Anda di halaman 1dari 12

Nama : Yulia Ratna Sari

NIM : 071810084
Kelas : Akuntansi 4B
Matkul : Akuntansi Internasional

STANDAR AUDIT dan AKUNTANSI GLOBAL

A. HARMONISASI dan KONVERGENSI INTERNASIONAL


Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama
dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta
meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi
dari perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai
jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973.

Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang


dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan
mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Standar yang
terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan.
Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi secara umum
bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara
konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam
standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak berarti bahwa standar
nasional digantikan oleh standar internasional karena keduanya dapat hidup
berdampingan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :


1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit
Manfaat konvergensi IFRS diantaranya adalah :
1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang dikenal secara internasional.
2. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
3. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal
secara global.
4. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk
melakukan earning management.

B. KEUNTUNGAN KONVERGENSI INTERNASIONAL


Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang
telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa
Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board)
tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas
tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta
akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi
dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan
IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan “global
GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”.
Keuntungannya antara lain:
1. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan
dikurangi.
2. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
3. Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan
mengenai merger dan akuisisi area usaha.
4. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
5. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan
dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
C. REKONSILISASI dan PENGAKUAN BERSAMA
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan
dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan
untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara,
antara lain:
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan bersama (reciprocity – timbal balik)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

D. KRITIK ATAS STANDAR INTERNASIONAL


Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971
(sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada
saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-
perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka
beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara
politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan
nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga
menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
1. Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk
memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa kemampuan
untukberadaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat berbeda merupakan nilai
terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup
fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan
ekonomi disetiap negara.
2. Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international
bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi
internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
3. Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan
‘standar overload’.
4. Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-
perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar
akuntabilitas publik.

E. EVALUASI
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi
internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas
sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan
meningkat.

Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena
banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi
pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi
terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri
bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.

F. PENERAPAN ATAS STANDAR INTERNASIONAL


Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

G. PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENENTUAN STANDAR


AKUNTANSI INTERNASIONAL
1. 1959– Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
2. 1961– Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik,
didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa
dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.
3. 1966– Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
4. 1973– Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard
Committee-IASC) didirikan.
5. 1976– Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for
Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi
dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan
Informasi”.
6. 1977– Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC)
didirikan.
7. 1977– Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial
Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian
mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan
Transnasional.
8. 1978– Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah
pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
9. 1981– IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota
untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
10. 1984– Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-
perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia
menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
11. 1987– Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam
konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam
praktik akuntansi dan audit.
12. 1989– IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan
keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
diterbitkan aoleh IASC.
13. 1995– Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu
kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-
standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan
pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan
saham di seluruh pasar global.
14. 1995– Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi
akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan
yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
15. 1996– Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya
”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar
akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat
digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.
16. 1998– IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk
Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.
17. 1999– Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on
Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
18. 2000– IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun
oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.
19. 2001– Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk
menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
20. 2001– Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars
Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per
tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
21. 2002– Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata
seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai
selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara
anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-
perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu.
Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
22. 2002– IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen
bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
23. 2003– Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang
diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan
IFRS.
24. 2003– IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

H. ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG


HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :

1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)


2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)

I. INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARDS (IASB)


International Accounting Standards Board (IASB) awalnya bernama IASC yang
merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan
pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi
pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan.
Tujuan Badan Standar Akuntansi Internasional atau IASB adalah :
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi.

Struktur IASB yang Baru


1. Badan Wali
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi untuk
berbisnis.
2. Dewan IASB
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara,
enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
3. Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat Standar anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang
dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan
prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran
kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan
pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus
dan pengawas.
4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar
Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan
meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan
dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya. IASB mengikuti proses yang
diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya
menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin
diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung
dan menentang setiap standar.
J. COMMISION OF EUROPEAN UNION (EU)
Didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari fakta Roma,dengan tujuan
menyelaraskan system hukum dan system ekonomi Negara-negara anggotanya. Uni
eropa kini beranggotakan 27 negara (Austria, Belanda, Belgia, Bulgria, Cyprus,
Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris , Irlndia, Italia, Jerman, Latvia, Lituania,
Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugis, Republik ceko, Rummania, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Yunani).
Salah satu cita-cita uni eropa adalah mencapai penggabungan pasar eropa.untuk
mencapai cita-citanya, uni eropa telah merperkenalkan intruksi dan melaksanakan
prakarsa besar untuk :
1. Meningkatkan modal untuk basis uni eropa
2. Mnenetapkan kerangka hokum bersama dalam psar sekuritas derivative
3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar

K. INTERNATIONAL ORGANIZATION OF SECURUTIES COMMISSIONS


(IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of
Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal
yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO:
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan
pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional,
untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

1. Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk


mendorong perkembangan pasar domestic.
2. Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap
transaksi surat berharga internasional.
3. Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui
penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
4. IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar
akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien
melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi
proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh
modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang
terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain
dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

L. FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)


IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota
di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977,
dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan
harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara
konsisten demi kepentingan umum. Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun,
memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki
suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih
untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan
kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh
Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi
dari seluruh dunia. Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk
memastikan bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti.
Audit eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin
dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat.
1. Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
2. Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
3. Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
4. Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan
profesi audit
5. Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan
penguasaan badan hukum

Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia


kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah sebagai berikut :

1. International Accounting Education Standards Board


2. International Auditing and Assurance Standards Board
3. International Ethics Standards Board for Accountants
4. International Public Sector Accounting Standards Board
Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :

1. Panel Penasihat Pemenuhan


2. Komite Negara Berkembang
3. Komite Pencalonan
4. Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
5. Komite Usaha Kecil Menengah
6. Komite Auditor Transnegara

Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar


Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di
bawah ini :

1. Pengenalan Kerja
2. Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
3. Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
4. Bukti Audit
5. Penggunaan Kerja Lainnya
6. Area Khusus

IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti


IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu
diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti ISA.

M. International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)


Kelompok kerja ahli antarpemerintah perserikatan bangsa-bangsa atas standar
internasional akuntansi dan pelaporan (international standars of accounting and reporting
– isar), bagian dari konferensi perserikatan bangsa-bangsa dalam perdagangan dan
pembangunan (united nations conference on trade and development –unctad)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja
antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan
pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat
pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan
menengah.

N. ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT


(OECD)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara
perekonomian pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki
jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar
Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar keuangan nasinal
dan internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan peraturan
pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai publikasi OECD atau sebagai fitur
istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan pentingnya adalah memajukan
pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.

Anda mungkin juga menyukai