Oleh :
ILHAM PERDANA POHAN
NPM : 201013082
PENDAHULUAN
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan uuntuk melewatkan lalu
lintas dari suatu tempat ke tempat lain. Arti lintasan disini dapat
diartikan sebagai tanah yang diperkeras atau jalan tanah tanpa
perkerasan, sedangkan lalu lintas adalah semua benda atau makhluuk
hidup yang melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tidak
bermotor, manusia, ataupun hewan.
Demi kelancaran berlalu lintas, jalan raya harus lah memenuhi syarat
selamat, aman, nyaman, dan efisien.
Perencanaan geometrik sangat penting dalam suatu konstruksi jalan
raya demi mendukung kelancaran saat berlalu lintas.
Apabila perencanaan geometrik jalan tidak tepat ,bisa jadi dapat
menyebabkan kecelakaan dalam berlalu lintas.
Rumusan Masalah
1. Sering terjadi kecelakaan
2. Jarak pandang ditikungan terhalang oleh tebing
3. Tikungan sempit dan berbalas
4. Lebar jalan tidak sesuai dengan standar Bina Marga
5. Lampu penerangan tidak berfungsi
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara kecelakaan dengan
alinyemen horizontal (tikungan) dan alinyemen vertikal (tanjakan
dan turunan)
Ketentuan Perencanaan
Faktor-faktor yang menjadi dasar dalam perencanaan geometrik jalan
yaitu:
1.
Fungsi Jalan Raya
2.
Kondisi Medan
3.
Volume Lalu lintas
Tikungan Spiral-Circle-Spiral
Pada umumnya digunakanjika nilai superelevasi lebih besar dari 3% dan
panjang lengkung circle >25m
Tikungan Spiral-Spiral
Pada umumnya digunakan jika nilai superelevasi lebih besar dari 3% dan
panjang lengkung circle (Lc) < 25m. Bentuk tikungan ini biasanya
digunakan pada tikugan tajam.
Alinyemen Vertikal
Alinyemen vertikal atau penampang memanjang jalan didefenisikan
sebagai perpotongan antara potongan bidang vertikal dengan badan jalan
arah memanjang (Sukirman,1994). Disini akan terlihat apakah jalan
tersebut tanpa kelandaian, mendaki, atau menurun.
Jarak Pandang
Jarak pandang adalah suatu jarak yang diperlukan seorang pengemudi
pada saat mengemudi,sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan
yang membahayakan,pengemudi dapat melakukan sesuatu untuk
menhindari bahaya tersebut dengan aman.
Dilihat dari kegunaannya, jarak pandang dibedakan menjadi 2 bagian,
yaitu :
1. Jarak Pandang Henti (JPH)
Jarak Pandang Henti (JPH) adalah jarak pandang minimum yang
diperlukan oleh setiap pengemudi untuk menghentikan kendaraannya
dengan aman begitu melihat adanya halangan di depan.
2. Jarak Pandang Menyiap (JPM)
Jarak Pandang Menyiap adalah jarak yang memungkinkan suatu
kendaraan mendahului kendaraan lain dengan aman sampai
kenderaan tersebut kembali ke lajur semula.
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan
Data
Data Primer :
Data Geometrik
Volume Lalu Lintas
Data Sekunder :
Data Kecelakaan
Ekstraksi dan
Kompilasi Data
Pengamatan
Lapangan
Analisa dan
Pembahasan
Analisis Data
Analisis Deskriptif akan dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui
hubungan alinyemen horizontal (tikungan) dengan angka kecelakaan. Demikian
juga untuk hubungan antara alinyemen vertikal (vertikal dan turunan) dengan
angka kecelakaan.