Pelanggaran etika :
Berdasarkan kasus suap benih lobster kepada edhy Prabowo, Perilaku Edhy Prabowo dapat
dianggap tidak sesuai dengan etika, baik dalam menetapkan kebijakan dan keterlibatannya dalam
kasus suap itu sendiri.
Kebijakan seperti Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan yang memberi kesempatan tentang
ekspor benur sudah dikeluarkan dan menurut Edhy Prabowo hal ini adalah langkah yang baik
bagi perekonomian negara serta hubungan luar negeri Indonesia dengan negara lain. Namun,
dalam persoalan korupsi tidak ada pembelaan mengenai benar dan salahnya suatu tindakan,
dapat dilihat bahwa dalam kenyataannya hasil dari korupsi yang didapat oleh tersangka benar-
benar hanya digunakan untuk kepentingan pribadi (Contractarianism) dan tidak ada yang dapat
mendukung itu menjadi sesuatu yang dapat dibela. Menurut teori etika deskriptif yang berfokus
mengenai penggambaran empiris atau sistem moral seseorang, tindakan yang dilakukan oleh
Menteri Kelautan dan Perikanan dapat digolongkan sebagai tindakan yang menyalahi nilai moral
karena tindakan korupsi itu sendiri merupakan tindakan yang tidak bermoral serta tidak sesuai
dengan kontrak sosial yang dianut oleh masyarakat.
Jika dilihat dari sudut pandang etika, dapat dikatakan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara
kebijakan ekspor benih lobster dan kasus suap yang terjadi dengan etika ekonomi yang ada.
Etika ekonomi merupakan suatu perilaku yang memiliki norma - norma dalam ekonomi baik
secara pribadi, institusi, dan juga dalam pengambilan keputusan di bidang ekonomi, agar dapat
terwujud ekonomi yang jujur. Dengan adanya etika ekonomi nantinya akan tercipta persaingan
yang sehat serta dapat mendorong terbentuknya kerjasama untuk membangun perekonomian
yang lebih maju.
Etika lingkungan adalah nilai keseimbangan yang ada dalam kehidupan manusia dengan
interdependensi dan interaksinya atas lingkungan hidup yaitu aspek biotik, abiotik, dan kultur.
Selain itu, etika lingkungan dapat menjadi pedoman tingkah laku untuk mempertahankan fungsi
dan kelestarian lingkungan. Adanya etika lingkungan mampu membatasi tingkah laku dan upaya
untuk mengendalikan kegiatan manusia agar tetap dalam batasnya. Tetapi, kebijakan ekspor
benih lobster yang diperbolehkan Edhy Prabowo banyak melanggar prinsip etika lingkungan.
Pertama, kebijakan ini tidak menghormati alam, dapat dilihat dari perbuatannya yang mampu
menyebabkan keburukan terhadap lingkungan yaitu mengekspor benih lobster dalam jumlah
besar sehingga nantinya menyebabkan kepunahan dari spesies lobster. Kedua, tidak
mengimplementasikan prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam karena kebijakan ini
didasarkan untuk kepentingan pihak tertentu saja. Ketiga, bertolak belakang dengan prinsip “No
Harm”, kebijakan ini bisa merusak keseimbangan ekosistem di laut sebab dalam proses
pengambilan benih lobster nelayan bisa saja merusak terumbu karang yang pastinya akan
merusak seluruh lingkungan. Terakhir, adalah sikap tanggung jawab. Adanya ekspor secara
besar-besaran tidak memperdulikan sikap kehati-hatian dalam bertindak karena cara mengambil
benih lobsternya menggunakan destructive fishing.
Solusi:
Dari pelanggaran etika kasus suap benih lobster oleh Edhy Prabowo, solusinya dengan adanya
untuk menjaga segala hal yang akan dilakukan agar sesuai dengan etika, norma, moral dan
hukum yang berlaku. Dari segi pemerintahan sudah menjadi kewajiban untuk menjaga dan
memaksimalkan segala kemampuan agar segala kebijakan yang dikeluarkan memang benar-
benar untuk kepentingan negara dan masa depan bangsa, serta menjaga dari hal-hal buruk yang
akan merusak cita-cita negara itu sendiri. Perlu usaha ekstra dan serius pemerintah agar
permasalahan korupsi di negara ini dapat terselesaikan.
Bagi masyarakat sudah menjadi kewajiban untuk turut serta dalam proses pengawasan negara
ini. Karena sudah sebuah kewajiban warga negara untuk senantiasa membangun bangsa dan
mengawasi para pejabat agar segala kebijakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
masyarakat.
3b. Dari kasus suap benih lobster Edhy Prabowo dikaitkan dengan bab dari bahan kuliah yang
sudah pernah dibahas ini berkaitan dengan pelanggaran etika (dari Bab 2 Sekilas Teori Etika /
Sub bab Etika Utilitarianisme / Etika deontologi / Etika ekonomi ):
Dari kasus suap benih lobster Edhy Prabowo dikaitkan dengan bab dari bahan kuliah yang sudah
pernah dibahas ini berkaitan dengan pelanggaran keadilan (dari Bab 3 Ekonomi dan Keadilan /
Sub bab Keadilan Teori Egalitarianisme / Keadilan distributive menurut John Rawls):
- Keadilan menurut Teori Egalitarianisme : didasarkan atas prinsip pertama yaitu prinsip
Bagian yang sama. Mereka berpendapat bahwa kita baru membagi dengan adil, bila semua orang
mendapat bagian yang sama. Membagi dengan adil berarti membagi rata.
Dari kasus suap benih lobster Edhy Prabowo melanggar keadilan Egalitiniasme dimana pada
kenyataannya, jika benih lobster dibudidayakan terlebih dahulu lalu diekspor dalam ukuran yang
lebih besar, maka lobster tersebut akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan nilai ekonomi benih lobster. Jika benih lobster secara terus menerus
diekspor tanpa adanya budidaya, maka lama kelamaan industri lobster di Indonesia akan
terganggu dan bisa saja lenyap. Hanya pihak pihak tertentu saja yang merasa diuntungkan,
namun banyak pihak merasa dirugikan dari kegiatan ekspor benih lobster.
- Keadilan distributive menurut John Rawls : Kuasa dan keuntungan yang berkaitan dengan
jabatan - jabatan dan posisi - posisi penuh tanggung jawab.
Dalam kasus suap benih lobster dalam menetapkan suatu keputusan di bidang ekonomi, sudah
seharusnya dapat mendorong pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.
Namun, dengan ditetapkannya kebijakan ekspor benih lobster ini hanya akan merugikan industri
lobster Indonesia dan para nelayan.