Anda di halaman 1dari 12

PAPER PENDIDIKAN PANCASILA

“ASAL MULA PANCASILA”

NAMA : NI PUTU ANNIE ANGELINA


NPM : 1833121291
NO.ABSEN/KELAS : 06 / D 10
FAK/JUR : EKONOMI/AKUNTANSI

UNIVERSITAS WARMADEWA
2018/2019
ABSTRAK
Awal Berdirinya Pancasila.
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, tidak semata-
mata terbentuk begitu saja dengan hanya diciptakan oleh seseorang seperti yang terjadi pada
ideologi-ideologi lain di dunia. Akan tetapi terbentuknya Pancasila mengalami proses yang
sangat panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Sejak 400 tahun yang lalu pada masa kejayaan
kutai dimana pada masa ini masayarakat kutai yang membuka zaman sejarah indonesia pertama
kali, sudah terlihat menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-
nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, seperti adat- istiadat,
kebudayaan, dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara mengangkat nilai-nilai
tersebut kemudian dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral-moral yang luhur
diantaranya dalam sidang BPUPKI yang pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian
melahirkan piagam jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi
dalam sidang BPUPKI yang kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang PPKI
Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan lagi dan akhirnya pada
tanggal 18 Agustus 1945 disyahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia
(Kaelan, 2008:103).
Pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya Pancasila berdasarkan pada proses
kausalitas, secara kausalitas asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam yaitu : asal mula
langsung dan asal mula tidak langsung.
1. Asal Mula Langsung
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan atas empat macam yaitu :
a) Asal mula bahan (kusa materialis): Bangsa Indonesia adalah asal dari nilai-nilai Pancasila itu
sendiri, sehingga pada hakikatnya nilai Pancasila merupakan unsur-unsur yang digali dari bangsa
Indonesia yang bermula dari adat-istiadat kebudayaan serta nilai religius. Bisa disimpulkan
bahwa asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia yang terdapat dalam kepribadian dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
b) Asal mula bentuk ( kausa formalis): Asal mula bentuk atau bagai mana betuk Pancasila itu
sebagaimana termuat dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Dengan demikian maka
asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainya
yang merumuskan dan membahas Pancasila.
c) Asal mula karya (kausa effisien): Asal mula yang menjadikan atau mengesahkan Pancasila
dari calon yang akan menjadi dasar negara yang sah. Yaitu PPKI sebagai pembentuk negara dan
telah mengesahkan Pancasila sebagai landasan dasar negara.
d) Asal mula tujuan ( Kausa finalis): Pancasila dirumuskan dan di bahas oleh para pendiri negar
bertujuan untuk dijaikan sebagai landasan dasar negara. Oleh karena itu Asal mula tujuan
tersebuat adalah anggota BPUPKI beserta panitia sembilan.
2. Asal Mula Tidak Langsung
Asal mula tidak langsung Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan yang
terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari-hari bangsa Indonesia. Adapun
rincian asal mula tidak langsung Pancasila adalah sebagai erikut:
a. Nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila sebelum secara langsung dirumuskan menjadi
dasar negara yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum
membentuk negara.
b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara dan dijadikan pedoman dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari
bangsa Indonesia.
c. Dengan demikian asal mula tidak langsung Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri
sebagaiKausa Materialis yaitu sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menumbuhkan kesadaran secara bersama-sama dan bersatu mempertahankan
keutuhan bangsa dan tanah air maka diperlukan pendidikan sejarah dan asal-usul Pancasila.
Pemahaman pancasila dalam aspeks sejarah memang sangat berguna dalam perwujudan
kehidupan mayarakat berbangsa yang didasari dengan nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan tata budaya bangsa Indonesia. Sejarah pancasila juga merupakan bagian dari
proses sosialisasi budaya nasional yang berasal dari kebhinekaan tata budaya daerah, yang telah
menyatu dan diakui keeksistensiannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
pengembangan proses kehidupan berbudayadan mempersiapkan kematangan pola pikir, sikap
dan perilaku manusia.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
1.2 Rumusan Masalah
1.        Apakah arti dari Pancasila?
2.        Darimanakah asal mula adanya Pancasila?
3.        Bagaimanakah sejarah lahirnya Pancasila?
4.        Apakah arti dari simbol-simbol yang ada dalam Garuda Pancasila?
1.3 Tujuan Penyusunan
1.        Mampu menjabarkan arti dari kata Pancasila.
2.        Mampu menjelaskan asal mula adanya Pancasila.
3.        Mampu menjelaskan pandangan Pancasila dalam Tri Prakara.
4.        Mampu mendeskripsikan arti dari simbol-simbol yang ada dalam Garuda Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Pancasila
Pancasila dilihat dari Bahasa (Etimologi), Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta dan
memiliki dua pengertian, yaitu :
1.      Panca artinya “Lima” dan Sila dengan vocal i pendek artinya “Batu Sendi” atau “Dasar”
2.      Panca artinya “Lima” dan Sila dengan vocal i panjang artinya “Peraturan tingkah laku yang baik
atau yang senonoh”
Jadi, secara Bahasa, kata Pancasila dengan vocal i pendek memiliki makna “Berbatu sendi
lima” atau “Dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun kata Pancasila dengan vocal i panjang
bermakna “Lima aturan tingkah laku yang baik”. Pancasila yang dimaksudkan bangsa Indonesia
sekarang adalah Pancasila dengan vocal i pendek, yakni Dasar yang memiliki 5 unsur.
Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal istilah Pancasila.
Sebenarnya, perkataan Pancasila pada awalnya terdapat dalam kepustakaan Buddha dan India.
Dalam ajaran Buddha terdapat ajaran moral yang harus dilaksanakan oleh para penganutnya
untuk mencapai kesempurnaan hidup. Setiap golongan berbeda kewajiban moralnya. Ajaran
moral tersebut meliputi Dasasyila, Saptasyila, dan Pancasyila.
Dengan masuknya kebudayaan India ke Indonesia melalui penyebaran agama Hindu dan
Buddha, maka ajaran Pancasyila pun masuk kedalam kepustakaan Jawa, terutama pada masa
Kerajaan Majapahit dibawah kekuasaan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.Pancasila
artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku
Nagara Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, dalam
buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa Sanskerta)
Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama)juga
sering disebut dengan istilah “Ma Limo” yakni :
1.      Dilarang Mateni (Membunuh)
2.      Dilarang Maling (Mencuri)
3.      Dilarang Madon (Berzina)
4.      Dilarang Mabok (Minum-minuman keras)
5.      Dilarang Main (Berjudi)

2.2         Asal Mula Pancasila


Mengenai asal mula Pancasila, Prof. Dr., Drs. Notonagoro, S.H. dalam bukunya Pancasila
secara Ilmiah Populer (1975) menyebutkan ada beberapa macam asal mula atau sebab-musabab
Pancasila dapat dipakai falsafah negara, yakni causa materialis, causa formalis, sebagai
sambungan dari causa formalis dan causa finalis, causa efisien atau asal mula.
1.      Causa Materialis
Artinya asal mula bahan, yaitu bangsa Indonesia sebagai bahan terdapat dalam adat kebiasaan,
kebudayaan dan dalam agama-agamanya.
2.      Causa Formalis
Artinya asal mula bentuk atau bangun dan causa finalis atau asal mula tujuan, yaitu Bung Karno
dan Bung Hatta sebagai pembentuk negara, BPUPKI adalah asal mula bentuk atau bangun atau
asal mula tujuan Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara.
3.      Sebagai Sambungan dari Causa Formalis dan Causa Finalis
Artinya adalah sembilan orang anggota BPUPKI termasuk Bung Karno dan Bung Hatta, sebagai
asal mula sambungan dalam asal mula bentuk maupun asal mula tujuan Pancasila sebagai calon
dasar filsafat negara. Dengan cara menyusun rencana pembukaan UUD 1945, yang didalamnya
terdapat Pancasila dan juga BPUPKI menerima rencana tersebut dengan perubahan.
4.      Causa Efisien atau Asal Mula Karya
Artinya adalah PPKI yang menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat negara, (sebelum
ditetapkan PPKI, istilahnya masih calon dasar filsafat negara).
Selanjutnya, dijelaskan bahwa berdasarkan teori causa materialis dapat digambarkan pada
kenyataan, yaitu kondisi sebelum diproklamirkan negara, perumusan menjadi dasar kerohanian
atau dasar filsafat negara RI pada masa perjuangan kemerdekaan dengan dimulainya sidang-
sidang BPUPKI, kemudian melalui penyampaian tokoh-tokoh, diantaranya Mr. Moh. Yamin,
Prof. Soepomo dan Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei, 31 Mei dan 01 Juni 1945
Berdasarkan teori Causa Formalis dan Causa Finalis, digambarkan sebagaikondisi yang
ada pada saat perumusan rancangan-rancangan mukadimah hukum dasar yang merupakan hasil
perumusan tanggal, 22 Juni 1945 dan kemudian bisa diterima oleh anggota BPUPKI pada
tanggal, 10 Juli 1945, saat sidang terakhir.
Untuk memenuhi teori efisiensi, dapat ditunjukkan melalui kondisi sesudah masa
proklamasi kemerdekaan RI, yang kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih ke lembaga PPKI
dengan tugas berbeda, yaitu meletakkan dasar negara, pembukaan UUD dan UUD RI 1945.

2.3         Sejarah Lahirnya Pancasila


1)      Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa
  Zaman Kuno
Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam
unsur-unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu terkait dengan sistem kepercayaan.
  Zaman Kolonial
Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad XVII-XIX bersifat kedaerahan dan
lokal, sehingga mudah dipatahkan.
Perlawanan rakyat abad XX, ditandai :
         Munculnya paham nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi.
         Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.
         Munculnya Pergerakan nasional Indonesia.
         Tumbuhnya organisasi Modern.
         Sumpah Pemuda.
         Penjajahan Jepang (sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI).
  Proklamasi 17 Agustus 1945
Penetapan Pancasila dalam UUD 1945 (sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945)
2)      Sejarah Perumusan Pancasila
  Pembentukan BPUPKI
Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada tanggl 24 Agustus
1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii
Tioosakai).Badan ini beranggota 60 orang, diketuai dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil
ketua Raden Panji Soeroso serta Ichubangasa (Jepang).
A.    Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)
Agenda sidang dalam pertemuan ini adalah membicarakan tentang landasan-landasan bernegara,
atau dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam kesempatan ini:
Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar Indonesia merdeka, yaitu: Peri kebangsaan,
Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri kerakyatan, Kesejahteraan rakyat.
Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaituNegara individualistik, atau negara
yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan mengutamakan kepentingan
individu sebagaimana diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau,
Hebert Spencer, dan H.J Laski.Negara golongan (class theori) yang diajarkan Marx, Engels, dan
Lenin. Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh memihak pada salah satu golongan, tetapi
berdiri di atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan Hegel).Dalam hal ini Soepomo
menolak negara individualistik dan negara golongan, namun mengusulkan negara integralistik
(negara persatuan), yaitu negara satu untuk semua orang.
Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia yang dimaksud adalah
philosophishe gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya
didirikan gedung Indonesia merdeka). Dasar yang diusulkan yaitu: Kebangsaan atau
Nasionalisme, Kemanusiaan (internasionalisme), Musyawarah, mufakat, perwakilan,
Kesejahteraan sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.Kelima prinsip tersebut diberi nama
Pancasila. Menurut Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas menjadi Trisila (Sosio
Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan). Selanjutnya, jika yang tiga juga tidak
disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotong-royong, dan inilah dasar asli bangsa
Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni 1945 juga dibentuk panitia Kecil yang beranggotakan 8 orang meliputi: Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, A. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto
Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. A.A. Maramis. Tugas panitia 8 ini adalah menampung dan
mengidentifikasi usulan anggota BPUPKI. Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada
perbedaan usulan tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasar syariat
Islam, sedang golongan nasionalis menghendaki negara tidak berdasarkan hukum agama
tertentu.
Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9 orang, yang anggotanya berasal dari
golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh.
Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir,
A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim. Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945,
menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam alinea keempat rancangan
Preambule, yaitu “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule
Hukum Dasar. Mr. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam
Jakarta”.
B.     Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945, menghasilkan:
Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta.Bentuk negara
republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64 yang hadir).Wilayah Indonesia disepakati
meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara). Dibentuk tiga panitia
kecil :
Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno Tjokrosoejoso.
  Pembentukan PPKI (Dokuritsu Zyubbii Inkai)
Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk dalam rangka mempersiapkan Indonesia Merdeka
dan intinya mengesahkan dasar negara dan UUD 1945, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil ketua
Moh. Hatta, jumlah anggota 21 orang.Selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 orang anggota
wakil golongan, yaitu: Wiranatakusuma, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sajuti
Melik, Mr. Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Achmad Soebardjo.
Jadi, PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.
Proklamasi kemerdekaan
Jepang menyerah pada sekutu kemudian Golongan pemuda (Soekarni, Adam Malik, Kusnaini,
Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan kawan-kawan meminta Sukarno untuk segera
mengumumkan kemerdekaan RI. Sebaliknya, golongan tua masih banyak berpikir dan
pertimbangan. Setelah terjadi pembicaraan yang alot terjadilah kesepakatan di Rengesdengklok
dan Proklamasi dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus oleh Sukarno dan Mohammad Hatta di
Jakarta.
Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)
Sore hari setelah proklamasi datang opsir Jepang ke rumah Bung Hatta menyampaikan keberatan
wakil Indonesia bagian timur terhadap tujuh kata dalam sila pertama Piagam Jakarta.Sebelum
sidang, Bung Hatta menemui wakil-wakil Islam, akhirnya disepakati untuk menghilangkan tujuh
kata tersebut dengan mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah itu terjadi
pengesahkan UUD 1945. Selanjutnya, menetapkan Ir. Soekarno menjadi Presiden dan Drs. Moh.
Hatta sebagai wakilnya.Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bertugas
mendampingi presiden dan wakil presiden sampai terbentuk MPR dan DPR.

2.4         Arti Simbol-Simbol Garuda Pancasila


Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, perisai dan pita
putih.
1.      Burung Garuda
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu yang berasal dari
India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri
melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan
kemegahan atau kejayaan.
  Pada burung garuda,Jumlah masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai makna,
tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17.
  Bulu ekor memiliki jumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan negara kita bulan Agustus
yang merupakan bulan ke-8.
  Dan bulu-bulu di pangkal ekor atau  perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45
helai.Sehingga kesemua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan tanggal
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
  Kepala Burung Garuda yang menoleh ke kanan mungkin karena pemikiran orang zaman dahulu
yang ingin Indonesia menjadi negara yang benar dan bermaksud agar Indonesia tidak menempuh
jalan yang salah. Dan anggapan bahwa arah ke kanan adalah arah yang baik lah yang membuat
kepala Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak anggapan yang mengatakan bahwa
jalan yang benar itu dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia selalu
mengarah ke kanan.
  Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa.Burung Garuda dengan sayap yang
mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk
menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Indonesia.
2.    Perisai
Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandung
lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila dari dasar negara
Pancasila.
  Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertama
Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya,
seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar
berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan
bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala
sesuatu di dunia ini ada.
  Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila,Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-
laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun
melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain
dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
  Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga,Persatuan
Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di
mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa
"berteduh" di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan
akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti
halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.
  Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan sila
keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan
sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
  Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima,Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan
dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
  Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa
yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di
lintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.
  Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia “Merah-Putih”.
Merah berarti berani dan putih berarti suci. Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam
berarti warna alam atau warna asli.
3.      Pita Putih
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang bertuliskan "
BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan
negara Indonesia. Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata “Tunggal”
berarti satu, dan Kata “Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam
Bahasa Jawa Kuno yang berarti " berbeda-beda tetapi tetap satu jua ". Perkataan itu diambil dari
Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada
abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia
yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.

BAB III
PENUTUP
3.1         Simpulan
1.     Pancasila yang dimaksudkan bangsa Indonesia sekarang adalah Pancasila dengan vocal i pendek,
yakni Dasar yang memiliki 5 unsur.
2.   Mengenai asal mula Pancasila, Prof. Dr., Drs. Notonagoro, S.H. dalam bukunya Pancasila secara
Ilmiah Populer (1975) menyebutkan ada beberapa macam asal mula atau sebab-musabab
Pancasila dapat dipakai falsafah negara, yakni causa materialis, causa formalis, sebagai
sambungan dari causa formalis dan causa finalis, causa efisien atau asal mula.
3.  Sejarah lahirnya Pancasila dapat meliputi konteks sejarah bangsa Indonesia (zaman kuno dan
penjajahan), sejarah perumusan Pancasila (pembentukan BPUPKI dan PPKI).
4.  Arti simbol-simbol garuda Pancasila mulai dari arah kepala garuda yang menoleh kekanan
(kebenaran), jumlah bulu burung garuda(tanggal, bulan, tahun kemerdekaan), perisai (lambang
sila-sila pancasila), dan pita putih yang bertulisan bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap
satu jua).

3.2         Saran
1.      Diharapkan pembaca mampu lebih memahami arti dari kata Pancasila itu sendiri.
2.      Diharapkan pembaca mampu memahami asal mula Pancasila.
3.    Diharapkan pembaca mampu nantinya menjelaskan dan memahami sejarah lahirnya Pancasila
secara lebih terperinci.
4.      Diharapkan pembaca selalu mengingat arti dari simbol-simbol garuda Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
http://pancasilagunadarma.blogspot.com/2012/11/pengertian-asal-mula-pancasila.html
https://brainly.co.id/tugas/270449
http://damayantilinda.blogspot.com/2014/05/asal-mula-pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai