Perancangan
Geometrik Jalan
Perencanaan Lengkung Spiral-
Circle-Spiral (SCS)
05
Fakultas Teknik Teknik Sipil W111700008 Reni Karno Kinasih, ST.,MT
Abstract Kompetensi
Modul ini mengenai lengkung CPMK 3
(alinyemen horizontal) yang berbentuk (W111700008-3)
Spiral-Circle-Spiral (SCS) Mampu mendesain alinyemen vertical
dan horizontal, khususnya memahami
mengenai tikungan (alinyemen
horizontal) yang berbentuk Spiral-Circle-
Spiral (SCS)
Kendaraan yang memasuki kurva harus beralih dari garis lurus ke jari-jari tetap. Untuk
mencapai hal ini, kendaraan bergerak di sepanjang jalan dengan radius yang terus berubah.
Akibatnya, spiral akan lebih mirip dengan jalur alami kendaraan yang berputar. Jika
kelengkungan alinyemen tidak terlalu tajam, kendaraan biasanya dapat melintasi spiral ini
di bagian dalam jalur perjalanan. Tapi jika kelengkungan alinyemennya relatif tajam untuk
suatu kecepatan rencana, maka perlu menempaaatkan sebuah spiral transisi pada bagian
awal dan akhir dari kurva melingkar. Spiral memungkinkan kendaraan untuk lebih mudah
masuk dan keluar dari lengkung sambil tetap berada di jalur perjalanan.
Radius minimum untuk jenis lengkung spiral - lingkaran - spiral ditentukan oleh panjang
busur lingkaran yang terjadi. Hal ini sangat tergantung dari studut β yang direncanakan. Jadi
Rmin untuk jenis lengkung spiral - lingkaran - spiral adalah radius yang menghasilkan Lc ≥ 20
m untuk sudut β yang direncanakan.
Jika panjang lengkung peralihan dari TS ke SC adalah Ls dan pada SC adalah Rc, maka:
Catatan:
Lc untuk lengkung s-c-s ini sebaiknya > 20 m, sehingga jika perencanaan mempergunakan
tabel 4.6. sampai dengan tabel 4.9, maka radius yang dipergunakan haruslah memenuhi
syarat tersebut. Hal ini sangat dipengaruhi oleh besarnya sudut β. Jadi terdapat radius
minimum yang dapat dipergunakan untuk perencanaan lengkung berbentuk spiral -
Untuk metoda Bina Marga (luar kota) dari tabel 3….. diperoleh e = 0,059 dan Ls= 50 m.
Hitung:
θs =
θc =
Lc =
L = Lc + 2 Ls =
p=
k=
Es =
Ts =
β = …… e = …… %
Θs = ………. Ls = …….. m
Rc = …… m Lc = ……. m
Es = …… m p = ……… m
Ts = …… m k = ……… m
Jawab:
Agar kendaraan stabil saat melalui tikungan, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan
pada tikungan yang disebut superelevasi (e). Pada saat kendaraan melalui daerah
superelevasi, akan terjadi gesekan arah melintang jalan antara ban kendaraan dengan
permukaan aspal yang menimbulkan gaya gesekan melintang. Perbandingan gaya gesekan
melintang dengan gaya normal disebut koefisien gesekan melintang (f). Untuk menghindari
terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat dihitung jari-jari minimum
untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan maksimum.
R min = ………………………………………………………………………….
D maks = ……………………………………………….
Jari-jari rencana (Rd) = 50 m > Rmin (47.36 m) Untuk kecepatan rencana (VR) 40 km/jam
menurut TCPGJAK 1997 (modul…… tabel…….) jari-jari minimum (Rmin) untuk tikungan Full
Circle = 250 m > jari-jari rencana (Rd), maka jenis FC tidak bisa digunakan.
c) Menentukan sudut spiral (θs), sudut circle (βc), dan lengkung circle (Lc)
Xs =
Ys =
p=
k=
Tt =
Et =
L = Lc + 2Ls =
2 X Tt > L total………
Hasil perhitungan:
β = ………….º
Lc = ………….m
Rd = …………. m
emax = …………. %
erencana = ………….%
en = …………. %
Ls = …………. m
Өs = …………. º
Xs = ………….
Ys = …………. m
p = …………. m
k = …………. m
Tt = …………. m
Et = …………. m
MODUL RDE - 10: PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN. (2005). PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN
PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM .