Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Nama / judul Tujuan penelitian Metode Jenis Hasil

penelitian penelitian

NURI RAHMAH  Menganalisis dan Pada tayangan

FAJRIA / mendeskripsikan Opera Van Java

PENGARUH pengaruh komunikasi (variable

TAYANGAN massa (pada media kognitif dan

OPERA VAN massa khususnya variabel

JAVATERHADAP televisi) dalam afektif) tidak

PERUBAHAN perubahan perilaku mempengaruhi

PERILAKU kekerasan Siswa- perubahan

KEKERASAN DI siswi usia menengah perilaku

SMA TRIGUNA atas. kekerasan.

UTAMA CIPUTAT  Mendeskripsikan, Meskipun

menganalisis dan variabel

memberi solusi dari kognitif

efek tayangan Survei memiliki

hiburan yang kuantitatif kecenderungan

disisipkan adegan kepada

kekerasan yang perubahan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
10

disiarkan oleh perilaku

stasiun televisi di kekerasan,

Indonesia saat ini. namun jika

 membuktikan apakah pada variabel

tayangan Opera Van afektif bersifat

Java memiliki daya negatif

yang membentuk terhadap

perbuatan (negatif perubahan

atau positif) bagi perilaku

Siswa-siswi kekerasan,

kususnya Siswa- maka tidak

siswi SMA Triguna akan ada

Utama, Ciputat. bentuk

perubahan

perilaku

kekerasan yang

terjadi setelah

menonton

tayangan

tersebut.

Karenafaktor

dari

perasaan/afektif

http://digilib.mercubuana.ac.id/
11

itu sendiri

dapat

mempengaruhi

sikap dan

perilaku

seseorang

dalam

perubahan.

Sedang

hasilakhir

penelitian ini

afektif sendiri

berhubungan

negatif dengan

perubahan

perilaku

kekerasan yang

ada.

Uji Batirahmah /  Masa remaja adalah kuantitatif Survei Hasil korelasi

PENGARUH masa peralihan dan determinasi

SINETRON ANAK sangat sensitif menunjukkan

JALANAN terhadap perubahan pengaruh

http://digilib.mercubuana.ac.id/
12

TERHADAP  perilaku. Puncak perubahan

PERILAKU masa remaja perilaku siswa

REMAJA SISWA biasanya ketika SMKN 1

SMKN I SARUDU berada pada jenjang Sarudu setelah

pendidikan menonton

 SMA/SMK sinetron Anak

sederajat. Perubahan Jalanan sebesar

perilaku siswa 0,564 atau 56,4

tergantung dengan % sedangkan

tanggapan mereka sisanya sebesar

Terhadap sebuah 43,6% adalah

sinetron yang mereka pengaruh dari

nonton. luar.

 Sinetron ini sangat

diminati oleh seluruh

kalangan dan banyak

tayangannya

diasumsikan

berpengaruh

terhadap perubahan

perilaku pada siswa.

ANNISA  mengetahui pengaruh Kuantitatf Survei penelitian yang

http://digilib.mercubuana.ac.id/
13

NURRAHMATIKA tayangan televisi penulis lakukan

/ (sinetron remaja) maka dapat

Pengaruh tayangan terhadap perilaku ditarik

televisi terhadap remaja (berpakaian kesimpulan

perilaiku remaja dan gaya bicara) bahwa: terdapat

studi kasus MTS remaja MTs. korelasi yang

Al-Mursyidiyyah Almursyidiyyah positif antara

Pamulang Pondok Benda pengaruh

Tangerang Pamulang. tayangan

televisi

terhadap

perilaku

remaja, akan

tetapi korelasi

itu adalah

korelasi yang

sangat lemah

atau rendah,

dan bukanlah

merupakan

korelasi positif

yang

meyakinkan,

http://digilib.mercubuana.ac.id/
14

jika

diperhatikan

hasil dan

besarnya Rxy

yaitu 0,17 yang

berkisar antara

0.00 sampai

0.20

2.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi yang ditujukan kepada masa atau seringkali disebut sebagai

komunikasi massa memiliki pengertian yang berbeda-beda dari para ahli seiring

berkembangnya jaman ini. Namun pada dasarnya memang memiliki maksud yang

hampir sama. Berikut adalah pengertian komunikasi massa dari sumber yang

berbeda.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan

olehBitter, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is massage

communicated through a mass medium to a large number of people).8

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus

menggunakanmedia massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada

khalayak yangbanyak, seperti reuinian akbar di lapangan yang luas, jika tidak

8
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. 2005. Hal.3

http://digilib.mercubuana.ac.id/
15

menggunakanmedia massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi

yangtermasuk media massa adalah radio, siaran, dan televisi, keduanya dikenal

sebagaimedia elektronik. Surat kabar dan majalah keduanya disebut sebagai

media cetak, serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film

bioskop.

komunikasi massa merupakan komunikasi melalui media massa modern,

yang meliputi surat kabar, radio, televisi, ditujukan kepada masyarakat

umum.Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dan sikap pada

komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak. 9

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi lainnya, seperti

komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok. Perbedaan itu meliputi

komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, juga proses berlangsungnya

komunikasi tersebut. Namun agar karakteristik komunikasi massa itu tampak

jelas, maka pembahasannya perlu dibandingkan dengan komunikasi antarpersona.

Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

a) Komunikator Terlembaga: sudah diketahui bahwa komunikasi massa itu

menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik. Dengan

mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu

melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang

kompleks.

9
Onong Uchjana Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditya Bakti: Bandung. 2003. Hal
79

http://digilib.mercubuana.ac.id/
16

b) Pesan Bersifat Umum: komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya

komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan

untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi

massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta,

peristiwa atau opini.

c) Komunikannya Anonim dan Heterogen: dalam komunikasi massa,

komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya

menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim,

komunikan komunikasi massa adalah heterogen, kerena terdiri dari

berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat

dikelompokkanberdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

d) Media Massa Menimbulkan Keserempakan: kelebihan komunikasi

dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah sasaran khalayak atau

komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan

lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada

waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.10

e) Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan: setiap komunikasi

melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi

antarpesona, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada komunikasi

massa, yang penting adalah unsur isi.

f) Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah: komunikasi massa itu adalah

komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena


10
Elvarino Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media. 2005 hal 7-10

http://digilib.mercubuana.ac.id/
17

melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat

melakukan kontak langsung.

g) Stimulus Alat Indra ―


Terbatas‖: dalam komunikasi massa, stimulus alat

indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah,

pembaca hanya melihat.

h) Umpan Balik Tertunda: komponen umpan balik atau lebih popular dengan

sebutan feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apa

pun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang

disampaikan oleh komunikan.11

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Ada beberapa fungsi yang seharusnya terdapat dalam komunikasi

massayaitu sebagai berikut:

A. Informasi: fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang

terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk

mengetahui informasi ini adalah berita-berita yang disajikan.

B. Hiburan: fungsi hiburan menduduki posisi paling tinggi dibandingkan

fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan

televisi sebagai mediahiburan.

C. Persuasi: fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah penting dengan

fungsi informasi dan hiburan. banyak bentuk tulisan yang kalau

diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, akan tetapi jika diperhatikan

secara teliti lagi ternyata mendapat fungsi persuasi.

11
Ibid. Hal 10-12

http://digilib.mercubuana.ac.id/
18

D. Mendorong Kohesi Sosial: media massa mendorong masyarakat untuk

bersatu. Dengan kata lain, madia massa merangsang masyarakat untuk

memikirkan dirinya bahwa bercerai-ceraibukan keadaan yang baik bagi

kehidupan mereka.

E. Pengawasan: bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi

pengawasan artinya merujuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi

mengenai kejadia-kejadian yang ada disekitar kita.

F. Korelasi: fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi

yangmenghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan

lingkungannya.

G. Pewarisan Sosial: dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang

pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal, maupun informal

yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan,

nilai, norma, pranata dan etikaa satu generasi ke generasi selanjutnya.

H. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif: dalam kurun waktu lama,

komunikasi massa dipahami secara linier memerankanfugsi-fungsi klasik

seperti yang diungkapkan sebelumnya.Komunikasi massa berperan

memberikan informasi. Namuninformasi yang diungkapkan ternyata

mempunyai motif-motiftertentu untuk melawan kemapanan.

I. Menggugat Hubungan Trikotomi: hubungan trikotomi adalahhubungan

yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalamkajian komunikasi,

hubungan trikotomi melibatkanpemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga

http://digilib.mercubuana.ac.id/
19

pihak dianggap tidakpernah mencapai sepakat karena perbedaan

kepentingan masing-masing pihak.12

2.3 Televisi Sebagai Media Massa

2.3.1 Pengertian Televisi

Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. 13 Tidak ada seorang

punyang bersifat netral terhadap televisi. Biasanya kita memiliki sikap suka atau

tidaksuka dengan televisi. Banyak di antara kita yang memiliki kedua sikap itu.

Alasannya adalah karena televisi merupakan media massa yang paling

berpengaruh secara sosial dan cultural, serta ada dimana-mana. Perkembangan

teknologi yang ada sekarang menjanjikan sesuatu yang lebih lagi.Walaupun

terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun

kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi yangmenyamai sistem

penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an, menggunakan pemancar

frekuensi radio berkuasa tinggi untuk menyiarkan gelombang televisi ke penerima

TV.

Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui

pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh

pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di

rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang

12
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2007. Hal 63-90

13
Stanley J. Baran. Pengantar Komunikasi massa Melek Media dan BUdaya (Jilid 1 Edisi 5). Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama. 2012. Hal. 301

http://digilib.mercubuana.ac.id/
20

membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi
14
setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellit (DBS).

2.3.2 Karakteristik Televisi

Ada beberapa karakteristik televisi menurut Elvinaro dan Lukiati

komalasebagai berikut:

1. Audiovisual : televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus

dapat dilihat (audiovisual). Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya

mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi

dapatmelihat gambar yang bergerak. Dalam acara musik kita sering

melihatketidak harmonisan antara gerakan bibir dan mulut penyanyi

dengan bunyikata-kata dalam lagu (acara rekaman). Karena sifatnya yang

audiovisualitu pula, maka acara siaran berita harus selalu dilengkapi

dengan gambar,baik gambar diam seperti foto, gambar peta (still pucture),

maupun film,berita, yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita.

2. Berpikir Dalam Gambar: ada dua tahap yang dilakukan dalam proses

berpikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi (visualization), yakni

menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang manjadi

gambar secara individual. Tahap kedua dari proses ―


berpikir dalam

gambar‖ adalah penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai

gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya

mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian Lebih Kompleks: dibandingkan dengan radio siaran,

pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan

14
Elvinaro, op.cit., Hal 125

http://digilib.mercubuana.ac.id/
21

orang. Peralatan yang digunakannya pun lebih banyak dan untuk

mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang

yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal

daripada surat kabar, majalah dan radio siaran.15

2.4 Program Acara

2.4.1 Pengertian Program Acara

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah

acara,sementara kamus Webster International volume 2 lebih merinci lagi, yaitu:

program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk ditindaklanjuti

dengan penyusunan ―
butir‖ siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada

di udara.16

Program yang ditayangkan stasiun televisi tidak harus diproduksisendiri

melainkan dapat bekerja sama dengan pihak luar stasiun televisi, misalnya

dengan production house atau instansi pemerintah dan swasta.

Pada umumnya pihak perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan

satu program televisiberdasarkan perkiraan kecenderungan menonton program

tersebut.

2.4.2 Jenis-jenis Program Acara di Televisi

Jenis program televisi ada 2 bagian besar:

1. Program Informasi

Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya, memberikanbanyak

informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap suatu hal.

15
Ibid. Hal 128-130
16
RM Soenarto. Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta: FFTV-IKJ Press. Hal.
1

http://digilib.mercubuana.ac.id/
22

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk

memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.

Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang

dijual‖ kepada audien.17


2. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk

menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan

permainan.Program yang masuk dalam kategori hiburan adalah drama,

permainan (game), musik, dan pertunjukan.18

2.5 Teori Uses and Effect

Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti

exposure yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalamkonteks

lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks,di mana

isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi tertentu

dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini

lebih kepada pengertian yang kedua.

Dalam uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya

ditentukan oleh kebutuhan dasar individu, Sementara pada uses and effects

kebutuhan hanya salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

penggunaan media.

17
Morissan. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi (Edisi Revisi), Jakarta,
Kencana Prenada Media Group, 2008, Hal. 218-219
18
Ibid. Hal.223

http://digilib.mercubuana.ac.id/
23

Karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat

akses kepada media, akan membawa individu kepada keputusan untuk

menggunakan atau tidak menggunakan isi media massa.

Hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya dengan penggunaan

mediaakan membawa pada bagian penting berikutnya dari teori ini. Hubungan

antarapenggunaan dan hasilnya, dengan memperhitungkan pula isi media,

memiliki beberapa bentuk yang berbeda, yaitu:19

1. Pada kebanyakan teori efek tradisional, karakteristik isi media

menentukan sebagian besar dari hasil. Dalam hal ini, penggunaan

media hanya dianggap sebagai faktor perantara, dan hasil dari proses

tersebut dinamakan efek. Dalam pengertian ini pula, uses and

gratifications hanya akan dianggap berperan sebagai perantara, yang

memperkuat atau melemahkan efek dari isi media.

2. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat penggunaan

daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat

mengecualikan, mencegah atau mengurangi aktivitas Iainnya, di

samping dapat pula memiliki konsekuensi psikologis seperti

ketergantungan pada media tertentu.

3. Kita dapat juga beranggapan bahwa hasil ditentukan sebagian oleh isi

media (melalui perantaraan penggunaannya) dan sebagian lain oleh

penggunaan media itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang

bekerja secara serempak, yang bersama-sama menyebabkan terjadinya

suatu hasil yang kita sebut `conseffects' (gabungan antara konsekuensi


19
Malinda kusaenihttps://www.academia.edu/6780851/Teori_Komunikasi_Kontekstual_Komunikasi_Massa
diakses pada 23 februari 2018

http://digilib.mercubuana.ac.id/
24

dan efek). Proses pendidikan biasanya menyebabkan hasil yang

berbentuk 'conseffects'. Di mana sebagian dari hasil disebabkan oleh

isi yang mendorong pembelajaran (efek), dan sebagian lain merupakan

hasil dari suatu proses penggunaan media yang secara otomatis

mengakumulasikan dan menyimpan pengetahuan.

2.6 Media Massa

Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada

khalayak yang tersebar, heterogen, anonim, media cetak atau media elektronik,

sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara acak serentak dan

sesaat. Media massa adalah alat yang digunakan dalampenyampaian pesan dari

sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi

mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. 20

2.6.1 Efek Kehadiran Media Massa 21

a. Efek Ekonomi

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat

menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media

massa.

b. Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial

sebagai akibat dari kehadiran media massa.

c. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

20
Hafied Cangara.Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. RAJA GRAFINDO PERSADA. Jakarta. 1998. Hal 126.
21
Elvinaro Ardianto. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. 2004. Hal
48.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
25

Kehadiran media massa dapat mengubah jadwal kegiatan

masyarakatdengan jadwal tertentu pada waktu tersebut.

d. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya

dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan

sebagainya.

e. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak

nyaman pada diri seseorang, tetapi dapat juga menumbuhkan perasaan tertentu.

2.6.2 Efek Pesan

a. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana

media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang

bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif.

Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang

atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Seseorang

mendapatkan informasi dari televisi, bahwa ―


Robot Gedek‖ mampu melakukan

sodomi dengan anak laki-laki di bawah umur.

Penonton televisi, yang asalnya tidak tahu menjadi tahu tentang peristiwa

tersebut. Di sini pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan kepada

http://digilib.mercubuana.ac.id/
26

pikiran komunikan. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanya berkisar pada

upaya untuk memberitahu saja.22

b. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari

komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar

menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi

yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.

Sebagai contoh, setelah kita mendengar atau membaca informasi artis

lawakan Roy Marten dipenjara karena kasus penyalah-gunaan narkoba, maka

dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel, iba, kasihan, atau bisa jadi, senang.

Perasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan sebagai perasaan kesal terhadap

perbuatan Roy Marten. Sedangkan perasaan senang adalah perasaan lega dari para

pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang atas tertangkapnya para

public figure yang cenderung hidup hurahura. Adapun rasa iba atau kasihan dapat

juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia melakukan perbuatan

tersebut.23

Radio, televisi atau film di berbagai negara telah digunakan sebagai media

pendidikan. Sebagian laporan telah menunjukkan manfaat nyata dari siaran radio,

televisi dan pemutaran film. Sebagian lagi melaporkan kegagalan. Misalnya,

ketika terdapat tayangan kriminal pada program ―


Buser‖ di SCTV menayangkan

informasi: anak SD yang melakukan bunuh diri karena tidak diberi jajan oleh

orang tuanya. Sikap yang diharapkan dari berita kriminal itu ialah, agar orang tua

tidak semena-mena terhadap anaknya, namun apa yang didapat, keesokan atau
22
Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007. Hal 220.
23
Siti Karlinah, Komunikasi Massa. Penerbitan UT. Jakarta. 1999. Hal 8

http://digilib.mercubuana.ac.id/
27

lusanya, dilaporkan terdapat berbagai tindakan sama yang dilakukan anak-anak

SD. Inilah yang dimaksud perbedaan efek behavior. tidak semua berita, misalnya,

akan mengalami keberhasilan yang merubah khalayak menjadi lebih baik, namun

pula bisa mengakibatkan kegagalan yang berakhir pada tindakan lebih buruk.24

c. Efek Konatif

Efek konatif ini merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, meliputi

pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan perilaku.25 Media massa sering

menampilkan lingkungan sosial yang tidak seperti sebenarnya. Dengan cara itu

media massa membentuk citra masyarakat khalayak ke arah yang dikehendaki

media tersebut. Selain itu komunikasi secara tidak langsung menimbulkan

perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan

citra kita tentang lingkungan. Citra inilah yang mempengaruhi cara kita

berperilaku. Contoh nyata efek konatif media massa (dalam hal ini media massa

televisi) adalah penjadwal ulang kegiatan khalayak sehari-harinya.26

2.7 Khalayak

2.7.1 Konsep Alternatif Tentang Khalayak

Khalayak sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, dan pemirsa

kumpulan inilah yang disebut sebagai audiens dalam bentuk yang paling dikenal

dan menjadi perhatian seluruh penelitian media. Fokusnya adalah pada jumlah

total orang yang dapat dijangkau oleh satuan isi media tertentu dan jumlah orang

dalam karakteristik demografi tertentu yang penting bagi pengirim.

24
Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007. Hal 240
25
Onong Uchjana effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti,Bandung,2003,Hal 320
26
Ibid. Hal. 218

http://digilib.mercubuana.ac.id/
28

Clausse telah menunjukkan beberapa kelemahan untuk membedaka

nberbagai kadar keikutsertaan dan keterlibatan audiens.

1) Audiens yang pertama dan terbesar adalah populasi yang tersedia untuk

menerima tawaran komunikasi tertentu.

2) Kedua, terdapat audiens yang benar-benar menerima hal-hal yang

ditawarkan dengan kadar yang berbeda-beda seperti pemirsa televisi

regular, pembeli surat kabar, dan sebagainya.

3) Ketiga, ada bagian audiens sebenarnya yang mencatat penerimaan isi, dan

yang terakhir ada bagian lebih kecil yang menghadapkan hal-hal yang

ditawarkan dan diterima.27

1) Khalayak sebagai massa

Massa seringkali sangat besar, lebih besar dari kebanyakan kelompok,

kerumunan atau publik. Para anggota massa tersebar luas dan biasanya tidak

saling mengenal satu sama lain. Massa kurang memiliki kesadaran diri dan

identitas diri, serta tidak mampu bergerak secara serentak dan terorganisasi

untuk mencapai tujuan tertentu. Massa ditandai oleh komposisi yang selalu

berubah dan berada dalam batas wilayah yang selalu berubah pula. Ia tidak

bertindak untuk dirinya sendiri, tetapi ―


disetir‖ untuk melakukan suatu

tindakan.

Menurut Raymond William, tidak ada massa rakyat, yang ada hanya cara

pandang orang-orang sebagai massa. Meskipun demikian, hal itu telah cenderung

27
Riswandi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.2009.Hal 163

http://digilib.mercubuana.ac.id/
29

menjadi standar untuk memutuskan audiens, semakin mendekati pengertian

massa, telah menyamakan massa dengan audiens bagi media massa.

2) Khalayak sebagai public atau kelompok sosial

Unsur penting dalam versi audiens ini adalah praeksistensi dari kelompok

sosial yang aktif, interaktif, dan sebagian besar otonom yang sebagian besar

dilayani oleh media tertentu, tetapi keberadaannya tidak tergantung pada media.

Gagasan tentang publik telah dibahas melalui sosiologi dan teori

demokratis liberal. Misalnya gagasan telah didefinisikan oleh Dewey sebagai

pengelompokan orang-orang secara politis yang terwujud sebagai unit sosial

melalui pengakuan bersama atas masalah bersama yang perlu ditanggulangi.

Pengelompokan seperti ini memerlukan berbagai sarana komunikasi bagi

pengembangan dan kesinambungannya.

3) Khalayak sebagai pasar

Audiens sebagai pasar muncul sebagai akibat perkembangan ekonomi.

Produk media merupakan komoditi atau jasa yang ditawarkan untuk dijual

kepada sekumpulan konsumen tertentu yang potensial, bersaing dengan

produk lainnya.28

Audiens sebagai pasar berarti sekumpulan calon konsumen dengan profil

sosial ekonomi yang diketahui yang merupakan sasara suatu medium atau pesan.

Konsep audiens sebagai pasar ini mirip dengan audiens sebagai massa.

Dalam arti jumlahnya yang besar, yang perlu diperhatikan adalah soal selera

dalam kaitannya dengan produk media yang akan menjadi minat mereka.

28
Ibid. Hal 164-165

http://digilib.mercubuana.ac.id/
30

sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-

unsur yang sudah ada sebelumnya. 29

2.8 Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusiaitusendiri yang

mempunyaibentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis,

tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan lain sebagainya. Dari uraian ini

dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan

atau aktifitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun tidak diamati oleh

pihak luar.30

29
Utami Munandar. 2004. ―
Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat‖. Jakarta ; Rineka Cipta

30
Nurul Eka Anjaningtyas, Pengertian Perilaku Manusia, dalam http://dianh
usadanuruleka.blogspot.co.id/p/konsep-perilaku-manusia.html, diakses 6 april 2018

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai