Anda di halaman 1dari 6

BAB 8

ESTIMASI BIAYA

A. PENGERTIAN ESTIMASI DAN PERAN ESTIMASI BIAYA

Estimasi biaya merupakan salah satu aktivitas paling penting yang dilakukan oleh akuntan
manajemen dalam mendukung strategi perusahaan. Estimasi biaya merupakan
pengembangan hubungan yang baik antara objek biaya dengan penggerak biayanya untuk
tujuan memprediksi biaya. Estimasi biaya memiliki peran penting dalam mengembangkan
posisi bersaing strategis, juga dalam menggunakan analisis rantai nilai, perhitungan biaya
berdasakan target, serta dalam konteks perencanaan dan evaluasi lainnya pada manajemen
biaya.

Beberapa penggunaan atau peran estimasi biaya:

• Menggunakan Estimasi Biaya untuk Memprediksi Biaya di Masa yang akan


dating manajemen strategis membutuhkan estimasi biaya yang akurat untuk banyak
aplikasi termasuk :

1. Memfasilitasi Pengembangan Dan Implementasi Strategi


Estimasi biaya terutama penting bagi perusahaan yang berkompetisi berdasarkan
kepemimpinan biaya. Estimasi biaya mengarahkan pihak manajemen dalam
menentukan tekniik-teknik manajemen seperti intelligent bisnis, perhitungan biaya
berdasarkan target, atau manajemen kualitas total yang seharusnya digunakan
oleh perusahaan agar berhasil dalam strategi yang dipilihnya.

2. Memfasilitasi Analisis Rantai Nilai


Estimasi biaya membantu perusahaan mengidentifikasi petensi peluang
pengurangan biaya dengan cara membentuk ulang rantai nilai.

3. Memfasilitasi Perhitungan Biaya Berdasarkan Target dan Penentuan Harga


Estimasi biaya merupakan bagian integral dari perhtungan biaya berdasarkan
target dan penentuan harga. Pihak manajemen menggunakan estimasi biaya dari
berbagai desain produk sebagai bagian dari proses pemilihan desain tertentu
yang memberikan nilai terbaik bagi pelanggan sementara mengurangi biaya
produksi dan biaya lainnya.
4. Memfasilitasi Pengukuran, Evaluasi, dan Kompensassi Kinerja yang Efektif
Estimasi biaya memainkan peran penting dalam menentukan biaya pada unit-unit
bisnis, yang memengaruhi kinerja keuangan, peluang promosi, dan kompensasi
manajer divisi serta kemampuan untuk menarik investasi modal bagi divisi
mereka.

• Estimasi Biaya untuk Berbagai Jenis Penggerak Biaya

Hubungan antara biaya dengan penggerak biaya berdasarkan aktivitas atau volume
sering kali paling sesuai dengan metode estimasi biaya linier yang dijelaskan pada
makalah ini karena hubungan ini mendekati linier pada rentang yang relevan dari
koperasi perusahaan.

Penggerak biaya didasarkan struktur meliputi rencana dan keputusan yang memiliki
dampak jangka panjang serta strategis pada perusahaan. Keputusan tersebut
mencangkup pengalaman produksi, skala produk, teknologi produk atau produksi,
dan kompleksitas produk atau produksi. Isu teknologi dan kompleksitas sering kali
mengarahkan tiap manajemen untuk menggunakan perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas dan metode estimasi linier. Sebaliknya, pengalaman dan skala sering kali
membutuhkan metode non-linier.

• Penggunaan Estimasi Biaya untuk Mengidentifikasi Penggerak Biaya


Cara yang sering kali paling praktis untuk mengidentifikasi penggerak biaya adalah
mengandalkan pertimbangan dari perancang produk, teknisi, dan karyawan produksi.
Estimasi biaya kadang kala memainkan peran untuk mengungkapkan dan
memainkan peran kolaboratif untuk memfalidasi serta mengkorfirmasi pertimbangan
dari perancang produk dan teknisi.

B. Enam Tahap Estimasi Biaya

• Tahap 1 : Mendefinisikan Objek Biaya yang akan Diestimasikan


Meskipun tampaknya merupakan hal yang mendasar, mendefinisikan biaya tertentu
yang akan diestimasikan seharusnya dilakukan secara hati-hati. Contohnya, jika
tujuannya adalah untuk mengestimasikan biaya produk dalam rangka memperbaiki
penentuan harga produk, objek biaya yang relevan adalah produk yang diproduksi
pada pabrik. Sebaliknya, jika tujuannya adalah untuk memberikan pernghargaan
kepada manajer untuk mengurangi biaya, objek biaya yang paling tepat adalah
setiap departemen produksi pada pabrik karena sebagian besar biaya dapat
dikendalikan secara langsung oleh manajer departemen.
• Tahap 2 : Menentukan Penggerak Biaya
Mengiddentifikasi penggerak biaya adalah tahap terpenting dalam mengembangkan
estimasi biaya. Mungkin terdapat sejumlah penggerak biaya yang relevan, tetapi
beberapa penggerak biaya tidak tampakjelas. Contohnya, biaya bahan bakar untuk
truk yang besar, mungkin terutama adalah fungsi dari jumlah mil yang ditempuh,
tetapi juga dipengaruhi oleh rata-rata beban yang dikirimkan, jumlah jam operasi,
dan sifat pengiriman barang.
• Tahap 3 : Mengumpulkan Data yang Konsisten dan Akurat
Konsisten berarti setiap periode data yang dikalkulasikan menggunakan dasar
akuntansi yang sama dan seluruh transaksi dicatat dengan tepat berdasarkan
periode terjadinya. Periode yang digunakan dalam mengestimasikan biaya dapat
bervariasi dari harian, mingguan, atau tahunan. Jika periode yang digunakan terlalu
singkat, maka kemungkinan munculnya ketidaksesuaian antarvariabel akan
meningkat karena waktu pencatatan yang terlambat. Disisi lain, jika periode yang
digunakan terlalu lama, maka hubungan jangka panjang yang penting pada data
mungkin menjadi berimbang, dan estimasinya akan menjadi tidak akurat. Keakuratan
data juga bergantung pada sumber data. Kadang kala, data yang dikembangkan
dalam perusahaan sangat handal, sebagai akibat dari kebijakan dan prosedur
manajemen untuk memastikan keakuratan tersebut. Sumber data eksternal,
mencangkup sumber dari pemerintah, publikasi perdagangan dan industri,
universitas, dan sumber lainnya memiliki tingkat keakuratan.
• Tahap 4 : Membuat Grafik Data
Tujuan pembuatan grafik adalah untuk mengidentifikasi pola yang tidak umum.
Adanya pergeseran atau ketidaklinearan data harus diberikan perhatian khusus
dalam mengembangkan estimasi.
• Tahap 5 : Meimilih dan Menggunakan Metode Estimasi
Dua metode estimasi yang disajikan pada bagian berikutnya berbeda
kemampuannya dalam meberikan estimasi biaya yang paling akurat jika
dibandingkan dengan biaya keahlian dan sumber daya yang digunakan. Akuntan
manajemen memilih metode yang memiliki tingkat ketepatan / pertukaran biaya
terbaik terhadap tujuan estimasi.
• Tahap 6 : Menilai Keakuratan Estimasi Biaya
Tahap terakhir yang paling penting dalam estimasi biaya adalah mempertimbangkan
potensi kesalahan estimasi yang dibuat. Ini meliputi mempertimbangkan
kelengkapan dan ketepatan penggerak biaya yang dipilih pada tahap 2, konsistensi
dan keakuratan data yang dipilih pada tahaptiga, kajiangrafik pada tahap 4,
sertaketepatanmetode yang dipilih pada tahap 5.

C. Metode Estimasi Biaya

• Metode Titik Tinggi-Rendah


Metode titik tinggi–rendah ( high-low method) menggunakan aljabar untuk
menentukan garis estimasi yang unik antara titik-titik yang tinggi dan rendah dalam
data. Metode titik tinggi rendah memenuhi dua Tinjauan penting bagi Garcia.
1.Metode tersebut berdasarkan pada garis biaya yang unik, bukan estimasi kasar
berdasarkan pada pengamatan terhadap grafik
2.Metode tersebut memungkinkan Garcia untuk menambahkan informasi yang dapat
berguna dalam memprediksi biaya pemeliharaan.
Etimasi titik tinggi rendah ditampilkan sebagai berikut:
Y = a + (b x X)
Dimana : Y = nilai estimasi biaya pemeliharaan
X = penggerak biaya yaitu jumlah jam operasi ditambah dari operasional
pabrik.

• Analisis Regresi
Analisis regresi ( regression analysis) merupakan metode statistic untuk memperoleh
persamaan estimasi biaya unik yang paling sesuai bagi sekumpulan titik data.
Analisis regresi menyesuaikan data dengan cara memperkecil jumlah kuadrat dari
kesalahan estimasi. Karena regresi secara estimasi memperkecil kesalahan estimasi
dengan cara ini, metode ini disebut juga regresi kaudrat terkecil ( least squares
regression).
Analisis regresi memiliki dua jenis variabel. Variabel terikat ( dependent variable)
merupakan biaya yang akan diestimasikan. Variabel Bebas ( independent variable)
merupakan penggerak biaya yang digunakan untuk mengestimasi nilai variable
terikat. Apabila hanya satu penggerak biaya yang digunakan, maka analisisnya
disebut dengan regresi sederhana.
Analisis regresi memberikan metode statistic yang tepat dan obyektif untuk
mengistemasikan beban perlengkapan. Keunggulan utama metode analisis regresi
adalah bahwa metode tersebut merupakan estimasi unik yang menghasilkan
kesalahan estimasi terkecil dari data. Disisi lain, karena kesalahan tersebut
dikuadratkan untuk mendapatkan garis terbaik ,analisis regresi dapat sangat
dipengaruhi oleh titik-titik data yang tidak umum yang disebut dengan pencilan data (
outliers).

• Memilih Variabel terikat


Variabel terikat mungkin disajikan pada tingkat yang luas, seperti total biaya
pemeliharaan untuk seluruh perusahaan, atau tingkat terperinci, seperti biaya
pemeliharaan untuk setiap pabrik atau departemen.

• Memilih Variable Bebas


Untuk mengidentifikasi variable bebas, akuntan manajemen memepertimbangkan
seluruh data keuangan, operasi, dan ekonomi lainnya yang mungkin relevan untuk
mengistemasi variable terikat. Tujuannya adalah untuk memilih variabel yang
1.Relevan; yaitu variabel yang berubah ketika variable terikat berubah, dan
2.Bukan merupakan salinan dari variable bebas lainnya.
Ilustrasi Pengguna Analisis Regresi pada Industri Perjudian
Lima tahapan Pengambilan Keputusan Strategis untuk Harrah
1.Mementukan isu strategis disekitar masalah
2.Mengidentifikasi alternative tindakan
3.Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternative
4.Didasarkan strategi dan analisis, pilij dan implementasikan alternative
5.Menyediakan evaluasi terus menerus mengenai efektifitas implementasi pada
tahap 4.

• Mengevaluasi Analisis Regresi


Selain untuk mengistemasi biaya, analisis regresi juga menyediakan ukuran
kuantitatif dari ketepatan dan keandalannya. Ketepatan mengacu pada keakuratan
dan keandalan menunjukkan apakah regresimen cerminkan hubungan actual antar
variable yaitu: apakah model regresi mugkin terus menerus memprediksi secara
akurat? Ukuran ukuran ini dapat membantu akuntan manajemen dalam menilai
kegunaan regresi tersebut:
1.R-kuadrat merupakan angka diantara 0 dan 1 serta seringkali dideskripsikan
sebagai ukuran kemampuan penjelasan regresi, yaitu tingkat dimana perubahan
pada variable terikat dapat diprediksi dengan perubahan ada variable bebas.
2.Nilai-t ( T-value) merupakan ukuran keandalan dari setiap variable bebas yaitu
tingkat dimana variable bebas memiliki hubungan yang abash, stabil, dan bersifat
jangka panjang dengan variable terikat.
3.Kesalahan standar estimasi merupakan ukuran keakuratan estimasi regresi.
4.Nilai-p (p-value) mengukur resiko dimana variable bebas tertentu hanya memiliki
hubungan secara kebetulan dengan variable terikat.

Masalah Implementasi: Ketidak linearan


Regresi linier mengasumsikan hubungan linier antar variable, dan estimasi regresi
tidak dapat diandalkan ketika hubungan data bersifat non linier.
1.Tren/atau musiman
Karakteristik umum dari data akuntansi adalah tren signifikan yang dihasilkan dari
perubahan harga dan / atau musiman. Jika terdapat tren atau musiman, regresi linier
tidak sesuai lagi dengan datanya, dan akuntan manajemen harus menggunakan
metode yang dapat menghilangkan variable musiman atau tren tersebut. Metode
yang paling lazim digunakan adalah:
Penggunaan indeks perubahan harga untuk menyesuaikan nilai setiap variable
dengan beberapa periode waktu yang lazim.
Penggunaan variable tren. Variable tren memiliki nilai 1,2,3..untuk setiap periode
secara berurutan.
Penggantian nilai asli dari setiap variable dengan selisih pertama. Selisih pertama
untuk setiap variable adalah selisih antara setiap nilai dengan nilai berikutnya pada
deret berkala.

Anda mungkin juga menyukai