Pendahuluan
BAB II
ISI
1
Pengertian Siklus Pengeluaran (Menurut Marshall B Roomney):
Tenaga Kerja
Kas
Barang
Jadi
2
DFD of Purchases System
2 5
6
3
Diagram arus data menurut james Hall tersebut merupakan gambaran umum berbagai
aktivitas terkait yang membentuk sistem pemrosesan pembelian yang mempunyai
tahapan-tahapan sebagai berikut:
3
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok. Utang usaha akan
merekonsilliasinya dengan informasi lain yang telah dikumpulkan untuk
transaksi tersebut dan ccatatan kewajiban membayar di masa mendatang,
tergantung dari syarat perdagangan dengan pemasok. Biasanya, pembayaran
akan dilakukan paling tidak hari terakhir yang disyaratkan untuk
mendapatkan keuntungan penuh dari bunga yang dihasilkan dan diskon
yang ditawarkan.
6. Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan total
dalam kewajiban) dan pengendali persediaan (kenaikan total dalam
persediaan). Informasi ini direkonsiliasi akurasinya dan dicatat ke akun utang
usaha serta akun pengendali persediaan.
Menurut James Hall, terdapat 6 departemen yang terlibat dalam sistem pembelian
manual, yaitu:
1. Pengendali persediaan
Departemen ini mengurangi persediaan perusahaan dengan mentransfer
bahan baku ke dalam proses produksi (siklus konversi) dan menjual barang
jasi ke pelanggan (siklus pendapatan). Pengendali persediaan mengawasi dan
mencatat tingkat persediaan barang jadi, ketika saatnya pemesanan ulang staf
administrasi akan membuat permintaan pembelian. Satu salinan permintaan
4
pembelian akan dikirim ke departemen pembelian, dan satu salinan lainnya
dikirim ke utang usaha dan disimpan di ke dalam file tunda utang usaha. Staf
administrasi pengendali persediaan menyimpan salinan terakhir tersebut
dalam file permintaan pembelian terbuka (file open purchase requisition).
2. Departemen persediaan
Bertugas untuk menerima permintaan pembelian, menyortirnya berdasarkan
nama pemasok jika perlu, dan membuat pesanan pembelian(purchase order-
PO). Ketika perusahaan membuat pesanan pembelian maka PO dibuat
menjadi beberapa salinan. Satu salinan PO dikirimkan ke pengendali
persediaan yang selanjutnya disimpan bersama permintaan pembelian
terbuka. salinan berikutnya dikirim ke utang usaha untuk disimpan dalam
file utang usaha tunda. Satu salina (salinan kosong) dikirim ke bagian
penerimaan, tempat file itu akan disimpan hingga saat persediaan tiba. Dua
dari salinan PO tersebut akan dikirim ke pemasok. Staf administrasi bagian
pembelian akan menyimpan salinan terakhir bersama dengan permintaan
pembelian dalam file pesanan pembelian terbuka (open purchase order file).
3. Bagian Penerimaan
Pada saat perusahaan mengalami waktu tunggu antara memasukkan pesanan
dengan menerima persediaan, berbagai salinan PO berada di file sementara di
berbagai departemen sehingga tidak ada kegiatan ekonomi yang terjadi
sampai perusahaan menerima persediaan, oleh karena itu tidak ada
kewajiban finansial yang timbul.
Penerimaan persediaan : barang yang tiba dari pemasok di rekonsiliasi
dengan salinan kosong PO. Salinan kosong (blind copy) tidak berisi
informasi jumlah atau harga produk yang diterima, tujuannya adalah
untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghiting dan
memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
Pembuatan laporan penerimaan : setelah melengkapi jumlah fisik dan
menyelesaikan pemeriksaan, staf administrasi bagian penerimaan
membuat laporan penerimaan yang menyatakan jumlah dan kondisi
persediaan tersebut.
6
DFD of Cash Disbursements System
1 2
seperti yang dilihat fari diagram arus data diatas sistem ini terdiri atas 3 proses, yaitu:
1. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai bverbagai dokumen
yang jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas untuk
melakukan pembayaran.
2. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para
pemasok. salinan dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke bagian
utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar, dan akun utang
usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan kewajiban tersebut.
3. Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha
mengirim informasi ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut
direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta utang usaha.
2.4. sistem manual pengeluaran kas
7
1. Bagian utang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf administrasi
bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang usaha
untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher
serta dokumen pendukungnya (permintaan, pembelian, pesanan pembelian,
laporan penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.
2. Bagian pengeluaran kas
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher dan
meninjau berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi
administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut
membuat cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya, nomor
voucher, serta data lain yang terkait dalam daftar cek yang juga disebut jurnal
pengeluaran kas.
3. Bagian buku besar
Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal pengeluaran
kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher
menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan dan akun kas
sebagai akibat dari pembayaran ke pemasok. staf administrasi bagian buku
8
besar mencatat ke akun pengendali utang usahadan akun kas dalam buku
besar serta merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan iktisar buku
pembantu utang usaha. Pekerjaan ini mengakhiri prosedur pengeluaran kas.
9
akurasi umum proses berkala oleh kontroler.
tersebut.
Tahap 1
Bagian pembelian
10
catatan permintaan mungkin masih ada dalam cakram atau pita magnetis
sebagai jejak audit.
Tahap 2
Bagian Penerimaan
Tahap 3
Tahap 4
11
Program batch akan memvalidasi berbagai catatan voucher (atau ke file buku besar
pembantu utang usaha), serta membuat total batch untuk dicatat ke akun
pengendali utang usaha dalam buku besar.
Pemrosesan gaji pada kenyataanya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Cek
gaji dapat diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas reguler. Karena
alasan kepraktisan, pendekatan ini memiliki sejumlah kekurangan, antara lain :
12
DFD of Payroll Procedures
Diagram diatas merupakan diagram arus data yang menggambarkan tugas – tugas
umum dari sistem penggajian dalam perusahaan manufaktur. Inti dari proses ini
adalah sebagai berikut
13
2.8. Sistem Penggajian Manual
Tugas- tugas utama bagian prosedur diatas dalam konteks sistem manual yaitu :
1. Personalia
2. Produksi
14
Karyawan produksi menyiapakan dua jenis kartu catatan waktu kerja yaitu
kartu kerja dan kartu waktu. Mereka memasukkan kartu tersebut pada saat
makan siang dan pada akhir pada waktu jam kerja. Kartu ini merupakan
catatan formal untuk kehadiran karyawan setiap hari.
3. Akuntansi Biaya
4. Penggajian
6. Pengeluaran Kas
15
2.9. Pengendalian Penggajian
1. Otorisasi Transaksi
2. Pemisahan Tugas
3. Supervisi
4. Catatan Akuntansi
16
d. Akun buku besar umum berisi pengendalian penggajian, kas dan
akun dana gaji.
5. Pengendalian Akses
Aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja dan kas.
Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar kecatatan
akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat memalsukan jumlah tenaga kerja
melalui kartu waktu sehingga dapat menggelapkan uang kas.
6. Verifikasi Independen
Pemrosesan gai sering kali disatukan dalam sistem manajemen sumber daya
manusia (MSDM) . Sistem MSDM menangkap dan memproses sejumlah
besar data yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan,
perencanaan tenaga kerja, realisasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja,
kegiatan personalia dan juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses
real-time ke file personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung
17
dan untuk perubahan catatan dalam status karyawan pada saat terjadi.
Sistem ini berbeda dari sistem otomatisasi sederhana dalam hal-hal berikut :
Aktiva tetap adalah properti, pabrik, dan peralaan yang digunakan dalam operasi
bisnis. Item-item ini relative permanent dan seringkali secara kolektif mencerminkan
investasi keuangan terbesar perusahaan. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah,
gedung, perabotan, mesin dan kendaraan bermotor. Tujuan spesifik dari aktiva tetap
adalah :
18
Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva biasanya dimulai dari manajer departemen (pengguna) yang
melihat kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap yang baru. Prosedur
otorisasi dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini akan bergantung pada
biaya aktiva tersebut. Setelah permintaan disetujui dan pemasok dipilih,
departemen penerimaan mengirim aktiva tersebut ke pengguna/manajer yang
bersangkutan
Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan aktiva melibatkan penyesuaian saldo akun buku besar pembantu
aktiva ketika aktiva tersebut (tidak termasuk tanah) menyusut sepanjang waktu
pemakaiannya.
Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir umur ekonominya atau ketika manajemen
memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut harus dihapus dari buku
besar pembantu aktiva tetap. Seperti transaksi lainnya, penghapusan aktiva
memerlukan persetujuan menurut prosedur yang berlaku. Pilihan penghapusan
aktiva adalah menjual, membongkar, menyumbangkan, atau menghentikan
penggunaan aktiva tersebut. Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan
19
disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk
mengotorisasi penghapusannya dari buku besar.
1. Pengendalian Otorisasi
Setiap transaksi harus dimulai dengan permintaan tertulis dari pengguna atau
departemen. Dalam hal barang-barang yang bernilai tinggi, harus ada proses
persetujuan independen yang mengevaluasi keuntungan permintaan tersebut
berdasarkan biaya dan manfaatnya.
2. Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva
ini rentan terhadap pencurian dan penyalahgunaan, dibandingkan dengan
persediaan yang aman disimpan dalam gudang. Oleh karena tu, supervisi
manajemen merupakan elemen yang penting dalam keamanan fisik aktiva tetap.
Para supervisor harus memastikan bahwa aktiva tetap yang digunakan sesuai
dengan kebijakan perusahaan dan praktik bisnis.
Menurut Roomney:
20
2. Meminta barang yang
tidak dibutuhkan Catatan persedian perpetual
yang akurat, persetujuan
permintaan pembelian.
3. Membeli dengan
harga yang dinaikan Meminta penawaran kompetitif,
gunakan pemasok yang disetujui
, persetujuan pesanan
pembelian, pengendalian
4. Membeli barang anggaran
berkualitas rendah
Gunakan vendor yang disetujui,
persetujuan pesanan pembelian,
awasi kinerja vendor,
5. Membeli dari pengendalian anggaran
pemasok yang tidak
diotorisasi Persetujuan pesanan pembelian,
batasi akses ke file utama
6. Komisi (kickback) pemasok
22