OLEH :
TAHUN 2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG
YAKUT RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN TAHUN 2020
MENGETAHUI,
I. TOPIK :
Mencegah perilaku kekerasan dengan sosial verbal
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan .
B. Tujuan Khusus
1. Klien mampu sharing tentang perilaku kekerasan yang dilakukan
2. Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan
a. Cara fisik yaitu dengan teknik nafas dalam
b. Cara verbal
1) Meminta dengan baik
2) Menolak dengan baik
3) Mengungkapkan perasaan
c. Cara spiritual
1) Berdoa
2) Berdzikir dan beristigfar
d. Minum obat (jangan putus obat)
IV. KLIEN
A. Karakteristik Klien
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya risiko perilaku
kekerasan.
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif).
B. Proses Seleksi
1. Mengumpulkan data klien
2. Menganalisis data klien
3. Obsevasi di ruangan klien
4. Menentukan klien
5. Data Klien
V. PENGORGANISASIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada:
1. Hari, tanggal : Kamis, 12 Maret 2020
2. Waktu : 10:00 – 11.00 WITA
3. Tempat : Ruang Yakut RSUD Dr.H.Moch Ansari Saleh
Banjarmasin
Keterangan :
: Leader : Co Leadre
: Fasilitator : Observer
: Pasien
VI. PROSES PELAKSANAAN (LANGKAH KEGIATAN)
A. Topik
1. Sesi 1 : Sharing tentang perilaku kekerasan yang dilakukan
2. Sesi 2 : Mengidentifikasi tanda dan gejala
3. Sesi 3 : Manajament marah
a. Secara fisik dengan teknik nafas dalam
b. Secara verbal
1) Meminta dnegan baik
2) Menolak dengan baik
3) Mengungkapkan perasaan
c. Secara spiritual
1) Berdoa
2) Berdzikir dan istigfar
d. Minum obat (jangan putus obat)
B. Tujuan
1. Klien mampu sharing tentang perilaku kekerasan yang dilakukan
2. Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Klien mampu mengontrol perilaku kekerasan
a. Cara fisik yaitu dengan teknik nafas dalam
b. Cara verbal
1) Meminta dengan baik
2) Menolak dengan baik
3) Mengungkapkan perasaan
c. Cara spiritual
1) Berdoa
2) Berdzikir dan beristigfar
d. Minum obat (jangan putus obat)
C. Kriteria Anggota
Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi Aktivitas
Kelompok ini adalah :
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya risiko perilaku
kekerasan.
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif).
D. Nama Klien
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 5 orang,
sedangkan sisanya sebagai klien cadangan jika klien yang ditunjuk
berhalangan.
Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti terapi aktivitas
kelompok ini serta klien sebagai cadangan adalah :
1. Tn. H
2. Tn. M
3. Tn. D
4. Tn. S
5. Tn. M
6. Tn. E
7. Tn. A
8. Tn. J
9. Ny. Z
E. Alat
1. Papan nama
2. Bola kecil plastic
F. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Simulasi
G. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien gangguan jiwa terkhususnya dengan risiko
perilaku kekerasan.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis.
b. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.
3. Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu dengan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara tarik nafas dalam, pukul bantal atau
kasur dengan cara verbal dan spritual.
c. Menjelaskan aturan main berikut.
d. Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta izin kepada terapis.
e. Lama kegiatan 20 menit.
f. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4. Tahap Kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu music akan diplay serta bola/Topi
diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kea rah
kiri) dan pada saat musik dimatikan maka anggota kelompok
yang memegang bola/topi akan mendapat giliran untuk
menyebutkan : Salam, nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hoby..
b. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan
temple/pakai.
c. Ulangi point a sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
member pandu positif.
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara tarik nafas dalam, memukul bantal
dengan cara verbal dan spritual
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap pasien melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
2) Menganjurkan tiap pasien untuk menerapkan cara yang
telah dipelajari atau dipraktekkan pada hari ini.
3) Memasukkan kegiatan mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara tarik nafas dalam, pukul bantal atau kasur
dengan cara verbal dan spiritual dalam kegiatan sehari-hari.
6. Tata Tertib TAK
a. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Klien tidak diperkenankan makan atau minum selama
kegiatan berlangsung
c. Jika klien ingin meninggalkan kegiatan seperti BAB atau
BAK harus meminta izin kepada terapis
d. Waktu berlangsungnya TAK selama 60 menit
1 Tn. E
2 Tn. J
3 Tn. H
4 Tn. A
5 Tn. D
6 Tn. S
7 Tn. M
8 Tn. M T
9 Ny. Z
Jumlah
Keterangan:
Bila pasien mampu sharing (mendiskusikan penyebab melakukan pk) nilai
2,777777777777778, total keseluruhan 25%.
C. Kemampuan Mengingat Tanda dan Gejala
Aspek yang Dinilai
No. Nama Klien Jumlah
Fisik Verbal Perilaku
1 Tn. E
2 Tn. J
3 Tn. H
4 Tn. A
5 Tn. D
6 Tn. S
7 Tn. M
8 Tn. M T
9 Ny. Z
Jumlah
Keterangan:
Bila pasien mampu mengingat tanda dan gejala nilai 0,9259259259259259, total
keseluruhan 25%.
D. Kemampuan Mengontrol PK
1. Penyebab
a. Faktor pedisposisi
1) Faktor psikologis
a) Terdapat asumsi bahwa seseorang untuk mencapai tujuan
mengalami hambatan, timbul dorongan agresif yang
memotivasi perilaku kekerasan
b) Mekanisme koping idnividu dan masa kecil yang tidak
menyenangkan
c) Rasa frustasi
d) Adanya kekerasan dalam rumah, keluarga, lingkungan
e) Teori psikoanalitik tidak terpenuhinya kepuasan dan rasa aman
2) Fakyor sosial budaya
Budaya dapat mempengaruhi perilaku kekerasan. Adanya norma
dapat mendefinisikan ekspresi marah yang dapat diterima dan tidak
dapat diterima. Kontrol masyarakat yang rendah dan
kecenderungan menerima perilaku kekerasan sebagai cara
penyelesaiannya masalah perilaku kekerasan merupakan faktor
predisposisi terjadinya perilaku kekerasan.
3) Faktor biologis
a) Pengaruh neurologik
b) Pengaruh biokimia
c) Pengaruh genetik
d) Gangguan otak
b. Faktor presipitasi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam,
baik berupa injury secara fisik, psikis atau ancaman konsep diri.
Beberapa faktor pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :
1) Klien
Kelemahan fisik, keputusaaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang
penuh agresif, dan masa lalu yang tidak menyenangkan.
2) Interaksi
Penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik,
merasa terancam baik internal maupun eksternal dari lingkungan.
3) Lingkungan
Panas, padat dan bising
2. Rentang respon
C. POHON MASALAH
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan
Perilaku kekerasan
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan
1. Perilaku kekerasan
H. STRATEGI PELAKSANAAN
1. SP I
a. Mendiskusikan penyebab PK
b. Mendiskusikan tanda dan gejala PK
c. Mendiskusikan PK yang dilakukan
d. Mendiskusikan akibat PK
e. Mendiskusikan cara mengontrol PK
f. Melatih cara mengontrol PK dengan cara fisik I: napas dalam
g. Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
2. SP II
a. Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PK dengan cara fisik I
b. Melatih px mengontrol PK dengan cara fisik II: pukul bantal / kasur
c. Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
3. SP III
a. Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PK dengan caraf isik I dan
II
b. Melatih px mengontrol PK dengan cara verbal
c. Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. SP IV
a. Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PK dengan cara fisik I, II
dan verbal
b. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan cara spiritual
c. Menganjurkan px memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
5. SP V
a. Mengevaluasi kemampuan px mengontrol PK dengan cara fisik I, II,
verbal dan spiritual
b. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan patuh minum obat
c. Menganjurkan px memasukkan dalam kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2014. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8.Jakarta : EGC
Stuart dan Sundeen. 2015. Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3 (diterjemahkan
oleh Yuni A). Jakarta : EGC
Townsend, MC. 2014. Buku saku diagnose keperawatan psikiatri Edisi3. Jakarta :
EGC