PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pada masa pandemik ini proses pembelajaran dan bahkan proses pendidikan
terganggu padahal hal ini sangat penting dalam kehidupan bangsa ini. Proses
pembelajaran saat ini mau tidak mau harus menerapkan pembelajaran daring/online.
Tanpa kesiapan pengajar untuk mengajar secara daring/online. Pada proses
pembelajaran daring banyak guru yang tidak tahu atau bingung dalam kegiatan
pelaksanaannya. Menggunakan bahan ajar secara seadanya padahal bila lebih teliti
lagi proses pembelajaran itu sangat penting. Karena “dalam belajar kita bisa” bila
proses pembelajaran itu baik dengan bahan ajar yang baik maka proses penyampaian
informasi berupa ilmu pengetahuan kepada peserta didik akan lebih efektif.
Kurangnya pengetahuan tentang berbagai pendekatan elemen yang ada pada
proses pembelajaran yang membuat pelatihan pengembangan bahan ajar ini sangat
diperlukan. Kurangnya pengetahuan dalam memahami peserta didik juga
berpengaruh pada proses pembelajaran apalagi di masa sekarang ini pembelajaran
harus lewat daring/online.
Pada masa pandemik COVID-19 ini Pembelajaran yang dilakukan selama ini
cenderung kurang optimal dalam menerapakan berbagai pendekatan, strategi, metode,
teknik, dan model pembelajaran serta pemanfaatan penggunaan media untuk
menunjang proses pembelajaran kepada peserta didik juga kurang terlaksana. Faktor
yang menyebabkan hal ini terjadi adalah masa pandemik yang sangat tidak diprediksi
lalu pendidikan tiba-tiba saja langsung ke daring/online dan para pengajar atau guru
tidak bersiap untuk menghadapi hal tersebut. Pada dasarnya pengajar atau guru
mengajar secara tatap muka mungkin jarang menggunakan media daring/online
sehingga dalam masa pandemik COVID-19 ini para pengajar atau guru mau tidak
1
mau harus beradaptasi bagaimana cara pemecahan masalah agar proses pembelajaran
tetap terlaksana secara efektif dan efesien.
Pada kondisi ini pengajar atau guru yang kurang terampil dalam membuat
bahan ajar karena kurangnya pengetahuan tentang cara pendekatan, strategi
pembelajaran dan metode maka akan sangat menghambat proses pembelajaran.
Padahal dalam peralihan kurikulum lama ke kurikulum baru mengharuskan guru
untuk membuat dan mengembangkan sendiri terkait bahan ajar atau media yang
sesuai dengan kompetensi yang ada di masing-masing sekolah. Dengan adanya
kemampuan pengajar atau guru dalam membuat bahan ajar modul dan video
pembelajaran ini maka akan sangat membantu dalam berbagai aspek keilmuan.
B. Tinjauan Pustaka
Pada Proses pembelajaran didalamnya bukan hanya terdiri atas guru dan siswa
tapi lebih dalam lagi yaitu media, sarana dan prasarana, pengelola, bahan ajar dan
lain-lain. Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (pannen,
1995). Dalam proses pembelajaran seorang guru harus menjadi fasilitator yang mana
itu membuat peserta didik belajar dengan mengarahkan mereka. Dalam masing-
masing sekolah maka permasalahan yang terjadi itu berbeda-beda dengan pengajar
atau guru membuat bahan ajar sendiri maka bisa dengan mudah untuk menyesuaikan
tingkat permasalahan yang akan dihadapi.
Pada dasarnya bahan ajar yang dikembangkan oleh guru harus memuat
banyak elemen bukan hanya sebatas isi materi tapi juga metode, strategi dan cara
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi
2
dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam
Lestari, 2013:1).
menulis sebuah bahan untuk diajarkan tapi konteksnya pada bagaimana agar
pembelajaran yang dilakukan menggunakan bahan ajar tersebut bisa menjadi efektif
dan efesien dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahan ajar berfungsi sebagai alat
mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi pelajaran, informasi
menggunakan ejaan yang benar. Adanya penggunaan ejaan yang tepat dalam
penulisan bahan ajar akan membantu si pembaca lebih mudah memahami makna
bahan ajar tersebut (Adjat Sakri: 1994). Oleh karena itu dalam menulis bahan ajar
harus memperhatikan lebih dalam lagi terkait cara atau tata penulisannya.
3
Rumusan masalah dalam pelatihan ini didasarkan pada identifikasi masalah di atas,
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan peserta pelatihan tentang pembelajaran daring/online?
2. Bagaimana membuat bahan ajar modul dan video pembelajaran beralandaskan
konsep dasar, teori dan prinsip mengenai penulisan bahan ajar setelah mengikuti
pelatihan?
3. Bagaimana keterampilan peserta pelatihan dalam menulis bahan ajar khususnya
bahan ajar modul dan video pembelajaran setelah mengikuti pelatihan?
D. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan pelatihan penulisan bahan ajar
modul dan video pembelajaran bagi peserta pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta pelatihan tentang konsep dasar, teori dan
prinsip mengenai penulisan bahan ajar.
2. Meningkatkan keterampilan peserta pelatihan dalam mengembangkan bahan
ajar yang sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran.
3. Meningkatkan motivasi peserta pelatihan untuk menulis bahan ajar.
E. Manfaat Kegiatan
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh setelah berlangsungnya kegiatan
pelatihan adalah:
1. Bagi para peserta pelatihan, sebagai sarana untuk meningkatkan
pengetahuan maupun keterampilannya dalam menulis bahan ajar berupa modul
dan video pembelajaran.
2. Bagi lembaga/sekolah, sebagai sarana untuk meningkatkan sumber
daya manusia.
4
BAB II
METODE KEGIATAN
C. Metode Kegiatan
5
D. Langkah-langkah Kegiatan Pelatihan
Seperti telah disebutkan di depan, masa pandemik COVID-19 ini
mengharuskan pengajar atau guru menggunakan pembelajaran berbasis
daring/online oleh karena itu untuk mencapai tujuan di atas, di buatlah
kerangka pemecahan masalah sebagai berikut:
Perencanaan
Kegiatan
Bahan ajar hasil
Perumusan pelatihan
masalah Pemilihan topik Pelaksanaan
dan materi Pelatihan dan
pelatihan Penugasan
Uji coba bahan
ajar di sekolah
Pemilihan Peserta peserta pelatihan
Pelatihan
E. Rancangan Evaluasi
Pada awal pelatihan, para peserta pelatihan akan diberikan tes awal untuk
mengukur pengetahuan dasar dari peserta pelatihan. Kemuadian, pemberian materi
kan dilaksanakan. Pada tanya jawab adalah proses pemecahan masalah yang terjadi.
Dan peserta pelatihan akan membuat sebuah bahan ajar yang mana itu akan
dipresentasikan ke dalam proses pemebelajarannya kepada peserta didik.
6
BAB III
PELAKSANAAN
A. Standar Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki atau dicapai oleh peserta
setelah mengikuti.
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
C. Jadwal Pelatihan
7
D. Silabus
8
Peserta diklat
mampu
membedakan
jenis logam
berdasarkan
bentuk
Mencoba Peserta diklat Arahan 2 x 50 8 x 50 Instruktur
menentukan mampu dalam yang
bahan ajar menganalisa menentukan memfasilitasi
yang sumber dan bahan yang
digunakan bahan apa digunakan
yang akan
digunakan
dalam proses
pembelajaran
Peserta diklat
mencoba
menentukan
bahan ajar
yang
digunakan
pada suatu
pembelajaran
E. Deskripsi Materi
Menjabarkan materi yang akan disampaikan sesuai dengan metode yang akan
digunakan untuk mencapai hasil dan dampak.
F. Waktu dan Tempat
Daring/online jadi bisa dilakukan dirumah masing-masing.
9
G. Kriteria Peserta
H. Biaya Pelatihan
Gratis.
I. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah para pengajar atau guru mendapatkan
pengetahuan tentang pengembangan dan keterampilan menulis bahan ajar yang
sesuai dengan masa pandemic COVID-19 ini yang membuat proses pembelajaran
harus dilaksanakan secara daring/online. Membuat proses pembelajaran akan
menjadi lebih optimal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ika Lestari, 2013. Pengembang Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai Dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata.
Andi Prastowo. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan
Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diba
Press.
11