SIKLUS TRANSAKSI
Terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besasr aktivitas ekonomi
perusahaan yaitu : Siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus pendapatan. Siklus-siklus ini
ada dalam semua jenis bisnis baik yang mencari laba maupun yang nirlaba. Misalnya setiap
bisnis :
1. Memunculkan pengeluaran sebagai ganti dari sumber daya.
2. Menyediakan nilai tambah melalui produk atau jasanya
3. Menerima pendapatan dari sumber luar.
figur 2.1 menunjukan hubungan antara siklus-siklus ini dan sumber daya yang mengalir
diantara siklusnya.
SIKLUS PENGELUARAN
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku,properti,dan tenaaga kerja.
Melalui pertukaran dengan kas-siklus pengeluaran.
Figur 2.1 menunjukan arus kas dari organisasi ke berbagai penyedia sumber daya. Kebanykan
transaksi pengeluaram kas aktual dilakukan pada saat yang sama dengan penerimaan barang
atau jasa . Berhari-hari bahkan berminggu-minggu dapat berlalu.
Figur2.1
Hubungan antara siklus-siklus transaksi
Tenaga kerja
pelanggan
Bahan baku
Pabrik
Barang jadi
Siklus Konversi
Siklus konversi (convertion cycle) terdiri atas dua subsistem utama . Sistem produksi dan
sistem akutansi biaya. Sistem produksi melibatkan perencanaan, penjadwalan,dan
pengendalian produk fisik melalui proses produksi.
Hal ini termasuk menetapkan kebutuhan bahan baku,otorisasi kerja yang harus
dilakukan dan pelepasan bahan baku ke produksi, serta mengrahkan pergerakan barang dalam
proses melalui berbagai tahap proses.
Sistem akutansi biaya memantau arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi
Siklus pendapatan
Penerimaan kas untuk penjualan kredit, ada periode waktu antara penjualan dan
penerimaan kas. Pemrosesan penerimaan kas meliputi penagihan kas
,penyimpanan kas dibank,dan pencatatan peristiwa-peristiwa ini dalam akun.
Sistem manual
Dokumen
Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk
memulai pemrosesan transaksi. Beberapa dokumen merupakan hasil pemrosesan transaksi.
Dalam bagian ini akan didiskusikan tiga jenis dokumen yaitu, dokumen sumber, dokumen
produk, dan dokumen perputaran.
Dokumen sumber
Pesanan
1 2 3
pelanggan
Pengumpulan data
Dokumen sumber
pesanan
Sistem penjualan
Dokumen produk
Dokumen produk ( product dokumen) yaitu hasil dari pemrosesan transaksi , bukan
dokumen yang memicu mekanisme proses. Misalnya cek pembayaran gaji yang diberikan
kepada karyawan adalah dokumen produk dari sistem penggajian. Figur 2.3 memperluas
contoh dari figur 2.2 untuk mengilustrasikan bahwa tagihan pelanggan adalah dokumen
produk dari sistem penjualan.
Figur 2.3
Pesanan 1
pelanggan Pengumpulan data 2
Dokumen sumber 3
pesanan pembelian
Pelanggan
Tagihan
Sistem penjualan
-------------------
Dokumen perputaran
Dokumen perputaran (turnaround document) adalah dokumen produk dari suatu
sistem yang menjadi dokumen sumber dari sistem lainnya. Bagian yang atas dari dokumen ini
merupakan tagihan aktual, bagian bawah adalah informasi pembayaran, mereka memindahkan
informasi pembayaran dan mengembalikannya ke perusahaan bersama dengan ceknya. Salah
satu yang dihadapi oleh para desainer sistem penerimaan kas adalah pencocokan pembayaran
pelanggan dengan akun pelanggan yang benar. Dengan menyediakan informasi yang
diperlukan sebagai produk dari sistem penjualan, kita bisa memastikan keakuratannya ketika
diterima oleh sistem penerimaan kas.
Figur 2.4
1
Pesanan
Pengumpulan data 2
pelanggan Dokumen sumber 3
pesanan pembelian
Pelanggan
Tagihan
Sistem penjualan
-------------------
1
Sistem Penerimaan kas
1
Informasi pembayaran
JURNAL
Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronolgis . Pada titik tertentu dalam proses transaksi,
ketika semua fakta yang relevan tentang transaksi diketahui, peristiwa dicatat dalam jurnal
secara kronologis. Dokumen adalah sumber utama bagi jurnal.
Jurnal khusus digunakan untuk mencatat kelas transaksi khusus yang mucul dalam
volume besar. Trasnsaksi seperti ini dapat dikelompokkan dalam jurnal khusus atau
diproses secara lebih efisien dari pada yang dilakukan di jurnal umum
Register mengacu pada jenis-jenis tertentu dari jurnal khusus,misalnya jurnal
penggajian sering sisebut sebagai register penggajian.
Jurnal umum perusahaan menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi yang
jarang terjadi atau yang tidak sama,misalnya biasanya mencatatat depresiasi periodik
dan ayat penutup dijurnal umum.
BUKU BESAR
Buku besar(ledger) adalah buku akun keuangan yang mencerminkan pengaruh keuangan
dari transaksi setelah dibukukan dari baerbagai jurnal.
Buku besar menunjukan kenaikaan ,penurunan, dan saldo lancar dari setiap akun. Terdpat dua
jenis buku besar :
Buku besar umum(general ledger) merangkum aktivitas dari setiap akun organisasi.
Dept buku besar umum mempengaruhi catatan-catatan tersebut dari tanda bukti jurnal
yang disiapkan dari jurnal khusus dan sumber lainnya dari seluruh lokasi perusahaan
buku besar umum menyediakan nilai tunggal untuk setiap akun pengendali,seperti utang
piutang dan persediaan.
JEJAK AUDIT
Catatan akutansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit(audit trail)
untuk menelusuri transaksi dari dokumen sumber ke laporan keuangan. Diantara
berbagai tujuan dari jejak audit, yang paling penting bagi akuntan adalah audit akhir
tahun.
Audit piutang dagang sering kali mencakup prosedur yang disebut konfirmasi.
Prosedur ini melibatkan kontak dengan pelanggan tertentu untuk menentukan apakah
transaksi yang dicatat dalam akun benar-benar terjadi bahwa pelanggan setuju dengan
saldo yang dicatat. Informasi terdapat dalam dokumen sumber dan akun buk besar
pembantu memungkinkan auditor mengidentifikasi dan mengetahui pelanggan yang
dipilih untuk konfirmasi.
JENIS FILE
File master(master file) umumnya berisi data akun. Buku besar umum dan buku besar
pembantu adalah contoh dari file master. Nilai data dalam file master dapat diperbarui
dari transaksi.
File transaksi(transaction file) file sementara yang menyimpan catatan transaksi yang
akan digunakan untuk mengubah atau memperbarui data dalam file master. Pesanan
penjualan, penerimaan, persediaan dan penerimaan kas adalah contoh dari file
transaksi.
File referensi (reference file) menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk
memproses transaksi. Misalnya program penggajian dapat mengacu ke tabel pajak
untuk menghitung jumlah yang sebenarnya dari pajak yang ditahan untuk transaksi
penggajian.
File arsip berisi catatan transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk referensi masa
depan. Transaksi ini merupakan bagian yang penting dari jejak audit. File arsip
meliputi jurnal,catatan tentang akun yang dihapus,dsb.
Entitas dalam dfd adalah objek-objek eksternal dalam sistem yang dimodelkan. Entitas
ini mewakili sumber dan tujuan dari data. DFD digunakan untuk menyajikan sistem
dalm beberapa tingkat perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci.
DFD banyak digunakan oleh analisis sistem untuk mewakili elemen logis dari sistem.
Proses dalam DFD harus dinamai dengan kata kerja yag deskritif misalnya kirim
barang,perarui catatan atau terima pelanggan.
Bagan Alir
Bagan alir (flowcahrt) adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsikan
rela fisik daintara enitas-entitas intinya. Bagan alir dapat digunakan menyajikan
aktifitas manual,aktifitas pemrosesan komputer dan keduanya.
RINGKASAN
1. Memberikan ulasan tentang pemrosesan transaksi yang menunjukan peran penting
sebagai penyedia informasi untuk pelaporan keuangan,pelaporan manajemen
internal,dan pendukung operasi sehari-hari.
2. Mendeskripsikan relasi diantara catatan akutansi dalam sistem manual dan sistem
berbasis komputer.
Enam jenis dokumentasi yang biasanya digunakan untuk tujuan ini adalah : daigram arus
data,diagram relasi entitas,bagan alir dokumen, bagan alir sistem,bagan alir program,dan
diagram tata letak record.
Bab ini menjelaskan tentang dua teknologi komputer yang digunakan untuk pemrosesan
transaksi yaitu:
Struktur data
Struktur berurutan (squential structure)
EDIT RUN
SORT RUN
UPDATE RUN
BAB 4
SIKLUS PENDAPATAN
Aktivitas logis yang membentuk sistem pemrosesan pesanan penjualan. Proses ini
dideskripsikan dalam langkah-langkah berikut:
Prosedur Manual
Bagan aliran dokumen pada figure 4-2 menunjukkan prosedur manual dan dokumen dokumen
yang biasanya digunakan pada sistem pesanan penjualan yang dilakukan secara manual
Urutan Aktivitas
Kita telusuri urutan aktivitas manual yang melalui departemen yang dipengaruhi oleh proses
penjualan. Kita akan memeriksa dokumen khusus, jurnal, dan buku besar yang akan temui di
setiap tahap dari sistem ini.
Departemen Penjualan. Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang menerima
pesanan pelanggan yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang diminta. Pada tahap ini,
pesanan pelanggan tidak dalam format yang standar dan mungkin tidak berbentuk dokumen
fisik.
Figur 4-2
Departemen Kredit. Langkah awal dalam departemen ini adalah otoritas transaksi yang
mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan penjualan akan
menentukan cara pemeriksaan kredit. Misalnya penjual dapat melakukan investigasi keuangan
seecara lengkap kepada pada pelanggan baru untuk menentukan batas kredit. Dalam sistem
fiktif kita, salinan persetujuan kredit untuk pesanan penjualan akan diberikan ke departemen
kredit untuk disetujui. Hasil persetujuan yang dikembalikan memicu pengiriman salinan
pesanan penjualan lainnya ke berbagai departemen. Salinan kredit disimpan dalam file
pesanan pelanggan sampai transaksi selesai.
Prosedur Gudang. Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang dari
pesanan penjualan ke bagian gudang. Dokumen ini mengidentifikasi barang persediaan yang
harus dicari dan diambil dari gudang. Dokumen tersebut juga memberikan persetujuan formal
bagi petugas gudang untuk mengeluarkan barang yang dimaksud. setelah mengambil barang,
petugas menulis inisial pada salinan surat pengeluaran barang untuk mengindikasikan bahwa
pesanan sudah lengkap dengan benar.
Departemen Pengiriman. Sebelum menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang,
departemen pengiriman menerima salinan slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari
departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim ke pelanggan untuk
menggambarkan isi kiriman tersebut. Slip pengepakan bisa ditaruh didalam kotak pengiriman
atau dilekatkan di luarnya dengan kantong plastic khusus. Slip pengiriman menginformasikan
ke departemen penagihan bahwa pesanan pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim.
Petugas pengiriman menyerahkan barangm slip pengepakan, dan dua salinan bill of lading ke
perusahaan pengiriman, dan kemudian melakukan tugas berikut:
Figur 4-2 menunjukkan bahwa pada saat persetujuan kredit, deprtemen penagihan menerima
faktur, salinan buku besar, dan salinan file pesanan penjualan dari departemen penjualan.
Semua ini menjadi tanda terima dari dokumen pengiriman dokumen pengeluaran barang.
Ketika informasi ini sampai di departemen penagihan, staf administrasi akan mencari faktur
dan salinan buku besar dari file sementara dan melakukan langkah-langkah berikut ini:
1 Membandingkan barang dan jumlah yang tertera pada faktur dan salinan buku besar
dengan informasi yang terdapat pada dokumen pengeluaran barang dan dokumen
pengiriman.
2 Jika perlu, sesuaikan saktur dengan salinan buku besar untuk menunjukkan transaksi
yang sesungguhnya.
3 Tambahkan harga satuan, pajak, dan biaya pengiriman pada tagihan, buku besar, dan
salinan file.
4 Tetaplah ketentuan penjualan, seperti diskon kuantitas dan diskon pembayaran awal.
5 Kirim faktur ke pelanggan.
6 Kirim dokumen pengirim ke departemen penjualan untuk menutup file pelanggan
yang terbuka.
Jurnal Penjualan adalah jurnal khusus yang mencatat transaksi penjualan. Setiap faktur
penjualan dicatat dalam jurnal sebagai item yang terpisah.
Departemen Piutang Dagang. Departemen piutang dagang akan membukukan dari salinan
buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang. Setiap pelanggan
mempunyai record pada buku besar pembantu piutang dagang.
Departemen Buku Besar Umum. Pada saat penutupan periode pemrosesan departemen buku
besar umum telah menerima voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian
persediaan, dan ikhtisar dari departemen piutang dagang.
Departemen Kontroler. Secara berkala (Mingguan atau Bulanan), staf dari departemen
kontroler mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini:
Pengendalian Siklus
Pada Bab 3 didefinisikan enam kelopok aktivitas pengendalian internal yang menjadi
petunjuk kita dalam membuat dan mengevaluasi proses pengendalian transaksi. Proses
tersebut adalah pemisahan tugas, supervise, catatan akuntansi, pengendalian akses, dan
verifikasi independen.
Otorisasi Transaksi
Pemeriksaan Kredit. Tujuan otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa hanya
transaksi yang valid yang akan diproses. Departmene kredit merupakan bagian yang
mengotorisasi pemrosesan pesanan penjualan. Departemen ini memastikan bahwa kebijakan
kredit perusahaan dilaksanakan dengan benar. Perhatian utamanya adalah kelayakan
pemberian kredit kepada pelanggan.
Kebijakan Retur Barang. Departemen kredit mengotorisasi proses retur barang. Penentuan
ini didasarkan pada sifat penjualan dan situasi retur. Konsep otoriisasi khusus dan umum juga
memngaruhi aktivitas ini. Kebanyakan perusahaan mempunyai kebijakan khusus untuk
menyetujui pengambilan kas dan kredit untuk pelanggan.
Pradaftar Kas. Pradaftar kas menyediakan sarana untuk melakukan verifikasi apakah cek
dari pelanggan dan permintaan pembayaran sudah benar. Adanya kelebihan pada permintaan
dan pembayaran pada departemen kredit atau kurangnya cek palanggan pada departemen
penerimaan kas akan dapat dideteksi ketika dilakukan pencocokan antara batch dengan daftar
tersebut.
Pemisahan Tugas. Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen
pun yang memproses transaksi sendiri secara keseluruhan. Ada tigas peraturan yang memandu
desainer sistem dalam tugas ini:
1 Peraturan 1. Bagian yang mengotorisasi transaksi harus terpisah dengan bagian yang
memproses transaksi.
2 Peraturan 2. Pengendalian aktiva harus terpisah dari tugas pembukuan aktiva.
3 Peraturan 3. Perusahaan harus terstruktur sehingga tindak penipuan memerlukan
kolusi dua atau lebih individu. Fungsi pembukuan harus dibagi dengn hati-hati.
Supervisi
Beberapa perusahaan mempunyai karyawan yang terlalu sedikit untuk dapat melakukan
pemisahaan fungsi. Perusahaan seperti ini harus bergantung pada supervise untuk
pengendaliannya. Dengan melakukan supervisi kepada karyawan yang mempunyai potensi
untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai, perusahaan dapat melakukan antisipasi dalam
sistemnya. Supervisi dapat juga memberikan pengandalian pada sistem yang sudah terpisah
dengan baik.
Cacatan Akuntansi
Bab 2 mendeskripsikan bagaimana dokumen sumber perusahaan, jurnal, dan buku besar harus
membentuk jejak audit yang memungkinkan auditor independen untuk menelusuri transaksi
melalui berbagai tingkat pemrosesan. Pengendalian ini juga merupakan fitur operasional yang
penting. Beberapa teknik pengendalian khusus dapat mempermudah penelusuran jejak audit.
Dokumen Sumber Bernomor. Dokumen sumber bernomor seperti pesanan penjualan,
pemberitahuan pengiriman, permintaan pembayaran, dan lain-lain dinomori secara berurutan
oleh printer sehingga setiap transaksi daapat diindentifikasi dan berbeda dengan yang lainnya.
Jurnal Khusus. Dengan mengelompokkan transaksi yang sama pada jurnal khusus, sistem
menyediakan laporan singkat atas seluruh kelompok kejadian.
Buku Besar Pembantu. Ada dua buku besar pembantu yang digunakan untuk menangkap
perincian transaksi dalam siklus pendapatan, yaitu buku besar pembantu persediaan dan
piutang dagang. Penjualan produk mengurangi pengaruh pada akun pembantu persediaan dan
meningkatkan akun pembantu piutang dagang pelanggan. Pembayaran kas dari para
pelanggan mengurangi akun pembantu piutang dagang mereka.
Buku Besar Umum. Akun pengendali buku besar umum merupakan dasar untuk menyiapkan
laporan keuangan. Transaksi siklus pendapatan memengaruhi akun buku besar pembantu
seperti penjualan, persediaan, harga pokok penjualan, piutang dagang, dank as.
File. Siklus pendapatan menggunakan beberapa file sementara dan permanen untuk
menunjang jejak audit. File-file ini merupakan tempat penyimpanan berbagai macam
dokumen. Contoh file dari siklus pendapatan:
Pengendalian Akses
Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses yang tidak disetujui dan terlarang ke
aktiva perusahaan. Aktiva fisik pada siklus pendapatan adalah persediaan dank as.
Pembatasan akses ke aktiva ini meliputi:
1 Seorang dengan akses ke buku besar piutang dagang dapat menghilangkan akunnya
dari pembukuan
2 Akses ke dokumen pesanan pelanggan memungkinkan seseorang yang tidak
mempunyai wewenang untuk mengirim tagihan bulanan ke pelanggan.
3 Seseorang dengan akses ke kas dan akun kas buku besar umum dapat menghilangkan
kas dari perusahaan dan menutupinya dengan melakukan penyesuaian pada akun kas.
Verifikasi Independen
Tujuan verifikasi independen adalah untuk meningkatkan dan memverifikasi kebenaran dan
kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh orang lain dalam sistem. Pengendalian
verifikasi independen dalam siklus pendapatan muncul dalam poin-poin berikut ini:
Tujuan dari rekayasa ulang adalah untuk memperbaiki kinerja operasional dan mengurangi
biaya dengan cara mengidentifikasi dan menghilangkan tugas yang tidak bernilai tambah.
Pada bagian ini, akan dibahas teknik otomatisasi dan rekayasa ulang yang diterapkan pada
pemrosesan pesanana penjualan dan sistem penerimaan kas. Akan dibahas juga fitur-fitur
utama dri sistem poin of sale (POS), yang mengombinasikan fitur proses penjualan secara
kredit dan tunai. Struktur file yang digunakan untuk mengilustrasikan metode pemrosesan
data ditunjukkan pada figure 4-14.
Mengotomatiskan Pemrosesan Pesanan Penjualan Dengan
Teknologi Batch
Perpindahan yang utama dari sistem manual adalah tidak adanya fungsi akuntansi dalam
operasi sehari-hari. Prosedur akuntansi trandisional dari penagihan, pengendalian,
pengendalian persediaan, piutang dagang, dan buku besar umum dilakukan oleh aplikasi
computer.
Pemasukan Data
Proses ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen pemberitahuan pengiriman dari
departemen pengiriman. Dokumen ini merupakan salinan dari pesanan penjualan yang berisi
informai tentang jumlah unit yang dikirimkan dan informasi mengenai pelanggan.
Pengeditan
Sistem pesanan penjualan batch dijalankan secara berkala. Bergantung pada volume transaksi
dan kebutuhan akan informasi terbaru, hal ini bisa dijalankan satu kali saja pada akhir hari
kerja atau beberapa kali per hari. Program edit memvalidasi transaksi dengan menguji setiap
record untuk mengetahui jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena pengetikan atau
kesalahan logis.
Prosedur Pembaruan
Figur 4-16 mengilustrasikan proses pembaruan akses langsung dengan menggunakan data
percontoh. Mulai dari bagian atas file pesanan penjualan yang diedit, program pembaruan
memasukkan transaksi pertama ke record buku besar pembantu persediaan dan pitang dagang
dengan menggunakan kunci sekunder untuk mencari record yang sesuai secara langsung.
Hal ini akan terus berjalan sampai seluruh catatan dalam file transaksi selesai dibukukan.
Akun buku besar biasanya diperbarui setelah setiap batch. Ketika program mencapai akhir
dari file transaksi, program tersebut akan berakhir.
Figur 4-17 mengilustrasikan sitem pesanan penjualan real-time. Banyak prosedur manual dan
dokumen dari sistem yang lama digantikan dengan terminal computer yang interaktif. Sistem
ini menyediakan masukan dan keluaran secara real-time dengan pembaruan batch hanya pada
beberapa file master saja.
Pada akhir hari kerja, program pembaruan patch mencari pada file pesanan penjualan yang
terbuka record yang bertanda tutup, dan melakukan pembaruan pada akun buku besar umum
berikut ini:
- Persediaan-pengendali
- Pengendali
- Penjualan
- Piutang dagang-pengendali
- Harga pokok penjualan
Pembaruan batch dari record buku besar umum dilakukan untuk mencapai efiensi operasional
dalam sistem pemrosesan transaksi bervolume tinggi. Pendekatan alternatifnya adalah dengan
memperbarui akun buku besar umum secara real-time, jika hal ini tidak menyebabkan
keterlambatan operasional yang signifikan.
Prosedur pembaruan
Ruang penerimaan Dokumen. Ruang penerimaan dokumen memisahkan cek dengan permintaan
pembayaran dan menyiapkan daftar pembayaran.
Departemen Penerimaan Kas. Staf penerimaan kas mencocokan cek dan daftar pembayaran dan
menyiapkan slip setoran.
Departemen Piutang Dagang. Staf departemen piutang dagang menerima dan mencocokan dokumen
pembayaran dan daftar pembayaran.
Departemen pemrosesan Data. Pada akhir hari kerja, program batch mencocokan voucher jurnal
dengan file transaksi penerimaan kas, dan memperbarui buku besar pembantu piutang dagang dan
akun pengendali buku besar umum.
Sistem tersebut menggunakan piranti lunak validasi transaksi khusus yang menggunakan
kecerdasan buatan yang mempunyai kemampuan untuk mengenali tulisan.
Prosedur Harian
Pertama, kasir memindai label kode produk universal/UPC pada barang yang dibeli dengan
pemindai sinar laser. Alat pemindai tersebut merupakan alat input utama dari sistem POS.
Sistem POS berhubungan secara online ke file persediaan di mana data harga barang
didapatkan dana kan ditampilkan pada komputer kasir. Jumlah persediaan barang akan
berkurang secara langsung untuk menunjukkan bahwa barang telah terjual.
Prosedur Akhir Hari Kerja
Pada akhir hari kerja, staf penerimaan uang tunai menyiapkan tiga lembar slip setoran untuk
seluruh penerimaan uang tunai. Satu salinan diarsipkan dan lainnya dibawa ke bank bersama
dengan uang tunai. Akhirnya, program batch merangkum penjualan dan junal penerimaan kas,
menyiapkan voucher jurnal, dan membukukan ke rekening buku besar umum.
Otorisasi
Tugas otorisasi transaksi dalam sistem pemrosesan real-time dilakukan secara otomatis.
Manajemen dan akuntan harus member perhatian yang lebih atas kebenaran aturan program
komputer dan kualitas dari data yang digunakan untuk membuat keputusan tersebut.
Pemisahan Tugas
Sejumlah tugas biasanya dipisah-pisah dalam sistem manual digabungkan pada sistem
berbasis komputer. Aplikasi komputer melaksanakan tugas pengendalian persediaan, piutang
dagang, penagihan, dan buku besar umum.
Supervisi
Pentingnya pengendalian atas prosedur penanganan kas pada bagian penerimaan dokumen.
Individu yang membuka surat mempunyai akses ke kas (aktiva) dan ke dokumen pembayaran.
Karyawan yang tidak jujur berpeluang untuk mencuri cek dan menghancurkan dokumen
pembayaran.
Pengendalian Akses
Dalam sistem yang terkomputerisasi, catatan akuntansi disimpan dalam bentuk digital dan
rentan terhadap akses yang tidak mempunyai otorisasi dan tidak terdeteksi. Hal ini dapat
menarik orang untuk melakukan penipuan, perusakan oleh karyawan yang kecewa, atau
kecelakaan. Untuk menjaga integritas dari catatan akuntansi, perusahaan harus menerapkan
pengendalian yang membatasi akses ke file.
Catatan Akuntansi
Jurnal. Jejak audit terpengaruh secara langsung saat dokumen utama seperti jurnal disimpan
dalam bentuk digital. Akuntan harus bersikap skeptis dalam menerima kebenaran nilai laporan
yang dicetak dari komputer.
Buku Besar. Buku besar organisasi juga dalam bentuk digital. File master ini merupakan
dasar dari pembuatan laporan keuangan dan keputusan internal.
Cadangan File. Kehilangan, kerusakan, atau korupsi dari catatan akuntansi digital
merupakan masalah yang serius. Departemen pemrosesan data harus melakukan pembuatan
cadangan backup file.
Verifikasi Independen
Konsolidasi tugas-tugas akuntansi di bawah fungsi komputer menghilangkan beberapa
pengendalian verifikasi independen dari sistem. Verifikasi independen dijalankan dengan
melakukan perhitungan saldo pengendalian batch setiap selesai dijalankan, dengan membuat
laporan manajemen dan rangkuman untuk ditinjau kembali oleh pengguna akhir.
BAB 7
SIKLUS KONVERSI
Siklus konversi perusahaan mengubah (mengonversi) berbagai sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual.
Siklus konversi tersebut adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan
manufaktur. Akan tetapi, siklus ini ada, secara konseptual, dalam berbagai industri jasa
tertentu, seperti perawatan kesehatan, konsultasi, dan akuntan publik (KAP).
Perusahaan ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan sistem informasi
baru yang :
1) Menunjukan apa saja hal yang menjadi perhatian pelanggan (seperti kualitas dan
layanan).
2) Mengidentifikasi berbagai produk yang menguntungkan.
3) Mengidentifikasi pelanggan yang menguntungkan.
4) Mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan operasional dan produk.
5) Mendorong adopsi aktivitas serta proses bernilai tambah dalam perusahaan dan
mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
6) Secara efisien mendukung berbagai pengguna melalui informasi keuangan dan
nonkeuangan.
Lingkungan Manufaktur Tradisional
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem: sistem prosuksi dan sisitem
akuntansi biaya. Sistem produksi (production system) melibatkan perencanaan, penjadwalan,
dan pengadilan produksi fisik di sepanjang proses produksi. Sistem akuntansi biaya (cost
accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi.
Sistem Produksi
Tergantung dari produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah
asatu dari berbagai metode produksi berikut ini:
Pemrosesan berkelanjutan membuat produk yang sama melalui rangkaian
berkelanjutan berbagai prosedur standar.
Pemrosesan Batch menghasulkan berbagai kelompok (batch) yang
berbeda. Tiap barang dalam batch hampir sama, yaitu membutuhkan bahan
baku serta operasi yang sama.
Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk
yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh
pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan yang menurun.
Dokumen dalam Sistem Pemrosesan Batch
a. Prakiraan penjualan (sales forecast) menunjukkan perkiraan permintaan
barang jadi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Fungsi pemasaran
biasanya menghasilkan perkiraan permintaan tahunan berdasrakan produk.
b. Jadwal produksi (production schedule) adalah rencana danotorisasi
formal untuk memulai produksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai
produk yang akan dibuat, jumlah yang akan diproduksi dalam tiap batch,
serta jadwal produksi untuk memulai serta menyelesaikan produksinya.
d. Lembar proses kerja (route set), alur produksi suatu batch produk yang
harus diikuti selama proses produksi. Secara konseptual lembar proses
kerja ini sama dengan BOM.
Figur 7-7 : Pemintaan Bahan Baku, Pemintaan Tambahan Bahan Baku, dan Lembar Pengembalian Bahan Baku
Proses Produksi Batch
Tahap ini melibatkan dua prosedur: spesifikasi permintaan kebutuhan bahan
baku dan opersional (materials and operations requirement) serta penjadwalan
produksi. Membuat kebutuhan bahan baku untuk sebuah batch dalam perincian
produk tertentu adalah menganalisis apa yamg dibutuhkan dibandingkan apa yang
tersedia dalam persediaan bahan baku.
Ketika memproduksi batch yang nonstandar atau produk yang berdasar
pesanan, spesifikasi bahan baku dan operasi bisa jadi sangat penting karena
kebutuhan analisis terperinci yang dibutuhkan untuk membuat BOM dan lembar
proses kerja. Akan tetapi, untuk produk standar, BOM dan lembar proses kerja
dapat dibuat terlebih dahulu dan disimpan.
Prosedur kedua yang dilakukan dibawah tahap perencanaan dan pengendalian
produksi adalah penjadwalan produk. Jadwal untuk operasi produksi tersebut
dibuat oleh staf administrasi penjadwalan produk dan didasarkan pada informasi
yang diberikan dalam BOM serta lembar proses kerja. Staf administrasi bagian
penjadwalan juga membuat perintah kerja, lembar perpindahan, dan permintaan
bahan baku untuk tiap batch dalm operasi produksi.
Tahap produksi dimulai ketika para pekerja mendapat bahan baku dari staf
gudang sebagai ganti dari permintaan bahan baku. Bahab baku ini, beserta mesin
dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi produk tersebut, digunakan
sesuai dengan perintah kerja. Ketika pekerjaan tersebut selesai, supervisor atau
ornag lain yang berwenang mengisi dan menandatangani lembar perpindahan
untuk meneruskannya ke tempat kerja selanjutnya. Sebagai bukti bahwa tahap
produksi ini telah selesai, sebuah salinan dari lembar perpindahan dikirimkan
kembali ke bagian perencanaan dan pengendalian produksi untuk memperbarui
file perintah kerja terbuka.
Setelah menerima lembar perpindahan terakhir, file perintah kerja terbuka akan
ditutup. Barang jadi bersama dengan sebuah salinan dari perintah kerjanya akan
dikirimkan ke gudang barang jadi. Satu salinan perintah kerja juga dikirimkan ke
bagian pengendalian persediaan untuk memperbarui record persediaan barang jadi.
Figur 7-8 : Proses Produksi Batch
Model persediaan yang paling sederhana dan umum digunakan adalah model
jumlah pesanan ekonomi (economics order quantity-EOQ). Akan tetapi model
EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencerminkan kenyataan ekonomi.
Asumsi-asumsinya adalah:
Figur 7-9 : Hubungan antara Biaya Persediaan Total dengan Jumlah Pesanan
Persamaan berikut ini digunakan untuk menghitung EOQ :
Q=
2 DS
H
ROP=I d
Otorisasi Transaksi
1. Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi diotorisasi oleh
bagian perencanaan dan pengendalian produksi melalui perintah kerja yang
formal.
2. Lembar perpindahan ditandatangani oleh supervisor tiap tempat kerja untuk
mengotorisasi dengan aktivitas tiap batch dan untuk perpindahan produk
melalui bebragai tempat kerja.
3. Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku mengotorisasi
staf gudang utntuk mengeluarkan bahan baku ke berbagai tempat kerja.
Pemisahan Tugas
Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan
dengan penyimpanan aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku:
1. Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas persediaan
bahan baku (raw material-RM) dan barang jadi (FG).
2. Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya
dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.
Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus konversi.
1. Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan baku dalam
proses produksi. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa semua bahan baku yang
dikeluarkan dari gudang memang digunakan dalam produksi dan bahwa sisa yang
terbuang dapat diminimalkan.
2. Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencaatan waktu kerja. Hal
ini akan mendorong adanya kartu kerja dan lembar pekerjaan karyawan yang akurat.
Pengendalian Akses
Akses Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi
memengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan.
1. Perusahaan sering kali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti
gudang, tempat kerja produksi, dan gudang barang jadi.
2. Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses. Dengan
menetapkan jumlah bahan baku dan tenaga kerja yang diotorisasi untuk tiap
produk, perusahaan membatasi akses tidak sah ke berbagai sumber daya
tersebut.
Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan, dapat
dimanipulasi melalui akses ke berbagi dokumen sumber yang mengendalikannya.
Dalam siklus konversi, berbagai dokumen yang penting meliputi permintaan
bahan baku, permintaan tambhan bahan baku, dan kartu kerja karyawan.
Pencatatan Akuntansi
Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja,
lembar biaya, kembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file
WIP, dan file persediaan barang jadi.
Verifikasi Independen
Berbagai tahapan verifikasi dalam silus konversi dilakukan seperti berikut ini.
1. Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga
kerja yang diambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekerjaan, dengan
standar yang telah ditetapkan.2
2. Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting melalui
pemeriksaan perpindahan total produk dari WIP hingga barang jadi.
3. Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi
persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi yang dimiliki melalui
perhitingan fisik.
Produksi Tradisional
Lingkungan produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang
masing-masing dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-mesin ini
membutuhkan banyak waktu penyetelan, biaya penyetelan harus disebarkan dalam
operasi produksi berjumlah besar.
MRP II telah berubah perlahan menjadi peranti lunak canggih yang disebut
sistem perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-
ERP). Paket peranti lunak komersial ini mendukung kebutuhan informasi
keseluruhan perusahaan, tidak hanya fungsi produk.
Figure 7-16 : Gambaran Umum Sistem MRP
Pengurangan Persediaan
Figure 7-17 : Integrasi antara Sistem Produksi dengan Keuangan dalam Lingkungan MRP II
Sisi Buruk Persediaan
Tiga alasan penting mengapa perusahaan lebih baik mengurangi
persediaannya.
1. Persediaan membutuhkan biaya. Persediaan mewakili investasi dalam bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead yang tidak dapat direalisasikan sampai dijual.
2. Persediaan menyamarkan masalah produksi. Jika kapasitaas mesin tidak
seimbang dalam proses produksi hingga menyebabkan ketidakseimbangan,
persediaan barang dalam proses akan menumpuk di titik ketidakseimbangan
tersebut.
3. Kemauan untuk menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan
produksi. Oleh karena adanya hambatan biaya penyetelan, perusahaan
cenderung untuk menghasilkan lebih banyak persediaan dalam batch besar
untuk menyebarkan biaya yang dialokasikan secara membuat persepsi adanya
peningkatan efisiensi.
Bagaimana Perusahaan Dapat Mengurangi Persediaan?
Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model
produksi just-in-time (JIT). Akan tetapi, JIT lebih dari hanya sekadar teknik
pengurangan persediaan. JIT adalah filosofi yang menyerang berbagai masalah
produksiyang sebelumnya dijelaskan, melalui penyederhanaan proses serta
pengurangan persediaan.
Konsep JIT sangat tergantung pada berbagai asumsi berikut ini:
Tingkat Cacat Nol
Waktu Penyetelan Nol
Ukuran Lot Kecil
Persediaan Nol
Waktu Tunggu Nol dalam Pemasok yang Andal
Sikap Tim
Kualitas Produk
Bagaimana Perusahaan Dapat Meningkatkan Kualitas?
Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan
menempatkan titik pengendalian di sepanjang proses produksi untuk
mengidentifikasi operasi yang tidak terkendali ketika operasi tersebut terjadi.
Pengendalian proses secara statistik (statistical process control) adalah
metode untuk mengendalikan sistem produksi otomatis.
Implikasi untuk Akuntansi dan SIA
Perubahan dalam Teknik Akuntansi
Apa yang Salah dalam Informasi Akuntansi Tradisional?
Alokasi Biaya yang Tidak Akurat. Sistem akuntansi tidak secara akurat
menelusuri biaya ke produk dan proses. Salah satu konsekuensi dan teknologi baru
adalah restrukturisasi pola biaya produksi.
Ketertinggalan Waktu. Data akuntansi transaksi pelaporan manajemen pada
dasarnya adalah daat historis.
Orientasi Keuangan. Orientasi informasi akuntansi tradisional tidak secara
memadai mengidentifikasi produk atau proses yang tidak benar.
Penekanan Pada Biaya Standar. Akuntansi yang konvensional menekankan
pada biaya standar dan analisis varian.
Bagaimana Cara Mengatasi Masalah-masalah Ini?
Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menemkan solusi atas berbagai
masalah ini melalui perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based
costing-ABC).
SAP R/3
Produk utama perusahaan adalah SAP ECC . Versi saat ini adalah SAP ECC
6.0 dan merupakan bagian dari SAP Business Suite. sebelumnya nama nya adalah
R / 3. R dari SAP R / 3 berdiri untuk realtime meskipun bukan merupakan
solusi secara realtime. Angka 3 terkait dengan arsitektur 3 lapis : database , server
aplikasi dan klien (SAPgui). R / 2, yang berjalan pada sebuah mainframe
arsitektur, merupakan pendahulunya R / 3. Sebelum R / 2 System RF datang,
kemudian dijuluki R / 1.
SAP ECC adalah salah satu dari lima aplikasi enterprise di SAP Business
Suite.
Empat lainnya aplikasi adalah:
Sementara produk aslinya yang biasanya digunakan oleh Fortune 500. SAP
saat ini juga aktif menargetkan usaha menengah dan kecil (UKM) dengan
perusahaan SAP Business One dan SAP Business All-in-One. Tanggal 19
September 2007 SAP mengumumkan sebuah produk baru bernama SAP Business
ByDesign. SAP Business ByDesign adalah Software sebagai Service (SaaS)
menawarkan, dan menyediakan terintegrasi Enterprise Resource Planning (ERP)
solusi, On Demand. Kelebihan yang dimiliki SAP antara lain compatible dengan
Windows, Mac OS X dan Linux, struktur dengan basis web dan atau non web
namun, aplikasi SAP hanya banyak digunakan kalangan menengah ke bawah.
WCIS akan didesain di sekitar rangkaian local are network, minikomputer, dan/atau
mainframe, tergantung pada kebutuhan produsennya.
BAB 8
SISTEM BUKU BESAR UMUM, PELAPORAN
KEUANGAN DAN PELAPORAN MANAJEMEN
Skema Pengodean Data
Masalah pengodean data tidak hanya berlaku bagi sistem yang dibahas dalam bab ini. Semua
aplikasi SIA menggunakan kode untuk mewakili berbagai aspek dari aktivitas ekonomi.
Namun pengodean sangat penting untuk bagian GLS dari sistem GLS/FRS, yang merupakan
titik di mana semua subsistem SIA berkumpul bersama. Dapat dikatakan bahwa semua
subsistem terhubung melalui arus informasi ke GLS, seperti jari-jari roda yang dihubungkan
ke pusat roda.
Sistem
pelaporan
keuangan Sistem
Penagiha pelaporan
n manajem
en
Pengendali
Penjualan an
persediaan
Sistem
Buku
Besar
Umum
(GLS) Penggajia
Penerima n
an kas
Pengeluar
Akuntansi an kas
biaya
Utang
Untuk menjalankan bisnis, suatu perusahaan harus mengorganisasikan arus-arus ini secara
efektif. Tanpa adanya metode untuk mengidentifikasi dan menyalurkan transaksi dan
informasi akun, komunikasi vital di antara subsistem SIA akan kacau dan tidak dapat di atur.
Pengodean data menyediakan metode untuk mengatasi masalah ini, dan GLS adalah tempat
yang logis untuk memperkenalkan pengodean dan menunjukkan kemampuannya untuk dapat
diaplikasikan pada seluruh SIA, Peran penting pengodean dapat terlihat melaui analisis sistem
yang tidak menggunakan kode.
Pendekatan tanpa kode ini memerlukan ruang pencatatan yang luas, memakan waktu untuk
mencatat, dan jelas rentan terhadap banyak jenis kesalahan. Pengaruh negatif dari pendekatan
ini dapat dilihat dalam banyak bagian perusahaan:
1. Staf penjualan, Untuk mengidentifikasi item-item yang dijual dengan benar diperlukan
penjelasan terperinci yang banyak ke dokumen sumber.
2. Personel gudang, Penentuan lokasi dan pengambilan barang untuk pengiriman bisa
terhambat, dan sering kali terjadi kesalahan pengiriman.
3. Personal akuntansi, Pembukuan ke akun buku besar akan memerlukan pencarian
melalui file buku besar pembantu menggunakan deskripsi yang panjang sebagai
kuncinya.
Sistem Dengan Kode
Kode Berurutan
Sesuai namanya, kode berurutann mewakili item-item dalam tatan yang berurutan (menurun
atau menaik). APlikasi umum dari kode berurutan numeric adalah dokumen sumber yang
sudah diberi nomor sebelumnya. Pada saat dicetak, setiap dokumen diberi nomor kode
berurutan yang unik.
Keunggulan
Pengodean berurutan mendukung rekonsiliasi transaksi batch, seperti pesanan penjualan, pada
akhir pemrosesan. Jika sistem pemrosesan transaksi mendeteksi celah dalam urutan nomor
transaksi, sistem akan memperingatkan manajemen akan kemungkinan atau salah penempatan
transaksi.
Kelemahan
Pengodean berurutan tidak membawa kandungan informasi di luar tata urutan dokumen.
Misalnya, sebuah kode berurutan untuk suatu item persediaan bahan baku tidak menjelaskan
apa-apa kepada kita tentang atributnya (jenis, ukuran, bahan baku, lokasi gudang, dan
sebagainya).
Kode Blok
Numerik Merupakan variasi dari pengodean berurutan yang mengatasi sebagian dari
kelemahan yang disebutkan diatas. Pendekatan ini dapat mewakili seluruh item kelas dengan
membatasi setiap kelas ke jangkauan khusus dalam skema pengodean. Aplikasi yang umum
dari pengodean blok adalah pembuatan bagan akun
Keunggulan
Pengodean blok memungkinkan penyisipan kode baru dalam satu blok tanpa harus
mengorganisasikan kembali seluruh struktur kode.
Kelemahan
Sama dengan kode berurutan, kandungan informasi dari kode blok tidak langsung kelihatan.
BAGAN AKUN
Kode Grup
Kode Grup numeric digunakan untuk mewakili item atau peristiwa yang kompleks yang
melihatkan dua atau lebih data yang saling berkaitan. Kodenya terdiri atas wilayah-wilayah
atau field yang memiliki makna tertentu.
Keunggulan
Kode grup ini memiliki sejumlah keunggulan daripada kode berurutan dan blok, antara lain:
Kelemahan
Kelemahan utama dari pengodean grup adalah pada keberhasilan sebagai alat klasifikasi.
Karena kode-kode grup dapat dengan efektif mewakili informasi yang berbeda, mereka
cenderung digunakan secara berlebihan. Penggunaan yang berlebihan dapat mengarah ke
kode grup kompleks yang tidak perlu, yang tidak mudah di tafsirkan.
Kode Alfabetik
Kode alfabetik dapat digunakan untuk banyak ujuan yang sama seperti kode numeric.
Karakter alfabetik dapat ditempatkan secara berurutan atau dapat digunakan dalam teknik
pengodean blok atau grup.
Keunggulan
Kapasitas untuk mewakili sejumlah besar item meningkatkan secara dramatis melalui
penggunaan kode alfabetik murni atau karakter alfabetik yang digabungkan dengan kode
numeric.
Kelemahan
Kelemahan utama dari pengodean alfabetik adalah sama dengan kode numeric, sulit
merasionalkan makna kode-kode yang telah ditetapkan secara berurutan dan mengurutkan
record yang dikodekan secara alfabetik cenderung lebih sulit bagi pengguna.
Kode Mnemonik
Kode Arti
NY New York
CA California
OK Oklahoma
Kode Mnemonik adalah karakter alfabetik dalam bentuk akronim dan kombinasi lainnya yang
bermakna.
Keunggulan
Artinya; kode itu sendiri membawa informasi tingkat tinggi tentang item yang di wakilinya.
Kelemahan
Mencirikan sistem buku besar umum sebagai suatu pusat yang terhubung ke sistem sistem
lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Ambil waktu sebentar untuk menganalisis
figur tersebut. Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang di catat dalam jurnal
khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke dalam
GLS dan menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS.
Voucher Jurnal
Dokumen yang disebut voucher jurnal, merupakan sumber input bagi buku besar umum.
Sebuah voucher jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang
serupa atau transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar
umum yang di pengaruhi.
Transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup, semuanya di masukan ke buku besar
umum dari voucher jurnal. Karena voucher jurnal harus di setujui oleh manajer yang
bertanggung jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap buku
besar umum yang tidak diotorisasi. Jurnal buku besar umum tradisional tidak digunakan
dalam sistem yang menggunakan voucher jurnal. Kebanyakan perusahaan telah menggatikan
buku besar umum dengan file voucher jurnal.
File master buku besar umum merupakan file utama dalam basis data GLS. Basis dari file
ini adalah kode bagan akun perusahaan. Setiap record dalam file master buku besar umum
bisa merupakan akun besar umum yang terpisah atau akun pengendali untuk file buku besar
pembantu korespondennya dalam sistem pemrosesan transaksi. FRS mengambil dari file
master buku besar umum untuk menghasilkan laporan keuangan perusahaan.
File sejarah buku besar umum memiliki format yang sama dengan file master buku besar
umum. Tujuan utama file ini adalah untuk mewakili laporan keuangan komparatif dengan
basis historis.
File voucher jurnal adalah total voucher jurnal yang diproses pada priode saat ini. Dengan
menyediakan satu record untuk semua transaksi buku besar umum, file ini melayani tujuan
yang sama seperti jurnal buku besar umum tradisional.
File sejarah voucher jurnal berisi voucher jurnal untuk priode masa lalu. Informasi historis
ini mendukung tanggung jawab kepengarusan manajemen untuk memperhitungkan
penggunaan sumber daya. Baik file voucher jurnal saat ini maupun historis merupakan bagian
penting dalam jejak audit perusahaan.
File master anggaran berisi jumlah anggaran untuk pendapatan, biaya, dan sumber daya
lainnya untuk setiap pusatpertanggung jawaban. Data-data ini, dalam kaitanya dalam file
pusat pertanggung jawabanya, merupakan dasar dari akuntansi pertanggung jawaban, yang
akan di bahas nanti dalam bab ini.
Prosedur GLS
Proses pembaruan GLS sederhana secara konseptual, seperti yang ditampilkan oleh sistem
manual dalam figure 8-5. Voucher jurnal menglir dari sistem pemrosesan transaksi dan
sumber lainnya ke departemen buku besar umum. Secara rutin, ini semua merupakan
rangkuman transaksi dari akun-akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang
berada di siklus transaksi. Seperti yang akan dibahas berikut ini, transaksi yang jarang terjadi
dari sistem aktiva tetap.
Jurnal penyesuaian dan jurnal pembalik dari sistem pelaporan keuangan, juga memasuki GLS
dengan cara ini. Sekarang akan di bahas mengenai sistem pelaporan keuangan dari GL/FRS.
Berikut adalah tata letak record untuk file master buku besar umum
Sistem pellaporan keuangan
Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke kan dari pihak eksternal di tetapkan oleh
standar hokum dan professional. Kebanyakan dari informasi ini ada dalam bentuk laporan
keuangan tradisional, pengembalian pajak, dan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh
lembaga yang menerapkan peraturan tersebut. Kewajiban pelaporan ini di penuhi melalui
komponen FRS dari GL/FRS.
Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna eksternal, seperti
pemegang saham , kreditor, dan pejabat pemerintah. Secara umum dapatdi katakana bahwa
para pengguna informasi luar tertarik dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh
karna itu, mereka memerlukan informasi yang memungkinkan mereka mengamati trand
kinerja selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan diantara perusahaan yang
berbeda. Dengan mengetahui hakikat kebutuhan ini, informasi pelaoran keuangan harus
disiapkan dan disajikan oleh perusahaan dengan cara-cara yang diterima secara umum dan di
pahami oleh pengguna eksternal.
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan informasinya bervariasi,
laporan keuangan diarahkan kepembaca umum. Laporan keuangan disiapkan dengan
pemikiran bahwa pembacanya terdiri dari para pengguna yang canggih dengn kebutuhan
informasi yang relative homogeny dengan kata lain, diasumsikan bahwa pengguna laporan
keuangan memahami berbagai konfensi dan prinsip akuntansi yang diterapkan, dan bahwa
laporan tersebut memiliki kandungan yang berguna.
AKTIFITAS FRS
Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat ini file sejarah
buku besar umum, dan input langsung dari kelompok pelaporan keuangan. Output yang
paling umum dari FRS adalah laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi , dan
laporan arus khas, laporan-laporan ini berdasarkan file master buku besar umum, dikirimkan
ke para pemegang saham, kreditor, dan pihak investor lainnya.
FRS pada kenyataannya merupakan langkah terakhir dalam seluruh proses akuntansi
keuangan ( financial accounting process) yang dimulai dari siklus transaksi. Untuk
menempatkannya dalam perspektif yang tepat, kita harus mempertimbangkan proses ini
dalam hubungannya dengan subsistem informasi lainnya.
Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih diawal tahun fisikal yang baru. Hanya
akun-akun (permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Langkah-
langkah berikut merupakan proses yang dilanjutkan :
1. Mencatat Transaksi
2. Mencatat di jurnal khusus.
3. Memebukukan kebuku besar pembantu.
4. Membukukan ke buku besar umum.
5. Mempersiapkan nerca percobaan yang belum disesuaikn.
6. Membuat jurnal penyesuaian.
7. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian.
8. Menyiapka neraca percobaan yan telah disesuaikan.
9. Menyiapkan laopran keuangan.
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup.
11. Menyiapkan neraca percobaan pacsapenutupan.
Proses akuntansi keuangan yang disebutkan di atas memiliki tiga tahap yang yang
berbeda beda, yang masing-masing melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih subsistem
informasi:
Tahap 1---prosedur harian. Subsistem TPS mencatat transaksi harian di dokumen sumber,
kemudian mencatatnya di jurnal khusus, membukukan transaksi individual ke buku besar
pembantu, dan menyiapkan voucher jurnal.
Tahap 2---prosedur akhir periode. Voucher jurnal dimasukan kebuku besar umum secara
berkala. Hal ini melibatkan TPS dan GLS. Frekuensi pembaruan ke buku besar umum
menentukan tingkat integrase system. Dalam system yang sangat terintergrasi, pembaruan
buku besar umum merupakan bagian dari prosedur harian.
Tahap 3---prosedur pelaporan keuangan. Analisis akun-akun buku besar ummum dan
langkah-langkah yang mengarah ke pembuatan laporan keuangan melibatkan baik FRS
maupu GLS. Perhatikan bagaimana GLS dan FRS mengirimkan dan menerima data secara
berulang-ulang. Relasi ini mengilustrasikan mengapa sistem-sistem ini sering kali dianggap
sebagai suatu system tunggal ---GLS/FRS.
MENGENDALIKAN GL/FRS
Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hokum, kerugian keuangan yang signifikan bagi
perusahaan, dan saksi dari pihak yang berwenang.
Studi kita tentang pengendalian GL/FRS akan mengikuti kerangka yang ditetapkan dalam
SAS 78, yang tentunya sekarang sudah anda pahami.
OTORISAIS TRANSAKSI
Ayat-ayat jurnal di buku besar umum merupakan rangkuman transaksi dan berada di bawah
pengendalian yang sama. Voucher jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat
jurnal ke buku besar umum. Voucher jurnal memiliki berbagai sumber seperti pemrosesan
penerimaan kas, pemrosesan pesanan penjualan, dan kelompok pelaporan keuangan. Penting
bagi intergritas catatan akuntansi bahwa voucher jurnal diotorisasi dengan benar oleh
manajer yang bertanggung jawab di departemen sumber.
PEMISAHAN TUGAS
Pada bab-bab sebelumnya, telah dijelaskan bagaimana buku besar umum memberikan
pengendalian verifikasi bagi proses akuntansi. Untuk melakukannya tugas memperbarui buku
besar umum harus di pisahkan semua dari tanggung jawab akuntasi dan pengawasan aktiva
dalam perusahaan.
Oleh karena itu, petugas administrasi buku besar umum tidak boleh :
1. Memiliki tanggung jawab untuk melakukanpembukuan untuk jurnal khusus atau
pembantu.
2. Menyiapkan voucher jurnal.
3. Bertanggung jawab dalam mengawasi aktiva fisik.
PENGENDALIAN AKSES
Akses yang tidak diotorisasi ke akun-akun buku besar umum dapat menghasilkan kesalahan,
penipuan, dan salah penyajian dalam laporan keuangan. Ingat kembali bahwa pengendalian
akses memiliki dua elemen : akses langsung dan tidak langsung. Kekhawatiran terhadap
akses langsung di kurangi dengan memastikan bahwa voucher jurnal dibukkukan hanya oleh
individu yang diotorisasi.
Eksposur untuk akses tidak langsung berasal dari buruknya pengendalian terhadap voucher
jurnal di departemen sumber. Voucher jurnal yang hilang atau di curi dapat di gunakan untuk
melakukan penjurnalan yang tidak di otorisasi ke buku besar umum. Pemberian nomer dan
pencatatan dokumen-dokumen ini pada sumbernya akan menjadi sarana akuntabilitas.
Melalui pemeriksaaan selanjutnya dan rekonsiliasi catatan, voucher yang hilang di tandai
oleh adanya celah di urutan nomor dan sekaligus menarik perhatian pada pontensi
eksponsur.
CATATAN AKUNTANSI
Catatan buku besar umum merupakan salah satu komponen penting dari system catatan
akuntansi yang harus di pertahankan oleh perusahaan. Jika di dasarkan pada bagan akun
yang memadai, catatan-catatan tersebut sepenuhnya mendeskripsikan aktivitas perusahaan.
Salah satu aspek penting dari fungsi pencataan ini adalah pemeliharaan jejak audit.
Jejak audit merupakan jalur yang diiikuti oleh suatu transaksi melalui tahap input,
pemrosesan, dan ouput dalam system pemprosesan transaksi. Dokumen diperlukan agar
pihak-pihak yang berkempentingan dapatmenentukan kelayakan transaksi tersebut. Jadi,
jejak audi adalah jaringan dokumen, jurnal, dan buku besar yang didesain untuk memastikan
bahwa suatu transaksi dapat secara akurat di telusuri melalui system tersebut dari awal
sampai disposisi akhirnya. Seorang individu harus mampu mengikuti arus suatu transaksi
ddari awal dan mencatatnya di dokumen sumber, hingga pencatatan transaksi di jurnal
khusus dan buku besar pembantu, sampai ke pembukuannya di buku besar umum, dan
akhirnya ke laporan keuangan. Sebaliknya, seseorang harus mampu memulai dengan
rakuman laporan keuangan dan menemukan lokasi transaksi-transaksi individual yang
membentuknya.
Selain itu, jejak audit membantu untuk mendeteksi kesalahan karena perincian yang
membentuk total saldo dapat dihitung secara berkala dan dibandingkan dengan akun
pengendali. Jejak audit juga memfasilitasi perbaikan kesalahan karena perincianya selalu
tersedia untuk membuat perubahan yang diperlukan.
Figur 8-10 menunjukkan rekayasa ulang GL/FRS yang memungkinkan pengguna akhir
memperbarui buku besar setelah setiap satu batch trasaksi di proses. Sistem yang baru juga
mengintegrasikan GL/FRS dengan MRS, Pendekatan ini sangat memfasilitasi identifikasi
kesalahan dengan tepat waktu ketika batch transaksi tidak seimbang nilainya. Penggunaan
file akses langsung memberikan manfaat tambahan bagi pelaporan manajemen. Para
manajer internal memerlukan informasi yang lebih sering dan tepat waktu daripada
pengguna eksternal daro laporan keuangan tradisional. Karena sebagian informasi ini
datang dari proses data buku besar umum, pengguna pendekatan akses lansung memfasilitasi
akses manajemen ke data-data penting. Masalah pengendalian yang perlu diperhatikan,
yaitu:
a) Pemisahan tugas
Kelemahan
Merancang system pelaporan yang efektif memerlukan pemahaman akan apa yang dilakukan
oleh para manajer dan jenis-jenis masalah yang dihadapinya. Factor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan informasi manajemen, antara lain:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengevaluasi solusi alternatif
3. Mengimplementasikan solusi yang terbaik
4. Melakukan pemeriksaan pasca Implementasi
Kriteria keputusan
Beberapa factor atau kriteria keputusan (decision criteria) yang penting membentuk dasar
bagi pengambilan keputusan. Kriteria tersebut dapat beruwujud atau tidak berwujud.
Kriteria keputusan berwujud adalah kriteria-kriteria yang dapat diukur, seperti informasi
biaya, peningkatan kapasitas produksi dalam unit, dan kecepatan operasi. Kriteria keputusan
tidak berwujud biasanya tidak dapat diukur. Kriteria ini merupakan isu-isu kualitas dan
meliputi hal-hal seperti implikasi pelaku, konsekuensi politik, dan perubahan gaya hidup.
Formalisasi Pekerjaan
Tanggung Jawab dan Wewenang
Jangkauan pengendalian
Manajemen dan Pengendalian
Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen
1. Formalisasi tugas-tugas
Formalisasi menunjukkan tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun
jabatan
dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku
Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on the job dimana organisasi
akan
menggunakan lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan karyawan.
Akan tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan dilakukan di
luar
organisasi (off the job), yaitu sebelum seseorang menjadi anggota organisasi.
Menentukan wewenang apa yang diperlukan kepada bawahan dan bertanggung jawab
kepada
Organisasi lini
Organisasi lini adalah organisasi dimana hubungan wewenang dan tanggung jawab
langsung
dari atasan kepada bawahan. Dalam organisasi lini wewenang terbesar diatas dan makin
kebawah makin kecil. Pada umumnya organisasi lini dibagi dalam bagian-bagian yang
Kerugiannnya :
Pimpinan dituntut mengetahui semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, kurang
adanya sepesialisasi.
Sering sukar mengadakan koordinasi karena wewenang yang besar dari kepala-kepala
bagian.
Beban tanggung jawab pimpinan lebih besar untuk organisasi yang besar.
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi dimana tenaga ahli diberi wewenang dalam
bidangnya untuk keseluruhan organisasi.
Kerugian-kerugiannya :
Dari pihak karyawan, banyak orang yang memeberikan perintah hingga dapat
menimbulkan kebingungan.
Banyak organisasi besar menyadari bahwa dengan adanya banyak ahli pengambilan
keputusan menjadi bertambah.
Kalau terjadi kesalahan sukar menentukan penanggung jawabnya karena akan saling
melemparkan kesalahan pada pihak lain.
Organisasi garis dan staf merupakan penggabungan antara organisasi lini dan organisasi
fungsional, dimana bawahan mendapat wewenang dari atasan yang bertanggung jawab
kepada
seorang atasan saja, tetapi pimpinan juga menggunakan tenaga ahli yang tidak mempunyai
wewenang untuk memerintah bawahan, hanya memberikan nasehat atau saran kepada
atasannya. Jadi staf bertugas membantu pimpinan lini dalam bidang-bidang yang diserahkan
kepadanya.
Saran/nasehat dari staf disampaikan melalui pimpinan yang sering ditafsikan secara
salah.
Standar
Standar merupakan tingkat kinerja yang di tetapkan sebelumnya yang di yakini oleh para
manajer dapat di capai. Standar diterapkan pada semua aspek oprasi, termasuk volume
penjualan, pengendalian kualitas terhadap operasional produksi, biaya barang persediaan,
penggunaan bahan baku dalam proses produksi produk, dan biaya tenaga kerja dalam
produksi.
Evaluasi kinerja
Pengambilan keputusan membandingkan kinerja operasional yang di pertanyakan dengan
yang ada standar yang ada. Perbedaan di antara dua hal ini disebut varian (variance).
Misalnya, varian harga untuk suatu item persediaan merupakan selisih antara harga yang di
harapkan-standar-dengan harga sebenarnya yang dibayarkan
STRUKTUR MASALAH
Data : nilai yang di gunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan
masalah tersebut.
Sewaktu ketiga elemen itu diketahui dengan pasti, masalah itu distrukturkan. Perhitungan
gaji merupakan salah satu contoh masalah yang terstruktur. Kita dapat mengidentifikasikan
data untuk perhitungan ini dengan pasti (jam kerja, tariff perjam, pemotongan pajak, tariff
pajak, dan lain sebagainya.
Masalah tidak terstruktur ketika ketiga elemen yang disebutkan sebelumnya tidak diketahui
dengan pasti. Masalah tidak struktur adalah masalah yang tidak memiliki tekniksolusi
spesifik. Masalah ini biasanyan kompleks dan melibatkan pengambilan keputusan pada
situasi spesifik.
Laporan merupakam sarana formal untuk membawa informasi kepada para manajer. Istilah
laporan cenderung berarti pesan tertulis yang disajikan di kertas. Pada kenyataannya,
laporan manajemen (management report) dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang
diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya.
Tujuan Laporan
Sebelumnya, ingat kembali bahwa informasi mengarahka pengguna pada suatu tindakan.
Oleh karena itu agar berguna, laporan harus memiliki kandungan informasi. Nilainya adalah
dampaknya terhadap pengguna. Hal ini dapat ditunjukkan dalam dua tujuan pelaporan
umum, yaitu:
Pelaporan terprogram
Agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki atribut antara lain relevan, ringkas,
berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
Pelaporan khusus
Sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep yaitu penggalian
data. Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan data, antara lain model verifikasi
dan model penemuan.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer, dan
(20)
melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut
(anggaran).
membentuk tujuan yang dapat diukur untuk setiap segmen organisasi. Arus informasi
anggaran
yang ke atas dank ke bawah semakin rinci ketika ia bergerak ke level manajemen yang lebih
rendah.
manajemen senior.
Pusat Pertanggungjawaban
1. Pusat biaya, Pusat biaya merupakan suatu unit organisasional dengan tanggung
jawab atas
manajemen biaya dalam batas-batas anggaran.
2. Pusat laba, Seorang manajer pusat laba bertanggung jawab untuk mengontrol biaya
dan
menghasilkan pendapatan. Laporan kinerja manajer pusat laba berbeda dari pusat
biaya. Akan tetapi pendekatan laporannya sama yaitu pada item-item yang dapat
dokontrol.
3. Pusat investasi, Manajer pusat investasi memiliki otorisasi umum untuk mengambil
keputusan yang secara mendasar mempengaruhi organisasi.
PERTIMBANGAN PERILAKU
Prinsip-prinsip manajemen yaitu otorisasi, tanggung jawab dan formalisasi pekerjaan ketika
diterapkan dengan benar dalam suatu organisasi akan mempromosikan keserasian tujuan.
Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapi berperan penting dalam mempromosikan
dan mempertahankan keserasian tujuan.
Informasi yang berlebihan muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari
yang ia dapat cernakan. Informasi yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan
informasi formalnya dan bergantung pada petunjuk-petunjuk informal dalam melakukan
keputusan. jadi sistem informasi formaldigantikan oleh heuristic (rule of thumb), tip,
prasangka dan dugaan-dugaan.
Salah satu tujuan suatu laporan adalah untuk menstimulasi perilaku yang konsisten dengan
tujuan perusahaan. Berikut adalah Pertimbangan perilaku :
Keserasian Tujuan, Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan kerjanya, manajer
tersebut juga melayani tujuan perusahaannya. Sistem pelaporan manajemen yang
terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan mempertahankan
keserasian tujuan.
Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi
berlebih dari yang dapat dicernanya.
Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan
adalah untuk menstimulasi perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan
tetapi, ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan
berpengaruh sebaliknya.
BAB 9
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Pengguna 1
Transaksi
Program 1 A,B,C
Pengguna 2
Transaksi
Program 2 X,B,Y
Pengguna 3
Transaksi
Program 3 A,B,C
GAMBAR 9.1
Pendekatan file datar dalam manajemen data. Dalam lingkungan ini, para pengguna memilliki
file data mereka. Kepemilikan eksklusif terhadap data ini merupakan konsekuensi alami dari
dua masalah yang berkaitan dengan era system warisan. Jadi, data yang sama tetapi digunakan
dengan cara yang agak berbeda oleh para pengguna yang berbeda, harus distruktur ulang dan
diproduksi ulang secara fisik didalam file-file yang berbeda. Dengan kata lain, isi dari file-file
tersebut diwakili secara konseptual dengan huruf-huruf. Setiap huruf mewakili menunjukan
satu atribut data, satu record, atau seluruh file.
Pengguna 1
Transaksi
Program 1 A
B,
Pengguna 2
C,
Transaksi
Program 2 X,
Y,
Pengguna 3
L,
Transaksi
Program 3
M
(a)
GAMBAR 9-2(a)
Gambar 9-2 menyajikan ulasan sederhana pendekatan basis data dengan pengguna dan
keperluan data yang sama seperti dalam gambar 9-1. Perubahan paling jelas dari model file
datar adalah pengelompokan data menjadi sebuah basis data umum yang dapat digunakan
secara bersama oleh semua pengguna system informasi.
PENYELESAIAN MASALAH FILE DATAR
Pengguna data secara bersama-sama (tidak adanya kepemikian data) merupakan konsep
utama dari pendekatan basis data. Masalah-masalah yang terjadi dapat diatasi dan
diselesaikan, yaitu :
Tidak ada redundansi data. Setiap elemen data disimpan hanya sekali sehingga
menghilangkan redundansi data dan mengurangi biaya penyimpanan data.
Satu kali pembaruan data. Karena setiap elemen data hanya terdapat pada sutu tempat,
dibutuhkan hanya satu kali pembaruan data. Ini tentu mengurangi waktu dan biaya untuk
menjaga kekinian data.
Nilai kekinian data. Perubahan terhadap basis data yang dilakukan oleh seorang pengguna
akan berlaku bagi semua pengguna. Misalnya, jika pengguna satu mencatat perubahan alamat
seorang pelanggan, pengguna tiga akan segera mendapatkan perubahan ini.
Interpendensi tugas data. Pengguna memiliki akses sepenuhnya ke data yang ada
diperusahaan. Kebutuhan informasi seorang pengguna bisa meluas diluar wilayah langsunf
pekerjaannya, namun kebutuhan ini dapat dengan segera dipenuhi dengan pendekatan file
datar. Para pengguna hanya dibatasi oleh keterbatasan data yang disediakan oleh organisasi
(seluruh basis data) dan legitimasi yang diperlukan untuk mengakses data tersebut.
Pengguna 1
Transaksi D A
Program 1
B B,
Pengguna 2 M C,
Transaksi X,
S
Program 1
Y,
Pengguna 3
L,
Transaksi
M
Program 1
GAMBAR 9-2(b)
Gambar 9-2(b) menambah elemen baru dalam gambar 9-2(a) yang berada diantara
program pengguna dan basis data fisik adalah sistem manajemen basis data (database
management system DBMS). Sistem manajemen basis data merupakan system peranti lunak
khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses oleh
pengguna. Program pengguna mengirimkan permintaan data kepada DBMS, yang
mengesahkan dan mengotorisasi akses ke basis data, sesuai dengan tingkat otorisasi
pengguna. Jika pengguna meminta data yang dia tidak punya otorisasinya, permintaan itu
akan ditolak. Jadi, prosedur untuk menetapkan otorisasi pengguna system informasi disebuah
organisasi merupakan masalah pengendalian penting yang harus diperhatikan oleh seorang
akuntan.
Sudut Pandang Internal. Sudut pandang internal (internal view) menyajikan pengaturan
record secara fisik dalam database. Ini merupakan penyajian tingkat paling rendah, di mana
satu langkah dipindahkan dari database fisik. Sudut pandang internal ini menjelaskan struktur
record, hubungan di antara mereka, dan pengaturan fisik serta urutan record dalam satu file.
Hanya terdapat satu sudut pandang internal terhadap database.
Sudut Pandang Konseptual (Skema). Sudut pandang konseptual atau skema menyajikan
database secara logika dan secara abstrak, bukan bagaimana database itu seeara fisik
disimpan. Sudut pandang ini memungkinkan program-program pemakai untuk memanggil
data tanpa mengetahui atau tanpa perlu menspesifikasi bagaimana data-data itu diatur atau
kapan mereka disimpan dalam database fisik. Hanya ada satu sudut pandang konseptual untuk
sebuah database.
Sudut Pandang Pemakai (Subskema). Sudut pandang pemakai (user view) mendefinisikan
bagaimana seorang pemakai tertentu melihat database.Ini adalah bagian dari database di mana
seorang pemakai individual memiliki otorisasi untuk mengaksesnya. Bagi pemakai, sudut
pandang pemakai adalah database. Tidak seperti sudut pandang internal dan konseptual,
terdapat banyak sudut pandang pemakai yang berbeda. Misalnya, seorang pemakai dalam
departemen personalia mungkin melihat database sebagai sebuah kumpulan record karyawan
dan tidak terlalu melihat pada record pemasok atau persediaan yang digunakan oleh pemakai
di departemen kontrol persediaan.
Operasi DBMS. Untuk menggambarkan peran-peran sudut pandang ini, mari kita lihat urutan
peristiwa tipikal yang terjadi dalam mengakses melalui DBMS. Penjelasan berikut ini sifatnya
hipotetis, dan rincian teknis tertentu dihilangkan.
1. Program yang digunakan pemakai mengirimkan permintaan (memanggil) untuk data yang
terdapat dalam DBMS. Panggilan ini tertulis dalam bahasa manipulasi data khusus yang
melekat dalam program pemakai tersebut.
2. DBMS menganalisis permintaan itu dengan mencocokkan elemen-elemen data yang dipanggil
dengan sudut pandang pemakai dan sudut pandang konseptual. Jika permintaan data itu
cocok, akan diotorisasi dan langkah pemrosesan maju ke Langkah 3. Jika tidak cocok dengan
sudut pandang ini, akses data itu ditolak.
3. DBMS menentukan parameter-parameter struktur data dari sudut pandang internal dan
mengirimkan mereka ke sistem operasi, yang melakukan pengambilan data aktual. Parameter
struktur data tersebut menjelaskan organisasi dan metode akses sebuah program utilitas
sistem operasi, untuk mengambil data yang diminta.
4. Dengan menggunakan metode akses yang tepat, sistem operasi berinteraksi dengan peralatan
penyimpanan disket untuk mengambil data dari database fisik.
5. Sistem operasi kemudian menyimpan data itu dalam main memory buffer area (sebuah
wilayah buffer memori utama yang dikelola oleh DBMS).
6. DBMS mentransfer data tersebut ke lokasi kerja pemakai yang terdapat dalam memori utama.
Pada titik ini, program pemakai bebas mengakses dan memanipulasi data.
7. Ketika pemrosesan selesai, Langkah 4, 5, dan 6, dibalik untuk menyimpan kembali data yang
sudah diproses ke database .
KAMUS DATA
Salah satu komponen kunci dari DBMS adalah kamus data, yang mencakup informasi
mengenai struktur database. Kamus data menjelaskan setiap elemen data yang terdapat dalam
basis data. Fungsi ini memungkinkan semua pengguna (pemprogram) untuk berbagi tampilan
yang sama terdapat sumber daya data sehingga sangat membantu dalam menganalisis
kebutuhan pengguna.
TERMINOLOGI DATABASE
Model relasional memiliki terminologinya sendiri. Tabel database ini disebut relasi. Di baris
pertama relasi itu adalah atribut (elemen-elemen data) yang membentuk kolom-kolom.
Perpotongan kolom dan baris-baris yang terbentuk dalam relasi adalah tuples. Sebuah tuple,
yang diberi definisi tepat oleh Codd ketika dia pertama kali memperkenalkannya, yaitu
korespondensi dengan sebuah record. Dari sini, istilah record dan tabel akan digunakan dalam
kaitannya dengan tuple dan relasi (record dengan tuple, tabel dengan relasi).
ASOSIASI TABEL
Tabel-tabel database ada dalam kaitannya dengan tabel-tabellainnya. Ini disebut asosiasi.
Terdapat tiga asosiasi tabel fundamental: satu-dengan-satu, satu-dengan-banyak, dan banyak-
dengan-banyak.
ASOSIASI SATU DENGAN SATU
Dalam istilah bisnis, untuk setiap record karyawan dalam file karyawan, terdapat record
tunggal (atau nol untuk karyawan-karyawan baru) dalam file penghasilan dari tahun-sampai-
saat ini.
Asosiasi Satu-dengan-Banyak.
Untuk menggambarkannya, untuk setiap record pelanggan dalam tabel pelanggan, terdapat
nol, satu, atau banyak record pesanan penjualan dalam tabel Pesanan Penjualan.
Asosiasi Banyak-dengan-Banyak.
Asosiasi banyak-banyak sering kali terjadi antara record persediaan perusahaan dan record
pemasoknya. Sebuah item persediaan tertentu dapat dipasok oleh satu atau lebih pemasok.
Pada saat yang bersamaan, pemasok tunggal memasok satu atau lebih item persediaan.
Aturan untuk Sistem Database Relasional
Ahli teori telah mengusulkan persyaratan yang tidak terlalu ketat untuk menilai situasi
relasional dari sebuah sistem. Jadi, sebuah sistem itu relasional jika: Mendukung fungsi
aljabar relasional yang membatasi (restrict), berupa rancangan (project) dan merupakan
gabungan (join).
Walaupun terbatas, rancangan, dan gabungan bukan merupakan fungsi aljabar relasional yang
lengkap, ketiganya berguna. Kebanyakan kebutuhan informasi bisnis dipuaskan dengan ketiga
operasi ini saja. Bagian berikut ini akan menunjukkan penggunaan SQL untuk melakukan
fungsi-fungsi ini.
1. Entitas merupakan kata benda yang digambarkan oleh bujur sangkar-bujur sangkar dalam
diagram RE. Sebuah entitas adalah sebuah sumber daya, sebuah peristiwa atau seorang
individu yang terlibat dalam proses bisnis.
2. Atribut adalah data yang menjelaskan karakteristik atau properti entitas.Atribut ditampilkan
dengan lingkaran-lingkaran yang diberi label, ditanamkan pada entitas.
3. Relasi di antara entitas digambarkan dengan simbol-simbol permata. Mereka semua
digambarkan dalam bentuk kata kerja seperti memilih (select), memperbarui (update),
menyiapkan (prepare), atau memeriksa (examines).
DESAIN DATABASE LOGIS
Bagian ini akan menjelaskan proses mengubah sudut pandang konseptual pemakai ke dalam
tabel-tabel yang mendasari database. Tabel-tabel ini pada akhirnya akan digunakan untuk
membuat sudut pandang fisik (gambar fisik) yang digunakan pemakai akhir untuk
pengambilan keputusan.
MENETUKAN RELASI ANTAR TABEL-TABEL
Selanjutnya kita perlu menspefikasi asosiasi antara tabel-tabel. Ingat kembali bahwa terdapat
tiga jenis asosiasi data: satu-dengan-satu (1:1), satu-dengan-banyak (1:M), dan banyak
dengan-banyak (M:M). Asosiasi-asosiasi tersebut mencerminkan peraturan bisnis.
Proses Normalisasi Data
Proses ini dimulai dengan merancang sudut pandang-sudut pandang (gambar) (laporan output,
dokumen, dan layar input) yang dibutuhkan oleh pemakai. Gambar-gambar ini dapat
diciptakan dalam sebuah pengolah kata, sebuah program grafis, atau cukup dengan kertas dan
pencil. Pada titik ini, gambar tersebut hanya merupakan representasi grafis dari gambar fisik
yang nantinya akan dimiliki pemakai ketika proyek itu sudah selesai.
Pentingnya Normalisasi Data
Tabel-tabel database yang dirancang dengan benar menentukan proses operasional DBMS.
Tabel-tabel yang dirancang dengan buruk dapat menimbulkan masalah-masalah pemrosesan
yang membatasi, atau bahkan menolak, akses pemakai ke informasi yang diperlukan.
Normalisasi proses merupakan proses yang mempromosikan desain database efektif dengan
mengelompokkan atribut-atribut data ke dalam tabel-tabel yang sesuai dengan kondisi-kondisi
tertentu. Tabel-tabel yang belum dinormalisasikan bisa terkena tiga jenis masalah yang
disebut anomali: anomali pembaruan (update anomaly), anomali sisipan (insertion
anaomaly), dan anomali penghapusan (deletion anomaly). Salah satu atau lebih anomali ini
akan terdapat dalam table-tabel yang dinormalisasikan pada tingkat-tingkat lebih rendah.
Update Anomaly. Anomaly pembaruan
Dihasilkan dari pemborosan data (data yang berlebihan) dalam tabel yang tidak dinormalisasi.
Insertion Anomaly.
Untuk menunjukkan dampak anomali sisipan, asumsikan bahwa seorang pemasok telah
memasuki pasar. Organisasi belum membeli persediaan dari pemasok itu, tapi ingin
melakukannya di masa yang akan datang. Untuk sementara, organisasi ingin memasukkan
pemasok itu ke dalam database.
Deletion Anomaly.
Anomali penghapusan melibatkan tindakan-tindakan yang tidak sengaja dari data-data dalam
table. Adanya anomali penghapusan ini tidak terlalu jelas, namun berpotensi menimbulkan
masaalah yang lebih serius daripada anomali pembaruan data dan anomali sisipan. Desain
database yang cacat, yang menghalangi penyisipan record atau mensyaratkan pemakai untuk
melakukan pembaruan yang berlebihan dengan cepat meminta perhatian.
Peraturan Normalisasi Data
Sebuah proses normalisasi yang memeriksa ketergantungan penyebab-anomali secara formal
disebut sebagai kelompok-kelompok berulang (repeating groups), ketergantungan parsial dan
ketergantungan transitifif. Di sini, pendekatan intuitif digunakan untuk menormalisasikan
data. Secara sederhana dinyatakan, menghapus tiga anomali melibatkan sebuah proses yang
secara sistematis memecah tabel-tabel kompleks menjadi tabel-tabel yang lebih kecil yang
memenuhi dua kondisi:
1. Semua atribut non-kunci dalam tabel itu bergantung (dependen) pada kunci primer.
2. Semua atribut non-kunci tidak bergantung (independen) pada atribut non-kunci lainnya.
Dengan kata lain, sebuah tabel yang dinormalisasikan adalah tabel yang kunci primernya
mendefinisikan setiap atribut dalam tabel secara utuh dan unik. Selain itu, tidak ada atribut
tabel yang didefinisikan oleh atribut lainnya selain kunci primer. Ketika kondisi-kondisi ini
dipenuhi, tabelnya berada dalam 3NF. Namun demikian, jika satu atau lebih atribut melanggar
kondisi-kondisi ini, mereka harus digantikan dan ditempatkan dalam sebuah tabel terpisah dan
ditetapkan satu kunci yang tepat.
Menormalisasikan tabel-tabel akan menghilangkan ketiga anomali. Pertama, anomali
pembaruan data dipecahkan karena data setiap pemasok ditempatkan hanya pada satu lokasi-
tabel Pemasok. Setiap pembahan data tentang pemasok individual hanya dibuat satu kali,
tanpa melihat jumlah item yang dipasoknya. Kedua, anomali sisipan dipecahkan, karena
pemasok-pemasok baru bisa ditambahkan ke tabel pemasok, bahkan jika mereka saat ini tidak
memasok persediaan untuk organisasi. Misalnya, Pemasok Nomor 30 di dalam tabel itu tidak
memasok satu pun persediaan. Akhirnya, anomali penghapusan dihilangkan. Keputusan untuk
menghapus sebuah item persediaan dari database tidak akan menghapus secara tidak sengaja
data-data pemasok, karena data-data tersebut ditempatkan secara independen dalam tabel-
tabel yang berbeda.
Akuntan dan Normalisasi Data
Normalisasi database merupakan sebuah masalah teknis yang biasanya menjadi tanggung
jawab seorang ahli atau profesional sistem. Namun demikian, normalisasi database memiliki
implikasi untuk kontrol internal yang menjadi perhatian akuntan juga. Misalnya,anomali
pembaruan data dapat menimbulkan konflik di antara nilai-nilai database dan menghasilkan
nilai-nilai database yang usang; anomali sisipan dapat membuat transaksi tertentu tidak
tercatat dan menghancurkan jejak audit. Walaupun kebanyakan akuntan tidak akan
ertanggung jawab untuk menormalisasikan database organisasi, mereka harus memahami
prosesnya dan mampu menentukan apakan tabel itu sudah dinormalisasikan dengan benar.
DALAM SEBUAH LINGKUNGAN DISTRIBUTIF
Bab 1 memperkenalkan konsep pemrosesan data distributif (distributed data processing/DDP)
sebagai sebuah alternatif untuk pendekatan sentralisasi. Kebanyakan organisasi modern
menggunakan bentuk pemrosesan distributif dan jaringan untuk memproses transaksi mereka.
Sebagian perusahaan memproses semua transaksi mereka dengan cara ini. Satu hal penting
yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan sebuah sistem distributif adalah lokasi
database organisasi. Dalam hal ini, pembuat sistem memiliki dua pilihan: database dapat
disentralisasikan atau dapat juga didistribusikan. Database distributif memiliki dua kategori:
database partisi dan replikasi. Bagian ini akan menjelaskan masalahhmasalah, ciri-ciri, dan
pertukaran (trade-off) yang harus dievaluasi secara cermat dalam memutuskan bagaimana
database akan didistribusikan.
DATABASE SENTRAL
Di bawah pendekatan database sentral (centralized database approach), pemakai dari jarak
jauh mengirimkan permintaan melalui terminal-terminal untuk data yang terdapat di situs
sentral, yang memproses permintaan-permintaan dan mengirimkan data kembali ke pemakai.
Situs sentral melakukan fungsi-fungsi seorang manajer file yang melayani kebutuhan data
dari para pemakai jarak jauh. Pendekatan database sentral diilustrasikan dalam Gambar 9-25.
Sebelumnya dalam bab ini, ada tiga keunggulan utama dari pendekatan database yang akan
disajikan: pengurangan biaya penyimpanan data, penghapusan program update majemuk, dan
pembentukan kekinian data (data currency) (file-file data perusahaan dengan tepat
mencerminkan dampak transaksi-transaksinya). Mewujudkan kekinian data itu penting bagi
integritas dan reliabilitas (keandalan) data. Namun demikian, dalam lingkungan DDP, hal ini
merupakan pekerjaan yang cukup menantang.
Database Replikasi
Pada sebagian organisasi, seluruh database dibuat tiruannya di setiap situs. Database replikasi
(tiruan) efektif untuk perusahaan-perusahaan yang tingkat pemakaian ber sama untuk data-
datanya tinggi tetapi tidak ada pemakai utama. Karena data yang sama dibuat tiruannya di
setiap situs, lalu lintas data di antara situs banyak berkurang. Gambar 9-28 menggambarkan
model database replikasi (tiruan).
Pembenaran pertama untuk sebuah database replikasi adalah untuk mendukung query-
query hanya-untuk-dibaca (read-only queries). Dengan data yang ditiru (direplikasi) untuk
setiap situs, akses data untuk tujuan bertanya dipastikan, selain itu penguncian penundaan
karena lalu lintas jaringan diminimalkan. Namun demikian, ada satu masalah yang dapat
terjadi ketika database replikasi perlu diperbarui oleh transaksi dan salinan tabase saat ini
harus dipertahankan di semua situs.
Karena setiap situs hanya memproses transaksi-transaksi lokal, atribut-atribut data
bersama yang ditiru di setiap situs akan diperbarui oleh transaksi-transaksi yang berbeda dan
karenanya, pada titik waktu tertentu, akan memiliki nilai-nilai berbeda dan unik. Dengan
menggunakan data dari contoh sebelumnya, Gambar 9-29 menggambarkan dampak
pemrosesan penjualan kredit untuk Jones di Situs A dan Smith di Situs B. Setelah transaksi itu
diproses, nilai yang ditunjukkan di akun Kontrol-PD bersama tidak konsisten ($12.000 Situs
A dan $11.000 di Situs B, dan keduanya tidak benar.
PENDEKATAN REA
REA adalah pengakuan bahwa sistem informasi harus mendukung kebutuhan informasi
semua pengguna informasinya dalam suatu organisasi.Bagian ini membahas mengenai
kebutuhan informasi yang berubah dalam manajemen modern,keterbatasan akuntansi
tradisional dalam memenuhi kebutuhan tersebut,dan REA sebagai potensi solusi.
MODEL REA
Model REA (REA Model)adalah krangka kerja akuntansi alternatif untuk pemodelan sumber
daya,peristiwa,dan pelaku(resource,event,agent-REA) perusahaan yang sangat penting,serta
hubungan diantara mereka.Jika telah diadopsi,data akuntansi dan nonakuntansi mengenai
fenomena ini dap`t diidentifikasi,ditangkap,dan disimpan dalam basis data terpusat.tempat
penyimpanan ini,tampilan pengguna dapat dibentuk hingga memenuhi kebutuhan semua
pengguna dalam perusahaan.Model REA membutuhkan fenomena yang dicirikan dalam cara
yang sama dengan pengembangan tampilan banyak pengguna.data perusahaaan tidak boleh
diformat terlebih dahulu atau secara buatan dibatasi dan harus mencerminkan semua aspek
yang relevan dari peristiwa ekonomi yang mendasarinya..Jadi pemodelan data(data
modeling)REA tidak meliputi berbagai elemen akuntansi tradisional seperti jurnal,buku
besar,daftar akun dan akuntansi pembukuan berpasangan (debit dan kredit),walaupun dapat
digunakan untuk menciptakan salah satu atau semua elemen tersebut jika dibutuhkan.
1. SUMBER DAYA
Sumber daya(resource) adalah aset perusahaan.sumber daya ini didefinisikan sebagai objek
yang jarang dan dibawah objek pengendalian perusahaan.Definisi ini berbeda dengan model
tradisional karena tidak meliputi apapunyang dapat diturunkan dari data lainya,seperti piutang
usaha,yang merupakan record historis yang hanya digumakan untuk menyimpan dan
mentransmisikan data.Harus diingat bahwa ketika berkaitan dengan perencanaan,evaluasi,dan
pengendalian peristiwa,berbagai sumber daya dalam model REA akan meliputi lokasi tempat
brbagai peristiwa sikifikan terjadi,seperti mesin kas,record persediaan dan bagian pencatatan
permintaan
2. PERISTIWA
Peristiwa(event) ekonomi adalah fenomena yang memengaruhi berbagai perubahan dalam
suber daya.peristiwa dapat merupakan hasil dari berbagai aktivitas,seperti
produksi,perdagangan,konsumsi,dan distribusi.peristiwa ekonomi adalah elemen informasi
yang sangat penting bagi sistem informasi dan harus ditangkap dengan sangat terperinci untuk
dapat membentuk basis data lengkap.Dalam pendekatan pemodelan REA,peristiwa dibagi
menjadi tiga kelas,peristiwa operasi,peristiwa informasi,dan peristiwa menajemen.akan tetapi
hanya periistiwa operasi yang dimasukkan ke dalam model REA.
3. PELAKU
Pelaku(agent)ekonomi adalah berbagai individu dan bagi yang terlibat dalam sebuah peristiwa
ekonomi.mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki
kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi.
Pendekatan REA untuk pemodelan proses bisnis akan membantu para menajer
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat ditiadakan dari
operasional.
penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan dalam basis data terpusat yang sama dapat
mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan,penyimpanan dan pemeliharaan
data.
Penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan berbagai peristiwa bisnis dalam bentuk yang
terperinci akan memungkinkan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang terperinci
akan memungkinkan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas
kisarannya.
Peningkatan produktifitas,peningkatan efisiensi opersaional dari tiap bagian melalui
peniadaan aktivitas tidak bernilai tambah akan mengasilkan kapasitas lebih.kapasitas
tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan
perusahaan.
Rantai nilai adalah berbagai aktivitas yang menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan
jasa perusahaan.untuk dapat tetap bersaing,kebanyakan perusahaan harus membedakan
berbagai aktivitas bisnisnya,untuk membuat prioritas atas berbagai aktivitas tersebut
berdasarkan nilainya dalam mencapai tujuan perusahaan.untuk dapat bersaing,kebanyakan
perusahaan harus membedakan berbagai aktivitas bisnisnya,untuk membuat prioritas atas
aktivitas tersebut berdasarkan nilainya dalam mencapai tujuan perusahaan.
1.TABEL PELANGGAN
Berisi alamat dan informasi kreditpelangan/nilai batas kredit digunakan untuk mevalidasi
berbagai transaksi penjualan.jika dari jumlah saldo belum dibayar pelanggan dan jumlah
transaksi penjualan saat ini melebihi batas kredit yang telah ditetapkan sebelumnya,maka
transaksi tersebut akan ditolak.
Tabel barang dijual terdiri atas recnrd tiap barang yang dijual ke pelanggan perusahaan/karena
sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau lebih produk,tiap record dalam table faktur
penjualan dihubungkan dengan (link)ke satu atau lebih record dalam table ini.
4.TABEL PERSEDIAAN
Berisi jumlah barang ,harga,pemasok dan data lokasi gudang untuk tiap barang
persediaan.ketika field jumlah barang saat ini dalam record yang terkait akan dikurangi
sejumlah nilai field jumlah barang direcord barang dijual.
Adalah record dari semua barang pesanan penjualan yang dikirimkan ke pelanggan.
a.TABEL PERSEDIAAN
tabel persediaan berisi data jumlah,harga,pemasok,dan lokasi gudang untuk tiap barang
persediaan produk.proses pembelian dimulai dengan tinjauan atas record persediaan untuk
mengidentifikasi barang persediaan yang perlu dipesan.Dalam perusahaan ritel,tahap ini
dilakukan ketika penjualan barang jadi ke pelanggan dicatat dalam recordpersediaan.Dalam
kondisi ini,proses pembelian melibatkan pengisian kembali persediaan barang jadi.
Dalam pendekatan tradisional untuk desain basis data tradisional, diagram hubungan entitas
(entity relationship-ER) digunakan untuk membuat model antar berbagi entitas perusahaan
yang penting.
Tahap 1
Ditahap pertama, peristiwa opersai yang akan dimasukkan dalam proses diindetifikasi.
Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan sttrategis perusahaan dan
yang perlu dikumpulkan informasinya
Tahap 2
Peristiwa operasi yang telah diindentifikasi kini perlu diatur dalam urutan terjadinya.
Walaupun ada banyak penjualan yang terjadi tanpa adanya pertanyaan yang mendahuluinya,
kapan saja pertanyaan muncul maka akan diteruskan urutannya ke penjualan yang dapat
timbul dari pertanyaan tersebut
Tahap 3
Selanjutnya sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa operasi harus diidentifikasi. Hal ini
paling mudah dilakukan dengan menjawab pertanyaan siapa, apa, dan di mana untuk tiap
peristiwa.
Tahap 4
Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara sumber daya, peristiwa,
dan pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan hubungkan dengan sumber daya serta pelaku
yang dilibitkan dalam peristiwa tersebut.
Tahap 5
Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut. Terdapat
lima bentuk hubungan yang digunakan ketika membuat model REA. Kelima bentuk
hubungan tersebut adalah nol ke satu (0,1), nol ke banyak (0,M), satu ke satu (1,1), satu ke
banyak (1,M), dan banyak ke banyak (M,M).
Dalam kasus hubungan entitas pelanggan: melakukan penjualan di horizon books, keberadaan
seorang pelanggan dapat menimbulkan hubungan nol, satu, atau banyak melakukan penjualan.
Hal ini disajikan dalam model REA untuk proses tersebut dengan menggunakan notasi (0,M)
agar dapat menyajikan kardinalitas minimal dan maksimal. Dalam cara yang hampir sama,
keberadaan satu melakukan penjualan yang timbul dari keberadaan satu dan hanya satu entitas
pelanggan, akan disajikan sebagai (1,1) dalm model REA tersebut.
Entitas melakukan penjualan dalam hubungan ini adalah nol ke banyak (0,M). Agar entitas
melakukan penjualan yang terjadi maka harus ada seorang pelanggan. Selain itu, karena
hanya seorang pelanggan yang dapat membeli barang tertentu, kardinalitas maksimalkan juga
akan satu. Maka, kardinalitas dari entitas pelanggan dalam hubungan ini adalah satu ke satu
(1,1).
Jika dalam beberapa hal model REA lebih sederhana daripada diagram ER, model
ini memberikan informasi yang lebih relevan. Pendekatan REA memungkinkan desainer
sistem untuk fokus pada berbagai peristiwa penting yang memfasilitasi desain serta
penenmpatan pengendalian. Diagram ER adalah alat pemodelan data yang memungkinkan
perusahaan memastikan adanya keselarasan antara berbagai proses bisnis serta tabel basis data
tempat data yang berkaitan dengan berbagai proses bisnis tersebut disimpan. Tujuan utama
adalah untuk mengidentifikasi berbagai atribut data yang mewakili tampilan konseptual
pengguna yang harus didukung oleh tabel-tabel dasar.
Manfaat keunggulan kompetitif REA hampir dapat dengan jelas dilihat jelas dari
perspektif rantai nilai. Kelemahan utama adalah sistem ini terutama mendukung kebutuhan
pengguna informasi keuangan. Selain itu, sistem ini digerakkan oleh ekonomi dan tidak
responsif terhadap peristiwa nonekonomi yang dapat sangat penting artinya bagai perusahaan.
Berbagai tahap yang dilibatkan dalam mengembangkan model REA dalam sebuah proses
bisnis. Tahap ini meliputi :
Model REA dapat digunakan untuk menetapkan atribut (attribute) entitas. Berikut ini
fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.
Persediaan bahan baku adalah sumnber daya ekonomi yang terpenngaruh oleh peristiwa
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perencanaan dan pengendalian produksi, staf
pembelian, pemasok, staf administrasi bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian
gudang
Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari pelanggan, mengambil persediaan barang
jadi, dan mengirimkan persediaan.
Persediaan barang jadi adalah sumber daya ekonomi yang dipengaruhi oleh peristiwa
Pelaku utama adalah staf administrasi bagian penjualan, pelanggan, staf adminnistrasi
bagian gudang, dan staf administrasi bagian pengiriman
Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi, penerimaan kas, dan
sebagainya, akan didapatkan melalui cara ini dan digabungkan untuk menghasilkan skema
umum dari kebutuhan data. Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan
kontribusi pada basis data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data
merupakan hal penting untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari model model tersebut
Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format untuk laporan
hasil dari setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini menyajikan contoh tampilan
fisik bagi tiga pengguna. Tampilan pertama adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan
informasi mengenai barang persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan
tersebut. Tampilan pengguna kedua adalah untuk manajer penjualan yang membutuhkan
perincian aktivitas penjualan harian yang disusun berdasarkan pelanggan serta produk.
Terakhir, tampilan ketiga, untuk bagian buku besar, menyajikan daftar voucher jurnal yang
meringkas aktivitas bisnis harian.
BAB 11
SISTEM PERENCANAAN SUMBER DAYA
PERUSAHAAN
Hingga beberapa tahun terakhir ini, kebanyakan perusahaan besar dan menengah
mendesain serta memprogram sistem informasi yang disesuaikan secara internal. Hal ini
menghasilkan banyak sistem yang didesain untuk berbagai kebutuhan yang berbeda bagi
pengguna tertentu. Walaupun berbagai sistem dapat menangani perkerjaan yang ditujukan
baginya secara efisien, berbagai sistem ini tidak menyediakan bantuan untuk keputusan
strategis pada tingkat perusahaan karena tidak adanya integrasi yang dibutuhkan untuk dapat
mentransfer informasi di lintas batas perusahaan. Kini, tren sistem informasi adalah
mengimplementasikan sistem berorientasi perusahaan yang terintegrasi. Sistem ini bukanlah
paket peranti lunak yang didesain secara khusus untuk perusahaan tertentu. Sebaliknya, ini
adalah sistem umum yang menggabungkan berbagai praktik bisnis terbaik yang digunakan.
Perusahaan menggabung dan memadukan berbagai komponen peranti lunak yang sudah
dibentuk sebelumnya untuk membentuk sistem perencanaan sumber daya
perusahaan(enterprise resource planning ERP) yang paling dapat memenuhi kebutuhan
bisnisnya. Artinya perusahaan mungkin perlu mengubah cara perusahaan menjalankan
bisnisnya untuk dapat memanfaatkan ERP secara penuh.
Sistem ERP adalah paket peranti lunak bermodul yang berevolusi dari sistem
perencanaan sumber daya perusahaan tradisional ( manufacturing resource planning).
Istilah ERP dibuat oleh Gartner Group dan telah secara luas digunakan dalam beberapa
tahun belakangan ini. Tujuan dari ERP adalah mengintegrasikan berbagai proses utama
perusahaan seperti entri pesanan, produksi, pengadaan dan utang usaha, penggajian, dan
sumber daya manusia. Dengan melakukan hal tersebut, sistem komputer dapat melayani
berbagai kebutuhan berbeda tiap area fungsional. Mendesain sebuah sistem untuk melayani
semua orang berarti mengambil alih bagian yang sangat besar. Dalam model tradisional,
tiap area fungsional atau departemen memiliki sistem komputer yang dioptimalkan sesuai
dengan cara perusahaan menjalankan bisnis rutinnya. ERP menggabungkan semua hal ini
ke dalam sebuah sistem terintegrasi ysng mengaskses sebuah basis data untuk
memfasilitasi berbagai informasi dan memperbaiki komunikasi di perusahaan.
Sebagai ilustrasi, lihatlah model tradisional untuk perusahaan manufaktur yang
digambarkan dalam Figur 11-1. Perusahaan ini menggunakan arsitektur basis data tertutup
(close database architecture), yang secara konseptual hampir sama dengsn model file datar
dasar. Dalam pendekatan ini, sistem manajemen basis data digunakan untuk memberikan
keunggulan teknologi yang minimal jika dibandingkan dengan sistem file datar. DBMS
sedikit lebih unggul daripada sistem file terpisah yang canggih. Sedangkan dalam
pendekatan file datar, data tetap milik aplikasi. Jadi, terdapat basis data yang berbeda,
terpisah, dan independen. Seperti juga dalam arsitektur file datar, terdapat banyak sekali
redundansi data dalam lingkungan basis data tertutup.
Figur 11-1
Sistem ERP mendukung arus informasi yang lancar dan tak tampak di perusahaan
dengan menyediakan lingkungan standar bagi berbagai proses bisnis perusahaan dan basis
data operasional bersama yang mendukung komunikasi. Gambaran umum ERP disajikan
dalam Figur 11-2. Data dalam basis data operasionalnya dibuat modelnya, terstruktur, dan
disimpan sesuai dengan atribut internal data tersebut. Data tersebut tetap independen dari
aplikasi mana pun. Penggunaan data bersama di antara para pengguna terjadi melalui
tampilan yang sesuai dengan aplikasi yang menyajikan data dalam cara yang dapat
memenuhi kebutuhan semua pengguna.
Figur 11-2
SISTEM ERP
PEMROSESAN ANALITIS ON-LINE
ERP lebih dari sekedar sistem pemrosesan transaksi canggih. ERP adalah alat pendukung
keputusan yang memberikan pihak manajemen informasi secara real-time, hingga
memungkinkan adanya keputusan secara tepat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja serta mencapai keunggulan bersaing. Pemrosesan analitis on-line meliputi pendukung
keputusan, pemodelan, penarikan informasi, analisis/laporan khusus, dan analisis bagaimana
jika. Beberapa ERP mendukung berbagai fungsi ini dengan berbagai modul yang untuk
industri tertentu hingga dapat ditambahkan ke sistem intinya. Para pemasok ERP lainnya
mendesain sistem mereka untuk dapat menerima dan berkomunikasi dengan paket peranti
lunak khusus yang dihasilkan oleh pemasok pihak ketiga. Kadang kebutuhan dukungan
keputusan perusahaan pengguna bersifat sangat khusus sehingga sistem internal lamanya
perlu diintegrasikan ke dalam ERP.
KONFIGURASI SISTEM ERP
KONFIGURASI SERVER
Kebanyakan ERP didasarkan pada model klien-server. Secara singkat, model klien-server
adalah bentuk topologi jaringan, di mana komputer atau terminal pengguna mengakses
berbagai program ERP dan data melalui komputer host yang disebut server. Walaupun server
dapat disentralisasikan, klien biasanya terletak di berbagai lokasi di seluruh perusahaan.
Figur 11-3
Klien Server Dua Tingkat
Figur 11-4
Klien Server Tiga Tingkat
SERVER OLTP VERSUS OLAP
Ketika mengimplementasikan sistem ERP yang akan melibatkan gudang data, maka
harus dilakukan pembedaan yan jelas antara berbagai jenis pemrosesan data : pemrosesan
transaksi on-line dan pemrosesan analitis on-line. Peristiwa dalam pemrosesan transaksi on-
line terdiri atas sejumlah besar transaksi yang relatif sederhana seperti pembaruan record
akuntansi yang disimpan dalam beberapa tabel yang berhubungan.
Pemrosesan analitis on-line dapat dikarakteristikan sebagai transaksi on-line yang :
Mengakses data dalam jumlah yang sangat besar
Menganalisis hubungan antarberbagai jenis elemen bisnis seperti penjualan, produk,
area geografis, dan saluran pemasaran
Melibatkan data teragregasi, seperti volume penjualan, anggaran, dan dana yang
dikeluarkan
Figur 11-5
Klien Server OLTP dan OLAP
Konsolidasi (consolidation) adalah agregasi atau penyatuan data.
Penggalian data memungkinkan perincian dasar yang menjelaskan fenomena tertentu.
Pengirisan dan pemotongan memungkinkan pengguna untuk mempelajari data dari berbagai
sudut pandang yang berbeda.
Tabel 11 1
KESESUAIAN
Menemukan kesesuaian fungsi yang baik membutuhkan proses pemilihan peranti lunak yang
menyerupai terowongan, yang dimulai dengan luas yang besar dan secara sistematis akan
menjadi makin sempit.
- Pengendalian Akses
Keamanan mungkin merupakan salah satu dari banyak isu pengendalian yang penting
dalam implementasi ERP. Tujuan dari keamanan sistem ini adalah memberikan
kerahasiaan, integritas, dan ketersidaan informasi yang dibutuhkan. Kelemahan dalam
keamanan dapat mengakibatkan pengungkapan rahasia usaha ke para pesaing.
Akses Ke Gudang Data
Pengendalian akses adalah fitur yang sangat penting dari gudang data yang
digunakan bersama dengan para pelanggan dan pemasok. Hak akses harus
dispesifikasikan untuk tiap pengguna luar dan dikendalikan melalui kata sandi/password.
Tampilan pengguna dibuat untuk membatasi akses luar hanya ke data yang disetujui.
Perencanaan Kontinjensi
Selain keamanan akses, rencana kontinjensi yang terperinci harus dikembangkan
untuk operasi komputer dan bisnis, dan dapat dilaksanakan dengan cepat ketika terjadi
berncana. Rencana ini perlu dikembangkan sebelum pergantian ke sistem ERP yang baru.
Verifikasi Independen
Karena ERP menggunakan OLTP, pengendalian verifikasi tradisional harus yang
independen. Begitu pula rekayasa ulang proses untuk mengingkatkan efisiensi
juga mengubah sifat dari verifikasi independen
KESIMPULAN
Bab ini dibuka dengan membandingkan berbagai fungsi dan teknik penyimpanan file
datar tradisional atau sistem basis data dengan ERP. Perbedaan yang penting
diperlihatkan antara aplikasi OLTP dan OLAP. Berbagai perbedaan antara basis data
operasional ERP dengan gudang data. Kemudian, konfigurasi ERP berkaitan dengan
server, basis data, dan peranti lunak khusus. Manajemen rantai pasokan adalah area
kontroversi. Para pemasok ERP bergerak cepat untuk dapat menyediakan fungsi SCM.
Secara simultan, para pemasok SCM memasuki wilayah tradisional ERP. Gudang data
adalah basis data relasional atau multidimensional yang mendukung pemrosesan analitis
online. Sejumlah isu mengenai gudang data yang meliputi pemodelan datam ekstraksi
data dari berbagai basis data operisonal, pembersihan data, transformasi data, dan
pemuatan data ke dalam gudang tersebut. Bagian yang berkaitan dengan implementasi
ERP diantaranya ada berbagai risiko yaitu big bang, penolakan internal untuk mengubah
cara perusahaan menjalankan bisnisnya, pemilihan model ERP yang salah, pemilihan
konsultan yang salah, isu kelebihan biaya, dan gangguan operasional. Sejumlah isu untuk
mempertimbangkan kapan mengimplementasikan ERP meliputi pemilihan sistem yang
sesuai dengan perusahaan, pemahaman bahwa istilah skalabilitas dapat berarti hal yang
berbeda bagi orang yang berbeda, berbagai potensi masalah yang berkaitan dengan
penyesuaian peranti lunak, kebutuhan untuk menetapkan ukuran kinerja, dan kebutuhan
untuk mengendalikan konsultan luas. Dan diakhiri dengan tinjauan ulang atas berbagai
isu pengendalian internal dan audit yang berkaitan dengan ERP.
BAB 12
Sistem Perdagangan Elektronik
Perdagangan elektronik (electronic commerce - EC) melibatkan pemrosesan dan transmisi
data secara elektronik. EC adalah definisi luas yang melintasi banyak aktivitas berbeda,
termasuk pembelian dan penjualan barang serta jasa secara elektronik, pengiriman on-line
berbagai produk digital, transfer dana elektronik (Electronic Funds Transfer EFT),
perdagangan saham secara elektronik dan pemasaran langsung ke pelanggan. EC sebenarnya
bukan fenomena yang sepenuhnya baru. Banyak perusahaan yang telah melakukan pertukaran
data elektronik (Electronic data Interchange EDI) selama bertahun-tahun melalui jaringan
privat. Semakin ber-revolusinya internet, EC semakin meluas dan telah menghasilkan
berbagai jenis pasar dan komunitas usaha yang inovatif. Akan tetapi, implementasi dan
pengendaliannya yang efektif adalah tantangan penting yang dihadapi oleh pihak manajemen
perusahaan.
Untuk dapat mengevaluasi dengan baik berbagai potensi ekspos dan risiko dalam
lingkungan ini, akuntan modern harus memahami berbagai teknologi dan teknik yang
mendasari EC. Kegagalan peranti keras, kesalahan software, dan akses tidak sah dari berbagai
lokasi jauh dapat mengekspos sistem akuntansi perusahaan ke berbagai ancaman tertentu.
Contohnya, banyak transaksi yang dapat hilang di tengah jalan dan tidak pernah diproses,
diubah secara elektronikatau diukur kembali untuk mengubah pengaruh keuangannya, dirusak
oleh sinyal temporer di saluran transmisi, dan dibiaskan atau dibuka oleh pelaku penipuan.
A. PERDAGANGAN INTERNET
Perdagangan Internet memungkinkan ribuan perusahaan dari semua ukuran dan jutaan
konsumen untuk bertemu dan berinteraksi dalam pusat perbelanjaan virtual sedunia. Akan
tetapi, bersama dengan banyaknya peluang, pasar elektronik tersebut memiliki berbagai resiko
dan masalah khusus yang berkembang dan perlu diatasi.
1. TEKNOLOGI INTERNET
Internet adalah jaringan bsar yang terdiri lebih dari 100.000 jaringan interkoneksi yang
terletak di seluruh dunia. Berawal dikembangkan oleh militer AS dan kemudian digunakan
secara luas untuk penelitian akademis dari pemerintah, dan telah berkembang menjadi jalan
raya informasi sedunia. Terdapat tiga factor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut, antara
lain :
1.1 Tahun 1995, perusahaan telekomunikasi seperti MCI, Sprint dan UUNET
mengambil alih kendali berbagai tulang punggung internet (backbone) dan terus
meningkatkan infrastrukturnya. Penyedia layanan internet (Internet Service
Provide-ISP) besar dapat terhubung ke berbagai backbone ini untuk
mengkoneksikan para pelanggannya, dan ISP-ISP yang lebih kecil dapat
terkoneksi langsung ke backbone nasionalnya atau ke dalam milik ISP yang lebih
besar.
1.2 Layanan online seperti CompuServe dan AOL terhubung ke internet untuk email,
sehingga memungkinkan para pengguna dari berbagai layanan yang berbeda
berkomunikasi satu sama lain.
1.3 Perkembangan penjelajah Web berbasis grafis seperti Netscape Navigator dan
Internet Explorer dari Microsoft membuat akses ke Internet menjadi pekerjaan
yang mudah.
2. PERTUKARAN PAKET
Internet menggunakan berbagai teknologi komunikasi yang didasarkan pada
pertukaran paket (packet switching).
Figur 12.1 menggambar teknik pertukaran paket dengan berbagai pesan yang dibagi ke dalam
beberapa paket kecil untuk ditansmisikan. Tiap paket dari pesan yang sama dapat mengambil
rute yang berbeda tujuannya. Tiap paket berisi alamat dan kode yang berurutan hingga semua
paket tersebut dapat dirakit kembali menjadi pesan asli yang lengkap pada titik penerimanya.
Pilihan jalur transmisi ditentukan berdasarkan kriteria yang dapat mencapai penggunaan
optimal saluran jarak jauh, tingkat kepadatan penggunaan saluran tersebut, jalur terpendek,
dan status jalur terkait (apakah bekerja, gagal atau mengalami kesalahan).
Standar internasional pertama adalah X.25 yang ditetapkan ketika semua sirkuit adalah
analog dan sangat mudah mengalami gangguan. Dan beberapa teknologi paket selanjutnya
seperti frame relay dan SMDS (Switched Multimegabit Data Service) didesain untuk jalur
digital zaman ini yang hamper bebas dari kesalahan.
3. VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN)
Adalah jaringan privat dalam jaringan public. VPN berbasis internet adalah hal yang
menarik perhatian banyak pengguna. Akan tetapi membutuhkan enkripsi dan pengendalian
otentikasi untuk menjaga keamanan dan privasi.
4. EKSTRANET
Adalah jaringan yang dikendalikan dengan kata sandi bagi para pengguna privatnya
bukan untuk umum. Ekstranet digunakan untuk memberikan akses antarbasis data internal
para mitra usaha. Situs-situs internet yang berisi informasi yang ditujukan untuk konsumsi
privat sering kali menggunakan konfigurasi ekstranet.
5. WORLD WIDE WEB (WWW)
Adalah fasilitas internet yang menghubungkan berbagai situs pengguna secara local
dan sedunia. Format dasar untuk Web adalah dokumen teks yang disebut sebagai halaman
web (web page), yang memiliki berbagai kode HTML (Hypertext Markup Language) yang
melekat untuk memberikan format halaman serta link hiperteks ke halaman lainnya yang
terhubung dan dapat disimpan dalam server yang sama tau yang mana saja di seluruh dunia.
HTML berfungsi sebagai direktpri isi dan halaman lain dalam situs tersebut.
Halaman Web disimpan dalam situs web yang merupakan server komputer yang
mendukung HTTP (Hypertext Transfer Protokol). Halaman-halaman tersebut diakses dan
dibaca melalui browser seperti Mozilla, internet explorer dan lain-lain. Mengakses situs web
membutuhkan alamat URL (uniform Resource Locator) dari situs browser.
Web menyediakan akses untuk mencari informasi di seluruh dunia secara online. Web
juga menjadi sistem pengiriman multimedia yang mendukung audio, video, konferensi video,
dan animasi 3-D. dan sekarang pertumbuhan Web sangatlah pesat karena hamper di seluruh
dunia menggunakan teknologi Web ini.
6. ALAMAT INTERNET
Internet menggunakan 3 jenis alamat untuk komunikasi : (1) alamat email, (2) alamat
URL, (3) alamat IP tiap komputer.
(1). Alamat Email,
format alamat email adalah namapengguna@namadomain.topleveldoman
Nama pengguna adalah nama yang secara bebas dibuat sesuai keinginan pengguna.
Nama domain adalah nama unik lembaga yang digabungkan dengan nama top-level
domain (TLD). Contoh nama-nama TLD :
.com : komersial
.org : organisasi nirlaba
.edu : pendidikan
Atau berbagai TLD yang terdiri atas kode Negara, contohnya :
.uk : kode Negara Inggris
.es : kode Negara Spanyol
(2). Alamat URL,
adalah alamat yang menetapkan jalur ke sebuah tempat atau file dalam Web. Format
umum sebuah URL adalah prefix protokol (protokol prfix), nama domain (domain name),
nama subdirektori (subdirectory name), nama dokumen. Tidak selalu dibutuhkan seluruh
rangkaian URL. Contoh untuk mengakses homepage google :
http://www.google.com
Nama domain
Prefiks protokol
http://www.nisn.data.kemendiknas.go.id/Siswa/Data.html
2. PROTOKOL SURAT
Simple Network Mail Protocol (SNMP) adalah protokol yang paling terkenal untuk
transmisi berbagai pesan e-mail, selain itu protokol lainnya adalah Post Office Protocol
(POP) dan Internet Message Access Protocol (IMAP).
3. PROTOKOL KEAMANAN
Secure Socket Layer (SSL) adalah skema enkripsi tingkat rendah yang digunakan untuk
mengamankan transmisi di format yang lebih tinggi tingkatnya (HTTP). Private
Communication Technology (PCT) adalah skema enkripsi dan deskripsi yang digunakan
untuk mengamankan transaksi melalui Web. Secure Electronic Transmission (SET) adalah
skema enkripsi yang digunakan untuk mengamankan transaksi kartu kredit.Privacy
Enhanced Mail (PEM) adalah standar untuk e-mail yang aman di Internet. Protokol ini
mendukung enkripsi, tanda tangan digital, dan sertifikat digital selain metode kunci privat
dan umum.
Walaupun pada dasarnya terdapat informasi yang sama dan struktur yang hampir sama. Dan
dalam gambar di atas sama-sama menggunakan tag dan atribut, tetapi ke dua tersebut masing-
masing berbeda penggunaanya. Dalam contoh HTML, tag memiliki arti yang telah ditentukan lebih
dulu dan menjelaskan bagaimana atribut akan disajikan dalam sebuah dokumen. Dalam contoh
XML, tag disesuaikan untuk tidak membatasi atribut. Interpretasi dari data dilakukan oleh aplikasi
untuk membacanya. Jadi pesanan untuk toko buku yang dibuat dalam XML menyaikan berbagai
atribut pesanan dalam bentuk relasional yang secara otomatis dapat diimpor ke basis data internal
toko buku tersebut.
Gambar diatas, menunjukkan berbagai akun buku besar dan nilainya. Data-data tersebut
telah diatur dan diberi label sesuai dengan kebutuhan internal dan konvensi perusahaan.
Proses untuk membuat dokumen XBRL, antara lain :
Figur 12.4 Buku Besar ke Pemetaan Taksonomi
Ketika proses pemetaan selesai, tiap record basis data akan berisi elemen yang disimpan dan
ditunjukkan oleh field Taxonomy Element. Dari struktur basis data, dokumen perincian XBRL dapat
dibuat dengan berbagai program komputer yang mengenali dan mengartikan elemen yang
berhubungan dengan tiap atribut data.
1. PENGERTIAN RISIKO
Risiko (risk) bisnis adalah kemungkinan kerugian atau kerusakan yang dapat mengurangi atau
meniadakan perusahaan untuk mencapai berbagai tujuannya. Dalam hal perdagangan
elektronik, risiko berkaitan dengan kehilangan, pencurian, atau penghancuran data atau
penggunaan dan pembuatan data atau program komputer yang secara finansial dan fisik
berbahaya bagi perusahaan.
2. RISIKO INTRANET
Intranet terdiri atas berbagai LAN yang kecil dan WAN yang besar dan dapat berisi
ribuan node individual. Intranet digunakan untuk menghubungkan para karyawan dalam satu
gedung, antar gedung di kampus yang secara fisik sama, dan antarlokasi yang secara geografis
berjauhan. Aktivitas Intranet yang umum meliputi routing e-mail, pemrosesan transaksi antar
unit bisnis dan link ke Internet luar.
Ancaman Intranet muncul dari dalam dengan adanya aktivitas karyawan yang tidak
sah serta ilegal. Ancaman dari para karyawan sangat signifikan karena mereka mengetahui
dengan baik sistem perusahaan dan perusahaan tidak memiliki pengendalian sistem yang
memadai sehingga rahasia usaha, data operasi, data akuntansi dan informasi rahasia dapat
diakses secara langsung oleh para karyawan.
3. RISIKO INTERNET
Beberapa risiko yang lebih signifikan berkaitan dengan perdagangan melalui internet, yaitu :
Risiko lainnya berkaitan dengan situs web perusak atau penjahat. Ketika pengguna
menjelajahi situ tersebut, sebuah program JavaScript yang disebut sebagai Friebrug Bug
dapat diupload ke komputer pengguna. Program tersebut secara diam-diam akan memindai
hard drive, mencari file cookies serta mengopinya ke situs web, tempat file-file tersebut
akan dilihat untuk mencari kata sandi.
1. ENKRIPSI
Enkripsi adalah konversi data ke dalam kode rahasia untuk penyimpanan data dan
transmisi melalui jaringan. Pengirim menggunakan algoritma enkripsi untuk mengonversi
pesan asli (Plaintext) ke dalam pesan yang disandikan (Chipertext). Kemudian pesan yang
telah diterima akan kembali bentuk dari chipertext ke pesan asli plaintext.
Algoritma enkripsi paling awal dan paling sederhana adalah caesar chiper yang
digunakan oleh raja Yunani kuno, Julius Caesar. Caranya adalah dengan mengganti setiap
karakter di dalam alphabet dengan karakter yang terletak pada tiga posisi berikutnya di dalam
susunan alphabet.
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh
Plainteks: AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Cipherteks: DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
Algoritma enkripsi modern jauh lebih kompleks dimana kunci enkripsi memiliki
panjang sekitar 40 hingga 128 bit. Enkripsi modern sudah dianggap benar-benar aman. Salah
satu enkripsi modern adalah DES (Data Encryption Standard) dan enkripsi kunci publik
(public key). Pendekatan DES menggunakan sebuah kunci yang diketahui baik oleh pengirim
maupun penerima pesan. Pengirim menyediakan algoritma enkripsi dengan kunci yang
menghasilkan pesan chipertext, kemudian penerima menggunakan kunci yang sama untuk
menghasilkan pesan plaintext. Tetapi, semakin banyak orang yang harus bertukar data
terenkripsi, maka akan makin besar peluang kunci tersebut diketahui oleh pihak-pihak yang
tidak sah dan dapat mencegat pesan serta membacanya, mengubah atau menghancurkannya.
Untuk mengatasi masalah ini, maka digunakan enkripsi kunci publik. Pendekatan ini
digunakan dengan menggunakan dua kunci yang berbeda, satu untuk pengodean pesan yang
menggunakan kunci publik oleh si pengirim dan lainnya untuk pendekodean pesan yang
menggunakan kunci privat oleh si penerima. Seperti digambarkan di bawah ini
TRUSTE
Didirikan pada tahun 1996, TRUSTe adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk
memperbaiki praktik atas privasi pelanggan di antara berbagai perusahaan di internet serta
situs-situs web.jika salah satu keryawan sebuah perusahaan ditemukan menyimpang dari
berbagai standar TRUSTe, maka hak untuk menampilkan segel kepercayaan akan dicabut.
VERI-SIGN,INC.
Didirikan pada tahun 1995, Veri-Sign, Inc adalah organisasi nirlaba yang memberikan
jaminan dalam hal keamanan data yang ditransmisikan, tidak memverifikasi keamanan data
yang disimpan.
ICSA
Membentuk program sertifikasi web pada tahun 1996. Sertifikat dari ICSA menangani
keamanan data dan segala sesuatu yang berkaitan dengan privasi.
AICPA/CICA WEBTRUST
AICPA dan CICA membuat program webtrust pada tahun 1997 yang memberikan jaminan
dalam hal kebijakan bisnis, integritas transaksi dan perlindungan informasi (keamanan data).
AICPA/CICA SYSTRUST
Systrust baru dikembangkan pada bulan juli 1999. Penjaminan ini didesain untuk
meingkatkan rasa percaya pihak manajemen, pelanggan dan mitra usaha atas sistem yang
mendukung keseluruhan atau sebagian proses bisnis tertentu. Layanan penjaminan ini
melibatkan evaluasi keandalan sistem oleh akuntan publik dalam empat kriteria dasar yaitu
ketersediaan, keamanan, integritas dan keterpeliharaan.
3. AUDIT BERKESINAMBUNGAN
Teknik ini perlu dikembangkan hingga memungkinkan auditor untuk meninjau
berbagai transaksi dalam interval yang cukup sering atau ketika transaksi tersebut terjadi.
Agar dapat berjalan efektif, pendekatan semacam itu akan perlu menggunakan agen
pengendali inteligen atau program computer yang membentuk metode heuristis yang
mencariberbagai anomaly dalam transaksi elektronik.
6. OTENTIKASI
Dalam sistem tradisional, dokumen-dokumen bisnis yang ditulis menentukan
keatentikan pesanan penjualan mitra usaha atau pelanggan. Dengan tidak adanya bentuk fisik
yang dapat ditinjau atau disetujui, otentikasi dijalankan melalui tanda tangan digital dan
sertifkasi digital.
9. INTEGRITAS DATA
Untuk menilai integritas data, para akuntan harus mengenal konsep proses komputasi
dokumen dan peran tanda tangan digital dalam tranmisi data.
SERVER
Node dalam LAN seringkali berbagai sumber daya yang sama seperti program data
dan printer yang kesemuanya dikelola melalui computer dengan fungsi khusus yang disebut
server. Ketika server menerima permintaan atas sumberdaya, permintaan tersebut
dimasukkan dalam antrean dan diproses sesuai urutannya.
Figur 12.9 LAN dengan server file dan pencetak
Figur 12.10 Bridge dan Gateway yang menghubungkan LAN serta WAN
Pada teknik gambar diatas, Bridge menyediakan cara untuk menghubungkan berbagai LAN
dengan jenis yang sama seperti dari sebuah IBM token ring ke IBM token ring lainnya.
Gateway menghubungkan berbagai LAN dari jenis yang berbeda dan juga digunakan untuk
menghubungkan beberapa LAN ke berbagai WAN.
TOPOLOGI BINTANG
Topologi bintang (star topology) menggambarkan jaringan beberapa komputer dengan
sebuah komputer pusat besar (host) di hub, yang memiliki koneksi langsung ke peripheral
beberapa komputer lainnya yang lebih kecil. Komunikasi antarberbagai node dalam topologi
bintang dikelola dan dikendalikan dari lokasi host.
Jika salah satu atau beberapa node dalam jaringan bintang tidak berfungsi, maka
komunikasi antar-node akan tetap memungkinkan melalui lokasi pusat. Akan tetapi jika lokasi
pusat tidak berfungsi, tiap node dapat berfungsi secara local walaupun tidak dapat
berkomunikasi dengan node lainnya.
TOPOLOGI CINCIN
Topologi cincin (ring topology) meniadakan lokasi pusat. Semua node dalam konfigurasi
ini memiliki status yang sama, jadi tanggung jawab untuk mengelola komunikasi yang
didistribusikan antar-node. Jika Node A ingin mengirimkan pesan ke Node D, pesan terseut
akan diterima, disusun kembali dan diteruskan oleh Node B dan C hingga tiba ke tujuannya.
Pada LAN, kondisi basis data dikelola secara lokal, dan sumber daya umum yang
digunakan bersama terpusat dan dikelola oleh sebuah server file. Sedangkan pada WAN,
kondisi basi data dapat dibagi-bagi bukan terpusat.
TOPOLOGI BUS
Topologi bus (bus topology) adalah topologi LAN yang paling populer, karena semua
node dikoneksikan ke sebuah kabel yang sama disebut bus. Komunikasi dan transfer file
antarterminal kerja dikendalikan secara terpusat oleh satu atau lebih server.
Figur 12.14 Topologi Bus
TOPOLOGI KLIEN_SERVER
Para pengguna bersaing untuk mendapatkan akses ke data bersama dan harus
mengalami antrean, penundaan, serta pengeluaran sehingga sering kali mengakibatkan
kemacetan data.
Model klien-server mendistribusikan pemrosesan antara computer pengguna A (klien)
dengan server file pusat. Kedua komputer tersebut adalah bagian dari jaringan, tetapi masing-
masing diberikan fungsi terbaik yang dapat dilakukannya. Contohnya, pencarian bagian
record dari sebuah aplikasi yang berada di server, dan bagian manipulasi data dikomputer
klien. Jadi, hanya satu record bukan keseluruhan file yang harus dikunci dan dikirimkan ke
klien untuk diproses. Setelah pemrosesan, record tersebut dikembalikan ke server, yang akan
menyimpannya ke tabel serta membuka kunci. Pendekatan ini mengurangi kemacetan dan
memungkinkan penggunaan data bersama secara lebih efisien.
3. TABRAKAN DATA
Dua atau lebih sinyal yang ditransmisikan secara simultan akan mengakibatkan
adanya tabrakan data (data collision) yang dapat menghancurkan kedua (semua) pesan
tersebut. Ketika hal ini terjadi, berbagai pesan tersebut akan harus ditransmisikan ulang.
Terdapat beberapa teknik untuk memgelola sesi dan mengendalikan tabrakan data, tetapi
kebanyakan merupakan varian dari ketiga metode dasar ini yaitu polling, token passing, dan
carrier sensing.
POLLING
Adalah teknik yang paling terkenal untuk membuat sesi komunikasi dalam WAN.
Salah satu lokasi, yang disebut master akan melakukan pengumpulan (poll) berbagai lokasi
slave untuk menentukan apakah slave tersebut memiliki data yang akan ditransmisikan. Jika
sebuah slave merespons sebagai konfirmasi, maka lokasi master akan mengunci jaringan
ketika data tersebut ditransmisikan. Lokasi-lokasi lainnya harus menunggu hingga sampai
gilirannya. Teknik polling sesuai dengan topologi bintang dan hierarkis.
TOKEN PASSING
Token passing melibatkan transmisi sinyal khusus token-di jaringan dari satu node ke
node lainnya dalam urutan tertentu. Setiap node dari jaringan menerima token, membuatnya
kembali dan meneruskannya ke node berikutnya. Hanya node yang memiliki token yang
diizinkan untuk mentransmisikan data.
CARRIER SENSING
Carrier sensing adalah teknik akses acak yang mendeteksi tabrakan ketika terjadi. Teknik ini
secara formal disebut sebagai carrier sensing multiple acces with collision detection
(CSMA/CD),digunakan dengan topologi bus. Pendekatan ini tidak bersifat aman dari
kegagalan seperti dalam token passing. Tabrakan dapat terjadi ketika dua atau lebih node,
tidak menyadari keinginan satu sama lain untuk melakukan transmisi, melakukan transmisi
secara simultan ketika kedua node tersebut secara independen menganggap saluran aman
untuk digunakan. Pendukung pendekatan token passing yang dapat menghindarkan dari
tabrakan sebagai keuntungan utama jika dibandingkan dengan model CSMA/CD.
Ethernet adalah piranti lunak LAN yang paling dikenal dan yang menggunakan
standar CSMA/CD. Keuntungan utama Ethernet merupakan peranti lunak yang sudah mapan,
andal dan sangat dipahami oleh para ahli jaringan. Ethernet juga memiliki sejumlah
keuntungan ekonomis jika dibandingkan dengan token ring yaitu 1) teknologinya, yang
bersifat sederhana, sesuai untuk pengkabelan dengan menggunakan kabel ulir ganda yang
lebih murah, sementara token cincin bekerja baik dengan kabel koaksial yang lebih murah; 2)
kartu antar muka jaringan yang digunakan oleh Ethernet jauh lebih murah daripada yang
digunakan untuk topologi cincin; dan 3) Ethernet menggunakan topologi bus, yang lebih
mudah untuk dikembangkan.
1. STANDAR EDI
Kunci keberhasilan EDI adalah penggunaan format standar untuk pengiriman pesan
antarberbagai sistem yang berbeda. Standar yang di AS adalah format American National
Institute (ANSI) X.12. Standar yang digunakan secara internasional adalah format EDI For
Administration, Commerce, and Transport (EDICAFT).
Figur 12.20 Standar AS format X.12
2. MANFAAT EDI
Berikut ini adalah beberapa penghematan biaya yang umum ditemukan dalam EDI
untuk menjustifikasi pendekatan tersebut.
Pengetikan data. EDI mengurangi atau bahkan meniadakan kebutuhan untuk entri
data.
Pengurangan kesalahan. Perusahaan yang menggunakan EDI melihat adanya
penurunan dalam kesalahan pengetikan data, interpretasi manusia, dan kesalahan
klasifikasi, serta kesalahan klasifikasi serta kesalahan penyimpanan (kehilangan
dokumen).
Pengurangan kertas. Penggunaan amplop dan dokumen elektronik mengurangi secara
drastis formulir kertas dalam sistem.
Pengiriman. Dokumen yang dikirim digantikan dengan transmisi data yang jauh lebih
murah.
Prosedur otomatis. EDI mengotomatiskan berbagai aktivitas manual yang berkaitan
dengan pembelian, pemrosesan pesanan penjualan, pengeluaran, kas, dan penerimaan
kas.
Pengurangan persediaan. Dengan memesan secara langsung ketika dibutuhkan dari
para pemasok, EDI mengurangi kesenjangan waktu yang mendorong akumulasi
persediaan.
3. EDI KEUANGAN
Menggunakan EDI untuk pemrosesan pengeluaran kas dan penerimaan kas lebih sulit
daripada menggunakan EDI untuk aktivitas pembelian dan penjualan. Transfer data elektronik
(electronic funds transfer- EFT) membutuhkan bank perantara antarmitra usaha.
Figur 12.22 Transaksi EFT antara mitra usaha
Transfer dana elektronik (electronic funds transfer-EFT) membutuhkan bank perantara antar
mitra usaha. Faktur pembelian diterima dan secara otomatis disetujui pembayarannya oleh
sistem EDI pembeli. Pada tanggal pembayaran, sistem pembeli secara otomatis akan
melakukan EFT ke bank asal (originating bank-OBK). OBK memindahkan dana dari rekening
pembeli dan mentransmisikannya secara elektronik ke bank lembaga kliring otomatis
(automatic clearing house-ACH). ACH adalah bank sentral yang dimiliki berbagai rekening
bank anggotanya. ACH mentransfer dana dari OBK ke bank penerima (receiving bank-RBK)
yang kemudian meneruskan dana tersebut ke rekening penjual.
FUNGSI LAPISAN
Lapisan Fisik. Lapisan fisik, tingkat pertama dan terendah dalam protokol, menentukan
berbagai standar untuk interkoneksi fisik antarperalatan dengan sirkuit elektronik.
Lapisan Penghubung Data. Protokol lapisan penghubung data berkaitan dengan transmisi
berbagai paket data dari satu node ke node lainnya berdasarkan alamat terminal kerja.
Lapiasan Jaringan. Protokol lapisan jaringan berkaitan dengan routing dan penyiaran data
ke berbagai LAN dan WAN yang berbeda berdasarkan alamat jaringan.
Lapisan Transportasi. Tujuan dari lapisan transportasi adalah untuk memastikan pengiriman
keseluruhan file atau pesan di lintas jaringan tunggal atau beberapa jaringan, berapapun
jumlah dan jenis peralatan yang berbeda dilibatkan didalamnya.
Lapisan Sesi. Lapisan sesi adalah koneksi khusus antara dua pengguna atau entitas dalam
jaringan. Tujuan dari lapisan ini adalah untuk menjamin koneksi yang benar dan
tersinkronisasi.
Lapisan Presentasi. Dalam lapisan presentasi, data yang sedang ditransmisikan sering kali
berada dalam format yang sangat berbeda dari yang diminta oleh aplikasi pengguna.
Lapisan Aplikasi. Lapisan aplikasi menyediakan lingkungan umum bagi pengguna atau
aplikasi pengguna untuk mengakses jaringan.
BAB 13
Mengelola Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Sistem informasi yang berorientasi pada pengguna dan responsif merupakan aset yang
bernilai pada organisasi bisnis modern. Sistem yang didesain dengan baik dapat
meningkatkan kinerja bisnis dengan cara mengurangi persediaan, menghilangkan aktivitas
yang tak bernilai tambah, memperbaiki layanan pelanggan, dan mengatur aktivitas rantai
pasokan.
Inisiasi Proyek. Inisiasi proyek adalah proses penilaian proposal sistem untuk melihat
konsistensinya dengan rencana sistem strategis dan di evaluasi kelayakan dan biaya -
manfaatnya. Alternatif desain konseptual dipertimbangkan dan yang dipilih kemudian
dimasukkan ke tahap konstruksi SDLC. Bergantung pada sifat proyek dan kebutuhan
perusahaan, proposal bisa dikembangkan di dalam perusahaan, berupa paket komersial
atau keduanya.
Sistem Warisan
Persyaratan Bisnis
5. Strategi Sistem
- Menilai Kebutuhan Informasi
Antarmuka Sistem, Strategis
Arsitektur dan Permintaan - Mengembangkan Rencana Sistem Umpan Balik: Permintaan Pengguna
Pengguna Strategis Mengenai SIstem yang Baru
- Membuat Rencana Tindakan
4. Inisiasi Proyek
- Analisis Sistem
- Konseptualisasi Desain Alternatif
- Evaluasi dan Seleksi Sistem
Umpan Balik: Permintaan Pengguna
untuk Perbaikkan dan Pendukung
Proposal Sistem Terseleksi
Dikembangkan ke Desain Sistem
yang Terperinci
Mengimplementasikan aplikasi sekali jadi (big bang), sistem modern diterapkan per bagian
secara terus-menerus dan cepat, sehingga dapat secara lebih akurat mencerminkan kebutuhan
bisnis yang terus berubah. Aspek lain dari pemeliharaan modern mencakup pembuatan
insfrastruktur pendukung pengguna. Ini bisa mencakup layanan bantuan (help desk), yang
menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi pengguna, dan mendokumentasi umpan balik dari
pengguna yang berkaitan dengan masalah dan kesalahan sistem.
Strategi Sistem
Tujuan dari strategi sistem (system strategy) adalah untuk menghubungkan proyek sistem
individual dengan tujuan strategis dari perusahaan. Perusahaan yang mempertimbangkan
strategis sistem secara serius akan membentuk komisi pengarah (steering committee) untuk
memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap proyek sistem.
Input pada tahap strategi sistem ini adalah rencana bisnis, situasi sistem warisan, dan umpan
balik dari komunitas pengguna. Dalam bagian ini, akan ditunjukkan bagaimana setiap
informasi ini dikumpulkan untuk Sistem Informasi Akuntansi membentuk rencana strategis
yang komprehensif, yang akan menghasilkan rencana tindakan untuk memilih dan
mengembangkan proyek sistem individual.
Keputusan pembelian menjadi lebih sederhana, karena informasi yang mengatur pengadaan telah
tertuang dalam rencana yang koheren
Proses perolehan lebih cepat, sehingga kecepatan pengadaan menjadi maksimal dan fleksibel
tanpa harus mengorbankan koherensi arsitektur
Mengenali Masalah
Manajemen reaktif (reactive management) menganggapi masalah hanya ketika masalah
tersebut mencapai status krisis dan tidak dapat lagi diabaikan. Pendekatan ini mencapai
tekanan yang besar untuk memecahkan masalah dengan cepat ketika masalah itu diketahui.
Sering kali,tindakan ini menghasilkan analisis yang dikerjakan dengan tergesa-gesa,
identifikasi masalah yang tidak lengkap, jalan pintas dalam desain, buruknya partisipasi
pengguna, dan produk finalnya adalah solusi yang kurang optimal.
Kelayakan teknis (technical feasibility) berkaitan dengan apakah sistem tersebut dapat
dikembangkan dengan technologi yang ada pada saat ini atau apakah diperlukan teknologi
baru.
Kelayakan hukum (legal feasibility) mengidentifikasi setiap konflik antara proposal yang
diusulkan dan kemampuan perusahaan untuk bebas dari tanggung jawab hukumnya.
Proposal Proyek
Alasan Meminta Sistem Baru : Untuk dapat mengelola persedian dengan lebih baik mengurangi
keusangan, meningkatkan perputaran barang dan mengurangi biaya penyimpanan persediaan
Kelayakan Teknis 9
Kelayakan Ekonomi 8
Kelayakan Hukum 10
Kelayakan Operasional 10
Kelayakan Jadwal 8
Sumber Daya
Manusia
Prioritas
Tinggi
Organisasi
Paket
Prioritas
Sedang Infrastruktur
Transportasi TI
Pengiriman
Prioritas Real
Transportasi
Rendah Penumpang
Perkiraan Biaya
Balanced scorecard menyarankan agar kita memandang organisasi dari empat perspektif. Kita
mengembangkan metrik, mengumpulkan data, dan menganalisisnya berdasarkan masing-
masing perspektif tersebut. Keempat perspektif tersebut adalah:
Perspektif Pelanggan
Filosofi manajemen akhir-akhir ini telah menunjukkan peningkatan realisasi
kepentingan pada focus pelanggan dalam semua jenis bisnis. Indikatornya adalah: jika
para pelangan tidak puas, mereka akan mencari pemasok lainnya yang akan memenuhi
kebutuhan mereka. Perspektif pelanggan mencakup ukuran-ukuran yang objektif,
seperti tingkat retensi pelanggan, serta criteria yang lebih subjektif, seperti penelitian
pasar dan survey kepuasan pelanggan.
Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan mencakup ukuran tradisional seperti profitabilitas, laba, dan
penjualan. Akan tetapi, penekanan yang berlebihan pada kinerja keuangan dapat
mendorong terjadinya keputusan jangka pendek yang bisa menyebabkan
ketidakseimbangan dengan perspektif-perspektif lainnya.
Inisiasi Proyek
Inisiasi proyek mencakup pemeroleh pemahaman yang terperinci dari masalah pengguna dan
usul berbagai solusi alternatif. Setiap proposal dinilai dalam hal kelayakannya dan biaya
manfaatnya. Pilihan yang diambil dalam langkah ini kemudian dilanjutkan ke tahap
konstruksi dalam SDLC.
Analisis Sistem
Masalah bisnis harus dipahami secara penuh oleh analisis sistem sebelum merumuskan solusi.
Analisis yang tidak lengkap atau cacat akan mengarah ke solusi yang tidak lengkap dan cacat.
Oleh sebab itu, analisis sistem menjadi landasan untuk keseluruhan SDLC. Analisis sistem
(system analysis) sebenarnya merupakan proses dua langkah yang melibatkan survey atas
sistem yang ada saat ini dan analisis atas kebutuhan pengguna.
Internal Pelanggan
Mengumpulkan Fakta
Fakta sistem dibagi dalam kelas-kelas berikut ini:
1. Sumber Data. Termasuk kedalam kelas ini adalah entitas eksternal, seperti pelanggan
atau pemasok; juga sumber internal dari departemen lain.
2. Pengguna. Termasuk dalam kelompok ini adalah para manajer dan pengguna
operasional.
3. Tempat Penyimpanan Data. Tempat penyimpanan data adalah file, basis data, akun,
dan dokumen sumber yang digunakan dalam sistem.
4. Proses. Tugas pemrosesan merupakan kegiatan operasional manual atau komputer
yang mewakili keputusan atau tindakan yang digerakkan oleh informasi.
5. Arus Data. Arus data diwakili oleh gerakan berbagai dokumen dan laporan di antara
sumber data, tempat penyimpanan data, tugas-tugas pemrosesan dan pengguna.
6. Pengendalian. Termasuk dalam hal ini adalah pengendalian akuntansi dan operasional
dan dapat juga berupa prosedur manual atau komputer.
7. Volume Transaksi. Analisis harus mendapatkan sebuah tolak ukur volume transaksi
untuk periode waktu tertentu.
8. Tingkat Kesalahan. Kesalahan transaksi sangat erat kaitannya dengan volume
transaksi. Ketika sistem mencapai kapasitasnya, tingkat kesalahan meningkat sampai
pada tingkat yang tidak dapat diterima.
9. Biaya Sumber Daya. Sumber daya yang digunakan oleh sistem saat ini adalah biaya
tenaga kerja, waktu, bahan (seperti faktur), dan overhead langsung.
10. Kemacetan dan Redudansi Operasi. Pada periode saat beban mencapai titik puncak,
hal ini dapat menimbulkan penundaan dan meningkatkan kesalahan pemrosesan.
Dengan mengidentifikasi area masalah ini pada tahap survey, analisis bisa
menghindari kesalahan yang sama pada saat mendesain sistem yang baru.
Langkah Analisis
Analisis sistem merupakan sebuah proses intelektual yang dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan fakta. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan di titik mana survey akan
berakhir dan analisis dimulai.
Tagihan Data
Barang Pemasok Pilihan B, Sistem EDI
Pesanan Pesanan
Permintaan Transaksi Penjualan
Pembelian
Pembelian Elektronik Elektronik
Elektronik
Pesanan
Sistem
Pelanggan Perencanaan Proses Sistem EDI Sistem EDI
Produksi
Pemrosesan Pembelian Pemasok
Pelangga Pesanan di
n Pemasok
Pilihan A, merupakan sistem pembelian batch. Input awal untuk proses ini adalah permintaan
pembelian dari bagian pengendalian persediaan. Ketika persediaan mencapai titik pemesanan
kembali yang sudah ditentukan sebelumnya, persediaan baru disimpan sesuai dengan jumlah
pesanan ekonomis (EQQ). Pengiriman pesanan pembelian kepada pemasok melalui kantor
pos Amerika Serikat.
Pilhan B, menggunakan teknologi EDI. Pemicu sistem ini adalah permintaan pembelian dari
bagian perencanaan produksi. Sistem pembelian menentukkan kuantitas dan pemasok, dan
kemudian mengirimkan pesanan secara online melalui peranti lunak EDI kepada pemasok.
Evaluasi Dan Pemilihan Sistem
Tahap evaluasi dan pemilihan sistem (system evalustion and selection) merupakan sebuah
proses optimalisasi yang berusaha mencari sistem terbaik. Tujuan prosedur evaluasi dan
pemilihan formal adalah untuk menstruktur proses pengambilan keputusan, dan karenanya
mengurangi ketidakpastian dan risiko dari keputusan yang buruk.
Proses pemilihan ini melibatkan dua langkah:
1. Melakukan studi kelayakan yang terperinci.
2. Melakukan analisis biaya-manfaat.
Biaya Berulang
Pemeliharaan Peranti Keras
Kontrak Pemeliharaan Peranti Keras
Asuransi
Perlengkapan
Biaya Satu Waktu
- Akuisisi peranti Keras. Termasuk dalam hal ini adalah biaya mainframe, PC,
peralatan lengkap, seperti jaringan dan disket. Angka biaya untuk item-item ini
diperoleh dari pemasok.
- Persiapan Lokasi. Aktivitas ini melibatkan biaya yang kadang tidak
terpikirkan, seperti modifikasi bangunan, instalasi peralatan, dan biaya angkut.
- Akuisisi Peranti Lunak. Biaya-biaya ini timbul dari semua peranti lunak yang
dibeli untuk sistem yang diusulkan, termasuk peranti lunak sistem operasi,
peranti lunak untuk mengendalian jaringan dan apliksi komersial. Estimasi
biaya diperoleh dari pemasok.
- Desain Sistem. Ini adalah biaya yang ditimbulkan oleh professional sistem
yang melakukan perencanaan, analisis, dan fungsi desain.
- Pemrograman dan Pengujian. Biaya pemrograman didasarkan pada estimasi
jam kerja personel yang diperlukan untuk menulis program baaru dan
memodifikasi program yang sudah ada untuk sistem yang diusulkan.
- Konversi Data. Biaya ini terjadi dalam proses transfer data dari suatu media
penyimpanan ke media lainnya.
- Pelatihan. Biaya-biaya untuk ini adalah untuk memberikan pendidikan kepada
para pengguna yang akan mengoperasikan sistem baru.
Biaya Berulang
- Pemeliharaan Peranti Keras. Termasuk dalam biaya ini adalah biaya
pemutakhiran computer, juga pemeliharaan preventif dan perbaikan computer
serta selengkapnya.
- Pemeliharaan Peranti Lunak. Termasuk dalam biaya ini adalah biaya
pemutakhiran dan perbaikan sistem operasi, pembelian aplikasi, dan
pengembangan aplikasi dalam perusahaan.
- Asuransi. Termasuk dalam hal ini adalah kerusakan dan risiko, seperti
kebakaran, kegagalan peranti lunak, vandalism, dan kerusakan oleh karyawan
yang merasa tidak puas.
- Perlengkapan. Termasuk dalam biaya ini adalah penggunaan rutin untuk item-
item, seperti kertas dan pita printer dll.
- Personel. Termasuk dalam biaya ini adalah gaji individual yang merupakan
bagian dari sistem informasi.
Mengidentifikasi Manfaat
Manfaat ini bisa berwujud dan tidak berwujud.
Meningkatkan Pendapatan
Meningkatkan penjualan dalam pasar-pasar yang ada saat ini
Ekspansi ke pasar lainnya
Mengurangi Biaya
Mengurangi tenaga kerja
Mengurangi biaya operasi (seperti biaya perlengkapan dan overhead)
Mengurangi peralatan yang mahal
Manfaat Berwujud (tangible benefit) adalah manfaat yang dapat diukur dan dinyatakan dalam
istilah-istilah keuangan. Manfaat berwujud dibagi dalam dua kategori: manfaat yang
meningkatkan pendapatan dan manfaat yang mengurangi biaya. Figur 13-7 menggambarkan
teknik ini.
Figur 13-7 Biaya Pusat Pemrosesan Data Dibebankan Kembali ke
Area Pengguna
Pengguna E
Pengguna A
Dibebankan Dibebankan
Kembali Kembali
Biaya Operasional
Pusat Pemrosesan Data:
Dibebanka
n Kembali
Dibebankan
Pengguna B Biaya tetap yang
Kembali
dialokasikan =
$350.000 Pengguna C
Biaya langsung
= $50.000
Manfaat yang Tidak Berwujud. Tabel 13-4 memuat daftar beberapa kategori umum dari
manfaat tidak berwujud (intangible benefit).
Waktu Tahun Arus Kas Keluar Arus Kas Masuk Awal Tahun Arus Kas Keluar
Arus Kas
Awal Akhir Tahun Akhir Tahun
Masuk
0 $(300.000) 0 $(140.000)
1 (45.000) 170.000 1 (55.000)
135.000
2 (45.000) 170.000 2 (55.000)
135.000
3 (45.000) 170.000 3 (55.000)
135.000
Desain A Desain B
Waktu penyelesaian proyek 1 tahun1 tahun
Perkiraan masa ekonomis sistem 5 tahun5 tahun
Biaya satu waktu (ribuan) $300 $140
Biaya satu waktu (ribuan) yang terjadi di awal
Tahun 1 sampai 5 $45 $55
Manfaat berwujud tahunan (ribuan) yang terjadi
Akhir Tahun 1 sampai 5 $170 $135
Jika biaya dan manfaat berwujud saja yang dipertimbangkan, Desain A akan dipilih daripada
Desain B. namun demikian, nilai manfaat tidak berwujud, bersama dengan nilai kelayakan
desain, juga harus dipertimbangkan dalam analisis terakhir.
Metode Pembayaran Kembali (payback method) merupak variasi dari analisis titik impas
(break-even analysis). Titik impas dicapai ketika total biaya sama dengan total manfaat. Figur
13-9 (a) dan (b) menggambarkan pendekatan ini dengan menggunakan data dari contoh
sebelumnya.
Kurva total biaya terdiri atas biaya satu waktu ditambah dengan nilai sekarang dari biaya
berulang selama masa hidup proyek.
Kurva total manfaat merupakan nilai sekarang dari manfaat berwujud. Perpotongan kedua
garis ini menunjukkan jumlah tahun di masa datang ketika proyek mencapai titik impas, atau
membayar untuk dirinya sendiri. Area yang diarsir antara kurva manfaat dan kurva total biaya
mewakili nilai sekarang dari laba masa depan yang dihasilkan oleh sistem.
Dengan menggunakan criteria ini, Desain B, dengan periode pembayaran kembali empat
tahun, akan lebih dipilih daripada Desain A, yang periode pembayaran kembalinya mencapai
empat setengah tahun. Panjangnya periode pembayaran kembali sering kali dahulu
dipertimbangkan dibandingkan pertimbangan manfaat tidak berwujud lainnya.
Figur 13-9 A Metode Pembayaran Kembali untuk Analisis Arus Kas
Metode Pembayaran
Kembali Terdiskon untuk
Analisis Biaya-Manfaat
600
500 Desain A
400
Dolar (ribuan)
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6
Periode
Figur 13-9 B Metode Pembayaran Kembali untuk Analisis Arus Kas
Lanjutan
600
500 Desain B
400
Dolar (ribuan)
300
200
100
0
1 6
2 3 4 5
Periode
Pembuatan Prototipe
Pebuatan prototipe adalah teknik yang memberikan pengguna versi awal
dari sistem.
Tujuannya adalah untuk menyajikan spesifikasi fungsional yang tidak
ambigu, yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan belajar, serta
akhirnya akan berubah menjadi sebuah sistem yang diimplementasikan
secara penuh. Ketika digabungkan dalam tahapan awal SDLC pembuatan
prototype adalah alat yang efektif untuk menentukan kebutuhan
pengguna. Jika kebutuhan tersebut telah ditetapkan, prototype akan
dibuang dan akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi terstruktur,
seperti siostem akuntansi.
Pendekatan Case
Teknologi computer-aided software engineering (CASE) adalah berbagai
produk piranti lunak komersial yang terdiri atas berbagai aplikasi yang
sangat terintegrasi dan yang mendukung berbagai aktivitas SDLC.
Metodologi ini dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas para
professional sistem, memperbaiki kualitas desain sistem, dan
mempelancar SDLC.
Kebanyakan produk CASE terdiri atas beberapa alat atau aplikasi atas dan
bawah. Alat CASE atas mendukung berbagai aktivitas konseptual analisis
dan desain. Alat CASE bawah mendukung berbagai aktivitas fisik yang
berkaitan dengan pemrograman aplikasi dan pemeliharaan sistem. Alat
CASE digunakan untuk menetapkan kebutuhan pengguna, menciptakan
basis data fisisk dari diagram ER konseptual, menghasilkan spesifikasi
desain sistem, secara otomatis menghasilkan kode program komputer,
dan memfasilitasi pemeliharaan program yang dibuat melalui teknik CASE
atau non-CASE.
Diagram Pert
Teknik evaluasi dan tinjauan proyek (project evaluation and review
technique-PERT)
adalah alat untuk menunjukkan hubungan antar berbagai aktivitas penting
yang membentuk gagasan serta proses pelaksanaan.
Prinsip utama diagram ini adalah:
Diagram Gantt
Diagram Gantt adalah diagram batang horizontal yang menyajikan waktu
secara horizontal dan aktivitas secara vertikal.
Diagram gantt banyak digunakan karena dapat menunjukkan status saat
ini suatu proyek dalam waktu singkat.
B. MEMBENTUK SISTEM
Desain sistem
Tujuan dari tahap desain adalah untuk menghasilkan gambaran terperinci
sistem yang diusulkan, yang akan memenuhi kebutuhan sistem yang
diidentifikasi selama analisis sistem, dan yang sesuai dengan desain
konseptualnya. Dalam tahap ini, semua komponen sistem tampilan
pengguna, tabel basis data, proses, dan pengendaliannya akan ditetapkan
secara sangat hati-hati dan terperinci. Pada akhir tahap ini, berbagai
komponen tersebut akan disajikan secara formal dalam laporan desain
yang terperinci. Laporan ini terdiri atas satu rangkai cetak biru yang
menentukan format layar input, tata letak laporan output, struktur basis
data, dan logika proses. Rencana yang telah dilengkapi ini kemudian akan
diteruskan ke tahap akhir dalam SDLC.
Urutan desain
Tahap desain sistem dalam SDLC mengikuti sebuah rangkaian urutan
peristiwa: membuat model data proses bisnis, menentukan tampilan
konseptual pengguna, mendesain tabel basis data yang dinormalisasi,
mendesain tampilan fisik pengguna, mengembangkan model proses,
menentukan pengendalian sistem, dan melakukan percobaan awal sistem.
Pendekatan iteratif
Karakteristik ini memiliki implikasi pengendalian bagi akuntan dan pihak
manajemen. Contohnya isu pengendalian yang sebelumnya dapat diatasi
mungkin akan perlu dilihat kembali sebagai akibat dari adanya perubahan
dalam desain.
Atribut output
Tampilan output harus memiliki berbagai atribut antara lain:
Tepat waktu Informasi yang tepat waktu, yang cukup akurat dan lengkap,
lebih berharga daripada informasi sempurna yang terlambat disampaikan
hingga menjadi tidak berguna. Oleh karenanya, system harus
menyediakan pengguna informasi yang cukup tepat waktu untuk
mendukung tindakan yang dibutuhkan.
Akurat Output informasi harus bebas dari kesalahan yang penting.
Kesalahan penting adalah kesalahan yang menyebabkan pengguna
melakukan tindakan yang salah atau gagal mengambil tindakan yang
benar. Dokumen operasional dan laporan pengendalian tingkat rendah
biasanya membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi. Akan tetapi untuk
laporan perencanaan tertentu dan laporan yang mendukung pengambilan
keputusan yang cepat, desainer system mungkin harus mengorbankan
akurasi untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu.
Lengkap Informasi harus lengkap, idealnya tidak ada satu pun bagian
informasi penting bagi pekerjaan atau keputusan yang tidak ada dalam
output.
C. MELAKSANAKAN SISTEM
Dalam tahap ini, struktur basis data diisi dengan data, perlengkapan dibeli
dan diinstalasi, para karyawan dilatih, dan sistem didokumentasikan.
Tahap ini diakhiri dengan pelepasan sistem yang baru tersebut dan
penghentian sistem yang lama.
Proses implementasi melibatkan berbagai usaha para desainer,
programer, administrator basis data, pengguna, dan akuntan. Semua
langkah dalam tahap ini mengharuskan menejemen yang hati-hati. Akan
tetapi tidak semua langkah merupakan bagian dari implementasi sistem,
dan tidak semuanya merupakan kekhawatiran para akuntan. Bagian ini
difokuskan pada berbagai aktivitas yang memiliki implikasi terbesar
langsung atas para akuntan dan auditor.
Mendokumentasikan Sistem
Dokumentasi sitem menjelaskan bagaimana sistem bekerja.
1. Perpindahan
Dalam perpindahan cold turkey , perusahaan berpindah dari sistem yang
baru dan secara simultan menghentikan sistem yang lama. Jika
mengimplementasikan sistem yang sederhana, seringkali pendekatan ini
adalah pendekatan yang termudah dan paling murah. Untuk sistem yang
lebih kompleks, pendekatan ini paling beresiko. Perpindahan cold turkey
adalah sama dengan terjun payung tanpa perasut cadangan.
2. Perpindahan Bertahap
Perpindahan bertahap akan memulai pengoperasian sistem baru dalam
beberapa modul. Dengan membuat sistem baru beroperasi secara
bertahap dalam modul, maka resiko kegagalan sistem yang merupakan
masalah besar, dapat dikurangi. Akan tetapi, pendekatan bertahap ini
dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara subsistem baru dengan
subsistem lama yang belum diganti. Masalah ini dapat diatasi dengan
mengimplementasikan sistem konversi khusus yang menyediakan
antarmuka sementara selama periode perpindahan
Peran Akuntan
Peran akuntan dalam pembentukan dan pelaksanaan di SDLC adalah
signifikan. Kebanyakan kegagalan sistem disebabkan karena desain yang
tidak baik dan implementasi yang tidak benar. Sebagai pemegang
kepentingan dalam semua sistem keuangan, para akuntan harus
menerapkan keahlian mereka dalam proses ini untuk membimbing dan
membentuk sistem yang jadi. Secara khusus, para akuntan harus terlibat
dalam masalah berikut :
Sistem Backbone
Sistem backbone menyediakan struktur sistem dasar yang dapat
dikembangkan. Sistem backbone dilengkapi dengan semua modul
pemrosesan utama yang telah diprogram. Pemasoknya mendesain dan
memprogram antarmuka pengguna agar sesuai dengan kebutuhan klien.
Pendekatan ini dapat menghasilkan sistem yang sangat disesuaikan. Akan
tetapi, menyesuaikan sistem adalah kegiatan yang mahal dan memakan
waktu. Banyak pemasok menggunakan desain sistem berorientasi objek,
yang memanfaatkan berbagai modul yang dapat digunakan kembali,
hingga dapat mengurangi biaya pembuatan khusus sistem bagi pengguna.
Sistem ERP
Sistem ERP sulit untuk diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori
tertentu karena sistem ini memilikisemua karakteristik yang disebutkan
diatas. Sistem ini adalah sistem yang telah ditulis dan yang kadang
diimplementasikan seperti aplikasi siap pakai. Sistem ERP seringkali
merupakan paket peranti lunak yang didukung oleh pemasok dan yang
diinstalasi oleh penyedia layanan dari luar perusahaan.
Keuntungan Peranti Lunak Komersial
Waktu Implementasi
Sistem peranti lunak komersial kecil dapat diimplementasikan hapir secara
instan setelah mengenali kebutuhan perusahaan. Pengguna tidak perlu
menunggu. Keseluruhan ERP akan membutuhkan waktu beberapa minggu
hingga beberapa tahun, tetapi ini masih lebih cepat daripada yang
dibutuhkan untuk pengembangan secara internal atau outsourcing.
Biaya
Biaya pengembangan secara internal dapat secara keseluruhan digunakan
oleh satu pengguna. Akan tetapi karena biaya peranti lunak komersial
disebarkan ke banyak pengguna, biaya per unitnya dapat turun hingga
jauh lebih kecil daripada biaya pengembangan sistem secara internal.
Keandalan
Kebanyakan peranti lunak komersial telah diuji secara menyeluruh
sebelum dirilis ke pasar. Kesalahan sistem apa pun yang tidak terungkap
selama pengujian akan ditemukan oleh perusahaan penggunanya, segera
setelah rilis dan akan diperbaiki. Walaupun tidak ada sistem yang dijamin
bebas dari kesalahan daripada sistem yang sama, yang dikembangkan
secara internal.
Dukungan Pengguna
Biasanya, titik pertama kontak untuk transfer data semacam ini adalah
melalui fungsi dukungan pengguna. Dukungan pengguna meliputi layanan
bantuan, pelatihan bagi pengguna, dan pendidikan, serta secara formal
mendokumentasikan umpan balik dari pengguna, berkaitan dengan
berbagai masalah dan kesalahan sistem. Untuk memfasilitasi
pengumpulan dan analisis data, sistem manajemen pengetahuan adalah
alat pemeliharaan yang efektif.
pengendalian,pemisahan tugas,pengawasan,pengendalian
OTORISASI TRANSAKSI
Dalam lingkungan CBIS,dokumen dan jejak audit dapat memiliki bentuk yang
berbeda dan tidak biasa.
PENGENDALIAN AKSES
Akses ke aktiva perusahaan harus dibatasi hanya pada personel yang memiliki
otoritas. Akses-akses yang tidak terkendali membuat aktiva perusahaan
terekspos atau berada dalam posisi yang tidak terlindungi dari
pengelapan,pengunaan yang ilegal,pencurian,dan perusakan. Dalam lingkungan
CBIS.catatan akuntansi cenderung terkosentrasi dalam dalam proses data atau
perangkat penyimpanan massal.
VERTIFIKASI INDENPENDEN
a.Rekonsilasi total batch pada titik-titik waktu tertentu secara berkala selama
pemrosesan transaksi.
b.Perbandingan aktiva fisik dengan catatan akuntansi.
Bagian ini akan memperkenalkan sebuah kerangka kerja untuk melihat eksposur
CBIS, yang disajikan dalam figur 15-1.
10.Pengendalia aplikasi
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL UNTUK EKSPOSUR CBIS
Bagian ini akan memperkenalkan sebuah kerangka kerja untuk melihat eksposur
CBIS, yang disajikan dalam figur 15-1.
10.Pengendalia aplikasi
KARTU AKSES
Jika upaya log-on berhasil, Sistem operasi akan membuat sebuah tanda
akses (access token) yang berisi informasi penting tentang penguna
,termasuk ID-nya,kata sandi,kelompok penguna,dan hak-hak istimewa
atau khusus yang diberikan kepada penguna. Informasi dalam kartu akses
ini digunakan untuk menyetujui semua tindakan yang berusaha dilakukan
oleh penguna selama sesi tersebut.
f
Kata sandi password merupakan sebuah kode rahasia yang dimasukan oleh
pengguna agar dapat mengakses sistem,aplikasi,file,data,atau server jaringan.
Jika penguna tidak dapat memberikan informasi kata sandi dengan benar ,sistem
operasinya itu akan menolak kata akses tersebut.
Jejak audit (audit trail) merupakan catatan harian yang dapat didesain
untuk mencatat aktivitas pada sistem,aplikasi,dan tingkat pengguna.
Sistem operasi memungkinkan pihak manajemen untuk memilih
peristiwa-peristiwa mana aja yang akan dicatat dalam catatan harian
tersebut. Sebuah kebijakan audit yang efektif akan menangkap semua
peristiwa penting tanpa memenuhinya dengan aktivitas-aktivitas yang
spele.