Anda di halaman 1dari 16

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

Resume Jurnal
Gizi Bayi dan Balita

BY KELOMPOK 13
ANGELICA NATALIE NAINGGOLAN
25000119120070

REHULINA PERMATA SARI


25000119120034

LORDA PRESENTA
25000119140338
01

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN


PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI
BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN
SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN
2015
------
Makanan Pendamping ASI atau biasa di kenal
MPASI diberikan pada bayi berusia 6 - 24 bulan

Pemberian MPASI berfungsi sebagai asupan


tambahan bagi anak selain ASI.

01
Bayi yang di berikan MPASI yang tepat sebesar
55% dan memiliki status gizi baik sebesar 77,3%

Ada juga bayi yang setelah di berikan MPASI yang


masih memiliki status gizi rendah sebesar 22,7%
------

Faktor yang mempengaruhi pemberian MPASI


kepada bayi yaitu ketahanan pangan di keluarga,
pola pengasuhan anak, serta pelayanan
kesehatan dan kesehatan lingkungan.
KESIMPULAN
kesimpulan

Diberikannya Makanan Pendamping ASI


(MPASI) sangat perpengaruh bagi
kesehatan bayi dan balita. Pemberian
MPASI pun dilakukan pada waktu sesuai
yaitu setelah bayi berusia 6 bulan
hingga 24 bulan.
02

HUBUNGAN STATUS GIZI BAYI DENGAN


PEMBERIAN ASI EKSLUSIF, TINGKAT
PENDIDIKAN IBU DAN STATUS EKONOMI
KELUARGA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADANG PASIR
------ ASI esklusif diberikan sejak bayi baru lahir (new
born) hingga berusia 24 bulan.

Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ekslusif

02
yaitu :
a. Sosial Budaya
b. Pengaruh Promosi susu formula,
c. Dukungan petugas kesehatan,
d. Kesehatan ibu,
e. Kesehatan bayi,
------

f. Status Ekonomi keluarga


g. Tingkat pendidikan ibu
h. Pengetahuan serta sikap ibu.
------
Tingkat pendidikan ibu sangat berpengaruh
kedalam pemberian ASI ekslusif terhadap bayi.
Jumlah bayi yang berstatus gizi normal lebih
banyak pada ibu yang memiliki tingkat pendidikan
tinggi (82,9%) daripada ibu yang berpendidikan
rendah (80%)

Status ekonomi keluarga sangat berpengaruh

02
kedalam pemberian ASI ekslusif terhadap bayi
yang dapat dilihat bahwa persentase bayi dengan
status gizi normal lebih banyak pada keluarga
dengan status ekonomi tidak miskin (83,7%)
dibanding keluarga dengan status ekonomi miskin
(76,2%).
------

Bayi yang memiliki status gizi normal lebih


banyak pada yang tidak diberi ASI ekslusif (82,8%)
daripada yang diberi ASI ekslusif (80%).
KESIMPULAN
kesimpulan

Status gizi bayi juga dipengaruhi oleh ASI


Eksklusif, yang dimana banyak sekali hal-
hal yang mepengaruhinya diantaranya
adalah tingkat pendidikan ibu dan status
ekonomi keluarga. Semakin tinggi
pendidikan ibu dan status ekonomi
keluarga maka pemberian ASI Ekslusifnya
pun dilakukan dengan baik.
03

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAKANAN


DAN STATUS KESADARAN GIZI
KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON,
BANTUL
------
Semakin tinggi tingkat pendidikan responden,
maka asupan makanan (energi) yang diberikan
kepada balita adalah semakin baik. Keadaan
tersebut tentunya masih ditopang dengan
pendapatan dari responden tersebut, semakin
tinggi tingkat pendapatan responden, maka akan
semakin beraneka ragam makanan yang
dikonsumsi dan akan semakin baik pula nilai

03
asupan makanan (energi) dari balitanya.

Balita dengan asupan makanan (protein) yang


cukup lebih banyak dijumpai pada responden
dengan tingkat pendidikan minimal SLTA ,
berpenghasilan mini- mal sama dengan UMR, dan
------

balita berjenis kelamin laki-laki, oleh karena itu,


peneliti masih mengasumsikan bahwa asupan
makanan (protein) pada balita, dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya pendidikan
responden, pendapatan responden, dan jenis
kelamin balita.
------
Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka
semakin rendah angka gizi buruk pada anak
balita. Hal tersebut secara tidak langsung

03
menyiratkan bahwa asupan makanan dari balita
tersebut membaik seiring dengan meningkatnya
pendidikan ibu, karena gizi buruk terjadi saat
asu- pan makanan dari balita berada jauh di
bawah nilai standar, disamping itu, pen- dapatan
masih tetap berpengaruh terhadap kualitas dan
------

kuantitas makanan yang disajikan.


------
Hasil statistik univariat memperlihatkan bahwa
sebanyak 55 keluarga (56,7%) sudah termasuk
dalam kriteria KGK. Keluarga dengan status sudah
KGK tersebut pada umumnya dijumpai pada
responden dengan kriteria pendidikan tinggi,
pendapatan minimal sama dengan Upah Minimum
Regional (UMR), dan jumlah anggota keluarga

03
yang sedikit, yaitu kurang dari sama dengan 4
orang dalam satu keluarga.

Balita yang memiliki status gizi normal, sebagian


memiliki Berat Badan (BB)≥11,5 kg dan Tinggi
Badan (TB) sangat sesuai untuk meneliti status
gizi saat ini karena terpengaruh secara langsung
------

dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari


dan status kesakitan dari balita yang merupakan
faktor yang mempengaruhi status gizi secara
langsung.
------
Pekerjaan responden sebagai ibu rumah tangga
tentunya akan memberi- kan banyak waktu bagi
responden untuk menemani dan merawat
balitanya, disamping itu, pendapatan ≥ Upah
Minimum Regional (UMR) tentunya akan

03
memberikan kesempatan kepada responden
untuk dapat memberikan asupan makanan
yang terbaik untuk balitanya, yang tentunya hal
ini akan berpengaruh terhadap status gizi dari
balitanya, terlebih lagi bila keluarga dari
responden tersebut termasuk dalam kriteria
------

keluarga kecil. Hal tersebut dikarenakan


keterbatasan penghasilan turut menentu- kan
makanan yang disajikan
KESIMPULAN
kesimpulan

Status Kesadaran Gizi Keluarga (KGK)


juga berhubungan dengan status gizi
balita. Semakin baik status Kesadaran
Gizi Keluarga (KGK) maka akan semakin
baik pula status gizi dari balita yang
tinggal di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
daftar pustaka

Wardhani, Gesit Kusuma. 2018. “Hubungan Pemberian Makanan

01
Pendamping Asi Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Di
Kelurahan Setabelan Kota Surakarta Tahun 2015,” Jurnal Ilmiah
Kesehatan Mediahusada, 7(2).

Nilakesuma , Aisyah; Yusri Dianne Jurnalis; dan Selfi Renita Rusjdi.


2015. “Hubungan Status Gizi Bayi dengan Pemberian ASI Ekslusif,
02 Tingkat Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi Keluarga di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Pasir,” dalam Jurnal Kesehatan Andalas,
4(1).

Purwaningrum, Sari, dan Yuniar Mardani. 2012. “Hubungan Antara

03
Asupan Makanan Dan Status Kesadaran Gizi Keluarga Dengan
Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon, Bantul, “
JURNAL KESMAS UAD , 6(3).

Anda mungkin juga menyukai