Anda di halaman 1dari 5

Akuntasi Untuk Persediaan Dalam Sisem Perpetual

Terdapat dua jenis utama system akutasi persediaan: system periodik dan
system perpetual. System persediaan periodik (periodic inventory system), yang akan
dibahas secara lebi mendalam di lampiran 6A, digunakan untuk barang yang tidak
mahal. Sebuah tokok ten atau kayu papan tidak akan mencatat setao gulungan kain atau
setiap potong kayu. Sebaliknnya, toko tersebut akan menghitung persediaannya secara
periodic- setidaknya sekali setahun- untuk menetukan kuantitas yang ada ditangan.
Usaha seperti restoran dan perawat bayi local juga menggunakan system periodic
karena rendahna biaya akuntasi dari system periodic.

Sistem persediaan perpetual (perpetual inventory system) menggunakn


perangkat lunak computer untuk menyimpan catatan persediaan di tangan. System ini
dapat mengendalikan barabg seperti pakaian Bossini, perabotan, mobil, perhiasan
perlatan erumah tangga dan sebagian besar jenis persediaan lainnya, sebagian besar
perusahaan menggunakan system persediaan perpetual

Dengan system perpetual, sebuah perusahaan harus menghitung persediaan di


tangan setiap tahunnya. Perhitungan fisik akan menetapkan jumlah persediaan akhir
yang tepat pada laporan keuangan dan juga berfungsi sebagai pengecek atas catatan
perpetual. Berikut adalah ikhtisar singkat dari kedua system akutansi persediaan utama
tersebut.

Sistem Persediaan Perpetual System Persediaan Periodik


 Digunakan untuk semua jenis  Digunakan intuk barang yang tidak
barang dijual
 Menyimpan semua barang yang  Tidak meyimpan catatan semua
dibeli, dijual, dan di tangan barang yang dibeli, dijual, dan
ditangan
 Menghitung persediaan setidaknya  Persediaan dihitung setidaknya
sekali setahun sekali setahun

Cara kerja system perpertual. Mari kita gunakan situasi sehari-hari untuk
menunjukan cara kerja system persediaan perpetual. Ketika anda melakukan
pembayaran di Carrefour Marks & Spencer, atau toko Bossini, klerk penjualan akan
menscan suatu barcode yang umum. Misalkan anda membeli celana jeans dari Bossini.
Barcode yang tertera pada pabel produk meyimpan banyak informasi. Scanner optic
akan membaca barcode dan computer akan mencatat penjualan serta memperbaharui
catatan persediaan.
Mencatat transaksi dalamsistem perpetual. Semua jenis akuntasi akan mencatat
setiap persediaan. Ketika Bossini melakukan perjualan, dua ayat jurnal akan diperlukan
dalam system perpetual:

 Perusahaan mecatat penjualan-mendebet kas atau piutang usaha dan


mengkredit pendapatan penjualan sebesar harga jual barang
 Perusahaan juga mendebet harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan
sebesar biaya persediaan yang dijual

Peraga 6.5 menunjukan akuntansi untuk persediaan dalam system perpetual. Panel A
menyediakan ayat jurnal dan akun T, sementara panel B menunjukan laporan laba eugi
dan neraca. Semua jumlah diasumsikan. ( Lampiran 6A mengilustrasikan akuntansi untuk
transaksi yang sama tersebut menurut system persediaan periodic).

Peraga 6.5│Mencatat Dan Melaporkan Persediaan- Sistem Perpetual (Jumlah


Terlampir)

Dalam peraga 6.5, ayat jurnal pertama untuk persediaan mengikhtisarkan sejumlah
besar rincian biaya persedian, $50,000, adalah jumlah bersih pembelian, yang
ditentukan sebagai berikut (dengan jumlah yang diasumsikan

Harga Beli Persediaan $600,000


 Transportasi masuk (biaya untuk mengangkat barang dari 4.000
penjualan ke pembeli
 Besar pembelian untuk barang yang tidak sesuai yang (25,000)
dikembalikan ke penjual
 Pengurangan pembelian yang diberikan oleh penjual (5,000)
 Diskon pembelian untuk pembayaran lebih awal oleh pembeli (14,000)
 Pebelian bersih persedian (Biaya bagi pembeli) $560,000

Transportasi masuk adalah biaya tranportasi, yang dibayar oleh pembeli, menurut syarat
FOB shipping point untuk memindahkan barang dari penjual ke pembeli. Transportasi
masuk diperhitungkan sebagai bagian dari biaya persediaan. Retur pembelian (…….
Return) adalah penuruna biaya persediaan karena pembeli mengembalikan barang ke
penjual (vendor). Pengurangan pembelian (purcbase allowance) juga menurunkan biaya
persediaan karena pembeli memperoleh penyisihan (debit memorandum) (atau memo
debet), yang berarti bahwa utang usaha dikurangi (dibebet) sejumlah nilai retur. Akibat
dikembalikannya barang ke penjual (vendor), persediaan juga harus dikredit sebagai
pengoffict. Diskon dan pengurangan pembelian biasanya didokumentasikan pada faktur
yang diterima dari penjual. Dalam buku ini, kita akan sering menyebut pembeli bersih
sebagai pembeli saja
Diskon pembelian (purcbase discount) adalah penurunan biaya persediaan yang
diperoleh pembeli karena membayar lebih awal. Banyak perusahaan menawarkan syarat
pembayar *2/10 n/30, yang berarti pembeli dapat memperoleh diskon sebesar 2% jika
membayar dalam 10 hari, sementara jumlah akhir jatuh tempo dalam 30 hari. Syarta
kredik yang mumum lainnya adlah “net 30”, yang meminta pelanggan membayar jumlah
penuh dalam waktu 30 hari. Secara singkat

Pembelian bersih - Pembelian


- Retur dan pengurangan pembelian
- Diskon pembelian
- Transportasi masuk
Penjualan bersih dihitung dengan cara yang sama seperti pembelian bersih,
tetapi tanpa ongkos transportasi masuk, sebagai berikut

Pembelian bersih - Pembelian


- Retur dan pengurangan pembelian
- Diskon pembelian

Ongkos transportasi keluar yagn dibayar oleh penjual, menurut syarat FOB destination,
bukan merupakan bagian dari biaya persediaan, melainkan beban pengiriman. Ini
merupakan beban bagi penjual karena mengirimkan barang dagang kepada pelanggan.

KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN

Persediaan adalah contoh asset dimana seorang manajer harus memutuskan metode
akuntansi mana yang akan digunakan. Metode akuntansi yang dipilih dapat
mempengaruhi laba yang akan dilaporkan, jumlah pajak penghasilan yang akan dibayar,
dan nilai rasio yang dihasilkan dari neraca

Apa yang Termasuk dalam Biaya Persediaan ?

Biaya persediaan pada neraca Bossini merepresentasikan semua biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk membawa persediaannya ke titik penjualan IAS2 – inventories
menyatakan bahwa biaya persediaan harus terdiri dari semua biaya pembelian, biaya
konversi, dan biaya lainnya yang dikeluarkan ketika membawa persediaan ke lokasi dan
kondisinya saat ini. Jadi, biaya pembelian terdiri dari harga beli, bea impor dan pajak
lainnya, seta biaya transportasi, penangan, dan biaya lainnya yang secar langsung dapat
diatribusikan ke akuisisi barang jadi, bahan, dan jasa. Jika siatu entitas merima diskon
dagang , rabar, dan item serupa lainnya, hal itu akang dikurangi ketika menentukan
biaya pembelian. Seperti telah kita lihat, biaya persediaan mencakup harga beli
dasarnya, ditambah ongkos tranportasi masuk, asuransi ketika dalam perjalanan, dan
setiap fec atau pajak yang dibayarkan untuk membuat persediaan siap dijual, dikurangi
retur, penyisihan, dan diskon.
Setelah barang siap dijual kembali, biaya lainnya, sperti iklan dan komisi
penjualan, tidak termasuk dalam biaya persediaan. Iklan, komisi penjualan, dan biaya
pengiriman merupakan beban penjual yang akan dicatat dalam laporan laba rugi, dan
buka dalam neraca.

Berbagai Metode Kalkulasi Biaya Persediaan

Menentukan biaya persediaan sangatlah mudah apabila biaya perinit tetap konstan,
seperti dalam peraga 6-2. Akan tetapi, biaya per unit biasanya berubah. Sebagai contoh,
harga sering kai meningkat. Seragam khaki Bossini yang berharga pokok $10 pada bulan
Januari mungkin akan berharga pokok $14 pada bulan Juni dan $18 pada bulan Oktober.
Misalkan Bossini menjual 1.000 pasang seragam khaki pada bulan November Berapa
banyak yang berharga pokok $14, dan berapa banyak berharga pokok $18?

Untuk menghitung harga pokok penjualan dan biaya persediaan akhir yang
masih ada di rangan, kita harus membebenkan biaya per unit ke item bersangkutan.
IA2S-Inventaries menyatakan bahwa biaya item persediaan yang biasanya tidak dapat
dipemikarkan (dan barang atau jasa yang diproduksi atau dipisahkan untuk proyek
khusus) harus dibebankan, dengan menggunakan identifikasi khusus (specific
identification) (yang juga dikenal sebagai …. ….. ), sebesar biaya masing-masingnya.
Biaya persediaan lainnya yang biasanya dapat asling dipcetukarkan akan ditentukan
dengan menggunakan beberapa rumus biaya. Rumus biaya yang umum (yang juga
dikenal sebagai asumsi biaya perserdiaan) mencakup metode biaya pertama masuk,
pertama keluar (first-in, first-out = FIFO), pertama masuk terakhir keluar (last-in, first-
in)=LIFO), dan metode biaya rata-rata. Metode tersebut dapat memiliki dampak yang
sangat berbeda terhadap laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan persediaan
neraca. Karena itu, perusahaan memiliki metode persediaannya dengan hati-hati. IAS2
mengharuskan scara entitas menggunakan rumus biaya yang sama untuk semua
persediaan yang miliki sifat dan kegunaan yang seupa bagi entitas. Jadi perusahaan
mungkin saja menggunakan rumus biaya yang berbeda untuk persediaan dengan sifat
atau kegunaan yang juga berbeda

PEMBAHARUAN TEKNIS

IAS2 – inventories juga mengizinkan penggunaan metode persediaan eceran (……. …….
Method), sepanjang metode itu memperkirakan biaya. Metode ini dugunakan oleh ……
untuk mengukur sejumlah besar item persediaan yang berubah cepat dengan marjin
yang serupa. Biaya persediaan tersebut ditentukan dengan mengurangi nilai perjualan
persediaan dengan persentase marjin kotor yang sesuai. Persentase yang digunakan
mempertimbangkan persediaan yang harganya telah dituturkan di bawah harga jual
awal. Karena ini merupakan erumus biaya spesifik bagi suatu industry, kita tidak akan
membahasa metode ini secara mendalam. Selain itu, IAS2- inventories juga melarang
menggunakan rumus biaya LIFO. Inilah salah satu perbedaan antara GAAP A.S, dan
Internasional. Untuk tujuan pembakkuan perbandingan dalam bab ini, kita akan tetap
membahasan LIFO karena metode itu menyediakan perbandingan yang baik dengan
FIFO, yaitu pada salah satu rumus biaya yang diizinkan

Mari kita lihat cara kerja indetifikasi khusus dan rumus biaya lainnya

Identifikasi khusus. Beberpa aperusahaan dapat memiliki item persediaan yang unik,
seperti mobil, perabotan antic, perhiasaan, dan teal esatate. Perusahaan tersebut
menilai persediaannya pada biaya spesifik dari unit tertentu. Sebagai contoh dealer
Toyota dapat memiliki empat kendaraan diruang pameran atau showroom- (1) Camry
(2) Corolla (3) Prius dan (4) Lexux. Jika dealer itu menjual camry, prius dan lexus, maka
harga pokok penjualan adalah biaya dari tiga kendaraan (1,3 dan 4) yang terjual. Satu-
satunya item yang tersisa di neracanya adalah (2) Corolla: diagram berikut
mengilustrasikan titik ini.

Anda mungkin juga menyukai