KELOMPOK 2
tugas perencanaan geometric jalan
disusun oleh :
Ade Saeful Badri 362110048
Fernanda Nasem H 362110012
KELAS TS.21.C
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PELITA BANGSA
UNIVERSITAS PELITA BANGSA, CIKARANG SELATAN 2022
Latar belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bidang jalan, termasuk bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan yang
diperuntukan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah diatas permukaan tanah .
Perencanaan jalan terdiri dari dua bagian yaitu geometri perkerasan. Geometri jalan merupakan bagian peranan jalan yangdititik bertakan
pada perencanaan bentuk sehingga dapat berfungsi sebagaimana fungsinya. Untuk memberikan pelayanan yang optimal arus lalu lintas dan
akses aantar kota menjadi dasar perencanaan geometrik adalah suatau gerakan sikap pengemudi dalam mengendalikan gerakan kendaraan
dan karakteristik arus lalu lintas .
Peranan geometrik sudah dikenal di Indonesia mulai sekitar tahun 1890kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat. Peranan
geometrik adalah bagian dari peranan jalan yang bersangkutan dengan dimensi nyata dan bentuk dari suatu jalan serta bagian dari masing-
masing disesuaikan dengan tuntutan serta sifat-sifat lalu lintas untuk memperoleh modal layanan transportasi yang mengakses hingga
kerumah.
Rumah dalam peranan geometri jalan terdapat beberapa parameter seperti kendaraan rencana, kecepatan rencana, volumen dan kapasitas
jalan. Serta tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan tersebut . parameter-parameter ini merupakan penentu tingkat kenyamanan dan
keamanan yang dihasilkan oleh sutau bentuk geometri jalan.
A. PENGERTIAN
Alinemen horizontal adalah proyeksi sumbu
jalan tegak lurus bidang horizontal dan terdiri Tujuan ditetapkannya alinemen horizontal adalah
dari tegak lurus dan garis langsung. Di dalam untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan
perencanaan garis langsung perlu diketahui bagi pemakai jalan. Untuk mencapai tujuan ini
kecepatan rencana dengan keadaan langsung antara lain perlu diperhatikan hal-hal :
tikungan tersebut.
Dalam hal ini menentukan bentuk-bentuk tikungan terdapat hal-hal tertentu yang perlu
diperhatikan, yaitu :
•§ Jari-jari lengkung minimum
•§ Lengkung peralihan
•§ Jenis tikungan1. Full Circle (C – C)2. Spiral – Spiral (S – S)3. Spiral – Circle – Spiral (S – C – S)
Tikungan Full Circle (C-C)
Tikungan Spiral – Spiral (S – S)
Tikungan Spiral – Circle – Spiral (S – C – S)
Jarak Pandang
Kemungkinan melihat ke depan adalah sangat penting untuk operasi di jalan, sehingga
tercapai keadaan yang aman dan efisien. Untuk itu diperlukan kriteria untuk jarak
pandang. Jarak pandang adalah jarak terjauh dari permukaan jalan tanpa terputus, yang
masih dapat dilihat oleh pengemudi di dalam kendaraan pada suatu ruas jalan yang
tertentu. Pada suatu jalan yang lurus dan datar jarak pandang tak tehingga, sedangkan
pada tikungan lengkung vertikal cembung, jarak pandangan dibatasi oleh permukaan
jalan. Panjang jarak pandangan yang diperlukan tergantung dari pengendara dan
kendaraan yang bersangkutan.
Faktor yang terkait antara lain :
3. Kecepatan kendaraan
Jenis-jenis Jarak Pandang Kendaraan
§ Jarak Pandangan HentiJarak pandangan henti adalah jarak yang digunakan oleh pengemudi
untuk menghentikan kendaraan pada waktu melihat adanya rintangan pada jalan yang dilalui.
§ Kebebasan Samping pada TikunganPada tikungan, jarak pandang dibatasi dengan penghalang
seperti : pohon, tebing atau bangunan pada tikungan dan permukaan jalan lengkung vertikal
cembung.
Pelebaran Perkerasan pada Tikungan
Pada tikungan, kendaraan tidak dapat membuat lintasan menurut jalur yang tersedia
seperti pada jalan lurus atau tangen, di samping itu yang diberi sudut belokan hanya
roda depan, sehingga roda belakang akan mengalami lintasan yang lebih keluar
terutama untuk kecepatan tinggi lintasan roda belakang cenderung bergeser ke arah
dalam. Superelevasi adalah kemiringan melintang permukaan pada lengkung
horizontal. Superelevasi bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan
untuk mengimbangi gaya sentrifugal. Semakin besar superelevasi, semakin besar
komponen berat kendaraan yang diperolaeh.
Superelevasi maksimum yang dapat dipergunakan pada suatu jalan
raya dibatasi oleh beberapa keadaan sbb :
• • keadaan cuaca
• • jalan yang berada didaerah yang sering turun hujan
• • keadaan medan, daerah datar nilai superelevasi lebih tinggi daripada daerah
perbukitan.
• • keadaan lingkungan, perkotaan atau luar kota. Superelevasi maksimum sebaiknya
lebih kecil di perkotaan daripada luar kota.
• • komposisi jenis kendaraan dari arus lalu lintas.
Nilai-nilai e maksimum :
• • untuk daerah licin atau berkabut, e maks = 8 %
• • daerah perkotaan, e maks = 4-6 %
• • dipersimpangan, e maks sebaiknya rendah, bahkan tanpa superelevasi.
• • AASHTHO menganjurkan, e maks = 0,04; 0,06; 0,08; 0,10 dan 0,12
• • Bina Marga menganjurkan, jalan luar kota untuk V rencana= 30 km/jam e maks =8
%, V rencana > 30 km/jam e maks = 10 %,
• • Bina Marga menganjurkan, e maks untuk jalan di perkotaan = 6 %
Gaya Sentripetal
Contoh gaya sentrifugal bisa kita lihat pada wahana permainan ontang
anting atau swing ride.
Contoh Soal Gaya Sentrifugal
Ada sebuah benda yang berputar seperti gambar di bawah ini. Hitung berapa kecepatan linier agar supaya
θ = 30°. Untuk diketahui bahwa talinya memiliki panjang l = 0.5 m.