Anda di halaman 1dari 2

RAFIDAH KHAIRUNNISA / 6130016020

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh, saudara-saudara sesama muslim


yang saya cintai, Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil
ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa
shohbihi ajmain, Ama ba’du.
Di hari-hari kita sekarang ini, sedang heboh wabah Corona, dan hanya Allah SWT yang
mengetahui kapan akan diangkat olehNya, perlu kita ketahui, semua yang terjadi di muka
bumi ini, baik yang di langit maupun di bumi, di kedalaman lautan, sudah Allah takdirkan
jauh sebelum penciptaan manusia, bukan hal yang baru, dan subhanallah dengan adanya
Corona seperti ini seperti yang ada dalam Alquran sebutkan adalah membuat orang yang
punya masalah-masalah itu menjadi kecil semuanya karena ada masalah yang lebih besar
yang mereka sedang hadapi, dan juga agar kalian tidak terlalu berlebihan bergembira
sehingga melampaui batas dari apa yang Ia berikan, dan Allah tidak suka dengan orang-orang
yang sombong.
Pelajaran besar bagi orang beriman adalah mereka meyakini tentang takdir Allah,
kalau Allah SWT mampu melakukan apa saja, bukankah Allah sudah terangkan firaun
sebelumnya? Allah hancurkan Namrud, Firaun dengan air di laut merah, Namrud
dengan seekor lalat dan kaum Hud yang begitu kuat, kaum Ad yang dikenal tinggi
besar kekar-kekar, bahkan postur tubuhnya hampir mendekati postur tubuh nabi
Adam AS, artinya 60 siku ke langit, Allah binasakan dengan tiupan angin
Begitu banyak contoh-contoh dalam masalah ini, dan bukankah sudah Allah turunkan begitu
banyak virus sebelum Corona ini? Dan itu sudah banyak terjadi, sudah banyak DBD yang
membuat orang meninggal dunia, ada HIV, SARS dan lain-lainnya. Dan Allah SWT
menurunkan semua itu sebagai pelajaran agar manusia orang-orang beriman tahu, Allah
mampu mengerjakan apa saja, tapi semua itu berputar sesuai keMaha Adilan Allah, dan tidak
mungkin menyusahkan hambaNya, dan pasti ada hikmah-hikmah yang banyak manusia
belum bisa menjangkaunya, dan Allah SWT menjadikan itu terjadi.
Diantara hikmah yang sangat besar, pelajaran adalah bagaimana seluruhnya sekarang
peduli dengan kebersihan. Bayangkan teman-teman jika tidak terjadi Corona ini,
maka manusia main dalam jorok dan kotornya, maka sekarang semua harus
dibersihkan, tangan dibersihkan, meja makan, kursi, pegangan pintu, segala macam
hal. Sebenarnya tanpa menunggu suatu penyakit, semua itu harus dijaga. Dan Allah
SWT sendiri menyebutkan Allah suka keindahan dan kebersihan.
Diluar dari semua itu, wabah yang kita lihat ini merupakan peringatan bagi manusia dan azab
bagi orang-orang kafir yang memang layak diazab. Peringatan bagi orang kafir, ateis, dan
komunis yang sombong serta menentang Allah, tidak meyakini keberadaan Tuhan.
Peringatan bagi mereka bahwa semua yang ada di alam semesta ini ada yang
mengaturnya sehingga mereka sadar. Alam ini diatur oleh Tuhan, yaitu Allah; pemilik
semesta, yang mengaturnya, yang mendengar kesombongan mereka lalu menurunkan
azab-Nya.

Akan tetapi, yang namanya musibah, walaupun terjadi di suatu tempat, terkadang kita terkena
dampaknya. Kaum muslimin yang biasa berdagang ke negeri tersebut menjadi terhalang,
tidak bisa melanjutkan urusan dagangnya ke sana. Mereka yang punya famili di sana menjadi
serba salah; mau menyelamatkan tapi takut terkena wabah dan sebagainya. Inilah musibah.
Bagi orang kafir, ini adalah azab; bagi kaum muslimin, ini adalah ujian. Apakah kita bisa
sabar?

Kepada orang yang sabar, berikanlah kabar gembira. Siapa orang yang sabar? Yaitu
orang yang ketika ditimpa musibah, ia mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji-
un,inilah ucapan seorang muslim. Sabar, ini hanya sementara. Mudah-mudahan
segera dibuka kembali karena ini disebutkan dengan jelas, yakni hanya sementara.
Ikhtiyar medis adalah ikhtiyar yang paling terakhir, hanya pelengkap saja. Sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, hai hamba-
hamba Allah, kecuali Allah turunkan obatnya, maka berobatlah wahai hamba-hamba Allah”
saya sudah mengucapkan perkataan saya ini. Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahal adzim li
wa lakum walisairil muslimin wal muslimat, aku memohon ampun kepada Allah bagi diriku
sendiri, bagi kalian semua dan bagi seluruh orang-orang beriman. Beristighfarlah karena Dia
Maha Menerima Taubat hamba-hambaNya dan juga Maha Penyayang.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wa barakatuh.

Anda mungkin juga menyukai