Disusun oleh:
Widita Putri
1765050370
JAKARTA
Hipertensi pada Anak
Hipertensi ringan atau sedang pada umumnya tidak menunjukkan gejala yang
nyata, namun pada hipertensi berat menunjukkan nyeri kepala, vertigo,
gangguan penglihatan, sakit perut, dysuria, polyuria, hematuria, edema,
epistaksis dan nausea. Bayi muda dalam keadaan hipertensi akut dapat
menunjukkan gejala gagal jantung kongestif. Hipertensi akut dan berat pada
anak terutama usia sekolah umumnya disebabkan oleh glomerulonefritis,
sedangkan hipertensi kronik terutama oleh penyakit parenkim ginjal.
III. Evaluasi
Evaluasi awal pada anak yang hipertensi dapat dilakukan oleh dokter spesialis
anak, anamnesis terhadap pasien dan keluarganya harus dilakukan bersamaan
dengan pemeriksaan fisik. Sehingga pada evaluasi awal, yang dapat dilakukan
adalah:
- Darah lengkap
- Serum elektrolit, asam urat
- Fungsi ginjal
- Lemak darah
- Urinalisis
- USG
IV. Tatalaksana
Tujuan pengobatan hipertensi pada anak adalah mengurangi resiko jangka
pendek maupun panjang terhadap penyakit kardiovaskular dan target organ
damage. Pada umumnya dokter anak ahli nefrologi sepakat bahwa pengobatan
hipertensi ditujukan terhadap anak yang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas persentil ke-99 dan menetap.
- Nonmedikamentosa (Lifestyle modification) mencakup penurunan
berat badan, diet rendah lemak dan garam (1,2 gr/hari pada usia 4-8tahun
dan 1,5 gr/hari pada anak yang lebih besar), olahraga teratur,
menghentikan rokok dan kebiasaan minum alkohol.
Anak dan remaja yang mengalami prehipertensi dan hipertensi tingkat I
dianjurkan untuk mengubah gaya hidupnya.
- Medikamentosa
Indikasi farmakologis:
o Hipertensi simtomatik
o Kerusakan organ target (retinopati, hipertrofi ventrikel kiri,
proteinuria)
o Hipertensi sekunder
o Diabetes mellitus
o Hipertensi I yang tidak mengalami perbaikan setelah mengubah
pola hidup
o Hipertensi II
Golongan diuretic dan beta blocker dianggap paling aman untuk anak-
anak kemudian bila ada penyakit penyerta (diabetes mellitus dan
proteinuria) dapat diberikan ACE inhibitor, atau Calcium channel blocker
pada anak-anak yang migraine.
o ACE-inhibitor:
Kaptopril 0,3-0,5 mg/kgBB/kali, maks 6mg/kgBB/hari
o Diuretic
HCT 1mg/kgBB/hari 1x sehari
Furosemide 0,5-2 mg/kgBB/hari, maks 6 mg/kgBB/hari
Spironolakton 1 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis
o Beta blocker
Propranolol 1-2 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis, maks
4mg/kgBB/hari
o Calcium channel blocker
Amlodipine (anak usia 6-17 tahun): 2,5 – 5 mg/kgBB/kali
1x sehari