Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rendra Satria Raharja

NIM : D061191106

Review

Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang berarti lunak. Jadi,
mollusca merupakan hewan multiseluler yang tidak memiliki tulang belakang
(invertebrata) dan bertubuh lunak. Tubuh dari mollusca dapat digolongkan dalam
2 bagian besar yaitu bagian lunak dan bagian yang keras (shell).

Mollusca telah menyebar pada setiap tempat hidup air dan telah hidup
hingga ke darat. Sehingga merupakan jenis yang paling sukses hidup dari filum
lainnya sepanjang waktu geologi & dipercaya sebagai penentu untuk fosil
indeks. Muncul sejak zaman Kambrium hingga sekarang.

Klasifikasi Filum Mollusca

Klasifikasi dari filum mollusca ini didasarkan pada bentuk, kedudukan,


dan ada tidaknya alat gerak (kaki), jumlah dan keadaan dari alat-alat pernafasan,
perbedaan sistem saraf, struktur dan tipe alat gentalis, struktur dan keadaan
radulae, keadaan, bentuk, dan struktur shell.

1. Kelas Amphineura
Kelas Amphineura memiliki bentuk tubuh yang bulat, pipih, dan simetri
bilateral. Alat geraknya terletak pada bagian perut yang lebar dan rata. Saluran
pencernaan makanan terdiri atas mulut yang dilengkapi dengan lidah parut,
yaitu lidah dengan gigi tersusun dari zat kitin. Organ pernafasan yaitu insang
dan anus terletak pada bagian belakang (posterior). Kelas ini hidup sejak
Ordovicium hingga Holosen. Namun tidak banyak yang menjadi fosil. Kelas
Amphineura terdiri dari dua ordo utama yaitu: Ordo Polyplacopohore dan
Ordo Aplacophore. Salah satu contoh dari kelas ini adalah Cryptochiton sp.
2. Kelas Scaphpoda
Kelas scaphopoda memiliki cangkang yang menyerupai gading yang
memanjang yang pada ujungnya terbuka. Komposisi cangkang yaitu dari
bahan organik dan tumbuh dengan penambahan ke bagian yang berdiameter
paling besar. Bergerak dengan menggunakan kaki yang berbentuk menyerupai
kerucut yang berguna untuk menggali lumpur. Hidupnya di laut dan
terpendam di dalam pasir atau lumpur. Tubuh memanjang, dorsoventral.
Kisaran hidup dari Kelas Scaphopoda mulai Devon hingga Holosen. Namun
tidak banyak meninggalkan fosil. Genus yang terkenal dari kelas ini adalah
Dentalium, Plagioglypta, dan Cadurus. Contoh spesies dari Kelas ini adalah
Dentalium vulgare dan Dentalium elephantium.

3. Kelas Pelecypoda
Kelas ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi oleh
cangkang yang setangkup dan memiliki tubuh simetri bilateral. Dari celah
cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapak sehingga hewan
ini disebut juga Pelecypoda yang berarti pelecy yaitu pipih dan podos yaitu
kaki. Klasifikasi Pelecypoda didasarkan pada bagian tubuh tertentu, yaitu
insang, susunan gigi dan otot penutup kelopaknya. Bentuk gigi yang
sederhana telah dijumpai pada zaman Ordovisium & terjadi evolusi gigi
hingga menjadi dua susun. Contoh dari kelas ini adalah Maleagrina
margaritivera (kerang mutiara), Asaphis detlorata (remis), Pecten ostrea
(tiram) dan Anadonta woodina (kerang).

4.  Kelas Gastropoda
Gastropoda, dalam bahasa latin yaitu gaster, berati perut dan podos,
berarti kaki adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat
gerak atau kakinya. Kelas ini terlindung dalam cangkang tunggal berbentuk
spiral memanjang melalui satu sumbu. Terdiri dari kepala, kaki dan alat
pencernaan, test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui
satu garis lurus (putaran involut & evolut), dan arah putaran test gastropoda
terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan putaran
jarum jam). Sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, tetapi banyak juga
species air tawar, dan daratan. Kelas Filum Mollusca yang terbesar adalah
Gastropoda karena memiliki lebih dari 40.000 species yang hidup. Filum ini
merupakan salah satu dari beberapa kelompok invertebrata yang telah berhasil
menghuni daratan. Contoh spesiesnya adalah siput air (Lymnaea sp.), remis
(Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).

5. Kelas Sephalopoda

Kelas Sephalopoda, menurut bahasa yaitu sephal yang berarti kepala dan
podos yang berarti kaki. Menurut istilah, sephalopoda berarti hewan yang
menggunakan kepalanya sebagai alat gerak. Tubuhnya bilateral simetris,
dilengkapi dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi
alat penghisap dan sistem saraf yang berkembang di kepala. Kelompok hewan
ini berbadan lunak dan tidak semua spesies mempunyai cangkang. Mantelnya
menyelimuti sekeliling tubuh. Anatomi yaitu cangkang berjumlah satu buah,
terputar planispiral, rongga tubuh terbagi menjadi kamar-kamar oleh septa
yang menyilang rongga tersebut, bagian lunak organisme terletak pada kamar
terakhir, mempunyai batang kecil memanjang ke arah dalam menembus septa,
disebut siphuncle yang berfungsi sebagai penyalur gas ke kamar-kamar yang
tidak ditempati, agar bisa tetap mengambang, garis potong antara septa
dengan dinding luar disebut sutur. Contoh spesies kelas ini adalah cumi-cumi
(Loligo pealii), gurita (Octopus sp.) dan sotong (Sepia sp.).

Anda mungkin juga menyukai