Tugas Divertifikasi
Tugas Divertifikasi
L051 17 1002
TUGAS PERORANGAN
Salah satu limbah hasil perikanan pada tahap budidaya yang dilakukan di
karamba air tawar adalah seringnya kematian massal dari ikan yang
dibudidayakan di karamba, yang jumlahnya dapat mencapai ratusan atau ribuan
ton. Ikan ikan yang mati tersebut sebaiknya diolah menjadi PRODUK APA SAJA
sehingga dapat dimanfaatkan ? Bagaimana cara /proses untuk menghasilkan
produk produk tersebut ? Peralatan apa saja yang dibutuhkan ?
Proses Pengolahan
1. IKAN YANG LAYAK DIKONSUMSI
A. Ikan Asap
Bahan dan Alat :
Ikan sebagai bahan baku
Kayu/serbut kelapa/tempurung kelapa
Tempat pengasapan (lemari atau mesin pengasapan)
Pembuatan ikan asap dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Penyiangan dan pencucian ikan; Proses penyiangan dilakukan terhadap ikan
bandeng segar untuk mengurangi kontaminasi bakteri terutama yang ada di insang
dan bagian alat pencernaan. Setelah penyiangan, ikan selanjutnya dicuci sampai
bersih dari kotoran dan sisa darah dengan air yang mengalir.
2. Perendaman ikan dalam air garam Ikan yang telah dibersihkan direndam dalam
larutan garam dengan konsentrasi 15-20% selama ±2 jam. Beberapa pengolah juga
ada yang menambahkan bumbu (bawang putih) dalam proses perendaman
tersebut.
3. Penirisan: Penirisan ikan dilakukan setelah perendaman dalam larutan
garam, bertujuan untuk mengurangi jumlah air yang menempel pada ikan dengan
cara menggantung ikan dengan seutas tali.
4. Penyiapan bahan bakar kayu/sekam padi; Bahan bakar sekam padi/kayu disiapkan
didalam alat pengasapan ikan dan dinyalakan sampai terbentuk bara.
5. Pengasapan; Ikan yang sudah tiris dimasukkan kedalam alat pengasap selama 2–
10 jam tergantung dari keinginan pengolah dan berapa daya awet produk yang
dikehendaki. tahap 1 pengasapan dingin (55-60oC) selama 4 jam dan tahap 2
pengasapan panas (75-80 oC) selama 2 jam. Selama proses pengasapan,
diupayakan jangan sampai terbentuk api karena hal tersebut akan
mempengaruhi mutu produk ikan asap yang dihasilkan. Penempelan partikel asap
ini yang akan sangat mempengeruhi daya awet produk karena dalam partikel asap
terdapat senyawa-senyawa phenol, asam organik yang dapat berfungsi sebagai anti
bakteri dan juga anti oksidan. Semakin banyak penempelan partikel asap maka
semakin awet produk yang dihasilkan.
6. Pendinginan ikan Ikan yang sudah selesai diasapi harus dikeluarkan dari alat
pengasap untuk selanjutnya didinginkan dan dikemas. Beberapa cara pendinginan
yang sering dilakukan adalah dengan menggantungkan ikan pada sepotong kayu
dan ditutup dengan kertas untuk menghindari menempelnya kotoran/debu dan
serangga pada produk.
B. Ikan Asin
C. Nugget Ikan
7. Nugget ikan dikemas dalam plastik pembungkus dan siap dipasarkan. Nugget ikan
harus tetap dalam keadaan beku walaupun dalam dikemas.
D. Ikan Pindang
Bahan dan Alat :
Ikan
Garam 25%
Merang/daun pisang
Minyak tanah/kayu bakar
Timbangan
Kompor/tungku
Pendil
Pan/plastic
Pisau
Cara Pengolahan :
1. Ikan disiangi kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan lender dan sisa-sisa
darah atau kotoran yang menempel
2. Ikan dilumuri garam, garam yang dibutuhkan antara 5-40% dari bobot ikan. Garam
ini tidak dipakai sekaligus melainkan disisakan untuk digunakan setelah perebusan
pertama
3. Kemudian ikan diatur dan disusun dalam pendil/panci, yang bagian dasar panci
diberi merang/daun pisang. Setelah penuh panci diisi air tawar secukupnnya sampai
ikan terendam
4. Ikan dimasak sampai matang, tandanya apabila daging dekat ekor dan kepala
sudah retak-retak
5. Kemudian sisa air dikeluarkan dari panci dan ikan ditaburi dengan garam (dibagian
paling atas ikan) dan ditambahi sedikit air. Pemasakan dilanjutkan kira-kira 30 menit
sampai air habis
6. Setelah selesai panci tersebut dibungkus dengan daun jati dan siap dipasarkan
E. Abon Ikan
Bahan dan Alat :
Bahan : 100 kg ikan, Ketumbar 0,3 kg, Bawang merah 2 kg, Bawang putih 1,6
kg, Garam 1,5 kg, Jahe 0,1 kg, Asam 0,9 kg, Laos 0,1 kg, Serai, Daun salam,
Gula 15 kg, Minyak goreng dan Santan kelapa (opsional)
Alat : Badeng, Wajan, Tungku, Pisau, Baskom, Garpu, Ayakan, Timbangan,
Mesin pengepress dan Sealer
Cara pembuatan:
1. Bersihkan ikan terlebih dahulu, buang isi perut dan cuci sampai bersih. Selanjutnya
potong melintang untuk memudahkan pengukusan.
2. Agar daging ikan mudah dipisahkan dari tulangnya, ikan perlu dikukus.
3. Setelah matang, pisahkan daging ikan dari tulangnya lalu tumbuk/cabik-cabik
sampai menjadi serpihan halus.
4. Selanjutnya menyiapkan bumbu-bumbu, semua bumbu yang disiapkan ditumbuk
lalu dicampurkan ke daging ikan sampai tercampur rata.
5. Siapkan wajan besar, jika menggunakan santan, maka panaskan santan samapi
keluar minyaknya lalu masukkan ikan yang telah dibumbui tadi.
6. Opsi kedua, tuang minyak goreng ke wajan, goreng daging ikan sampai kering
dengan terus diaduk-aduk agar tidak gosong. Pastikan semua daging terendam
minyak agar diperoleh abon ikan yang kering dan renyah.
7. Tanda ikan telah matang adalah berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
8. Jika warna telah menunjukkan abon telah matang, angkat wajan dan masukkan
abon ke dalam press untuk menekan minyak keluar sampai habis.
9. Keluarkan abon dari alat press dengan garpu, tambahkan bawang goreng jika ingin
abon lebih harum.
10. Abon yang telah dingin bisa dikemas ke dalam kantong plastik, toples atau alat
penyimpanan lain. Akan lebih awet dan tahan jika dibungkus dengan pembungkus
hampa udara.
2. IKAN YANG TIDAK LAYAK DIKONSUMSI
A. Tepung Ikan
Tepung ikan yaitu salah satu product hasil dari pengolahan ikan yg
mempunyai kadar air rendah. Diantara keunggulan tepung ikan di bandingkan
tepung-tepung yang lain yakni mempunyai kandungan protein dan mineral yang
tinggi. Sehingga, tidak heran jika tepung ikan tidak jarang difungsikan oleh para
peternak yang merupakan salah satu bahan pokok untuk pakan ternak.
B. Pupuk Organik
C. Silase Ikan
Produk silase ikan merupakan ѕuаtu produk cair уаng dibuat dаrі ikan-
ikan utuh atau sisa sisa industri pengolahan ikan уаng dicairkan menyerupai
bubur оlеh enzim-enzim уаng terdapat pada ikan-ikan іtu sendiri mеlаluі proses
fermentasi dеngаn bantuan asam atau mikroba уаng sengaja ditambahkan.