Anda di halaman 1dari 1

Perusahaan rokok dari sisi teori etika teleolog

Teori teleologi menyatkan bahwa nilai moral suatu tindakan ditentukan semata-mata oleh
konsekuensi tindakan tersebut . Teleologi mengerti mana yang benar mana yang salah ,
tetapi menurut mereka, benar belum tentu baik , salah belum tentu buruk.
Teori ini menganut pandangan Plato dan Aristoteles , yakni bahwa pencapaian terakhir dari
usaha manusia adalah kebahagiaan , bisa kebahagiaan untuk diri sendiri dan kebahagiaan
untuk orang lain.
a. Perusahaan Rokok menurut Teori Egoisme Etis
Egoisme Etis adalah suatu tindakan benar atau salah tergantung semata-mata pada
baik buruknya akibat tindakan tersebut bagi pelakunya. Aristoteles mengungkapkan
bahwa kebahagiaan ini adalah perwujudan diri manusia dalam segala potensinya
secara maksimal. Maka dari itu , wajar bila manusia menggunakan egonya untuk
mencapai kebahagiaannya.
Menurut teori ini , Perusahaan rokok dianggap beretika karena didasarkan pada
kepentingan/kebahagiaan si pelaku , yakni tujuan dari bisnis yaitu mencari
keuntungan dan mengembangkan diri.

b. Perusahaan Rokok menurut Teori Altruisme Etis


Altruisme Etis bahwa baik buruknya suatu tindakan ditentukan oleh baik buruknya
tindakan tersebut terhadap orang lain kecuali si pelaku. Teori ini berbanding terbalik
dengan Teori Egoisme Etis , pada paham ini individu dituntut memiliki kewajiban
untuk meninggalkan kepentingan pribadinya dan hidup untuk orang lain
Menurut teori ini , Perusahaan Rokok akan dianggap beretika oleh Perokok Aktif dan
dianggap tidak beretika oleh Perokok Pasif.
Mengapa ? Karena menurut teori ini , perusahaan rokok mendatangkan kebaikan
dan kebahagiaan si Perokok Aktif ,tetapi mendatangkan keburukan bagi Perokok
Pasif , dan oleh karenanya , baik buruknya perusahaan rokok menurut teori altruism
etis adalah tergantung siapakah “orang lain” tersebut.
c. Perusahaan Rokok menurut Teori Utilitarianisme
Teori Utilitarianisme adalah gabungan antara egoisme etis dan altuisme etis, bahwa
benar salahnya tindakan tergantung pada baik buruknya konsekuensi tindakan
tersebut bagi siapa saja yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut.
Menurut teori ini, Perusahaan Rokok diibaratkan sebagai dua mata pisau dalam
kondisi dilematis. Kenapa? Satu sisi pemerintah diuntungkan dengan pemerimaan
Negara dari Cukai dan PPN, membuka lapangan pekerjaan, serta ekspor tembakau
oleh petani tembakau. Namun, disisi lain pemerintah juga menanggung dampak
negatif yaitu meningkatkan anggaran kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai