Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tahu
Tahu adalah suatu produk makanan berupa padatan lunak yang dibuat
melalui proses pengolahan kedelai (Glycine sp.) dengan cara pengendapan
proteinnya, dengan atau tidak ditambah bahan lain yang diizinkan (Badan
Standarisasi Nasional, 1998). Tahu merupakan bahan pangan yang bertahan hanya
selama 1 hari saja tanpa pengawet (Harti dkk, 2013). Tahu terdiri dari berbagai
jenis, yaitu tahu putih, tahu kuning, tahu sutra, tahu cina, tahu keras, dan tahu
kori. Perbedaan dari berbagai jenis tahu tersebut ialah pada proses pengolahannya
dan jenis penggumpal yang digunakan (Sarwono dan Saragih, 2004).
Bahan – bahan dasar pembuatan tahu antara lain kedelai, bahan
penggumpal dan pewarna (jika perlu). Kedelai yang dipakai harus bermutu tinggi
(kandungan gizi memenuhi standar), utuh dan bersih dari segala kotoran. Senyawa
penggumpal yang biasa digunakan adalah kalsium sulfat (CaSO4), asam cuka, dan
biang tahu, sedangkan zat pewarna yang dianjurkan dipakai adalah kunyit. Tahap-
tahap dalam pembuatan tahu antara lain merendam kedelai, mengupas,
menggiling, menyaring, memasak, menggumpalkan, mencetak dan memotong
(Santoso, 2005).
Tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat
1- 6%. Tahu juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat,
kalium, natrium; serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Kandungan
asam lemak jenuhnya rendah dan bebas kolesterol (Santoso, 2005).
2. 2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menurut Kotler (Kotler and Amstrong, 2012) adalah logika
pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer
dan dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.
Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan
produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa
menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap
jenis program seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan
pelanggan, atau pengembangan produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda
terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat
mengkoordinasikan program-program pemasaran agar program-program itu
sejalan dan terintegrasi dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut sebagai strategi
pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik diperoleh dari paya memperluas
permintaan primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik berasal dari upaya
memperluas permintaan selektif. (Kotler and Amstrong, 2012)
Berdasarkan tipe permintaan yang ingin distimulasi, strategi pemasaran
diklasifikasikan menjadi strategi permintaan primer dan strategi permintaan
selektif. Strategi permintaan primer dirancang untuk menaikkan tingkat
permintaan terhadap bentuk produk atau kelas produk. Strategi ini difokuskan
pada pengguna baru, misalnya dengan cara meningkatkan kesediaan untuk
membeli atau meningkatkan kemampuan untuk membeli, maupun pengguna saat
ini, dengan jalan menambah situasi penggunaan, menaikkan tingkat konsumsi
produk, dan mendorong penggantian produk. Strategi permintaan selektif berupa
3 alternatif: memperluas pasar yang dilayani, dengan cara memperluas distribusi
dan melakukan perluasan lini produk, merebut pelanggan dari pesaing, dan
mempertahankan atau meningkatkan permintaan dari basis pelanggan saat ini,
mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, menjalin marketing
relationship, dan menawarkan produk komplementer dalam bundling products
maupun system selling.
Pemilihan strategi pemasaran merupakan proses yang kompleks, karena
strategi pemasaran bisa dipandang dari berbagai sudut, misalnya puzzle, dilemma,
trade-off, dan paradoks. Dalam konteks siklus hidup produk, misalnya elemen
program pemasaran perlu disesuaikan untuk setiap tahap PLC yang meliputi
perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan. Situasi serupa berlaku
pula dalam konteks posisi kompetitif. Strategi pemasaran kompetitif bisa
dirancang berdasarkan posisi kompetitif setiap perusahaan yang dianalisis
berdasarkan 4 dimensi utama: structural position, strategic position, market
position, dan resources position. Konsekuensinya, faktorfaktor seperti tujuan atau
sasaran produk, peluang pasar, serta kesuksesan pasar wajib diperhitungkan secara
cermat dalam proses pemilihan strategi pemasaran.
2. 3 Strategi Produk
Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, strategi
produk baru dimaksudkan mempengaruhi konsumen agar mencoba produk.
Dalam jangka panjang, strategi produk dirancang untuk mengembangkan
kesetiaan kepada merek dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Aspek yang paling menentukan dalam merancang strategi produk melibatkan
analisis hubungan konsumen-produk. Artinya afeksi, kognisi, dan perilaku
konsumen berkait produk dan lingkungan harus dipertimbangkan dengan cermat
dalam memperkenalkan produk baru dan harus dipantau sepanjang siklus hidup
sebuah produk. Pada bagian ini pertama-tama akan dikaji beberapa ciri khas
personal konsumen yang mempengaruhi pemakaian produk, lalu diperiksa
beberapa ciri khas produk yang mempengaruhi proses pemakaian.
2. 4 Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan pelanggan merupakan keinginan dan harapan yang dimiliki
pelanggan terhadap produk maupun jasa, yang menuntut pemenuhan dari penjual
produk atau penyedia jasa. Kebutuhan pelanggan termasuk ke dalam aspek
kepuasan pelanggan akan sebuah produk atau jasa. Apabila kebutuhan pelanggan
terpenuhi maka produk atau jasa tersebut mengimbangi harapan pelanggan.
2. 5 Segmentasi Pasar
Pada pasar yang besar memiliki berbagai macam pembeli. Tiap-tiap
pembeli pada umumnya dalam motif dan perilaku maupun kebiasaan pembelian
mempunyai ciri masing-masing. Perbedaan ini motif dan perilaku ini menunjukan
bahwasannya pasar suatu produk ini heterogen dengan jumlah konsumen yang
sangat banyak serta mempunyai ragam kebutuhan, keinginan, kemampuan
membeli, dan perilaku serta tuntutan pembelian. Dengan dasar ini, maka sangatlah
sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar dengan konsumen yang
berbeda-beda.
Dalam upayanya memberikan kepuasan pada konsumen dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen, perusahaan perlu mengelompokan konsumen atau
pembeli ini sesuai kebutuhan dan keinginannya. Kelompok konsumen yang
dikelompokan tersebut disebut segmen pasar, sedangkan usaha
pengelompokannya dikenal dengan segmentasi pasar (Assauri, 2012).
Segmentasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari
sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang
serupa. Menurut Kasali (1998), segmentasi adalah proses mengkotak-kotakan
pasar (yang heterogen) ke dalam kelompok-kelompok “potential costumers” yang
memiliki kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang memiliki respon
yang sama dalam membelanjakan uangnya. Karena sifatnya yang homogen, maka
akan sulit bagi produsen untuk melayaninya, oleh karena itu pemasar harus
memilih segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya.
Bagian segmen yang dipilih pun harus disesuaikan dengan kemampuan dari
produsen serta bagian yang dipilih ini merupakan bagian homogen yang memiliki
ciri-ciri yang sama. Menurut Kasali (1998) memaparkan bahwa segmentasi pasar
harus dilakukan sejak awal, yaitu ketika proses pertama dimulai, pada analisis
peluang pasar.
2. 6 Taget Pasar
Target pasar adalah sekumpulan pembeli yang berbagi kebutuhan yang
sama atau karakteristik dimana perusahaan putuskan layani. Target pasar
mengevaluasi setiap ketertarikan segmen dalam pasar dan memilih satu atau lebih
segmen untuk dimasuki. Dalam pemilihan target pasar optimal, terdapat beberapa
kriteria, yaitu : (1) responsif, dimana pasar sasaran harus responsif terhadap
produk atau program-program pemasaran yang dikembangkan; (2) potensi yang
memadai, dimana potensi penjualan harus cukup luas, besarnya bukan hanya
ditentukan oleh jumlah populasi tapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk
memiliki produk tersebut; (3) pertumbuhan yang memadai, dan (4) jangkauan
media, dimana pemasar harus memilih dengan media untuk mempromosikan dan
memperkenalkan produknya.
2. 7 Market Positioning
Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan
penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak
konsumen. Penentuan posisi pasar bagi produk barang dari sebuah perusahaan
adalah sangat penting. Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang
kompetitif untuk produk pasar. Produk diposisikan pada posisi yang diinginkan
oleh konsumen, sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menentukan di mana posisi
yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
Menurut Kotler (2002), mengemukakan bahwa posisi pasar adalah sebagai
berikut :

 Dapat diperoleh posisi bersaing yang lebih baik bagi produk yang
bersangkutan.
 Mendapatkan posisi yang lebih efektif dan lebih menarik dalam pasar yang
terbatas.
 Memisahkan dua atau lebih merk perusahaan yang sama untuk
meminimisasi kanibalisasi.
 Mendapatkan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan untuk pemasaran
produk baru atau merk lain.
 Mengidentifikasi konsumen baru yang potensial. • Meningkatkan
kemampuan strategi pemasaran.
Kemudian oleh Kasmir (2004), mengemukakan bahwa untuk menentukan
posisi pasar janganlah dilakukan secara sembarangan, akan tetapi perlu dilakukan
strategi yang benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat sasarannya.
Adapun tahapan dalam melaksanakan strategi penentuan posisi pasar adalah
sebagai berikut:

1) Identifikasi keunggulan kompetitif


Didalam suatu produk terdapat berbagai keunggulan jika dibandingkan
dengan produk pasaing. Tujuan manajemen mengidentifikasi keunggulan tersebut
adalah mengidentifikasi keunggulan tersebut sebanyak dan selengkap mungkin.
Hal ini dilakukan dengan mengadakan perbedaan, yaitu diferensiasi produk,
diferensiasi personil pemasaran dan diferensiasi citra.
2) Memilih keunggulan kompetitif yang tepat
Setelah diidentifikasi keunggulan-keunggulan kompetitif, lalu dipilih yang
paling memberikan keunggulan yang paling banyak. Pertimbangannya adalah
berapa banyak perbedaan dipromosikan dan perbedaan mana yang dipromosikan.
3) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang dipilih
Posisi pasar yang telah dipilih sebaiknya diwujudkan, kemudian
dikomunikasikan ke berbagai pihak yang membutuhkan termasuk pihak intern
perusahaan.
2. 8 Strategi Harga
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang
ditawarkan. Harga suatu produk ditentukan dari besarnya pengorbanan yang
dilakukan untuk menghasilkan produk tersebut serta laba atau keuntungan yang
diharapkan. Menurut Kotler dan Keller (2006) dalam Sari, N., Maharani, E., &
Khaswarina, S. (2016), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk
memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertai.
Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi produk
ditambah dengan beberapa produk lain serta keuntungan yang memuaskan.
Hendaknya perusahaan penjual produk menetapkan harga yang dapat artian
bahwa dapat memberikan keuntungan dalam jangka pendek maupun untuk jangka
panjang.
2. 9 Lokasi Pemasaran
Buchari Alma (2003:103) mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat
perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”. Menurut
Ujang Suwarman (2004:280),”Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat
mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk datang dan berbelanja”.
Sedangkan pengertian lokasi menurut Kasmir (2009:129) yaitu ”Tempat melayani
konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barangbarang
dagangannya”.
Pemilihan lokasi menurut Buchari Alma (2003:105) memilih lokasi usaha
yang tepat sangat menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha dimasa yang
akan datang. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa lokasi merupakan
suatu tempat dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan barang dan jasa
serta pemilihan suatu lokasi perusahaan sangat menentukan keberhasilan suatu
usaha.
2. 10 Strategi Promosi
Menurut Rangkuti (2001:13), “Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”. Sedangkan menurut Kotler (2000:91),
strategi adalah “Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan
dari suatu unit bisnis”.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, N., Maharani, E., & Khaswarina, S. (2016). STRATEGI PEMASARAN
AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE DI DESA BULUH RAMPAI
KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU (Studi
Kasus Agroindustri Keripik Tempe Dua Putri Mbak Siti). Jurnal Ilmiah
Pertanian, 12(2), 23-35
Sarwono B. dan Yan Pieter Saragih. 2004. Membuat Aneka Tahu. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Santoso. 2005. Teknologi Pengolahan Kedelai (Teori dan Praktik). Malang.
Universitas Widyagama
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 13. New
Jersey: Pearson Prentice Hall, inc
Assauri, Sofjan. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Raja Grapindo
Kasali, Rhenald. (1998). Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, dan
Positioning. Gramedia, Jakata.
Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Alma, Buchari. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi 2.
Bandung: Alfabeta.
Ujang Suwarman. 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.
Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kotler, Philip (2000). Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta:
Prenhalindo.
Harti, A. S., Nurhidayati, A., & Handayani, D. (2013). POTENSI CHITO-
OLIGOSACCHARIDE (COS) SEBAGAI PREBIOTIK DAN
PENGAWET ALAMI DALAM PEMBUATAN TAHU
SINBIOTIK. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).
Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI 01-3142-1998.Standar mutu tahu. BSN.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai