Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN

TEKNOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK
GEOLOGI
TUGAS
MATA KULIAH GEOLOGI LAUT B

“MORFOLOGI DASAR LAUT ”

DOSEN PENGAMPU :
DR. IR. SAFRI BURHANUDDIN, DEA

DISUSUN :
ANGELA GC
D061211045

GOW
A 2023
1. Jelaskan dan gambarkan klasifikasi morfologi dasar laut?

2. Gambarkan penampang AB dan jelaskan masing-masing morfologi

dasar laut yang ada pada profil tersebut?

Pembahasan :

1. Klasifikasi morfologi dasar laut

Di dasar laut terdapat beberapa bentuk relief dasar laut yang dapat

digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.

a. Tepi benua (continental margin); morfologi yang terletak dekat pantai

yang benuanya menurun ke cekungan dasar laut. Morfologi ini dapat

dibedakan menjadi tiga wilayah, yaitu:

- Paparan benua (Shelf), yaitu dasar laut dangkal yang melandai dengan

kedalaman rata-rata 200 m, dan terletak di sepanjang pantai suatu benua.

Contoh: Paparan Sunda.


- Lereng benua (continental slope). Merupakan bagian dasar laut yang

menurun tajam dan curam ke arah dasar laut sampai kedalaman antara

200 - 3000 meter.

- Continental rise. Merupakan daerah yang mempunyai lereng yang

perlahan-lahan menjadi dasar lautan.

b. Palung laut (Trough), yaitu dasar laut yang dalam dan sempit dengan

dinding yang curam membentuk corong dan memanjang, dengan kedalaman

lebih dari 5000 m.

c. Lubuk laut (Bekken), yaitu dasar laut yang bentuknya cekung.

d. Gunung Laut, yaitu gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik yang

menjulang diatas permukaan laut atau tidak.

e. Punggung laut (Mid Oceanic Ridge), yaitu punggung pegunungan di dasar

laut.

f. Atol, yaitu karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar.

g. Laguna, yaitu bagian laut dangkal di tengah atol.


2. Penampang C-D

C
Dari penampang C-D didapatkan bahwa kondisi morfologi dasar laut

tersebut dimulai dari titik penampang C dimana disini diawali dengan lereng

benua kemudian dilanjutkan dengan palung laut saat mendekati pulau Sumatera,

kemudian pada kontingen itu terdapat sayatan pada daratan dengan ketinggian +/-

1000 kemudian makin ke arah D kontingen dijumpai menuju laut lagi.

Kemudian dijumpai lereng benua yang memiliki kedalaman 200 – 3000

meter dan dijumpai juga paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Lereng

benua yang didapatkan merupakan paparan sunda. Dan ada pula palung laut

yang ditemukan
setelah paparan sunda adalah >5000 aspumdasar laut yang dalam dan sempit

dengan dinding yang curam membentuk corong dan memanjang, dengan

kedalaman lebih dari 5000 m.

Anda mungkin juga menyukai