Anda di halaman 1dari 80

Richard E.

Baker
Theodore E. Christensen
David M. Cottrell
Kurnia Irwansyah Rais
Widhi Astono
Etty Retno Wulandari

AKUISISI ANTAR-PERUSAHAAN DAN


INVESTASI PADA ENTITAS LAIN
r1
Chapte

エロックヘニワテイ

An Indonesian Perspective
ADVANCED FINANCIAL ACCOUNTING
2nd Edition, Volume 1
1. Pendahuluan
2. Perkembangan Struktur Usaha Kompleks
3. Perluasan Usaha dan Bentuk Struktur Organisasi
4. Penciptaan Entitas Usaha
5. Kombinasi Bisnis
6. Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis
7. Pertimbangan Tambahan dalam Akuntansi
Kombinasi Bisnis
8. Pengungkapan

Chapter 1
1 PENDAHULUAN
❖ Tren dunia usaha: akuisisi dan kombinasi yang
melibatkan perusahaan2 besar dan ternama
tingkat nasional
❖ Penciptaan struktur baru dan entitas khusus
❖ Respon regulator terhadap situasi lingkungan
usaha saat ini OJK & DSAK
❖ Isu yang muncul: akuntansi dan pelaporan
2 PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA
KOMPLEKS

❖ Perluasan Usaha
❖ Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha
❖ Struktur Organisasi, Akuisisi dan
Pertimbangan Etika
Perluasan Usaha: Tujuan

Ukuran perusahaan menimbulkan skala ekonomi

Mengembangkan potensi perolehan laba baru

Meningkatkan laba melalui diversifikasi

Penghargaan manajemen ukuran perusahaan

Pamor meningkat ukuran perusahaan


Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha

• Struktur organisasi yang kompleks dapat


membantu mencapai tujuan perusahaan:
meningkatkan profitabilitas dan mengurangi
risiko I
• Anak perusahaan (subsidiary) adl perusahaan
yang dikendalikan oleh perusahaan lain yaitu
induk perusahaan (parent company).
– Kendali biasanya diperoleh melalui kepemilikan
mayoritas (kepentingan pengendali) saham biasa
perusahaan. A
• Karena anak perusahaan mrpk entitas legal
yang terpisah, risiko induk perusahaan terkait
dengan aktivitas anak perusahaan dibatasi.
Struktur Organisasi, Akuisisi, dan Pertimbangan Etika
Dalam beberapa kasus, manajer menggunakan struktur organisasi yang
kompleks untuk memanipulasi pelaporan keuntungan demi
kepentingan pribadi. Misalnya dengan cara sbb:

Penggunaan anak perusahaan atau entitas lain untuk


meminjam uang tanpa melaporkan hutang tsb di neraca

Penggunaan entitas bertujuan khusus (EBK) atau


special-purpose entities (SPE) untuk memanipulasi laba

Manipulasi akuntansi untuk merger dan akuisisi


3 PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR
ORGANISASI

❖ Perluasan dari Dalam


❖ Perluasan Melalui Kombinasi Bisnis
❖ Frekuensi Kombinasi Bisnis yang Kompleks
❖ Struktur Organisasi yang Kompleks
❖ Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan
Perluasan dari Dalam
…meluaskan operasi perusahaan melalui penciptaan anak
perusahaan baru atau entitas lainnya seperti persekutuan,
ventura bersama atau entitas khusus.

Bagaimana caranya? Melalui transfer aset atau


liabilitas perusahaan yang ada ke entitas baru.
Sebagai gantinya, perusahaan yang
mentransfer menerima kepemilikan saham
dari entitas yang menerima transfer

Akun investasi (Induk perusahaan)


I
Ekspansi Saham Rp
= internal

Nilai buku aset bersih (Anak perusahaan)


A
Alasan melakukan perluasan dari dalam
Demi tujuan perluasan, seperti… Sebagai alat untuk menghapus…
untuk memudahkan lini pengendalian sebagian operasional usaha yang ada
dan memfasilitasi evaluasi atas hasil melalui penjualan langsung atau
operasi dengan memindahkan kepemilikan
kepada pemegang saham lainnya
atau pihak lain
untuk insentif pajak tertentu Misalnya: menghapus segmen operasi
untuk beroperasi dalam lingkungan yang tidak lagi sesuai dengan misi
teregulasi tanpa mengenakan kendali keseluruhan perusahaan ATAU
regulasi pada seluruh entitas melepaskan segmen yang tidak
menguntungkan atau untuk
untuk melindungi diri dari pengenaan mendapatkan persetujuan hukum atau
liabilitas legal atas seluruh aset pemegang saham atas merger yang
perusahaan yang mungkin timbul diajukan dengan perusahaan lain
karena produk baru atau karena
memasuki aktivitas bisnis dengan
risiko yang lebih tinggi
…terjadi ketika saham anak perusahaan
ditukarkan dengan saham induk
perusahaan yang mengakibatkan
pengurangan saham induk perusahaan
yang beredar

Spin-of
f Split-off
…terjadi ketika kepemilikan dari anak
perusahaan baru atau yang sudah ada
didistribusikan ke pemegang saham induk
tanpa melepaskan kepemilikan sahamnya di
induk perusahaan
Perluasan Melalui Kombinasi Bisnis
Banyak perusahaan merasakan bahwa memasarkan produk baru atau masuk ke
dalam suatu area baru lebih mudah dilakukan dengan cara melakukan perluasan
atau kombisasi bisnis dengan perusahaan lain dibanding melalui perluasan
internal.
Contoh: Singtel (Singapore) mengakuisisi Telkomsel (Indonesia) sehingga area
usahanya menjadi meningkat signifikan

Harga akuisisi
Rp biasanya tidak
sama dengan nilai
I
Sub
Shareholders
Ekspansi Saham buku, nilai tercatat,
eksternal atau bahkan nilai
wajar pasar (fair
A market value/FMV)
aset bersih
Kombinasi bisnis (business combination)
terjadi ketika dua atau lebih perusahaan
bergabung dalam satu pengendalian
bersama
Konsep kontrol atau pengendalian
berhubungan dengan kemampuan
untuk mengarahkan kebijakan dan
manajemen
Bagaimana perusahaan memperoleh kontrol ?

Perolehan kendali
melalui kepemilikan
Cara
saham mayoritas (50%
tradisional saham biasa plus 1
saham biasa)

Perolehan kendali melalui


perjanjian kontraktual baik Cara non
secara formal maupun tradisional
informal
…biasanya disertai dengan penjanjian
tertulis yang menjelaskan persyaratan
kombis, termasuk bentuk perusahaan
yang bergabung, pertukaran, disposisi
sekuritas yang beredar, dan hak serta
liabilitas partisipan

Perjanjian
Informal Perjanjian
Formal
…bisa dalam bentuk yang berbeda-beda,
seperti:
1. Untuk membangun sebuah hubungan baik
jangka panjang dalam suatu usaha bersama
2. Untuk membangun hubungan kerja secara
implisit kontraktor bangunan selalu
menggunakan subkontraktor elektrik atau
pipa yang sama
3. Untuk membangun aliansi strategis melalui
kerjasama dalam bentuk yang lebih formal
GIA dan Singapore Airlines bekerjasama
Frekuensi Kombinasi Bisnis dan Entitas yang Kompleks

◆ Hanya sedikit perusahaan besar yang berfungsi sbg SATU


entitas legal dalam lingkungan bisnis.
◆ Hampir semua perusahaan paling tidak mpy satu anak
perusahaan, dg banyak perusahaan yang terdiversifikasi mpy
ratusan anak perusahaan.
◆ Dalam beberapa kasus, anak perusahaan didirikan untuk
melaksanakan operasi yang ada secara terpisah, yang
sebelumnya dikerjakan oleh induk perusahaan.
◆ Anak perusahaan lain dapat diakuisisi melalui kombinasi bisnis
Struktur Organisasi yang Kompleks
◆ Selain struktur induk dan anak perusahaan yg mjd struktur
standar bagi banyak perusahaan pada satu dekade ini, struktur
lain yang lebih kompleks mulai dikenal bbrp tahun terakhir.
◆ Banyak perusahaan yang melakukan sebagian operasionalnya
melalui etitas selain anak perusahaan.
o Entitas bertujuan—khusus (EBK) atau special-purpose entity
(SPE) merupakan entitas yang banyak digunakan sbg sarana
pendanaan
◆ Dengan struktur yang semakin tidak tradisional, struktur
organisasi yang inovatif memberi banyak tantangan terkait
dengan pelaporan keuangan
Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan
Struktur Pelaporan keuangan
organisasi Definisi
(PK)
Merger Sebuah kombis dmn aset dan liabilitas PK disusun
perusahaan yang diakuisisi digabungkan berdasarkan pada
dengan aset dan liabilitas perusahaan yang struktur organisasi
mengakuisisi tanpa menambah komponen lama (yang
organisasi mengakuisisi)
Kepemilikan Sebuah kombis dmn perusahaan yang SAK menghendaki
kendali/kepen LK induk dan LK anak
tingan
diakuisisi tetap beroperasi sbg entitas legal
pengendali yang terpisah namun sebagian besar saham dikonsolidasikan utk
(Controlling biasanya dimiliki oleh pengakuisisi. Bentuk ini PK bertujuan umum
ownership) shg seakan-akan
menimbulkan hubungan induk—anak seperti perusahaan
perusahaan tunggal.
Kepemilika Pembelian kepemilikan perusahaan lain Dalam LK, investor
n/kepenting kurang dari mayoritas (kurang dari 50%) tidak melapor-kan hak
an mengakibatkan timbulnya kombis atau situasi kepemilikannya di
non-pengen pengendalian. Hal yang sama juga terjadi jika investee sbg investasi
dali perusahaan tersebut didirikan melalui dg metode akuntansi
(Noncontrol pembentukan entitas baru. sesuai dg kondisi
ling investasinya
ownership)
4 PENCIPTAAN ENTITAS USAHA
❖ Ketika suatu perusahaan memindahkan aset atau
operasinya ke entitas yang telah diciptakannya,
sejumlah kemungkinan bentuk entitas dan jenis
perjanjian antara perusahaan yang menciptakan
dengan yang diciptakan dapat muncul.
❖ Akibatnya, tidak mungkin untuk membuat
seperangkat peraturan dan prosedur yang sesuai
untuk semua situasi.
❖ Pada kasus yang sederhana, perusahaan mentransfer
aset atau mungkin liabilitasnya ke entitas yang dibentuk
dan dikendalikannya melalui kepemilikan mayoritas
(kepentingan pengendali).
❖ Perusahaan mentransfer aset dan liabilitas ke entitas yg
dibentuknya pada nilai buku, DAN perusahaan yg
mentransfer mengakui hak kepemilikan di entitas yg baru
dibentuknya sebesar nilai buku aset bersih yang ditransfer.
❖ Pengakuan selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku dari
aset bersih yang ditransfer pd pembukuan perusahaan
yang mentransfer, pada umumnya tidak diperbolehkan,
jika ia bukan transaksi yg wajar (arm’s length-transaction).
❖ Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui dari
transaksi transfer oleh perusahaan yang mentransfer.
❖ Akan tetapi, jika nilai aset yang ditransfer ke
entitas yang baru dibentuk tsb telah mengalami
penurunan nilai SEBELUM terjadinya transfer
dan nilai wajarnya lebih rendah dibanding nilai
tercatatnya pada pembukuan perusahaan yang
mentransfer, maka perusahaan yang mentransfer
harus mengakui kerugian dari penurunan nilai
dan mentransfer aset kepada entitas baru pada
nilai wajar yang lebih rendah tsb.
❖ Entitas yang dibentuk memulai pencatatan atas
aset dan liabilitas yang ditransfer dg cara biasa
berdasarkan nilai buku pada saat transfer.
❖ Pelaporan keuangan berikutnya melibatkan
konsolidasi dari LK entitas yang dibentuk dg LK
induk perusahaan.
❖ Secara keseluruhan, LK konsolidasi
memperlihatkan seakan-akan tidak pernah terjadi
proses transfer.
Contoh penciptaan anak perusahaan
(perluasan dari dalam atau ekspansi internal)

PT Alianso menciptakan sebuah anak perusahaan, PT


Binato, dan mentransfer aset dan liabilitas berikut ini ke
PT Binato sbg pertukaran utk memperoleh 100.000 lb
saham PT Binato dengan nilai pari Rp2.000 I
Item Harga perolehan Nilai buku
Saham Rp
Kas Rp70.000.000
Persediaan Rp50.000.000 50.000.000
Tanah 75.000.000 75.000.000
Bangunan
Peralatan
100.000.000
250.000.000
80.000.000
160.000.000
A
Rp435.000.000
(1) PT Alianso mencatat transaksi dg jurnal sbb:
Investasi pada modal saham biasa Rp435.000.000
PT Binato
Akumulasi penyusutan 110.000.000*
Kas Rp70.000.000

I Persediaan
Tanah
Bangunan
50.000.000
75.000.000
100.000.000
Peralatan 250.000.000
*Rp110.000.000 = (Rp100.000.000 – Rp80.000.000) + (Rp250.000.000 –
Rp160.000.000)
PT Binato mencatat transfer aset dan penerbitan saham
sebesar nilai buku aset yg ditransfer sbb:
Kas Rp70.000.00
0
Persediaan
Tanah
50.000.000
75.000.000 A
Bangunan 100.000.000
Peralatan 250.000.000
Akumulasi depresiasi 110.000.000
Saham biasa, nilai pari 200.000.000
Rp2.000 (2)
5
KOMBINASI BISNIS

❖ Jenis-Jenis Kombinasi Bisnis


❖ Metode untuk Melakukan
Kombinasi Bisnis
❖ Penilaian Entitas Bisnis
Jenis-Jenis Kombinasi Bisnis

Perusahaan AA
Perusahaan AA (a) Merger

Perusahaan BB

Perusahaan AA
Perusahaan CC (b) Konsolidasi

Perusahaan BB

Perusahaan AA Perusahaan AA
(c) Akuisisi saham

Perusahaan BB Perusahaan BB
(a) Merger

…adalah tipe kombinasi bisnis di mana hanya


akan ada satu perusahaan yang bertahan dari
berbagai perusahaan yang bergabung dan
perusahaan lainnya dibubarkan.

Aset dan liabilitas perusahaan yang diambil alih ditransfer ke


perusahaan yang mengambil alih dan perusahaan yang diambil
alih tsb bubar atau dilikuidasi.
Operasional dari masing2 perusahaan yg sebelumnya mrpk
perusahaan yg terpisah dilanjutkan ke dalam entitas tunggal yg
tetap bertahan setelah terjadinya merger.
(b) Konsolidasi

…adalah tipe kombinasi bisnis di mana kedua


perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis
langsung dibubarkan dan aset serta liabilitas dari
kedua perusahaan ditransfer ke perusahaan yang
baru dibentuk

Operasional dari masing2 perusahaan yg sebelumnya mrpk


perusahaan terpisah dilanjutkan ke dalam entitas tunggal yang
baru dan tidak ada perusahaan yang bergabung bertahan setelah
konsolidasi
Akan tetapi, di banyak situasi, perusahaan yang dihasilkan tsb
hanya bentuknya saja yang baru, sedangkan scr substansi
sebenarnya mrpk salah satu dari perusahaan yg bergabung namun
berdiri kembali dg nama baru
(c) Akuisisi saham

…terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi


saham berhak suara perusahaan lain dan
perusahaan2 yang terlibat tsb melanjutkan
operasi perusahaannya sbg entitas legal terpisah
namun saling terkait

Hubungan yg terjadi dalam akuisisi saham disebut


hubungan induk-anak perusahaan (parent-subsidiary
relationship)
Menentukan Jenis Kombinasi Bisnis

Perusahaan AA berinvestasi
AA Company di perusahaan
invests in BB Company BB

Acquires
Akuisisi aset net
bersih Akuisisi saham biasa
assets

Ya Apakah perusahaan
Acquired company yang
diakuisisi dilikuidasi?
liquidated?

Tidak
Catat sebagai
Record statutory
as statutory Catat sebagai
Record akuisisi
as stocksaham
merger
mergeratau statutory
or statutory dan acquisition
beroperasi and
sebagai
consolidation anak perusahaan
operate as subsidiary
Metode untuk Melakukan Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dapat
dikatakan sebagai:

Bersahabat (friendly/peaceful) Tak bersahabat (hostile takeover)

• Manajemen perusahaan2 • Manajemen perusahaan2


yang terlibat melakukan yang terlibat tidak
perjanjian sehubungan menyetujui persyaratan
dengan persyaratan kombinasi bisnis, dan
kombinasi bisnis dan manajemen dari salah
merekomendasikan satu perusahaan
adanya persetujuan dari melakukan tender offer
pemegang saham secara langsung kepada
pemegang saham
perusahaan lainnya
Friendly combination
(peaceful merger)
A Shareholders T Shareholders

A stock + up
to 50% boot

A stock
A Corp. T Corp.
+ boot

T assets

• Need shareholders approval from both corporations.


The result is:
A and T Shareholders

A Corp.
(A & T Assets)
Unfriendly combination
(hostile takeover)

A Shareholders T Shareholders

+ $ c k
o c k st o
t
As T

A Corp. T Corp.
• A takes all of T’s assets and liquidates the
corporate shell.

A & T Shareholders

T T Assets
The result is: same
A and T Shareholders

A Corp.
(A & T Assets)
Prosedur spesifik yang digunakan dalam akuntansi kombinasi bisnis
tergantung pada apakah proses kombinasi dilakukan dengan
mengakuisisi…

saham
aset atau
berhak suara

…dari perusahaan lain.

✧ Mengakuisisi aset perusahaan lain ✧ Untuk mengendalikan perusahaan lain mll


melalui negosiasi lgs dg manajemen. Ini kepemilikan saham, hanya diperlukan
dpt menyebabkan pengakuisisi kepemilikan mayoritas (kepentingan
menanggung liabilitas dari perusahaan pengendali) lebih dari 50% dari saham
lain. berhak suara yang beredar
✧ Perusahaan penjual umumnya
mendistribusikan aset atau efek yg ✧ Ketika satu pemegang saham memegang
diterima dari perusahaan pengakuisisi ke kepemilikan mayoritas dlm saham berhak
pemegang sahamnya dlm kombinasi suara, saham lain yg tersisa disebut sbg
bisnis dan ia dilikuidasi sehingga hanya kepentingan nonpengendali
perusahaan pengakuisisi yg bertahan (non-controlling interest/NCI)
sbg entitas legal
Penilaian Entitas Usaha
• Semua pihak yang terlibat dlm kombinasi bisnis harus menyakini adanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan jika mereka setuju untuk
berpartisipasi
• Nilai aset perusahaan dan nilai potensi masa depannya merupakan faktor2
yang menentukan nilai dari perusahaan tsb.

Penilaian
Nilai setiap aset Nilai laba
kepentingan yang
dan liabilitas potensial
dipertukarkan

Ditentukan
Kelipatan dari
melalui penilaian Kas
laba sekarang
(appraisal)

Nilai sekarang
dari arus kas Sekuritas
masa mendatang
Nilai setiap aset dan liabilitas

Beberapa kondisi aset dapat terjadi, misalnya:


• Pos yang mudah ditentukan nilainya: investasi yang diperdagangkan scr aktif
• Nilai sangat subyektif: tanah yang ada dilokasi yang jarang terjadi penjualan
• ATB yang tidak dilaporkan: biaya pengembangan ide baru, produk baru, dll

• Jangka pendek: nilai wajar dianggap = nilai buku shg liabilitas ini akan dibayar
pada nilai tercatatnya dalam jangka pendek
Liabilit
as • Jangka panjang: dinilai berdasarkan tingka bunga sekarang JIKA berbeda dengan
tingkat bunga efektif waktu liabilitas tsb diterbitkan
• Contoh: Obligasi dengan nominal Rp100.000.000, 6%, 10 tahun, bunga tahunan,
diterbitkan 3 tahun yang lalu. Tingkat bunga pasar sekarang untuk
sekuritas yang sama adalah 10%. Nilai sekarang dari obligasi tsb adl:

Nilai sekarang utk 7 tahun pd tk bg 10%% dr nominal (Rp100.000.000 x .51316) Rp51.316.000


Nilai sekarang pd tk bg 10% dari 7 kali pembayaran bunga (Rp6.000.000 x .486842) 20.211.000
Nilai sekarang dari obligasi Rp80.527.000
Nilai laba potensial
o Dalam beberapa kasus, aset yang dioperasikan bersama sbg kelompok akan
memiliki nilai lebih tinggi dari penjumlahan nilai individualnya.
o Nilai going concern (keberlangsungan usaha) menyebabkan lebih menguntungkan
untuk mengoperasikan aset sbg suatu entitas dibandingkan menjualnya scr sendiri 2.
o Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba sbg perusahaan yang
berjalan merupakan hal penting dalam penilaian perusahaan.
Contoh: PT Bunaken diharapkan akan menghasilkan
arus kas Rp35.000.000 di setiap tahunnya selama 25
tahun dg tk diskonto 10%
Arus kas tahunan yang dihasilkan Rp35.000.000
Faktor nilai sekarang dari anuitas 25x X 9.07704
pembayaran pd tk bg 10%
Nilai sekarang dari laba masa depan Rp317.696.400
Dasar penilaian
Kelipatan laba
masa depan Nilai sekarang arus
kas masa depan
Contoh: PT Bunaken melaporkan laba
Rp35.000.000 pd th berjalan. Nilai perusahaan
berdasakan kelipatan 10 kali dari laba th berjalan
adalah Rp350.000.000.
Kelipatan yg digunakan mrpk masalah
pertimbangan dan berdasarkan faktor2 spt risiko
dan variabilitas harga dan tingkat pertumbuhan
Nilai kepentingan (consideration) yang dipertukarkan

o Jika yang dipertukarkan dalam akuisisi adalah kas


(uang tunai) tidak sulit untuk menilai konsiderasi
tersebut
o Jika yang dipertukarkan bukan kas, misalnya
sekuritas (apalagi jika sekutitas tsb adalah sekuritas
baru yang tidak diperdagangkan atau sekuritas
dengan fitur yang tidak biasa), maka penilaian akan
sulit
6 AKUNTANSI UNTUK BISNIS KOMBINASI

❖ Akuntansi Akuisisi
❖ Goodwill
❖ Kombinasi Bisnis Melalui Pembelian Aset
Bersih
❖ Kombinasi Bisnis Melalui Pembelian Saham
❖ Pelaporan Keuangan Setelah Kombinasi
Bisnis
Indonesia: PSAK No. 22
“Kombinasi Bisnis”
…menjelaskan prosedur akuntansi yang saat ini
diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis di
INDONESIA metode akuisisi

PSAK 22: pihak pengakuisisi mengakui seluruh aset yang


diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung dlm kombinasi bisnis
serta mengukurnya pada nilai wajar tanggal akuisisi.
Jika diakuisisi kurang dari 100% dari pihak yang diakuisisi,
maka kepentingan nonpengendali juga diukur pada nilai wajar
tanggal akuisisinya
Akuntansi Akuisisi

Pengukuran nilai wajar


• PSAK 22 memfokuskan scr langsung pada nilai wajar yang
dipertimbangkan, BUKAN HANYA menggunakannya utk
menghubungkan nilai wajar bagi pihak yg diakuisisi secara
keseluruhan.
Penggunaan metode akuisisi
1. Mengidentifikasi pihak pengakuisisi
2. Menentukan tanggal akuisisi (kapan pengakuisisi
memperoleh kendali)
…dilanjutkan ke slide berikutnya
…lanjutkan dari slide
sebelumnya

3. Menentukan nilai wajar tanggal akuisisi penuh dari aset


individu (berwujud/tak berwujud) yang diakuisisi dan liabilitas
yang di tanggung dlm kombinasi bisnis yang diakui tanpa
memperhatikan persentase kepemilikan yang diperoleh
entitas pengendali.
o Jika pengakuisisi memperoleh seluruh aset & liabilitas
pihak yg diakuisisi melalui merger, maka aset & liabilitas
dicatat di pembukuan perusahaan pengakuisisi pada nilai
wajar tanggal akuisisi.
o Jika pengakuisisi memperoleh sebagian kepemilikan pihak
yg diakuisisi dlm akuisisi saham, maka aset & liabilitas akan
tampak pd nilai wajar tanggal akuisisi penuh dlm laporan
posisi keuangan terkonsolidasi yang disusun sesaat stlh
konsolidasi.
Beberapa hal terkait dengan aset dan liabilitas yang
diakuisisi dlm kombinasi bisnis adalah:
1. Tidak ada pemisahan akun valuasi aset yang terkait
dengan aset yang diakuisisi
2. Aset jangka panjang yang diklasifikasi pada tanggal
akuisisi, yang tersedia utk dijual dinilai pada nilai
wajar yang dikurangi dengan biaya utk menjual
3. Pajak penghasilan yang ditangguhkan terkait dengan
kombinasi bisnis serta aset & liabilitas yang terkait dg
program manfaat karyawan dari pihak yg diakuisisi
dinilai sesuai dg PSAK tertentu yg terkait dg topik tsb.
Setiap kelebihan
(1) jumlah nilai wajar dari aset teridentifikasi yg diberikan oleh
pihak pengakuisisi dlm kombis dan nilai wajar tgl akuisisi
kepentingan nonpengendali di atas
(2) nilai wajar tgl akuisisi dari aset bersih teridentifikasi yg
diakuisisi dlm kombis dianggap sbg goodwill.
Jumlah goodwill yang muncul dalam kombis tidak terpengaruh oleh
persentase akuisisi pihak yang diakuisisi.
Seluruh biaya kombis dibebankan ketika terjadi.
Biaya menerbitkan sekuritas saham yg digunakan utk mengakuisisi
diperlakukan dengan cara yang sama spt biaya penerbitan saham
lainnya yaitu sbg pengurang premi saham yang berhubungan
dengan sekuritas.
Goodwill

PSAK 19 “Aset Takberwujud”: goodwill mrpk aset


yang menunjukkan manfaat ekonomi masa depan
yang berasal dari aset2 lain yg diperoleh dlm kombis
yang tidak teridentifikasi scr individu dan scr
terpisah diakui.
• Sebuah aset dianggap dapat diidentifikasi (sehingga harus
diakui secara terpisah) jika dapat dipisahkan (dari
bisnisnya) atau berasal dari kontrak atau hak lainnya.
Menurut metode akuisisi, pengakuisisi mengukur dan
mengakui goodwill dari kombis berdasarkan hubungan
antara total nilai wajar perusahaan yg diakuisisi dengan
nilai wajar dari aset bersih yg teridentifikasi.
• PSAK 22 mengidentifikasi pengukuran nilai wajar yg
dipertimbangkan oleh pengakuisisi harus dilakukan demi pihak
yg diakuisisi dengan menggunakan satu atau lebih teknik2
evaluasi sesuai dg situasi dan ketersediaan data yg tepat.
• Nilai wajar diukur pd tgl akuisisi, dan selanjutnya dibandingkan
dg nilai wajar tgl akuisisi dr aset bersih teridentifikasi pihak yg
diakuisisi, dan selisihnya mrpk goodwill.
Example: Perhitungan goodwill

PT Angkordok mengakuisisi SEMUA ASET PT Zandoso sebesar Rp400.000.000 ketika


nilai wajar aset bersih teridentifikasi sebesar Rp380.000.000. Goodwill diakui
sebesar Rp20.000.000, yang mrpk selisih antara jumlah total yang dipertimbangkan
dengan nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi.

Jika PT Angkordok mengakuisisi 75% saham biasa (sbg ganti akuisisi aset ) PT
Zandoso sebesar Rp300.000.000 dan nilai wajar kepentingan nonpengendali
(Non-controlling interest/NCI) adalah Rp100.000.000 maka goodwill dihitung dengan
cara:
Nilai wajar yang diberikan oleh PT Angkordok Rp300.000.000
Nilai wajar kepentingan nonpengendali 100.000.000
Jumlah goodwill tdk
terpengaruh oleh 400.000.000
fakta apakah ia
Nilai wajar aset bersih teridentifikasi
diakuisisi 100% atau (380.000.000)
kurang dr 100% oleh
Goodwill pengakuisisi. 20.000.000
Namun, nilai wajar
kepentingan
nonpengendali mpy
pengaruh thd jumlah
goodwill yg diakui
Kombinasi Bisnis Melalui Pembelian Aset Bersih

• Ketika sebuah perusahaan mengakuisisi seluruh aset bersih


perusahaan lain dalam skema bisnis kombinasi, pengakuisisi
mencatat secara individual atas aset dan liabilitas yang diakui dan
harga perolehan yang diterima saat pertukaran
• Setiap aset dan liabilitas teridentifikasi yang diakui oleh
pengakuisisi dicatat sebesar nilai wajar tanggal akuisisi
• Jika ada kelebihan nilai wajar harga perolehan saat pertukaran atas
nilai wajar aset bersih teridentifikasi, kelebihan tersebut dicatat
sebagai goodwill.
• Teori goodwill: kelebihan kemampuan memperoleh pendapatan
dari perusahaan yang diakuisisi
• Praktik goodwill: menunjukkan premi yang dibayarkan untuk
memperoleh kendali
Example:
PT Pututaka mengakuisisi semua aset dan liabilitas PT Songkok melalui merger
dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari Rp10.000
untuk PT Songkok. Saham yang diterbitkan memiliki total nilai wajar sebesar
Rp610.000.000. PT Pututaka membayar biaya untuk legalisasi dan jasa penilai
sebesar
Informasi Rp40.000.000
laporan posisi keuangan PTterkait
Songkok,akuisisi tersebut dan biaya penerbitan saham
31 Desember
Aset, Liabilitas dan Ekuitas sebesar Rp25.000.000Nilai Buku
20X0
Nilai Wajar
Kas dan Piutang Rp45.000.000 Rp45.000.000
Persediaan 65.000.000 75.000.000
Tanah 40.000.000 70.000.000
Bangunan dan Peralatan 400.000.000 350.000.000
Akumulasi Penyusutan (150.000.000)
Paten 80.000.000
Total Aset Rp400.000.00 Rp620.000.00
0 0
Liabilitas Lancar Rp100.000.00 Rp110.000.00
0 0
Modal Saham Biasa (nilai pari Rp5.000) 100.000.000
Agio Saham Biasa 50.000.000
Saldo Laba 150.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp400.000.00
Hubungan antara total harga beli yang dibayarkan utk aset bersih PT Songkok,
nilai wajar aset bersih, dan nilai buku aset bersih

Biaya perolehan
investasi
Rp610.000.000
Selisih lebih biaya perolehan di
atas nilai wajar aset yang dapat
diidentifikasi Rp100.000.000
Nilai wajar aset
Total SELISIH Bersih yang dpt GOODWILL
Rp310.000.000 diidentifikasi
Rp510.000.000
Selisih lebih nilai wajar di atas
nilai buku aset yang dapat
diidentifikasi Rp210.000.000
Nilai buku aset
bersih yang dpt
diidentifikasi
Rp300.000.000
SELISIH adalah:
1. Total selisih pada tanggal akuisisi antara nilai wajar dari
konsiderasi yang dipertukarkan dengan nilai buku dari aset
bersih teridentifikasi
2. Pada situasi yg lebih komplek, SELISIH = perbedaan antara
nilai wajar dari konsiderasi yg ditransfer oleh pengakuisisi
pada tanggal akuisisi, DITAMBAH dengan nilai wajar dari
banyaknya kepemilikan saham pengakuisisi di
perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi,
DITAMBAH nilai wajar dari banyaknya kepentingan
nonpengendali pada pengakuisisi, dan
nilai buku aset terakuisisi yg dapat diidentifikasi dan
liabilitas yang diasumsikan pada tanggal akuisisi.
Jurnal oleh PT Pututaka
(4) Biaya merger 40.000.000
Kas 40.000.000
Mencatat biaya terkait dg pembelian di PT Songkok.

(5) Biaya penerbitan saham tangguhan 25.000.000


Kas 25.000.000
Mencatat biaya penerbitan modal saham biasa.

Pada tanggal kombis, PT Pututaka mencatat kombis tsb dg jurnal sbb:


(6) Kas dan piutang 45.000.000
Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bangunan dan peralatan350.000.000
Paten 80.000.000
Goodwill 100.000.000
Liabilitas lancar 110.000.000
Modal saham biasa 100.000.000 (10.000 lb x Rp10.000)
Agio saham biasa485.000.000
(610jt-25jt-100jt)
Biaya penerbitan saham tangguhan 25.000.000
Mencatat pembelian PT Songkok.
Jurnal no.6 mencatat seluruh nilai buku aset dan kewajiban
individual, baik berwujud maupun tak berwujud, milik PT
Songkok sebesar nilai wajarnya pada tanggal kombinasi.
Nilai wajar aset bersih PT Pututaka dicatat sebesar
Rp510.000.000 (Rp620.000.000 – Rp110.000.000).
Nilai sebesar Rp100.000.000 merupakan hasil perbedaan
antara nilai wajar saham yang diberikan oleh PT
Pututaka, Rp610.000.000, dengan nilai wajar aset bersih
milik PT Songkok yang dicatat sebagai goodwill
Dalam pencatatan kombis, nilai buku PT Songkok tidak relevan bagi PT
Pututaka KARENA telah terjadi perubahan kepemilikan. Maka basis akuntansi
yang digunakan oleh yang diakuisisi menjadi tidak relevan bagi pengakuisisi
Pada kasus ini, akumulasi depresiasi atas bangunan dan perlengkapan
yang dicatat oleh PT Songkok tidak relevan bagi PT Pututaka sehingga ia
tidak dicatat
Biaya penerbitan yang dikeluarkan oleh PT Pututaka terkait dengan akuisisi,
pada awalnya akan dicatat dalam sebuah akun sementara, saat terjadi.
Selanjutnya, ia akan diperlakukan secara normal, sebagai pengurang hasil
yang diterima dari penerbitan saham biaya ditransfer dari dari akun
sementara ke akun agio saham sebagai pengurang
PT Pututaka mencatat penerbitan saham sebesar Rp585.000.000
(Rp610.000.000—25.000.000). Dari total tsb, Rp100.000.000 adalah nilai
pari, dan sisanya adalah agio saham
Ayat jurnal yang dicatat oleh perusahaan yang diakuisisi (PT Songkok)
(7) Investasi pada saham PT Pututaka 610.000.000
Liabilitas saat ini 100.000.000
Akumulasi depresiasi 150.000.000
Kas dan piutang usaha 45.000.000
Persediaan 65.000.000
Tanah40.000.000
Bangunan dan peralatan 400.000.000
Keuntungan penjualan aset bersih 310.000.000
Mencatat transfer aset ke PT Pututaka.

(8) Modal saham biasa 100.000.000


Agio saham biasa50.000.000
Saldo laba 150.000.000
Keuntungan penjualan aset bersih 310.000.000
Investasi pada saham PT Pututaka 610.000.000
Mencatat distribusi saham PT Songkok.
Akuntansi untuk goodwill

• Goodwill yang timbul dari merger dicatat oleh pengakuisisi senilai


selisih antara nilai wajar yang dipertukarkan dengan nilai wajar aset
bersih teridentifikasi yang diakuisisi (jurnal 6)
• Setelah goodwill dicatat oleh pengakuisisi, ia harus diperhitungkan
sesuai PSAK 19 “Aset Takberwujud” dan PSAK 22 “Kombinasi Bisnis”
• Goodwill diarahkan pada jumlah tercatat, kecuali jika mengalami
penurunan nilai
• Goodwill harus dilaporkan sbg bagian terpisah pada laporan posisi
keuangan
• Kerugian penurunan nilai goodwill yang terjadi setelah pencatatan
awal harus dilaporkan sbg bagian terpisah pada laba operasi di
laporan laba rugi, kecuali jika kerugian terkait dengan operasi yang
dihentikan, maka ia dilaporkan di bagian operasi yang dihentikan.
Goodwill harus diuji untuk penurunan nilai minimal tiap tahun Goodwill harus diuji untuk
penurunan nilai, minimal tiap tahun, pada waktu yang bersamaan tiap tahunnya, dan lebih
sering jika kejadian tsb menurunkan nilai goodwill.
Proses pengujian penurunan nilai goodwill
• Goodwill yang timbul dari kombis harus dialokasikan ke masing2 unit
pelaporan (individual reporting units).
• Untuk menguji penurunan nilai goodwill, nilai wajar unit pelaporan tsb
dibandingkan dengan nilai tercatatnya (carrying amount).
• Jika nilai wajar unit pelaporan > dari nilai tercatat, maka goodwill unit
pelaporan tsb tidak mengalami penurunan nilai.
• Jika nilai tercatat unit pelaporan > dari nilai wajarnya, goodwill mengalami
penurunan nilai (impairment).
• Jumlah penurunan nilai goodwill unit pelaporan diukur sbg selisih dari
nilai tercatat goodwill unit tsb dg nilai implisit dari goodwill.
• Nilai implisit goodwill ditentukan berdasarkan selisih lebih nilai wajar unit
pelaporan di atas nilai wajar aset bersih selain goodwill.
• Kerugian penurunan nilai goodwill diakui di laba operasi berjalan sebelum
keuntungan dan kerugian luar biasa.
Example: Penurunan nilai goodwill

Berikut ini adalah aset dan liabilitas yang dialokasikan ke Unit Pelaporan A:
Akun Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas dan piutang Rp50.000.000 Rp50.000.000
Persediaan 80.000.000 90.000.000
Peralatan 120.000.000 150.000.000
Goodwill 100.000.000
Total Aset Rp350.000.000 Rp290.000.000
Liabilitas lancar (10.000.000) (10.000.000)
Aset bersih Rp340.000.000 Rp280.000.000

Estimasi nilai
wajar unit Goodwill
pelaporan
Rp360.000.000 Tidak terjadi penurunan nilai Nilai wajar > Nilai tercatat
Rp320.000.000 Terjadi penurunan nilai Nilai wajar < Nilai tercatat
Rp40.000.000 (320.000.000 — 280.000.000)
Kerugian penurunan nilai = Rp60.000.000 (100.000.000 —
40.000.000)
Pembelian dengan diskon

• Ketika terjadi pembelian dengan diskon (jarang terjadi),


Nilai wajar yg dipertimbangkan dlm
pengakuisisi harus mengambil tindakan untuk memastikan
sebuah kombis, bersama dg nilai
bahwa
wajar ekuitas yg semua valuasi
telah dimiliki pihak data akuisisi telah sesuai.
yg diakuisisi dan nilai wajar
• Jika nonpengendali
kepentingan sudah sesuai, pihakpengakuisisi
yg mengakui
diakuisisi, mungkin KURANG DARI
• keuntungan
nilai wajar pada tgl akuisisi utk kelebihan
aset bersih teridentifikasi jumlah aset bersih
dr pihak yg diakuisisi
yg diperoleh dan teridentifikasi serta liabilitas yg diasumsikan
sbg nilai di bawah PSAK 22 (biasanya pada nilai wajar) atas
nilai wajar yang dipertimbangkan saat pertukaran (nilai wajar
harga perolehan) aset bersih > harga perolehan,
• nilai wajar dari ekuitas kepentingan pengakuisisi di
perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi, dan
• nilai wajar kepentingan nonpengendali (jika ada).
Example: Pembelian dengan diskon

• Diasumsikan PT Pututaka bisa mengakuisisi PT Songkok seharga


Rp500.000.000 secara tunai meskipun nilai wajar aset teridentifikasi
diestimasi sebesar Rp510.000.000
• Kasus tsb sederhana, karena pembelian dengan diskon terjadi tanpa ada
kepemilikan saham atau kepentingan nonpengendali. Nilai aset bersih
teridentifikasi > dari nilai yang diserahkan oleh PT Pututaka saat pertukaran,
dan keuntungan Rp10.000.000 yang diatribusikan pada PT Pututaka diakui.

(9) Kas dan piutang usaha Rp45.000.000


Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bangunan dan peralatan 350.000.000
Paten 80.000.000
Kas Rp500.000.000
Liabilitas lancar 110.000.000
Keuntungan atas pembelian saham PT Songkok 10.000.000
Mencatat diskon pembelian pada buku PT Pututaka.
Kombinasi Bisnis Melalui Pembelian Saham

• Banyak kombinasi bisnis dilakukan dengan cara


mengakuisisi saham milik perusahaan lain BUKAN
melalui akuisisi aset bersih.
• Perusahaan yang diakuisisi tetap berdiri (ada)
• Pengakuisisi 1) mencatat investasi dalam bentuk saham
biasa perusahaan yang diakuisisi, bukan mencatat aset
dan liabilitas secara individu; 2) mencatat investasi
tersebut sebesar nilai wajar harga perolehan saat
pertukaran.
Example:
Jika PT Pututaka (a) menukarkan 10.000 lembar saham biasa miliknya yang
memiliki nilai pasar total Rp610.000.000 dengan saham PT Songkok, dan (b)
membayar biaya merger sebesar Rp40.000.000 dan biaya penerbitan saham
sebesar Rp25.000.000 yang sebelumnya dicatat dalam akun beban yang ditunda,
maka PT Pututaka mencatat jurnal berikut ini atas penerimaan saham dari PT
Songkok:
(10) Biaya merger 40.000.000
Biaya penerbitan saham tangguhan 25.000.000
Kas 65.000.000
Mencatat merger dan biaya terkait akuisisi di PT Songkok.

(11) Investasi pada saham PT Songkok 610.000.000


Modal saham biasa 100.000.000
Agio saham biasa485.000.000
Biaya penerbitan saham tangguhan 25.000.000
Mencatat akuisisi PT Songkok.
Pelaporan Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis

• LK yang disajikan setelah penggabungan usaha harus


mencerminkan kombinasi itu sejak tanggal kombinasi.
• Jika kombinasi terjadi selama periode fiskal, pendapatan
yang dihasilkan oleh perusahaan yang diakuisisi SEBELUM
kombinasi TIDAK dilaporkan dalam laporan keuangan
perusahaan gabungan.
• Jika perusahaan gabungan menyajikan LK komparatif yang
memasukkan periode sebelum kombinasi, maka laporan tsb
hanya menyajikan aktivitas dan posisi keuangan perusahaan
yang mengakuisisi, BUKAN aktivitas dan posisi keuangan
perusahaan yang diakuisisi.
Example: Pelaporan keuangan setelah kombis. Berikut
ini informasi dari PT Pututaka & PT Songkok:
20X0 20X1
PT Pututaka:
Laba terpisah (tidak termasuk laba dari PT Songkok) Rp300.000.000 Rp300.000.000
Jumlah saham beredar, 31 Desember 30.000 40.000
PT Songkok:
Laba bersih Rp60.000.000 Rp60,000,000
Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Pututaka mengakuisis saham PT Songkok
sebesar nilai buku dengan menerbitkan 10.000 lembar saham biasa.
20X0: Laporan
Laba bersih Rp300.000.000 keuangan
komparatif
Laba per saham (Rp300.000.000/30.000 lembar) Rp10.000 tahun 20X0
20X1: & 20X1
Laba bersih (Rp300.000.000 + Rp60.000.000) Rp360.000.000 disajikan
oleh PT
Laba per saham (Rp360.000.000/40.000 lembar) Rp9.000 Pututaka
• Jika PT Pututaka mengakuisis saham PT Songkok
pada pertengahan tahun 20X1 (misalnya 1 Juni),
maka pendapatan PT Songkok sebelum 1 Juni 20X1
TIDAK dimasukkan dalam laporan setelah akuisisi.

• Contoh: Pendapatan PT Songkok sebelum akuisisi


Rp25.000.000 dan setelah akuisisi Rp35.000.000.
Jika PT Pututaka akan melaporkan total laba bersih
di tahun 20X1, maka nilainya akan sebesar
Rp335.000.000 (Rp300.000.000 + Rp35.000.000)
7 PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM AKUNTANSI
KOMBINASI BISNIS

❖ Ketidakpastian dalam Kombinasi Bisnis


❖ Pengecualian untuk Prinsip Pengakuan
❖ Ekuitas Nonpengendali Dilakukan Sebelum
Kombinasi Bisnis
❖ Akuisisi Melalui Kontrak
Ketidakpastian dalam Kombinasi Bisnis

• Periode pengukuran
• PSAK 22 memperbolehkan suatu periode waktu
untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
• Periode ini berakhir setelah pihak pengakuisisi
memperoleh informasi yang diperlukan mengenai
fakta2 pada tanggal akuisisi.
• Namun tidak lebih dari satu tahun.
Example:
PT Barmudatiki mengakuisisi tanah dalam bisnis kombinasi dan harga tanah tsb
dinilai secara provisional sebesar Rp100.000.000. Selama masa periode
pengukuran, PT Barmudatiki memperoleh konfirmasi dari apraisal yang dapat
diandalkan bahwa nilai tanah tsb pada tanggal akuisisi seharusnya sebesar
Rp110.000.000.
Di saat periode akuntansi yang sama, terjadi perubahan nilai tanah di zona
dimana tanah tsb berada. Nilai tanah di lokasi tsb turun menjadi Rp75.000.000
(12) Tanah 10.000.000
Goodwill 10.000.000
Penyesuaian nilai tanah saat akuisisi dalam kombinasi bisnis.

(13) Kerugian penurunan nilai 35.000.000


Tanah 35.000.000
Mencatat penurunan nilai tanah.

Setelah periode pengukuran berakhir, pengakuisisi harus melakukan koreksi


kesalahan tsb di akuntansi kombinasi bisnisnya sesuai PSAK 25 “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi, dan Kesalahan”
Pengecualian untuk Prinsip Pengakuan
Liabilitas kontinjensi
• PSAK 57 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” tidak
valid digunakan untuk mengukur liabilitas kontinjensi pada tgl
akuisisi menurut PSAK ini: liabilitas berasal dari masa lalu dan
dapat diestimasi dengan layak.
• Namun dmkn, pada tgl akuisisi, pengakuisisi mengakui liabilitas
kontinjensi yg timbul dlm kombis MESKIPUN tidak ada potensi arus
keluar sumber daya utk melunasi liabilitas tertentu di masa yad.
• Setelah pengakuan awal pd tgl akuisisi, s.d. liabilitas diselesaikan,
dibatalkan atau kadaluarsa, pengakuisisi mengukur liabilitas
kontinjensi yg diakui dlm kombis pada nilai yang lebih tinggi dari:
a) jumlah yang seharusnya diakui menurut PSAK 57, ATAU
b) jumlah yang pd awalnya diakui setelah dikurangi amortisasi, jika dapat
ditentukan jika dapat ditentukan
Ganti rugi aset
• Pada suatu kombis, penjual dapat menjamin scr kontrak bagi
pengakuisisi atas hasil yang bersifat kontinjen atau hal yang bersifat
belum pasti (sebagian atau keseluruhan) dengan suatu aset.
• Contoh: penjual menjamin pengakuisisi atas kemungkinan
terjadinya kerugian yang melebihi kerugian yang diasumsikan yang
timbul karena peristiwa kontinjensi tertentu penjual menjamin
bahwa liabilitas pengakuisisi tidak akan melebihi jumlah tertentu.
Artinya: disini pengakuisisi memperoleh ganti rugi aset.
• Di setiap pelaporan setelah tanggal akuisisi, pengakuisisi:
o mengukur ganti rugi aset yang diakui dengan menggunakan basis yang
sama spt yang digunakan dlm penjaminan aset atau liabilitas, atau
o jika ganti rugi aset tidak dpt diukur sebesar nilai wajar pada tgl akuisisi,
ia diukur a.d penilaian manajemen pada kolektibilitas ganti ruginya
• Pengakuisisi akan berhenti untuk meminta ganti rugi jika mereka
mengambil aset, menjualnya, atau kehilangan hak atas ganti rugi
tsb.
Ekuitas Nonpengendali Dilakukan sebelum Kombinasi Bisnis

• Pada beberapa kasus, pengakuisisi menahan


kepemilikian saham dalam akuisisi awal untuk
melakukan pengawasan melalui kombis.

• Jumlah total dari investasi pengakuisisi dlm akuisisi


selanjutnya di perusahaan yang diakuisisi, saat kombis
akan sama dengan:
o nilai wajar saat akuisisi dari kepentingan yang dimiliki
sebelumnya, dan

o nilai wajar dari konsiderasi yang diberikan dalam kombinasi


bisnis
Example:
PT Lemogos memiliki 10% saham PT Atsugoni dengan nilai wajar Rp500.000.000
dan PT Lemogos membeli sisanya (90%) seharga Rp4.500.000.000 tunai.
Maka, total investasi PT Lemogos adalah Rp5.000.000.000
Misalnya: kepemilikan ekuitas 10% tsb memiliki nilai buku Rp300.000.000 dan nilai
wajar Rp500.000.000 pada saat PT Lemogos mengakuisisi sisanya (90%).
PT Limogos harus merevaluasi investasi awal tsb menjadi sebesar Rp500.000.000
dan mengakui adanya keuntungan sebesar Rp200.000.000 pada saat ia
mengakuisisi saham yang tersisa. Jurnal yang dicatat:

(14) Investasi saham di PT Atsugoni 200.000.000


Keuntungan tidak terealisasi (kerugian)—pendapatan 200.000.000
Revaluasi saham PT Atsugoni ke nilai wajar pada tanggal kombis.

(15) Investasi saham di PT Atsugoni 4.500.000.000


Kas 4.500.000.000
Mencatat perolehan pengendalian saham di PT Atsugoni.
Akuisisi Melalui Kontrak
• Pada kasus yang jarang terjadi, pengakuisisi mungkin
memperoleh kendali tanpa harus menyerahkan sejumlah
nilai tertentu atau menerima kepentingan ekuitas di
perusahaan yang diakuisisi.

• Kendali semata-mata diperoleh melalui kontrak.

• Atas kasus ini, pada tanggal akuisisi, jumlah aset bersih


perusahaan yang diakuisisi berasal dari kepemilikan
nonpengendali dan dimasukkan dalam kepentingan
nonpengendali yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasi berikutnya.
8 PENGUNGKAPAN

❖ PSAK 67 (revisi 2013) “Pengungkapan


Kepentingan dalam Entitas Lain”
❖ PSAK 22 “Kombinasi Bisnis”
PSAK 67 (revisi 2013) mengharuskan di antaranya pengungkapan berikut ini:
a. Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi yg tersedia kuotasi
harga publikasian.
b. Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi, termasuk
jumlah agregat aset, liabilitas, pendapatan dan laba rugi.
c. Alasan mengapa anggapan investor yg tidak memiliki pengaruh
signifikan jika investor memiliki kurang dari 20% hak suara atau
hak potensial investee scr langsung atau tdk langsung mll
entitas anak, namun disimpulkan bahwa investor tsb memiliki
pengaruh signifikan.
d. Alasan mengapa anggapan investor yg memiliki pengaruh
signifikan jika memiliki lebih dari 20% hak suara atau hak
potensial investee scr langsung atau tdk langsung melalui
entitas anak, namun disimpulkan bahwa investor tsb tidak
memiliki pengaruh signifikan.
e. Akhir periode pelaporan dari LK entitas asosiasi, ketika LK tsb
digunakan dalam menerapkan metode ekuitas dan tanggal
atau periode yang berbeda dengan investor, dan alasan
menggunakan tanggal atau periode yg berbeda.
f. Sifat dan tingkatan setiap pembatasan signifikan (misalnya
hasil dari penjanjian pinjaman yg diterima atau persyaratan
regulator) atau kemampuan entitas asosiasi utk mentransfer
dana kpd investor dlm bentuk dividen tunai atau pembayaran
kembali pinjaman yang diberikan atau uang muka.
g. Bagian rugi entitas asosiasi yg tdk diakui, baik utk periode
terjadinya kerugian tsb maupun scr kumulatif, jika investor
menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi entitas asosiasi.
h. Ringkasan informasi keuangan entitas asosiaso, scr individual
atau dlm kelompok, yg tdk dicatat dg menggunakan metode
ekuitas, termasuk jumlah total aset, liabilitas, pendapatan dan
laba rugi.
PSAK 22 mengharuskan bahwa pihak pengakuisisi
mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi
sifat dan dampak keuangan dari kombis yang terjadi:
a. selama periode pelaporan berjalan; atau
b. setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk
terbit

Anda mungkin juga menyukai