Anda di halaman 1dari 9

XI-DPIB

Sem. Genap 2019/2020


Proyeksi sumbu jalan pada
bidang horizontal atau proyeksi
horisontal sumbu jalan tegak
lurus bidang horisontal/kertas.

Alinyemen horisontal
merupakan trase jalan yang
terdiri dari garis lurus dan garis
lengkung. Garis lengkung
ditempatkan antara 2garis lurus
untuk mendapatkan perubahan
jurusan yang bertahap
Ditinjau secara keseluruhan, penetapan alinyemen horizontal harus dapat menjamin
keselamatan maupun kenyamanan bagi pemakai jalan. Untuk mencapai tujuan ini
antara lain perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Sedapatnya mungkin menghindari broken back, artinya tikungan searah yang
hanya dipisahkan oleh tangen yang pendek.
• Pada bagian yang relatif lurus dan panjang, jangan sampai terdapat tikungan yang
tajam yang akan mengejutkan pengemudi.
• Kalau tidak sangat terpaksa jangan sampai menggunakan radius minimum, sebab
jalan tersebut akan sulit mengikuti perkembangan-perkembangan mendatang.
• Dalam hal kita terpaksa menghadapi tikungan dengan lengkung majemuk harus
diusahakan agar R1 > 1,5 R2.
• Pada tikungan berbentuk S maka panjang bagian tangen diantara kedua tikungan
harus cukup untuk memberikan rounding pada ujung-ujung tepi perkerasan.
Dalam perencanaan lengkung atau biasanya disebut tikungan, perlu diketahui hubungan design
speed - lengkung dan hubungan keduanya dengan superelevasi, yang diturunkan dari rumus-rumus
mekanika, dengan batasan-batasan praktis dan faktor-faktor yang ditentukan secara empiris.

Elemen Perencanaan Alinyemen Horizontal :


• Landai Relatif
• Lengkung peralihan
Keuntungan adanya lengkung peralihan :
• Pengemudi mudah mengikuti lajur yang disediakan tanpa melintasi lajur lain yang berdampingan
• Perubahan dari lereng jalan normal ke kemiringan sebesar superelevasi secara berangsur-
angsur sesuai gaya sentrifugal yang terjadi
• Memungkinkan mengadakan peralihan pelebaran jalan dari lurus ke tikungan
• Menambah keamanan dan kenyamanan bagi pengemudi karena kecil kemungkinan keluar lajur
• Menambah keindahan bentuk jalan, sehingga tidak terkesan patah pada batasan bagian lurus
dan lengkung.
Perpotongan bidang vertikal
dengan bidang perkerasan
jalan melalui sumbu jalan
untuk jalan 2 lajur 2 arah atau
melalui tepi dalam masing-
masing perkerasan untuk jalan
dengan median. Atau disebut
penampang memanjang jalan
(terdiri landai dan lengkung).
Desain alinyemen vertikal perlu direncanakan karena berhubungan dengan sifat-sifat operasi
kendaraan. Hampir seluruh kendaraan mobil dapat berjalan pada kelandaian 7-8% tanpa perbedaan
menyolok dengan jalan datar, bahkan pada 3% sedikit sekali pengaruhnya. Namun kendaraan berat
sperti truk lebih terpengaruh dengan perubahan kelandaian tersebut.

Elemen Perencanaan Alinyemen Vertikal :


- Landai Minimum
- Landai Maksimum
- Panjang Kritis
- Lengkung Vertikal
Referensi:
https://iamnotthoseman.wordpress.com/2010/07/08/perencanaan-geometrik-jalan-
alinyemen/

https://semuatentangsil.blogspot.com/2017/01/alinyemen-horizontal-dan-vertikal.html

Anda mungkin juga menyukai