Mempertahankan Kemerdekaan
Pada september 1945 Tentara Inggris dan Australia dibawah pimpinan jenderal
christison mendarat di pulau jawa. Tentara Inggris itu bertindak sebagai tentara sekutu yang
menang perang dan bertugas melucuti tentara jepang, kemudian mengembalikan orang-orang
jepang ke negerinya. Tugas ialah menyelamatkan orang-orang dari pihak sekutu yang ditawan
oleh jepang (APWI= aliet Prisoners of War and Indonesia artinya tawanan-tawanan perang dan
tahanan-tahanan kaum sekutu).
Bersama-sama dengan tentara Inggris mendarat pula orang-orang dari Belanda dari
Australia yang dipimpin oleh Van Mook. Mereka bermaksud hendak menegakkan kembali
kekuasaan Belanda di Indonesia. Inggris berunding dan bekerja sama dengan pemerintahan RI
untuk melaksanakan perlucutan dan pengembalian orang-orang Jepang, dengan demikian
Inggris mengakui kedaulatan RI.
Perdamaian tidak lama berlangsung, pada bulan November 1945 di Surabaya. Terbit
pula pertempuran melawan pasukan NICA. Dalam kejadian itu seseorang perwira tentara
Inggris Brigjen Malabi meninggal dunia tertembak. Komandan tentara Inggris di Surabaya
menuntut supaya pemuda -pemuda Indonesia menyerah. Pemuda Indonesia menjawab
tuntutan itu dengan siap untuk bertempur. Pada tanggal 10 Desember 1945 Inggris
menyerahkan segala kekuatannya menggempur kota Surabaya.
Pemuda Surabaya dibawah pimpinan Bung Tomo melakukan perlawanan Sengit.
Pemuda-pemuda bertekad bulat " Lebih baik mati daripada di jajah.