Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.

A DENGAN
HEMOROID GRADE IV DI RUANG KUMALA
RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN

OLEH :
SHOFIA RAHMAH
NIM 19. 31. 1386

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TA. 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. A DENGAN
HEMOROID GRADE IV DI RUANG KUMALA
RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN

OLEH :
SHOFIA RAHMAH
NIM 19. 31. 1386

Banjarmasin,
Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Agustina Lestari, S.Kep., Ns) (Jurmiati, S.Kep., Ns)


LEMBAR KONSULTASI

NAMA : SHOFIA RAHMAH

NIM : 19. 31. 1386

RUANGAN : KUMALA

NO TANGGAL KETERANGAN PARAF


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. A DENGAN
HEMOROID GRADE IV DI RUANG KUMALA
RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Teluk Kalayan
No. Medical record : 4446xx
Tanggal Masuk : 19 Februari 2020
Tanggal Pengkajian : 24 Februari 2020
Diagnosa Medis : Hemoroid Grade IV + Anemia

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. M
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Jl. Teluk Kalayan

C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Nyeri pada benjola di anus
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin pada tanggal 19 Februari 2020 pukul 16.50 WITA
bersama dengan suami dan anaknya dengan keluhan terjadinya
perdarahan saat BAB dan saat tidak sedang BAB sejak 2 hari yang
lalu, terdapat benjolan pada anus sejak 2 hari yang lalu, sulit BAB
sejak 2 hari yang lalu, dan pusing.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sekitar 20 tahun yang lalu pasien juga pernah
mengalami adanya benjolan pada anus tetapi tidak separah seperti
sekarang.
4. Riwayat Penyakit keluarga
Pasien mengatakan dilama anggota keluarga ada yang memiliki
riwayat stroke dan hipertensi yaitu ibu pasien.

5. Genogram

Keterangan :
: Meninggal

: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari

No Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit


1 Nutrisi
a. BB dan TB - 58kg dan 160cm - 58kg dan 160
b. Diet - Tidak ada diet cm
c. Kemampuan - Diet tinggi serat

- Mengunyah - Dapat - Dapat


mengunyah mengunyah
dengan baik dengan baik
- Menelan - Dapat menelan - Dapat menelan
dengan baik dengan baik
- Bantuan total/sebagian - Bantuan - Bantuan
sebagian sebagian

d. Frekuensi - 2-3 x/hari - 3 x/hari

e. Prosi makan - 1 porsi - 1 porsi

f. Makanan yang menimbulkan - Tidak ada - Tidak ada


alergi
g. Makanan yang disukai - Banyak - Buah pepaya
makanan yang
disukai

2 Cairan
a. Intake
- Oral
 Jenis - Teh hangat, air - Air putih
putih

 Jumlah...cc/hari - ± 1500 cc - 1300cc

 Bantuan total/sebagian - Bantuan - Bantuan


sebagian sebagian
- Intravena
 Jenis - Tidak ada - Infus RL asam
tranexamat,
antrain
 Jumlah...cc/hari - Tidak ada
- 500ml,3ml, 3ml
b. Output - Urine - Urine
 Jenis
- 1000 cc - 1500cc
 Jumlah...cc/hari
3 Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi - Tidak rutin - tidak rutin
 Konsistensi - Tidak terlalu - Tidak terlalu
padat padat
 Warna - Cokelat - Cokelat

 Keluhan
- Tidak ada - Takut untuk
 Bantuan total/sebagian keluhan BAB
- Bantuan - Bantuan
sebagian sebagian
b. BAK
 Frekuensi
- ± 5 x/hari - ± 4-5 x/hari
 Warna
- Kuning bening - Kuning pekat
 Jumlah
 Keluhan - ± 1000 cc - ±1500 cc
- Tidak ada - Tidak ada
keluhan
 Bantuan total/sebagian - Bantuan - Bantuan
sebagian sebagian
4 Istirahat tidur
a. Mulai tidur - Pukul 22.00 - Pukul 21. 00

b. Lama tidur - 7 jam - 8 jam

c. Kesulitan memulai tidur - Tidak - Tidak


mengalami mengalami
kesulitan kesulitan

d. Gangguan tidur - Tidak ada - Tidak ada

e. Kebiasa sebelum tidur - Tidak ada - Tidak ada


5 Personal hygiene
a. Mandi - Mandi 2 x/hari - 1 x/hari dengan
diseka

b. Gosok gigi - 1 x/hari - Tidak ada


c. Cuci rambut - 1 x/hari - Tidak ada cuci
rambut
d. Gunting kuku - 1 x/minggu - 1 x/minggu

e. Ganti pakaian - 2 x/hari - 1 x/hari

6 Aktivitas
a. Mobilitas fisik - dapat melakukan - lebih banyak
mobilitas fisik berbaring dan di
tempat tidur

b. Olahraga - tidak ada - tidak ada

c. reakreasi - berkunjung ke - tidak dapat


rumah keluarga melakukan
rekreasi

E. Data Psikologis
1. Keadaan umum
Klien nampak baik, pasien nampak kurus, kesadaran composmentis
dengan GCS 15 (E4 M5 V6).
2. Kecemasan
Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya yang sekarang
dan pasien merasa cemas akan dilakukannya tindakan pembedahan.
Pasien sering bertanya kepada keluarganya dan perawat tentang
penyakitnya dan tentang tindakan pembedahan. Pasien nampak
gelisah dan sering memandangi anaknya saat anaknya meganjurkan
pasien untuk berdoa sebelum masuk ke ruang operasi.
3. Konsep diri
a) Gambaran diri : tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai pasien
meskipun pasien sedang dalam keadaan sakit.
b) Idela diri : pasien menyakini bahwa penyakitnya bisa disembuhkan.
c) Harga diri : pasien adalah seorang ibu dan pasien mengatakan
dirinya adalah seorang ibu rumah tangga.
d) Identitas diri : pasien merasa puas sebagai seorang perempuan.
e) Peran diri : pasien adalah seorang ibu rumah tangga.
F. Data Sosial
Pasien terlihat berhubungan baik dengan keluarga, perawat, dan dokter.
Pasien sering bertanya kepada keluarganya dan perawat tentang
penyakitnya yang sedang dideritanya dan tentang tindakan pembedahan
yang akan dijalani oleh pasien.

G. Data Spiritual
Pasien mengatakan selama dirawat di RS ibadah pasien terhambat
karena terpasang infus dan susah untuk duduk karena adanya benjolan
pada anus. Pasien yakin bahwa pasien akan sembuh dan dapat melakukan
ibadah seperti biasa.

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan pasien
Keadaan umum pasien baik dengan kesadaran composmentis. P : pasien
mengatakan nyeri pada benjolan yang terletak di anus, Q : pasien
mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk, R : pasien mengatakan nyeri
dibagian anus, S : pasien mengatakan nyeri skala 4 dengan skala nyeri
1-10, T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul selama ± 1 menit.
Wajah pasien nampak meringis saat merasakan sakit. Pasien nampak
sangat berhati-hati saat menggerakkan tubuh.
2. Tanda-tanda vital pasien
a. Temperature (Suhu) : 37,1oC
b. Pulse (Nadi) : 87 x/menit
c. Respiratory (Pernafasan) : 20 x/menit
d. Sphygmomanometer (Tekanan Darah) : 150/90 mmHg
e. SPO2 : 98%
f.
3. Kesadaran
a. Kualitatif : composmentis (pasien dengan kesadaran penuh) dengan
GCS 15 (E4 M5 V6)..
b. Kuantitatif : pasien dapat membuka mata tanpa diberi rangsangan
nyeri. Pasien dapat berbicara dengan jelas. Pasien bisa bergerak
sesuai instruksi dari perawat.
4. Sistem pernafasan
Inspeksi : bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dada kiri dan kanan
Perkusi : perkusi paru sonor kiri dan kanan
Auskultasi : suara nafas normal tidak ada suara nafas tambahan
5. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : sehat, tidak ada nyeri, tidak ada sianosis.
Palpasi : nadi teratur (reguler), kuat.
Perkusi : batas jantung normal (kanan atas : SIC II linea
parasternalis dextra, kanan bawah : SIC IV linea para
sternalis dextra, kiri atas : SIC II para sternalis sinistra, kiri
bawah SIC IV linea medio clavicularis sinistra).
Auskultasi : suara jantung normal (S1 : lup, S2 : dup)
6. Sistem persyarafan
Kesadaran penuh (composmentis) dengan GCS E4 M6 V5. Saraf
kranial :
a. Saraf I : Fungsi penciuman tidak ada kelainan, pasien
masih dapat membedakan bau-bauan.
b. Saraf II : Ketajaman penglihatan normal.
c. Saraf III, IV, VI : Tidak ada gangguan mengangkat kelopak mata,
dapat menggerakkan bola mata dengan normal dan pupil isokor.
d. Saraf V : Tidak mengalami paralisis pada otot wajah, pasien
dapat tersenyum dan tertawa secara normal
e. Saraf VII : Persepsi pengecapan normal dan wajah simetris.
f. Saraf VIII : pasien tidak mengalami gangguan pendengaran
g. Saraf IX dan X : Kemampuan menelan baik.
h. Saraf XI : Tidak terapat gangguan bicara dan dapat
menggerakkan kepala
i. Saraf XII : Lidah simetris, indra pengecapan normal.
7. Sistem penecernaan
Inspeksi : terdapat benjolan biru kehitam-hitaman pada anus
dengan panjang ± 5 cm dan lebar ± 6 cm
Auskultasi : Peristaltik usus normal 12 x/menit.
Perkusi : suara perkusi timpani
Palpasi : adanya nyeri tekan pada sekitar anus
8. Sistem muskuloskeletal
Tidak terdapat kelemahan pada ekstemitas atas bagian kanan dan kiri.
Skala otot 5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot tidak mampu bergerak
1 : jika otot ditekan masih terasa kontraksi atau kekenyalan
2 : dapat menggerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah
3 : dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal
4 : dapat bergerak dan melawan hambatan yang ringan
5 : bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
9. Sistem integumen
Kulit sawo matang, kelembaban kulit baik, tidak ada oedema, tidak ada
luka, tidak ada alergi dan gatal.
10. Sistem endokrin
Rambut agak kasar, tidak ada penurunan fungsi keringat, tidak ada
demam.
11. Sistem genitourinaria
Tidak terdapat kelainan genital, BAK dengan menggunakan popok.
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium (24 Februari 2020)

Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan


Hematologi
Leukosit 8.5 3-11 Ribu/uL
Hemoglobin 10.5 L 12-16 g/dL
Hematokrit 32 L 36-48 %
Eritrosit 4.67 4-5 Juta/uL
MID 75.6 H 2-15 %
Lymposit 6.6 20-40 %
Granula 17.8 L 40-60 %
Trombosit 293 150-400 Ribu/uL
RDW 27.4 H 11.5-14.5 %
MCH 67.4 L 25.0-35.0 Pg
MCV 22.4 L 75.0-100.0 Fl
MCHC 33.3 31-37 g/gl
P-LCR 17.6 15-25 %

J. Terapi

Jenis Rute
No Dosis Indikasi Terapi
Terapi Terapi
1 Infus RL IV 20 tpm Untuk menambah elektrolit
tubuh dan mengembalikan
keseimbangan tubuh
2 Asam IV 500 mg / 8 Digunakan untuk
Traneksamat jam mengurangi atau
menghentikan perdarahan.
Ketika mengalami
perdarahan, tubuh otomatis
akan membekukan darah
untuk menghentikan
perdarahan
3 Antrain IV 1 gr / 8 jam Untuk menangani demam
dan merupakan anti nyeri
4 Ardium Oral 500 mg / 8 Tablet herbal mengandung
jam flavonoid, digunakan untuk
membantu meringankan
gangguan peredaran darah
di kaki/varises, serta wasir
kronik dan akut
K. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Agen injury fisik Nyeri akut
P : pasien mengatakan
nyeri pada benjolan yang
terletak di anus
Q : pasien mengatakan
nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : pasien mengatakan
nyeri dibagian anus
S : pasien mengatakan
nyeri skala 4 dengan skala
nyeri 1-10
T : pasien mengatakan
nyeri hilang timbul selama
± 1 menit
Do :
1. terdapat benjolan biru
kehitam-hitaman pada
anus dengan panjang ±
5 cm dan lebar ± 6 cm
2. Peristaltik usus normal
12 x/menit
3. Adanya nyeri tekan pada
sekitar anus
4. Wajah pasien nampak
meringis saat merasakan
sakit
2 Ds : Ancaman pada Ansietas
1. Pasien mengatakan status terkini
merasa cemas dengan
keadaannya yang
sekarang
2. Pasien merasa cemas
akan dilakukannya
tindakan pembedahan
Do :
1. Pasien sering bertanya
kepada keluarganya dan
perawat tentang
penyakitnya dan tentang
tindakan pembedahan
2. Pasien nampak gelisah
3. Pasien nampak sering
memandangi anaknya
saat anaknya
meganjurkan pasien
untuk berdoa sebelum
masuk ke ruang operasi.

L. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen injury fisik
2. Ansietas b/d ancaman pada status terkini

M. Rencama Asuhan keperawatan


Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
No (nursing Intervention
Keperawatan (nurisng outcome)
Classication)
1 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Pain Management
injury fisik keperawatan selama 1 x 24 jam
diharapkan nyeri teratasi 1. Lakukan pengkajian nyeri
Kriteria hasil : secara konprehensip
Pain level termasuk lokasi,
Indikator IR ER karakteristik, durasi,
1. Melaporkan 3 5 frekuensi, kualitas dan
adanya nyeri fakter presipitasi
2. Luas bagian 4 5 2. Evaluasi pengalaman nyeri
tubuh yang masa lampau
terpengaruh 3. Pilih dan lakukan
3. Frekuensi nyeri 3 5 penanganan nyeri
4. Panjangnya 3 5 (farmakologi,
episode nyeri nonfarmakologi dan
5. Pernyataan 4 5 interpersonal
nyeri 4. Berikan analgetik untuk
6. Ekspresi nyeri 4 5 mengurangi nyeri
pada wajah 5. Kerjakan hasil kolaborasi
Keterangan : dengan dokter jika ada
1. Keluhan ekstrim keluhan dan tindakan nyeri
2. Keluhan berat tidak berhasil
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
2 Ansietas b/d Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction
ancaman pada keperawatan selama 1 x 24 jam 1. Gunakan pendekatan yang
status terkini diharapkan klien tidak menenangkan
mengalami ansietas 2. Jelaskan semua prosedur
Kriteri hasil : dan apa yang dirasakan
Anxiety Control selama prosedur
Indikator IR ER 3. Temani pasien untuk
1. Memonitor 4 5 memberikan keamanan dan
intensitas mengurangi takut
kecemasan 4. Dorong keluarga untuk
2. Menyngkirkan 4 5 menemani
tanda 5. Identifikasi tingkat
kecemasan kecemasan
3. Mencari 4 5 6. Dorong pasien untuk
informasi mengungkapkan perasaan
untuk ketakutan, persepsi
menurunkan
cemas
4. Menggunakan 4 5
strategi
koping efektif
Keterangan :
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
coping

N. Implementasi Keperawatan
(25 Februari 2020)
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
keperawatan
1 Nyeri akut b/d agen 1. Melakukan pengkajian S :
injury fisik nyeri P : pasien mengatakan nyeri
Hasil : P : pasien pada benjolan yang terletak di
mengatakan nyeri pada anus
benjolan yang terletak di Q : pasien mengatakan nyeri
anus seperti di tusuk-tusuk
Q : pasien mengatakan R : pasien mengatakan nyeri
nyeri seperti di tusuk-tusuk dibagian anus
R : pasien mengatakan S : pasien mengatakan nyeri
nyeri dibagian anus skala 4 dengan skala nyeri 1-10
S : pasien mengatakan nyeri T : pasien mengatakan nyeri
skala 4 dengan skala nyeri hilang timbul selama ± 1 menit.
1-10
T : pasien mengatakan O :
nyeri hilang timbul selama 1. terdapat benjolan biru
± 1 menit kehitam-hitaman pada anus
dengan panjang ± 5 cm dan
2. Melakukan penanganan lebar ± 6 cm
nyeri dengan non 2. PeAdanya nyeri tekan pada
farmakologi sekitar anus
Hasil : penangan nyeri 3. Wajah pasien nampak
dengan non farmakologi meringis saat merasakan
tarik nafas dalam dan sakit
aroma terapi
3. Memberikan analgetik A :
untuk mengurangi nyeri Nyeri akut
Hasil : Penangan nyeri Indikator IR ER
dengan farnakologi yaitu 1. Melaporkan 4 5
pemberian obat analgesik adanya nyeri
yaitu antrain 1 gr/8 jam 2. Luas bagian 4 5
4. Mengerjakan hasil tubuh yang
kolaborasi dengan dokter terpengaruh
Hasil : pemberian terapi 3. Frekuensi nyeri 4 5
sesuai dengan dosis dan 4. Panjangnya 4 5
waktu pemberian sesuai episode nyeri
anjuran 5. Pernyataan 4 5
nyeri
6. Ekspresi nyeri 4 5
pada wajah

P:
Intervensi dihentikan
dilanjurkan dengan kolaborasi
kolaborasi dengan dokter yaitu
tindakan pembedahan
2 Ansietas b/d 1. Menggunakan pendekatan S:
ancaman pada yang menenangkan Pasien mengatakan kecemasan
status terkini Hasil : menganjak pasien sudah berkurang setelah
berbicara santai
mendapat penjelasan dari
2. Menjelaskan semua
prosedur dan apa yang perawat dan dukungan dari
dirasakan selama prosedur keluarga
Hasil : menjelaskan
kepada pasien untuk O :
dilakukannya tindakan Pasien nampak lebih tenang dari
pembedahan pada bagian sebelumnya
anus yang terdapat
benjolan, menjelaskan
kepada pasien bahwa
sebelum dilakukan
pembedahan pada tubuh
pasien diberikan anastesi A :
terlebih dahulu
Ansietas
3. Menganjurkan keluarga
untuk menemani pasien Indikator IR ER
untuk memberikan 1. Memonitor 5 5
keamanan dan intensitas
mengurangi takut kecemasan
Hasil : menganjurkan 2. Menyngkirkan 5 5
keluarga untuk tanda
meyakinkan pasien bahwa kecemasan
tidak akan terjadi apa-apa 3. Mencari 5 5
pada pasien informasi
4. Menganjurkan keluarga untuk
untuk menemani menurunkan
Hasil : menganjurkan cemas
keluarga untuk selalu 4. Menggunakan 5 5
menemani pasien strategi koping
5. Mengidentifikasi tingkat efektif
kecemasan
Hasil : tingkat kecemasan P :
pasien sedang Masalah teratasi, intervensi
6. Mendorong pasien untuk dihentikan
mengungkapkan perasaan
cemas
Hasil : pasien mengatakan
kecemasan sudah
berkurang setelah
mendapat penjelasan dari
perawat dan dukungan
dari keluarga

O. Data Fokus Post OP


Terdapat luka post OP di daerah anus dengan pengkajian nyeri pada
tanggal 25 Februari 2020. P : pasien mengatakan nyeri pada luka post OP,
Q : pasien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk, R : pasien mengatakan
nyeri di daerah anus, S : pasien mengatakan nyeri dengan skala 4 dengan
skala nyeri 1-10, T : pasien mengatakan nyeri hilang timbul selama ± 1
menit. Wajah pasien nampak meringis saat merasakan sakit. Luka post OP
di daerah anus nampak kering, tidak ada pus dan perdarahan. Pasien
mengatakan cemas dan tidak tahu cara perawatan luka post OP.

P. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : Agen injury fisik Nyeri akut
P : pasien mengatakan
nyeri pada luka post OP
Q : pasien mengatakan
nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : pasien mengatakan
nyeri di daerah anus
S : pasien mengatakan
nyeri dengan skala 4
dengan skala nyeri 1-10
T : pasien mengatakan
nyeri hilang timbul selama
± 1 menit
Do :
1. Terdapat luka post OP
di daerah anus
2. Wajah pasien nampak
meringis saat merasakan
sakit
2 Faktor resiko Resiko infeksi
1. Pasien mengatakan
cemas dan tidak tahu
cara perawatan luka post
OP
2. Luka post OP di daerah
anus nampak kering,
tidak ada pus dan
perdarahan

Q. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen injury fisik
2. Resiko infeksi
R. Rencana Asuhan Keperawatan
Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
No (nursing Intervention
Keperawatan (nurisng outcome)
Classication)
1 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan Pain Management
injury fisik keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri
diharapkan nyeri teratasi secara konprehensip
Kriteria hasil : termasuk lokasi,
Pain level karakteristik, durasi,
Indikator IR ER frekuensi, kualitas dan
1. Melaporkan 3 5 fakter presipitasi
adanya nyeri 2. Evaluasi pengalaman nyeri
2. Luas bagian 4 5 masa lampau
tubuh yang 3. Pilih dan lakukan
terpengaruh penanganan nyeri
3. Frekuensi nyeri 4 5 (farmakologi,
4. Panjangnya 3 5 nonfarmakologi dan
episode nyeri interpersonal
5. Pernyataan 4 5 4. Berikan analgetik untuk
nyeri mengurangi nyeri
6. Ekspresi nyeri 4 5 5. Kerjakan hasil kolaborasi
pada wajah dengan dokter jika ada
Keterangan : keluhan dan tindakan nyeri
1. Keluhan ekstrim tidak berhasil
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
2 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Infection Control
keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Lakukan cuci tangan yang
diharapkan suhu klien tidak baik
mengalaami ansietas 2. Perhatikan lingkungan
Kriteria hasil : aseptik selama pemasangan
Anxiety control alat
Indikator IR ER 3. Lakukan perawatan luka
1. Pengetahuan 3 5 4. Lihat insisi dan balutan,
tentang resiko catat karakteristik luka
2. Memonitor 3 5 jahitan
faktor resiko 5. Berikan terapi antibiotik
dari lingkungan bila perlu
3. Berkomitmen 3 5
dengan strategi
kontrol resiko
yang
dibrencanakan
4. Memodifikasi 4 5
gaya hidup
untuk
mengurangi
resiko
5. Menghindari 4 5
paparan yang
bisa mengancam
kesehatan
Keterangan :
1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

S. Implememtasi Keperawatan
(26 Februari 2020)
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
keperawatan
1 Nyeri akut b/d agen 1. Melakukan pengkajian S :
injury fisik nyeri P : pasien mengatakan nyeri
Hasil : P : pasien pada luka post OP
mengatakan nyeri pada Q : pasien mengatakan nyeri
luka post OP seperti di tusuk-tusuk
Q : pasien mengatakan R : pasien mengatakan nyeri di
nyeri seperti di tusuk- daerah anus
tusuk S : pasien mengatakan nyeri
R : pasien mengatakan skala 3 dengan skala nyeri 1-10
nyeri di daerah anus T : pasien mengatakan nyeri
S : pasien mengatakan hilang timbul selama ± 1 menit.
nyeri skala 3 dengan skala
nyeri 1-10 O:
T : pasien mengatakan
1. terdapat luka post OP di
nyeri hilang timbul selama
daerah anus
± 1 menit
2. Wajah pasien nampak
2. Melakukan penanganan
meringis saat merasakan
nyeri dengan non
sakit
farmakologi
Hasil : penangan nyeri
dengan non farmakologi
tarik nafas dalam dan
aroma terapi A:
3. Memberikan analgetik Nyeri akut
untuk mengurangi nyeri Indikator IR ER
Hasil : Penangan nyeri 1. Melaporkan 4 5
dengan farnakologi yaitu adanya nyeri
pemberian obat analgesik 2. Luas bagian 4 5
yaitu antrain 1 gr/8 jam tubuh yang
4. Mengerjakan hasil terpengaruh
kolaborasi dengan dokter 3. Frekuensi nyeri 4 5
Hasil : pemberian terapi 4. Panjangnya 4 5
sesuai dengan dosis dan episode nyeri
waktu pemberian sesuai 5. Pernyataan 4 5
anjuran nyeri
6. Ekspresi nyeri 4 5
pada wajah

P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara konprehensip
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
fakter presipitasi
2. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal
3. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
4. Kerjakan hasil kolaborasi
dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
2 Resiko infeksi 1. Melakukan cuci tangan S :
yang baik Pasien mengatakan sudah
Hasil : melakukan cuci mengetahui cara perawatan luka
tangan 6 langkah dan cara menjaga kebersihan
2. Memperhatikan dan luka
mempertahankan
lingkungan aseptik selama O :
tindakan 1. Terdapat luka post OP di
Hasil : tetap menjaga daerah anus
kesterilan alat dan 2. Luka nampak bersih dan
kebersihan lingkungan kering
sekitar pasien 3. Luka nampak tertutup
3. Melakukan perawatan dengan rapi
luka
Hasil : melakukan A :
perawatan luka bersih Resiko infeksi
dengan prinsip steril Indikator IR ER
4. Melihat insisi dan balutan, 1. Pengetahuan 4 5
dan karakteristik luka tentang resiko
Hasil : luka nampak bersih 2. Memonitor 4 5
dan kering, luka nampak faktor resiko
tertutup dengan rapi dari lingkungan
5. Memberikan terapi 3. Berkomitmen 4 5
antibiotik dengan strategi
Hasil : pemberian kontrol resiko
sefazolin 2 gr yang
dibrencanakan
4. Memodifikasi 4 5
gaya hidup
untuk
mengurangi
resiko
5. Menghindari 4 5
paparan yang
bisa
mengancam
kesehatan

P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan cuci tangan yang
baik
2. Perhatikan lingkungan
aseptik selama
pemasangan alat
3. Lakukan perawatan luka
4. Lihat insisi dan balutan,
catat karakteristik luka
jahitan
5. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
T. Catatan Perkembangan
Diagnosa
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d 27 Februari 2020 S:
agen injury P : pasien mengatakan nyeri pada
fisik luka post OP
Q : pasien mengatakan nyeri seperti
di tusuk-tusuk
R : pasien mengatakan nyeri di
daerah anus
S : pasien mengatakan nyeri skala 2
dengan skala nyeri 1-10
T : pasien mengatakan nyeri hilang
timbul selama ± 30 detik

O:
1. terdapat luka post OP di daerah
anus
2. Wajah pasien nampak meringis
saat merasakan sakit

A:
Nyeri akut
Indikator IR ER
1. Melaporkan 5 5
adanya nyeri
2. Luas bagian 4 5
tubuh yang
terpengaruh
3. Frekuensi 4 5
nyeri
4. Panjangnya 4 5
episode nyeri
5. Pernyataan 5 5
nyeri
6. Ekspresi nyeri 4 5
pada wajah

P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara konprehensip termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan fakter
presipitasi
2. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi,
nonfarmakologi dan
interpersonal
3. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
4. Kerjakan hasil kolaborasi
dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
2 Resiko infeksi 27 Februari 2020 S:
Pasien mengatakan sudah
mengetahui cara perawatan luka dan
cara menjaga kebersihan luka

O:
1. Terdapat luka post OP di
daerah anus
2. Luka nampak bersih dan
kering
3. Luka nampak tertutup dengan
rapi

A:
Resiko infeksi
Indikator IR ER
1. Pengetahuan 5 5
tentang resiko
2. Memonitor 4 5
faktor resiko
dari lingkungan
3. Berkomitmen 5 5
dengan strategi
kontrol resiko
yang
dibrencanakan
4. Memodifikasi 4 5
gaya hidup
untuk
mengurangi
resiko
5. Menghindari 5 5
paparan yang
bisa
mengancam
kesehatan
P:
Lanjutkan intervensi
1. Lakukan cuci tangan yang baik
2. Perhatikan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
3. Lakukan perawatan luka
4. Lihat insisi dan balutan, catat
karakteristik luka jahitan
5. Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Anda mungkin juga menyukai