Anda di halaman 1dari 2

Nyeri terutama adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran

akan kenyataan bahwa sedang atau akan terjadi kerusakan jaringan. Selain itu,
simpanan pengalaman yang menimbulkan nyeri dalam ingatan membantu kita
menghindari kejadian-kejadian yang berpotensi membahayakan di masa mendatang.2

Impuls nyeri yang berasal dari nosiseptor di salurkan ke SSP melalui satu dari
dua jenis serabut aferen

Karakteristik Nyeri

Nyeri Cepat Nyeri Lambat


Terjadi pada stimulasi nosiseptor mekanis Terjadi pada stimulasi nosiseptor
dan suhu polimodal
Disalurkan oleh serabut A-delta yang Disalurkan oleh serabut C yang halus dan
halus dan bermielin tak bermielin
Menimbulkan sensasi tajam-menusuk Menimbulkan sensasi tumpil, panas,
seperti terbakar
Mudah di ketahui lokasinya Lokasinya tidak jelas
Muncul pertama kali Muncul berikutnya; menetap lama; lebih
tidak menyenangkan

Sinyal dari nosiseptor yang berespons terhadap kerusakan mekanis seperti


terpotong atau kerusakan suhu seperti terbakar disalurkan melalui serabut A-delta
yang halus dan bermielin dengan kecepatan 30m/dtk( jalur nyeri cepat). Impuls dari
nosiseptoor polimodal yang berespons terhadap bahan kimia yang dilepaskan ke CES
karena kerusakan jaringan disalurkan oleh serabut C yanghalus dan tak bermielin
dengan kecepatan yang lebih rendah yaitu 12m/dtk atau kurang (jalur nyeri lambat).6

Terdapat tiga kategori reseptor nyeri, atau nosiseptor. Nosiseptor mekanis


berespons terhadap kerusakan mekanis misalnya tersayat, terpukul, atau cubitan;
nosiseptor suhu berespons terhadap suhu ekstrim, terutama panas; dan nosiseptor
polimodal yang berespons sama kuat terhadap semua jenis ragsangan yang merusak,
termasuk bahan kimia iritan yang dikeluarkan oleh jaringan yang cedera. Karena
manfaatnya untuk kelangsungan hidup maka nosiseptor juga tidak beradaptasi
terhadap rangsangan yang menetap atau berulang.5
Pemrosesan Masukan Nyeri di Tingkat yang Lebih Tinggi

Banyak struktur yang terlibatdalam pemrosesan nyeri. Serabut nyeri aferen


primer, jalur nyeri asenden di medula spinalis dan regio otak yang terlibat pada
presepsi nyeri. Serat serat nyeri aferen primer bersinaps dengan eksitatorik
interneuron spesifik tingkat dua di kornu dorsal medula spinalis. Sebagai respons
terhadap potensial aksi yang dipicu oleh stimulus, serabut-serabut nyeri aferen
mengeluarkan neurotransmiter yang memperngaruhi neuron-neuron berikutnya.
Dua neurotransmiter yang paling banyak diketahui adalh substansi P dan glutamat.
Substansi P mengaktifkan jalur jalur asenden yang menyalurkan sinyal nosiseptif
ke tingkat yang lebih tinggi untuk pemrosesan lebih lanjut. Jalur jalur nyeri
asenden memiliki tempat tujuan yang berbeda-beda di korteks, talamus dan
formasio retikularis. Daerah pemrosesan somatosensorik di korteks menentukan
lokasi nyeri, sementara daerah daerah korteks lain ikut serta dalam komponen
sadar pengalaman nyeri lainnya misalnya refleksi tentang kejadian nyeri masih
dapat dirasakan tingkat talamus jika korteks tidak ada.6

Anda mungkin juga menyukai