Perancangan
Geometrik Jalan
Galian dan Timbunan
12
Fakultas Teknik Teknik Sipil W111700008 Reni Karno Kinasih, ST.,MT
Abstract Kompetensi
Modul ini mengenai galian dan Mampu menghitung volume galian dan
timbunan pada perencanaan geometric timbunan
jalan, serta beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menghitung
volume galian dan timbunan
Oleh karena itu perhitungan galian dan timbunan memiliki tujuan, diantaranya:
Anda tentu bertanya-tanya apakah tanah yang digali, diangkut dan diletakkan di area yang
akan ditimbun akan memiliki volume yang sama? Jawabannya tidak sama. Hal ini
dikarenakan adanya faktor kembang susut tanah. Setiap jenis bahan memiliki angka faktor
kembang yang berbeda-beda yang akan disajikan pada modul ini.
Sumber: (Indriany)
F2 = V2/V1
F3 = V2/Vo
Sumber: (Indriany)
Faktor hasil dapat ditentukan ketika mulai bekerja dengan jalan membagi volume bahan
setelah pemadatan dengan volume yang sudah ditentukan dalam jumlah yang sama di
tempat sumber. Faktor hasil, akan dipakai untuk mengkoreksi hasil volume yang kita dapat
dari gambar profil, pada saat menghitung mass diagram. Pada literatur yang lain (Saodang,
C1 = w1/k, merupakan beda tinggi antara titik B dan C karena kemiringan tanah asli
1 : k di sepanjang jarak W1, demikian pula A1B = W2/k
Demikian pula jika sisi miring berpotongan di G, maka GE akan menjadi beda tinggi
Dalam pemasangan patok A dan C, lebar sisi dapat diskala dari gambar penampang
dengan teliti menggunakan alat sipat datar, rambu dan pita ukur. Pembacaan pada
rambu di A dan B masing-masing H2 dan H1, apabila h kedalaman formasi di bawah
B, maka;
h2 + H2 = H + h atau
h2 = H – H2 + h
dan h2 = x/m
Oleh sebab itu:
x = m(H – H2 + h)
Demikian pula:
Konsep perhitungan dengan rumus, diantaranya adalah: a) rumus dua tampang (end areas);
b) metode jarak rata-rata; dan c) metode tampang rata-rata. BErikut ini adalah penjelasan
mengenai ke tiga konsep ini
d. Metode Prismoida
Prisma adalah benda padat yang dibatasi dua bidang sejajar pada bagian atas dan
bawahnya, serta dibatasi beberapa bidang datar di sekelilingnya. Metode prismoida
adalah sebagai berikut
Pada metode ini digunakan garis-garis kontur peta topografi untuk menghitung volume.
Metode ini biasa digunakan untuk menghitung volume reservoir, tanggul, volume pekerjaan
tanah untuk lubang galian, dll.
Perhatikan gambar, apabila A0, A1, A2, A3, A4, A5……….., An adalah luas yang dikelilingi oleh
masing-masing garis kontur dengan onterval h dan volume total dapat dihitung dengan
metode berikut:
∑ { ∑ }
Diagram Massa
Bila volume antar stasion telah diketahui, dapat dibuat suatu Mass diagram yang merupakan
kurva untuk menggambarkan pemindahan tanah (haul), pada suatu penampang melintang,
diatas atau di bawah profil jalan, mulai dari suatu stasion tertentu sampai stasion
berikutnya, sebagaimana gambar dibawah. (Indriany)
Pada absis ditempatkan posisi stasion, dan pada ordinat adalah volume tanah. Skala absis
diagram massa, sama dengan skala vertical l profil memanjang jalan. Gambar dibawah
(Saodang, 2004) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Terdapat gambar potongan melintang dari suatu timbunan seperti berikut ini.
Penyelesaian:
(CTSR+RSQP+PQON+NOML+LMKJ+JKI)
(n.d.). Pertemuan 12: Metode Pengukuran Volume. In Modul Surveying. Tangerang: Universitas
Pembangunan Jaya.