Abstract Kompetensi
Konsep TQM • Konsep Six Sigma • ISO Agar mahasiswa dapat Mampu
certification • Cost of Quality Report • menjelaskan dan mengidentifikasi
Quality Award • Baldrige penerapan TQM, ISO & Six Sigma
PENGENDALIAN MUTU
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
1 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~1~
Definisi dan sejarah pengendalian kualitas
Kualitas diartikan sebagai derajat / tingkat produk atau jasa dapat memenuhi keinginan
pengguna / konsumen.
Mutu adalah ukuran relatif kebaikan suatu produk. Produk bermutu (quality
product ) adalah suatu produk yang memenuhi harapan konsumen.
Produk bermutu (Quality Product) merupakan salah satu keunggulan perusahaan
dalam menempati posisi tertentu dalam persaingan tertentu. Konsep mutu dapat dibagi
menjadi 2 golongan:
1. Mutu desain ( quality Of Design ), merupakan fungsi spesifikasi produk. Semakin
banyak spesifikasi produk yang dimasukkan kedalam mutu, menyebabkan biaya
produksi tinggi sehingga harga jual menjadi tinggi.
2. Mutu Kesesuaian ( Quality Of Conformance ),adalah suatu ukuran seberapa jauh
suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi mutu yang yang telah ditetapkan..
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis
pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya.Pendekatan ini biasanya
digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis
manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini
kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar
sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
2 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~2~
kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan dengan kualitas
yang paling rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara
keseluruhan. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah membangun sebuah organisasi
yang dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan.
Suatu strategi kualitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu
perkembangan kualitas yang berhasil dan diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya
untuk melibatkan para pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan kualitas.
Pengaruh Kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu
penting, yaitu
a. Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
b. Kehandalan Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety Act
c. Keterlibatan global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
3 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~3~
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secara global.
d. Biaya Kualitas
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar karena
tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan biaya
kualitas, yaitu:
1. Biaya Pencegahan
Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa
mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.
2. Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan
jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa
3. Kegagalan internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum
diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat
mesin rusak
4. Biaya eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh:
rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan
biaya pada masyarakat.
Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk
biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya
produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan
Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang
gagal berupaya agresif di bidang kualitas.
Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman, dan
berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting.
Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas
rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga
dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan
pemerintah.
Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak
dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis.
Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap
produk berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka
pasarkan kepada masyarakat. Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam
produksi dan pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang
saham, para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika,
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
4 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~4~
setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-
hari untuk semua orang.
ISO 9000
Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan kualitas, ISO
9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International
Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang
bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-
standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
5 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~5~
5. Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf
melalui prosedur dan instruksi yang baik
6. Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan
tingkat persaingan bersama
7. Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan
mutu selanjutnya menuju manajemen mutu terpadu
Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka
harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi
terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
6 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~6~
membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan
kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari
sistem manajemen mutu.
ISO 14000
Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan dikembangkannya ISO 14000.
ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen
pokok: manajemen lingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus
hidup.
Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan:
Citra publik yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap kewajibannya
Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui minimalisasi
dampak ekologis dari produk dan aktivitas perusahaan
Ketaatan dengan persyaratan peraturan dan peluang untuk mendapatkan
keunggulan bersaing
Berkurangnya kebutuhan untuk melakukan audit majemuk
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
7 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~7~
4. Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat
memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang
peduli terhadap lingkungan.
5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak
terhadap lingkungan.
6. Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan
memperbesar pangsa pasar.
7. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan
dengan lingkungan.
8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
9. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.
Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi
organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan
komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa
elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu
1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat
ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
8 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~8~
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa
yang akan datang adalah:
1) Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar
pengikut (follower)
2) Membantu terciptanya tim work
3) Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
4) Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
5) Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah
Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM
1. Perbaikan Berkesinambungan
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
9 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~9~
TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang
mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap
aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan
yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.
Plan-Do-Check-Act
Walter Shewhart, pelopor manajemen kualitas, mengembangkan sebuah model lingkaran
yang dikenal sebagai PDCA (plan, do, check, act) yang menurutnya adalah suatu perbaikan
berkesinambungan versinya sendiri.
2. Six Sigma
Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan
menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu
strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six
sigma improvement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram
sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC)
untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
Metodologi Six Sigma
Untuk melakukan peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma dibutuhkan suatu
pendekatan yang sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta (systematic, scientific
and fact based)dengan menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran sehingga
ekspektasi dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi (Simon, 2005). Saat ini terdapat dua
pendekatan yang biasa digunakan dalam Six Sigma, yaitu :
1. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)
Metodologi DMAIC digunakan saat sudah terdapat produk atau proses di perusahaan,
namun belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan.
1. Define, menentukan tujuan proyek dan ekspektasi pelanggan.
2. Measure, mengukur proses untuk dapat menentukan kinerja sekarang atau sebelum
mengalami perbaikan.
3. Analyze, menganalisa dan menentukan akar permasalahan dari suatu cacat atau
kegagalan.
4. Improve, memperbaiki proses menghilangkan atau mengurangi jumlah cacat atauu
kegagalan.
5. Control, mengawasi kinerja proses yang akan datang setelah mengalamai
perbaikan.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
10 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~10~
tetap saja tidak bisa mencapai level spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan pelanggan
atau sigma level.
1. Define, menentukan tujuan proyek
2. Measure, mengukur dan memutuskan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
3. Analyze, menganalisa beberapa proses pilihan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
4. Design, merancang proses secara terperinci yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
5. Verify, menguji kemampuan dan kekuatan hasil rancangan agar sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
c. Pemberdayaan Pekerja
Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi.
Secara konsisten, literatur bisnis menyatakan 85% permasalahan kualitas terletak pada
bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu, tugas yamg diperlukan
adalah merancang peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang diinginkan.
Saat terjadi ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang terletak pada para pekerja. Entah
produknya dirancang dengan salah atau pekerjanya tidak dilatih dengan benar. Walaupun
pekerja dapat membantu menyelesaikan masalah, jarang terjadi kasus dimana pekerja yang
menyebabkan masalah tersebut.
Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :
1. Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
2. Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung
3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian
produksi
4. Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran
kualitas
d. Benchmarking
Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan kinerja
terbaik dari suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk,
jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas
serupa dengan proses atau aktivitas Anda. Langkah menetapkan benchmark antara lain:
1. Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
2. Membentuk tim benchmark
3. Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
5. Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
11 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~11~
hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan.
Benchmarking internal dilakukan saat sebuah organisasi cukup dan memiliki bayak divisi
atau unit bisnis. datanya biasanya jauh lebih mudah diakses daripada data dari luar
perusahaan luar dan terdapat suatu unit internal yang memiliki kinerja lebih tinggi dan
dapat diteladani.
f. Konsep Taguchi
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk
dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness), fungsi kerugian kualitas
(quality loss function-QLF) dan kualitas berorientasi sasaran (target-oriented quality)
Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat diproduksi secara
beragam dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik
dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan
pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam
memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses
tidak akan mengganggu kualitas produk.
Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan
kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk
semakin jauh dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan
pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap,
dan biaya-biaya yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi
sasaran (target-oriented quality) merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
12 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~12~
membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.
Manfaat:
1. Mengorganisasikan dan menghubungkan faktor-faktor
2. Sebagai sarana untuk urun pendapat (brainstorming)
3. Melibatkan setiap orang yang terkait
Kekurangan:
1. sangat kompleks
2. Memerlukan dedikasi dan kesabaran
3. Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya
4. Diagram pareto, adalah sebuah metode untuk metode untuk mengelola kesalahan,
masalah, atau cacat guna membantu memusatkan perhatian untuk upaya
penyelesaian masalahnya. Prosedur:
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
13 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~13~
1. Diagram alir (flow chart), diagram kotak yang secara grafis menggambarkan
sebuah proses atau sistem. Manfaat:
Histogram
Peranan Inspeksi
Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu pengendalian atas proses yang
dilakukan. Tugas manajemen operasi bukan hanya membuat sistem-sistem, namun juga
memastikan sistem tersebut memenuhi standar dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara
memastikan operasi telah mencapai kualitas yang diharapkan.
Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau pemeriksaan produk
dengan tujuan menemukan proses yang buruk sesegera mungkn. Perlu diingat, inspeksi
tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau atau cacat pada produk atau mengubah
suatu produk dan meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan
atau cacat.
Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu (1) Kapan inspeksi dilakukan
dan (2) Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan dan dimana inspeksi dilakukan
bergantung pada jenis proses dan nilai tambah pada setiap tahap. Inspeksi dapat dilakukan
pada salah satu tuitik berikut:
1. Di pabrik pemasok saat pemasok melakukan proses produksi
2. Saat menerima produk dari pemasok (supplier)
3. Sebelum melakukan proses yang mahal dan tidak dapat dikembalikan
4. Selama tahap-tahap proses produksi
5. Saat produk selesai dibuat
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
14 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~14~
6. Sebelum pengantaran ke konsumen
7. Pada titik kontak dengan pelanggan
Biaya mutu (Quality cost) adalah biaya yang bersangkutan dengan penciptaan,
pengidentifikasian,perbaikan dan pencegahan produk cacat.
Biaya mutu diperlukan oleh manajemen dalam melakukan perencanaan,pengendalian
dan pengambilan keputusan tentang mutu produk. Manajemen perlu memahami biaya
mutu (quality cost ) yang merupakan biaya yang terjadi karena adanya atau
kemungkinan mutu produk yang rendah.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
15 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~15~
a. Inspeksi dan pengujian kedatangan material : biaya–biaya yang berkaitan
dengan penentuan kualitas dari material yang dibeli, apakah melalui inspeksi
pada saat penerimaan, dilakukan oleh pemasok, atau inspeksi yang dilakukan
oleh pihak ketiga. Contohnya : biaya pengujian bahan baku, biaya inspeksi
pembungkusan, verifikasi pemasok, pengujian dilapangan, biaya penilaian
pemasok
b. Inspeksi dan pengujian produk dalam proses: biaya-biaya yang berkaitan
dengan evaluasi tentang kesesuaian produk dalam proses terhadap persyaratan
kualitas (spesifikasi) yang ditetapkan.
c. Inspeksi dan pengujian produk akhir: biaya-biaya yang berkaitan dengan
evaluasi tentang kesesuaian produk akhir terhadap persyaratan kualitas
(spesifikasi) yang ditetapkan.
d. Audit kualitas produk: biaya-biaya untuk melakukan audit kualitas pada
produk dalam proses atau produk akhir. Contohnya biaya aktivitas pengawasan.
Product Acceptance adalah pengambilan sampel dari satu batch produk jadi
untuk menentukan apakah produk dalam batch tersebut memenuhi mutu yang
telah ditetapkan. Process Acceptance adalah pengambilan sampel dari proses
produksi yang sedang berjalan untuk melihat apakah proses produksi berjalan
dalam kendali dan tidak menghasilkan produk cacat..
e. Pemeliharaan akurasi ( ketepatan, ketelitian ) peralatan pengujian : biaya-
biaya dalam melakukan penyesuaian untuk mempertahankan akurasi
pengukuran dan peralatan.
f. Evaluasi stok : biaya-biaya yang berkaitan dengan pengujian produk dalam
penyimpanan untuk menilai degradasi ( penurunan tingkat ) kualitas.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
16 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~16~
4. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure costs) yaitu : biaya-biaya yang
berhubungan dengan kesalahan atau terjadinya ketidaksesuaian produk dengan
spesifikasi mutu yang telah ditetapkan namun sudah dapat ditemukan (dideteksi )
setelah produk sampai ke konsumen.
Contohnya :
a. Jaminan (Warranty): Biaya yang dikeluarkan untuk penggantian atau
perbaikan kembali produk yang masih berada dalam masa jaminan.
b. Penyelesaian keluhan (complaint adjustment) : biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk penyelidikan dan penyelesaian keluhan yang berkaitan
dengan produk cacat.
c. Produk dikembalikan (Returned Product) : biaya-biaya yang berkaitan
dengan penerimaan dan penempatan produk cacat yang dikembalikan oleh
pelanggan.
d. Allowances : biaya-biaya yang berkaitan dengan konsesi pada pelanggan
karena produk yang berada dibawah standar kualitas yang sedang diterima oleh
pelanggan atau yang tidak memenuhi spesifikasi dalam penggunaan.
Contoh perhitungan :
k=Rp.400 T= 10 inci diameter, unit dihasilkan 2.000, deviasi kuadrat rata-rata
0,025. Maka biaya per unit yang diharapkan adalah Rp.10(0.025)xRp.400= Rp.
20.000 adalah total kerugian untuk 2.000 unit.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
17 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~17~
Total 0,100 40,00
Rata-rata 0,025 10,00
Laporan biaya mutu sesungguhnya berisi setiap kategori biaya mutu yang dihubungkan
dalam bentuk persentase dari pendapatan penjualan. Contoh laporan biaya mutu
disajikan seperti berikut ini:
PT. ELOK
Laporan Biaya Mutu
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2
(Angka Rupiah dalam Jutaan)
Persentase
Jumlah dari
Golongan Pendapatan
Biaya Mutu Biaya Mutu Penjualan
Biaya Pencegahan
Biaya pelatihan mutu Rp. 1.000
Biaya rekayasa mutu 1.500
Biaya perencanaan mutu 500
Biaya pelaporan mutu 200
Biaya penilaian pemasok 50
Biaya gugus kendali mutu 75
Biaya review design 25
Rp. 3.350 5,58%
Biaya penilaian
Biaya inspeksi bahan baku Rp. 500
Biaya product acceptance 200
Biaya process acceptance 100
800 1,33
Biaya kegagalan intern
Biaya sisa bahan Rp. 40
Biaya pengerjaan kembali 160
200 0,33
Biaya kegagalan ekstern
Biaya penanganan keluhan
Rp. 250
customer
Biaya jaminan 300
Biaya perbaikan 125
675 1,12
Rp. 5.025 8,38%
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
18 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~18~
* Rp.5.025 : Rp.60.000 = 8,38%. Perbedaan dengan jumlah yang seharusnya disebabkan pembulatan
Dari laporan tersebut diperoleh informasi mengenai signifikan atau tidaknya setiap
kategori biaya mutu yang dibandingkan dengan pendapatan penjualan. Biaya mutu di
PT.ELOK menyerap 8,38% dari pendapatan penjualan.
Manajemen memiliki kesempatan untuk menyusun program yang lebih baik dalam
perbaikan mutu produk atau jasa yang dijual pada customer. Program perbaikan mutu
memerlukan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran biaya mutu. Dalam
pelaksanaan program perbaikan mutu, manajemen memerlukan umpan balik berupa
laporan biaya mutu yang berisi informasi biaya penuh sesungguhnya yang berkaitan
dengan mutu produk / jasa dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan. Laporan
biaya mutu ini ini digunakan untuk memantau efektivitas pelaksanaan program yang
telah ditetapkan. Contoh laporan biaya mutu yang berisi perbandingan biaya mutu
sesungguhnya dengan anggarannya disajikan sebagai berikut :
PT. ELOK
Laporan Biaya Mutu
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20x2
(Angka Rupiah dalam Jutaan)
Realisasi Anggaran Selisih
Biaya Pencegahan
Biaya Tetap
Biaya pelatihan mutu Rp. 1.000 Rp. 950 Rp. 50 R
Biaya rekayasa mutu 1.500 1.600 100 L
Biaya perencanaan mutu 500 600 100 L
Biaya penilaian pemasok 50 65 15 L
Biaya gugus kendali mutu 75 70 5 R
Biaya review design 25 35 10 L
Biaya Variabel
Biaya pelaporan mutu 200 250 50 L
Jumlah biaya pencegahan Rp. 3.350 Rp. 3.565 Rp. 215 L
Biaya penilaian
Biaya Variabel
Biaya inspeksi bahan baku Rp. 500 Rp. 475 Rp. 25 R
Biaya product acceptance 200 300 100 L
Biaya process acceptance 100 175 75 L
Jumlah biaya penilaian Rp. 800 Rp. 950 Rp. 150 L
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
19 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~19~
Jumlah biaya kegagalan intern Rp. 200 Rp. 250 Rp. 50 L
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
20 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~20~
Produk Gagal Eksternal:
Keluhan pelanggan 10
Jaminan 10
Perbaikan 20
40 4,00
Total 140 14,00
Unit diproduksi 100 unit
Berdasarkan proyeksi laba rugi di atas menunjukkan bahwa laba operasi terhadap
penjualan (operating profit margin) sebesar: (Rp 300 / Rp 2.000) = 15%. Dengan
demikian produk baru tersebut ditolak, karena target laba operasi terhadap penjualan
sebesar 20%.
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
21 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~21~
2019 Modul Manajemen Biaya Strategik/ Pusat Bahan Ajar dan e-Learning
22 Modul 12
Siti Choiriah, SE, MM http://www.mercubuana.ac.id
~22~