5.4. cermat/teliti;
5.5. berorientasi hasil;
5.6. santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika ada ketentuan lain yang berbeda atau tumpang tindih yang
mengatur evaluasi LAKIP sebagai kreteria penilaian LAKIP yang
kemudian menimbulkan polemik atau multitafsir;
6.2. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang melaksanakan tugas
sedangkan yang bersangkutan belum sepenuhnya memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang memadai, dan kurang proaktif
untuk mengkomunikasikan dan berkonsultasi dengan Pengawas
Pemerintahan yang berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup,
serta Supervisor Tim yang kurang cermat dan tidak teliti;
6.3. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat
mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak
berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah
berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim
tidak teliti;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani
sebagaimana mestinya Standar Pengawasan Pemerintahan, Kode Etik
APIP, dan pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi
pemerintah;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak dapat menyusun P2HE
dan draf LHE sebagaimana mestinya, dan Ketua Tim kurang teliti.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
Daerah;
4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah;
4.3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota;
4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
4.7. Permenpan Nomor 25 Tahun 2012 ttg Petunjuk Teknis Pelaksanaan
LAKIP;
4.8. Permendagri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan
dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah
4.9. Peraturan Menpan : PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik
Aparat Pegawasan Intern Pemerintah (APIP);
4.10 Peraturan Menpan dan RB Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)
1. Konteks Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai ditempat kerja, ataupun melalui
praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi (TUK) atau
disimulasikan, dimana persiapan pelaksanaan evaluasi, akses data dan
informasi evaluasi, pengujian data dan informasi evaluasi,
pengembangan temuan, formulasi temuan, dan penyusunan Pokok-
Pokok Hasil Evaluasi (P2 HE) didemonstrasikan.
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang diperlukan
dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen uji tertulis
dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Alat bahan dan tempat penilaian (TUK) serta unit kompetensi yang harus
dikuasai sebelumnya sebagai persyaratan awal yang diperlukan sebagai
persyaratan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini adalah
evaluasi dokumen perencanaan.
33. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
3.1. memahami ketentuan peraturan yang berkaitan dengan pengawasan
dan evaluasi;
3.2. memahami indikator kinerja;
3.3. memahami teknik-teknik pengawasan dan evaluasi guna
mengungkapkan pembuktian dan penilaian;
3.4. memahami Standar Pengawasan, Kode Etik APIP, Norma dan Etika
Pengawas Pemerintahan;
3.5. memahami pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi
pemerintah;
3.6. memahami teknik komunikasi pengawasan;
3.7. memahami psikologi pengawasan;
3.8. memahami teknik menyusun laporan;
3.9. memahami IT.
4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
4.1. mampu menyusun standar penilaian pengawasan dan evaluasi lakip;
4.2. mampu berinteraksi dengan entitas untuk mendapatkan data valid
yang diperlukan;
4.3. mampu mengembangkan temuan secara lengkap, akurat, dan dapat
- 170 -
dipertanggungjawabkan;
4.4. mampu melaksanakan standar pengawasan apip, kode etik apip, dan
pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;
4.5. mampu menyusun pokok-pokok hasil evaluasi (p2 he) dan draf laporan
hasil evaaluasi (LHE).
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
5.1. integritas;
5.2. independen;
5.3. obyektif;
5.4. cermat/teliti;
5.5. berorientasi hasil;
5.6. santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika ada ketentuan lain yang berbeda atau tumpang tindih yang
mengatur evaluasi LAKIP sebagai kreteria penilaian LAKIP yang
kemudian menimbulkan polemik atau multitafsir;
6.2. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang melaksanakan tugas
sedangkan yang bersangkutan belum sepenuhnya memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang memadai, dan kurang proaktif
untuk mengkomunikasikan dan berkonsultasi dengan Pengawas
Pemerintahan yang berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup,
serta Supervisor Tim yang kurang cermat dan tidak teliti;
6.3. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang bertugas tidak dapat
mengembangkan temuan sebagaimana mestinya dan tidak
berkonsultasi dengan Pengawas Pemerintahan yang sudah
berpengetahuan dan berpengalaman yang cukup, serta Ketua Tim
tidak teliti;
6.4. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak mempedomani
sebagaimana mestinya Standar Pemeriksaan P2, Kode Etik APIP, dan
pedoman penetapan indikator kinerja utama instansi pemerintah;
6.5. Jika ada Pengawas Pemerintahan yang tidak dapat menyusun P2HE
dan draf LHE sebagaimana mestinya, dan Ketua Tim kurang teliti
KOMPETENSI KUNCI:
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
- 177 -
Pemerintahandinilai.
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
kegiatan
4.3. Rekomendasi perbaikan untuk mencegah
penyebab terjadinya temuan tidak berulang
dirumuskan dan dikomunikasikan dengan
penanggungjawab kegiatan, serta dicatat dalam
KKP.
5. Menulis temuan 5.1. Atribut kondisi, kreteria, sebab akibat pada KKP
pengawasan diringkas supaya mudah dipahami dan
dikonsultasikan dengan pimpinan unit kerja dan
dicatat dalam KKP untuk mendapatkan
tanggapan tertulis dari pimpinan unit kerja
5.2. Konsep temuan dikonsultasikan kepada
supervisor pengawasan untuk dinilai
5.3. Hasil konsultasi ditindaklanjuti dan selanjutnya
diserahkan kepada Sekretariat Tim pengawasan
untuk digabung menjadi konsep LHP
6. Menyusun Pokok- 6.1.Atribut kondisi dan penyebab dari seluruh temuan
Pokok Hasil disunting menjadi ringkas sebagai konsep P2HP.
Pengawasan/Penga 6.2.Konsep P2HP dikonsultasikan kepada Supervisi
wasan (P2 HP) Pengawasan untuk ditentukan temuan yang
menjadi P2HP
6.3.P2HP yang telah ditentukan diserahkan kepada
Sekretariat Tim Pengawasan guna penggabungan.
PANDUAN PENILAIAN (EVIDENCE GUIDE)
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
1.1. Unit ini wajib dinilai di tempat kerja ataupun melalui
praktek/demonstrasi pada tempat uji kompetensi atau disimulasikan
persiapan pelaksanaan pengawasan; mengakses data dan informasi
pengawasan; melakukan pengujian atas data dan informasi
pengawasan; mengembangkan temuan pengawasan; menulis temuan
pengawasan; menyusun poko-pokok hasil pengawasan.
1.2. Untuk mendukung penilaian penguasaan pengetahuan yang
diperlukan dalam unit kompetensi ini dapat menggunakan instrumen
uji tertulis dan/atau wawancara.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
Kompetensi yang dipersyaratkan yang harus dimiliki sebagai persyaratan
awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi ini
adalah kompetensi menyusun Program Kerja Pengawasan Pemerintahan
(PKPP).
3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini.
3.1. memahami prinsip-prinsip pengawasan;
3.2. memahami IT;
3.3. Memahami Kode etik pemeriksaan;
3.4. Memahami teknik pemeriksaan;
3.5. Memahami standar pemeriksaan;
3.6. Memahami teknik komunikasi.
4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini :
4.1. mampu berkomunikasi efektif dalam rangka pengawasan dan untuk
menggali informasi;
4.2. mampu mengoperasionalkan alat pengolah data;
4.3. mampu menerapkan kebijakan terkait dalam pelaksanaan
pengawasan;
4.4. mampu menerapkan standar Pengawasan;
4.5. mampu menerapkan Kode Etik Pengawasan.
5. Sikap yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini:
5.1. integritas;
- 182 -
5.2. Independen;
5.3. Obyektif;
5.4. Cermat/teliti;
5.5. Berorientasi hasil;
5.6. Santun.
6. Aspek Kritis
6.1. Jika teknik pengawasan yang diterapkan tidak sesuai dengan
ketentuan;
6.2. Jika pembuatan simpulan tidak dibangun berdasarkan kerangka
konseptual;
KOMPETENSI KUNCI :
KOMPETENSI KUNCI :
KOMPETENSI KUNCI :
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan 3
informasi
2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2
ttd
GAMAWAN FAUZI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
ttd