Anda di halaman 1dari 38

CRITICAL BOOK REVIEW

HIDROLOGI

Dosen Pengampu: Drs. Nahor Manahat Simanungkalit, M.Si.

Nama: Veronica Estafani Ariesta Hutahaean


Nim:3193331031
Kelas:Geografi C 2019

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya, Saya masih bisa menyelesaikan tugas Critical
Book Report ini dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Hidrologi Terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu
saya dalam mengerjakan tugas ini, terutama kepada Dosen Pengampu kami yaitu
Adapun ulasan-ulasan yang Saya peroleh dari buku yang berjudul
“Hidrologi”, mulai dari Identitas Buku, Keunggulan dan Kelemahan Buku, serta
Kesimpulan dan Saran dari buku tersebut. Terlepas dari itu semua, Saya juga
menyadari bahwa tugas Critical Book Report yang kami kerjakan ini masih ada
kekurangan dan kesalahan baik dari segi penyusunan kalimat maupun pembahasan
materi nya serta jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, Saya sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian yang
membaca Tugas saya ini dengan senang hati saya menerima dan membutuhkan
saran, kritik serta ide-ide dari pembaca sekalian.Demikianlah kata pengantar dari
saya, jika ada kesalahan mohon dimaafkan.Sekian dan Terimakasih.
Medan,20 februari 2020

Veronica Estafani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.LATAR BELAKANG........................................................................................................................4
2.TUJUAN..............................................................................................................................................4
3.MANFAAT..........................................................................................................................................4
IDENTIFIKASI BUKU.........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
RINGKASAN BUKU................................................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................................37
PENILAIAN BUKU................................................................................................................................37
A.Kelebihan Buku...............................................................................................................................37
B.Kekurangan Buku............................................................................................................................37
BAB IV.....................................................................................................................................................38
PENUTUP................................................................................................................................................38
A.KESIMPULAN................................................................................................................................38
B.SARAN.............................................................................................................................................38
BAB I

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi,terjadinya peredaran
dan tagihannya sifat-sifat kimia dan fisiknya,dan reaksi dengan
lingkungannya,termasuk hubungan nya dengan makhluk-makhluk hidup
lainnya.karena perkembangannya yang begitu cepat,hidrologi telah menjdi ilmu
dasar dari pengelolaan sumber daya-daya air yang merupakan
pengembangan,tagihan,dan penggunaan sumber daya-sumber daya air secara
terencana.
Manusia dari semula hingga sekarang menyadari bahwa penting nya bagi
kehidupannya.tetapi sering berjalannya waktu ilmu tentang air di kenal dengan
hidrologi.yang dimana maksud pembelajaran hidrologi adalah pengukuran curah
hujan yang diperkenalkan di eropa,mekanisme pita berlobang dikembangkan.yang
setiap tahunnya perkembangan ilmu air terus berkembang.
2.TUJUAN
Untuk memenuhi tugas hidrologi yang sesuai dengan KKNI yang dimana menjadi
suatu kewajiban dalam memenuhi tugas tugas kuliah hidrologi.
3.MANFAAT
a.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengertian hidrologi
b.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
presipitasi,infiltrasi,evapotranspirasi,limpasan permukaan dan hidrologi
sungai,serta hidrologi hutan.
IDENTIFIKASI BUKU
1.1 Identifikasi Buku
 Buku Utama
- Judul : Hidrologi Operasional
- Penulis : Soewarno
- ISBN : 979-414-833-4
- Penerbit : PT Citra Aditya Bakti
- Tahun terbit : 2000
- Kota terbit :-
- Dimensi buku : -
- Tebal buku : 254 halaman

 Buku Kedua
- Judul : Hidrologi
- Penulis : Dr. Indarto
- ISBN : 978-979-010-579-9
- Penerbit : PT Bumi Aksara
- Tahun terbit : 2010
- Kota terbit : Jakarta
- Dimensi buku :-
- Tebal buku : 261 hlm
BAB II

RINGKASAN BUKU

A.Pengertian Umum

Hidrologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan bumi(eart


science).yang mempelajari secara mendalam mengenai air di bumi.Hidrologi
terbentuk dari 2 suku kata,Hidro mempunyai arti air (water)dan logi mempunyai
arti ilmu(science).oleh karena itu hidrologi dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang membahas secara mendalam tentang air dan bumi.Pembahasan
itu meliputi terjadinya(occurance),peredaran atau sirkulasinya(circulation)dan
penyebarannya (distribution)air di bumi,di samping itu,juga membahas tentang
sifat fisik dan kimia serta reaksi nya terhadap lingkungan termasukreaksi terhadap
benda-benda hidup.Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan bumi,maka
hidrologi memiliki hubungan erat dengan ilmu pengetahuan bumi yang lain,seperti
meteorology(ilmu cuaca),klimatologi(ilmu
iklim)geografi,geologi,geomorfologi,sedimentology,dan oceanografi.

Hidrologi berarti mempelajari unsur air di bumi,antara lain:


(1) Unsur presipitasi,misalnya curah hujan
(2) Unsur cuaca seperti temperature,kelembapan,kecepatan dan arah
angina,durasi,penyinaran matahari,intensitas penyinaran matahari.
(3) Unsur penguapan
(4) Unsur air permukaan seperti,tinggi muka air dan debit
sungai,angkutan,sedimen
(5) Unsur air bawah permukaan misalnya infitrasi dan perkolasi
(6) Unsur air tanah

Dalam Mempelajari hidrologi umumnya di titik beratkan pada hidrologi air


permukaan(surface water hydrologi)dan hidrologi air tanah(ground water
hydrology).Karena luas nya unsur air di bumi yang harus di pelajari,maka dalam
pelaksanaan aplikasi hidrologi di perlukan ilmu penunjang,antara lain rekayasa
teknik,pertanian,geografi,penyehatan,kehutanan,ilmutanah.kimia,biologi,statistic,m
atematik,dan computer.
Pada umum nya hidrologi di bagi dua(2)bagian yaitu:
(1)Hidrologi operasional(operasional hydrologi)
(2)Hidrologi aplikasi(applied hydrology)

Dengan demikian dapat dikatakan hidrologi operasional merupakan bagian


hidrologi yang mempelajari jaringan pos hidrologi,pengukuran dan pengolahan
data lapangan untuk menyiapkan buku publikasi hidrologi,penyimpanan data serta
analisis awal data hidrologi untuk bahan analisis lanjutan.data hasil pengukuran
dan pengolahan ini selanjutnya di gunakan sebagai bahan analisis hidrologi ada
analisis hidrologi aplikasi.

Dapat diketahui ruang lingkup dari hidrologi aplikasi yaitu meliuti:


(1)Peramalan atau perkiraan hidrologi berdasarkan data historis atau data tepat
waktu
(2)Pengolahan data lanjutan
Dari data hasil satu atau dua tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai
hal dalam pembangunan nasional,misalnya bahan analisis hidrologi untuk berbagai
kelompok pemakai air.sedangkan data tepat waktu yang umum nya di peroleh dari
pengukuran hidrologi menggunakan cara telemetri dapat digunakan sebagaidata
pengoperasian pengelolaan air.

Pada hidrologi aplikasi dipelajari tentang penggunaan ilmu hidrologi untuk


masalah masalah pembangunan sehingga pemanfaatan air di bumi ini harus
diusahakan sekecil mungkin memiliki dampak negative bagi kehidupan menurut
tempat dan waktu.Dalam merencanakan suatu waduk serbaguna dari suatu
DPS,maka di perlukan analisis hidrologi mineral tentang besarnya:
(1)volume dan luas genangan waduk
(2)Volume aliran yang masukk dan keluar waduk
(3)Volume sedimen yang masuk dan keluar waduk
(4)Volume air waduk yang dapat dimanfaatkan
(5)Debit banjir dan penelusuran banjir didalam waduk
(6)Debit minimum
(7)Kehilangan air,kerena penguapan,infiltrasi

B.HIDROLOGI DI INDONESIA
Dalam pelaksanaan pembangunan, semakin disadari dan semakin
dibutuhkan perlunya informasi hidrologi dari hasil analisis hidrologi. Beberapa
masalah pembangunann pembangunan nasional yg memerlukan irformasi hidrologi
dari suatu DPS atau SWS antara lain pada kegiatan:
1. Inventarisasi potensi data sumber air:
2. Pemanfaatan sumber air:
3. Rehabilitasi sumber alam bearupa tahun tanah air telah rusak
Informasi hidrologi tersebut dapat di himpun dari data hidrologi, berupa angka
angka, tabel,diagram, grafik, peta pematik hidrologi, dan sebagainya yang dapat di
simpan pada file komputer dan di sajikan pada buku publikasi hidrologi
Dari pelajaran sejarah dapat kita ketahui bahwa para ahli filsafat kuno di
Indonesia telah menganggap bahwa air itu menjadi unsur penting bagi kehidupan,
karena jagat besar ini atau dunia ini dan jagat kecil atau jasat manusia terbentuk
dari 4 unsur utama yaitu: geni (api), banyu (air), angin (udara), dan bumi (bumi)
oleh karna itu sejak bangsa kita mulai menanyakan dimana tempat ada air sejak itu
mulai mengenal hidrologi, meskipun berapa potensi dan waktu kapan saja air itu
tersedia belum terukur. Pendapat ini jugak sejalan dengan ahli filsafat kuno dari
bangsa” romawi,yunani,mesir,china,india dan sebagai nya, mereka menganggap air
merupakan unsur yg penting bagi kehidupan.
Pengetahuan aliran di Indonesia, kalau kita oerhatikan sebetulnya telah lama
banyak di gunakan untuk keperluhan perhubungan, perdangan, tata ruang,bahkan
untuk pertahan Negara hal ini terbukti pusat” kerajaan di Indonesia umum nya di
tepi atau di lebih rendah dan bermuara di laut atau di lautan menurut peraturan
mentri PU NO,39/PRT/1989 yang di maksut
1. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai hasil
pengembangan 1 atau lebih daerah pengaliran sungai
2. Tata air adalah susunan dan letak air yaitu semua air yang terdapat di dalam
dan atau berasal dari sumber: airbaik yang terdapat di atas mauoun yg di
bawah permukaan tanah 9 (tidak termasuk dalam pengertian ini air yang ada
di laut )
3. Daerah pengaliran sungai (DPS) wilayah tata air yang terbentuk secara
alamia di mana air meresap dan atau mengalir melalui sungai dan anak”
sungai yang bersangkutan
4. Tata pengairan adalah susunan dan letak sumber sumber air dan atau
bangunan” pengairan menurut ketentua ketentuan teknik pembinaan nya
berada di suatu wilayah pengairan tertentu

Daerah pengaliran sungai (DPS) dapat di pandang sebagai bagian dari permukaan
bumi tempat air hujan menjadi aliran permukaan dan mengumpul kesungai
menjadi aliran sungai menuju ke suatu titik di sebelah hilir (down stream point)
sebagai titik pengeluaran. Setiap DPS besar yang bermuara ke laut merupakan
gabungan dari beberapa DPS sedang ( sub.DPS) dan sub DPS adalah gabungan
dari sub DPS kecil kecil.
Istilah pengaliran sungai dapat diartikan sebagai watershid dan basin. Umumnya
untuk sub DPS kecil (atau bagian hulu DPS dinyatakan sebagai stream watershid ,
sedang untuk DPS besar (yang langsung bermuara kelaut) dinyatakan sebagai
rifour basin.istilah DPS digunakan tidak membedakan ukuran kecik atau besar nya
DPS , akan tetapi istilah umum sudah termasuk pengertian watershid / basin.
Contoh peta lokasi DPS di pulau jawa Madura bali. Umum nya di Indonesia DPS
di bedakan menjadi 2 yaitu
1. DPS tunggal, bila sebuah DPS, pengeluaran nya kelaut hanya sebuah
sungai, umumnya untuk sungai besar
2. DPS ganda bila sebuah DPS terdiri dari lebih 1 titik pengeluaran ke laut,
umumnya sebuah DPS ganda terhimpun dari beberapa sungai kecil yang
masing masing bermuara ke laut.

C.NERACA AIR

Siklus hidrologi telah di sampaikan dan disajikan secara sederhana tanpa


masukkan unsur salju dan es,dengan pertimbangan unsur tersebut umum nya di
Indonesia jarang di jumpai.menyajikan hubungan antara masukan air
total(inflow)dengan keluaran air total(outflow)dalam suatu daerahuntuk suatu
periode tertentu.Hubungan itu disebut dengan neraca air(water balance).Secara
kuantatif neraca air menggambarkan prinsip bahwa selama periode tertentu
masukan air total sama dengan keluaran air total ditambah dengan perubahan air
cadangan(change in storage).Nilai perubahan air cadangan dapat bertanda positif
atau negative.

BAB II
JARINGAN HIDROLOGI

A.Pengertian Umum
Jaringan Hidrologi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian pos pengamatan dan
hidrologi yang dapat menggambarkan karakteristik hidrologi dan suatu DPS atau
SWS dalam rangka menentukan potensi sumber air seluruh pulau di Indonesia.Pos
pengamatan hidrologi meliputi
1) Pos duga air sungai,untuk menentukan potensi aliran sungai dan volume
sedimen dengan cara mengukur tinggi muka bumi,debit dan pengambilan
contoh sedimen
2) Pos duga air danau,waduk,rawa untuk menentukan potensi sumber airnya
3) Pos hujan (pos klimatologi tidak lengkap)untuk menentukan tebal dan
intensitas serta sebaran hujan.
4) Pos klimatologi,untuk mengukur unsur cuaca suatu DPS,Misalnya
kelembapan udara,temperature udara,curah hujan.
5) Pos duga air tanah,untuk menentukan tinggi muka air tanah dan potensi
tanah.

B.Masalah

Data yang di ukur di setiap pos pengamatan hidrologi tersebut kemudian diolah
untuk dijadikan data dasar hidrologi,yang umum nya di terbitkan setiap tahun
kelender(1 januari-31 desember)berupa buku publikasi
debit,sedimen,hujan,klimatologi,publikasi air tanah.Dat tersebut dari buku
publikasi itu kemudian di olah lanjut untuk keperluan analisi hidrologi dari
berbagai keperluan pembangunan.dalam melaksanakan analisis hidrologi kadang-
kadang dapat di temui beberapa hal yang dapat menjadi masalah yaitu,
1. Berapa jumlah dari kerapatan optimum pos pengamatan hidrologi suatu
DPS,yang diperlukan untuk analisis
2. Bagaimana sebaran pos hidrologi tersebut dalam suatu DPS,apakah sudah
dapat mewakili fenomena hidrologi DPS
3. Seberapa besar ketelitian dari pos pengamtan hidrologi yang telah terpasang
dapat mewakili fenomena hidrologi DPS yang diteliti
4. Belum semua DPS telah terpasang pos hidrologi secara lengkap,baik pos
hidrologi ataupun pos klimatologi
5. Bila DPS yang diteliti belum terpasang pos hidrologi bagaimana
menentukan metode analisis hidrologi yang khas.

Selain itu ada beberapa masalah dari pos hidrologi yang dibangun yaitu :
A. Kualitas data yang kurang memeadai/meragukan kebenaran nya
B. Kontinuitas rekaman data yang sering terputus
C. Peralatan untuk mengukur data lapangan jenisnya berbeda-beda
D. Metode pengukuran berbeda-beda
E. Metode perhitungan data lapangan berbeda-beda

C.Jumlah Dan Kerapatan Pos Hidrologi

Membangun pos hidrologi di Indonesia umumnya berdasarkan 2 pendekatan yaitu:


1. Pendekatan hidrologis,pembangunan pos hidrologi di maksudkan terutama
untuk mendapatkan data dasar dalam menyusun buku publikasi
hidrologi(debit,sedimen,curah hujan,iklim,air tanah.
2. Pendekatan teknis,pembangunan yang di maksud untuk analisis hidrologi
secara khusus dalam pelaksanaan proyek teknis.

Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam kerapatan pos hidrologi dan
jenis pos hidrologi di Indonesia,antara lain:
1. Luas daratan setiap pulau
2. Kondisi geografi dan geologi
3. Kondisi hidrologi
4. Kerapatan penduduk
5. Kebutuhan proyek proyek
6. Komunikasi
7. Biaya yang gtersedia
8. Kebutuhan untuk memperoleh data historis untuk dapat dipakai di kemudian
hari
9. Penelitian dan perekayasaan hidrologi
Tidak lah mudah tampak nya untuk menentukan kerapatan dan sebaran pos
hidrologi yang oktimum di Indonesia.

Jenis-jenis jaringan pos hidrologi


1. Jaringan pos hidrometri,pos duga air sungai,sering juga disebut dengan pos
hidrometri.pengumpulan data secara langsung dari pos duga air disebut
dengan pengukuran aliran sungai anatara lain meliputi:
a.pengukuran tinggi muka air
b.pengukuran debit
c.pengukuran sedimen

2. Jaringan pos hujan


Banyak factor yang mempengaruh dalam menentukan jaringan pos hujan
diantara nya:
a.Kondisi iklim DPS,homogeny atau tidak
b.Topografi daerah
c.Ketersediaan tenaga sebagai pengamat pos hujan
d.Dana yang tersedia
e.Tujuan dari penelitian atau perekayasaan hidrologi

3. Jaringan Pos Klimatologi


Pos klimatologi digunakan sebagai tempat pengamatan unsur cuaca seperti
temperature,kelembapan,radiasi matahari,perceptan angina,evakorasi,curah
hujan.data itu sangat diperlukan dalam analisis hidrologi unsur-unsur hujan
sebagai input aiar di dalam DPS,sedangkan unsur evakuasi sebagai unsur
salah satu kehilangan air di DPS.

4. Jaringan Pos Air Tanah


Tujuan utama melaksanakan penelitian air tanah adalah untuk
mengidentifikasi potensi sumber air tanah dari suatu aktiver menentukan
sifat hidrolis aktiver dan monitoring vluktuasi muka air tanah.
BAB III
METODE PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA IKLIM

A.Pengertian Umum
Keadaan iklim, topografi dan geologi dari suatu DPS sudah barang tentu akan
mempengaruhi kondisi hidrologi dari DPS yang bersangkutan. Iklim akan berbeda
dari suatu tempat ke tempat lain disebabkn antara lain oleh perubahan ketinggian,
garis lintang, arus laut, angin, pegunungan, badai. Pengukuran unsur cuaca dan
iklim mutlak harus di lakukan dalam analisis hidrologi suatu DPS.

B.Pos Klimatologi

Pos klimatologi umumnya dapat dibedakn 2jenis yaitu pos klimatologi tidak
lengkap dan lengkap.
1. Pos klimatologi tidak lengkap adalah suatu bngunan lokasi
terbuka,berukuran 2m kali 4m yang dalam bangunan itu ditempatkan alat
untuk mengukur data cuaca.
2. Pos Klimatologi Lengkap adalah suatu bangunan di suatu lokasi terbuka
berukuran minimum 6m kali 10m, untuk menempatkan alat ukur unsur
cuaca.
C.Pengukuran Suhu Udara
1.Pengertian Umum
Suhu udara dapat disebut sebagai ukuran derajat panas udara. Faktornya yaitu
tinggi tempat, daratan atau lautan, radiasi matahari, indeks dating matahari, angin.
Suhu udara diukur berdasarkan skala tertentu menggunakan thermometer. Satuan
suhu udara diindonesia umumnya derajat celcius. Dibeberapa Negara lain
menggunakan satuan Fahrenheit, reamur, kelvin.
2.Peralatan Pengukuran Suhu Udara
Untuk melaksanakan pengukuran suhu udara di pos klimatologi dapat
menggunakan alata ukur suhu sebagi berikut:
A. Termometer merkuri biasa,umumnya digunakan untuk pengamatan
rutin,terutama dalam menentukan suhu pada saat memasang kertas grafik
suhu pada termohigroraf,atau dalam pengecekan suhu.
B. Termometer maksimum,adalah thermometer cairan air rakyasa yang di
lengkapi dengan penyempitan.
C. Termometer minimum,di dalam nya terdapat cairan alcohol.
D. Termohigraf,alat ini mencatat suhu udara dan kelembapan udara secara
otomatis pada suatu grafik yang telah di tentukan skala nya.

3.Perhitungan Suhu Udara

a.Suhu harian rata-rata

suhu atau temperature harian rata-rata dapat di artikan sebagai nilai rata-rata dari
penghangatan suhu udara selama 24 jam.

b.Suhu bulanan dan tahunan rata-rata

suhu bulanan di hitung dari jumlah temperature harian rata-rata dalam sutu
bulan.di bagi dengan jumlah hari dalam satu bulan.temperatur bulanan secara
praktis dapat di hitung dari jumlah temperature bulan rata-rata di bagi 12.

D.PENGUKURAN KELEMBAPAN UDARA

1.Pengertian Umum

Udara atmosfer adalah campuran udara kering dan uap air.secara umum
kelembapan banyak nya kadar air yang di udara.di Indonesia kelembapan tertinggi
umum nya terjadi pada musim penghujan dan paling rendah pada musim kemarau.

Apabila uap air di atmosfer bertambah terus akan menyebabkan peningkatan


tekanan uap,hingga akhir nya terjadi kondensasi.
2.Peralatan Pengukuran Kelembapan

Pengukuran pelembapan udara dilakukan pada tempat yang sama seperti mengukur
temperature udara.alat ukur kelembapan udara di letak kan pada sangkar
mateu.pengukuran dapat dilakukan dengan cara:
a. Manual,dengan menggunakan thermometer bola basah dan kering
yang di pasang vertical bersama-sama dengan thermometer
maksimum dan minimum rangkaian alat ini disebut psikrometer
standar.
b. Cara otomatis,data kelembapan udara di rekam secara otomatis,data
kelembapan udara di rekam secara otomatis secara grafik
termohigokraf bersama dengan suhu udara.

3.Perhitungan Kelembapan Relaif

Beberapa cara untuk menghitung relative di antara nya:


1) Menghitung nilai depresi
2) Menghitung tekanan uap
3) Cara grafis
4) Membaca grafik termohigrogaf
5) Berdasarkan suhu udara

4.Kelembapan Udara Di Indonesia

Kelembapan relative di sebagian besar di Indonesia rata-rata lebih dari 80%


menunjukkan kelembapan relative rata-rata bulanan dari beberapa kota besara di
Indonesia pada usim kemarau pada daerah pantai bias turun samapai 70% pada
temperature udara.

E.PENGUKURAN RADIASI MATAHARI

1.Pengertian

Radiasi matahari adalah sumber utama energy yang menentukan kondisi cuaca dan
iklim.faktor iklim adalah salah satu yang menentukan fenomena hidrologi suatu
DPS,missal nya curah hujan,penguapan,kelembapan dan debit.dari matahari
dipancarkan sinar gelombang pendek(0,4-0,8 um).sedangakan dari bumi
dipantulkan (dipancarkan kembali) sinar gelombang panjang sekitar 10 um.bagian
radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi juga disebut
insolasi(insolation),perbandingan antara radiasi pantul dari permukaan bumi
terhadap matahari disebut dengan albedo.nilai albedo umumnya dinyatakan dengan
persentase.

Jumlah radiasi matahari yang di terima dipermukaan bumi tergantung banyak


factor antara lain:
a) Peredaran bumi mengelilingi matahari,matahari akan menentukan jarakbumi
terhadap matahari,setiap perbedaan jarak suatu tempat dari permukaan bumi
ke matahari akan menyebabkan perbedaan energy yang diterima oleh tempat
tersebut.
b) Kondisi atmosfer
c) Durasi/lama nya penyinaran matahari
d) Intensitas radiasi matahari

2.Pengukuran Durasi Matahari

a.Pengertian Umum

Durasi matahari dalam satu hari dapat di nyatakan sebagai lamanya waktu dari
suatu tempat penerima sinar matahri(dalam jam),untuk analisis hidrologi seperti
neraca air atau perkiraan penguapan umum nya dinyatakan dalam(%)yaitu lamanya
penyinaran (dalam jam)dalam satu hari terhadap lama nya waktu sejak waktu
matahari terbit sampai terbenam di suatu tempat permukaan bumi.

b.Peralatan Pengukuran Durasi Penyinaran Matahari

Ada 4 alat yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari yaitu:
-Jenis Marvin
-Jenis forter
-Jenis Jordan
Jenis Campbell-stokes
Sejak tahun 1962,WMO,memutuskan menggunakan Campbell-stokes sebagai alat
standar.di Indonesia umum nya menggunakan CASELLA dipasang pada
ketinggian 1,20 dari permukaan tanah sampai pada alat.

c.Perhitungan Durasi Penyinaran Matahari

Durasi penyinaran matahari di hitung berdasarkan rekaman data pembakaran dari


kartu uang dipasang setiap hari.panjang data pembakaran dapat dinyatakan dalam
waktu(jam)atau dalam satuan 10 bergabung skala kartu yang digunakan.durasi
penyinaran matahri dalam satu hari umum nya dinyatakan dalam
persentase(%)yang dapat dihitung dalam persamaan.

3.Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari

a.Pengertian Umum

Mempelajari radiasi yang diterima atau yang diberikan oleh sungai sangat penting
dalam mempelajari hidrologi,meteorology,pertanian dan sebagainya.umum nya
kita dapat membedakan 2 tipe radiasi matahari yaitu:
-Radiasi matahari
-Radiasi bumi

Secara garis besar radiasi matahari dapat di kategorikan menjadi 4 yaitu:


 Radiasi Matahari langsung
 Radiasi matahari global
 Radiasi atmosfer
 Radiasi matahari pantulan

Radiasi matahari adalah jumlah energy langsung yang dihambur-hambur kan oleh
atmosfer dan pertikel-pertikel yang mengapung di dalam atmosfer seperti
awan,debu,asap dan sebagainya yang diterima oleh satu stuan luas permukaan
horizontal di permukaan bumi.
Pengukuran intensitas radiasi matahari di permukaan bumi meliputi radiasi
matahari global.intensitas radiasi matahari ini dinyatakan jumlah energy matahari
yang sampai pada satu satuan luas permukaan bumi dalam satu satuan waktu
tertentu.

b.Alat ukur intensitas radiasi matahari

Telah disebut bahwa untuk mengukur intensitas matahari dapat menggunakan alat
Piranometer.untuk merekam intensitas radiasi matahari dapat menggunakan alat
berbagai tipe sensor,misalnyq sensor bimetalik atau termometrik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memasang alat aktinograf:


 Dipasang di daerah terbuka,tidak terganggu oleh benda benda yang dapat
menghalangi sinar matahari sepanjang waktu,missal nya asap,pohon,debu
 Harus terpasang secara horizontal
 Jika cuaca jelek ganti kertas grafik dalam ruangan yang tidak berdebu
 Sumbu panjang bimetalik harus di pasang dengan sumbu panjang bumi
 Tulis waktu(hari,tanggal,jam,menit)saat pemasangan grafik,lokasi,nama
pengamat
 Penggantian kertas grafik dilakukan kurang lebih 1,5 sampai 2 jam setelah
atau sebelum matahari terbenam.
 Pada bagian dalam alat penutup harus selalu bersihkan
 Persediaan kertas grafik,pena,slica gell,tinta,harus cukup
 Alat pengukur waktu(jam)harus selalu di cek kecepatannya
 Alat dipasang 1,20 m dari muka tanah di atas pasangan beton(50x50 cm).

c.Perhitungan intensitas radiasi matahari

Untuk menghitung intensitas radiasi matahari global dapat dilakukan dengan tahap

 Urutkan data rekaman radiasi matahari dari grafik aktinograf menurut waktu
 Lakukan koreksi waktu (hari,tanggal,jam)dan koreksi garis dasar jika terjadi
kesalahan
 Radiasi matahari yang terekam pada sat 1/2 jam sebelum matahari terbit dan
sesudah matahari terbenam (jika terjadi)tidak perlu di hitung luasnya.
 Hitung luas bidang di bawah kurva radiasi(A)dalam satuan cm,luas bidang
ini dapat di ukur dengan planimeter atau jumlah kotak berdasarkan skala
grafik yang digunakan
 Hitung intensitas matahari dengan persamaan

4.Radiasi Matahari Di Indonesia

Indonesia berada di garis khatulistiwa,sehingga potensi energy matahari di


Indonesia cukup tinggi.karena matahari terus ada sepanjang tahun,dengan rata-rata
lam penyinaran ideal yang dapat memproduksi listrik pada panel surya adalah 4
hingga 5 jam perhari.
A.Pengukuran kecepatan dan arah angin
1. Pengertian umum
Anginn adalah masa udara dengan arah sejajar dengan permukaan bumi
yang di maksud dengan masa udara adalah udara dalam ukuran yang
sangat besar dan memiliki sifat fisik yang seragam pada orijontal, sifat
fisik itu adalah suhu dan kelembapan.
Gerakan anfin umumnya di sebabkan oleh perbedaan tekanan udara angina
berasal dari daerah yang bertekann tinggi ke daeran bertekanan rendah.
Kecepatan angina umumnya dinyatakan dalam satuan km/jam, m/det,
knots(1kn=1,852=1,51 mil/jam=
0,14m/det,1km/jam=0,621mil/jam=0,278kn)
2. Alat ukur kecepatan dan arah angin
Alat ukur kecepatan angin disebut dengan anemometer dan umum nya di
pasang pada pos klimotologi
3. Perhitungan kecepatan angin
A. Berdasarkan pembacaan alat ukut kecepatan angin
B. Berdasarkan rumus empiris
4. Kecepatan dan arah angina di Indonesia
Hampir sebagian besar wilayah Indonesia memiliki kecepatan angin yang
relative rendah, didaerah pantai umum nya berkisar atara 2 sampai 3
m/det dan di perdalam sekitar 1,0m/det.
B.Pengukuran tekanan udara
Pengukuran secara manual dapat di lakukan dengan baro meter sedangkan
secara otomatis dapat menggunakan barokgraf. Alat barokgrap yang di
gunakan di lengkapi dengan sensor tekanan udara yang perubahan nilai nya
dapat tercatat secara kontiniu pada saat kertas grafik.

BAB IV
METODE PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN EVAPORASI

A.Pengertian Umum
Dari siklus telah diketahui bahwa curah hujan yang terakumulasi di permukaan
bumi (termasuk yang terakumulasi sebagai air depresi
permukaan,sungai,waduk,danau dan sebagainya)sebagian dari air tersebut akan
kembali ke atmosfer sebagai uap.banyak nya air yang menguap itu merupakan data
yang penting dalam mempelajari hidrologi suatu DPS,missal dalam
memperkirakan untuk perkiraan debit sungai,kapasitas waduk,penyediaan air
irigasi dan sebagainya.

Penguapan (evaporation)adalah proses perubahan dari molekul air menjadi air dan
kembali lagi ke atmosfer .pada saat yang sama bila terjadi perubahan uap air
menjadi zat cair,maka proses ini tersebut dengan pengembunan(condensation).pada
permukaan dibumi dimana penguapan terjadi,maka secara kontinyu akan terjadi
proses molekul air menjadi uap air atau sebaliknya.sehingga sebenarnya yang
dimaksud denga laju penguapan ialah laju neto dari zat cair berubah menjadi uap
into.banyak nya air yang menguap dinyatakan sebagai laju penguapan(evaporation
rate),umumnya dinytakan dalam satuan millimeter
persatuanwaktu(mm/hari).dengan satuan itu dimaksudkan agar mudah
dibandingkan dengan curah hujan(mm/air),dan data debit(sebagai tebal
aliran,mm/hari)serta data hidrologi lainnya.

Penguapan bergantung dari factor meteorology,seperti temperature


udara,temperature air,angina,tekanan atmosfer,radiasi matahari di samping kualitas
air dan bentuk permukaan di mana penguapan terjadi(evaporating surface).
1. Temperatur,jika temperature udara dan temperature tanah cukup tinggi maka
laju penguapan akan lebih cepat,karena energy panas tersedia.
2. Angin,perubahan zat cair menjadi uap air dan bergerak ke atmosfer akan
mengakibatkan udara menjadi jenuh oleh uap air,bila udara jenuh oleh uap
air maka laju penguapan akan berkurang,atau bahkan tidak terjadi
penguapan terjadi malah terjadi pengembunan,
3. Tekanan udara,bila terjadi perbedaan tekanan uap air antar permukaan dan
udara di atas nya maka akan terjadi penguapan,
4. Radiasi matahari,sumber energy yang utama untuk terjadinya penguapan.

Faktor-faktor tersebut selalu berubah menurut tempat dan waktu,oleh karena itu
makamemperkirakan penguapan yang hanya di ukur dari sebagian daerah
pengaliran sungai(DPS),belum tentu mewakili laju penguapan seluruh DPS.

Kualitas air juga berpengaruh terhadap penguapan,adanya polusi minyak di


permukaan danau atau waduk dapat mengurangi penguapan sebesar 60%,air laut
dengan kandungan garam sebesar 3,5%dan dapat mengurangi laju penguapan
sebesar 2-3% disbanding dengan air tawar.pertambahan berat spesifik air waduk
atau danau sebesar 1% dapat mengurangi penguapan sebesar 1%.

Penguapan dari tanah dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanah,kedalaman


muka air tanah,warna tanah,ada tidak nya vegetasi.penguapan permukaan tanaman
disebut dengan transpirasi (transpiration).Transpiration terutama terjadi pada siang
hari,karena pada malam hari stomata di permukaan daun tertutup.

B.ALAT UKUR PENGUAPAN

Penguapan dapat di ukur dengan 2 metode yaitu pengukuran:


a) Langsung (direct measurement),laju penguapan diukur dengan alat ukur
penguapan,missal nya dengan :
-atmometer,salah satu alat ukur penguapan dibuat dari bejana yang
poreus,sehingga air merembes pada permukaan bejana itu akan menguap.
-Evaporigraf,alat yang secara otomatis dapat merekam data
penguapan,sehingga laju penguapan setiap jam dapat diketahui.
-Panci Penguapan,Untuk memperkirakan laju penguapan dari muka air
bebas,dengan cara mencatat penurunan tinggi muka air dalam panic terhadap
tinggi muka air yang telah di tentukan sebagai pedoman titik awal.
b) Tidak langsung (indirect measurement)laju penguapan di ukur dari waduk
atau danau berdasarkan perhitungan neraca air waduk atau danau.

C.PERHITUNGAN LAJU PENGUAPAN DATA PANCI PENGUAPAN

1.Pelaksanaan Pengukuran

Pengukuran penguapan dari panic penguapan dilaksanakan setiap hari antar pukul
7:00-8.00 pagi waktu setempat,bersama dengan pengukuran data unsur iklim
lainnya.Data pengukuran penguapan dan suhu termometerb apung pada pagi hari
ini di tulis pada hari kemari,missal pengukuran tanggal 19 juni,harus ditulis padaa
baris tanggal 18 juni.

2.Cara Pengukuran dan Perhitungan


Pengukuran penguapan dari panic kelas A dapat dilakukan dengan ketentuan
antara lain:
1. Harus betul-betul memperhatikan elevasi dari titik tinggi pedoman
yang terdapat dalam tabung penenang
2. Apabila titik-pedoman terbenam maka air yang di dalam panic harus
di kurangi sampai tinggi muka air panic satu level dengan tinggi-
pedoman
3. Apabila titik tinggi pedoman muncul di atas permukaan air panic
maka harus di tambah air sampai mencapai satu level dengan titik
tinggi-pedoman

D.Menaksir Laju Penguapan Muka Air Bebas

Menaksir laju penguapan muka air bebas berdasarkan data dari panci penguapan
telah dibahas pada sub bab C.
Beberapa pendekatan untuk menaksir laju penguapan,antara lain dapat
menggunakan metode:
1. Metode budget air
Metode bidget air sering disebut dengan neraca air atau sering juga di sebut
metode persamaan cadangan.
2. Betode budget energy
Laju penguapan dari suatu danau atau waduk dapat di perkirakan dengan
basis perhitungan energy yang di terima dan energy yang keluar dari danau
atau waduk tersebut, oleh karna perhitungan dinyatakan disebut sebagai
metode neraca energy.
3. Metode pemindahan massa
Metode pemindahan massa menganggap bahwa laju penguapan merupankan
fungsi dari perbedaan antara nilai tekanan uap jenuh pada temperature
permukaan air dengan nilai tekanan uap aptual udara di atas permukaan pada
temperature udara
Proses pemindahan massa di sebut pada awal abad ke 19 yang telah di kenal
kan oleh Dalton.
4. Metode gabungan
Untuk menaksir laju penguapan dari permukaan air bebas dari suatu waduk
atau danau penman (1948 menggabungkan konsep budget energy dengan
metode pemindahan massa yang umum nya disebut metode gabungan.
BAB V
MEMPERKIRAKAN EFAPONSTRANSORASI
A.PENGERTIAN UMUM
Dalam mempelajari kondisi dari suatu DPS umumnya memerlukan data kehilangan
air total yank antara lain di sebabkan oleh penguapan total, atau umumnya disebut
dengan efaponstranpirasi yaitu penguapan dari seluruh tubuh air tanah,tumbuh
tumbuhan dan permukaan bumi lain seperti dari salju ES serta trsnpirasi dari
pegetrasi

Transpirasi adalah paroses pengangkutan air yang berasal darib perakaran suatu
tanaman melalui jaringan perakaran air disebut diangkut sampai daun dengan
membawa sedikit dan menguap kembali ke atmosfer
Beberapa istilah yang berkaitan dengan efaponstrasi adalah
1. Evaponsterasi (ET)
2. Evaponsterasi potensial
3. Evapotnsterasi rujukan
4. Evatponterasi tanaman
5. Evaponterasi manual

B. Mengkur evapotnterasi
Beberapa metode yang di kembangkan untuk mengkur evapotnterasi atara lain
1. Percobaan disi meter
2. Metode inflow atau outflow

C. Perhitungan evaponterasi potensial


Evaponterasi potensial adalah laju evapotterasi yang terjadi dengan anggapan
persediaan air atau kelembapan tanah cupu tersedia seoanjang waktu.

D. Perhitungan evapontsterasi
perhitungan evaponsterasi tanaman adalah tebal air yang di butuhkan untuk
keperluan evaponterasi suatu jenis tanaman pertanian tanpa di batasi
kekurangan air.

E. Mempertkirakan evaponterasi actual


Evanponterasi actual adalah evaponterasi yang terjadi sesungguhnya sesuaii
dengan keadaan persediaan air atau kelembapan tanah yang tersedia.

BAB VI :
METODE PENGUKURAN DAN ANALISIS CURAH HUJAN
A. PENGERTIAN UMUM
Curah hujan wilayah merupankan curah hujan yang pengukuran nya
dilakukan oleh suatu tertentu curah hujan di peroleh dengan cara membagi
jumlah tinggi hujan hasil tahap kerja C dengan banyak nya stasiun
pengukuran hujan hasil tahap kerja B
Crah hujan wilayah diperoleh dengan cara menjumlahkan perkalian
persentase polygon tersebut.
B. Pengukuran curah hujan
Untuk mengukur besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut
penakaran huajan. Alat ini meruppakan alat yang terdiri dari corong dan
tabung penampung. Curah hujan di ukur dengan skala mili meter (mm) atau
sentimeter. Dari pengukuran curah hujan akan di dapat kan beberapa data
yang kemudian di olah menjadi 3
1. Jumlah curah hujan harian
2. Jumlah curah hujan bulanan
3. Jumlah curah hujan tahunan.
C. Metode perlindungan tebal hujan
Data pengukurann ketebalan hujan yang terukur dari AUAB dan
grafik hujan yang terekan pada AUHO yang di terima dari setiap pengamat
setelah di terima di kator pengelolah pos hujan tersebut harus di catat pada
buku khusus yang berisi tabel daftar penerimaan data hujan.
Sebelum di lakukan penghitungan tebal huajan maka harus di cek dari
kemungkinan terjadi nya kesalahan. Sumber kesalasahan atara lain
1. Salah penulisan nama dan atau nomor pos hujan
2. Salah grafik
3. Salah pembacaan dan atau penulisan data hujan
4. Salah satu memasang kertas grafik AUHO missal salah memasang tebal
hujan atau waktu
5. Salah saat menggandakan data
D. Analisis data hujan
Membangun pos hujan mempunyai banyak tujuan atara lain :
1. mendapatkan sampel data hujan dari suatu dari jaringan hidrologi
2. menentukan karakteristis hujan suatu DPS seperti tebal
,intensitas,frekuensi atau periode ulang hujan. Untuk mendapatkan
karakteristik itu di perlukan analisis antara lain
1. pengecekan kualitas data
2. pengisian dat kosong
3. menentukan hujan rata” DPS
4. analisis tebal dan intensitas hujan terhadap durasi
5. analisis kurfa masa ganda
6. menentukan hujan berpeluang maksimum
7. hubungan intesitas dan debit maksimum
8. uji kesamaan jenis
E. Potensi hujan di Indonesia
Dari siklus hidrologi diketahui bahwa curah hujan merupakan masukan (input)
sumber air yang utama di dalam suatu DPS / SWS. Air hujan dapaat di
manfaatkan untuk kehidupan umat manusia, fegetasi dan sebelum curah hujan
itu menalami pengalih ragaman menjadi sumber air lainnya seperti aliran
sungai, aliran air tanah, mata air ,waduk ,danau dan sebagai nya. Di Indonesia
dta curah hujan dapat di peroleh di berbagai intansi pemerintah seperti :
1. BMKG ( badan meteorology dan geofisika ) di Jakarta
2. Dinas / sub.dinas pengairan seluruh Indonesia
3. Pusat likbang pengairan di bandung
4. Dinas pertanian
5. Dinas kehutanan
Pengukuran curah hujan sudah di mulai sejak tahun 1864 dan merupakan data
hidrologi yang paling dahulu di ukur di bandsaing data hidrologi lain nya. Pada
tahun 1879 jumlsh pos curah hujan sudah mencapai sekitara 118 dan
bertambah menjadi sekitar 4450 buah pada tahun 1941. Selama periode perang
banyak pos curah hujan yang terhenti prngukurannya.

 Buku Pembanding
BAGIAN I
SIKLUS HIDROLOGI
A. Definisi dan Lingkup Kajian Hidrologi
Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi,yang merupakan
komponen utama bagi semua makhuk hidup di bumi. Air juga merupakan faktor
penentu dalam pengaturan iklim.
Hidrologi pada hakikatnya mempelajari setiap fase air di bumi. Hidrologi tentunya
disiplin ilmu yang sangat penting untuk dimengerti oleh manusia.
Aplikasi hidrologi dapat dijumpai pada sebagiian besar permasalah air pada
DAS(daerah aliran sungai),misalnya yaitu seperti perencanaan dan pengoperasian
bangunan hidrolik(bendungan,cekdam),penyediaan air,pengelolaan air limbah dan
air buangan
Fungsi praktis dari hidrologi adalah untuk membantu analisis terhadap
permasalahan yang ada dan memberikan kontribusi terhadap perencanaan dan
manajemen sumber daya air(Chow,1998).
B.Siklus Air
Merupakan fokus utama dari ilmu hhidrologi. Laut merupakan tempat
penampungan di bumi. Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi memanaskan
suhu air di permukaan laut. Kenaikan suhu ini memicu kenaikan gas sehingga
membentuk awan. Awan yang telah terisi dengan uap air penuh dan mnurunkan
hujan yang terjadi di permukaan laut maupu di daratan.
B. Komponen utama siklus hidrologi
a. Penyimpanan(storage)
- Air tersimpan di laut
- Air tersimpan dalam bentuk es atau salju
- Air tersimpan sebagai air tanah di dalam aquifer
- Air tersimpan sebagai air tawar dalam danau,bentdung,atau sumur
b. Air di atmosfer
- Kondensasi
- Prespitasi
- Evaporasi
- Transpirasi
c. Air di permukaan bumi
- Pelelehan salju
- Aliran permukaan
- Debit di sungai
- Mata air
d. Air di dalam tanah
- Infiltrasi
- Kadar lengas
- Groundwater
C. Volume air pada sembarang titik di dalam sistem hidrologi dapat dihitung
dengan mengetahui terlebih dahulu sebagai perbedaan antara output dan input.
D. Simpanan utama air dalam siklus hidrologi
- Laut
- Salju atau es
- Air permukaan
E. Kandungan air laut
Air laut umumnya mengandung 35 gr/liter padatan terlarut,lebih tinggi kadarnya
daripada air tawar. Air tawar (freshwater)mengandung 0.5 gr/liter padatan terlarut.
 Es di pegunungan merupakan sumber air yang cukup penting,terutama
untuk wilayah kering(arid and semi arid). Pada daerah tertentu,salju
memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap total run-off
 Penyimpnan air di permukaan dan distribusinya terjadi di dalam
danau,sungai,anak sungai yang jumlahnya tidak lebih dari 0,01% dari
total air di bumi.
 Air tanah(groundwater) umunya ada di dalam aquiifer,suatu wilayah
di bawah permukaan bumi yang terdiri dari bebatuan dan partikel
tanah. Aquifer ini berfungsi untuk menyimpan dan mengalirkan air.

1.1. Komponen siklus air di atmosfer


A. Proses utama dalam siklus air meliputikondensasi,prespitasi,evapoorasi,dan
transpirasi.
B. Proses kondensasi melepaskan energi panas laten dan dibutuhkan untuk
pembentukan hujan. Untuk kebanyakan wilayah,hujan merupakan faktor
penting yang mengendalikan siklus hidrologi.
C. Meskipun hujan merupakan peralatan utama untuk pengukuran
hujan,metode alin perlu diintroduksi untuk mengantisipasi keterbatasan yang
ada pada penakar hujan. Radar mempunyai kelebihan karena bisa
memperkirakan hujan dengan interval waktu yang mendekati real time. Pada
wilayah yang tidak tercakup oleh penakar hujan dan radar bisa digunakan
dengan data satelit untuk memperkirakan hujan.
D. Evaporasi adalah pergerakan air dari bentuk cair ke uap. Berbagai metode
untuk pengukuran evaporasi,yakni:
- Panci evaporasi(pan evaporation),keterbatasan metode ini mencakup
interferensi burung,suhu air,konversi untuk memperkirakan kebutuhan
tanaman, dan pan evaporation paradox.
- Beberapa jenis lisimeter(wighjing,zero-tension)
- Perhitungan evaporasi atas dasar pengukuran meteorologi dilakukan
dengan mengukur karakteristik fisik yang mempengaruhi
evaporasi,seperti sushu udara,suhu air,aliran udara di atas permukaan
air,dan defisit takanan uap(vapor pressure deficit)
- Defisit tekanan uap-pengukuran tingkat kekeringan udara,atau beebrapa
jumlah uap air yang dibutuhkan untuk menjenuhkan udara.
- Transpirasi adalah proses dimana lengas tanah terserap oleh perakaran
tanaman.

1.2. Air permukaan dan air tanah


A. Air permukaan adalah bagian dari sikus air yang mengalir diatas permukaan
bumi
B. Infiltrasi didefenisikan sebagai gerakan air kebawah melalui permukaan
tanah kedalam profil tanah
C. Laju infiltrasi dipengaruhi secara langsung oleh karakteristik fisik dari
tanah,penutupan tanah,kadar lengas tanah,suhu tangan,jenis hujan,dan
intesitas hujan.
D. Jika laju prespitasi lebih besar dari kapasitas infitrasi,maka akan terjadi liran
permukaan
E. Tanah terdiri dari partikel mineral mineral,material organik,dan ruang pori
tanah(ruang-ruang kosong yang berada diantara partikel tanah)
F. Tingkat pembahasan ruang pori-pori tanah oleh air akan menetukan kondisi
kadar lengas tanah(soil-moisture-content)
G. Besarnya infiltrasi tanah dibatasi oleh ketersediaan ruang pori di dalam
tanah. Sangat penting untuk mengetahui kondisi kadar lengas tanah jika kita
akan memodelkan aliran permukaan dari suatu kejadian hujan.
H. Aliran run off adalah bagian hujan yang tidak terinfiltrasi ke dalam tanah.
Ketika tanah menjadi jenuh,infiltrasi menjadi lambat(sedikit). Pada satu
kejadian hujan,besarnya run off akan tergantung pada kadar lengas tanah.
I. Grafik yang menggambarkan evolusi debit(streamflow) disebut hidrograf.
Bentuk hidrograf ditentukan oleh besar kecilnya hujan dan karakteristik
DAS.
J. Komponen aliran run off terdiri dari aliran permukaan(overland flow),aliran
antara(interflow),aliran dasar(baseflow),dan aliran sungai atau
debit(streamflow).
K. Air tanah(groundwater) merupakan sumber air yang pentin. Laju evaporasi
pada air tanah lebih lambat jika dibandingkan dengan laju evaporasi pada
permukaan danau.
L. Aquiver terdiri dari air,tanah dan ruang pori di anatara tanah,dan material
bawah permukaan yang biasanya ada di bawah permukaan bumi.
M. Pada aquiver yang terbuka(unconfined aquifer),air tanah masih berhubungan
dengan atmosfer melalui pori-pori pada lapisan tanah
N. Pengisian kembali((recharge) adalah penambahan air permukaan ke dalam
penyimpanan air tanah
O. Recharge secara alami terdiri dari hujan,salju,dan aliran permukaan ke
dalam penyimpanan air tanah
P. Pengisian antifisal (induced recharge) adaah segala upaya untuk menambah
suplai air di bawah tanah di luar cara-cara yang alami.

BAGIAN II
KONSEP DAN TERMINOLOGI TERKAIT DENGAN PROSES
ALIRAN PERMUKAAN
2.1. aliran permukaan
A. aliran(run-off) sering didefenisiskan sebagai sebagian hujan,salju,dan
air irigasi yang bergerak ke arah jaringan sungai.
B. Untuk beberapa tujuan,aliran (run-off) juga melipuri aliran air di
bawah permukaan seperti interflow atau surface flow yang juga
mengalir ke arah jaringan sungai.
C. Run-off adalah komponen penting bagi prediksi banjir
D. Air di dalam tanah mengalami tiga proses,yaitu infiltrasi ke dalam
tanah,transmisi antar lapisan tanah,dan penyimpanan sebagai air
tanah.
E. Istilah penting terkait dengan aliran:
- DAS(basin),luasan yang trdrainase ke dalam satu outlet
- Aliran dasar (baseflow),suplai air dalam jangka panjang yang
menjaga air tetap ada di sungai sepanjang waktu
- Infiltrasi(infiltrasion),gerakan air dari lapisan permukaan tanah
menuju ke lapisan tanah.
- Perkolasi(perkolation),gerakan air diantara lapisan tanah dalam
profil tanah.
- Aliran permukaan (surface run-off),gerakan air pada permukaan
tanah menuju jaringan sungai.
- Interflow,gerakan air yang relatif cepat dari bawah permukaan
keluar ke permukaan tanah untuk menuju ke jaringan sungai.
- Aliran(run-off),dapat mencakup aliran permukaan saja atau
aliran permukaan dan interflow atau komponen lain yang
bergabung dengan aliran permukaan.
- Laju infiltrasi(infiltrasion rate),jumlah air yang dapat masuk ke
dalam tanah persatuan waktu tertentu.
- Kapasitas infiltrasi(infiltrasion capacity),batas atau ddari laju
infiltrasi.
F. Dua macam aliran permukaan
- Aliran Horton(hortonian flow),atau infiltration excess overland
flow),aliran pemrukan yang terjadi karena kapasitas infiltrasi
telah terlampau(hortonian flow).
- Aliran permukaan karena tanah jenuh(saturation excess
overland flow),aliran permukaan yang terjadi karena tanah telah
menjadi jenuh.
- Aliran horton,terjadi ketika laju hujan melebihi kapasitas
infiltrasi tanah dan dapat terjadi meskipun tanah dalam kondisi
kering
- Aliran permukaan karena tanah jenuh,terjadi ketika tanah sudah
jenuh dan tidak ada lagi air atau lelehan salju yang bisa
terinfiltrasi.
2.2. karakteristik tanah dan DAS
A. Tekstur tanah berfungsi untuk mengantisipasi infiltrasi dan mentimpan air
dan ditentutakan oleh ukuran diameter dari paertikel-partikel tanah.
B. Tanah lempung mempunyai diameter ukuran partikel terkecil,diikuti oleh
geluh,dan tanah berpasir mempunyai diameter partikel tanah yan cukup
besar
C. Tanah berpasir memungkinkan air terinfiltrasi lebih cepat daripada tanah
lempung
D. Tanah lempung dapat menampung sejumlah besar air daripada tanah
berpasir,tetapi aliran permukaan selama hujan deras lebih besar daripada
tanah lempung karena laju infiltrasinya rendah. Tanah lempung juga lebih
lama dalam keadaan jenuh daripada tanah berpasir.
E. Adanya bedfock atau fregipen dapat mempengaruhi jumlah air yang dapat
ditampung oleh suatu lapisan tanah dan seberapa cepat suatu lapisan akan
menjadi jenuh. Lapisan yang tipis umumnya lebih cepat jenuh.
F. Karakteristik permukaan sangat menentukan potensi untuk aliran
permukaan.
- Urbanisasi,lapisan kedap air(impermeabel) dan permukaan tanah yang
termampatkan akan meningkatkan jumlah dan kecepatan run-off
- Penggundulan hutan(deforestation) dan kebakaran hutan akan
mengurangi tanaman penutup tanah dan membakar lapisan tanah,dan
dapat meningkatkan jumlah dan kecepatan aliran permukaan,peningkatan
jumla sedimen,terutama pada daerah yang bertopografi miring.
G. Dengan karakteristik DAS dan hujan atau penutupan salju yang relatif
seragam,DAS yang besar akan menghasilkan volume aliran besar juga
H. Aliran(run off) ditentukan oleh bagian dari DAS yang menerima
hujan,dikenal sebagai luas kontribusi (contributting area)
I. Untuk DAS dengan ukuran luas yang sama,bentuk DAS yang memanjang
akan menghasilkan hidrograf dnegan debit puncak relatif lebih tumpul
(rendah) dibanding DAS dengan bentuk yang bulat.
J. Sungai yang lurus yang menghasilkan debit puncak lebih cepat dan lebih
tinggi dibanding dengan sungai yang bermeander
K. Jika dibandingkan dengan topografi DAS yang relatif datar,DAS dengan
kemiriingan yang lebih curam akan menghasilkan aliran permukaan(debit)
yang lebih cepat dengan puncak yang lebih tinggi.
L. Permukan kanal sungai yang halus akan menghasilkan aliran(debit) yang
lebih cepat dan lebih tinggi dari puncaknya,jika dibandingkan dengan
permukaan kanal sungai yang kasar mengandung bebatau dan pepohonan.
M. Kerapatan jaringan sungai(steam density) adalah jumlah panjang seluruh
ruas sunagi dibagi dengan luas DAS.

BAGIAN III
KONSEP PEMODELAN
3.1. konsep pemodelan hidrologi
A. Model adalah suatu perkiraan atau penyederhanaan dari realitas yang
sebenarnya.
B. Suatu model adalah replikasi sistem dengan perbandingan tertentu,suatu
konsep,suatu yang mengandung hubungan empiris,atau suatu seri persamaan
matematis atau statistik yang menggambarkan sistem.
C. Suatu model untuk DAS dapat dianggap sebagai suatu sistem yang dibatasi
oleh geometri dari DAS tersebut. Sistem ini terdiri dari masukan(berupa
hujan yang jatuh ke dalam DAS),hukum-hukum alam yang mengontrol
proses hidrologi,kondisi awal,kondisi batas,dan keluaran.
D. Ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan model. Berdasarkan bentuknya
ada model fisik,model analog,dan model matematis.
E. Model fisik merupakan reproduksi sitem rill tetapi dalam ukuran yang lebih
kecil,biasanya berupa portotipe.
F. Model analog,jenis model ini pada prinsipnya menggambarkan suatu sistem
yang akan dimodelkan dengan mengambil analaogi(kemiripan) dari sistem
lain..
G. Model matematis menyatakan persamaan atau suatu seri peersamaan yang
menggambarkan respons dari suatu komponen atau sitem hidrologi.
H. Berdasarkan kareteristik dari variabelnya,model hidrologi dibedakan
menajdi model deerministik dan stokhklastik.
I. Model sederhana sangat dibatasi oleh asumsi dan perhitungan . model
kompleks memungkinkan kia untuk dapat memperkirakan bagian yang
berbeda dari suatu siklus hidrologi.
J. Model empiris adalah model yang meembuat formulasi yang
menggambarkan fenomena alam,yang diperoleh melalui percobaan empiris.
K. Model konseptual dibangun atas dasar pengetahuan yang jelas tentang
proses fisika,kimia,dan bilogi yang berpengaruh terhadap masukan(input)
untuk menghasilkan luaran(output).
L. Pendekatan yang paling banyak dipakai untuk menyederhanakan proses
hidrologi yang kompleks adalah dengan model global(lumped model)
M. Model DAS sebagai suatu entitas atau satu unit. Pemodelan ini sering
mengasumsikan DAS sebagai kotak hitam. Model ini hanya didasarkan pada
analisis input dan ouput sistem DAS,tidak berusaha utuk lebih dalam
mengamati apa yang terjadi di dalam DAS.
N. Model semi terdistribusi merupakan variasi dari model global atau sring
disebut sebagai pendekatan pseudo distributed. Metode spesialisasi ini
didasarkan pada konsep kesamaan(similarity),dengan asumsi bahwa sub
DAS adalah suauu satuan luas yang paling identik dengan DAS. Contoh
model semididtribusi yaitu odel ACCRU dan HEC-HMS.

3.2. Kalibrasi dan validasi model


A. Pendekatan ke bawah menitikberatkan pada pemahaman tentang
data,identifikasi parameter,dan fiabilitas model.
B. Pendekatan ke atas,menitikberatkan pada pemodelan semua proses atau sub
proses yang dianggap penting(dominan) dengan mengasumsi bahwa jika
konsep yang kita bangun untuk tiap sub proses tersebut benar,maka
keseluruhan model juga akan benar.
C. Kalibrasi(kalibration/calage) terhadap suatu model adalah proses pemilihan
kombinasi parameter atau proses optimalisasi nilai parameter untuk
meningkatkan koherensi antara respons hidrologi DAS yang teramati dan
tersimulasi(Bloshchl and Grayson,2000)
D. Validasi adalah proses evaluasi terhadap model untuk mendapatkan
gambaran tentang tingkat ketidakpastian yang dimiliki oleh suatu model
dalam mempresdiksi proses hidrologi.
E. Metode kalibrasi yang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
- Coba-coba,dimana nilai parameter dicocokkan secara manual dengan
cara coba-coba
- Otomatis,dimana sebuah algoritma diapkai untuk menentukan nilai
fungsi ibjektif dan digunakan untuk mencari kombinasi dan permutasi
parameter sebanyak mungkin untuk menentukan tingkat keakuratan yang
optimum.
- Kombinasi,kalibrasi secara otomatis dilakukan utnuk menentukan
kisaran(range) nilai suatu parameter,selanjutnya digunakan trial dan error
untuk menentukan detai kombinasi yang optimal.
F. Koherensi(ketettapan antara yang terukur dan terhitung) dapat diaati secara
ualitatif,misalnya dengan membandingkan hidrograf debit terukur dan
terhitung. Pada umumnya koherensi ini dinilai
secarakualitatif(Refsgaard,2000)
G. Secara kualitatif koherensi dapat dinilai dengan melihat:
- Scatter-plot antara debit terukur dan terhitung
- Perbandingan grafik debit terukur
- Perbandingan grafik FDC antara dbeit terhitung dan terukur
- Plot data rentang waktu(terutama curah hujan dan debit) antara yang
terhitung oleh model dengan yang terukur di lapagan dibandingkan.
H. Secara kuantitatif,keandalan model dalam mereproduksi kejadian alam
dinilai secara statistik dengan berbagai tolak ukur,misalnya bias,relatif
bias,R squared,koefisien Nash-Sutcliffe,rasio volum,run-off difference in %,
dan lain – lain

BAGIAN IV
APLIKASI MODEL HUJAN ALIRAN
4.1. Aplikasi model IHARCES
A. IHARCES tergolong model hujan-aliran,konseptual,dan global. Input utama
adalah data hujan,debit,dan suhu. Data suhu digunakan untuk menghitung
nilai evapotranspirasi. Model akan memprediksi atau menghitung debit yang
keluar dari DAS.
B. Secara umum,model ini dibuat untuk membantu para ahli hidrologi utnuk
mengetahui kondisi ataupun karakteristik dinamis antara curah hujan dan
debit air.
C. Siklus hidrologi dalam IHACRES dibedakan menjadi proses vertikal yang
digambarkan oleh non linear loss modul dan sub proses lateral yang
diimplementasikan melalui linear unit hidrograf module. Model ini bekerja
bersamaan dengan infiltrasi.
D. Model ini,sudah di tes di berbagai belahan dunia menggunakan DAS dengan
luas variasi 490/900 km2 ,aplikasi ini menunjukkan hasil yang relatif baik di
Indonesia.

4.2. Raindall Run-Off Library(RRL)


RRL terdiri dari 5 model hujan aliran,8 cara optimasi utnuk proses
kalibrasi,pilihan terdiri dari 11 fungsi objektif dan 3 tipe transformasi data
untuk membandingkan antara data terukur dengan data terhitung.
RRL digunakan untuk membandingkan kenampakan hidrologi pada tempat
yang berbeda dan juga untuk mempelajari tentang model hujan aliran. RRL
digunakan untuk pengguna khusus,yaitu para konsultan,pegawai
pemerintah,dan ahasiswa. Mahasiswa dapat menggunakan RRL ini untuk
mempelajari proses trasnformasi hujan.
Data masukan RRL(input)
- Hujan
- Evaporasi
- Data debit
- Luas daerah tangkapan hujan
BAB III

PENILAIAN BUKU
A.Kelebihan Buku
 Buku Utama
Keunggulan dari buku ini menjelaskan materi pembahasan yang mudah
di mengerti oleh pembaca mulai dari judul besar hingga subjudul kecil
serta dilengkapi cover yang menarik.

 Buku Pembanding
Adanya teori konsep yang terdapat dalam buku yang menjelaskan
khusus mengenai materi hidrologi,daan isi buku pada buku pembanding
memberi materi yang cukup luas yang mencakup mengenai banyak
materi hidrologi.

B.Kekurangan Buku

 Buku Utama
Adanya bahasa atau istilah-istilah yang susah dimengerti.

 Buku Pembanding
Penggunaan bahasa dalam buku sedikit kurang membantu pemahaman
pembaca,dan ada nya penjelasan materi yang kurang luas.
BAB IV

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Hidrologi merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan bumi(eart


science).yang mempelajari secara mendalam mengenai air di bumi.Hidrologi
terbentuk dari 2 suku kata,Hidro mempunyai arti air (water)dan logi
mempunyai arti ilmu(science).oleh karena itu hidrologi dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan yang membahas secara mendalam tentang air dan
bumi.Pembahasan itu meliputi terjadinya(occurance),peredaran atau
sirkulasinya(circulation)dan penyebarannya (distribution)air di bumi,di
samping itu,juga membahas tentang sifat fisik dan kimia serta reaksi nya
terhadap lingkungan termasukreaksi terhadap benda-benda hidup.

B.SARAN

Buku ini sudah bagus namun masih perlu dilakukan perbaikan pada bagian-
bagian tertentu agar pembaca merasa tertarik untuk membaca buku ini
dikemudian hari nya.

Anda mungkin juga menyukai