Fungsi manajemen keperawatan adalah pengarahan, adapun tugas kepala ruangan
dalam mengarahkan anggota/ bawahannya yaitu saling memberi motivasi, membantu memecahkan masalah, melakukan pendelegasian, melakukan komunikasi yang efektif dan melakukan kolaborasi dan koordinasi.Pendelegasian tugas adalah memindahkan tugas pada autoritas individu yang kompeten untuk melakukan tugas keperawatan khusus dalam situasi khusus.tujuan penelitian untuk mengetahui cara kepala ruangan menajalankan kode etik pendelegasian tugas kepada bawahannya. Metode penelitian ini dengan menggunakana desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dan teknik pengumpulan data dengan wawancara.Hasil beberapa penelitian didapat salah satunya yaitu kepala ruangan mendelegasikan tugas kepada bawahan sesuai dengan kemampuan bawahnnya, kepala ruangan juga memperhatikan waktu dalam memberikan delegasi kepada bawahan. Rekomendasi Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mahasiswa keperawatan untuk menambah pengetahuan tentang kode etik khususnya cara pendelegasian tugas.
Kata kunci : Kepemimpinan, Kode etik, Pendelegasian
LATAR BELAKANG Kepemimpianan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dengan kata lain kepemimpinan dapat diarttikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk menggerakkan orang lain, dan orang tersebut penuh pengertian dan dengan senang hati mengikuti kehendak pemimpin (Robbins, 2006). Kepala ruang merupakan manajer tingkat bawah/lini yang memegang peranan cukup penting dan strategi dalam manajemen di unit perawatan rawat inap, karena secara manajerial dituntut mampu menentukan keberhasilan pelayanan seperti pengarahan, memotivasi, pengawasan dan supervise (Cartney, 2009; Potter, 2010,; dalam Kuswantoro, 2010). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Saparwati et al, 2013 yang mengatakan salah satu upaya untuk dapat menerapkan manajen keperawatan di ruang rawat inap dengan baik diperlukan seorang kepala ruangan yang kompeten sebagai seorang manajer (Chrismilasari dan Andi, 2017). Salah satu fungsi manajemen keperawatan adalah pengarahan, adapun tugas kepala ruangan dalam mengarahkan anggota/ bawahannya yaitu saling memberi motivasi, membantu memecahkan masalah, melakukan pendelegasian, melakukan komunikasi yang efektif dan melakukan kolaborasi dan koordinasi Gillies, 1994 dalam Yanti dan Warsito, 2006). Banyak tuntutan terhadap kepala ruangan dalam melakukan manajemen di rumah sakit sehingga menyita waktu yang sangat banyak, membuat para pemimpin sulit untuk memanajen sendiri, sehingga kepala memerlukan bantuan dari bawahannya untuk mencapai tujuan bersama (Chrismilasari dan Andi , 2017). Fungsi pengorganisasian dimanajemen keperawatan adalah sebagai alat yang mengatur kegiatan terkait personal, finansial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah disepakati bersama (Simamora, 2012). Kegiatan Kepala Ruangan pada fungsi pengorganisasian adalah melaksanakan pembagian kerja, pendelegasian tugas, koordinasi kerja dan manajemen waktu. Kode etik adalah pernyataan standar professional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dpat dihindarkan (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Salah satu kode etik perawat adalah perawat dan praktek yaitu perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi sesorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Pendelegasian tugas adalah memindahkan pada autoritas individu yang kompeten untuk melakukan tugas keperawatan khusus dalam situasi khusus ( Hansten dan Washburn, 2001). Dengan adanya pendelegasian tugas, maka seseorang mempunyai otonomi untuk bertindak (Yusiana dan Wahyuningsih, 2016). Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan menyebutkan bahwa pelimpahan wewenang yang dilakukan oleh tenaga medis maupun perawat kepada perawat pelaksana dapat dilakukan melalui dua cara yaitu pendelegasian dan pemberian mandat. Adapun pendelegasian yang dimaksud adalah pelimpahan wewenang yang hanya diberikan kepada perawat profesi yang terlatih (Hidayat, 2019). TUJUAN Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepala ruangan menjalankan kode etik yaitu mendelegasikan tugas/wewenang kepada bawahanya yaitu katim dan perawat pelaksana. METODE Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara (Afiyanti, 2014). HASIL Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Chismilasari dan Andi, L (2017) tentang pengalaman pendelegasian Kepala ruangan di Rumah sakit Banjarmasin yaitu hasil didapat ada empat tema dalam pendelegasian yaitu unsur dalam pendelegasian, teknis pendelegasian, aspek legal dalam pendelegasian dan langkah-langkah dalam melakukan pendelegasian. Adapun unsur dalam pendelegasian yaitu delegasi tugas,pekerjaan dan delegasi wewenang/ tanggung jawab. Teknis pendelegasian yaitu terdiri dari penerima delegasi, cara penyampaian delegasi, waktu pendelegasian terencana. Aspek legal dalam pendelegasian yaitu adanya surat kuasa, aturan, dan ada tidaknya format untuk melaksanakan delegasi. Adapun langkah-langkah dalam melakukan pendelegasian yaitu adanya seleksi orang/ seleksi pekerjaan dan juga control. Kepala ruangan dalam mendelegasikan tugas yaitu kepala ruangan kepala ruangan memilih terlebih dahulu orang yang akan diberi mandate/ delegasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menyesuaikan tugas yang akan didelegasikan dengan orang yang akan diberi delegasi. Kepala ruangan biasanya mendelegasikan tugas yang berhubungan dengan pendataan pasien, pengadaan barang habis pakai kepada ketua tim, dan kepala ruangan juga pernah mendelegasikan untuk mengahadiri rapat rutin dikarenakan ada pekerjaan tertentu yang tidak bisa di tunda. Pendelegasian tugas berupa tugas yang berhubungan kepada pasien biasanya kepala ruangan dari katim ke perawat pelaksana, dan Kepala ruangan mengatakan belum terdapat form dan bukti pendelegasian di ruangan, sementara bukti/ form pendelegasian tersebut sangat penting apabila terjadi kejadian yan tidak diinginkan. Menurut Mugianti (2016) salah satu prinsip manajemen adalah mampu mengelola yaitu mengatur manajemen memerlukan keahlian dan tindakan nyata agar para anggota menjalankan tugas dan wewenang dengan baik yaitu adanya manajer yang memberikan semangat, mengontrol dan mengajak mencapai tujuan. PEMBAHASAN Kepala ruangan dalam menjalankan tugasnya tidak dapat bekerja sendiri dan ia memerlukan bantuan dari orang lain, bantuan tersebut dapat terlaksana apabila pendelegasian tersebut kepada orang yang tepat. Delegasi keperawatan merupakan salah satu aktivitas kepala ruangan melaksanakan fungsi manajemen dalam pemberian pelayanan keperawatan.Mekanisme delegasi keperawatan yang efektif menjamin kualitas pendelegasian keperawatan (Pohan, 2017). Hasil penelitian yang dilakukan Hidayat (2019) yaitu adanya beban kerja kepala ruangan di luar uraian tugas, fungsi penagarahan kepala ruangan dalam pendelegasian tidak berjalan dengan baik, sehingga pendelegasian kepala ruangan kepada ketua tim keperawatan belum optimal. Marquis dan Houston mendeskripsikan beberapa kesalahan pendelegasian yang sering dilakukan perawat manajer, diantaranya: Pertama.kurangnnya pendelegasian yaitu manajer memiliki asumsi yang salah, yaitu bahwa pendelegasian merupakan kurangnya kemampuan manajer perawat dalam melakukan tugasnya dengan benar atau lengkap. Penyebab lain kurangnya pendelegasian adalah manajer ingin menyelesaikan seluruh tugasnya sendiri, kurang kepercayaan manajer kepada pegawai karena manajer yakin bahwa pegawai butuh pengalaman dalam menyelesaikan tugas itu atau karena dapat melakukannya lebih baik dan lebih cepat daripada orang lain. Penyebab selanjutnya adalah ketakutan bahwa pegawai akan tidak suka dengan tugas yang didelegasikan kepadanya. Kedua, terlalu banyak mendelegasikan, beberapa manajer terlalu banyak membebani pegawai dengan banyaknya delegasi yang diberikan. Penyebab dari masalah ini antara lain karena manajer terlalu focus kepada pekerjaan dalam pengorganisasian, selain itu manajer seringkali merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka dalam melakukan tugas tersebut. Bahaya yang muncul dari masalah ini adalah munculnya keletihan dan berkurangnya produktivitas dari pegawai. Ketiga, pendelegasian yang tidak tepat, pendelegasian yang tidak tepat antara lain mendelegasikan pada saat yang salah, kepada orang yang salah, untuk alasan yang salah. PENUTUP Kepala ruangan dalam memberikan delegasi kepada bawahan yaitu ketua tim dan prawat pelaksana terlebih dahulu mempertimbangkan kemampuan bawahan yang akan diberi delegasi, apabila ketua tim dan perawat pelaksana sedang sibuk melakukan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien, maka kepala ruangan tidak akan memberi delegasi kepada katim dan perawat pelaksana. Kepala ruangan berharap form dan bukti pendelegasian diadakan di ruangan sebagai bukti autentik apanila terjadi kejadian yang tidak kita harapkan dari pasien. DAFTAR PUSTAKA Afiyanti, Y., & Rachmawati, I.N. (2014).Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan.Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers. Chrismilasari dan Andi .(2017). Pengalaman Pendelegasian Kepala Ruangan Di Rumah Sakit Banjarmasin.journal.stikessuakainsan.ac.id. diunduh Tanggal 04/09/2019. Hansten dan Washburn.(2001). Kecakapan Pendelegasian Klinis: Pedoman untuk Perawat. EGC: Jakarta. Hidayat. (2019). Analisis Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dalam Pendelegasian kepada Ketua Tim di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Militer Jakarta: Fishbone Diagram. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume 10 Nomor 2.p- ISSN 2086-3098 e-ISSN2502-777. Kuswantoro & Subekti (2011).Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Manajerial Kepala Ruang Dalam Meode Penugasan Tim Terhadap Kinerja Ketua Tim Di RSU Dr Saiful Anwar Malang, Jurnal Keperawatan Marquis, Bessie L; Huston carol J. Leadership Roles and Management Function in Nursing. Vol. 53, Wolters Kluwer Health Lippincott Williams & Wilkins.Philadelphia; 2013.1689-1699. Mugianti. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta. PPNI.StandarPraktik Keperawatan Indonesia.2005. http//inna-ppni.or.id. Pohan, V. Y. 2017. Efektifitas model delegasi keperawatan “relactor’ terhadap kualitas pendelegasian keperawatan di Rumah Sakit Roemani Semarang (Dissertation, unpublished). Faculty of Nursing Universitas Indonesia, Jakarta. Robbins.2006. Perilaku Organisasi :Konsep, Kontrol , Aplikasi. Edisi ke8. Prehalindo: Jakarta. Simamora, R.H. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC UU RI No. 38.Undang-Undang RI No.38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Departemen Kesehatan RI. 2014. Yusiana dan Wahyuningsih. 2017. Persepsi Perawat Tentang Pendelegasian Tugas Kepala Ruang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Kerja Perawat. .Jurnal Stikes RS Baptis Kediri, 9 (2). Yanti, Warsito. 2006. Pengaruh Persepsi Perawat Pelaksana Tentang Fungsi Manajerial Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan Manajemen Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. \http://eprints.undip.ac.id/16687/1/Bambang_EdiWarsito.pdf. Diunduh Tanggal 27/09/2019.