UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
KEREN K. DAULLU
D061191113
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
penerapannya sederhana.
Indonesia 1996 (SSI) dibagi menjadi enam yaitu satuan litostratigrafi, litodemik,
batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan – satuan bernama yang bersendi
Dalam penyusunan peta geologi, data dari setiap litologi sangat diperlukan
untuk penarikan suatu satuan batuan pada daerah tersebut. Penarikan batas-batas
satuan batuan haruslah mengacu pada Sandi Stratigrafi Indonesia 1996. Umumnya
Stratigrafi acara Litodemik ini yaitu menggolongkan batuan beku, metamorf dan
batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan – satuan beranama yang bersendi
daearah penelitian
2.1 Litodemik
beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan bernama
Penjelasan :
Batas antar Satuan Litodemik berupa sentuhan antara dua satuan yang
berbeda ciri litologinya, dimana kontak tersebut dapat bersifat extrusi, intrusi,
Penjelasan :
dimana ciri litologinya cukup berbeda dan memenuhi persyaratan Sandi dapat
pasal 23 yaitu:
Penjelasan :
dipetakan.
3. “Suite” adalah satuan litodemik resmi yang setingkat lebih tinggi dari pada
Litodem, oleh karenanya terdiri dari dua atau lebih asosiasi litodem yang
serumpun.
Penjelasan :
4. Supersuite adalah satuan Litodemik setingkat lebih tinggi dari pada Suite,
5. Nama yang populer seperti zona pada zona mineralisasi adalah nama
Sesuai dengan Sandi Stratigrafi Indoensia pasal 24, untuk tatanama satuan
Tatanama Satuan dasar Litodem yang terdiri dari nama geografi dan ciri
Penjelasan :
a. Ciri utama komposisi dimaksud di sini adalah ciri umum yang mudah
b. Penamaan pada tingkat Suite, terdiri dari nama tingkat, diikuti genesa
Nama geografi Supersuite tidak harus sama dengan nama Suite atau
Litodem
Sesuai denan Sandi Stratigrafi Indonesia pasal 25, cara pengusulan satuan
cara-cara yang dinyatakan secara terbuka dan tertulis (Pasal 5) dan pernyataan
3.1 Metode
Metode yang diunakan dalam praktikum kali ini yaitu metode deskriptif,
1. Tahap Pendahuluan
asistensi umum dan asistensi acara. Asistensi umum sendiri itu adalah kegiatan
awal sebelum praktikum yang dilakukan pada awal acara setiap praktikum. Pada
asistensi ini, setiap asisten mengenalkan diri, menyampaikan tata tertib praktikum,
biasanya 3-7 hari sebelum praktikum dilaksanakan. Pada asistensi ini, asisten
menjelaskan secara teori tentang materi yang akan dipraktikumkan dan juga
2. Tahap Praktikum
dimana data-data yang dianalisa yaitu plot peta, dilanjutkan menentukan batas
litologi dan mewarnai litologinya, membuat sayatan dan dilanjutkan menghitung
3. Analisis Data
Pada tahap analisis data berupa pengolahan data. Pengolahan data ini
berupa pengolahan data-data yang telah dibenarkan atau diperbaiki dari data
sementara yang telah didapat. Bisa dikatakan bahwa pengolahan data merupakan
4. Pembuatan Laporan
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari praktikum dimana data-data yang
telah didapatkan dan dianalisis dibuat dalam bentuk laporan yang dapat
pengendapan berlangsung.
Tahap
Praktikum
Analisis
Data
Pembuatan
Laporan
3.3.1 Alat
1. Pensil warna
2. Penggaris 30 cm
3. ATK
4. Gunting/Cutter
5. Double tip
3.3.2 Bahan
2. Kertas grafik/grid
3. Kertas HVS
BAB IV
PEMBAHASAN
beku, metamorf dan batuan lain yang terubha kuat menjadi satuan – satuan
bernama yang bersendi kepada ciri- ciri litologi (Sandi Stratigrafi Indonesia,
1996).
Maka pada daerah penelitian dijumpai tiga satuan batuan yang diurutkan dari
Satuan Basalt merupakan satuan batuan tertua yang terdapat pada daerah
dasar penamaan, penyebaran dan ketebalan serta ciri litologi yang meliputi
karakteristik baik karakteristik megaskopis, lingkungan pembentukan, umur dan
Dasar penamaan satuan batuan ini yaitu berdasarkan pada nama geografi
dan ciri utama komposisi litologinya. Ciri utama komposisi yang dimaksud adalah
ciri umum yang mudah dikenal terutama di lapangan dan menggunakan bantuan
klasifikasi Fenton, 1940. Pada satuan litodemik ini disebut Litodem Basalt
Lompobattang.
daerah penelitian yang menyebar pada bagian barat daya daerah penelitian.
Ketebalan satuan ini pada daerah penelitian yaitu sekitar 475 meter.
Satuan ini terdiri dari batuan basalt. Batuan ini dijumpai dengan
sampai kehijauan dan dalam keadaan lapuk berwarna cokelat. Struktur batuan
ditentukan berdasarkan pada ciri fisik litologi, letak geografis, posisi stratigrafi,
penelitian serta hasil peneliti terdahulu dengan berlandaskan pada dominasi dan
kesamaan ciri fisik litologi yang dijumpai maupun pengamatan petrografis, serta
yang relatif dekat dengan lokasi tipe, maka satuan basalt dapat di sebandingkan
adalah kontak lelehan antara magma yang bersifat Basaltik dengan magma yang
bersifat Andesitik.
dasar penamaan, penyebaran dan ketebalan serta ciri litologi yang meliputi
Dasar penamaan satuan batuan ini yaitu berdasarkan pada nama geografi
dan ciri utama komposisi litologinya. Ciri utama komposisi yang dimaksud adalah
ciri umum yang mudah dikenal terutama di lapangan dan menggunakan bantuan
klasifikasi Fenton, 1940. Pada satuan litodemik ini disebut Litodem Andesit
Lompobattang.
4.2.2.2 Penyebaran dan Ketebalan
daerah penelitian yang menyebar pada bagian barat daya daerah penelitian.
Ketebalan satuan ini pada daerah penelitian yaitu sekitar 650 meter.
Satuan ini terdiri dari batuan andesit. Batuan ini dijumpai dengan
kenampakan lapangan yaitu dalam keadaan segar berwarna kelabu, dan dalam
keadaan lapuk berwarna cokelat. Memiliki struktur massif dengan tekstur batuan
ditentukan berdasarkan pada ciri fisik litologi, letak geografis, posisi stratigrafi,
penelitian serta hasil peneliti terdahulu dengan berlandaskan pada dominasi dan
kesamaan ciri fisik litologi yang dijumpai maupun pengamatan petrografis, serta
yang relatif dekat dengan lokasi tipe, maka satuan andesit dapat di sebandingkan
Hubungan litodem andesit dengan litodem basalt yang lebih tua adalah
kontak lelehan antara magma yang bersifat andesitik dengan magma yang bersifat
basaltik dan hubungan litodem andesit dengan litodem trakit yang lebih muda
adalah kontak lelehan antara magma yang bersifat andesitik dengan magma yang
bersifat trakitik.
dasar penamaan, penyebaran dan ketebalan serta ciri litologi yang meliputi
Dasar penamaan satuan batuan ini yaitu berdasarkan pada nama geografi
dan ciri utama komposisi litologinya. Ciri utama komposisi yang dimaksud adalah
ciri umum yang mudah dikenal terutama di lapangan dan menggunakan bantuan
klasifikasi Fenton, 1940. Pada satuan litodemik ini disebut Litodem Trakit
Lompobattang.
daerah penelitian yang menyebar pada bagian barat daya daerah penelitian.
Satuan ini terdiri dari batuan trakit. Batuan ini dijumpai dengan
berdasarkan pada ciri fisik litologi, letak geografis, posisi stratigrafi, data-data
serta hasil peneliti terdahulu dengan berlandaskan pada dominasi dan kesamaan
yang relatif dekat dengan lokasi tipe, maka satuan trakit dapat di sebandingkan
adalah kontak lelehan antara magma yang bersifat Trakitik dengan magma yang
bersifat Andesitik.
4.3 Perhiungan Ketebalan
= 600 – 125
= 475 m
= 735 – 75
= 660 m
= 300 – 75
= 225 m
BAB V
SEJARAH GEOLOGI
Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada kala Plistosen dimana pada
lingkungan darat terjadi aktifitas vulkanik pada gunung api Lompobattang yaitu
letusan efusif yang mengeluarkan lelehan yang bersifat basaltik dan membentuk
Pada periode yang sama pula pada lingkungan darat terjadi aktifitas
yaitu letusan efusif yang mengeluarkan lelehan yang bersifat trakitik dan
mengakibatkan rekahan akibat gaya yang berlanjut melebihi batas elastisitas maka
terjadi sesar geser yang sifatnya mengarah kekanan yaitu sesar geser (dextral)
dengan penciri sesar yang dijumpai berupa breksi sesar. Proses ini berlangsung
6.1 Kesimpulan
kesimpulan yaitu:
beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan
atau tektonik.
2. Adapun satuan batuan yang dijumpai pada daerah penelitian yaitu tiga
satuan batuan dengan umur dari muda ketua berturut – turut sebagai
berikut:
satuan basalt dengan tebal 475 meter, satuan andesit dengan tebal 660
6.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah tetap memperhatikan protokol
kesehatan mengingat adanya wabah covid-19 dan juga karena itu membuat tidak
praktikan, saran saya agar asisten lebih sabar lagi dalam membimbing praktikan.
DAFTAR PUSTAKA