Anda di halaman 1dari 4

BAB VIIKERANGKA PEMIKIRAN (BERPIKIR) DANHIPOTESIS

KerangkaPemikiran merupakan cara berfikir melalui nalartertulispeneliti ke arah memperoleh jawaban


terhadap masalahyang telahdirumuskan dengan penalaran deduktif.Cara penalaran deduktif yaitu
penalaran dari hal-hal yang umumkepada hal-hal yang khusus.Teori/dalil/Hukum merupakan halyang
umum, sedangkan hal-hal yang khusus adalah masalah yangakan diteliti oleh peneliti.Peneliti dalam
melakukan penelitian haruslah menggunakan danmenguasai teori-teori ilmiah sesuai dengan bidang
ilmunya gunadijadikan dasar dalam penelitiannya.

Dalam penelitian kuantitatif kerangka pemikiran memberikankejelasan dan validitas proses penelitian
yang akan dilaksanakansecaramenyeluruh. Peneliti dapat menjelaskan secarakomprehensif variabel-
variabel apa saja yang diteliti, teori apasaja yang digunakan sampai kepada variabel-variabel yg
diteliti,serta telah tergambar variabel-variabelnya Misalnya: Variabeldependent dan variabel
independent, ada tidak nya variabelmoderatordan intervening. Uraian dalam kerangka
pemikiranhendaknya mampu menjelaskan dan menegaskan variabel yangditeliti,yang telah ada pada
perumusan masalah berdasarkanhasil identifikasi masalah dari hasil observasi.. Untuk peneltiankualitatif
kerangka pemikiran terletak pada kasus yang diamati peneliti, sedangkan pada peneltian tindakan
kerangka pemikirannya tergantung pada refleksi partisipan dan peneliti itusendiri

Esensi kerangka pemikiran pada dasarnya:(1) Memberi landasanilmiah yang kuat dan relevan dengan
masalah yang dikemukakanserta aspek-aspek nyayang berhubungan denganlatar
belakangmasalah(2)MerupakanAlurpikir penelitidalam rangka untuk

71

menjawab masalah yang didasarkan pada landasan teori yangdigunakan dan referensi lain didapat dari
hasil penelitian yangrelevan (terdahulu) secara logis. (3) Rancangan kerangka logika(logical construct)
yang menunjukan dan menjelaskan masalahyang telah dirumuskan dalam kerangka teori. (4) Dibuat
dalam bentuk model atau skema dalam bentuk bagan/gambar atau modelmatematis yang menyatakan
hubungan variabel-variabel yangditeliti, guna membuat hipotesis penelitian.Dengan perkataan lain
bahwa kerangka pemikirandapat dibuatdengan narasi atau skema (bagan alir)yang
menggambarkansecara komprehensif untuk mengungkapkan fenomena ataumasalah yang
diteliti.Beberapa hal yang perlu diuraikanpada kerangka pemikiranyaitu: kerangkateoritis, kerangka
konseptual, dan kerangkaoperasional. Kerangka teoritis atau paradigma adalah uraian yangmenegaskan
tentang teori apa yang digunakan sebagai dasar(teoriutama =

grand theory
) untuk menjelaskan fenomena yang diteliti.Kerangka konseptual merupakan uraian yang
menjelaskankonsep-konsep apa saja yang terkandung di dalam asumsi teoritisyang akan digunakan
untuk mengabstraksikan (mengistilahkan)unsur-unsur yang terkandung di dalam fenomena yang
akanditeliti serta hubungannya denganvariabel.. Sedangkan kerangkaoperasional adalah uraianvariabel-
variabel danindikator-indikatornyayang hendak diukur dalam penelitian.

Teori merupakan landasan dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah . Hubungan terori
dengan rencana dan pelaksanaan penelitian terlihat padaskema dibawah ini :

Masalah Dan
Judul

Analisis / Kerangka
Pembahasan Landasan Berpikir Dan
Teori Metodologi

Hipotesis

Dapat disimpulkanbahwa kerangkapemikiranadalah merupakanmodel konseptual tentang bagaimana


teori-teori yang dipakai berhubungan dengan berbagai faktor yang di identifikasi sebagaimasalah yang
penting danmenjelaskan secara teoritis pertautanantara variabel dan indikator-indikator yang akan
diteliti untukmerumuskan hipotesisPenyusunankerangka berpikir dapat dilakukandengan
mengikutilangkah-langkah berikut:1.Menentukanparadigmaatau kerangka teoretis yang akandigunakan,
kerangka konseptual dan kerangka operasionalvariabel yang akan diteliti.2.Memberikan penjelasan
secara deduktif mengenai hubunganantarvariabel penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputitiga hal
yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep (conceptioning),yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi
(mencari konsep-konsep atau variabel dari proposisi yang telah ada, yang telahdinyatakan benar).
(b)Tahap pertimbangan atau putusan(judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-
ketentuan(mendukung atau menentukan masalah akibat pada konsep

73

atau variabeldependen).(c)Tahapanpenyimpulan(reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal


yang berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang khusus.3.Memberikan argumenteoritis mengenai
hubungan antarvariabel yang diteliti. Argumen teoritis dalam kerangka pemikiran merupakansebuah
upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuatargumen
teoritis memerlukan kajian teoretis atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai
petunjukatau arah bagi pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perludiperhatikan adalah, oleh karena
argumen teoritis sebagaiupaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah,maka hasil dari
argumen teoritis ini adalah sebuah jawabansementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga
padaakhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah
(hipotesis).

4.Merumuskan model penelitian.

Model adalah konstruksikerangka pemikiran atau konstruksi kerangka teoretis yangdiragakan dalam
bentuk diagram dan atau persamaan- persamaan matematik tertentu.Esensinya menyatakanhipotesis
penelitian.Sebagai suatu kontruksikerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan: (a)
jumlahvariabel yang diteliti, (b) prediksi tentang pola hubungan antarvariabel, (c) dekomposisi
hubungan antar variabel, dan (d) jumlah parameter yang diestimasi.

Beberapa contoh skema kerangka pemikiran (Kerangkaberfikir):

PERMASALAHAN DI PT X LANDASAN TEORI


1. Masih kurangnya pemimpin (atasan) dalam
memberikan pembelajaran kepada karyawan
(bawahan).
2. Masih lemahnya Pengawasan dari pemimpin 1. Gary Yukl tentang gaya
(atasan) kepada karyawan (bawahan),sehingga kepemimpinan
inisiatif dalam bekerja kurang optimal. 2. Henry Migliore et.Al tentang
3. Budaya organisasi yang kurang mendukung dalam budaya organisasi
memberikan penghargaan terhadap karyawan 3. Bernardin dan Russel
yang berprestasi. tentang kinerja karyawan
4. Adanya penurunan kinerja karyawan yang tidak
memenuhi pencapaian target perusahaan dalam
bentuk keluhan dari konsumen atas kualitas
produk yang dihasilkan.
RUMUSAN MASALAH
1. Seberapa besar gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
pada PT X?
2. Seberapa besar budaya organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
PT X?
3. Seberapa besar gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara stimultan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT X?

GAYA KEPEMIMPINAN (X1) BUDAYA ORGANISASI (X2) KINERJA (Y)

1. Identitas keanggotaan 1. Kualitas


2. Penekanan pada tim 2. Kuantitas
1. Struktur tugas 3. Focus pada anggota 3. Ketepatan batas
karyawan 4. Otonomi 4. Keefektifan dalam berkerja
5. Pengawasan 5. Pengawasan
2. Perhatian pada 6. toleransi 6. Dampak interpersonal
karyawan

HASIL yang DIHARAPKAN PENELITI:

1. Terdapat pengaruh positif secara parsial gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di
lingkungan PT X
2. Terdapat pengaruh positif secara parsial budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di
lingkungan PT X
3. Terdapat pengaruh simultan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan di lingkungan PT X

Contoh :Pengaruh/HubunganGaya Kepemimpinan,BudayaOrganisasi terhadap kinerja.

Prof. Dr. Ir. Raihan Rasjidi, M.Si metodologi penelitian

Anda mungkin juga menyukai