Perancangan
Geometrik Jalan
Alinyemen Vertikal Tipe
Cembung
11
Fakultas Teknik Teknik Sipil W111700008 Reni Karno Kinasih, ST.,MT
Abstract Kompetensi
Modul ini mengenai perencanaan Mampu memahami perencanaan
alinyemen vertical tipe cembung. alinyemen vertical tipe cembung
Penjelasan mengenai alinyemen
vertical dan dasar-dasar
perencanaannya sudah diberikan
terlebih dahulu pada modul 9
mengenali apakah alinyemen vertical tersebut bertipe cekung ataupun cembung. Pada
modul 11 ini mengenai merencanakan alinyemen vertikal (lengkung vertikal) tipe cembung.
Lengkung Vertikal Cembung, adalah lengkung dimana titik PPV berada diatas permukaan
jalan.
Dengan memperhatikan gambar peta kontur dan gambar potongan memanjang arah jalan
maka dapat diperoleh gambaran tentang perubahan sudut cembung atau cekung jalan.
(2). Drainase
(3). Kenyamanan
Ev= pergeseran vertikal titik puncak dan titik perpotongan kedua landai atau sebagai dasar
x = jarak horisontal dari setiap titik pada garis kelandaian terhadap PLV (m)
Lv = jarak horisontal antara peralihan lengkung vertikal (PLV) dan peralihan tangent vertical
Keadaan lengkung terjadi jika titik perpotongan antara kedua tangen bersangkutan
membentuk posisi titik pusat pepotongan vertikal (PPV) ada diatas permukaan jalan.
a) Keadaan dimana permukaan rencana lengkung vertikal jalan dihadapkan pada rencana
jalan membentuk pendakian dengan +g1 dan +g2 (lihat gambar di bawah)
A = (+g1)-(g2)
b) Keadaan dimana permukaan rencana lengkung vertikal jalan dihadapkan pada posisi
c) Keadaan di mana permukaan rencana lengkung vertikal jalan dihadapkan pada awal
penurunan -g1 dan diakhiri penurunan –g2, dimana A = (-g1) – ( -g2) (lihat gambar di bawah)
Dalam rancangan lengkung vertikal, posisi elevasi pusat perpotongan vertikal (PPV) telah
ditentukan terlebih dahulu dalam gambar, kemudian baru dihitung nilai-nilai meliputi:
3) Elevasi dari permukaan rencana jalan tepat di bawah atau di atas PPV
5) Elevasi dari permukaan rencana jalan PLV, PTV, dan PPV yang diambil pada setiap
menjadi dua, yakni (1) Jarak pandang lebih Pendek dari panjang Lengkung dan berada
seluruhnya dalam daerah Lengkung (S<L); dan (2) Jarak Pandang Lebih panjang dari Panjang
Hal ini harus diperhatikan karena berimbas pada penggunaan rumus L yang berbeda, di
(1) Jarak pandang lebih Pendek dari panjang Lengkungdan berada seluruhnya dalam
daerah Lengkung (S<L)
Catatan:
S = Jh = Jarak henti
(b). Jarak Pandang Lebih panjang dari Panjang Lengkung dan berada diluar dan dalam
Harap Pada kondisi jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung vertical cembung, maka
perhatikan
panjangnya ditetapkan dengan rumus:
ini!
Catatan:
S = Jh = Jarak henti
Tinggi titik-titik PVI, PLV dan PTV dilihat dari peta perencanaan (tinggi garis kontur).
Contoh
Suatu lengkung vertical mempunyai
data sbb:
g1 : 12 %
g2 : 0 %
Jawab:
Perbedaan kelandaian :
A = [ g2 - g1 ] = 0% - 12% = -12%
Jarak pandang:
Diambil Lv = 480 m
MODUL RDE - 10: PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN. (2005). PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN
PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM .