Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perolehan barang atau jasa merupakan seperti pembelian bahan


baku, perlengkapan, peralatan, prasarana, reparasi dan pemeliharaan
serta penelitian dan pengembangan.

Siklus pembelian merupakan kegiatan pembelian yang terjadi secara


berulang-ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi
bisnis. Rangkaian kegiatan dalam siklus pembelian diawali dengan
aktivitas permintaan pembelian dari fungsi gudang, atau bagian yang
meminta barang, dilanjut dengan proses seleskdi pemasok dan penyiapan
order pembelian oleh fungsi pembelian, penerimaan barang oleh gudang
atau bagian penerima barang, dan proses pencatatan pembelian dan
utang oleh bagian akuntansi.

Siklus penerimaan adalah siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa
perusahaan menjadi kas. Dalam perusahaan manufaktur, yang menjadi paling lengkap
dibanding jenis perusahaan lain. Siklus penerimaan ini digunakan untuk menjual barang jadi
kepada para pelanggannya. Pada perusahaan dagang yang dijual adalah persedaan barang
dagangan, sedang pada perusahaan jasa produk yang dijual adalah layanan jasa. Siklus
penerimaan merupakan siklus yang sangat penting karena mampu mendatangkan uang tunai
atau kas keperusahaan. Siklus ini seringkali diwujudkan dalam suatu bagian tersendiri, yaitu
bagian penjualan atau departemen pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum fungsi siklus perolehan (pembelian dan


penerimaan)?

1
2. Bagaimana konsep Siklus Pembelian?
3. Bagaimana konsep Siklus Penerimaan?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan gambaran umum fungsi siklus perolehan (pembelian dan


penerimaan).
2. Menjelaskan konsep Siklus Pembelian.
3. Menjelaskan konsep Siklus Penerimaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Fungsi Siklus Perolehan (Pembelian Dan


Penerimaan)
2.1.1 Mendokumentasikan Proses Pembelian Dan Penerimaan ELERBE
Akuntan dan auditor sering kali mendokumentasikan
pemahaman mereka tentang sistem informasi akuntansi dengan
menggunakan alat-alat seperti diagram aktivitas. Pertama, kita
identifikasi kejadian didalam proses. Berdasarkan analisis ini, kita
buat anotasi narasi dan tabel arus kerja. Tabel arus kerja digunakan
untuk membuat overview activity diagram untuk menunjukkan
urutan kejadian dan arus informasi dan dari dokumen dan tebel.
Kemudian, kita buat detailed activity diagram untuk
mendokumentasikan aktivitas yang berhubungan dengan setiap
kejadian yang ditunjukkan kepada overview activity diagram.
Langkah-langkah dan alat-alat berikut ini dalam
mendokumentasikan proses pembelian dan penerimaan ELERBE :

Identifikasi Overview Detailed


Anotasi Tabel
kejadian activity activity
narasi arus kerja
disuatu proses diagram diagram

2.1.2 Mendokumentasikan Desain Data ELERBE


Fungsi-fungsi pembelian dan penerimaan dengan menggunakan
langkah-langkah berikut ini :

Kejadian dan tabel Diagram kelas Tata letak record


yang digunakan UML

3
Di ELERBE, dua kejadian pertama tidak dimasukkan kedalam
sistem komputer. Sebagaimana yang ditunjukkan tabel arus kerja,
formulir permintaan merupakan formulir kertas yang diisi oleh pihak
yang meminta dan kemudian ditandatangi oleh penyedia. Jadi, tabel
data tidak diperlukan untuk kejadian ini. Penggunaan komputer
pertama kali terjadi ketika sekertaris memasukkan data permintaan
ini mengakibatkan penambahan sebuah record ketabel permintaan.
Tabel data juga diperlukan untuk mencatat pesanan pembelian dan
penerimaan barang.
2.1.3 Resiko Dan Pengendalian Dalam Pembelian Dan Penerimaan
Bagian ini membahas resiko pelaksanaan dan resiko pencatatan
dan. Resiko pelaksanaan ini menunjukkan dua sasaran pelaksanaaan
untuk siklus perolehan adalah, untuk memastikan penerimaan
barang atau jasa yang tepat dan untuk memastikan pembayaran
dan penanganan uang yang tepat. Sedangkan resiko pencatatan
menunjukkan resiko bahwa informasi kejadian tidak ditangkap
secara akurat dalam sistem informasi perusahaan. Sebagaimana
ditunjukkan sebelumnya, kejadian didalam fungsi pembelian dan
penerimaan meliputi membuat permintaan, pesanan pembelian, dan
menerima barang dan jasa misalnya jika petugas penerimaan
mencatat nomor produk yang salah, jumlah dari produk yang benar
yang ada digudang mungkin tidak diperbarui.
2.1.4 Menu Aplikasi Untuk Pembelian Dan Penerimaan
Menu ini konsisten dengan menu sistem informasi akuntansi
yang berhubungan dengan kejadian yang diidentifikasi. Ada lima
bagiannya:
1. Memelihara pemasok, persediaan, karyawan.
2. Mencatat kejadian permintaan, pesanan pembelian, penerimaan.
3. Menampilkan / mencetak laporan
4. Query
5. Keluar

4
Menu aplikasi itu sendiri cukup menarik karena diagram aktivitas
menyediakan gambaran umum aktivitas, didalam sistem informasi.
Menu ini disusun berurutan aktivitas pada umumnya. Pertama,
record pemasok, persediaan, dan karyaan dibuat. Selanjutnya,
permintaan dicatat (yang mengaju ke record pemasok, persediaan,
dan karyawan).

2.2 Siklus Pembelian


2.2.1 Pengertian Siklus pembelian
Siklus pembelian merupakan kegiatan pembelian yang terjadi
secara berulang-ulang dan diikuti dengan proses perekaman data
dan informasi bisnis. Rangkaian kegiatan dalam siklus pembelian
diawali dengan aktivitas permintaan pembelian dari fungsi gudang,
atau bagian yang meminta barang, dilanjut dengan proses seleskdi
pemasok dan penyiapan order pembelian oleh fungsi pembelian,
penerimaan barang oleh gudang atau bagian penerima barang, dan
proses pencatatan pembelian dan utang oleh bagian akuntansi.
Fungsi kegiatan dalam siklus pembelian antara lain :
A. Mengecek status barang oleh gudang,atau mengecek kebutuhan
barang dan jasa oleh bagian yang meminta
B. Menyiapkan surat permintaan barang
C. Melakukan proses seleksi pemasok dan negosisasi kontrak
pembelian dan pemasok
D. Menyiapkan kontrak pembelian dan atau order pembelian
E. Melakukan pembayaran
F. Proses akuntansi :
a. Jurnal pembelian
b. Jurnal pembayaran kas
c. Pemeliharaan kartu utang usaha
d. Pemeliharaan kartu persediaan (di bagian akuntansi)
e. Pemeliharaan kartu stok (di gudang)

5
f. Pemeliharaan buku besar
g. Penyiapan laporan akuntansi
2.2.2 Bagian atau fungsi yang terkait
A. Fungsi gudang
Fungsi utama gudang dalam kaitannya dengan siklus pembelian,
antaralain :
a. Memeriksa status item barang digudang apakah telah
mencapai batas pemesanan
b. Menyiapkan surat pernyataan pembelian
c. Menerima barang dan menata peneoatan barang digudang
d. Berkoordinasi dengan fungsi penerima barang untuk proses
pengecekan barang
e. Menyelenggarakan catatan pada kartu gudang

6
B. Fungsi pembelian
Fungsi utama pembelian antara lain :
a. Mencari informasi tentang seluk beluk barang yang dibutuhkan
dari berbagai sumber informasi calon calon pemasok barang
b. Melakukan proses seleksi pemasok berdasarkan surat
penawaran harga dari calon calon pemasok atau melauli
proses tender
c. Menyiapkan dan menandatangani surat kontrak pembelian
dengan pemasok
d. Menyiapkan dan mengirim surat order pembelian ke pemasok
e. Berkoordinasi dengan fungsi keuangan untuk proses
persetujuan kredit dan pembayaran
C. Fungsi penerimaan barang
Fungsi utama penerimaan barang dalam siklus pembelian, antara
lain :
a. Menerima salinan order pembelian dari fungsi pembelian
b. Mencocokkan barang yang diterima dari pemasok dengan
salinan order pembelian, khususnya yang menyangkut
spesifikasi tekniks mutu barang,jumlah,kondisi barang,dan
sebagainnya
c. Menyiapkan laporan penerimaan barang atau menandatangani
tanda terima barang yang disodorkan oleh pengirim barang
atau perwakilan pemasok
d. Menyerahkan barang kepetugas gudang
e. Menyerahkan salonan tanda terima barang atau laporan
penerimaan barang ke fungsin pembelian.
D. Fungsi keuangan
Fungsi utama keuangan dalam kaitanyya dengan siklus
pembelian, antara lain :
a. Menerima faktur pembelian dari pemasok

7
b. Menyetujui syarat kredit dan pembayaran yang diusulkan oleh
fungsi pembelian
c. Melakukan proses pembayaran utang usaha
E. Fungsi akuntansi
Fungsi utama akuntansi dalam siklus pembelian, antara lain :
a. Memerikasa kelengkapan, kebenaran, keabsyahan, faktur
pembelian beserta semua dokumen pendukungnya
b. Mencatat faktur pembelian pada buku besar pembantu utang
c. Mencatat faktur pembelian pada buku jurnal pembelian
d. Mencatat pembayaran utang oada jurnal pembayaran kas dan
buku besar pembantu utang
e. Membuat laporan pembelian dan utang usaha
2.2.3 Komponen-komponen siklus pembelian
A. Komponen input
Dalam sistem informasi akuntansi berbasis manual,media
perekaman data transaksi adalah dalam bentuk media kertas
(formulir,atau dokumen transaksi) Masih sangat dominan.
Formulir atau dokumen terkait dalam siklus pembelian terdiri dari
:
Dalam kaitan dengan pembelian :
a. Surat kontrak pembelian dan atau surat penawaran berharga
dari pemasok
b. Surat permintaan pembelian (kurchase requisition)
c. Order pembelian atau kurcase order
d. Tanda terima barang atau laporan penerimaan barang
e. Faktur pembelian

Dalam kaitan dengan retur pembelian

a. Nota debit

Dalam kaitan dengan pembayaran :

8
a. Bukti pembayaran kas
b. Bukti kas kecil

B. Komponen basis data


Dalam sistem informasi akuntansi komponen basis data dalam
siklus pembelian ini terdiri dari :
a. Jurnal pembelian kredit.
Jurnal ini berfungsi untuk mencatat transaksi untuk mencatat
traksaksi pembelian secara kredit.
b. Jurnal potongan dan retur pembelian.
Jurnal ini berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan
potongan dari pemasok, atau terjadi transaksi retur pembelian
kepada pemasok.
c. Jurnal pembayaran kas.
Jurnal ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi
pembayaran kas, baik untuk pembayaran utang usaha kepada
pemasok, atau jenis-jenis pengeluaran lainnya.
d. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi retur pembelian
barang.
e. Kartu hutang
Berfungsi untuk memelihara catatan atau rincian semua
kreditur yang berisi saldo awal, mutasi debit dan kredit, serta
saldo akhir.
f. Kartu persediaan barang
Berfungsi untuk memelihara catatan atau rincian semua jenis
persediaan barang yang berisi saldo awal, mutasi debit dan
kredit, saldo akhir.
g. Kartu gudang
Merupakan catatan saldo dan mutasi fisik barang per item
barang yang dibina oleh petugas administrasi digudang

9
h. Kartu buku besar
Kartu ini berfungsi untuk membina catatan saldo dan mutasi
semua akun kontrol yang diperlukan untuk mrnyusun laporan
keuangan.
C. Komponen proses atau model
Konsep ini merupakan visualisasi dari proses atau prosedur dalam
siklus pembelian, serta model pengelolahan data akuntansi. Ada
beberapa model atau metode visualisasi yang dapat dilakukan,
dalam bab ini dibahas dua cara yaitu menggunakan diagram alir
data dan bagan alur dokumen.
D. Diagram alir data level 0
Salah satu cara untuk memahami rangkaian aktivitas dalam
siklus pembelian ialah dengan membuat model diagram alir data.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 5 Teknik Dokumentasi
Sistem, diagram alir data menggambarkan arus data dimana
sumber (source) dan tujuan (destination), proses transformasi
data, dan penyimpanan data. Alir data dapat digambarkan pada
berbagai lebel, seperti level 0, level 1, level 2, dan seterusnya.
Diagram alir data level 0 untuk siklus pembelian terdiri dari :
1. Proses permintaan pembelian
2. Proses seleksi pemasok
3. Proses penyiapan order pembeli
4. Proses penerimaan barang
5. Proses pembayaran
6. Proses akuntansi
E. Model bagan alir dokumen pembelian kredit
Model ini dalam siklus pembelian adalah membuat visualisasi
dalam bentuk model bagian alir dokumen. Model bagan alir
dokumen menggambarkan tahap-tahap kegiatan atau proses,
unit-unit organisasi yang terkait, jenis dan jumlah lembar formulir
atau dokumen transaksi yang dihasilkan, persetujuan atau

10
otorisasi atas penerbitan formulir atau dokumen transaksi, serta
kemana saja lembaran formulir atau dokumen tersebut
didistribusikan.
Bagan alir dokumen terkait dengan siklus pembelian terdiri dari
antara lain :
1. Bagan alir dokumen permintaan pembelian dan pemesanan
barang
2. Bagan alir dokumen penerimaan barang
3. Bagan alir dokumen penerimaan faktur pembelian
4. Bagan alir dokumen pembayaran utang pemasok
5. Bagan alir dokumen pembayaran kas kecil
F. Komponen keluaran (output)
Komponen keluaran dari sistem informasi akuntansi adalah
berupa informasi, atau dalam dunia akuntansi lebih dikenal
sebagai laporan akuntansi. Laporan akuntansi yang paling utama
adalah laporan keuangan, yang terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, komprehensif, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas dan pencatatan atas laporan
keuangan. Laporan keungan ini bersifat umum, ditunjukkan untuk
para pemakai eksternal, dan disusun berdasarkan kaidah yang
diatur dalam standar akuntansi keuangan. Bidang akuntansi yang
secara khusus membahas konsep, prinsip, metode dan proses
penyusunaan laporan keungan ini disebut akuntansi keuangan.
G. Komponen tegnologi
Komponen tegnologi adalah seperangkat peralatan, jaringan dan
media, perangkat lunak sistem informasi dan program aplikasi
serta tenaga profesional terkait untuk merekam, menyimpan,
mengelola, mencetak, mengkomunikasikan, serta mengamantan
data sistem informasi akuntansi. Kompinen tegnologi ini relatif
masih sangat sederhana. Peralatan yang masih digunakan antara
lain mesin ketik, dan mesin pembukuan, serta filing cabinet,

11
untuk menyimpan arsip dokumen. Perangkat lunak yang
digunakan merupakan dokumen atau manual sistem akuntansi
yang terdiri dari pedoman daftar akun beserta penjelasan setiap
akunnya pedoman pencatatan serta contoh-contoh serta sebagai
formulir pencatatan dan laporan keuangan.
H. Komponen pengendalian (control)
Tujuan pokok dari komponan pengendalian adalah untuk
meyakinkan bahwa :
a. Kegiatan operasinal telah berjalan secara efektif dan efisien
b. Laporan keuangan yang dihasilkan dapat diandalkan
c. Berbagai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku telah
dipatuhi

Menurut errens, elder, dan beasley, 2012 semua aktivitas


pengendalian dapat dikelompokkan kedalam 5 tipe kendali yaitu :

1. Pemisahan fungsi,
2. Sistem otorisasi,
3. Sistem dokumentasi dan catatan akuntansi
4. Kendali fisik atas aset dan catatan akuntansi
5. Sistem pengawas independen

12
2.3 Siklus Penerimaan

2.3.1 Pengertian Dan Manfaat Siklus Penerimaan

Siklus penerimaan adalah siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa
perusahaan menjadi kas. Dalam perusahaan manufaktur, yang menjadi paling lengkap
dibanding jenis perusahaan lain. Siklus penerimaan ini digunakan untuk menjual
barang jadi kepada para pelanggannya. Pada perusahaan dagang yang dijual adalah
persedaan barang dagangan, sedang pada perusahaan jasa produk yang dijual adalah
layanan jasa.

Siklus penerimaan merupakan siklus yang sangat penting karena mampu


mendatangkan uang tunai atau kas keperusahaan. Siklus ini seringkali diwujudkan
dalam suatu bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan atau departemen pemasaran.

2.3.2 Kegiatan Pokok Siklus Penerimaan

Kegiatan-kegiatan yang ada dalam siklus ini adalah kegiatan yang berhubugan dengan
penyerahan barang dari perusahaab kepada pembeli. Kegitan-kegiatan tersebut adalah:

a. Memenuhi permintaan penawaran harga oleh calon pembeli


b. Menerima pesanan dari pembeli, untuk menjual barang atau jasa perusahaan
c. Mengirimkan barang yang dipesan pembeli
d. Menyampaikan tagihan dan menerima pembayaran
e. Menyajikan berbagai informasi yang berhubungan dengan penjualan.

Bagian yang terlibat dalam siklus penerimaan ada dua, yaitu bagian pemasaran dan
bagian keuangan. Bagian pemasaran terlibat dalam penerimaan pesanan hingga
penyampaian produk pada pelanggan, sedangkan bagian keuangan bertanggung jawab
untuk menagih dan menerima pembayaran dari pelanggan.

2.3.3 Permintaan Penawaran Harga

Seringkali pembeli tidak membeli barang secara langsung, karena mereka ingin
membandingkan harga dibeberapa pemasok. Apabila mereka cocok dengan harga

13
yang ditawarkan oleh pemasok tertentu, maka pembeli akan membeli kepada pemasok
tersebut.

Kegiatan calon pembeli meminta perusahaan untuk memberi informasi harga dan
sekaligus menawarkan penjualan kepada calon pembeli disebut request for proposal
(RFP) atau request for quote. Informasi yang harus ada pada quotation adalah kode
barang, jumlah unit barang, nama barang dan harga barang serta pentandatangan
(pejabat yang bertanggung jawab) dan tanggal formulir itu dibuat. Informasi lain yang
dapat ditambahkan adalah metode pengiriman barang dan batas waktu berlakunya
informasi tersebut.

2.3.4 Penerimaan Pesanan

Penerimaan penjualan pesanan penjualan merupakan kegiatan menerima order dari


pembeli kepada perusahaan. Pembeli memesan barang dapat melalui telepon, e-mail,
atau menggunakan formulir pesanan penjualan (purchase order/sales order).

Informasi penting yang harus ada didalam formulir pesanan penjualan adalah:

a. Tanggal pemesanan
b. Kode barang
c. Nama barang
d. Jumlah unit barang yang dipesan
e. Tanda tangan dan nama pemesan
f. Nama P/O yang akan digunakan sebagai referensi

Sedangkan informasi lain yang dapat ditambahkan adalah harga per unit barang,
termin dan metode pembayaran, tanggal pembayaran, dan metode pengiriman.

2.3.5 Pengiriman Barang

Setelah barang yang dipesan pembeli selesai diperiksa dan ternyata perusahaan
memiliki jumlah yang cukup untuk dikirim, maka langkah berikutnya bagian
pengiriman mengirimkan barang yang dipesan kepada pembeli. Untuk mengirimkan
barang pada pembeli, diperlukan dua dokumen pokok yaitu:

14
1. Packing list
Packing list/daftar barang berisi data barang yang ada dalam paket yng
dikirimkan. Dokumen ini dibuat oleh pihak pengirim, yaitu perusahaan sebagai
penjual. Informasi penting yang ada pada packing list adalah:
a. Nama dan alamat penerima barang
b. Kode barang
c. Nama barang
d. Unit barang
e. Tanda tangan dan nama pembuat dokumen tersebut
2. Bill of lading
Bill of lading adalah dokumen yang dibuat oleh perusahaan pengirim barang
(ekspedisi). Dokumen ini diperlukan apabila perusahaan mengirim barang kepeda
pembeli melalui perusahaan ekspedisi. Meskipun perusahaan sudah membuat
packing list, tetapi perusahaan ekspedisi juga akan membuat dokumen sesuai
dengan kebutuhan mereka. Informasi penting dalam bill of lading (B/L) adalah:
a. Nama perusahaan pengirim dan penerima barang
b. Jumlah dan nama barang yang dikirim
c. Tanggal pengiriman
d. Berbagai pernyataan bahwa barang yang dikirim bukan barang yang terlarang,
pernyataan mengenai ganti rugi dari asuransi, dan berbagai ketentuan lain
sehubungan dengan pengiriman barang
e. Tanggung jawab pengirim, melalui informasi FBO (free on board) yang dapat
diisi shipping point, berarti hanya sampai tempat keberangkatan, atau board
destination, berati sampai terminal atau pelabuhan tujuan.

Bill of lading dibuat rangkap tiga, masing- masing untuk perusahaan pengirim,
perusahaan penerima, dan perusahaaan ekspedisi.

2.3.6 Penagihan Dan Penerimaan Pembayaran

Langkah berikutnya setelah peruahaan mengirim barang adalah mengirim tagihan


kepada pembeli. Dokumen yang digunakan adalah sales invoice tau sering disebut

15
invoice saja. Dalam bahasa indonesia sering disebut faktur atau faktur penjualan.
Informasi penting yang ada dalam faktur penjualan adalah:

a. nomor faktur
b. nama dan alamat pembeli
c. tanggal transaksi
d. tanggal jatuh tempo pembayaran
e. termin pembayaran
f. daftar barang yang meliputi kode barang, nama, unit, harga satuan dan harga
perkalian, disertai jumlahnya
g. pajak-pajak
h. potongan atau diskon

Sebagai pengendalian untuk mencegah dicetaknya faktur yang tidak sah, progam
komputer hanya memberi kesempatan mencetak satu kali saja. Bila operator akan
mencetak faktur, maka nomor fakturnya tidak bisa diisi sendiri. Satu-satunya
kesempatan adalah menerbitkan faktur baru, dengan nomor faktur baru, tetapi
tanggalnya harus tanggal baru juga. Progam komputer yang baik dapat menyimpan
kode atau nama operator yang mencetak faktur tersebut, atau bisa juga dengan
menambahkan tulisan duplikat.

Setelah pembeli menerima tagihan, mereka akan memperhatikan termin pembayaran


dan akan melakukan pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan dengan tunai, cek,
transfer bank, kartu kredit, kartu debit, kartu charge, atau e-wallet.

Penyelenggaraan catatan tagihan

Dalam menyelesaikan catatan penagihan kepada pembeli, perusahaan dapat memilih


salah satu dari dua cara berikut, yaitu:

1. motode open invoice


yaitu motode penagihan yang dilakukan berdasar faktur yang masih belun dibayar,
dan pembeli hanya diperkenankan untuk membayar salah satu faktur tersebut.
2. Motode balance forward

16
Yaitu metode penagihan yang memperkenankan pembeli untuk membayar
sebagian tagihannya, tanpa harus menunjuk salah satu faktur.
2.3.7 Pegembalian Barang

Adakalanya barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan konsumen. Dal ini dapat
terjadi karena beberapa hal:

a. karena kesalahan membaca purchase order oleh staf bagian penjualan


b. karena barang yang dipesan memeang tidak ada persediaaanya atau modelnya
suadah tidak diproduksi lagi
c. karena salah kirim

pembeli berhak mengembalikan branag (retur) selama kurun waktu tertentu, biasanya
sekitar 7-30 hari, tergantung sifat barang dan perjanjian. Untuk mengembalikan barang
diperlukan dokumen yang disebut dengan memo kredit atau credit memo. Informasi
pnting dalam memo adalah kode, nama, dan unit barang yang dikembalikan.

Sebelum mkengirim kembali barang yang diterimanya, pembeli diharuskan menelepon


penjual untuk menerima persetujuan retur. Apabila disetujui, pembeli akan mendapat
RMA (return merchandise autbority atau nomor otorisasi pengembalian barang) nomor
ini harus disertakan dalam bungkus paket barangnya.

2.3.8 Basis Data Siklus Penerimaan


Dalam sistem manual, dokumen-dokumen yang sudah diuraikan diatas sekaligus
berfungsi sebagai tempat untuk mencatat dan menympan data. Dengan emikian setiap
formulir akan dibuat rangkap, mininal rangkap 2, satu lembar untu pihak penerima
dokumen dan satuembar sisanya untuk arsip.
Tegnologi yang paling mudah untuk mencetak dokumen rangkap adalah printer
jenis.metriks, karena printer ini menggunakan tekanan untuk mencetak hasil. Apabila
terjadi transaksi, langsung dicatat dikomputer, data akan langsung disimpan kedalam
perangkat sisitem komputer, dan berbagai laporan segera dapat dihasilkan, baik dalam
bentuk tampilan layar maupun cetakan. Tempat untuk mencatat dan menampung dat
ada diberbagai file basis data, masing-masing jenis data akan disimpan dalam tabel
atau file tersendiri.

17
Pada waktu pelanggan membayar akan diterima oleh kasir, dan kasir akan memberi
slip pembayaran. Seorang pelanggan dapat membayar beberapa kali, untuk satu faktur
atau tagihan, bisa juga pelanggan tersebut membayar satu kali pembayaran untuk
melunasi beberapa faktur, karena kita menggunakan komputer, oleh karena itu
pembayaran dapat dilakukan beberapa kali untuk melunasi beberapa faktur.
2.3.9 DFD Siklus Penerimaan
DFD (data flow diagram) merupakan diagram yang menunjukkan aliran data dan
informasi dalam suatu sistem atau siklus. DFD terdiri atas beberapa level, dimulai dari
level yang paling tinggi (context diagram), kemudian dirinci menjadi level 0 (diberi
kode angka 0 dibelakangnya, 1.0, 2.0, 3.0, dan seterusnya). Level 0 dapat dirinci
menjadi level 1 dan diberi kode angka sebanyak 1 digid dibelakangnya, misalnya 1.1,
1.2, 1.3, dan seterusnya. Level 1 ini apabila dirinci akan menjadi level 2, yaitu 1.1.1,
1.1.2, 1.1.3, dan seterusnya.
Apabil perusahaan menerapkan penjualan secara kredit, dari sistem ada hubungan du
arah engan bagian kredit. Artinya, dari sistem mengalirkan data kebagian kredit.
Bagian kredit kemudian memberi jawaban kepada sistem, bak menyetujui atau
menolak. Sisttem penjualan akan mengalirkan 2 jenis keluaran, yaitu tagihan (akan
diterima oleh pelanggan) dan laporan (akan diterima oleh manajemen)
2.3.10 Diagram Aliran Siklus Penerimaan
Siklus penerimaan juga dapat digambarkan kegiatannya dengan diagram aliran
(flowchard). Didalam diagram aliran siklus penerimaan terdapat bagian-bagian, yaitu :
a. Bagian penjualan, yang berfungsi menerima pesanan dari pembeli dan
menginputnya kekomputer.
b. Bagian kredit, yang bertanggung jawab untuk memelihara catata para pelanggan,
sehingga dapat diketauhi pelanggan yang rajin membyar dan bermasalah
c. Bagian gudang, yang bertugas menerima perintah dari bagian penjualan untuk
mengirim barang kepada pembeli dan menyerahkan arsip pengiriman barang arsip
barang kepada penagihan untuk ditagih kepada pembeli.
d. Bagian penagihan, yang bertugas mengirimkan faktur penjualan atau tagihan
kepada pembeli.

18
e. Bagian keuangan, bertanggung jawab untuk menerima pembayaran dari pembeli
dan dri menyelenggarakan pencatatan atas penerimaan pembayaran.

Kegiatan penjualan dimulai dari pembeli yang mengirimkan dokumen PO dan


diterima oleh bagian penjualan, bagian penjualan akan memeriksa barang yang
dipesan oleh pelanggan ada diperusahaan, bagian penjualan akan menginput
kekomputer dan dibuat dokumen rangkap 3.

Dokumen pesanan penjualan harus diserahkan kepada bagian kredit untuk mendpat
persetujuan, apabila bagian kredit sudah yakin bahwa pelanggan bersangkutan
mendapat kredit makan akan diberi persetujuan, setelah bagian kredit memberi
persetujuan penjual akan menyerahkan lembar ketiga foemulir pesanan penjualan
kepada bagian gudang, untuk menyiapkan barang-barang yang dipesan pembeli.

Setelah barang diterima oleh pembeli, pembeli akan membubuhkan tanda tangan pada
dokumen B/L, dokumen ini akan dikembalikan keperusahaan dan diserahkan kepada
bagian penagihan, kemudian akan membuat faktur penjualan atau tagihan yang akan
dikirim kapada pembeli sesuai dengan kebiasaan diperusahaan. Faktur penjualan asli
akan diserahkan kepada kasir atau bagian keuangan, sedangkan pembeli menerima
salinan fakur penjualan.

Dalam sistem komputerisasian, pembeli tisk harus datang secara fisik keperuahaan
karena metode pembayaran memudahkan pembeli atau pelanggan. Berbagai cara
pembayaran aat ini sudah tersedia, yaitu :

1. Pembayaran ATM, dilakukan antar bank (pembeli memiliki rekening bank A dan
membayar tagihan kepengguna rekening bank B)
2. Pembayaran melalui SMS banking, yaitu layanan perbankan melalui jasa SMS
3. Pembayaran melalui online banking, yaitu pembayaran melalui aplikasi yang
dipasang pad telepon.
4. Pembayaran melalui internet banking, yaitu pembayaran melalui jaringan internet.
5. Pembayaran melalui EDC (elektronic data capture), perusahaan penjual
mengirimkan petugas yang membawa alat pembaca kartu ATM atau kartu kredit

19
dan didalam alat ini dilengkapi dengan kartu SIM yng dapat dipasang ditelepon
seluler.

20
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
1. Langkah-langkah dan alat-alat dalam mendokumentasikan proses
pembelian dan penerimaan ELERBE adalah identifikasi kejadian
disuatu proses, anotasi narasi, tabel arus kerja, overview activity
diagram kemudian detailed activity diagram.
2. Siklus pembelian merupakan kegiatan pembelian yang terjadi secara
berulang-ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan
informasi bisnis. Fungsi kegiatan dalam siklus pembelian antara lain :
Mengecek status barang oleh gudang atau mengecek kebutuhan
barang dan jasa oleh bagian yang meminta, Menyiapkan surat
permintaan barang, Melakukan proses seleksi pemasok dan negosisasi
kontrak pembelian dan pemasok, Menyiapkan kontrak pembelian dan
atau order pembelian, Melakukan pembayaran dan melakukan Proses
akuntansi.
3. Siklus penerimaan adalah siklus yang digunakan untuk mengubah produk dan jasa
perusahaan menjadi kas. Kegiatan pokok siklus penerimaan adalah Memenuhi
permintaan penawaran harga oleh calon pembeli, Menerima pesanan dari pembeli, untuk
menjual barang atau jasa perusahaan, Mengirinkan barang yang dipesan pembeli,
Menyampaikan tagihan dan menerima pembayaran dan Menyajikan berbagai informasi
yang berhubungan dengan penjualan.

3.2 Saran
1. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawab kan.

21
2. Penyusun sebaiknya banyak membaca buku sebagai referensi agar dapat menjelaskan
lebih detail lagi dan menambah pengetahuan.
3. Penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, I Cenik & Lukman, Hendro. 2016. Sistem Informasi Akuntansi.


Jakarta: Mitra Wacana Media.

Winarni, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UUP


STIM YKPN.

Jones, Frederick L. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba


Empat.

22

Anda mungkin juga menyukai