Anda di halaman 1dari 13

Upaya Hukum Perpajakan

Pertemuan 01: Pendahuluan


oleh: Sadimin, S.S.T., M.Int.Tax

STAN, 2019
Pendahuluan
• Administrasi Pajak
• Sengketa Pajak
• Upaya Hukum
Administrasi Pajak
• Administrasi Pajak dalam arti luas
• Menurut Safri Nurmantu
• Fungsi: Perencanaan (“apa yang ingin dicapai”), Pengorganisasian (tugas dan fungsi,
struktur organisasi), Penggerakan (motivasi, kepemimpinan, komunikasi, penilaian, dan
pengembangan), Pengawasan (“apa yang dilakukan sesuai dengan apa yang
direncanakan”)
• Sistem: Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaan, Pegawai DJP, Gedung dan Mesin,
Masyarakat WP
• Lembaga: DJP
• Manajemen Publik: manajemen tax bureau untuk mengelola, memanfaatkan dan
menciptakan pengetahuan di antara sumber daya yang ada untuk mencapai berbagai
inovasi, antara lain dengan cara mengubah organisasi yang hierarkis menjadi suatu
organisasi pembelajaran (learning organization).
Administrasi Pajak
• Administrasi Pajak dalam arti luas
• Menurut R. Mansury
• The institution that is assigned to administer the tax system, i.e., the tax department, or
in Indonesia the Directorate General of Taxation.
• The people working within Directorate, i.e., the tax officials.
• The administrative activities performed by the staff of the Directorate.
• Pentingnya Administrasi Pajak dalam Sistem Perpajakan
• The operation of any tax system and the attitude of taxpayers toward it are strongly
influenced by the quality of its administration. It is often said that the defects of a bad
tax may be substantially corrected by good administration, while bad administration may
convert a good tax into an instrument of injustice. Good administration in this sense
involves on the part of those responsible for it high qualities of intelligence, impartially
and moral strength.
Administrasi Pajak
• Administrasi Pajak dalam arti sempit
• adalah penatausahaan dan pelayanan terhadap kewajiban-kewajiban dan
hak-hak wajib pajak, baik penatausahaan dan pelayanan tersebut dilakukan di
kantor fiskus maupun di kantor wajib pajak.
• Penatausahaan (clerical works): pencatatan (recording), penggolongan
(classifying) dan penyimpanan (filing).
• Fungsi lain: Assessment (menghitung, menetapkan pajak), Auditing
(Pemeriksaan)
Tugas Administrasi Pajak
• Richard Bird
• The three basic task of any tax administration are to identify potential
taxpayers, to assess the appropriate tax on them, and to collect that tax. In
other words, the three E’s of administering taxes are to enumerate, estimate
and enforce.
Sengketa Pajak
• Terjadi karena ketidaksamaan persepsi atau perbedaan pendapat antara
WP dan fiskus.
• Sengketa juga bisa timbul karena adanya pemotongan atau pemungutan
pajak oleh pihak ketiga (pemotong/pemungut pajak).
• Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan
Pajak:
• Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib
Pajak atau Penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada
Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan,
termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
Upaya Hukum
• Keberatan
• Pasal 25, 26, 26A UU KUP
• Banding
• Pasal 27 UU KUP
• Pasal 35-39 UU Pengadilan Pajak
• PK (Peninjauan Kembali)
• Pasal 77(3), Pasal 89-93 UU Pengadilan Pajak
• Gugatan
• Pasal 23(2) UU KUP
• Pasal 31(3), Pasal 40-43 UU Pengadilan Pajak
Upaya [Hukum] Lain
• Pasal 16 UU KUP
• Pembetulan surat ketetapan pajak ... yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis,
kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan.
• Pembetulan:
• dilaksanakan dalam rangka menjalankan tugas pemerintahan yang baik
• kesalahan atau kekeliruan yang bersifat manusiawi
• Sifat kesalahan atau kekeliruan tersebut tidak mengandung persengketaan antara WP dan fiskus
• Ruang lingkup pembetulan:
• Kesalahan tulis, antara lain kesalahan yang dapat berupa nama, alamat, NPWP, nomor surat ketetapan pajak,
jenis pajak, Masa Pajak atau Tahun Pajak, dan tanggal jatuh tempo.
• Kesalahan hitung, antara lain kesalahan yang berasal dari penjumlahan dan/atau pengurangan dan/atau
perkalian dan/atau pembagian suatu bilangan.
• Kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu
kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan persentase NPPN, kekeliruan penerapan sanksi
administrasi, kekeliruan PTKP, kekeliruan penghitungan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan, dan kekeliruan
dalam pengkreditan pajak.
• Pengertian “membetulkan”, antara lain, menambahkan, mengurangkan, atau menghapuskan,
tergantung pada sifat kesalahan dan kekeliruannya.
Upaya [Hukum] Lain
• Pasal 36 UU KUP
• Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi (dikenakan karena
kekhilafan WP atau bukan karena kesalahannya).
• Pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar.
• WP yang ditolak pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi persyaratan formal
(memasukkan surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun persyaratan material
terpenuhi.
• Pengurangan atau pembatalan STP yang tidak benar.
• Pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau atau surat ketetapan pajak dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa: (1) penyampaian SPHP, (2)
pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan WP.
• Dalam hal WP tidak hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sesuai dengan
batas waktu yang ditentukan, permohonan WP tidak dapat dipertimbangkan.
Upaya [Hukum] Lain
• MAP (Mutual Agreement Procedure)
• Pasal 1 angka 11 PP 74 Tahun 2011
• Prosedur Persetujuan Bersama (Mutual Agreement Procedure) yang selanjutnya disebut MAP adalah
prosedur administratif yang diatur dalam P3B untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam
penerapan P3B.
• Pasal 57 ayat (3) PP 74 Tahun 2011
• Permintaan MAP dapat diajukan bersamaan dengan permohonan WP untuk mengajukan:
• keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Undang-Undang;
• permohonan banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 Undang-Undang; atau
• permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang.
• Yang dimaksud dengan “bersamaan” bukan berarti harus diajukan pada tanggal yang sama. Sebagai
contoh, Wajib Pajak mengajukan MAP pada tanggal 10 Januari 2011. Sementara itu, pada tanggal 14
Januari 2011 (batas akhir pengajuan keberatan) Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan
pajak yang juga diajukan MAP. Meskipun tanggal pengajuan MAP dan tanggal pengajuan keberatan
berbeda, namun berdasarkan ketentuan pada ayat ini kedua pengajuan tersebut dianggap bersamaan.
• PMK 240/PMK.03/2014
Upaya [Hukum] Lain
• APA (Advanced Pricing Agreement)
• Pasal 1 angka 13 PP 74 Tahun 2011
• Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing Agreement) yang selanjutnya disebut APA
adalah perjanjian tertulis antara:
a. Direktur Jenderal Pajak dan Wajib Pajak; atau
b. Direktur Jenderal Pajak dengan otoritas pajak pemerintah negara mitra atau
yurisdiksi mitra P3B yang melibatkan Wajib Pajak,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3a) Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984
dan perubahannya untuk menyepakati kriteria-kriteria dan/atau menentukan harga wajar
atau laba wajar dimuka. .
• Pasal 58 ayat (2) PP 74 Tahun 2011
• Direktur Jenderal Pajak tidak dapat melakukan koreksi atas hal-hal yang disepakati
dalam APA.
• PMK 7/PMK.03/2015
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai