Anda di halaman 1dari 10

BAB X.

DASAR FAN DAN BLOWER


10.1 Pendahuluan

Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan
untuk proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk
menjaga pekerjaan proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim
penggerak, saluran atau pemipaan, peralatan pengendali aliran, dan peralatan
penyejuk udara (filter, kumparan pendingin, penukar panas, dll.). Contoh sistim
digambarkan dalam Gambar 10.1. Departemen Energi Amerika Serikat
meperkirakan bahwa 15 persen listrik di industr i manufakturing Amerika dipakai
oleh motor. Hal yang sama di sektor komersial, listrik yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan motor fan yang merupakan bagian dari biaya energi
terbesar untuk penyejukan ruangan (US DOE, 1989).
Fan, blower dan kompresor dibedakan oleh metode yang digunakan untuk
menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. The American Society of
Mechanical Engineers (ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan
pe ngeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefinisikan fan, blower, dan
kompresor (lihat Tabel 10.1).

Gambar 10.1 Komponen Sistim Fan (US DOE, 1989)

Tabel 10.1 Perbedaan antara Fan, Blowerdan Kompresor (Ganasean)

Peralatan Perbandingan Kenaikan tekanan (mmWg)


Fan Spesifik
Sampai 1,11 1136
Blower 1,11 sampai 1,20 1136 –2066
Kompresor Lebih dari 1,20 -
Karakteristik sistim
Istilah “resistansi sistim” digunakan bila mengacu tekanan statis.
Resistansi sistim merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistim.
Resistansi sistim merupakan fungsi pola susunan saluran, pengambilan,
lengkungan dan penurunan tekanan yang melintasi peralatan, sebagai contoh
bag filter atau siklon. Resistansi sistim bervariasi terhadap kuadrat volum aliran
udara ya ng memasuki sistim. Untuk volum udara tertentu, fan dalam sistim dengan
saluran sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan bekerja lebih keras
untuk mengatasi resistansi sistim yang lebih besar daripada dalam sistim dengan
saluran yang lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang.
Saluran panjang yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan
memerlukan lebih banyak energi untuk menarik udara untuk melaluinya. Sebagai
akibatnya, untuk kecepatan fan yang sama , fan akan mampu menarik lebih sedikit
melalui sistim ini daripada yang melalui sistim pendek tanpa ada belokan.
Dengan begitu maka resistansi sistim meningkat secara substansial jika
volum udara yang mengalir ke sistim meningkat; kuadrat aliran udara.
Sebaliknya, resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk menentukan
berapa volum fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui karakteristik
resistansi sistim. Pada sistim yang ada, resistansi sistim dapat diukur. Pada
sistim yang sudah didesain, namun tidak dibangun, resistansi sistim harus
dihitung. Kurva resistansi sistim (lihat Gambar 10.2)
dihasilkan dengan berbagai laju aliran pada sumbu- x dan resistansinya pada sumb
u-y.

Gambar 10.2. Kurva Sistim Fan dan Pengaruhnya pada Resistansi Sistim (US DOE,
1989)
Karakteristik Fan

Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fan
merupakan kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yang
spesifik. Kurva fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter
yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulan
kondisi yang diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistim, kecepatan fan,
dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui.
Beberapa kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer sistim
akan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi (lihat Gambar
3). Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan statis (SP) versus
aliran pada merupakan kuva yang sangat penting.
Perpotongan kurva sistim dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila
resistansi sistim berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi
ditetapkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak
lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik potong dengan kurva tenaga (BHP).
Sebuah garis lurus yang digambar melalui perpotongan dengan kurva tenaga akan
mengarah ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelah kanan. Pada
kurva yang digambarkan, efisiensi kurva juga disuguhkan.

Gambar 10.3. Kurva Efisiensi Fan (BEE India, 2004)

Karakteristik sistim dan kurva fan

Pada berbagai sistim fa n, resistansi terhadap aliran udara (tekanan) jika


aliran udara meningkat. Sebagaimana disebutkasn sebelumnya, resistansi ini
bervariasi dengan kuadrat aliran. Tekanan yang diperlukan oleh sistim pada suatu
kisaran aliran dapat ditentukan dan “kurva kinerja sistim” dapat dikembangkan
(ditunjukkan sebagai SC) (lihat Gambar 9.4).
Kemudian kurva sistim ini dapat diplotkan pada kurva fan untuk menunjukan
titik operasi fan yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N 1 dan SC1 )
berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q 1 terhadap tekanan P 1 . Sebuah
fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik pembuatnya untuk
kecepatan fan tertentu. (grafik kinerja fan memperlihatkan kurva untuk
serangkaian kecepatan fan). Pada kecepatan fan N1 , fan akan beroperasi
sepanjang kurva kinerja N 1 sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 9.4. Titik
operasi fan yang sebenarnya tergantung pada resistansi sistim, titik operasi fan
“A”adalah aliran (Q1 ) terhadap tekanan (P1 ).
Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran udara dari Q1 ke Q2 :
1) Metode pertama adalah membatasi aliran udara dengan menutup sebagian
damper dalam sistim. Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistim yang baru
(SC2 ) dimana tekanan yang dikehendaki lebih besar untuk aliran udara yang
diberikan. Fan sekarang akan beroperasi pada "B" untuk memberikan aliran
udara yang berkurang Q2 terhadap tekanan yang lebih tinggi P2.
2) Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan menurunkan
kecepatan dari N 1 ke N2 , menjaga damper terbuka penuh. Fan akan
beroperasi pada "C" untuk memberikan aliran udara Q 2 yang sama, namun
pada tekanan P3 yang lebih rendah. Jadi, menurunkan kecepatan fan
merupakan metode yang jauh lebih efisien untuk mengurangi aliran udara
karena daya yang diperlukan berkurang dan lebih sed ikit energi yang
dipakai.

Gambar 10.4 Kurva kinerja fan (BEE India, 2004)


Hukum fan

Fan beroperasi dibawah beberapa hukum tentang kecepatan, daya dan


tekanan. Perubahan dalam kecepatan (putaran per menit atau RPM) berbagai fan
akan memprediksi perubahan kenaikan tekanan dan daya yang d iperlukan untuk
mengoperasikan fan pada RPM yang baru. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 9.5.

Gambar 10.5 Kecepatam, tekanan dan daya fan (BEE India, 2004)

9.2 Jenis-Jenis Fan Dan Blower

9.2.1 Jenis-jenis fan

Terdapat dua jenis fan. Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk
menggerakan aliran udara. Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu
fan.

1) Fan sentrifugal
Fan sentrifugal (Gambar 1 0 . 6) meningkatkan kecepatan aliran udara dengan
impeler berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan
kemudian diubah ke tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang
cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu tinggi, aliran
udara kotor atau lembab, dan handling bahan. Fan sentrifugal dikategorikan
oleh bentuk bladenya sebagaimana diringkas dalam Tabel 10.2.
Tabel 10.2. Karakteristik Berbagai Fan Sentrifugal (diambil dari US DOE, 1989)

Jenis fan Keuntungan Kerugian


dan
blade
Fan radial  Cocok untuk tekanan statis  Hanya cocok untuk laju
dengan tinggi (sampai 1400 mmWC) aliran udara rendah
blades sampai medium
dan suhu tinggi
datar  Rancangannya sederhana
(Gambar sehingga dapat dipakai untuk
7) unit penggunaan khusus
 Dapat beroperasi pada aliran
udara yang rendah tanpa
masalah getaran
 Sangat tahan lama
 Efisiensinya mencapai 75%
 Memiliki jarak ruang kerja yang
lebih besar yang berguna untuk
handling padatan yang
terbang (debu, serpih kayu,
dan skrap logam)
Fan yang  Dapat menggerakan volum  Hanya cocok untuk
melengkung udara yang besar terhadap layanan penggunaan
kedepan, tekanan yang relatif rendah yang bersih, bukan
dengan blade  Ukurannya relatif kecil untuk layanan kasar dan
yang  Tingkat kebisingannya rendah bertekanan tinggi
melengkung (disebabkan rendahnya  Keluaran fan sulit untuk
ecepatan) dan sangat cocok diatur secara tepat
kedepan untuk diguna kan untuk  Penggerak harus dipilih
(Gambar 8) pemanasan perumahan, secara hati-hati untuk
ventilasi, dan penyejuk udara menghindarkan beban
(HVAC) motor berlebih sebab
kurva daya meningkat
sejalan dengan aliran
udara
 Efisiensi energinya
relatif rendah (55-65%)
Backward  Dapat beroperasi dengan  Tidak cocok untuk aliran
inclined fan, perubahan tekanan statis udara yang kotor
dengan (asalkan bebannya tidak (karena bentuk fan
blades yang berlebih ke motor) mendukung terjadinya
miring jauh  Cocok untuk sistim yang tidak penumpukan debu)
dari arah menentu pada aliran udara  Fan dengan blades air-
perputaran: tinggi foil kurang stabil karena
 Cocok untuk layanan forced -
datar, draft mengandalkan pada
lengkung,  Fan dengan blade datar lebih pengangkatan yang
dan airfoil kuat dihasilkan oleh tiap
(Gambar 9)  Fan dengan blades lengkung blade
lebih efisien melebihi 85%)   Fan blades air-foil
 Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi
yang tipis adalah yang paling sasaran erosi
efisien
2) Fan Aksial

Fan aksial (Gambar 10.10) menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.
Cara kerja fan seperti impele r pesawat terbang: blades fan menghasilkan
pengangkatan aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri
karena murah, bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis utama fan dengan
aliran aksial (impeler, pipa aksial dan impeler aksial) diringkas da lam
Tabel 10.3.

Tabel 10.3 Karakteristik Berbagai Fan Aksial (diambil dari US DOE, 1989)
Fan propeller  Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi  Efisiensi
(Gambar pada tekanan rendah
 Tidak membutuhkan saluran kerja yang energinya relatif
1 0 . 11) luas (sebab tekanan yang dihasilkannya rendah
kecil)  Agak berisik
 Murah sebab konstruksinya yang
sederhana
 Mencapai efisiensi maksimum, hampir
seperti aliran yang mengalir sendiri, dan
sering digunakan pada ventilasi atap
 Dapat menghasilkan aliran dengan arah
berlawanan, yang membantu dalam
penggunaan ventilasi
Fan pipa  Tekanan lebih tinggi dan efisiensi  Relatif mahal
aksial, operasinya lebih baik daripada fan  Kebisingan aliran
pada
dasarnya fan propeller udara sedang
propeler yang  Cocok untuk tekanan menengah,  Efisiensi
ditempatkan penggunaan laju aliran udara yang tinggi, energinya relative
misalnya pemasangan saluran HVAC rendah (65%)
dibagian  Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke
dalam nilai kecepatan tertentu (karena putaran
silinder massanya rendah) dan menghasilkan
(Gambar aliran pada arah berlawanan, yang
10.12) berguna dalam berbagai penggunaan
ventilasi
 Menciptakan tekanan yang cukup untuk
mengatasi kehilangan di saluran dengan
ruang yang relatif efisien, yang berguna
untuk pembuangan
Fan dengan  Cocok untuk penggunaan tekanan sedang  Relatif mahal
baling-baling sampai tinggi (sampai 500 mmWC), dibanding fan
aksial seperti induced draft untuk pembuangan impeler
(Gambar boiler
10.13)  Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke
nilai kecepatan tertentu (disebabkan
putaran massanya yang rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah
berlawanan, yang berguna dalam
berbagai penggunaan ventilasi
 Cocok untuk hubungan langsung ke as
motor
 Kebanyakan energinya efisien (mencapai
85% jika dilengkapi dengan fan airfoil dan
jarak ruang yang kecil)
9.2.2 Jenis-jenis blower

Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20
kg/cm2 . Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistim
vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement merupakan
dua jenis utama blower, yang dijelaskan diba wah. 2

1) Blower s entrifugal

Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal daripada fan.


Impelernya digerakan oleh gir dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi- tahap,
udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara
tidak mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2,
namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah
bahwa aliran udara cenderung turun secara drastis begitu tekanan sistim
meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistim pe ngangkutan bahan yang
tergantung pada volum udara yang mantap. Oleh karena itu, alat ini sering
digunakan untuk penerapan sistim yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.

Gambar 10.14. Blower Sentrifugal (FanAir Company)


2) Blower jenis positive-displacement

Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang "menjebak" udara dan
mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini me nyediakan volum udara yang
konstan bahk an jika tekanan sistimnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistim
yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang
cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm2 ) untuk menghembus bahan-bahan
yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada blower
sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi
perubahan kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai