Perencanaan
Geometrik
Jalan
Alinyemen Vertikal
08
Abstract Kompetensi
Standar perencanaan alinemen vertikal Mampu memahami dan
mendesain pelebaran tikungan
UMUM
1. Alinemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian lengkung vertikal.
2. Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa landai positif
3. Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung cembung.
Landai Maksimum
1. Kelandaian maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan kendaman bergerakterus
2. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang bermuatan penuh yang
mampu bergerak dengan penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh kecepatan
4. Panjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus disedlakan agar kendaraan
dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian sehingga penurunan kecepatan tidak
lebih dari separuh VR. Lama perjalanan tersebut ditetapkan tidak lebih dari satu
menit.
5. Panjang kritis dapat ditetapkan dari Tabel 2 berikut
Tabel 2. Panjang Kritis (m)
Lengkung Vertikal
1. Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan
kelandaian dengan tujuan :
di mana:
Panjang minimum lengkung vertikal cembung berdasarkan jarak pandangan henti, untuk
setiap kecepatan rencana (VR) dapat menggunakan Tabel 3
Panjang minimum lengkung vertikal cekung berdasarkan jarak pandangan henti, untuk
setiap kecepatan rencana (VR) dapat menggunakan Tabel 4.
Tabel 5 . Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan, Y
4. Panjang lengkung vertikal bisa ditentukan langsung sesuai Tabel 4 vang didasarkan pada
penampilan. kenyamanan, dan jarak pandang. Untuk Jelasnva llhat
Gambar 3 . Lengkung Vertikal Cembung
Koordinasi Alinyemen
Alinyemen vertikal, alinyemen horisontal dan potongan melintang jalan arteri perkotaan
harus dikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik
dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan kendaraannya dengan aman dan nyaman.
Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat memberikan kesan atau
petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan dilalui di depannya, sehingga
pengemudi dapat melakukan antisipasi lebih awal.
Koordinasi alinyemen vertikal dan alinyemen horisontal harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1. Lengkung horisontal sebaiknya berhimpit dengan lengkung vertikal, dan secara ideal
alinyemen horisontal lebih panjang sedikit melingkupi alinyemen vertikal.
2. tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada bagian atas
lengkung vertikal cembung harus dihindarkan.
3. lengkung vertikal cekung pada landai jalan yang lurus dan panjang, harus dihindarkan.
4. dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horisontal harus dihindarkan.
5. tikungan yang tajam diantara dua bagian jalan yang lurus dan panjang harus dihindarkan.
Lajur Pendakian
1. Lajur pendakian dimaksudkan untuk menarnpung truk-truk yang berrnuatan berat
atau. kendaraan lain yang berjalan lebih lambat dari kendaraan kendaraan lain pada
umumnya, agar kendaraan kendaraan lain dapat mendahului kendaraan lambat
tersebut tanpa harus berpindah lajur atau menggunakan lajur arah berlawanan.
2. Lajur pendakian harus disediakan pada ruas jalan yang mempunyai kelandaian yang
besar, menerus, dan volume lalu lintasnya relatif padat.
apabila panjang kritis terlampaui, jalan memiliki VLHR > 15.000 SMP/hari, dan
persentase truk > 15 %.
5. Lajur pendakian dimulai 30 meter dari awal perubahan kelandaian dengan serongan
sepanjang 45 meter dan berakhir 50 meter sesudah puncak kelandaian dengan
serongan sepanjang 45 meter (lihat Gambar 3).
6. Jarak minimum antara 2 lajur pendakian adalah 1,5 Km (Lihat Gambar 4).
Gambar 6 . Jarak Antara Dua Lanjur Pendakian
Koordinasi Alinyemen
1. Alinemen vertikal, alinemen horizontal, dan potongan melintang jalan adalah elemen
sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan yang baik dalam arti memudah.kan
kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat memberikan kesan atau
petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan yang akan dilalui di depannya
sebagai berikut:
alinemen horizontal sebaiknya berimpit dengan alinemen vertikal, dan secara.
tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung atau pada
lengkung vertikal cekung pada kelandaian jalan yang lurus dan panjang harus
dihindarkan;
dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horizontal harus
dihindarkan; dan
tikungan yang tajam di antara 2 bagian jalan yang lurus dan panjang harus
dihindarkan.
Gambar 7 . Koordinasi yang ideal antara alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal
yang berimpit
Gambar 8 . Koordinasi yang harus dihindarkan, dimana alinyemen vertikal
menghalangi pandangan pengemudi pada saat mulai memasuki tikungan pertama
Gambar 9 . Koordinasi yang harus dihindarkan, dimana pada bagian yang lurus
pandangan pengemudi terhalang oleh puncak alinyemen vertikal sehingga pengemudi
sulit memperkirakan arah alinyemen di balik puncak tersebut
Daftar Pustaka
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Tatacara
Perencanaan Geometrik Jalan antar Kota, No. 038/T/BM/1997.
Pelatihan SIBIMA
Wibowo, Sony S. 2001. Catatan Kuliah: Rekayasa Jalan. Penerbit ITB. Bandung.