Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN PUSTAKA

HIPERTENSI PADA ANAK

Disusun oleh:

Widita Putri

1765050370

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

PERIODE 04 MEI – 06 JUNI 2020

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA
Hipertensi pada Anak

I. Definisi dan Klasifikasi


Batasan hipertensi:
- Tekanan darah normal : sistolik dan diastolic < persentil 90
- Prehipertensi : sistolik / diastolic > / = persentil ke-90 namun < persentil
95 (anak remaja dengan tekanan darah 120/80mmHg harus dianggap
sebagai prehipertensi)
- Hipertensi : nilai rata-rata sistolik dan atau diastolic > persentil ke-95
berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan pada pengukuran
sebanyak 3x atau lebih
- Hipertensi tingkat I : sistolik dan diastolic diantara persentil 95 dan 99
ditambah 5mmHg
- Hipertensi II : sistolik atau diastolic diatas persentil 99 ditambah 5mmHg

Hipertensi ringan atau sedang pada umumnya tidak menunjukkan gejala yang
nyata, namun pada hipertensi berat menunjukkan nyeri kepala, vertigo,
gangguan penglihatan, sakit perut, dysuria, polyuria, hematuria, edema,
epistaksis dan nausea. Bayi muda dalam keadaan hipertensi akut dapat
menunjukkan gejala gagal jantung kongestif. Hipertensi akut dan berat pada
anak terutama usia sekolah umumnya disebabkan oleh glomerulonefritis,
sedangkan hipertensi kronik terutama oleh penyakit parenkim ginjal.

II. Etiologi dan Faktor resiko


Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi atas hipertensi esensial (primer)
dan sekunder. Diantara penyebab sekunder umumnya pada preadolesens,
penyakit parenkim ginjal merupakan bentuk yang paling banyak ditemukan.
Memasuki usia remaja, hipertensi primer sering terjadi, dikaitkan juga dengan
kejadian obesitas pada mereka.
Hipertensi sekunder biasanya menunjukkan tekanan darah yang lebih tinggi
dibandingkan hipertensi primer. Peningkatan tekanan darah transien antara
lain konsumsi kafein, lelah, nyeri dan stress yang sering membuat salah
interpretasi terhadap hipertensi.
Selain obesitas, penyakit sindrom metabolic seperti kadar HDL yang rendah,
trigliserida yang tinggi, resistensi insulin merupakan faktor resiko terhadap
hipertensi. Tentunya riwayat hipertensi dalam keluarga juga menguatkan
resiko hipertensi

III. Evaluasi
Evaluasi awal pada anak yang hipertensi dapat dilakukan oleh dokter spesialis
anak, anamnesis terhadap pasien dan keluarganya harus dilakukan bersamaan
dengan pemeriksaan fisik. Sehingga pada evaluasi awal, yang dapat dilakukan
adalah:
- Darah lengkap
- Serum elektrolit, asam urat
- Fungsi ginjal
- Lemak darah
- Urinalisis
- USG

IV. Tatalaksana
Tujuan pengobatan hipertensi pada anak adalah mengurangi resiko jangka
pendek maupun panjang terhadap penyakit kardiovaskular dan target organ
damage. Pada umumnya dokter anak ahli nefrologi sepakat bahwa pengobatan
hipertensi ditujukan terhadap anak yang mengalami peningkatan tekanan
darah diatas persentil ke-99 dan menetap.
- Nonmedikamentosa (Lifestyle modification)  mencakup penurunan
berat badan, diet rendah lemak dan garam (1,2 gr/hari pada usia 4-8tahun
dan 1,5 gr/hari pada anak yang lebih besar), olahraga teratur,
menghentikan rokok dan kebiasaan minum alkohol.
Anak dan remaja yang mengalami prehipertensi dan hipertensi tingkat I
dianjurkan untuk mengubah gaya hidupnya.

- Medikamentosa
Indikasi farmakologis:
o Hipertensi simtomatik
o Kerusakan organ target (retinopati, hipertrofi ventrikel kiri,
proteinuria)
o Hipertensi sekunder
o Diabetes mellitus
o Hipertensi I yang tidak mengalami perbaikan setelah mengubah
pola hidup
o Hipertensi II
Golongan diuretic dan beta blocker dianggap paling aman untuk anak-
anak kemudian bila ada penyakit penyerta (diabetes mellitus dan
proteinuria) dapat diberikan ACE inhibitor, atau Calcium channel blocker
pada anak-anak yang migraine.
o ACE-inhibitor:
 Kaptopril 0,3-0,5 mg/kgBB/kali, maks 6mg/kgBB/hari
o Diuretic
 HCT 1mg/kgBB/hari 1x sehari
 Furosemide 0,5-2 mg/kgBB/hari, maks 6 mg/kgBB/hari
 Spironolakton 1 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis
o Beta blocker
 Propranolol 1-2 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis, maks
4mg/kgBB/hari
o Calcium channel blocker
 Amlodipine (anak usia 6-17 tahun): 2,5 – 5 mg/kgBB/kali
1x sehari

Alur pemberian farmakologis pada anak dengan hipertensi adalah:

1. A) Diuretic, mulai dengan dosis minimal atau B) Penghambat


adrenergic (alpha dan beta blocker) mulai dengan dosis minimal
2. Jika tekanan belum turun, A) tambahkan atau ganti dengan
penghambat adrenergic atau B) tambahkan atau ganti dengan
diuretic golongan thiazide
3. Poin 2 dilanjutkan sampai mencapai dosis maksimal, namun bila
tidak turun juga; A) tambahkan golongan vasodilator atau B) rujuk
ke nefrologi anak
REFERENSI

1. Tatalaksana Hipertensi . IDAI. UKK Nefrologi. 2011


2. Dharmawan B. Tatalaksana Hipertensi pada Anak: Fatmawati
Hospital Journal. 2019

Anda mungkin juga menyukai