Abstrack
35
JURNAL KONSTITUEN
VOL. 1 NO. 2, JUNI 2019 : 35 - 46
36
Penerapan Aspek Kompetensi Administasi ……(Dadang Supriatna, S.Sos, M.Si)
37
JURNAL KONSTITUEN
VOL. 1 NO. 2, JUNI 2019 : 35 - 46
38
Penerapan Aspek Kompetensi Administasi ……(Dadang Supriatna, S.Sos, M.Si)
39
JURNAL KONSTITUEN
VOL. 1 NO. 2, JUNI 2019 : 35 - 46
40
Penerapan Aspek Kompetensi Administasi ……(Dadang Supriatna, S.Sos, M.Si)
saja yang terlibat dalam proses tersebut kebijakan publik. Demokrasi menjadikan
dan kepentingan-kepentingan apa saja masyarakat tidak lagi sekedar objek yang
yang diakomodasi serta dominan dalam bisa dieksploitasi namun masyarakat akan
formulasinya. menjadi subjek.
Realitas penyelenggaraan Sesuai dengan perkembangan,
pemerintahan pada masa-masa sebelumnya maka sekarang ini paradigma Good
menempatkan birokrasi dalam kedudukan Governance menjadi suatu tuntutan dalam
yang sangat dominan. Dominannya penyelenggaraan pemerintahan. Good
kedudukan posisi birokrasi dalam Governance menuntut keseimbangan peran
penyelenggaraan pemerintahan merupakan antar semua unsur pendukungnya, yaitu
instrumen dari praktek pemerintahan yang Negara/pemerintah (birokrasi), sektor
otoriter. Ketika menempatkan birokrasi swasta dan masyarakat. Realitas sekarang
(pemerintah) dalam kedudukan yang ini menunjukan bahwa posisi masyarakat
berhadapan dengan masyarakat maka relatif sangat tidak seimbang (tidak
posisi masyarakat relatif sangat tidak berdaya) dibandingkan dengan posisi unsur
berdaya. Kondisi birokrasi yang tampil lainnya yaitu negara dan sektor swasta
dengan realitas yang demikian karena sebagai akibat dari praktek
birokrasi ditopang oleh resosis yang relatif penyelenggaraan pemerintah masa lalu.
berlebih apabila dibandingkan dengan Dengan diimplementasikannya
yang dimiliki oleh masyarakat. Struktur paket peraturan otonomi daerah yang baru,
birokrasi dibangun dan dikembangkan ke maka Pemerintah Daerah salah satunya
segala arah, baik secara vertikal maupun harus melakukan restrukturisasi terhadap
secara harizontal. Semua lini kehidupan birokrasinya. Keharusan Pemerintah
masyarakat hampir tidak ada yang steril Daerah untuk melakukan restrukturisasi
dari intervensi birokrasi. Kondisi ini selain terhadap birokrasi haruslah sejalan dengan
menciptakan ketidakberdayaan masyarakat perkembangan paradigma penyelenggaraan
juga akhirnya membuat masyarakat sangat pemerintahan yang baru yaitu harus
tergantung dengan birokrasi. mampu mewujudkan Good Governance
Ketika terjadi perubahan politik di khususnya ditingkat lokal. Realitas
tingkat nasional dengan bergulirnya masyarakat yang tidak berdaya sebagai
reformasi, maka ada kehendak untuk akibat dari kebijakan masa lalu, maka
memberdayakan masyarakat dan melalui restrukturisasi birokrasi,
mengurangi dominasi birokrasi. Keinginan Pemerintah Daerah harus mampu
tersebut merupakan cerminan dari menciptakan pemberdayaan masyarakat.
demokratisasi. Demokrasi menuntut Pemberdayaan masyarakat ini
penguatan pada sisi masyarakat dimaksudkan untuk dapat mencapai
dibandingkan dengan kesejajaran dengan unsur lain sebagai
birokrasi/pemerintah. Dengan adanya penopang terciptanya Good Governance,
demokrasi memungkinkan masyarakat yaitu negara/pemerintah (birokrasi) dan
dapat menentukan nasibnya sendiri yang sektor swasta yang selama ini lebih
selama ini tidak bisa didapatkannya. berdaya dari masyarakat.
Karena dengan demokrasi masyarakat akan Implementasi restrukturisasi
memiliki akses yang luas untuk masuk dan birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah
terlibat dalam arena proses pengambilan daerah dalam kerangka pengembangan
41
JURNAL KONSTITUEN
VOL. 1 NO. 2, JUNI 2019 : 35 - 46
Good Governace di tingkat lokal, maka digunakan oleh birokrasi bisa transfer
restrukturisasi tersebut haruslah mampu untuk peningkatan pemberdayaan
menciptakan sebuah Birokrasi Pemerintah masyarakat.
Daerah yang tampil dengan performa yang Kompetensi administrasi dari
baru. Tampilan Birokrasi Pemerintah Birokrasi Pemerintah Daerah akan
Daerah haruslah tidak lagi seperti masa memungkinkan organisasi tersebut
sebelumnya, yaitu sebuah Birokrasi memiliki kompetensi lembaga dan
Pemerintah Daerah yang besar dan banyak kompetensi personil. Kompetensi diartikan
memerlukan resosis, namun harus eksis sebagai kewenangan (kekuasaan) untuk
dengan ramping namun kaya fungsi. menentukan/memutuskan sesuatu.
Apabila Birokrasi Pemerintah Daerah bisa Kompetensi individu/personil pendekatan
tampil dengan performa baru yang “lean ini menitikberatkan pada keunggulan
and mean” maka kehendak untuk seseorang khususnya dilihat dari
memberdayakan rakyat akan dapat knowledge dan skillnya.
diwujudkan. Karena resosis yang selama Sesuai dengan perspektif diatas,
ini dipakai untuk birokrasi bisa digunakan maka dalam kontek restrukturisasi
untuk memberdayakan masyarakat. birokrasi yang dilaksanakan oleh
Dengan berdayanya masyarakat maka akan Pemerintah Daerah, organisasi birokrasi
ada keseimbangan peran dari semua unsur harus memiliki kompetensi baik dari sisi
penopang Good Governance. Adanya kelembagaan maupun dari sisi personil.
keseimbangan peran antar unsur penopang Kompetensi kelembagaan dimaksudkan
Good Governance akan dapat mewujudkan sebagai kemampuan atau kewenangan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. yang dimiliki oleh lembaga/organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara
D. Penerapan Aspek Kompetensi efektif dan efisien. Kompetensi
Administasi, Transparansi dan kelembagaan ini mengandung makna
Efesiensi Terhadap Restrukturisasi bahwa organisasi yang dibentuk benar-
Birokrasi Pemerintahan Daerah benar memiliki kewenangan dan
Sesuai dengan aspek pemerintahan kemampuan untuk melaksanakan tugas
dari Good Governance sebagai mana yang pokok dan fungsinya secara efektif dan
diuraikan terdahulu, maka tampilan efisien. Kompetensi kelembagaan
Birokrasi Pemerintah Daerah yang dimaksudkan untuk menghindari adanya
akomodatif terhadap pengembangan duplikasi pelaksanaan tugas (overlap antar
“Good Governance“ hanya mungkin lembaga yang ada) karena dengan adanya
tercipta jika birokrasi tersebut telah kompetensi lembaga maka setiap lembaga
mampu merubah dirinya menjadi sebuah akan memiliki karakteristik yang berbeda
organisasi yang dapat meningkatkan dengan lembaga lainnya dalam
kompetensi administrasi, transparansi dan menjalankan aktivitasnya untuk mencapai
efisiensi dalam diri birokrasi itu sendiri. efektivitas dan efisiensi dari tujuan
Tampilan birokrasi yang demikian akan organisasi.
mampu banyak mengurangi penggunaan Tidak adanya duplikasi antar
resosis yang selama ini dipergunakannya. organisasi mensyaratkan dibangunnya
Sehingga resosis yang selama ini sebuah organisasi birokrasi yang ramping.
42
Penerapan Aspek Kompetensi Administasi ……(Dadang Supriatna, S.Sos, M.Si)
43
JURNAL KONSTITUEN
VOL. 1 NO. 2, JUNI 2019 : 35 - 46
Gambar
Penerapan Aspek Kompetensi Administasi, Transparansi dan Efesiensi Terhadap
Birokrasi Pemerintahan Daerah
KEMANDIRIAN
PEMERINTAH
DAERAH
44
Penerapan Aspek Kompetensi Administasi ……(Dadang Supriatna, S.Sos, M.Si)
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. & Muchiri, M.K. 2001, The organization of the future: Reckoning with the digital
economy. Jurnal Siasat Bisnis, Vol.2, no.6 Jakarta
Bennis,Warren and Mische, Michael, 1999, Organisasi Abad 21 (Reinventing melalui
Reengineering), Terjemahan ; Irma Andriani Rachmayanti, PT. Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta
Dwiyanto, Agus dkk, 2002, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, PSKK-UGM,
Yogyakarta.
45
JURNAL KONSTITUEN
VOL. 1 NO. 2, JUNI 2019 : 35 - 46
46